Wednesday

Cerita Seks: Sasa Ngentot di Rumah Kakeknya

"mbah Aryo", "iya?", "tinggal disini sama siapa mbah?", "sama cucuku...", "ooh baguslah kalau ada yang nemenin ya", "iya bener", "sekarang mana dia mbah?", "bentar ya, Sasa... Kesini bentar..." Lalu muncul sesosok cewek cantik menemui dua orang itu. "iya mbah?", "kenalin ini pak Komir", "oh iya, salam kenal pak", "wah...salam Kenal ya Sasa" Pria itu jadinya melongo, ternyata mbah Aryo itu cucunya cantik dan juga tampil menggoda. "iya pak Komir... mbah... waktunya tidur siang ini...", "oh iya nak... mbah lupa...", "udah Sasa tata itu kamarnya, ayo mbah... sebentar ya pak" Sasa mengantar mbah Aryo kekamarnya untuk tidur siang. Tak lama Sasa kembali kedepan menemui Komir. "hehe Sasa..." Komir sudah tidak sabar ingin dekat dengan Sasa. "iya pak?", "Sasa emang tinggal disini sama mbah aja ya?", "iya pak... keluargaku yang lain sibuk kerja...", "hmm...kamu... umur berapa sih..." Komir mendekat dan duduk disebelah Sasa, "hmm 19 tahun pak", "wah... baru lulus sekolah ya?", "iya betul pak" Komir bingung, Sasa masih terhitung muda, tapi cewek itu terlihat begitu dewasa, cewek itu juga punya buah dada yang berukuran besar. "hmm, memang mbah Aryo ndak bisa ditinggal sendiri ya", "iya ndak bisa pak, suka lupa... lupa makan lupa mandi, nanti bahaya...", "hmm iya... waduh Sasa habis ini ngapain?", "nggak ngapa ngapain pak, nunggu mbah Aryo bangun aja... hmm, pak Komir... ada apa?" Komir sudah konak, ia peluk Sasa dari belakang.
"Sasa, bentar ya...", "hmm iya...aah...kok bajuku dibuka pak?", "hehe... itu... kamu kok nggak pake bh?" Komir asal buka saja, tanktop Sasa dilepas, tubuh mulus Sasa bisa dilihat Komir, juga buah dada besar milik cewek itu. "ooh, iya biasa begini pak", "wah...kok biasa begini?", "biasanya kalau mbah bangun minta minum, jadi aku kasih susu...", "hmm...loh...susu?", "iya pak, aah..." Komir memegang toket besar Sasa, ia elus pelan pelan, puting Sasa ternyata cukup menonjol dan begitu menggoda. "kamu biasa nyusuin mbah Aryo ya?", "iya bener pak... itu kalau di...aah... pencet pencet nanti...aah...", "keluar susunya ya nanti...eh...iya keluar ya..." Komir memencet mencet puting susu Sasa, dan segera saja air susu muncrat keluar. "iya pak... aah...", "wah..hmm...mmh...mm" pak Komir langsung pindah kedepan, ia langsung melesatkan mulutnya melahap puting kenyal Sasa, ia kenyot dan ia hisap, Komir sibuk minum susu. "Pak komir... haus ya...aah...", "mm...sluurp...aah... iya haus nih..mm", "maaf ya pak tadi Sasa nggak sempet bikin minuman", "ndak papa, aku minum susu kamu aja ya...umm..mmh...sluurp", "hmm iya pak..nngh..." Sasa membiarkan saja buah dadanya dipegang dan diremas, puting susunya bergantian dihisap dan dikenyot. Komir jadinya makin asyik, siang siang memang enaknya minum susu segar. "mm...sluurp...aah... Sasa tiduran aja bentar ya", "hmm iya pak..nngh..." Sasa menurut, kini toketnya bisa makin enak diperah, susu segar terus diminum Komir tanpa ragu.
"Sasa...uhuk...", "eh sebentar pak, itu mbah Aryo kebangun", "hmm...wah iya betul" Komir berhenti minta susu, ia biarkan Sasa pergi kekamar mbah Aryo. "kenapa mbah?", "uhuk...minum...aku minta...uhuk...", "oh iya mbah, ini ayo dihisap mbah..." Sasa menyuguhkan toket besarnya, mbah Aryo segera saja minta susu segar. Komir ingin tahu, jadi ia pergi melihat saja. ia tengok kedalam kamar, memang mbah Aryo sedang minta susu dari cucunya itu. Posisi kasur ada diatas ranjang, Jadi Sasa berdiri disebelah ranjang, cewek itu tinggal merunduk dan membiarkan buah dadanya yang menggantung itu dinikmati mbah Aryo. "mm...aah... makasih ya nak...", "iya mbah... mbah tidur lagi yah..." mbah Aryo mulai tidur lagi. Komir sudah kembali kedepan, ia kemudian ditemui Sasa lagi, cewek itu masih membiarkan buah dadanya terekspos dan puting susunya basah. "sudah Sasa?", "iya, mbah Aryo sudah tidur lagi", "hmm jadi sering ya dia bangun gitu minta susu...", "iya betul pak... eh pak Komir..mmh...", "hehe...umm...mm... aku minum susu lagi ya Sasa...mm", "hmm iya pak...nngh..." mbah Aryo mungkin minta susu karena sudah biasa, kalau Komir minta susu karena nafsu. "mm...sluurp... Sasa...", "iya pak..." Komir sambil nyusu, ia mengelus tubuh Sasa, pria itu lalu mencopot celana pendek yang dipakai Sasa. "wah... Sasa gak pakai celana dalam juga?", "kadang pakai sih pak... mmh... kadang nggak pakai takut basah", "basah?", "iya, biasanya kalau lagi...aah... nyusuin mbah Aryo, kemaluanku basah sendiri", "hmm gitu ya...hehe... bentar deh", "aahn...mh... pak...", "iya betul, ini juga udah basah loh" Komir dengan sengaja mengecek memek Sasa, ternyata sudah basah. "nngh... iya biasanya begitu pak", "ooh gitu ya... punyaku juga kadang basah lo Sasa...hehe" Komir dengan pede melepas pakaiannya, ia tunjukan penis tegaknya pada Sasa. "ini kemaluannya pak Komir ya?", "iya dong...kenapa Sasa", "nggak sama kayak punya mbah Aryo ya", " ooh iya pasti beda", "punya mbah Aryo nggak tegang begini biasanya pas aku bantu mandi", "iya beda, ukuran kemaluan orang dewasa juga beda beda", "ooh gitu ya pak, terus kalau anak kecil juga beda ya?", "iya punya anak kecil juga kecil ukurannya... Sasa biasanya mandikan kemaluannya mbah Aryo nggak?", "iya pak biasanya", "wah... praktekin dong sasa...", "hmm... biasanya Sasa tinggal sabunin, terus Sasa elus gini..." Sasa memegang penis tegak milik Aryo, dielus pelan sambil dikocok. "ooh... pinter kamu ya... sekarang aku kasih tau kenapa punyaku tegang", "kenapa pak?", "karena kalau tegang itu minta dielus terus", "ooh gitu ya pak, nanti kalau udah Sasa elus terus gini pasti lemas ya?", "iya nanti tapi..uuh...wah..." Komir senang penis tegaknya dielus terus oleh Sasa. "hmm... eh...pak..", "buka mulut kamu Sasa", "kenapa pak? aah...mmgh...mm..." Komir memasukan penisnya kemulut Sasa. "ooh... biar cepet lemasnya bisa sambil diemut juga loh...", "mmgh...mmh...hmmh" Sasa seperti mengiyakan kata Komir, jadi penis tegak milik Komir diemut terus oleh Sasa. Komir makin senang, ia tau Sasa pasti mau diajak melakukan apa saja. "ooh...hebat...mmh...aah..." Croot croot, Komir klimaks, Spermanya menyembur dalam mulut Sasa. Sasa seraya memuntahkan penis Komir keluar, juga beberapa sperma ikut terbuang. "uhuk..mmh...", "tenang saja sasa, itu bukan kencing loh", "aah... terus apa ini pak?", "kalau itu vitamin, khusus buat cewek, hihi...", "mmh...gitu ya pak...", "iya...hehe..." Komir lega bisa klimaks karena dipuaskan Sasa.
"Uhuk...Sasa...mmh...", "loh mbah Aryo bangun lagi" Sasa pergi kekamar kakeknya lagi. Sasa segera memberikan buah dadanya untuk diperah mbah Aryo lagi, mbah Aryo tampaknya tak mempersalahkan Sasa yang telanjang, biasanya cewek itu juga begitu saat dirumah. "mmh..mm...makasih sasa...", "iya mbah..." Sasa keluar kamar itu. "Sasa, dikamar mbah Aryo aja dulu, nanti bangun lagi kan", "iya juga sih pak Komir", "ayo deh aku temenin disana...hihi" Komir dan Sasa masih telanjang, mereka kekamar mbah Aryo. "maaf pak ndak ada kursinya", "ndak papa... hehe... bentar Sasa..." Komir malah tiduran dilantai disebelah ranjang mbah Aryo. "jangan tidur dilantai pak, nanti dingin", "hehe nggak papa, aku kan mau kasih kamu tempat duduk", "aduh nggak boleh dong saya duduk diatas pak Komir", "loh nggak papa, sini deh" Sasa dipandu, cewek itu disiapkan diatas penis Komir yang sudah tegak lagi. "gimana pak?", "buka dulu dong...nah", "terus pak?" Sasa sudah ngangkang diatas batang penis milik Komir. "sini turun deh...ouh...", "pak...aah...aahn" Tubuh Sasa diturunkan, bless, memek Sasa seketika dibuat sesak karena batang penis Komir masuk kedalam. "ouh..enak..uuh", "aah...aah... nggh...", "uuh... dah duduk aja situ Sasa, hehe", "aah...iya...nngh..." sasa memang duduk, tapi memeknya serasa sesak diisi batang penis berdenyut itu. "Sasa... uhuk...", "loh mbah... minum lagi?", "iya nak...uhuk", "ini mbah...mmh..." Sasa untung posisinya ada didekat wajah mbah Aryo, jadi ia tinggal memutar badan kesamping dan menyuguhkan buah dadanya untuk mbah Aryo. "mmh...mm...Sasa... jangan gerak gerak...", "aah...iya mbah..nngh...uuh..." gimana tidak bergerak, Sasa sekarang memeknya masih disodok penis tegak milik Komir. Mbah Aryo dari ranjang itu tidak tau dan tidak melihat Komir disebelah Ranjang, wajahnya ditutupi buah dada besar yang menggantung. Jadi sementara mbah aryo menghisap puting susu Sasa, Komir terus menyodokan batang penisnya kememek Sasa. "mm...aah... udah nak...", "iya mbah...nngh... habis ini mandi ya mbah...aah...", "iya..." Mbah Aryo tidur lagi.
Komir menunggu mbah Aryo tidur, setelah beberapa menit, Komir baru bicara. "Sasa...nngh", "iya pak...uuh", "habis ini mau mandi ya?", "mbah Aryo yang mandi... tapi aku sekalian ikut biasanya", "iya udah ayo kekamar mandi, siapin airnya", "hmm iya pak...ooh" Sasa bisa menghela nafas lebih saat ia bangkit dan memeknya terbebas dari penis Komir. Sasa pergi kekamar mandi, Komir segera mengikuti. "Sasa... kalau malam tidur sama mbah Aryo ya?", "oh ndak pak, aku ada kamar sendiri kok", "ooh bagus itu..hehe...", "memang kenapa pak?", "ooh ndak papa", "pak Komir... itu kemaluannya tegang lagi, mau Sasa elus dulu ndak?", "wah...iya... eh ndak usah sasa", "kok ndak usah pak?", "selain dielus, juga bisa dilemasin dengan cara lain", "gimana itu pak?", "iya yang tadi itu loh, pas dikamar mbah Aryo", "ooh iya dimasukin punya ku ya pak", "iya bener", "hmm iya...eh... pak...aahn...aah...", "tuh liat gampang kok masukinnya" Komir melesat mendekati Sasa dan langsung menusukan penis tegaknya kememek Sasa Lagi. "iya pak... nngh...uuh", "hehe... udah sasa siapin aja Airnya", "iya pak..nngh...", "sambil aku lemesin kemaluanku ini...hehe...uuuh..." Sasa menyiapkan air untuk mandi nanti, ia biarkan memeknya dihujam penis tegang milik Komir. Komir tangannya memegang pinggul Sasa, pria itu tinggal terus menabrakan penisnya ke memek basah Sasa dari belakang. "nngh... sudah ini pak airnya...aahn...", "ooh iya sudah toh... sekarang nunggu mbah Aryo bangun ya?", "iya pak...aahn...", "iya deh, aku temenin nunggu nih...hehe...", "iya pak...ahn...mmh..." Komir meneruskan aksinya ngentot Sasa yang montok itu. Komir bahkan minta ganti posisi juga, kini ia berhadapan dengan Sasa, ia gendong cewek montok itu, sambil kembali ia hujam vagina sasa yang hangat dengan penis tegak. "uuh... Sasa kalau kemaluannya digesek gini enak gak sih?", "aah...aah... enak kok pak... nngh...mmh", "hehe bagus deh... uuh...ooh..." Sasa terus dientot, tubuh cewek itu dipeluk, tapi tetap saja melompat lompat saat memeknya dihantam penis tegak. buah dada Sasa bergoyang terus, puting kenyal Sasa sesekali menyemburkan susu juga. Komir senang sekali kali itu bisa memperkosa Sasa dengan penuh kenikmatan. "Uuhh... Sasa...nngh...", "aahn... pak Komir...aah...itu..aah.." Croot croot, Komir dengan sengaja klimaks didalam memek Sasa, membuat cewek itu merasakan cairan deras mengalir mengisi vaginanya. Penis Komir ditarik, Sasa kemudian berdiri, cewek itu kemudian merasakan tubuhnya bereaksi saat sperma menetes keluar dari memeknya. "uuh... makasih ya Sasa... liat tuh udah lemas kemaluanku", "aah...aah...iya pak..nngh", "udah ya Sasa aku pulang dulu", "iya pak...nngh" Komir membersihkan tubuhnya sebentar, lalu ia pergi keluar kamar mandi, setelah itu memakai pakaian dan pergi pulang. Sasa istirahat sejenak, setelah itu ia pergi kekamar mbah Aryo. "Sasa... ", "mbah udah bangun toh... ayo mandi mbah", "iya nak... kamu udah siap duluan ya", "iya mbah..." Sasa kini mengurus mbah Aryo lagi, ia memandikan kakeknya itu, Sasa juga ikut mandi juga.

1 comment:


  1. ===Agens128 Bandar Judi Online===

    Pakai Pulsa Tanpa Potongan
    Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
    Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
    Game Populer:
    =>>Sabung Ayam S1288, SV388
    =>>Sportsbook,
    =>>Casino Online,
    =>>Togel Online,
    =>>Bola Tangkas
    =>>Slots Games, Tembak Ikan, Casino
    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
    || Online Membantu 24 Jam
    || 100% Bebas dari BOT
    || Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA

    WhastApp : 0852-2255-5128
    Agens128 Agens128

    ReplyDelete