Saturday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Sasti part 4

"Oke makasih ya om...", "iya Sasti, kapan kapan lagi ya..hehe..." Sasti kali itu melepas kepergian salah satu pria yang memang baru saja selesai menikmati pelayanannya. Sasti kemudian mengeluarkan handphonenya, ia mulai mengorder ojek online. Tak lama sudah dapat ojek dan segera menuju lokasi Sasti. "Permisi... mbak Sasti ya?", "iya mas, ini mas Ronald kan?", "iya betul mbak, ini helmnya..." Helm diberikan pada Sasti, "kayaknya pernah dianter mas Ronald deh saya", "hehe iya mbak, ini...sesuai dimap kan...", "iya...yuk..." Sasti sudah naik motor, dan segera ia diantar untuk pulang. Dalam perjalanan itu, si ojek bernama Ronald itu memang pernah mengantar Sasti, dan kini ia baru yakin kalau nanti bisa dapat orderan lagi dari Sasti bila ia ada didekat hotel yang tadi ia lewati itu. "Habis...Kerja mbak Sasti?", "iya bener mas...", "pulangnya... jam segini ya memang...", "iya kan kerjanya malem..." memang kali itu sudah jam 3 pagi, Ronald heran saja apa pekerjaan Sasti yang cantik itu. "ooh gitu ya mbak...", "iya, kerjanya gak mesti kok mas... kalau ada yang order aja..." Ronald sempat berfikir, lalu baru faham, kalau Sasti itu cewek panggilan. "hmm iya iya... ini belok kiri kan mbak...", "iya mas..." Ronald tak bertanya lebih, karena ia tau nanti juga bertemu Sasti lagi. Setelah sampai, Sasti turun, lalu membayar biaya ojek itu. "makasih ya mbak...", "makasih juga mas... oh iya mas... simpen nomerku itu ya... kali aja... butuh...hehe...", "oh hehe...iya..." Sasti baru pergi kerumah setelah memberi senyum manisnya pada Ronald. Ronald pun menyimpan nomer Sasti, meski ia tak tau nanti akan menghubunginya atau tidak.

Monday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Sasti Part 3

"wah Sasti... tumben sudah bangun...", "iya tante...kemarin kan Sasti emang tidurnya duluan...", "ooh iya... mau bantuin aku masak?", "hehe... endak deh tante..." Sasti pergi untuk cuci muka saja. Sasti sudah menikmati hidupnya dengan senang, sudah lebih dari sebulan ia menutup pelayanannya, dan asyik menggunakan uang hasil kerjanya. banyak barang yang dibeli Sasti, mulai dari pakaian, sampai kosmetik. kemarin ia dari pagi kemall menghabiskan uangnya, malamnya langsung tidur karena capek. Jadinya hari itu pagi pagi sekali Sasti bingung harus melakukan hal apa. mau tidur lagi sudah tidak ngantuk, mau makan juga belum selesai tantenya memasak, mau mandi juga masih terlalu pagi. Sasti memutuskan untuk joggin dipagi itu. Sasti kini mengenakan tanktop ketat dan celana pendeknya, ia menyempatkan diri membangunkan Nico. "mmh...mbak Sasti...", "hee... bangun udah jam 8", "wah...yang bener...aduh mbak Sasti... itu masih jam 6 kurang...", "haha... udah bangun... sana mandi...", "hmm iya mbak..." Nico pun pergi mandi. Sasti bersiap pergi jalan jalan dipagi hari, sambil olahraga sih maunya. "tante, Sasti jogging dulu ya", "wah... tumben... iya udah...hati hati...", "iya tante...hehe..." Sasti pun berangkat menikmati suasana dipagi hari itu. Sasti heran saja, biasanya pulang pagi, kini pagi pagi baru keluar rumah, karena rasanya beda, biasanya pulang pagi lelah habis melayani pelanggan, kini ia dengan segar dan tenang menikmati suasana pagi hari. Jogging dipagi hari ternyata menyenangkan juga menurut Sasti, lama ia tidak menggerakan tubuhnya untuk olahraga, selain olahraga dikasur dengan pria pria hidung belang.

Wednesday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Sasti Part 2

"Sasti Atrisa...", "hadir pak..." Kali itu Sasti menyempatkan diri untuk menghadiri perkuliahan. memang Sasti jarang sekali masuk kuliah, meski memang dikampusnya itu juga banyak yang jarang masuk kuliah, bahkan tidak dipermasalahkan oleh pihak kampus. Di kampus itu memang jadwalnya kebanyakan perkuliahan dilaksanakan saat sore dan malam hari. Dosen dikelas itu selesai mengabsen, dan memang ia jarang melihat kehadiran Sasti. "...Jadi bila kalian lebih sering masuk, tentu nilai kalian bisa lebih baik nantinya....", "iya pak.." meski dosen itu memberi nasihat kepada seluruh mahasiswa dikelas, ia sebenarnya menyindir Sasti. "... untuk hasil ulangan kemarin bisa diambil dimeja ini ya..." Sasti tentu menghela nafas saja, memang ia tak ikut ulangan harian minggu lalu karena ia dapat orderan saat itu.  "...pak, saya kemarin belum ikut ulangan" salah satu mahasiswa tampak juga belum ikut ulangan seperti Sasti. "iya itu urusan kamu... makanya kalau ulangan diharap hadir ya...", "aduh...iya iya pak..." Sasti diam saja sambil menahan tawa, ia tak begitu mempermasalahkan nilai. Setelah Kuliah selesai, kelas mulai sepi saat para mahasiswa berhamburan pulang. "Permisi pak Suryo...", "hmm, Sasti ya... ada apa?" Dosen itu tampak berusaha tenang, meski Sasti tau pria itu pasti tertarik padanya. "ehm... saya belum ikut ulangan yang minggu lalu itu pak... apa tidak bisa ikut ulangan susulan?", "ehm... sebentar ya..." Pak Suryo menunggu kelas sepi, hingga ia tinggal berdua saja dengan Sasti. "gimana pak?", "kamu mau Ulangan susulan?', "iya pak... minggu lalu itu saya gak bisa hadir...", "hmm begitu ya... tapi soalnya ada dirumah saya", "ooh begitu ya pak, jadi saya gak bisa ulangan susulan dong..." Sasti malah menggunakan nada memelas dalam bicaranya. "bisa kok Sasti...eh...tapi... kamu bisa kerjain ulangannya dirumah saya", "ooh gitu ya pak... syukurlah..." Sasti tersenyum manis, membuat Pak Suryo agak terketuk hatinya.

Saturday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Sasti Part 1


"Aku Pulang...", "Mbak Sasti... kok baru pulang..." Pagi itu Sasti memang baru saja pulang sejak keluar rumah dari kemarin. "jam berapa sih? kan biasanya juga kadang pulang pagi", "ini jam 9, biasanya kan jam 7 udah dirumah kalo pulang pagi", "hmm iya iya... Nico emang sendir i aja?", "iya... kan ibu udah berangkat kerja...", "hmm iya udah...". Sasti adalah seorang perempuan 20 tahun, ia kuliah disebuah universitas swasta dikota itu, Sasti bukan asli dari tempat itu, jadi ia memang kini tinggal dirumah Bibinya. Sasti tidak memberitahu siapapun kalau dirinya sebenarnya juga seorang cewek bookingan, bila ada yang order pelayanannya pasti ia terima dan tentu tak jarang Sasti pulang pagi. Sasti kali itu menuju kekamarnya, ia memutuskan untuk melepas pakaiannya. anak dari bibinya yang bernama Nico itu setiap hari memang tidurnya bersama Sasti, karena memang hanya ada dua kamar dirumah itu, kamar mereka ada dilantai dua. "mbak Sasti... mau ngapain?", "mau mandi dek... terus tidur...", "hmm...bentar mbak...", "kenapa Nico?" Sasti kini tinggal memakai celana dalam saja, ia sudah membawa handuk dan bersiap untuk mandi. Nico sudah tak sabar, tentu untuk memeluk kakaknya yang cantik dan seksi itu. "mbak Sasti...hmm...", "duuuh ditinggal sehari aja udah kangen ya?', "iya mbak...hm... mbak Sasti..." Nico tiba tiba sudah memegang buah dada Sasti yang memang cukup besar dan montok itu.

Wednesday

Cerita Seks: Kakak Adik Biasa Diajak Ngeseks

"Mbak Sina...", "hmm iya dek...", "mau kemana?", "mau pulang ini..." Sina kali itu berjalan pulang, kini ditemani seorang bocah. "aku temenin ya mbak...hehe..." Bocah itu dengan senang menemani Sina pulang. Sina tampil begitu menggoda, mengenakan tanktop dan celana pendek saja. Tak lama sampai dirumah Sina, mereka segera masuk kedalam. "Mbak Sina...", "ooh iya Frida..." Frida adalah adiknya Sina, tak begitu jauh dengan kakaknya cewek itu juga aduhai. "gantian ya sekarang aku yang keluar", "iya..." Frida tampak kini  yang pergi keluar. "wah... adiknya mbak Sina umur berapa?", "17 tahun mungkin... lupa..", "wah..kalau mbak Sina...", "aku 19, kenapa emangnya dek?", "ooh... gak papa...hehe..." Bocah itu kagum saja dengan mereka, Sina dan Frida tinggal berdua saja, bocah itu berfikir ia akan sering sering kerumah itu.