Thursday

Cerita Seks: Rayuan Maut Ibu Muda

"Tisa... sayang...", "iya yah... ada apa?", "Hari ini aku gak bisa nganter adek...", "looh... kenapa yah...", "lah ini aja udah mau berangkat soalnya...", "hmm iya udah nanti Tisa anter sendiri...", "hehe iya... bentar bentar... cup..mh..", "mmh..ayah..mmh..cup..mh..." Sebelum berangkat kerja, Ayahnya Tisa malah sempat mengajak cewek itu bercumbu dulu. Tisa memang sebenarnya adalah seorang anak angkat, sejak kecil sudah bersama ayahnya itu, banyak orang yang berfikir mungkin anaknya Tisa itu adalah hasil berhubungan dengan ayah tirinya itu sendiri. "mmh...ah... hehe... aduh bisa telat ini kalo diterusin... aku berangkat dulu...", "ayah yang mulai itu...hihi... iya ayah..." Tisa pun melihat ayahnya pergi kerja. Tisa segera kembali menemui anaknya yang masih mandi. "ayo dek cepetan... habis ini aku yang anterin...", "yeey dianter mama...asik..." Setelah mandi, Tisa segera mengurus anaknya itu agar segera berangkat ke TK. "dek... kenapa sih...", ", "ma... minta cucu...", "aduuh mau berangkat juga masih minta cucu... iya iya bentar..." Sebelum berangkat, Tisa menyusui anaknya itu dulu, memang ia tidak berhenti menyusui anaknya sejak kecil, apalagi banyak juga yang doyan susunya yang enak itu. Setelah selesai menyusui anaknya, Tisa tentu mengantar anaknya itu ke TK yang tidak jauh dari rumahnya.
"Wah pagi mbak Tisa...", "pagi pak...hehe..."Tisa disambut seorang pria, tampaknya kepala dari TK itu. "tumben dianter sendiri...", "iya pak, soalnya ayahnya... maksudnya ayah saya udah berangkat kerja..." ,"ooh gitu ya...hehe..." Pria itu tentu jarang melihat Tisa, tapi memang ia juga menunggu cewek aduhai itu muncul. "ehm, pak... saya bisa minta tolong...", "oh iya minta tolong apa mbak?", "nanti mungkin saya gak bisa jemput anak saya... kalau ndak repot tolong anterin dia kerumah ya pak...", Pria itu tentu tak bisa menolak, apalagi kini ia melihat Tisa cuma memakai pakaian tidur yang cukup minim, cewek itu juga memasang senyum manisnya, "ooh iya siap siap mbak Tisa... nanti kalau sudah pulang pasti saya anterin...", "hihi... makasih ya pak...", "iya sama sama..." Tisa kemudian pergi pulang.
Tisa jelas setiap pagi sibuk, mengurus anaknya, mengurus ayahnya bila diminta, juga mengurus rumah. Kini sesampai dirumah, ia masih bersih bersih sebentar, baru setelah itu ia bisa mengurus dirinya sendiri. Tisa pergi mandi, tapi belum sampai selesai mandi, ada saja yang bertamu pagi pagi. Tisa memakai handuk yang dibelitkan ditubuhnya, lalu ia kedepan untuk membuka pintu. "...iya... eh...mas..." ternyata yang bertamu salah satu tetangganya Tisa. "waah... Pagi Tisa...hehe... kok pake handuk aja ini...", "iya Tisa barusan lagi mandi mas..." Pria itu tampak senang, ia ijin dari rumah berangkat kerja, tapi ia sebenarnya mampir kerumah Tisa. Tisa mengingat ingat dulu, apa pria itu ada urusan dengannya, dan ternyata ia ingat akan sesuatu. "ooh...hehe...", "eh, mas... gimana handphonenya Tisa?", "iya ini aku mau kasih tau... kalau handphone kamu itu udah rusak...", "loh...kok rusak sih mas?", "wah... iya... emang udah gak bisa hidup lagi..." Tisa tampak memasang wajah memelas, "yah... Tisa gak punya hp dong...", "tapi... ini ada handphone baru buat Tisa...", "waah... yang bener mas..." Tisa tampak senang, karena malah ia disodorkan satu kotak kinclong yang pasti berisi hp baru. "iya beneran toh... eh, wah...hehe..." Tisa saking senangnya lompat lompat, sampai handuknya pun melorot dan lepas, tubuh montoknya bisa dilihat jelas oleh tamunya itu. "hape apa ini mas?", "bagus deh pokoknya..wah...", "eh aduh copot...hihi... ehm, sini mas masuk dulu..." Pria itu senang kini ia diajak masuk kedalam rumah. Pintu depan bahkan sudah dikunci oleh Tisa, ia kemudian menemani tamunya yang sudah duduk disofa. "...iya bagus ini Tisa... dari pada hp kamu yang lama...", "masa sih mas... kayaknya sama aja..." Tisa memang ingin tau bagaimana bagusnya hp baru itu, sedang pria disebelahnya sudah tak fokus karena sibuk melihati Tisa yang telanjang, bahkan handuknya masih ada didepan rumah. "bagus loh ini... kameranya juga canggih...", "ooh iya coba fotoin Tisa mas...", "wah... iya iya...hehe..." TIsa pun bergaya diatas sofa sembari diambil fotonya. Tentu Pria itu mengambil foto terus, lewat hp itu ia juga bisa melihat dengan jelas toket besar milik Tisa, puting menonjolnya, juga selangkangan menggodanya. "mas... hei... udah belum?", "udah udah... hehe... ini liat aja...", "mana mas... hmm...wah iya bagus jelas banget ini..." Tisa mulai sibuk dengan hpnya, pria disebelahnya sudah was was. "nah kalau udah bagus begini hpnya... kan Tisa bisa sering ambil foto..." ,"hmm iya mas... hihi...hmm... ini kartunya udah aktip belum mas?" Tisa jelas kini merasakan ia sudah dipeluk oleh teman prianya itu, toket besarnya juga mulai dielus elus. "iya itu kartu kamu yang lama kok...", "ooh gitu ya... tapi kan lama nggak Tisa isiin pulsa...", "iya coba dicek dulu itu..hmm..." Pria itu mulai saja meremas remas toket besar milik Tisa, ia remas keatas kebawah sesuka hati, Tisa sama sekali tidak marah. "wah ternyata masih aktip, ada pulsanya juga ya mas..." ,"iya dong... udah aktip juga datanya... hehe...wah..." pria itu mulai menangkap puting susu Tisa, ia jepit dengan jari, ia pencet pencet,ia tarik tarik kedepan, tak lama jadi keluar lagi air susu yang sudah ia tunggu. "wah keren ya mas...mh...ah... mas, tapi kayaknya belum ada aplikasinya ini...", "iya kamu unduh aja...", "hmm iya... tapi mending sambil dicas dikamar aja mas...", "hmm iya bener itu..." Tisa pergi kekamar, tentu diikuti tamunya yang sudah sange itu.
"... udah mas, tapi masih nunggu lama... itu ada yang update juga..." ,"mmh...sluurp...ah... iya udah ditunggu aja...", "hihi... iya mas..." hp sedang dicharge, Tisa kini duduk dikasur, tamunya dengan enak malah tiduran diatas paha mulus Tisa. "mmh...ah...sluurp..mh..." Pria itu kini jelas sibuk menyedot nyedot susu dari puting kenyal yang kini ada tepat diatasnya. "itu hpnya berapaan mas?", "sluurp...ah... udah gak usah mikirin soal itu...wah... Tisa..." Tisa tampak membuka resleting celana milik tamunya itu, lalu langsung ia pegang dan mulai ia kocok penis tegaknya. "hmm tapi mas... kayaknya mahal banget ini ya...", "uuh...ah...mmh... sluurp.mm...ah... udah anggap aja ini gantinya hp kamu, kan aku yang tanggung jawab benerin..." ,"ooh gitu ya mas... hihi... makasih ya mas..." ,"Iya Tisa...mmp..mm...sluurp..." Biasanya bila ayahnya tisa pulang, kadang juga diperlakukan sama seperti saat Tisa mengurus tamunya sekarang. Tisa tangan kirinya mengocok penis tegak, tangan kanannya sibuk meremas remas toketnya sendiri. Bukan main senang pria tadi, hp yang ia bawa itu memang baru ia beli khusus untuk Tisa, dan ia berharap Tisa bisa memuaskan nafsunya, seperti yang sedang terjadi. "ehm.. mas bentar ya... mau cek hpnya..." ,"oh iya Tisa...wah..." Tisa tampak merayap mendekati rak didekat kasur itu, ia pun mulai sibuk mengecek hp barunya lagi. tapi tiba tiba ia merasakan bokong montoknya dielus elus, ia biarkan saja, malah makin menjadi, cewek itu merasakan sesuatu merayap dibibir vaginanya, dan ia tau pasti penis tegak milik tamunya itu sudah mulai masuk kedalam memeknya. "mmh...ah...ngh... mas...ah...", "uuh...mh...hehe... gimana Tisa?", "udah semua mas... ngh...ah..ah..." Tisa malah mendesah desah keenakan, tentu lawan mainnya makin semangat, "itu udah penuh emang batreinya?", "udah ini mas...uh...nnnh...mmh..", "bawa sini aja...hehe..." Tisa membawa handphonenya, kini ia tiduran dikasur, dipeluk dari belakang oleh tamunya itu, Tisa tampak kaki kirinya diangkat, agar mudah pria itu menyodokan penisnya di memek hangat Tisa. "mmh..ah...mm...mas..uh...", "kenapa Tisa...", "tadi ada yang belum dicoba... ahn..." Tisa merasakan tubuhnya bergoyang seiring tubuhnya yang ditabrak dari bawah itu, toket besarnya ditangkap dari belakang dan terus diremas remas. "apa itu yang belum Tisa..mmh..mh..", "belum coba... video...ngh..." ,"nah coba aja sekarang Tisa...", "iya mas...ngh..ah..uh...", "udah itu...", "udah mas...", "coba taruh situ dulu...", "sini ya mas...", "iya...nah... bentar...hehe...", "hmm..mas...ngh..aahn..." Hp didekat kasur, malah merekam adegan Tisa yang sedang dientot. Tisa asyik saja terus mendesah, ia nikmati saja waktunya disetubuhi tamunya yang baik itu.
"mmh..umm...sluurp...ah..mmh...", "ah..ngh...ah..." Kini Tisa sudah diajak ngeseks posisi lain, cewek itu ada diatas pria sange itu, Tisa tinggal bergoyang goyang maju mundur, memeknya jelas terus digesek juga dengan penis tegak. Pria beruntung itu tak lupa untuk terus mengurus toket besar milik Tisa yang tak berhenti bergoyang, juga putingnya yang tak berhenti menyemburkan susu. "sluurp...mh...ah...hmm..", "uh..ah...ngh...eh, mas...auh..." ,"kenapa Tisa...", "aduh..ngh... habis ini anakku pulang dari TK...", "wah... gitu ya...iya iya...hmm bentar...mmh..mh..", "ah..mas...ah..ah...ah..aaahn..." Pria itu tampak segera tancap gas, ia pegang bokong montok Tisa, ia remas remas sembari tampak kini pria itu dengan hebat melesatkan penisnya maju mundur menggesek memek Tisa yang cukup basah itu. Toket besar Tisa tak dipegangi, jadi berayun terus tak berarah, susu jadi muncrat kemana mana. Bahkan di hp baru Tisa terekam bagaimana hebatnya Tisa dientot diatas kasur itu. "mhh..mh..mh..auuh..uh..." Croot croot, tak ragu juga pria itu menyemprotkan sperma dalam memek Hangat Tisa, baru ia benar benar merasa lega. "ah...ah...aah...." Tisa tampak mengerang keenakan merasakan memeknya yang bergejolak, kemudian ia sempat lemas diatas tubuh tamunya itu. "Tisa...hei..." ,"mmh...iya mas...", "katanya habis ini anak kamu pulang...", "ooh iya...hmm.. uh..." Tisa turun dari atas tubuh pria itu, ia tampak melangkah pergi kekamar mandi sebentar. Setelah kembali malah ia lihat tamunya sudah buru buru berpakaian. "Tisa... aku balik dulu ya...", "loh mas... tapi...", "udah hpnya kamu pake deh ya... nanti aku hubungin ya...", "ooh iya mas... makasih ya mas...", "iya TIsa... dah... hehe.." Setelah itu langsung Pria itu ngacir pergi dari rumah Tisa.
Tisa jelas melihat dulu hasil rekaman video di hp barunya, Tisa tak menyangka hasil rekamannya cukup bagus, ia sendiri tak berfikir kalau sampai begitu asyik aksinya ngeseks tadi. Tisa kemudian membereskan kamarnya itu, sebelum anaknya pulang. Tapi memang tak lama anaknya sudah diantar si kepala TK itu. "bentar ya pak... mama... loh... ini handuknya mama...", "loh kok didepan...", "hmm ndak tau pak... mama..." bocah itu mengambil handuk didepan rumah Tisa, ia bawa masuk saja kedalam. Tak lama kemudian ia kembali kedepan, kini sudah bersama Tisa. "eh... pak... makasih ya udah nganterin anak saya...", "wah... iya mbak Tisa..." Pria itu tentu kaget, karena kini Tisa muncul mengenakan handuk yang tadi ada didepan rumah itu. "mama aku mau main keluar...", "eh.. ganti dulu..." bocah itu kemudian bergegas kekamarnya untuk ganti baju. "anaknya mbak Tisa ini pinter loh... sebentar lagi udah sd...", "hmm iya pak.. eh, mari pak silahkan masuk..." Tisa pun mempersilahkan pria itu masuk. bocah tadi sudah ganti pakaian, ia pun menemui Tisa lagi. ia pegang handuk ditubuh Tisa, lalu ia tarik tarik kebawah seraya agar dilihat Tisa, "mama mama... aku main kesebelah ya..." ,"eh... iya... jangan lama lama..." bocah itu langsung pergi keluar. "wah...mbak..." ,"hmm...kenapa pak...", "eh, ndak papa...hehe..." tampak tentu pria itu takjub, handuk yang dipakai Tisa hampir melorot, tampak buah dada besar Tisa hampir terlihat semua, handuk yang dipakainya tertahan oleh puting Tisa yang menonjol itu. Tisa malah mengajak pria itu ngobrol terus, "...iya pak... tapi saya masih bingung...", "loh bingung kenapa mbak Tisa?", "kan udah tiga bulan ini belum bayar iuran TKnya dia...", "ooh... kalau masalah itu...", "eh sebentar pak.. kalau saya bayar pake hp aja bisa ndak?", "ehm anu mbak Tisa...eh...", "itu pak hpnya dikamar..." Tisa malah menangkap tangan pria itu, lalu ia ajak kekamarnya. "mbak Tisa..wah...", "ini pak hpnya... tuh masih baru..." pria itu agak bingung, belum bayar iuran tiga bulan, tapi punya hp baru...", "iya masih bagus hpnya...", "iya ini dikasih temen saya pak...", "ooh... kalau gitu mending ndak usah... hpnya kan penting buat mbak Tisa...", "hmm... tapi bayar iurannya gimana pak?", "udah gampang itu... karena anaknya mbak Tisa pinter... biar saya bantu bayarnya ya...", "wah... makasih ya pak..." Tisa tersenyum manis, lalu memegang tangan si kepala Tk itu. "eh...iya mbak Tisa...wah..." Handuk ditubuh Tisa akhirnya tak kuat juga, tampak jatuh dan membuat tubuh mulus Tisa terlihat seluruhnya. "hmm... maaf ya pak... Tisa jadi ngerepotin...", "eh... ndak papa kok mbak Tisa... tapi itu...", "kenapa pak...eh...aduh..." Tisa berlagak baru sadar saja kalau ia sudah telanjang, cewek itu malah menyilangkan tangannya dibawah toket besarnya, seraya ingin menunjukannya pada pria didepannya itu. "wah...mbak Tisa... itu... keluar susunya ya...", "hmm iya pak... aduh saya lupa... gawat ini pak..." , "k...kenapa mbak Tisa?", "harusnya sekarang anak saya  harus bantu minum susu saya pak...", "ooh... memangnya...", "soalnya kalau nggak dikeluarin susunya... nanti dada saya sakit pak..." Tisa malah maju dan kini ada didepan pria yang masih melongo itu. "wah... terus gimana ini mbak..", "hmm... bantuin saya sebentar ya pak... tolong minum susu saya...", "wah...gitu ya... beneran ini mbak...", "iya beneran pak... kalau nggak gitu nanti sakit...ahn.mh...", "hmm...iya iya...umm..mmh.. sluurp..mh..." pria itu langsung menangkap toket besar Tisa, ia juga langsung menyeruput puting menonjol Tisa yang basah oleh susu itu. "mmh... makasih ya pak... sebentar pak..ah... Tisa tiduran dulu...mh..." Tisa tiduran dikasur, pria yang tadinya melongo, kini malah jadi ganas. "mmh...sluurp..mh..ah..mmh...", "hmm.. pak... bajunya dilepas dulu aja nanti basah loh...", "oh iya hehe...bentar ya..." Pria itu malah langsung melepas semua pakaiannya, seperti sudah ingin ngeseks dengan Tisa. Tisa jelas menahan tawa kecilnya, ia lihat pria itu sudah memeluknya, toket besarnya selain diremas remas juga sesekali dicium dan dijilati. "mmh...ahn...ngh... pak... agak naik aja biar enak...", "oh iya...hmm..wah..uh..ngh..", "nnnh..ah..ah...pak...aahn..." Tisa malah merasakan memeknya sudah disusupi penis tegak saja, Tisa berfikir mungkin si kepala TK ini sudah lama tidak ngeseks, jadi memuncak nafsunya. "uuh..wah..mh...uh..", "pak...ah..ah... ini... susunya Tisa...", "oh iya mbak Tisa...umph..mmh...sluurp..mm..ah...mm...", "ngh..ah... habisin ya pak...auh..ah...ah...ah..aahn..." Tisa kembali melayani tamunya, sembari toket besarnya terus diperah susunya, memeknya kembali digenjot penis tegak. Anaknya sudah bebas main dirumah tetangga, bocah itu bahkan terbiasa bila sampai rumah melihat mamanya ada dikamar dengan seorang pria, entah ayahnya, entah tetangganya, yang bocah itu tau mamanya memang selalu baik pada tamu yang datang kerumah. Tisa pun dapat hp baru, juga bebas membayar iuran TK anaknya, ia tinggal memuaskan saja pria pria yang tertarik padanya.

1 comment: