Wednesday

Cerita Seks: Airin Menikmati Hidup Barunya

"...Ini kontrakannya?", "iya ini..." Airin dan Mahfud kali itu tiba disebuah rumah kontrakan, yang jelas lokasinya ada dipinggiran kota. Mereka sudah menyewa mobil, barang barang milik Airin sudah dibawa semua. "Permisi...", "oh iya, wah, mari saya bantu..." tampak ada seorang pria didepan kontrakan itu, pasti yang punya. Setelah barang barang sudah diturunkan didepan rumah itu, mereka pun mulai ngobrol dulu dengan pria pemilik rumah kontrakan itu. "...hmm iya iya, langsung bawa masuk aja gak papa...", "iya pak terima kasih...", "iya sudah saya pergi dulu ya..." Pria itu tampak pergi duluan, meski sebenarnya ia tertarik dengan Airin yang menawan itu. "Nah ayo dibawa masuk mas...", "hmm iya Ai..." Mahfud pun membawa barang barang itu masuk kedalam rumah. Sebentar saja sudah selesai mereka membawa masuk semuanya, setelah itu Airin dan Mahfud duduk diruang tamu. "...rumahnya emang kecil, tapi tetep aja keliatan longgar, soalnya barang barangnya masih dikit...", "hmm iya...", "Mas Mahfud kenapa sih?" Mahfud memang terlihat agak murung. "eh, nggak papa kok..." Memang Mahfud berfikir ia jadi tidak bisa bersama Airin, karena kostannya jauh. "lah kok gitu mukanya? harusnya kan seneng bisa tinggal bareng Airin..." ,"hm... hah? emang...aku tinggal disini juga?", "loh gimana sih? jadi gak mau nih tinggal sama aku disini?", "wah ya mau Ai!, tapi kan...", "makanya... habis ini barang barangnya mas Mahfud juga dibawa kesini juga... itu pun kalau mas Mahfud mau tinggal serumah bareng aku..." Mahfud kaget, ia pikir hanya Airin saja yang akan menempati rumah itu. "iya udah aku kekost dulu ya...", "iya iya... gak usah keburu buru, aku kan gak kemana mana..." ,"iya Ai, bentar ya... aku pergi dulu..." Mahfud sudah bingung ingin segera mengurus barang barangnya untuk dibawa kekontrakan itu.

Airin tentu mengurus barang barangnya itu sendiri, memang tidak begitu banyak, tinggal ia taruh didalam kamar, juga ia simpan pakaiannya dalam lemari. Airin berfikir mungkin ia butuh rumah, untuk menyimpan barang barang yang ia dapat dari kota itu. Airin tak lama kemudian mendengar suara orang didepan kontrakan itu, ia buka pintu, ternyata si pemilik kontrakan tadi. "hehe... gimana mbak... udah selesai?", "belum pak, itu... suamiku juga masih ambil ambil barang..." Airin memang bermaksud menjadikan Mahfud sebagai suaminya, sementara waktu tentunya saat mereka bersama dirumah kontrakan itu. "ooh gitu ya...hehe..." Pria itu sibuk melihati Airin, "masuk aja pak..." Airin mempersilahkan pria itu masuk. Airin lanjut saja kekamarnya menata barang barang. "...hmm... udah nikah berapa tahun mbak?", "ehm, udah setahun pak..." pria itu berdiri didepan kamar. "ooh... mbak ini asli sini?", "ndak pak, suamiku yang asli dari kota ini... kalo aku dari desa pak...", "hmm gitu ya..." pria itu makin tenang melihati Airin, tentu dengan mudah pria itu terhipnotis buah dada montok milik Airin yang cuma ditahan oleh tanktop saja. "ooh iya pak, masalah bayar kontrakannya itu...", "udah gampang itu... bisa diatur...", "...soalnya masih kurang itu pak uangnya... sebentar pak..." Airin kemudian sok sibuk mencari uang dari dalam salah satu tas. "hehe...wah..." Airin tentu jadinya mulai sibuk menunjukan tubuh montoknya itu, jelas Pria tadi bisa sesekali melihat toket menggantung milik Airin saat cewek itu merunduk, juga bokong montok Airin saat cewek itu berbalik. "aduh uangnya masih dibawa suamiku pak...", "iya udah nanti aja mbak...", "tapi suamiku masih lama pak kesininya...", "loh...tambah bagus...eh maksudnya ya gak papa pasti barang barangnya masih banyak ya yang belum dibwa kesini...", "iya pak masih banyak..." Pria itu tak tahan melihat saja, "mari saya bantu mbak...", "oh iya makasih pak..." Airin pun dibantu pria itu mengurus barang barang dikamar.
"...nah udah semua...", "iya pak, huft..." Airin tampak berkeringat, tubuhnya jadi makin menggoda saja. "hehe... mbak Airin masih belum punya anak ya?", "sudah pak...tapi... anakku masih dirumahku didesa sana pak... diurus sama keluargaku...", "ooh gitu ya..." Pria itu berfikir, pasti Anak Airin tak diajak ikut ketempat itu, karena ibunya bakal sibuk diajak ngeseks ayahnya. "Permisi pak, aku kekamar mandi bentar..." Airin pergi kekamar mandi. Tak lama cewek itu kembali, ia lihat masih saja pria pemilik kontrakan itu duduk didalam kamar. "wah...mbak Airin...itu...", "iya ada apa pak? eh...aduh..." Pria itu kaget melihat tanktop Airin basah, lagi lagi tepat dibagian dada. "wah...kenapa itu mbak...", "ndak pak...ini... harusnya kan aku masih nyusuin sibayi...tapi dia kan nggak disini... jadi susunya keluar sendiri, mungkin udah penuh ini pak..." padahal tadi Airin sengaja kekamar mandi, ia remas remas toketnya agar susunya keluar. "wah gitu ya... emang harus sering dikeluarin mungkin mbak...hehe...", "hmm iya pak... sebentar ya pak..." Airin pergi lagi, tapi ia tidak bilang mau kemana. Pria tadi sudah tertarik pada Airin, tentu ia segera mencari kemana cewek itu pergi. Airin ternyata mulai sibuk memerah susu dari toket besarnya sendiri, terlihat didapur itu AIrin sudah menurunkan tanktopnya, ia pegangi toket besarnya, ia remas remas dan putingnya mulai meneteskan susu kewadah yang disediakannya. "wah...langsung dikeluarin ternyata ya...", "eh, pak...iya ini..." pria itu pun dengan berani mendekat, ia kini bisa melihat langsung toket besar milik Airin itu, nafsunya makin bertambah setiap kali ia melihat Airin meremas toketnya sendiri. "hehe... wah wah wah..." pria itu kemudian melihat keluar, ia menoleh kekanan dan kekiri, ia lalu kembali menemui Airin. "aahn...pak... ah..." Airin tentu langsung mendapati pria pemilik kontrakan itu sudah berani memegang tubuhnya, kini saja ia sudah dibantu, toket besarnya diremas remas tangan pria yang mulai sange itu. "sini biar saya bantu juga mbak Airin...hehe...", "aah...ndak usah pak..ah...", "gak papa... biar cepet keluar ini...hmm..." Pria itu merapat dibelakang Airin, dua tangannya beraksi bersamaan, dipijatnya buah dada besar milik Airin itu, dari pangkal sampai keujung, Air susu terus mengalir keluar kedalam wadah. "ah..aah..aahn..ngh..aahn..." Airin malah mendesah terus, seperti keenakan saat toketnya diperah susunya. "hehehe... pasti banyak ini susunya ya mbak...", "ah...ndak tau pak... biasanya kalau saya keluarin sendiri... lama...aahn...", "ooh gitu ya...hmm...wah..." Pria sange itu sadar kini penisnya sudah tegak, dan kini sudah ia tempelkan diantara bokong montok Airin. "ah...ahn...mmh.. eh, pak itu...ah... Airin merasakan celananya itu diturunkan. "udah mbak Airin tenang aja...hmm..." dengan cepat pria itu sudah melepas celananya juga, ia segera menyelipkan penisnya diselangkangan Airin. "pak...ah..ngh... ah...jangan pak nanti..ah..ah...", "katanya suaminya mbak Airin masih lama kan?", "iya tapi pak..ah... jangan dimasukin pak..ah...aahn!..." Airin pun mulai merasakan sesuatu merayap masuk kedalam memeknya, sleeb, memang kini dengan mudah pria sange dibelakang Airin itu sudah menenggelamkan batang penisnya dalam memek Airin. "wah...hehe...hmm...", "pak..ah..ah...sudah pak...ah...keluarin itu..aahn..." ,"ndak papa mbak Airin...sebentar aja ini...hehe...uh..." Airin pun kembali sibuk ngentot, baru juga tiba dirumah kontrakan baru. Kini sembari memeknya disodok dari belakang, Airin masih mendapati toket besarnya terus diremas remas dan susunya terus keluar. "ah..ah..ah...ngh...pak...aah...berhenti pak...ah...keluarin pak...aahn..." Airin seperti menolak, tapi cewek itu bahkan malah sibuk menggerakan tubuhnya maju mundur agar penis dimemeknya itu ikut tergesek. "wah ini udah terlanjut masuk mbak... udah gak mau keluar...hehe...uuh..ah..." tentu pria sange itu jadi bersemangat, ia gerakan juga penisnya maju mundur dengan nikmat, sleb sleb sleb, senangnya ia bisa ngeseks dengan cewek secantik Airin. "ah...ngh..ah..uh..aahn!" toket besar milik Airin pun ikut bergoyang, Air susu jadi muncrat muncrat, untung wadah yang disiapkan Airin cukup besar jadi bisa tertampung semua susu yang keluar. "wah hebat memang mbak Airin ini...hmm... kalau susunya berhenti keluar, baru bisa saya keluarin ini yang bawah...hehe..." Tentu bisa sampai penuh wadah terisi susu, baru selesai Airin dientot pria pemilik kontrakan itu.
"Lah elu mau pindahan Fud?", "iya ini... udah cepet bantuin...", "tapi kan masih lama sisa waktunya..." ,"udah biarin... ayo bantuin bawa kebawah ini...", "huh iya iya..." Mahfud memang masih sibuk membawa barang barang dari kamar kostnya keluar. Ia juga belum memesan mobil pickup, agar semua barangnya bisa terbawa. Mahfud tak mau membuat Airin menunggu lama. Tapi memang ia sudah terlalu lama, cewek kesayangannya itu sudah sibuk dientot pria pemilik kontrakan yang akan mereka tinggali itu. "aahn..aah...aahn...", "uuh...hehe..mmh..wah..uh..." Entah berapa lama memek Airin terus digenjot, kini yang jelas penis tegak dimemeknya sudah dikeluarkan, lalu tak lama tampak pria pemilik kost itu sibuk membuang muatan dari penisnya, Croot croot, ia buang spermanya didekat dapur itu. "uuh...mh...huft..ngh..ahn..ahn..." Airin masih berdiri, cewek itu sibuk mengelap toketnya yang basah karena susu. Airin kemudian berlagak lemas dan hampir jatuh. "eh, wah, sini mbak kekamar aja..." pria pemilk kontrakan itu membantu Airin kembali kekamar. "uuh..ah...mh..." Airin dibaringkan dikasur, cewek itu malah masih saja mendesah desah, lalu malah Airin menggunakan jarinya sendiri, ia elus memeknya itu. "loh...hehe... kenapa mbak Airin...", "ah...ah...geli pak..ah...", "hehe... hmm..." Pria itu tadi maunya menyudahi aksinya, tapi melihat Airin sudah ada diatas kasur, ia jadi mau lagi. Dicopotnya saja pakaian Airin itu, sampai terlihat jelas seluruh bagian indah tubuh Airin. "pak... ngh...ah...pak sudah...ah...", "tapi katanya masih geli...hehe...", "iya tapi pak...ahn...mh..." memek Airin kini diobok obok jari nakal pria pemilik kontrakan itu. "ini pasti masih pengen digituin tadi...hehe..." setelah mendapati penisnya sudah tegak lagi, pria itu kini mengambil posisi diatas tubuh Airin. "pak...jangan....ahn..." Airin menolak, tapi cewek itu malah menyilangkan tangannya dibawah toket besarnya, sehingga gunung besarnya jadi terlihat makin menggoda, apalagi putingnya terlihat masih mengeluarkan susu. "udah mbak Airin, kan ini sambil nunggu suaminya mbak Airin dateng...", "tapi pak..ah..aah..jangan dimasukan lagi..ah...aaahn!" Airin pun mendapati memeknya terisi penis tegak lagi. "uuh..wah makin enak kalau dikamar ya mbak..uh..mh.." memang pria itu jadi bisa menenggelamkan penisnya lebih dalam dimemek hangat Airin. "ah...ah...pak...aah...", "hehe..wah.. umm... sluurp..mmh..wah enaknya..umm..." Pria itu melihat puting susu Airin, langsung ia emut dan ia sedot, pria itu pun merasakan nikmatnya air susu Airin. "pak..ah...jangan...aahn..." sedari tadi Airin seperti menolak, kini bahkan cewekitu malah memeluk pria diatas tubuhnya itu. "sluurp..ah... wah memang mbak Airin ini luar biasa... kayak bidadari dari surga..hehe..uh..." mulai pria itu menggesekan penisnya lagi, sleeb sleeb sleeb, dinding vagina Airin kini sudah agak basah jadi kegiatan intim itu jadi lebih nikmat. "ah..aah....aahn..berhenti pak..aahn..." bilangnya minta berhenti, tapi Airin mendesah terus seperti orang yang keenakan. "hehe iya nanti juga berhenti sendiri, kalau udah selesai,hehe...mmh...hmm..." pria itu tampak sangat senang, sembari ngentot, ia remas remas toket besar Airin, ia kenyot dan ia sedot puting susu Airin bergantian, memang paling enak ngeseks sambil nyusu.
"Mana mobilnya Fud?", "bentar lagi dateng...nah tuh..." mobil ditunggu lama baru datang, kemudian segera mahfud memindahkan barang barangnya ke mobil pickup itu. "pindah kemana sih Fud?", "jauh deh dari sini...", "ngapain jauh jauh?", "ah udah... pengen cari... suasana baru aja..." Mahfud sebenarnya cuma mau menemani Airin selalu. Mahfud sibuk mengangkat barang, sedang Airin masih sibuk mendesah sembari merasakan tubuhnya yang terus digoyang saat memeknya disodok penis tegak. "mmh..mh...sluurp..ah... masih keluar aja susunya ya mbak...", "ah...ah..ah...ngh..aahn!" Airin tak membalas ucapan pria diatasnya itu, karena cewek itu tiba tiba sudah klimaks, "waduh...wah..hehe...hmm..." pria pemilik kontrakan itu membiarkan penisnya disembur cairan kewanitaan dari memek Airin. Setelah itu malah ia genjot hebat lubang kewanitaan Airin itu. "ah...ah..ah..ah.. pak..sudah..aahn...", "dikit lagi mbak..uh..ah..." Jelas pria itu menggenjot hebat memek Airin, penisnya melaju sekencang mungkin dimemek basah Airin, tubuh mereka bergoyang hebat diatas kasur. "pak..aaahn... sudah...aah...stop... aahn....", "uh..uh...uh..mh.. ah..." Pria pemilik kontrakan itu tampak menarik keluar penisnya, ia kemudian berdiri dan mengocok penisnya, "mmh...hah....ngh..." Croot croot, Sperma muncrat lagi, kini diarahkan kewajah Airin. "hehe...tuh udah kan mbak...huh..." Pria itu sangat lega, ia kemudian pergi kekamar mandi sebentar. Setelah itu ia kembali, hanya untuk segera berpakaian. "aah..ngh...aduh...ngh..." Airin mengelap wajahnya, lalu berakting sedih. "eh...mbak Airin..." ,"pak...kan tadi aku udah bilang berhenti...uh...", "aduh...iya tadi udah gak nahan sih...hehe...maap ya mbak Airin...", "ngh..uuh....", "ehm, udah nanti masalah bayar koniakan santai aja, kalau kurang juga gak papa..hehe..., iya udah saya balik dulu ya mbak...", "i...iya pak..ngh..." pria itu kemudian segera pergi, memang ia sudah lega, meski masih memikirkan apa Airin tidak akan bilang kesuaminya. Setelah tau ia sudah sendiri, Airin pun merasa lega, ia pergi mandi sebentar, setelah itu ia kembali kekamar, ia atur kamarnya dengan baik, setelah itu ia berpakaian lagi. Tak lama kemudian Airin mendengar suara mobil didepan rumahnya. "Ai...maap ya lama..." ,"hmm iya gak papa kok...", "itu aku ajakin temenku biar cepet...", "oh iya... makasih ya mas...", "wahh...hehe iya sama sama..." tentu teman kostan Mahfud itu memang ingin bertemu Airin, dan kini ia bisa melihat Airin yang cantik itu lagi. Airin tidak membantu mengurus barang barang, ia tinggal menaruh susu yang ada didapur tadi kedalam gelas, untuk disuguhkan.
Mahfud baru saja selesai memindahkan barang kedalam rumah kontrakan itu, tapi belum ia tata lagi. Teman kostnya juga sudah pergi dengan senang hati karena dikasih uang juga oleh si Airin. "...Mas Mahfud... capek ya...", "iya sih, tapi ini masih harus diberesin lagi...", "semangat ya mas...", "iya iya...", "hehe... nanti mas Mahfud sementara jadi suamiku dulu gak papa kan?", "w...wah... Airin...", "loh gimana mau nggak? kalau gak mau gak papa...", "ya mau dong Ai...", "siip, tapi inget... cuma sementara...", "hmm iya, tapi sementaranya...agak lama aja...", "yee maunya ya...hihi...iya udah beresin dulu itu... aku mau istirahat bentar...nanti bangunin ya... nanti kita main bentar...hehe...", "wah...iya iya... tenang aja Ai...hehe..." Jelas Mahfud tiba tiba jadi bersemangat lagi, ia bereskan semua barang barang itu, meski sendiri saja, asal nanti setelah selesai ia bisa bemesraan dengan Airin. Airin tau dihari hari selanjutnya pasti akan lebih banyak hal baru terjadi nanti.

No comments:

Post a Comment