Saturday

Cerita Seks: Dena Bersenang Senang Dikota

"loh... yang punya rumah kemana dek?", "tadi pergi pak katanya kekota..." ,"woalahh... ya udah..." Kali itu pria pria datang kerumah Wita, hanya untuk kecewa, karena Wita dan Dena sudah berangkat kekota. Dirumah itu yang ada adalah Panji. Panji memang pagi pagi sekali datang kerumah Wita, karena ia libur sekolah. Tentu ia disambut baik Dena dan Wita, bahkan bocah itu diberi pelayanan terbaik, pagi pagi sudah nyusu dan juga birahinya terpuaskan. Namun setelah itu Panji disuruh menjaga rumah, mau tak mau Panji harus menerima tugas itu. Kini ia hanya menonton tivi saja dirumah Wita sambil makan snack, ia tak tahu kapan Wita dan Dena akan pulang. Dena dan Wita juga sudah dekat lagi sampai  dikota. "wah...digedung itu mas Gabriel tinggalnya?", "iya Dena..hehe..." ,"wah... mbak WIta kita tinggal disana aja yuk...", "heii... terus rumahku gimana?", "ooh iya...hehe..." Dena memang senang bila diajak jalan jalan. Mereka tampak tidak langsung kerumah Gabriel, mereka diajak jalan jalan dulu. Gabriel senang melihat Dena yang begitu antusias, ia juga melihat Wita tampak senang juga ada teman ceweknya. Gabriel mengajak dua cewek montok itu pergi membeli pakaian baru, terbesit dipikiran Gabriel setelah belanja berharap bisa menikmati dua cewek montok itu ditempatnya.

Cerita Seks: Dena Puaskan Bocah Sange

"wah... mbak...", "hmm...iya dek?", "mbak ini namanya siapa?", "aku Dena...", "ooh... mbak Dena mau kemana?", "jalan jalan aja dek...", "ooh...aku temenin ya mbak..." Dena kali itu menyempatkan pergi jalan jalan, ia ingin melihat lihat daerah sekitar rumah Wita itu. "ooh iya... nama kamu siapa dek?", "aku Panji... mbak Dena mau liat kesana gak? disana bagus pemandangannya..." ,"ooh boleh dek..." Dena pun diajak pergi oleh bocah itu. Dena memang  juga disuruh jalan jalan oleh Wita, karena kini Wita sudah sibuk dirumah, dengan beberapa pria sange yang sudah sibuk menggrayangi tubuh montok Wita. "hehe.... malah makin besar deh kayaknya dada kamu ya Wita..." ,"mmh...masa sih pak?", "iya...tuh, dipegang tangan berapa ini masih gak muat...haha...", "ooh iya ya...aahn..ngh..." Sibuk Wita merasakan kegelian saat toket besarnya digrayangi tangan tangan jahil. Puting susu Wita sudah sibuk menyemprotkan susu susu segar yang tentu disambut oleh pria pria sange didekat cewek montok itu. "ummh..sluurp..aah... enak..mh..", "..ah...ahn..ngh... pak... bentar Wita... buka celana dulu biar gak basah...", "oh iya bener cantik..nah...hehe..." Wita sudah telanjang, tentu ia sudah siap untuk melayani pria pria sange yang mengerubunginya itu. "hmm...aahn...aahn.." langsung tubuh mulus Wita disambut, dari atas sampai bawah sibuk digrayangi. Pria pria sange itu juga mulai melepas pakaian, dan menyiapkan penis tegaknya. Wita sudah mulai siap digangbang dirumahnya itu.

Tuesday

Cerita Seks: Teman Seks Baru Wita

Wita kali itu hendak pergi, memang tak lama datang Gabriel dengan mobilnya. "wah udah nunggu lama ya Wita...", "enggak kok mas...", "iya udah ayo berangkat..." Wita ternyata diajak pergi kekota. Wita sih senang senang saja, yang penting ia dapet uang setelah itu.  Sebelum Wita pergi, muncul seorang cewek yang mengarah kerumah Wita, "Ehm, Dena... kamu jaga rumah dulu ya..." ,"iya mbak Wita...", "iya udah aku pergi dulu..." Wita pun pergi dengan Gabriel. Memang kini Wita punya teman dirumahnya itu, seorang cewek bernama Dena. Dena memang salah satu kenalan Wita, cewek itu tidak kalah mempesonanya dengan Wita. Dena dihari sebelumnya juga sempat mampir ketempat mbah Durna, jadi ia juga sudah punya wejangan sendiri. "Permisi...", "ooh iya pak...", "eh, Witanya kemana?", 'ooh mbak Wita tadi keluar pak..." ,"ooh gitu... kamu ini siapa?", "aku Dena..." ,"ooh Dena ya... wah wah..." Dena sudah kedatangan tamu saja dipagi itu. Dena memang belum tau kalau akan banyak terjadi kegiatan seru dirumah Wita itu.
"...Nanti Wita mau beli apa?", "enggak tau nih mas Gabriel...", "nanti beli baju aja deh ya... sekalian biar bisa buat foto juga...", "ooh iya deh mas...", "hehe... kamu tambah cantik aja ya...", "duh bisa aja mas Gabriel..." gabriel memang sangat senang kini berkendara ditemani Wita yang montok itu. Gabriel segera mengantar Wita membeli pakaian baru saja, setelah itu baru ia ajak ketempatnya, untuk mengambil foto Wita lagi.

Thursday

Cerita Seks: Bantuan Dibalas Kenikmatan

"Beneran ini bapak bapak mau bantu juga?", "iya dong, tuh banyak banget yang dibeli mbak Wita..." Wita Beli barang barang cukup banyak, setelah beberapa hari ia dapat uang terus, sampai tidak ia atur barang barang yang baru ia beli itu. "hehe... udah aku yang ajakin bapak bapak ini emang..." memang Acep mengajak teman temannya kerumah Wita itu. "ooh iya udah pak, hayuk diberesin ini barang barangnya..." Wita pun mulai mengatur rumahnya itu dibantu beberapa orang. Tentu Pria pria itu senang senang saja membantu Wita, sebelumnya Wita hanya cewek cantik biasa, kini jadi luar biasa, ditambah ada pancaran keindahan tersendiri yang membuat siapa saja ingin dekat dengan cewek montok itu. Wita kini bahkan bila dirumah tak ragu ragu berpakaian minim, ia pakai tanktop minim yang membuat toket besarnya terlihat begitu menggoda, bahkan tak ragu Wita membiarkan puting susunya yang menonjol itu terpampang dikaosnya. "ini taruh sini aja ya mbak..", "hmm iya pak... kalau itu taruh atasnya aja...", "wah fotonya mbak Wita bagus...", "iya pak soalnya difoto orang dari kota...", "ooh...hehe... ini saya taruh sini ya..." Pria pria itu sembari mengurus barang barang Wita, juga sibuk melihati tubuh montok cewek itu. Mereka bekerja dengan cepat, karena memang sangat bersemangat.

Monday

Cerita Seks: Ritual Seks Mbah Dukun

"iya mbah Durna... saya pengen bisa dapat uang dengan mudah...", "hohoho... kalau masalah uang itu gampang... nama kamu siapa?", "saya Wita mbah...", "hohoho... Wita tinggal ikut ritual saya sebentar, setelah itu nanti bisa dapat uang dengan mudah", "ooh iya mbah...", "iya sudah mari... tempat ritualnya disana..." Wita datang  menemui seorang dukun, cewek itu berkeinginan agat bisa dapat uang dengan mudah. "disini ya mbah?', "iya...hehe...", "nanti saya harus bayar berapa mbah?", "kalau buat Wita kayaknya gratis gak papa ya... asal ikuti ritual dari awal aja...", "ooh iya udah mbah Durna..." dukun itu tersenyum nakal, ia tentu ingin segera melakukan ritual seru dengan Wita yang montok itu. "Iya sudah, sekarang kamu copot semua pakaian ya...", "oh... harus disini mbah?", "iya... biar saya bisa langsung bisa cepet jadi ramuan juga jimatnya buat kamu...", "ooh...hmm...  iya sebentar mbah..." Wita menurut, ia mulai melepas pakaiannya, ia kemudian duduk, dua pahanya ditutup rapat, sambil tangannya menutupi puting susu ditoket besarnya itu. Mbah Durna jelas sangat senang melihat tubuh montok Wita itu tanpa ditutupi apapun. "sekarang kamu diam dulu ya...", "hmm iya mbah..." Mulai Mbah Durna beraksi. Wita tidak mengerti sebenarnya apa yang dilakukan oleh kakek tua itu, tau tau habis komat kamit baca mantra, mbah Durna menyiram tubuh Wita dari atas. Setelah itu kakek tua itu kembali membaca mantra, lalu menaburkan kembang tujuh rupa disekitar Wita. Wita diam saja, ia tunggu sampai ritual itu selesai.
"...sudah, sekarang kamu kesitu ya...", "iya mbah... boleh enggak aku keringin badan dulu mbah?", "ooh iya ini pakai ini aja..." mbah Durna memberikan handuk khusus untuk Wita. Setelah tubuhnya kering, Wita pergi ketempat yang ditunjuk mbah Durna. "disini mbah?", "iya... kamu tiduran disini ya...", "hmm iya mbah..." Wita menurut saja, tentu ia juga pengen cepat selesai juga ritual itu. Wita tiduran diatas ranjang rotan yang sudah terbentang karpet tipis diatasnya. Mbah Durna mulai tersenyum lagi, kini tanpa ijin ia sudah sibuk menggrayangi tubuh Wita, dari atas sampai bawah.

Thursday

Cerita Seks: Pekerjaan Baru Ditempat Baru

"wah... siapa ini bos?", "ini Julia... hehe...", "wah.. salam kenal ya mbak... aku Rachel..." ,"ooh iya salam kenal juga..." Rachel kali itu mampir kerumah bosnya, yang ternyata adalah Nurhamdi. "hehe... tumben kamu langsung kerumah Rachel?', "iya... lah bos beberapa hari ini gak ada dikantor...", "hehe iya maap... soalnya pengen nemenin Julia ini...hehe...", "ooh gitu...hmm... mau bahas temenku ada yang mau ikut jadi model...", "ooh gitu... hm..." Rachel pun menjelaskan ia akan mengajak temannya untuk menjadi model kepada bosnya itu. "...namanya Izza...", "wah...Izza...", "iya... kenapa mbak Julia?", "hmm kayak kenal aku...", "wah... bisa gitu ya... kalau gitu apa aku ajak kesini aja  orangnya?" Nurhamdi tampak yang paling senang, karena tau kalau JUlia kenal dengan Izza. "iya suruh kesini aja Rachel", "ooh iya bentar aku jemput dia deh bos...", "oke...aku tunggu ya..." Rachel segera pergi untuk menjemput Izza. Julia masih belum tau benar apakah itu Izza yang ia kenal atau bukan. "oh  iya Julia... kamu mending jadi model juga deh ya..." ,"jadi model pak?", "iya... kalo menurutku... kamu pantes banget... kita lagi butuh model yang udah dewasa dan punya kepribadian seperti kamu ini...", "ooh gitu ya pak...", "iya... udah nanti kamu aku rekrut bareng cewek yang tadi itu...siapa namanya..." ,"izza pak..." ,"oh iya Izza... bener kamu kenal?", "iya kalo nanti ketemu baru tau bener kenal atau enggaknya pak", "ooh iya iya...hehe..." Nurhamdi sudah tak bisa menunggu ingin bertemu Izza itu juga.
"wah besar sekali rumahnya ya..." ,"iya namanya juga bos.. udah ayo masuk..." Rachel sudah tiba, ia juga bersama Izza. Tentu ia segera disambut oleh Nurhamdi. "bos... ini nih yang namanya Izza...", "ooh ini ya wah..." Nurhamdi senang melihat Izza tampak cantik dan menggoda. "permisi pak... kenalin aku Izza..." ,"ooh iya... panggil aja aku pak Nur... atau panggil bos juga boleh...hehe...", "ooh iya pak...", "udah ayo masuk... eh sebentar..." Izza dan Rachel menunggu sebentar diruang depan, tak lama Nurhamdi muncul bersama Julia. "wah... Izza..." ,"eh ada Julia juga ya... wah.." Izza dan Julia pun saling sapa, Jelas Nurhamdi tampak paling senang terlihat dari senyumannya.