Saturday

Cerita Seks: Karyawan Baru Yang Aduhai

Warung pak Jaja masih saja sepi, padahal sudah jam 10 pagi.mungkin ia perlu menambah menu baru, atau perlu hal lain yang bisa meramaikan warungnya. Hanya ada soto saja menu andalannya, ia juga menjaga warungnya sendiri. Sampai sore hanya beberapa saja yang datang kewarungnya. Jadi ia memilih menutup warungnya, setelah itu berjalan pulang. Pak Jaja belum sampai rumah sudah berhenti saat melihat ada cewek yang sepertinya tersesat. “Mbak... Mau kemana?”, “hmm... Nggak tau pak...”, “lah kok nggak tau... Nyasar atau gimana mbak?”, “mm... Pak... Boleh ngobrol dulu pak... Ditempatnya bapak aja gimana?”, “hmm... Iya udah mari” Pak Jaja mengajak cewek itu berjalan kembali kewarung sotonya. Kunci dibuka, ia ajak masuk cewek itu, lalu ia tutup pintu dari dalam. Cewek itu menaruh barangnya disudut warung, ia juga melepas jaketnya. Mereka duduk dikursi warung itu, “ini rumahnya bapak?”, “bukan ini warung saya”, “ooh... Kenalin pak saya Vana...”, “ooh iya saya Jaja...” mereka berjabat tangan sebentar, namun sudah cukup membuat jaja tau halusnya tangan Vana. “maaf ya pak, pak jaja mau dengerin ceritaku dulu?”, “iya cerita aja mbak...” Vana menghela nafas panjang, lalu ia mulai bercerita. Jadi Vana itu diusir dari rumahnya, karena keluarganya tak terima Vana setelah bekerja di ibukota kembali sudah berubah, bahkan Vana mengaku kerja sebagai pekerja seks komersial. Jelas kini ia bingung mau kemana, berkeinginan kembali agar berubah kembali baik, tapi ia sudah tidak bisa kembali. “...Vana gak bisa kembali pak...hiks..”, “aduh sabar ya mbak... Udah jangan nangis..”, “huhu...hiks... Terus Vana harus kemana coba? Mmh” Vana menangis sambil bersandar dibahu pak Jaja, membuat pria itu kasihan, cewek cantik begini kok diusir dari rumah.

Tuesday

Cerita Seks: Pesta seks Perpisahan Cici

"...ooh jadi begitu ya mbak Cici...", "iya pak... ndak tau ini Cici jadi ndak ada baju..." Sudah banyak pengalaman Cici didesa itu, bahkan hari demi hari, bajunya diambil orang dan tidak kembali. "hmm iya udah ndak papa toh... kalau didesa kan gak pakai baju nggak papa...", "hmm gitu ya pak...", "iya... ini mbak Cici mau kemana?", "mau kewarung pak...", "ooh iya iya...hehe..." Cici pun pergi menuju warung dengan santainya, meski ai hanya memakai selendang untuk menutup tubuhnya itu. "wah.. mbak Cici...hehe... kok tumben...", "hmm tumben gimana pak...", "kok ndak pake baju..hehe..." pria pria diwarung itu bisa melihat jelas toket besar milik Cici, begitu besar nan menggoda hanya ditahan selendang bagian bawahnya saja. "baju saya ndak ada semua pak...", "ooh gitu ya... iya gitu aja kan juga gak papa..." ,'hmm iya...", "mbak CIci mau makan...", "iya pak..." Cici pun memesan makanan. Saat ia makan, pria pria didekatnya melihati dengan senyam senyum. "Cici, habis ini mau kemana?", "mm... ndak tau pak...", "habis makan disini aja ngobrol dulu ya..", "hm iya pak sebentar..." Cici menuntaskan makannya itu, baru setelah itu ia siap diajak ngobrol. pria pria itu menanyakan kegiatan Cici setiap hari, meski sebenarnya hampir semuanya tau Cici setiap hari itu ngentot dan bagi bagi susu.

Wednesday

Cerita Seks: Ngeseks Di Gubuk Sawah

"...iya mbak tau kok tempatnya... biar kami anterin ya...", "hmm iya dek..." Cici kali itu diantar bocah bocah desa, menuju kesalah satu persawahan sesuai apa yang diberitahu pak kepala desa. Cici masih bersemangat untuk menikmati hidup didesa, meski banyak orang orang desa yang lebih suka menikmati cewek montok itu. "ini mbak Sawahnya...", "oh iya... hmm tapi kok sepi dek?", "ndak tau mbak... bentar mbak ya..." ada bocah bocah yang tampak sibuk mencari bilamana ada orang didekat persawahan itu. "hmm...mbak Cici... tinggal disini udah lama...", "ndak dek baru beberapa hari...", "ooh pantesan aku ndak pernah liat mbak Cici...hehe...hmm..." ada juga bocah bocah yang memilih menemani Cici, sambil tentu melihati cewek aduhai itu. "mbak Cici... kayaknya belum pada datang yang punya sawah...", "ooh gitu ya dek...", "iya... mending ditunggu aja yuk mbak... disana itu...", "hmm iya..." Cici pun pergi kegubuk terdekat diarea persawahan itu. Kini ia ditemani bocah bocah yang jelas penasaran dengan tubuh montok Cici yang ditutupi pakaian minim itu. "hmm... mbak Cici ini dari kota kan?", "iya dek...", "tapi kok pakaiannya gini?", "iya sama pak kepala desa disuruh begini...  juga biar sesuai sama kehidupan tradisional didesa ini...", "ooh...hehe...hmm... mbak Cici... kalau mau tradisional lagi... itu ya kayak kami ini mbak...", "hmm gimana itu dek maksudnya?", "iya pakainya celana aja..." ,"ooh... iya ya...", "iya udah dilepas aja bajunya mbak... hehe...", "hmm..mh...iya..." Cici malah melepas bajunya, toket besarnya sudah terbebas dan kini bisa dilihat jelas bocah bocah didekatnya.

Thursday

Cerita Seks: Cici Ngeseks Dikebun

"ooh jadi mbak Cici mau ikutan panen disini?", "iya pak betul...", "hmm hehe... iya udah... mari mbak..." Cici kali itu tiba disebuah kebun, disana ia dipersilahkan membantu memanen buah buahan. "wah... siapa itu pak?", "itu Cici, kata pak kepala desa sih... mau bantuin kita...", "ooh... wah boleh juga itu cewek ya..." Cici masih sibuk melihat lihat kebun itu, sementara sudah ada yang membicarakannya. "eh, Mbak Cici...", "oh iya pak?", "ini keranjangnya mbak... ikut saja sama teman teman lain itu ya...", "ooh iya pak..." Cici membawa keranjang, ia siap ikut panen buah. "...eh...wah... siapa ini...", "misi mas...", "iya...mbak ini mau ikut panen ya?", "iya mas...", "ooh iya iya...wah..." Cici menghampiri salah satu pria yang sibuk, pria itu ada diatas tangga kecil, jadi sembari ia mulai memetik buah, ia bisa menengok kebawah, disana ada Cici yang menunggu, dan memang pria itu bisa menengok isi tanktop Cici yang berisi toket besar. Cici tinggal menunggu sambil membawa keranjang, buah sudah di turunkan dan ia tinggal menerima. "udah penuh ini mas...", "hmm iya, biar aku ambil keranjang lagi..." Pria itu turun dari tangga lalu pergi. Cici tak lama kemudian melihat si pemilik kebun datang menemuinya, "mbak Cici, koa sendiri?", "iya pak itu tadi masnya lagi ambil keranjang...", "ooh...hehe... mbak Cici mau coba petik buah?", "hmm iya pak mau...", "iya udah tuh coba aja ya..." Cici pun kemudian naik tangga kecil itu, ia kemudian mencari dimana buah yang bisa ia petik. "mmh... ini udah pak ya...", "udah tinggal dipetik semua kok...wah..." pemilik kebun itu cuma cengar cengir saja, ia lihati Cici dari bawah.

Saturday

Cerita Seks: Cici Hidup di Desa

"Mbak Cici ini memang kenapa kok pengen tinggal didesa ini?", "saya pengen hidup disini pak... terus belajar hidup tradisional didesa gitu pak...", "ooh gitu ya...hehe... iya udah mari mbak Cici..." Cici baru tiba disebuah desa, ia diantar oleh kepala desa menuju sebuah rumah. "...ini rumah siapa pak?", "ini rumah kosong, punya saudara saya, tapi sekarang kamu tinggalin aja nggak papa...", "ooh begitu ya pak... rumahnya bagus pak...", "iya dong asli ini baru tradisional...hehe..." Cici malah senang, ia dipersilahkan tinggal disebuah rumah yang masih berbahan kayu dan bambu. Setelah diajak masuk, Cici tampak melihat kesana kemari, semuanya serba tradisional, meski dirumah itu sudah dipasang pencahayaan dan juga ada colokan listrik. "...wah...hmm...", "mbak Cici... udah siap beneran tinggal didesa?", "iya pak... tapi saya belum faham hidup disini...", "hehe iya nanti juga faham ya... yang penting harus tradisional... iya kan?", "iya pak..." Dirumah kecil itu, hanya kamar tidur saja yang ada dinding kayu tersendiri, ruang tamu dan ruang tengah jadi satu, ada juga sudut kecil untuk dapur. "mbak Cici kok cuma bawa tas satu ini?", "iya pak... ndak bawa barang banyak... cuma beberapa pakaian...", "ooh...coba dikeluarin dulu semua mbak..." Cici kali itu sudah dikamar, disana ia keluarkan pakaiannya dari tas. "...cuma ini aja pak.." ,"ooh iya...hmm... yang kurang tradisional... biar saya bawa aja mbak...", "ooh iya pak...", "hehe... nah... kalau begitu...ini...sama ini...nah..." Kepala desa malah mengambil hampir semua pakaian Cici, tinggal beberapa saja, yang jelas jelas pakaian minim saja.