Saturday

Cerita Seks: Zizi Seketika Jadi Dewasa

"mmh..hmm.. ungh... loh ini dimana?" Zizi kali itu terbangun dari tidurnya, tapi bukan dikamar, ia ada disebuah pekarangan, ia lihat langit senja, apa ia tertidur ditempat itu semalaman?. Zizi bangun, ia kemudian baru sadar dengan apa yang ia pakai. Zizi memakai baju yang sudah robek robek, ia juga memakai rok mini. "loh...aku...kok udah gede?" Zizi kaget, seingatnya ia itu adalah baru saja masuk smp, tapi ia sudah memiliki badan layaknya cewek usia 20 tahunan. "hmm... ini dimana..aduh..ah..." Zizi kemudian merasakan juga badannya agak capek. Zizi benar benar tidak faham apa yang terjadi padanya. Tak lama tampak seorang pria lewat, ia kaget melihat Zizi. "wah... siapa tuh... wah... hei...", "hmm... ini dimana ya pak?", "lah... ini di ********", "hah? dimana itu?", "aduh malah nanya lagi... kamu namanya siapa?", "aku Zizi...ngh.. mmh.." Zizi sibuk melepas bajunya yang kekecilan dan sudah robek itu. Tentu pria yang datang tadi terkesima dengan tubuh mulus Zizi, ditambah cewek itu malah telanjang dada. "ooh Zizi ya... eh ini kamu pakai jaket ini ya...", "hmm iya pak..." Zizi pun memakai jaket pemberian pria itu. "hmm... Zizi mending ikut aku dulu ya...", "kemana pak?", "iya kerumah, kasian kamu disini, nanti mau kemana? kan gak ada yang kenal juga...", "ooh..hmm...iya udah deh pak..." Zizi pun menurut saja, ia pun akhirnya dibonceng pria tadi, diantar dengan motor itu, pergi dari tempat yang tidak ia ketahui itu. Zizi melihat lihat sekitar, sepertinya itu daerah yang tidak berpenghuni, karena tampak rumah rumah kosong yang tak terawat, baru setelah lewat beberapa puluh meter  ia baru melihat jalan raya.  Zizi kemudian menunggu sampai dirumah pria yang memboncengnya itu saja.

Thursday

Cerita Seks: Sasa Laris Diajak Ngeseks Terus

Sasa memang cewek yang baik, ia mengurus mbah Aryo dengan baik. hari hari berlalu, Sasa tidak pernah mengeluh. Kini mulai ada yang tau tentang Sasa, kebanyakan pria pria tau karena diberitahu oleh Komir. "mbah... Sasa keluar dulu ya... mbah Aryo dirumah aja", "ooh iya Sasa..." Sasa pergi keluar untuk membeli sesuatu. "Pagi Sasa...", "iya... pagi pak Komir..." Komir sempat menyapa Sasa yang baru saja lewat. "Komir... itu ya Sasa?", "iya betul itu", "wah montok banget, masih muda juga", "nah itu makanya... dah gak rugi deh kalau kamu temui dia...haha" Sasa sudah berjalan pergi ketika ia sedang dibicarakan. Sasa mampir kesebuah toko, tempat biasanya ia membeli sesuatu. "Pagi pak...", "iya...wah Sasa...hihi...", "saya mau beli ini pak...", "ooh iya... bentar Sasa...", "iya pak..." Sasa membeli sembako untuk keperluan dirumah. "Sasa... ini ya...", "iya pak...", "ini  telurnya belum dateng, nanti deh saya suruh anak saya nganterin kerumah kamu", "ooh iya sudah pak" Sasa membayar dulu, lalu segera berpamitan. Sasa pergi kembali kerumahnya. "Sasa...", "iya mbah?", "mbah mau istirahat dulu", "iya mbah, Sasa juga mau cuci pakaian", "ooh iya nak..." Mbah Aryo memang lebih sering tidur disisa waktu hidupnya itu. Sasa menaruh barang barang pembeliannya, lalu ia pergi mencuci pakaian. Beberapa puluh menit kemudian, Ada tamu yang datang, Sasa sudah basah basah tapi ia pergi saja kedepan membuka pintu.

Wednesday

Cerita Seks: Sasa Ngentot di Rumah Kakeknya

"mbah Aryo", "iya?", "tinggal disini sama siapa mbah?", "sama cucuku...", "ooh baguslah kalau ada yang nemenin ya", "iya bener", "sekarang mana dia mbah?", "bentar ya, Sasa... Kesini bentar..." Lalu muncul sesosok cewek cantik menemui dua orang itu. "iya mbah?", "kenalin ini pak Komir", "oh iya, salam kenal pak", "wah...salam Kenal ya Sasa" Pria itu jadinya melongo, ternyata mbah Aryo itu cucunya cantik dan juga tampil menggoda. "iya pak Komir... mbah... waktunya tidur siang ini...", "oh iya nak... mbah lupa...", "udah Sasa tata itu kamarnya, ayo mbah... sebentar ya pak" Sasa mengantar mbah Aryo kekamarnya untuk tidur siang. Tak lama Sasa kembali kedepan menemui Komir. "hehe Sasa..." Komir sudah tidak sabar ingin dekat dengan Sasa. "iya pak?", "Sasa emang tinggal disini sama mbah aja ya?", "iya pak... keluargaku yang lain sibuk kerja...", "hmm...kamu... umur berapa sih..." Komir mendekat dan duduk disebelah Sasa, "hmm 19 tahun pak", "wah... baru lulus sekolah ya?", "iya betul pak" Komir bingung, Sasa masih terhitung muda, tapi cewek itu terlihat begitu dewasa, cewek itu juga punya buah dada yang berukuran besar. "hmm, memang mbah Aryo ndak bisa ditinggal sendiri ya", "iya ndak bisa pak, suka lupa... lupa makan lupa mandi, nanti bahaya...", "hmm iya... waduh Sasa habis ini ngapain?", "nggak ngapa ngapain pak, nunggu mbah Aryo bangun aja... hmm, pak Komir... ada apa?" Komir sudah konak, ia peluk Sasa dari belakang.

Thursday

Cerita Seks: Vana Melayani Tamunya

“permisi bu...”, “iya...ooh jadi ini Vana...”, “iya bu...” Vana kali itu kerumah pak Jaja, ia tampil beda, pakai pakaian serba panjang menutupi tubuh montoknya. “ooh iya kamu masuk aja dulu”, “iya bu mari...” Vana masuk kerumah pak Jaja. “iya cantik ya dia... Pantes warungnya jadi rame ya pak”, “hehe iya iya...” Pak jaja merasa beruntung, untung istrinya itu tak tau kalau saat diwarung Vana pakai tanktop dan celana sedang saja agar para pelanggan puas diwarung itu. Pak Jaja dan istrinya masuk kedalam, lalu mengajak vana ngobrol. Pak Jaja diam seribu kata, karena Vana mengarang cerita lain agar istri pak Jaja tak curiga. “...ooh kasihan ya kamu...”, “iya bu... Memang salah faham itu fatal... Untung pak jaja baik dan memperbolehkan saya kerja diwarung”, “ooh iya... Baguslah kalau begitu ya... Kalau mau kamu tinggal dirumah ini juga nggak papa”, “ooh jangan bu... Takut nanti ganggu... Terus biar gak salah faham juga warga sekitar...”, “ooh iya betul kamu... Pinter ya Vana ini haha...” Vana ngobrol lebih lama, sampai istri pak Jaja puas ngobrol. Baru setelah itu ia pamit kembali kewarung untuk istirahat. Pak Jaja lega istrinya tak marah sama sekali. Pak Jaja bisa lebih bebas mengatur warungnya itu.

Saturday

Cerita Seks: Vana Pamer Tubuh Montok

“wah... Makasih Vana...”, “iya mas...” Vana kali itu sedang bekerja, melayani para pelanggan diwarung pak jaja. Kini dari pagipun warung pak Jaja sudah ramai, membuat pria itu senang. Vana juga aktif melayani para pelanggan, dari mengantar pesanan, bahkan menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya. “Vana belum punya pacar kan?”, “iya belum mas Vana masih single”, “nih kan banyak cowok cowok... masa gak ada yang kamu pilih buat jadi pacar?”, “hmm Vana bingung mas...”, “ayolah pilih siapa gitu...”, “pilih yang mana ya...hmm...” Vana menyilangkan tangannya dibawah dadanya yang menonjol, membuat toketnya naik dan terpampang besar ditanktop itu. “santai aja sambil dipilih ya Vana...wah...”, “gak bisa milih mas... Hehe... Kalau semuanya pengen jadi pacar Vana... Nanti marah dong kalau Vana pilih satu...”, “iya betul kamu”, “kalau gitu Vana single aja yah... Semua biar senang”, “yaah hahaha...”, “hehe... Vana kesana dulu ya mas...” Vana pergi karena dipanggil pak jaja. “seksi benar sih vana... Tiap hari dipandang gak bosenin...”, “iya betul... Udah seksi cantik juga...  sana sini pria pria ngobrol membahas Vana terus. “ada apa pak?”, “stok minuman sachetnya habis Vana... Aku keluar dulu ya beli sebentar”, “ooh iya pak, jangan lama lama pak...” Jaja pergi keluar warung, langsung orang orang diwarung itu makin ramai. Vana tau pasti cowok cowok itu sibuk membahas dirinya, ia malah makin ganjen.