Thursday

Cerita Seks: Pelayanan Seks Si Ibu Muda

"Eh bentar ini dihabisin dulu...", "udah ma udah kenyang... aku mau lanjut main" Tisa kali itu menemani anaknya yang sedang main playstation dirumah tetangganya. "hmm iya iya... eh kalau kamu udah makan belum?", "eh, belum tante...", "iya udah ini kamu aja yang makan ya...mau kan...", "ehm...iya tante...", "nah gitu dong...hihi..." Tisa malah jadi menyuapi bocah pemilik PS itu. Bocah itu sebenarnya sudah kelas 5 sd, tapi karena memang tetangganya itu seorang cewek cantik yang sangat baik padanya, ia mau saja menemani anaknya Tisa itu main dirumahnya itu. Ia kadang membiarkan anaknya Tisa memenangkan game sesekali, meski harusnya ia yang selalu menang. "yeey tuh ma aku menang lagi...", "iya iya... udah belum mainnya...", "belum ma... iya kan kak belum kan...", "eh...iya masih... baru main..." padahal sudah lebih dari sejam mereka main game. "Kalau gitu mama tinggal pulang loh ini...", "jangan ma... kan belum minum cucu...", "eh iya... iya udah mainnya berhenti dulu dong..." Tisa menaruh piring yang ia bawa, ia malah langsung mengangkat tanktop yang dipakainya, sampai toket besarnya terpampang indah. "eh, dek... berhenti dulu... tuh ditungguin mama kamu..." bocah pemilik rumah itu langsung mematikan Playstationnya, karena ia sudah melihat toket besar milik Tisa. "hmm iya udah..." Tisa tampak senyum senyum sendiri, "hihi... mending pindah dulu.. kekamar kamu aja gimana?", "eh... iya tante..." bocah kelas 5 sd itu sangat senang mendengarnya, ia bahkan lari duluan kekamar.

Cerita Seks: Rayuan Maut Ibu Muda

"Tisa... sayang...", "iya yah... ada apa?", "Hari ini aku gak bisa nganter adek...", "looh... kenapa yah...", "lah ini aja udah mau berangkat soalnya...", "hmm iya udah nanti Tisa anter sendiri...", "hehe iya... bentar bentar... cup..mh..", "mmh..ayah..mmh..cup..mh..." Sebelum berangkat kerja, Ayahnya Tisa malah sempat mengajak cewek itu bercumbu dulu. Tisa memang sebenarnya adalah seorang anak angkat, sejak kecil sudah bersama ayahnya itu, banyak orang yang berfikir mungkin anaknya Tisa itu adalah hasil berhubungan dengan ayah tirinya itu sendiri. "mmh...ah... hehe... aduh bisa telat ini kalo diterusin... aku berangkat dulu...", "ayah yang mulai itu...hihi... iya ayah..." Tisa pun melihat ayahnya pergi kerja. Tisa segera kembali menemui anaknya yang masih mandi. "ayo dek cepetan... habis ini aku yang anterin...", "yeey dianter mama...asik..." Setelah mandi, Tisa segera mengurus anaknya itu agar segera berangkat ke TK. "dek... kenapa sih...", ", "ma... minta cucu...", "aduuh mau berangkat juga masih minta cucu... iya iya bentar..." Sebelum berangkat, Tisa menyusui anaknya itu dulu, memang ia tidak berhenti menyusui anaknya sejak kecil, apalagi banyak juga yang doyan susunya yang enak itu. Setelah selesai menyusui anaknya, Tisa tentu mengantar anaknya itu ke TK yang tidak jauh dari rumahnya.

Sunday

Cerita Seks: Apa Saja Dilakukan Demi Uang

"Iya Tisa... ini udah saya siapin...", "wah keren... makasih pak...", "iya iya... bayar dulu tapi...", "hiih Tisa belum dapet uang ini pak...", "ck... masa tiap beli pasti telat bayarnya...", Tisa sudah biasa berdebat dengan penjaga toko langganannya itu, Tisa sudah dari dulu sering merayu, lama lama si penjaga Toko butuh lebih dari cuma rayuan. "Lah terus kalau gak ada uang, Tisa bayar pakai apa dong?", "hehe... lah emang adanya apa Tisa?", "nih ada nya ini doang nih pak..." Tisa menempelkan tubuhnya dirak kaca pendek itu lalu mendaratkan toket besarnya seperti ditunjukan dengan jelas, meski cewek itu masih memakai tanktop. "kalo ini kan gak bisa dibawa pergi Tisa... orangnya harus ikut...hehe..." pria penjaga toko menyambut toket besar Tisa, dengan asyik ia pegang dan ia remas remas saja gunung kenyal milik Tisa itu. "huuh... iya udah kalau gitu Tisa pergi dulu nih cari uang... ntar baru kesini lagi...", "hehe... iya iya...", "iya udah lepasin dulu pak..." Pria itu masih sibuk, ia memang paling senang bila Tisa datang, selalu ia sempatkan menyentuh tubuh montok cewek tengil itu. "tapi nanti beneran balik kesini loh ya...", "iya beneran pak...ah... uh... aduh pak nanti lagi aja..." Tisa merasa makin geli ketika kini putingnya disentuh sentuh juga ditarik sesekali. "hehe iya iya...", "uh... dah aku pergi dulu pak..." Tisa baru kemudian melangkah pergi, untuk mencari uang agar barang yang ia inginkan bisa ditebus.

Wednesday

Cerita Seks: Airin Menikmati Hidup Barunya

"...Ini kontrakannya?", "iya ini..." Airin dan Mahfud kali itu tiba disebuah rumah kontrakan, yang jelas lokasinya ada dipinggiran kota. Mereka sudah menyewa mobil, barang barang milik Airin sudah dibawa semua. "Permisi...", "oh iya, wah, mari saya bantu..." tampak ada seorang pria didepan kontrakan itu, pasti yang punya. Setelah barang barang sudah diturunkan didepan rumah itu, mereka pun mulai ngobrol dulu dengan pria pemilik rumah kontrakan itu. "...hmm iya iya, langsung bawa masuk aja gak papa...", "iya pak terima kasih...", "iya sudah saya pergi dulu ya..." Pria itu tampak pergi duluan, meski sebenarnya ia tertarik dengan Airin yang menawan itu. "Nah ayo dibawa masuk mas...", "hmm iya Ai..." Mahfud pun membawa barang barang itu masuk kedalam rumah. Sebentar saja sudah selesai mereka membawa masuk semuanya, setelah itu Airin dan Mahfud duduk diruang tamu. "...rumahnya emang kecil, tapi tetep aja keliatan longgar, soalnya barang barangnya masih dikit...", "hmm iya...", "Mas Mahfud kenapa sih?" Mahfud memang terlihat agak murung. "eh, nggak papa kok..." Memang Mahfud berfikir ia jadi tidak bisa bersama Airin, karena kostannya jauh. "lah kok gitu mukanya? harusnya kan seneng bisa tinggal bareng Airin..." ,"hm... hah? emang...aku tinggal disini juga?", "loh gimana sih? jadi gak mau nih tinggal sama aku disini?", "wah ya mau Ai!, tapi kan...", "makanya... habis ini barang barangnya mas Mahfud juga dibawa kesini juga... itu pun kalau mas Mahfud mau tinggal serumah bareng aku..." Mahfud kaget, ia pikir hanya Airin saja yang akan menempati rumah itu. "iya udah aku kekost dulu ya...", "iya iya... gak usah keburu buru, aku kan gak kemana mana..." ,"iya Ai, bentar ya... aku pergi dulu..." Mahfud sudah bingung ingin segera mengurus barang barangnya untuk dibawa kekontrakan itu.