Saturday

Cerita Seks: Eliza Makin Terbiasa Ngeseks

"Mbak Eliza... kok baru keliatan?", "hmm iya dek, beberapa hari lalu aku nginep dirumah temen...", "ooh gitu ya mbak... pantes ini rumahnya sepi terus...", "iya dek, Omku juga lagi keluar pulau...", "hmm pantesan... hehe... mbak Eliza, nanti aku kesini lagi ya...", "hmm iya dek..." Pagi pagi sudah ada yang menyapa Eliza, cewek itu memang baru hari itu kembali kerumahnya. "Pagi Eliza...hehe...wah... akhirnya ketemu kamu juga...", "hmm iya pak Eliza baru dirumah hari ini...", "iya, rumah ini sepi terus pas aku lewat...hehe..." kini satu pria juga muncul, dan segera menemui ELiza yang sedang bersih bersih didepan rumahnya itu. "iya pak, Omku juga masih keluar pulau...", "wah pasti lama itu pulangnya ya..." ,"iya pak, katanya bisa seminggu nggak pulang..." pria itu makin senang tau Eliza sendiri saja, ia bahkan langsung mendekat dan berani menjamah tubuh montok Eliza. "wah gitu ya... kamu sendiri terus dong ini...hehe... ini tumben kamu beres beres...", "iya pak... kemarin dikasih tau Om buat bersih bersih rumah sekali kali..." Eliza sibuk bersih bersih, tapi malah toket besarnya ditangkap dan diremas remas dari belakang. "iya bener itu...hehe... Eliza habis ini mau jalan jalan ya?", "iya nanti pak... mau ambil hp soalnya...", "oh gitu... hp kamu dimana?", "habis diservis itu pak... " Pria mesum itu sudah sibuk terus meremas remas toket besar milik Eliza, puting susu Eliza juga ia tarik tarik kedepan, Eliza memang memakai kaos dan juga celana pendeknya yang sudah semakin minim itu.

Cerita Seks: Ngeseks Dengan Eliza Yang Ketagihan Main HP

"Wah... Eliza...luar biasa...hehe... kamu ngapain disini?", "ini lagi facebookan mas...", "hmm... hebat...hehe... emang disini ada sinyalnya ya?" Eliza kali itu sudah sibuk facebookan lagi, kini cewek itu makin mudah mengundang perhatian, ia memakai kaos dan juga hotpantsnya, toket besarnya bahkan tidak tertutupi, cuma bagian atasnya saja yang terjaga, bila cewek itu berjalan, terlihat jelas toket besarnya yang bergetar, puting susunya juga tampak jelas begitu menggoda, hotpantsnya juga makin minim saja dimana kini selangkangannya hampir terlihat semua. "ini ada kok mas...", "hmm iya... hehe...wah... aku jadi pengen... liat facebook kamu ini..." Pria itu mendekati Eliza, ia pegang hotpants yang dipakai cewek itu, ia tarik kebelakang sedikit, lalu ia bisa melihat bagaimana kini bibir vagina Eliza jadi terlihat, bagian bawah hotpants eliza nyelip bersembunyi diantara bibir vagina Eliza. "hm... mas, Line itu apa...", "ooh itu... ya kayak facebook gini buat kirim kirim chat...", "ooh gitu ya mas... ini banyak yang suruh pindah pake line...", "iya gak kamu pake dua duanya aja... bagus juga kok Line itu...", "hmm... mas bisa bantu pasangin Line nya itu di hpku nggak?", "ooh bisa bisa... kita duduk sana dulu tapi ya...", "hmm iya mas..." Eliza diajak berpindah, ketempat yang lebih aman untuk pria itu bila ingin menjamah tubuh Eliza.

Cerita Seks: Merekam Adegan Seks Bersama Eliza

"Eliza... om tinggal keluar dulu ya... mungkin besok pulangnya...", "hmm iya om hati hati..." Eliza melihat Omnya itu baru saja pergi, ia pun sendiri saja dirumahnya itu. Eliza mau menggunakan hpnya juga tidak bisa, karena tidak ada sinyal, ia jadi tidak bisa membuka facebooknya. Eliza pun hanya menonton tv saja malam itu, seperti malam malam biasanya, bedanya ia tidak ditemani omnya malam itu. Kali itu Eliza mendengar ada yang mengetuk pintu depan rumahnya, tentu ia segera kedepan. "Eliza... ELiza...", "iya sebentar... eh mas, ada apa ya?", "hehe... ehm, tadi om kamu itu pergi kemana Eliza?", "iya tadi bilangnya keluar mau pulang besok...", "wah gitu ya... asiik... eh, ehm, Eliza... kamu mau pinjem hpku nggak? nih... bisa buat facebookan...", "hmm tapi disini nggak ada sinyalnya mas...", "loh kalau hpku ada sinyalnya loh...", "masa sih mas? wah iya ini ada sinyalnya mas...", "nah udah pake aja ini Eliza...", "wah iya mas, masuk aja mas..." Eliza pun mempersilahkan tamunya masuk. Eliza tentu senang, ia bisa meminjam hp untuk membuka facebooknya itu. "hehe...wah... Eliza... kamu disini sama om kamu aja?", "iya mas sama OMku aja...", "ooh...hmm... kamar kamu dimana Eliza?", "itu yang sebelah sana mas...", "oh disana... hehe... aku mau liat kamar kamu gak papa kan?", "iya gak papa mas..." Pria itu bergegas pergi kekamar Eliza. Sampai disana, ia sibuk melihat kesana kemari, pria itu memang membawa sebuah tas yang cuku besar, kali itu ia buka, lalu tampak ia mengambil sebuah peralatan, ternyata ia mau memasang kamera. Eliza tentu tidak tau, cewek itu sudah sibuk dengan facebooknya.

Cerita Seks: Eliza Diajak Ngeseks Dikebun

This summary is not available. Please click here to view the post.

Cerita Seks: Si Montok Eliza Punya HP Baru

"Wah... Eliza... hpnya baru ya...", "iya mas, habis dibeliin om ku...", "ooh pantesan... ini kamu mau kemana?", "ini nyari sinyal mas... dirumah gak ada sinyal..." Eliza memang sibuk dengan handphonenya yang susah mencari sinyal didesa itu. "iya emang kalau dirumah pasti sinyal susah masuk, jadi mending diluar aja Eliza... hehe...wah..." Eliza kali itu memakai tanktop dan juga hotpantsnya, memang ia lebih fokus mencari sinyal. "iya ini udah dapet sinyal tapi cuma satu...", "emang Eliza mau telpon siapa?", "ndak mas ini Eliza lagi buka facebook..." Desa itu memang sangat sepi, penduduknya saja mungkin tidak sampe ratusan. "ooh facebook an toh...hehe... coba kesana Eliza mungkin ada sinyal disana..." Eliza menurut saja diajak pergi. "ini udah bagus sinyalnya mas, udah bisa loading...", "hehe iya iya... wah... lagi liat apa emang kamu difacebook?", "ini banyak notipikasi mas... Eliza jadi bingung..." sementara Eliza sibuk dengan hpnya, cewek itu tidak memperhatikan yang lainnya. pria didekatnya sudah memeluk cewek montok itu, dielus elusnya tubuh Eliza dengan bebas. "wah pasti rame yang minta pertemanan itu...", "iya ini banyak mas... terus ini fotoku juga banyak yang komen...", Pria itu tentu mau melihat fotonya Eliza itu, tapi ia menangkap toket besar Milik Eliza itu dulu, ia remas remas terus, tak lupa dorong keatas agar keluar dari tanktopnya.

Wednesday

Cerita Seks: Menginap Dirumah 5 Bidadari

"Malam mbak...wah...", "iya dek... kalian dari mana?", "lagi lewat sini aja mbak... tapi karena dingin kami mampir kerumah ini..." ,"hmm sini masuk aja dek..." Nika mempersilahkan bocah bocah itu masuk kedalam rumah. "wah... mbak mbak ini gak dingin ya?", "dalem rumah ini gak dingin dek... apa lagi kalau dikamar..." Bocah bocah itu datang memang ingin bertemu dengan cewek cewek aduhai dirumah itu. "mbak Siri... mbak Nuni nya mana?", "Nuni dikamar itu...", "aku samperin deh...hehe..." ada satu bocah pergi kekamar Nuni. "dek... rumah kalian dimana?", ", "rumahku agak jauh mbak... di sisi lain pantai ini...", "loh terus kalian pulangnya gimana?", "nah itu... kalau kami nginep disini dulu gak papa kan mbak?", "iya gak papa dek... kan banyak juga ini kamarnya...", "yes...eh, hehe... makasih ya mbak...", "hmm iya dek..." bocah bocah itu senang, kini mereka langsung saja berani mendekati cewek cewek yang berpakaian seadanya itu. "mbak Siri, kamarnya yang mana?", "itu dek kamarku...", "ooh... mbak Siri biasanya tidur jam berapa?" seorang bocah dengan santainya duduk dipangkuan Siri, sambil bersender ditoket besar cewek aduhai itu. "bentar lagi dek, aku biasanya nunggu Mimi pulang...", "ooh mbak Miminya kemana emang..." Bocah itu memutuskan berbalik saja, ia menghadap ketoket besar Siri, tak ragu ia pegang saja toket didepan wajahnya itu, "Mimi masih keluar, biasanya dia pulang emang terakhir...", "hmm gitu ya mbak...nah...hehe...hmm..." bocah itu dengan senang melihat kaos yang dipakai Siri basah dibagian dada, karena sebentar saja diganggu, puting menonjolnya sudah memuntahkan susu.

Cerita Seks: Sesi Foto Berlanjut Ngentot

This summary is not available. Please click here to view the post.

Thursday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Si Ibu Muda

"Eh bentar ini dihabisin dulu...", "udah ma udah kenyang... aku mau lanjut main" Tisa kali itu menemani anaknya yang sedang main playstation dirumah tetangganya. "hmm iya iya... eh kalau kamu udah makan belum?", "eh, belum tante...", "iya udah ini kamu aja yang makan ya...mau kan...", "ehm...iya tante...", "nah gitu dong...hihi..." Tisa malah jadi menyuapi bocah pemilik PS itu. Bocah itu sebenarnya sudah kelas 5 sd, tapi karena memang tetangganya itu seorang cewek cantik yang sangat baik padanya, ia mau saja menemani anaknya Tisa itu main dirumahnya itu. Ia kadang membiarkan anaknya Tisa memenangkan game sesekali, meski harusnya ia yang selalu menang. "yeey tuh ma aku menang lagi...", "iya iya... udah belum mainnya...", "belum ma... iya kan kak belum kan...", "eh...iya masih... baru main..." padahal sudah lebih dari sejam mereka main game. "Kalau gitu mama tinggal pulang loh ini...", "jangan ma... kan belum minum cucu...", "eh iya... iya udah mainnya berhenti dulu dong..." Tisa menaruh piring yang ia bawa, ia malah langsung mengangkat tanktop yang dipakainya, sampai toket besarnya terpampang indah. "eh, dek... berhenti dulu... tuh ditungguin mama kamu..." bocah pemilik rumah itu langsung mematikan Playstationnya, karena ia sudah melihat toket besar milik Tisa. "hmm iya udah..." Tisa tampak senyum senyum sendiri, "hihi... mending pindah dulu.. kekamar kamu aja gimana?", "eh... iya tante..." bocah kelas 5 sd itu sangat senang mendengarnya, ia bahkan lari duluan kekamar.

Cerita Seks: Rayuan Maut Ibu Muda

"Tisa... sayang...", "iya yah... ada apa?", "Hari ini aku gak bisa nganter adek...", "looh... kenapa yah...", "lah ini aja udah mau berangkat soalnya...", "hmm iya udah nanti Tisa anter sendiri...", "hehe iya... bentar bentar... cup..mh..", "mmh..ayah..mmh..cup..mh..." Sebelum berangkat kerja, Ayahnya Tisa malah sempat mengajak cewek itu bercumbu dulu. Tisa memang sebenarnya adalah seorang anak angkat, sejak kecil sudah bersama ayahnya itu, banyak orang yang berfikir mungkin anaknya Tisa itu adalah hasil berhubungan dengan ayah tirinya itu sendiri. "mmh...ah... hehe... aduh bisa telat ini kalo diterusin... aku berangkat dulu...", "ayah yang mulai itu...hihi... iya ayah..." Tisa pun melihat ayahnya pergi kerja. Tisa segera kembali menemui anaknya yang masih mandi. "ayo dek cepetan... habis ini aku yang anterin...", "yeey dianter mama...asik..." Setelah mandi, Tisa segera mengurus anaknya itu agar segera berangkat ke TK. "dek... kenapa sih...", ", "ma... minta cucu...", "aduuh mau berangkat juga masih minta cucu... iya iya bentar..." Sebelum berangkat, Tisa menyusui anaknya itu dulu, memang ia tidak berhenti menyusui anaknya sejak kecil, apalagi banyak juga yang doyan susunya yang enak itu. Setelah selesai menyusui anaknya, Tisa tentu mengantar anaknya itu ke TK yang tidak jauh dari rumahnya.

Sunday

Cerita Seks: Apa Saja Dilakukan Demi Uang

"Iya Tisa... ini udah saya siapin...", "wah keren... makasih pak...", "iya iya... bayar dulu tapi...", "hiih Tisa belum dapet uang ini pak...", "ck... masa tiap beli pasti telat bayarnya...", Tisa sudah biasa berdebat dengan penjaga toko langganannya itu, Tisa sudah dari dulu sering merayu, lama lama si penjaga Toko butuh lebih dari cuma rayuan. "Lah terus kalau gak ada uang, Tisa bayar pakai apa dong?", "hehe... lah emang adanya apa Tisa?", "nih ada nya ini doang nih pak..." Tisa menempelkan tubuhnya dirak kaca pendek itu lalu mendaratkan toket besarnya seperti ditunjukan dengan jelas, meski cewek itu masih memakai tanktop. "kalo ini kan gak bisa dibawa pergi Tisa... orangnya harus ikut...hehe..." pria penjaga toko menyambut toket besar Tisa, dengan asyik ia pegang dan ia remas remas saja gunung kenyal milik Tisa itu. "huuh... iya udah kalau gitu Tisa pergi dulu nih cari uang... ntar baru kesini lagi...", "hehe... iya iya...", "iya udah lepasin dulu pak..." Pria itu masih sibuk, ia memang paling senang bila Tisa datang, selalu ia sempatkan menyentuh tubuh montok cewek tengil itu. "tapi nanti beneran balik kesini loh ya...", "iya beneran pak...ah... uh... aduh pak nanti lagi aja..." Tisa merasa makin geli ketika kini putingnya disentuh sentuh juga ditarik sesekali. "hehe iya iya...", "uh... dah aku pergi dulu pak..." Tisa baru kemudian melangkah pergi, untuk mencari uang agar barang yang ia inginkan bisa ditebus.

Wednesday

Cerita Seks: Airin Menikmati Hidup Barunya

"...Ini kontrakannya?", "iya ini..." Airin dan Mahfud kali itu tiba disebuah rumah kontrakan, yang jelas lokasinya ada dipinggiran kota. Mereka sudah menyewa mobil, barang barang milik Airin sudah dibawa semua. "Permisi...", "oh iya, wah, mari saya bantu..." tampak ada seorang pria didepan kontrakan itu, pasti yang punya. Setelah barang barang sudah diturunkan didepan rumah itu, mereka pun mulai ngobrol dulu dengan pria pemilik rumah kontrakan itu. "...hmm iya iya, langsung bawa masuk aja gak papa...", "iya pak terima kasih...", "iya sudah saya pergi dulu ya..." Pria itu tampak pergi duluan, meski sebenarnya ia tertarik dengan Airin yang menawan itu. "Nah ayo dibawa masuk mas...", "hmm iya Ai..." Mahfud pun membawa barang barang itu masuk kedalam rumah. Sebentar saja sudah selesai mereka membawa masuk semuanya, setelah itu Airin dan Mahfud duduk diruang tamu. "...rumahnya emang kecil, tapi tetep aja keliatan longgar, soalnya barang barangnya masih dikit...", "hmm iya...", "Mas Mahfud kenapa sih?" Mahfud memang terlihat agak murung. "eh, nggak papa kok..." Memang Mahfud berfikir ia jadi tidak bisa bersama Airin, karena kostannya jauh. "lah kok gitu mukanya? harusnya kan seneng bisa tinggal bareng Airin..." ,"hm... hah? emang...aku tinggal disini juga?", "loh gimana sih? jadi gak mau nih tinggal sama aku disini?", "wah ya mau Ai!, tapi kan...", "makanya... habis ini barang barangnya mas Mahfud juga dibawa kesini juga... itu pun kalau mas Mahfud mau tinggal serumah bareng aku..." Mahfud kaget, ia pikir hanya Airin saja yang akan menempati rumah itu. "iya udah aku kekost dulu ya...", "iya iya... gak usah keburu buru, aku kan gak kemana mana..." ,"iya Ai, bentar ya... aku pergi dulu..." Mahfud sudah bingung ingin segera mengurus barang barangnya untuk dibawa kekontrakan itu.

Saturday

Cerita Seks: Pesta Seks Dengan Airin

"...wah tumben beli barang mahal elu Fud...", "barang titipan ini...", "oalah..." Mahfud baru sampai dikostannya, ia tampak membawa beberapa barang barang. Memang ia sejak pagi sudah pergi membeli barang pesanan Airin. Memang ia dapat uang juga dari Airin, yang diterima lewat rekening barunya itu. Mahfud tentu segera laporan kalau selesai belanja. "...Halo... Airin...", "mh...ah...iya...halo...", "aku udah selesai ini beli belinya Ai...", "iya...titip dulu ya disana...ah...", "iya... kamu lagi ngapain sih...", "gak papa...iya udah... makasih...aahn..." tiba tiba telepon ditutup, Mahfud pun kemudian memutuskan menyimpan barang barang milik Airin itu. Airin memang siang itu sibuk dirumah pak Dani, karena bosnya itu datang dan minta jatah. "..mh... siapa tadi Airin?", "ah..mmh... teman saya pak...ngh...", "ooh...hehe...mmh... sini cantik..nah..." Airin sudah sibuk tubuhnya ditindih oleh Dani, cewek itu merasakan memeknya yang terus disodok oleh penis tegak. Memang Jarang Dani mampir kerumah itu, jelas sekalinya tiba, langsung dilampiaskan nafsunya untuk ngentot dengan  Airin.

Monday

Cerita Seks: Airin Si Pembantu Seksi

"...oh iya pak Dani, tapi katanya uangnya sudah habis...", "iya ambil lagi aja uangnya ya...", "ooh iya pak Dani..." Pagi itu Airin sudah menelepon Dani. Sudah beberapa hari itu Airin jadi pembantu, tapi tidak begitu sibuk juga. Airin tinggal menyiapkan makanan dan segala keperluan ayahnya Dani. Airin bahkan sudah diperbolehkan mengambil uang dari salah satu ATM milik Dani. "...Airin mau kemana?", "...mau belanja pak... tapi sekalian ambil uang dulu...", "ooh iya... cepetan ya... udah gak sabar ini..." Pagi itu Airin sudah merasakan saja tubuhnya disentuh, memang ia membiarkan saja bilah si kakek tua itu menjamah tubuhnya. "hmm iya sebentar ya pak..." Airin pun kemudian pergi keluar. Airin tampak senang, ia bisa ambil uang sesukanya, buat keperluan dirumah itu cuma beberapa, tapi Airin mengambil uang lebih. DIperumahan mewah itu tersedia ATM digerbang masuknya. "pagi pak... permisi...", "wah...iya mbak...hehe..." Airin tentu menyegarkan mata penjaga gerbang perumahan itu. Setelah mengambil uang di ATM, Airin menyempatkan diri mampir sebentar, "pak, tadi abang tukang sayurnya udah masuk belum?" Sembari bertanya Airin tak lupa menunjukan tubuhnya yang indah, yang cuma dibalut tanktop dan celana pendek itu.

Thursday

Cerita Seks: Nikmatnya Bercinta Dengan Airin

"Mas... mas Mahfud...sst...bangun...", "hmm?eh... wah... apa ini disurga ya... kok aku dibangunin bidadari...", "duuh apaan sih...haha..." Airin pagi itu membangunkan mahfud, iya memang cewek itu memutuskan untuk menetap dulu bersama pria itu. Mahfud tinggal disebuah tempat kost, yang tampaknya tidak terlalu ketat aturannya, buktinya sudah sehari berlalu sejak Airin ada dikostan itu, namun tidak ada yang curiga ataupun bahkan memberi peringatan apapun.  "hehe... ngh...hari ini mau sarapan apa Ai?", "terserah mas mahfud aja... ngh... setelah sarapan nanti Anterin Airin lagi...", "aduduh... kemana lagi sih Ai?", "aku mau beli beli lagi dong...", "hehe iya iya...hmmh...", "aahn...eh mas Mahfud.. tadi malem kan udah..." mana bisa Mahfud menahan diri, meski malam sebelumnya ia dengan bebas menikmati tubuh Airin, tentu nafsunya bisa cepat datang lagi, apalagi yang ia peluk sekarang cewek cantik seperti bidadari.  "hehe iya Ai... bentar ya..." pria itu kemudian segera bangkit dari tempat tidur, dan pergi keluar kamar kost. Airin kali itu saja sudah sempat membeli pakaian baru, juga tas baru yang lebih besar, tentu untuk keperluan nanti bila ia mau beraksi lagi.

Sunday

Cerita Seks: Muslihat Seks Airin

"iya tadi pas mandi sekalian aku cuci mas...", "lah terus kamu mau pakai apa?", "hmm, iya ya...", "haha...udah itu pake aja pakaian dilemari kalau ada yang pas...", "ooh gitu ya mas, makasih ya..." Airin mengambil kaos dilemari rumah itu dan memakainya. Airin baru sehari dikota, dan masih dirumah dua pria yang baru mengenalnya itu. "aduh gemes deh liat kamu ini...haha..." tentu pria itu dengan mudah tertarik pada Airin yang cuma memakai kaos untuk menutup tubuhnya itu. "hmm temennya mas yang satu lagi kemana?", "ooh dia lagi kerja...", "hmm, kalau mas ini nggak kerja?", "aku masih nanti kok... udah dijemur belum pakaian kamu?", "oh iya lupa...", "aduh Airin...haha..." Airin pun pergi menjemur pakaiannya itu. Tentu meski cuma mau menjemur pakaian, cewek itu sudah cukup mengusik suasana pagi didepan rumah itu. beberapa orang yang lewat tentu tertarik melihati cewek itu, paha mulusnya terlihat jelas, meski bagian intimnya masih tertutup karena kaos yang dipakainya itu cukup panjang dan agak kebesaran. Setelah selesai menjemur pakaian, Airin masuk lagi kedalam rumah. "eh, Airin mau sarapan apa?", "hmm, terserah masnya aja deh...", "hmm iya udah bentar ya cantik..." pria itu pun pergi membeli makanan. Sembari berjalan, pria itu sempat berfikir, mungkin lebih baik ia pastikan Airin terus ada dirumah itu, kalau perlu ia nikahi saja cewek aduhai itu, tapi ia perlu juga berebut dengan teman serumahnya.

Thursday

Cerita Seks: Airin Si Cewek Misterius

Malam semakin gelap, tidak banyak kendaraan yang lewat dijalan raya. Tampak Ada bus yang lewat, dengan beberapa penumpang tersisa. Kali itu tampak beberapa orang baru saja masuk kedalam bus. "permisi mas...", "iya... eh, sini aja mbak...", "ooh iya makasih..." Ada dua pria dikursi paling belakang bus itu, dan mereka heran, kini diantara mereka berdua duduk seorang cewek aduhai. Padahal banyak tempat duduk lain yang kosong, tapi malah cewek itu duduk dibelakang. Bus itu pun segera berangkat, menyisakan beberapa titik tujuan tersisa. "ehm...mbak ini namanya siapa?" tak mau cuma melihat lihat saja, tentu cowok itu ingin berkenalan. "aku Airin mas...", "Airin ya... Airin mau kemana?", "ke kota ****** mas", "wah, sama, kami juga mau kesana, hehe... Airin mau pulang atau gimana?", "enggak mas, aku mau main aja kesana..." tentu dua pria itu heran, cewek seperti Airin malam malam naik bus sendiri, untuk pergi main main saja ke kota yang masih agak jauh dari lokasi bus sekarang. Airin juga tampak tak membawa barang banyak, cewek itu cuma membawa sebuah tas, yang tampak juga tak terisi penuh. Dua pria itu tentu terus mengajak Airin bicara, yang jelas suara mesin bus itu membuat percakapan mereka tak terdengar oleh yang lain. "...nggak bawa apa apa mas, kan cuma main aja...", "emang kamu ada temen ya disana?", "ada mas, tapi belum aku kabarin sih", "oalah untung ada kenalan disana...", "mmh... kira kira ini masih jauh ya mas?", "masih jauh, masih berapa jam lagi baru sampai, kan itu tujuan akhir bus ini", "hm... soalnya aku udah ngantuk ini...", "hehe... iya tidur aja Airin, nanti kalau udah sampe kami bangunin,hehe...", "hmm iya mas..." Airin pun mulai menutup matanya.

Saturday

Cerita Seks: Cewek Montok Bagi Bagi Kenikmatan

"Hmm iya pak, habis ini saya bagikan, sama Raisa juga...", "hmm iya... kalau nggak habis nggak papa besok bisa dilanjut...", "iya pak..." Liana mendapat setumpuk selebaran untuk dibagi, cewek itu tidak bertanya ataupun marah bilamana dirinya yang disuruh mengedarkan selebaran itu. "...ooh gitu ya... iya udah yuk disebar... tapi aku kearah sana aja ya, aku kan baru hafal jalan yang lewat sana...", "ooh iya gak papa Raisa..." Liana dan Raisa pun pergi ke arah yang berbeda. Liana tentu sudah hafal jalan jadi ia bisa mengedarkan selebaran lebih efektif. "...ooh iya mbak Liana... ini mau ada acara apa?", "katanya mau ada pentas gitu pak...", "ooh...hehe... Liana ikut juga nggak?" Meski begitu Liana tetap lama mengedarkan selebaran itu, karena selalu ada saja yang ditanyakan orang orang yang menemuinya. "ndak tau pak... belum diberitahu gimananya...", "ooh... tapi pasti Liana mau ikutan kan? wah...hehe..." pria itu mengajak ngobrol Liana, sambil sibuk juga mengganggu dada besar yang masih dibungkus kaos ketat itu.

Wednesday

Cerita Seks: Tetangga Yang Suka Ngajak Ngentot

"...ooh mbak Liana dari sana toh, emang ngurus apa?", "itu pak... kan sekarang ada orang baru yang tinggal dirumah saya...", "ooh gitu ya...hehe... namanya siapa itu temen kamu?" Liana hendak pulang, tapi langkahnya terhenti, ia sudah ditemui seorang pria. "namanya Raisa...", "wah namanya bagus dia ya...hehe... temen deket atau gimana kok kamu ajakin tinggal bareng..." sementara diajak ngobrol, pasti tubuh montok Liana itu sudah diganggu tangan jahil. "hmm temen sekolah aja pak dulu... itu juga disaranin sama orang tuaku...", "ooh temen sekolah ya... emang mau apa ikut tinggal dirumah kamu?... nah...hehe...", "iya buat nemenin Liana pak, biar gak sendiri dirumah..." Pria itu tampak senang, Liana tak menghiraukannya yang bahkan kini sudah asyik meremas remas toket besar Liana. "ooh iya kasihan kalau kamu sendiri dirumah ya...", "iya pak...ah...mh..." Liana baru mendesah sedikit ketika kini puting menonjolnya dipencet pencet, dan mulai mengeluarkan susu. "emang dirumah kamu ada kamar berapa Liana?", "ehm... ada tiga kamar pak...ahh..." Liana jelas kini berhenti melangkah, cewek itu sedang merasakan toketnya yang dirangsang, kini kaos yang dipakainya jadi basah oleh susu yang merembes terus.

Saturday

Cerita Seks: Ngentot Dengan Tetangga Baru

"Iya pak Hendro, masih belum bisa...", "ooh... iya nanti pasti dateng tukangnya mbak...", "hmm iya pak..." Hendro hari itu ia kedatangan tamu istimewa, tetangga barunya yang bernama Liana. "hehe... ini mbak Liana belum mandi brarti ya...", "iya belum pak...", "loh... kalau gitu mandi aja disini nggak papa...", "hmm beneran boleh pak?", "iya boleh dong...hehe...", "iya udah pak, kamar mandinya dimana ya?", "itu disana mbak...", "oh iya, saya mandi dulu ya pak..." Liana memang sudah datang kerumah tetangganya itu mau numpang mandi. Liana segera saja kekamar mandi, ia pun mulai bersiap. "Mbak Liana..." terdengar suara Hendro dari luar kamar mandi, Liana kemudian baru ingat juga ia tidak membawa handuk. "iya pak Hendro..." ,"wah...hehe... ini mbak handuknya...", "oh iya pak... baru ingat juga saya...", "hehe iya iya... wah... shampoo nya ada nggak disitu mbak?", "hmm ada itu pak..." Hendro jelas mengulur waktu, karena kini Liana sudah telanjang dan masih berdiri didepannya. "sabunnya juga ada ndak?", "ada juga kok pak..." Hendro pun bisa melihat seluruh bagian tubuh mulus Liana, dari atas sampe bawah, jelas toket besar Liana cukup menggugah nafsu Hendro, selangkangan bersih Liana juga tak kalah menarik.

Cerita Seks: Dientot Bos Perusahaan

"Atila, kamu jangan pulang dulu... habis ini keruangan saya ya", "i...iya pak.." Kali itu Atila jadi tidak bisa pulang dari kerja dengan segera, ia harus keruangan bosnya. Atila memang hampir setiap hari telat datang kerjanya. Setelah teman temannya sudah pulang, ia pergi keruangan bosnya itu. "duduk aja sini Atila", "hmm iya pak..." Atila bukannya diajak ngobrol didepan meja ruang bosnya itu, ia malah diajak duduk bersama disofa panjang diruangan itu. "kamu ini kenapa hampir tiap hari itu telaaat terus?", "hmm iya maaf pak...", "udah ngomong aja ada apa kamu tiap pagi emangnya?" Atila tentu masih malu malu dengan bosnya itu, sedang bosnya sudah senyam senyum saja, tidak seperti biasanya, tentu pria itu sebenarnya sangat tertarik dengan tubuh montok Atila itu. "iya maaf ini pak, soalnya... kalau pagi saya harus ngurusin anak saya dulu...", "ooh begitu ya... anak kamu umur berapa?", "baru dua tahun pak...", "ooh... bukannya kalau udah umur segitu udah gak begitu repot ya...", "itu pak, anak saya kalo pagi pasti minta disusuin..." Pria itu kaget mendengar ucapan Atila.

Tuesday

Cerita Seks: Petualangan Seks Edlin di Pantai

"jalan jalan kemana mas?", "udah kamu ikut aja... kan kamu juga butuh liburan...", "ooh..iya deh aku ikut mas..." Edlin ditawari Sigit untuk berlibur, tentu cewek itu mau saja. Sigit sibuk menyiapkan segala kebutuhan untuk berlibur keluar dari kota, sedang Edlin tidak bingung apa apa, karena ia tinggal memakai pakaian favoritnya, sudah ia siap diajak kemana saja. "...naik motor ya mas?", "enggak, pake mobil, nanti temenku...wah itu udah dateng... ayo Edlin..." ,"iya bentar mas... aku minum obat dulu..." Edlin menyempatkan minum obat, sedang Sigit segera menyambut teman temannya. "weii broo..wohoo asik nih...", "haha iya dong kapan lagi liburan...haha...", "lah kok cuma bertiga itu...", "iya si kribo gak jadi ikut... tenang aja kan...waduh..." teman teman Sigit tiba tiba berpindah pandangannya, ia lihat Edlin sudah muncul dengan begitu menggoda. "hmm... hai mas...", "eh..wah siapa nih..", "aku Edlin...", "wah cantiknya...haha... kalau aku Sora..." dari tiga temannya sigit itu, Sora adalah yang punya mobil. "iya udah ayo berangkat..." barang bawaan ditaruh dibagasi belakang, mereka masuk kemobil, dan berangkat liburan. Edlin duduk dibelakang bersama dua teman Sigit, "duh harusnya Edlin didepan lah...", "udah biarin lah... nanti bisa didepan kalau pulang..." Sora sempat protes, ia memang yang menyetir, dan harusnya disebelahnya itu si montok Edlin, bukannya Sigit. Mobilpun mulai melaju, untuk pergi dari kota.

Thursday

Cerita Seks: Edlin Jadi Pelayan Seksi

"Makasih ya mas...", "hehe iya mbak Edlin..." Edlin baru saja diantar kesebuah tempat, tentu tempat baru dimana Edlin akan mencoba pekerjaan baru. Tempat itu tampaknya adalah sebuah kafe. "Ehm... Permisi pak...", "iya... maaf mbak kafenya masih baru buka...", "oh ndak pak itu..aku yang gantiin...aduh siapa itu namanya...", "ooh jadi kamu yang mau jadi pekerja pengganti itu ya...", "iya betul pak aku Edlin...", "oh...ahaha... bagus bagus...mari ayo sini..." tampaknya pemilik kafe itu senang, dapat pekerja seorang cewek aduhai. "...ooh gitu ya pak...iya Edlin faham...", "iya udah kalau gitu... kebelakang aja... ada temen kerja kamu..." Edlin pergi kedapur, disana ia bertemu seorang cewek, mungkin lebih tua dari Edlin. "mbak, namanya siapa?", "aku Edlin...", "oh Edlin ya... salam kenal, oh iya... ini nih seragam buat hari ini...", "hmm ini ya mbak...", "iya, hari ini hari spesial ulang tahunnya kafe ini...", "ooh gitu ya...hmm...", "eh, disana aja gantinya...", "oh iya mbak..." Edlin pun pergi ganti pakaian sebentar. Setelah itu ia kedepan menemui pemilik kafe. "...pak, masih belum buka ya?", "iya bentar lagi..waduh cantik sekali...hehe..." memang Edlin tampil begitu cantik dengan setelan seperti pelayan seksi.

Sunday

Cerita Seks: Edlin Periksakan Toket Besarnya

"hmm...iya mas, sebentar..." Kali itu Edlin sedang sibuk sendiri, setelah sudah siap ia pun keluar dari rumah. "mbak Edlin ya...wauh...", "iya bener mas..." Seorang pria yang menunggu diatas motornya itu tentu kaget melihat Edlin yang menggoda. "iya udah mbak langsung aja...hehe...", "bayarnya sekarang apa nanti mas?", "nanti aja... ini helmnya..." Edlin memang memesan ojek online, menggunakan handphone barunya. Sigit menyarankan Edlin untuk menggunakan handphone, meski Edlin sempat menolak karena ia sebelum diusir dari rumahnya sana memang sering menghilangkan handphone karena lupa. "iya mas...mh..", "wauh... hehe... sesuai aplikasi ya mbak...", "iya mas..." Pria itu tampak senang sekali karena Edlin sudah dibelakangnya dan cewek itu menempel erat, toket besarnya ditempelkan begitu saja. Edlin pun segera diantar ketempat tujuannya. "Mbak ini mau jenguk orang ya?", "hmm nggak kok mas...", "oh..brarti mau periksa?", "iya mas...", "ooh pantesan kok kedokter..." memang tujuan Edlin itu menuju kesalah satu rumah dokter. Ojek itu tampak pelan pelan saja mengendarai motornya, ia masih ingin merasakan kenyalnya toket besar Edlin yang menempel dipunggungnya itu. "mbak nanti saya anter pulang juga ya, jadi nanti nomer yang ini tadi telepon aja..." ,"hmm iya mas..." Tentu pria itu masih mau bertemu Edlin lagi nanti.

Thursday

Cerita Seks: Edlin Siang Malam Tetap Ngeseks

"Edlin...tumbenan...", "kenapa pak?", "kok pake rok sekarang...", "hmm iya Edlin udah beli rok kemarin sama mas Sigit...", "hmm beli rok aja?", "iya soalnya ada diskonnya buat rok pas waktu itu...", "haha untung aja rok...eh bentar aku liat ya...wah beneran...", "kenapa pak?", "gak papa.. bagus roknya nih..hehe..." Pria itu senang senang saja, biasanya Edlin berkeliaran pake atasan saja, kini sudah pake rok, tapi tetap tak pakai daleman, jadi pria itu masih bisa melihat selangkangan Edlin yang menggoda. "oh iya om, ini edlin mau beli...", "beli apa?", "beli obat nyamuk kemarin lupa... terus apa lagi ya?", "dasar kamu lupa terus... udah sini ah masuk dulu Edlin... nih pilih sendiri" Edlin masuk saja ketoko itu. "ehmm...ini obat nyamuknya... terus...ahhn..ngh.." sibuk memilih barang belian, tubuh Edlin sibuk digrayangi si pemilik toko itu. "tuh gak beli itu sekalian?", "hmm..ah... uangnya cuma segini pak...", "halah gak papa taruh situ uangnya deh... terserah Edlin mau ambil apa...", "ooh gitu ya pak..hmm..ah bentar pak Edlin..ahn..ah..ah.. mau ambil itu..aahn!" Edlin tidak bisa berpindah, roknya diangkat, tentu pemilik toko sudah cepat cepat menyiapkan penis tegaknya itu, lalu ia selipkan masuk kedalam memek hangat Edlin.

Saturday

Cerita Seks: Edlin Ngeseks di Tempat Proyek

"Permisi pak...", "oh iya...wah... ini pasti... Edlin...", "iya bener pak..." Hari itu Edlin tiba disebuah tempat dimana ia diberitahu kalau ada kesempatan untuk bekerja paruh waktu. "hehe... hebat... iya udah jadi tugas kamu bantuin orang orang yang kerja disini aja ya...", "oh iya pak siap..", "iya udah ganti dulu pakaian kamu..." Edlin pun pergi ganti pakaian. Tak lama ia sudah muncul lagi menemui bos proyek itu. "udah ganti pak ini...", "iya...wah... kok gak pake baju?" Edlin kini sudah memakai celana kerja, tapi cewek itu tidak pakai baju, toket besarnya terlihat begitu menggoda. "iya pak, nah itu orang orang kerjanya kan gak pake baju..." memang pria pria ditempat konstruksi itu tidak memakai baju. "ooh...iya sih..hehe...iya udah... itu kayaknya mas yang disana butuh bantuan...", "iya pak siap..." Edlin pun pergi kesalah satu sudut tempat konstruksi itu. "wah liat...gak pake baju euy...", "toketnya guede...", "wah pentilnya euy..." Tentu pria pria ditempat itu jadi tidak fokus kerja, karena melihat cewek tidak pake baju. "ada yang bisa dibantu mas?","wah..iya ada ada...wow...", "Edlin salah ya mas kok diliatin?", "hehe gak papa udah biasa... namanya pekerja baru kenal... udah ini mbak anterin kayu kayu ini kesebelah sana", "ooh iya mas..." Edlin pun berusaha menuruti perintah.

Wednesday

Cerita Seks: Bawa Pulang Cewek Aduhai

"Mbak ini kenapa?", "ndak papa kok mas...", "kok keliatan bingung?", "iya, soalnya aku barusan diusir dari rumah...", "loh kok bisa...", "nggak tau ini mas...", "sini ikut aku kerumah aja dulu ya..." Sigit diperjalanannya itu melihat seorang cewek duduk sendirian, ia pungut saja, ia bawa pergi. "namanya siapa?", "aku Edlin mas...", "ooh kalau aku Sigit...", "ooh iya...", "pegangan dong awas nanti jatuh", "oh iya mas..." Sigit membonceng  Edlin, senang juga ia kini membawa pulang cewek aduhai. Sampai dirumahnya,ia parkir motor, lalu ia ajak Edlin masuk kerumah. Setelah itu ia ajak ngobrol saja cewek itu. "...gak tau tiba tiba aku dibawa pergi, terus ditinggal gitu aja, katanya gak usah balik lagi..", "ooh gitu ya, kasian kamu...lho nggak bawa apa apa kamu ini tadi ya?", "iya gak bawa apa apa mas..." Sigit heran, Edlin itu cantik dan juga aduhai, tapi kenapa sampai diusir dari rumah?

Saturday

Cerita Seks: Aliya Terbiasa Ngeseks

"...iya ini mau anterin makanan...", "wah..hehe... silahkan masuk aja..." Aliya dan Salwa siang itu sudah menyeberang kebagian lain desa, memang kali itu diwaktu istirahat, mereka mau mengantar makan siang untuk Cipto, juga untuk pamannya Salwa. "...hmm makasih ya Aliya... untung kamu tau tadi pagi aku lupa sarapan...", "iya mas, kalo mau nanti Aliya setelah ini bisa anterin kesini lagi pas siang gini", "iya, tapi jangan sering sering..." Cipto tau memang teman teman kerjanya itu sudah sibuk melihati Aliya. "wah, Ada Aliya nih... sama siapa kamu kesini?", "itu tadi sama Salwa...", "ooh, terus mana dia?", "masih nemuin pamannya mungkin", "hehe...kalau gitu kamu tunggu sini deh sama kita ya...", "hmm iya mas..." tentu Aliya sudah dikerumuni pria pria sange saja. "Cip, ini gak papa kan...", "iya iya gak papa... tapi inget, biasa..", "udah tenang aja nanti aku kasih, temen temen aku minta juga", "oke oke siip, aku makan disana deh..." Cipto malah pergi menyantap makan siangnya agak jauh dari tempat Aliya yang sudah ditahan pria pria sange.

Tuesday

Cerita Seks: Aliya Melayani Warga Desa

"...hmm iya bener sama aja...", "tuh kan mbak...hehe..." Kali itu Aliya sedang jalan jalan, ditemani adiknya Cipto. Aliya pun faham didesa itu tidak terlalu banyak perempuan, bila ia bertemu atau melihat perempuan pun pasti juga sama sepertinya, masih cukup muda dan berpakaian cukup minim. Memang didesa itu tempat tinggal dan tempat bekerja dipisahkan oleh sungai yang membentang sepanjang desa. Hari masih pagi, dan memang kondisi desa cukup sepi. Aliya kali itu jalan jalan dengan tenang, bocah disebelahnya itu bertingkah dengan wajar, meski terlihat menahan diri. "...jadi gak boleh nyebrang kesana ya dek?", "iya gak boleh... buat yang kerja aja kesebelah sana...", "ooh gitu...hmm.." Aliya pun melanjutkan perjalanan, sampai ia melihat ada yang beberapa bocah yang datang menghampiri. "Hei... dari mana aja... ditungguin...", "eh iya sori, habis ajakin mbak ini jalan jalan..." adiknya Cipto pun memperkenalkan Aliya. "wah mbak ini namanya siapa?", "hmm aku Aliya...", "ooh mbak Aliya...baru dateng kesini ya?", "iya bener dek...", "hehe... eh ayo kesana yuk... udah ditungguin... mbak Aliya ikut juga ya..hehe..." Aliya pun ikut saja, diarahkan menuju salah satu rumah terdekat, disana tampak ada beberapa bocah lain, dan terlihat ada seorang cewek juga.

Saturday

Cerita Seks: Ngeseks Dengan Penjaga Desa

"Maap mbak, tidak boleh masuk daerah ini...", "kenapa ya pak?", "soalnya mbak ini bukan warga sini...", "iya tapi saudara saya tinggal didaerah ini", "kami tidak percaya...", "iya pak nama saudara saya itu Cipto...", "kalau nama mbak ini siapa? ada kartu identitasnya ndak?", "saya Aliya pak... aduh kartu identitas saya hilang pak..." Aliya dipersulit untuk masuk kesebuah desa. Aliya hendak masuk kedesa itu untuk menemui saudaranya. "kalau benar mbak Aliya ini mau masuk kedaerah ini, sekarang ikut kami dulu ya", "hmm iya pak..." Aliya digiring kesebuah rumah dibatas desa itu. Disana Barang bawaan Aliya dicek satu demi satu. "...mbak Aliya tolong buka semua pakaiannya, karena harus kami periksa, itu juga kalau mbak Aliya benar benar mau masuk kedesa ini", "hmm iya sebentar pak..." Aliya menurut saja, ia buka semua pakaiannya, ia sudah telanjang saja didepan pria pria itu. Tentu segera mereka sibuk meraba raba tubuh mulus Aliya, dari atas sampai bawah. "hehehe... wah..." asyik saja pria pria itu beraksi, senang mereka bisa menggrayangi tubuh mulus Aliya. cewek itu juga memiliki buah dada yang membusung besar dan begitu menggoda, tentu segera ditangkap tangan pria pria itu, diremas dan digoyang sesukanya.

Wednesday

Cerita Seks: Godaan Maut Dua bidadari Montok

"Sasa... tumben nggak kerja?", "ooh itu yang punya toko keluar kota sekeluarga", "hmm... hari ini gak kemana mana nih jadinya?", "iya betul mbak...", "bagus deh...hihi...ayo kebelakang bentar", "ngapain mbak...eh..." Sasa diajak Vana kehalaman belakang. Beberapa saat berlalu, ada yang datang kerumah Sasa. Ternyata si yudi, dia tau kalau si montok Sasa sudah dirumah itu lagi. Diketoknya pintu depan tidak ada yang muncul, yudi tak sabar, ia pikir mungkin sasa dibelakang. Jadi ia lewat gang kecil sebelah rumah itu, menuju halaman belakang rumah Sasa. Sampai sana Yudi kaget, ia lihat jelas Sasa memang disana, namun dengan cewek montok lainnya, memang yudi belum tau soal Vana. "...udah dari pada nganggur toh...", "hmm iya deh mbak" Yudi mengintip saja, ia lihat Sasa dan Vana malah mulai melepas semua pakaian, Yudi kaget dan terangsang meski hanya nonton. "Nah udah deh... hihi... duh bulunya nanti dicukur ya Sasa...aku bantuin deh", "ooh iya mbak... gimana nih?", "biar aku yang atur...sini..." Yudi mengintip terus, Saat sasa dan vana sedang berpose menggoda sambil berfoto. Yudi sempat heran, dua cewek montok itu malah suka berfoto telanjang, bahkan dibelakang rumah. "...sini kamu tutupin putingku nih...", "gini ya mbak...", "iya sip bentar..." Yudi melihat saja tak cukup, ia buka celana lalu ia kocok penis tegaknya itu, mana tahan melihat dua cewek bugil asyik bergaya, dua pasang toket besar yang bergoyang itu bisa membuat semua mata terbelalak bila melihatnya.

Saturday

Cerita Seks: Kegiatan Seks Vana dan Sasa

Vana sementara tinggal dikamar peninggalan kakeknya Sasa. "Disini kamarnya mbak Vana ya", "iya Sasa..." Sasa membantu Vana sebentar mengatur kamar, setelah itu ia tinggal kekamarnya. Vana setelah selesai mengatur kamar, ia keluar dan mengecek keseluruhan rumah Sasa itu. Rumah itu menurut vana cukup bagus, vana merasa sudah pas saja padahal baru tiba. "Mbak Vana..." Sasa kali itu sibuk membaca list harga, lalu vana datang kekamar dan duduk disebelahnya. "Sasa ngapain?", "ini baca baca mbak, aku kan jaga toko dekat sini, tapi belum hafal harga barang", "ooh haha... hmm... Sasa bentar ya..." Vana melihat tubuh Sasa itu sama montok dan modis seperti dirinya. "Kenapa mbak?", "liat deh... badan kita sama montoknya ya...haha", "hmm iya keliatannya mbak", "buka dulu coba baju kamu", "hmm iya...mmh" Vana dan Sasa malah melepas baju mereka, mereka kemudian berhadapan, bisa jelas terlihat mereka punya buah dada yang sama besar dan montok. "Wah dadanya aja sama...", "kok bisa ya mbak...", "iya  ya...sini...hmm..." Vana mendekat, kini buah dada mereka bertabrakan, puting mereka bertemu saling sapa. "Mbak Vana... apa dadanya bisa menghasilkan Asi juga?", "wah... iya... kamu pasti sama ya...", "iya mbak...aahn..." Vana menangkap buah dada Sasa... ia remas remas, sampai susu keluar dari puting cewek itu.

Monday

Cerita Seks:Kembalinya Cewek Idola

Sasa makin terkenal, makin banyak yang mengagumi juga. Hari demi hari berlalu, rumah mbah Aryo sepi, tidak seperti biasa. "Kasian ya Sasa...", "iya... gak ada alasan buat tetep disini yah..." mbah aryo sudah tiada, rumahnya masih ditinggal kosong hari demi hari berlalu. Sasa tampaknya kembali ketempat orang tuanya. Haris ikut sedih, ia jadi lama tak bertemu Sasa. Namun suatu hari, "permisi dek...", "iya...wah... mbak Sasa...", "iya ... lama gak ketemu ya Haris...", "iya mbak... hehe", "ayah kamu ada? Aku mau beli", "beli apa mbak?", "biar Haris yang ambilin" Haris senang sekali melihat Sasa, makin cantik dan juga montok saja bila dilihat lama lama. "...banyak soalnya dirumah gak ada apa apa... makanya kalau ada ayah kamu biar diantar", "ooh iya mbak Sasa bawa sebisanya, nanti sisanya biar haris yang antar mbak", "ooh gitu ya... makasih Haris...", "iya mbak..." Sasa kemudian pergi, Haris menunggu ayahnya sebelum pergi membawa pesanan Sasa. Setelah Haris bisa pergi, ia sudah membawa barang barang pembelian Sasa kerumahnya. "Haris... makasih ya...", "iya mbak... hmm... mbak Sasa tinggal disini lagi?", "sementara aja, nunggu disuruh pulang lagi, katanya aku suruh jaga rumah ini, dari pada kosong", "hmm iya betul mbak... disini aja dulu...", "hehe iya... bantu masukin barangnya kedalam dong dek", "oh iya..." Haris membantu Sasa, mengurus barang barang itu. Haris tau, ada yang berubah dari Sasa, yaitu Sasa mulai berpakaian lebih tertutup kalau keluar rumah, sedang kalau dirumah itu, tetap pakai pakaian minim seperti biasa. Sasa makin menggoda saja.

Tuesday

Cerita Seks: Zizi Menikmati Kehidupan Barunya

"wah makasih mbak Zizi...yey aku punya handphone baru..." Zizi membelikan handphone untuk Jafar. "makasih ya Zizi... kamu memang hebat... hehe...", "iya om sama sama.." Zizi senang kini Zainul dan jafar selalu tampak ceria.Tentu saja karena cewek itu selalu memberikan yang terbaik untuk mereka berdua. Setelah Jafar punya handphone sendiri, kini bocah itu tidak begitu sering mengajak Zizi melakukan adegan intim bersama, begitu juga Zainul tampak hanya beberapa kali saja tertarik bercinta dengan Zizi. Kini Zizi memang fokus melayani langganannya yang biasa diterima ditempatnya Fredy. "Zizi, nanti sore bisa kesini?", "iya bisa kok mas Fredy...", "tapi nggak ngapa ngapain kok, cuma ngobrol aja...", "ooh iya gak papa kok mas..", "oh oke makasih Zizi..." Kali itu Zizi baru selesai menerima telepon dari Fredy, entah ada pelanggan atau cuma ada yang perlu dibahas. Kali itu hari masih siang, Zizi dirumah saja, ditemani Jafar yang baru saja tiba dari sekolah. "...mbak... ayo foto sama aku...", "hmm iya..." Jafar pun mengambil foto selfie bersama Zizi. "hehe makasih mbak...", "iya Jafar...", "soalnya temen temenku pada nanyain dapet hape dari mana, ya aku bilang dibeliin mbak Zizi... terus mereka pengen tau mbak Zizi itu gimana...", "hmm gitu ya... kalau pengen tau ya ajakin aja mereka kesini...", "ah jangan, nanti mereka minta yang aneh aneh...", "kan gak papa..." Jafar tampak tidak mau teman temannya datang lalu sampai bisa menikmati tubuh montok Zizi.

Thursday

Cerita Seks: Pekerjaan Baru Zizi

"Hebat Zizi udah punya handphone sekarang...", "iya om dikasih teman kerja..." Zainul senang melihat Zizi sudah punya handphone. "nah kalau gitu kan enak nanti kalau mau om telepon bisa", "hmm iya om bener...", "om besok masuk malam, ehm... Zizi tidur dikamarku aja ya...", "ooh iya om, itu tumben Jafar juga udah tidur duluan...", "nah..hehe...ayo kekamar yuk..." Zainul pun membawa Zizi kekamarnya. Sudah beberapa hari itu Zainul tidak menjamah tubuh Zizi, kini ia ingin menikmati malam bersama cewek montok itu. "om... liat deh..." Dikamar itu Zizi udah melepas bajunya, ia tunjukan buah dada nya pada Zainul. "kenapa emangnya ZIzi?", "ehm... apa dadanya Zizi sekarang tambah besar ya om?", "hemm iya juga ya...", "soalnya baju bajunya Zizi rasanya jadi kekecilan...", "hmm udah gak papa itu... kalau besar begini berarti... isinya makin banyak...", "aah...ngh..uh...iya ih om...susunya Zizi sekarang keluarnya banyak..uh..." Zizi mulai mendapati toket besarnya mulai diremas oleh Zainul. "umh..sluurp..mh... ah... kalau yang bawah gak ikut jadi gede ya zizi?", "hmm...enggak kayaknya om..." Zizi memeriksa bokongnya tetap montok seperti biasa. "hehe gitu ya...sini Cantik..nah..ummh..sluurp..mmh..", "mmh...ah..uh..." Zizi faham bila ia diajak kekamar Zainul, ia harus memberikan semua yang terbaik untuk pria yang sudah menolongnya itu. Malam itu Zizi pun asyik ngeseks dengan Zainul sepuasnya.

Saturday

Cerita Seks: Zizi Ngeseks di Warnet

"...Kerja apa aja gak papa om, asal Zizi bisa cari uang sendiri...", "hmm gitu ya, iya nanti aku cariin buat kamu kalau ada ya", "iya om makasih..." Zainul berfikir sepertinya Zizi dari hari ke hari selalu belajar untuk lebih dewasa, meski tingkahnya tidak berubah dengan cepat. "Kalau kamu mau cari diinternet juga gak papa", "oh internet ya om, jadi kewarnet dulu ini ya?", "iya dideket sini ada kok, kalau kamu mau kesana...", "iya udah om Zizi keluar dulu...", "iya Zizi..." Zizi pun pergi keluar, ia menuju kewarnet terdekat. Sampai disana ia terdiam sebentar, ia ingat ingat lagi bagaimana mencari informasi dari internet itu. "mbak... jangan berdiri dijalan...", "oh iya mas maaf..." Zizi pun berpindah dan kini ada dihadapan si penjaga warnet. "hehe... mbaknya mau pake internet?", "iya mas...", "iya udah pake aja mbak...", "hmm kesana langsung mas?", "iya tinggal pake aja...", "hmm iya mas..." Zizi pun pergi menuju kesalah satu bilik diwarnet itu. Penjaga warnet itu heran, jarang jarang ada cewek aduhai mampir kewarnetnya itu. Tapi tak lama Zizi malah kembali menemui penjaga warnet. "lah kenapa mbak?", "itu gimana ya mas?", "loalah, mbaknya jangan jangan gak bisa pakenya ya?", "i..iya mas..." Penjaga warnet itu sempat sibuk melihati Zizi, faham benar cowok itu kalau Zizi punya tubuh montok dengan toket besar yang menggoda, Zizi memakai kaos ketat dan celana pendek saja, siapa saja yang melihat pasti terkesima. "mending mbaknya duduk sini sebelah saya biar saya bantu deh", "hmm iya mending gitu aja mas..." Zizi pun segera duduk saja disebelah penjaga warnet itu, tentu cowok itu senang ditemani cewek bahenol.

Cerita Seks: Tetangga Zizi yang Mesum

"Nanti lama lama juga pinter sendiri deh Zizi...", "semoga saja bu,hehe..." Zizi kali itu sedang ada dirumah tetangganya. Zizi sudah beberapa hari itu mencoba belajar memasak. Zizi ingin bisa melakukan sesuatu untuk keluarga barunya, selain memberikan kenikmatan seks saja. Zizi belajar dengan serius, untung tetangganya itu mau mengajarinya belajar memasak. "...udah Zizi, tinggal ditunggu bentar kayak kemarin itu...", "ooh iya udah bu...", "kamu tungguin ya, aku mau keluar dulu ini, aku tinggal dulu nggak papa kan?", "ooh nggak papa kok bu..." Zizi kemudian ditinggal pergi, cewek itu sendiri saja didapur itu. Tak lama muncul seorang pria menemui Zizi, "Eh, ada Zizi... ngapain kamu kok sendiri...", "oh pak Gofur, ini lagi nungguin sayurnya mateng...", "ooh...hehe...hmm... Zizi masak apa sih ini?" pria itu pun mendekati Zizi, "sama kayak kemarin itu pak..." Gofur sudah beberapa hari juga memperhatikan Zizi yang mampir masak dirumahnya itu. "hmm, hehe... udah pinter masak berarti ya...", "belum pak, kan baru belajar ini...mmh..." Zizi mendapati tubuhnya mulai diraba raba oleh tangan nakal Gofur, Zizi membiarkan saja pria itu berulah.

Cerita Seks: Keluarga Baru Zizi

"...ooh kamu jadi inget banyak ya Zizi...", "iya om, kan dibantu Jafar juga..." "ooh... iya udah, sekarang kamu ikut aku ya zizi, kita beli pakaian buat kamu", "oh iya om..." Zizi kali  itu berangkat menuju toko baju terdekat bersama zainul. Zizi tampak mulai memilih beberapa pakaian yang cocok untuknya. "...udah semua mbak?", "udah...", "sebentar ya..." Kasir segera mengemas barang yang dibeli Zizi. "kamu tunggu depan aja Zizi", "oh iya..." Zizi keluar dulu dari toko itu. "udah ini pak semuanya segini...", "oh iya... ini...", "...terima kasih pak", "sama sama..." Zainul keluar dengan membawa belanjaan Zizi itu. Kasir ditoko baju itu berfikir pasti Zizi itu istri baru Zainul. "...ini Zizi", "iya om, makasih ya...", "iya... udah ayo balik..." Zainul membawa Zizi pulang lagi. Sampai dirumah Zizi sudah membawa masuk barang belanjaannya kekamar, ia sibuk mencoba memakai pakaian barunya itu. Zainul duduk duduk saja diruang tengah. "Om...", "iya Zizi?", "coba sini om, tolong liatin..." Zainul pun pergi kekamar untuk menemui Zizi. "wah...cocok kok Zizi..." Zizi menunjukan tubuhnya yang sudah dibalut pakaian baru. "ooh gitu ya om, hehe..." Zizi kemudian tanpa ragu melepas pakaiannya itu, ia kemudian mencoba pakaian lain, Zainul diam saja sambil melihati Zizi yang menggoda itu. "... itu juga bagus kok...", "bagus semua kalau gitu ya om?", "iya, hehe...", "ooh iya udah om..." Zizi selesai mencoba pakaian barunya, namun kini ia malah telanjang saja, ia kemudian mendekati Zainul, tentu membuat pria itu kebingungan.

Cerita Seks: Zizi Seketika Jadi Dewasa

"mmh..hmm.. ungh... loh ini dimana?" Zizi kali itu terbangun dari tidurnya, tapi bukan dikamar, ia ada disebuah pekarangan, ia lihat langit senja, apa ia tertidur ditempat itu semalaman?. Zizi bangun, ia kemudian baru sadar dengan apa yang ia pakai. Zizi memakai baju yang sudah robek robek, ia juga memakai rok mini. "loh...aku...kok udah gede?" Zizi kaget, seingatnya ia itu adalah baru saja masuk smp, tapi ia sudah memiliki badan layaknya cewek usia 20 tahunan. "hmm... ini dimana..aduh..ah..." Zizi kemudian merasakan juga badannya agak capek. Zizi benar benar tidak faham apa yang terjadi padanya. Tak lama tampak seorang pria lewat, ia kaget melihat Zizi. "wah... siapa tuh... wah... hei...", "hmm... ini dimana ya pak?", "lah... ini di ********", "hah? dimana itu?", "aduh malah nanya lagi... kamu namanya siapa?", "aku Zizi...ngh.. mmh.." Zizi sibuk melepas bajunya yang kekecilan dan sudah robek itu. Tentu pria yang datang tadi terkesima dengan tubuh mulus Zizi, ditambah cewek itu malah telanjang dada. "ooh Zizi ya... eh ini kamu pakai jaket ini ya...", "hmm iya pak..." Zizi pun memakai jaket pemberian pria itu. "hmm... Zizi mending ikut aku dulu ya...", "kemana pak?", "iya kerumah, kasian kamu disini, nanti mau kemana? kan gak ada yang kenal juga...", "ooh..hmm...iya udah deh pak..." Zizi pun menurut saja, ia pun akhirnya dibonceng pria tadi, diantar dengan motor itu, pergi dari tempat yang tidak ia ketahui itu. Zizi melihat lihat sekitar, sepertinya itu daerah yang tidak berpenghuni, karena tampak rumah rumah kosong yang tak terawat, baru setelah lewat beberapa puluh meter  ia baru melihat jalan raya.  Zizi kemudian menunggu sampai dirumah pria yang memboncengnya itu saja.

Thursday

Cerita Seks: Sasa Laris Diajak Ngeseks Terus

Sasa memang cewek yang baik, ia mengurus mbah Aryo dengan baik. hari hari berlalu, Sasa tidak pernah mengeluh. Kini mulai ada yang tau tentang Sasa, kebanyakan pria pria tau karena diberitahu oleh Komir. "mbah... Sasa keluar dulu ya... mbah Aryo dirumah aja", "ooh iya Sasa..." Sasa pergi keluar untuk membeli sesuatu. "Pagi Sasa...", "iya... pagi pak Komir..." Komir sempat menyapa Sasa yang baru saja lewat. "Komir... itu ya Sasa?", "iya betul itu", "wah montok banget, masih muda juga", "nah itu makanya... dah gak rugi deh kalau kamu temui dia...haha" Sasa sudah berjalan pergi ketika ia sedang dibicarakan. Sasa mampir kesebuah toko, tempat biasanya ia membeli sesuatu. "Pagi pak...", "iya...wah Sasa...hihi...", "saya mau beli ini pak...", "ooh iya... bentar Sasa...", "iya pak..." Sasa membeli sembako untuk keperluan dirumah. "Sasa... ini ya...", "iya pak...", "ini  telurnya belum dateng, nanti deh saya suruh anak saya nganterin kerumah kamu", "ooh iya sudah pak" Sasa membayar dulu, lalu segera berpamitan. Sasa pergi kembali kerumahnya. "Sasa...", "iya mbah?", "mbah mau istirahat dulu", "iya mbah, Sasa juga mau cuci pakaian", "ooh iya nak..." Mbah Aryo memang lebih sering tidur disisa waktu hidupnya itu. Sasa menaruh barang barang pembeliannya, lalu ia pergi mencuci pakaian. Beberapa puluh menit kemudian, Ada tamu yang datang, Sasa sudah basah basah tapi ia pergi saja kedepan membuka pintu.

Wednesday

Cerita Seks: Sasa Ngentot di Rumah Kakeknya

"mbah Aryo", "iya?", "tinggal disini sama siapa mbah?", "sama cucuku...", "ooh baguslah kalau ada yang nemenin ya", "iya bener", "sekarang mana dia mbah?", "bentar ya, Sasa... Kesini bentar..." Lalu muncul sesosok cewek cantik menemui dua orang itu. "iya mbah?", "kenalin ini pak Komir", "oh iya, salam kenal pak", "wah...salam Kenal ya Sasa" Pria itu jadinya melongo, ternyata mbah Aryo itu cucunya cantik dan juga tampil menggoda. "iya pak Komir... mbah... waktunya tidur siang ini...", "oh iya nak... mbah lupa...", "udah Sasa tata itu kamarnya, ayo mbah... sebentar ya pak" Sasa mengantar mbah Aryo kekamarnya untuk tidur siang. Tak lama Sasa kembali kedepan menemui Komir. "hehe Sasa..." Komir sudah tidak sabar ingin dekat dengan Sasa. "iya pak?", "Sasa emang tinggal disini sama mbah aja ya?", "iya pak... keluargaku yang lain sibuk kerja...", "hmm...kamu... umur berapa sih..." Komir mendekat dan duduk disebelah Sasa, "hmm 19 tahun pak", "wah... baru lulus sekolah ya?", "iya betul pak" Komir bingung, Sasa masih terhitung muda, tapi cewek itu terlihat begitu dewasa, cewek itu juga punya buah dada yang berukuran besar. "hmm, memang mbah Aryo ndak bisa ditinggal sendiri ya", "iya ndak bisa pak, suka lupa... lupa makan lupa mandi, nanti bahaya...", "hmm iya... waduh Sasa habis ini ngapain?", "nggak ngapa ngapain pak, nunggu mbah Aryo bangun aja... hmm, pak Komir... ada apa?" Komir sudah konak, ia peluk Sasa dari belakang.

Thursday

Cerita Seks: Vana Melayani Tamunya

“permisi bu...”, “iya...ooh jadi ini Vana...”, “iya bu...” Vana kali itu kerumah pak Jaja, ia tampil beda, pakai pakaian serba panjang menutupi tubuh montoknya. “ooh iya kamu masuk aja dulu”, “iya bu mari...” Vana masuk kerumah pak Jaja. “iya cantik ya dia... Pantes warungnya jadi rame ya pak”, “hehe iya iya...” Pak jaja merasa beruntung, untung istrinya itu tak tau kalau saat diwarung Vana pakai tanktop dan celana sedang saja agar para pelanggan puas diwarung itu. Pak Jaja dan istrinya masuk kedalam, lalu mengajak vana ngobrol. Pak Jaja diam seribu kata, karena Vana mengarang cerita lain agar istri pak Jaja tak curiga. “...ooh kasihan ya kamu...”, “iya bu... Memang salah faham itu fatal... Untung pak jaja baik dan memperbolehkan saya kerja diwarung”, “ooh iya... Baguslah kalau begitu ya... Kalau mau kamu tinggal dirumah ini juga nggak papa”, “ooh jangan bu... Takut nanti ganggu... Terus biar gak salah faham juga warga sekitar...”, “ooh iya betul kamu... Pinter ya Vana ini haha...” Vana ngobrol lebih lama, sampai istri pak Jaja puas ngobrol. Baru setelah itu ia pamit kembali kewarung untuk istirahat. Pak Jaja lega istrinya tak marah sama sekali. Pak Jaja bisa lebih bebas mengatur warungnya itu.

Saturday

Cerita Seks: Vana Pamer Tubuh Montok

“wah... Makasih Vana...”, “iya mas...” Vana kali itu sedang bekerja, melayani para pelanggan diwarung pak jaja. Kini dari pagipun warung pak Jaja sudah ramai, membuat pria itu senang. Vana juga aktif melayani para pelanggan, dari mengantar pesanan, bahkan menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya. “Vana belum punya pacar kan?”, “iya belum mas Vana masih single”, “nih kan banyak cowok cowok... masa gak ada yang kamu pilih buat jadi pacar?”, “hmm Vana bingung mas...”, “ayolah pilih siapa gitu...”, “pilih yang mana ya...hmm...” Vana menyilangkan tangannya dibawah dadanya yang menonjol, membuat toketnya naik dan terpampang besar ditanktop itu. “santai aja sambil dipilih ya Vana...wah...”, “gak bisa milih mas... Hehe... Kalau semuanya pengen jadi pacar Vana... Nanti marah dong kalau Vana pilih satu...”, “iya betul kamu”, “kalau gitu Vana single aja yah... Semua biar senang”, “yaah hahaha...”, “hehe... Vana kesana dulu ya mas...” Vana pergi karena dipanggil pak jaja. “seksi benar sih vana... Tiap hari dipandang gak bosenin...”, “iya betul... Udah seksi cantik juga...  sana sini pria pria ngobrol membahas Vana terus. “ada apa pak?”, “stok minuman sachetnya habis Vana... Aku keluar dulu ya beli sebentar”, “ooh iya pak, jangan lama lama pak...” Jaja pergi keluar warung, langsung orang orang diwarung itu makin ramai. Vana tau pasti cowok cowok itu sibuk membahas dirinya, ia malah makin ganjen.

Cerita Seks: Karyawan Baru Yang Aduhai

Warung pak Jaja masih saja sepi, padahal sudah jam 10 pagi.mungkin ia perlu menambah menu baru, atau perlu hal lain yang bisa meramaikan warungnya. Hanya ada soto saja menu andalannya, ia juga menjaga warungnya sendiri. Sampai sore hanya beberapa saja yang datang kewarungnya. Jadi ia memilih menutup warungnya, setelah itu berjalan pulang. Pak Jaja belum sampai rumah sudah berhenti saat melihat ada cewek yang sepertinya tersesat. “Mbak... Mau kemana?”, “hmm... Nggak tau pak...”, “lah kok nggak tau... Nyasar atau gimana mbak?”, “mm... Pak... Boleh ngobrol dulu pak... Ditempatnya bapak aja gimana?”, “hmm... Iya udah mari” Pak Jaja mengajak cewek itu berjalan kembali kewarung sotonya. Kunci dibuka, ia ajak masuk cewek itu, lalu ia tutup pintu dari dalam. Cewek itu menaruh barangnya disudut warung, ia juga melepas jaketnya. Mereka duduk dikursi warung itu, “ini rumahnya bapak?”, “bukan ini warung saya”, “ooh... Kenalin pak saya Vana...”, “ooh iya saya Jaja...” mereka berjabat tangan sebentar, namun sudah cukup membuat jaja tau halusnya tangan Vana. “maaf ya pak, pak jaja mau dengerin ceritaku dulu?”, “iya cerita aja mbak...” Vana menghela nafas panjang, lalu ia mulai bercerita. Jadi Vana itu diusir dari rumahnya, karena keluarganya tak terima Vana setelah bekerja di ibukota kembali sudah berubah, bahkan Vana mengaku kerja sebagai pekerja seks komersial. Jelas kini ia bingung mau kemana, berkeinginan kembali agar berubah kembali baik, tapi ia sudah tidak bisa kembali. “...Vana gak bisa kembali pak...hiks..”, “aduh sabar ya mbak... Udah jangan nangis..”, “huhu...hiks... Terus Vana harus kemana coba? Mmh” Vana menangis sambil bersandar dibahu pak Jaja, membuat pria itu kasihan, cewek cantik begini kok diusir dari rumah.

Tuesday

Cerita Seks: Pesta seks Perpisahan Cici

"...ooh jadi begitu ya mbak Cici...", "iya pak... ndak tau ini Cici jadi ndak ada baju..." Sudah banyak pengalaman Cici didesa itu, bahkan hari demi hari, bajunya diambil orang dan tidak kembali. "hmm iya udah ndak papa toh... kalau didesa kan gak pakai baju nggak papa...", "hmm gitu ya pak...", "iya... ini mbak Cici mau kemana?", "mau kewarung pak...", "ooh iya iya...hehe..." Cici pun pergi menuju warung dengan santainya, meski ai hanya memakai selendang untuk menutup tubuhnya itu. "wah.. mbak Cici...hehe... kok tumben...", "hmm tumben gimana pak...", "kok ndak pake baju..hehe..." pria pria diwarung itu bisa melihat jelas toket besar milik Cici, begitu besar nan menggoda hanya ditahan selendang bagian bawahnya saja. "baju saya ndak ada semua pak...", "ooh gitu ya... iya gitu aja kan juga gak papa..." ,'hmm iya...", "mbak CIci mau makan...", "iya pak..." Cici pun memesan makanan. Saat ia makan, pria pria didekatnya melihati dengan senyam senyum. "Cici, habis ini mau kemana?", "mm... ndak tau pak...", "habis makan disini aja ngobrol dulu ya..", "hm iya pak sebentar..." Cici menuntaskan makannya itu, baru setelah itu ia siap diajak ngobrol. pria pria itu menanyakan kegiatan Cici setiap hari, meski sebenarnya hampir semuanya tau Cici setiap hari itu ngentot dan bagi bagi susu.

Wednesday

Cerita Seks: Ngeseks Di Gubuk Sawah

"...iya mbak tau kok tempatnya... biar kami anterin ya...", "hmm iya dek..." Cici kali itu diantar bocah bocah desa, menuju kesalah satu persawahan sesuai apa yang diberitahu pak kepala desa. Cici masih bersemangat untuk menikmati hidup didesa, meski banyak orang orang desa yang lebih suka menikmati cewek montok itu. "ini mbak Sawahnya...", "oh iya... hmm tapi kok sepi dek?", "ndak tau mbak... bentar mbak ya..." ada bocah bocah yang tampak sibuk mencari bilamana ada orang didekat persawahan itu. "hmm...mbak Cici... tinggal disini udah lama...", "ndak dek baru beberapa hari...", "ooh pantesan aku ndak pernah liat mbak Cici...hehe...hmm..." ada juga bocah bocah yang memilih menemani Cici, sambil tentu melihati cewek aduhai itu. "mbak Cici... kayaknya belum pada datang yang punya sawah...", "ooh gitu ya dek...", "iya... mending ditunggu aja yuk mbak... disana itu...", "hmm iya..." Cici pun pergi kegubuk terdekat diarea persawahan itu. Kini ia ditemani bocah bocah yang jelas penasaran dengan tubuh montok Cici yang ditutupi pakaian minim itu. "hmm... mbak Cici ini dari kota kan?", "iya dek...", "tapi kok pakaiannya gini?", "iya sama pak kepala desa disuruh begini...  juga biar sesuai sama kehidupan tradisional didesa ini...", "ooh...hehe...hmm... mbak Cici... kalau mau tradisional lagi... itu ya kayak kami ini mbak...", "hmm gimana itu dek maksudnya?", "iya pakainya celana aja..." ,"ooh... iya ya...", "iya udah dilepas aja bajunya mbak... hehe...", "hmm..mh...iya..." Cici malah melepas bajunya, toket besarnya sudah terbebas dan kini bisa dilihat jelas bocah bocah didekatnya.

Thursday

Cerita Seks: Cici Ngeseks Dikebun

"ooh jadi mbak Cici mau ikutan panen disini?", "iya pak betul...", "hmm hehe... iya udah... mari mbak..." Cici kali itu tiba disebuah kebun, disana ia dipersilahkan membantu memanen buah buahan. "wah... siapa itu pak?", "itu Cici, kata pak kepala desa sih... mau bantuin kita...", "ooh... wah boleh juga itu cewek ya..." Cici masih sibuk melihat lihat kebun itu, sementara sudah ada yang membicarakannya. "eh, Mbak Cici...", "oh iya pak?", "ini keranjangnya mbak... ikut saja sama teman teman lain itu ya...", "ooh iya pak..." Cici membawa keranjang, ia siap ikut panen buah. "...eh...wah... siapa ini...", "misi mas...", "iya...mbak ini mau ikut panen ya?", "iya mas...", "ooh iya iya...wah..." Cici menghampiri salah satu pria yang sibuk, pria itu ada diatas tangga kecil, jadi sembari ia mulai memetik buah, ia bisa menengok kebawah, disana ada Cici yang menunggu, dan memang pria itu bisa menengok isi tanktop Cici yang berisi toket besar. Cici tinggal menunggu sambil membawa keranjang, buah sudah di turunkan dan ia tinggal menerima. "udah penuh ini mas...", "hmm iya, biar aku ambil keranjang lagi..." Pria itu turun dari tangga lalu pergi. Cici tak lama kemudian melihat si pemilik kebun datang menemuinya, "mbak Cici, koa sendiri?", "iya pak itu tadi masnya lagi ambil keranjang...", "ooh...hehe... mbak Cici mau coba petik buah?", "hmm iya pak mau...", "iya udah tuh coba aja ya..." Cici pun kemudian naik tangga kecil itu, ia kemudian mencari dimana buah yang bisa ia petik. "mmh... ini udah pak ya...", "udah tinggal dipetik semua kok...wah..." pemilik kebun itu cuma cengar cengir saja, ia lihati Cici dari bawah.

Saturday

Cerita Seks: Cici Hidup di Desa

"Mbak Cici ini memang kenapa kok pengen tinggal didesa ini?", "saya pengen hidup disini pak... terus belajar hidup tradisional didesa gitu pak...", "ooh gitu ya...hehe... iya udah mari mbak Cici..." Cici baru tiba disebuah desa, ia diantar oleh kepala desa menuju sebuah rumah. "...ini rumah siapa pak?", "ini rumah kosong, punya saudara saya, tapi sekarang kamu tinggalin aja nggak papa...", "ooh begitu ya pak... rumahnya bagus pak...", "iya dong asli ini baru tradisional...hehe..." Cici malah senang, ia dipersilahkan tinggal disebuah rumah yang masih berbahan kayu dan bambu. Setelah diajak masuk, Cici tampak melihat kesana kemari, semuanya serba tradisional, meski dirumah itu sudah dipasang pencahayaan dan juga ada colokan listrik. "...wah...hmm...", "mbak Cici... udah siap beneran tinggal didesa?", "iya pak... tapi saya belum faham hidup disini...", "hehe iya nanti juga faham ya... yang penting harus tradisional... iya kan?", "iya pak..." Dirumah kecil itu, hanya kamar tidur saja yang ada dinding kayu tersendiri, ruang tamu dan ruang tengah jadi satu, ada juga sudut kecil untuk dapur. "mbak Cici kok cuma bawa tas satu ini?", "iya pak... ndak bawa barang banyak... cuma beberapa pakaian...", "ooh...coba dikeluarin dulu semua mbak..." Cici kali itu sudah dikamar, disana ia keluarkan pakaiannya dari tas. "...cuma ini aja pak.." ,"ooh iya...hmm... yang kurang tradisional... biar saya bawa aja mbak...", "ooh iya pak...", "hehe... nah... kalau begitu...ini...sama ini...nah..." Kepala desa malah mengambil hampir semua pakaian Cici, tinggal beberapa saja, yang jelas jelas pakaian minim saja.