Thursday

Cerita Seks: Sasa Laris Diajak Ngeseks Terus

Sasa memang cewek yang baik, ia mengurus mbah Aryo dengan baik. hari hari berlalu, Sasa tidak pernah mengeluh. Kini mulai ada yang tau tentang Sasa, kebanyakan pria pria tau karena diberitahu oleh Komir. "mbah... Sasa keluar dulu ya... mbah Aryo dirumah aja", "ooh iya Sasa..." Sasa pergi keluar untuk membeli sesuatu. "Pagi Sasa...", "iya... pagi pak Komir..." Komir sempat menyapa Sasa yang baru saja lewat. "Komir... itu ya Sasa?", "iya betul itu", "wah montok banget, masih muda juga", "nah itu makanya... dah gak rugi deh kalau kamu temui dia...haha" Sasa sudah berjalan pergi ketika ia sedang dibicarakan. Sasa mampir kesebuah toko, tempat biasanya ia membeli sesuatu. "Pagi pak...", "iya...wah Sasa...hihi...", "saya mau beli ini pak...", "ooh iya... bentar Sasa...", "iya pak..." Sasa membeli sembako untuk keperluan dirumah. "Sasa... ini ya...", "iya pak...", "ini  telurnya belum dateng, nanti deh saya suruh anak saya nganterin kerumah kamu", "ooh iya sudah pak" Sasa membayar dulu, lalu segera berpamitan. Sasa pergi kembali kerumahnya. "Sasa...", "iya mbah?", "mbah mau istirahat dulu", "iya mbah, Sasa juga mau cuci pakaian", "ooh iya nak..." Mbah Aryo memang lebih sering tidur disisa waktu hidupnya itu. Sasa menaruh barang barang pembeliannya, lalu ia pergi mencuci pakaian. Beberapa puluh menit kemudian, Ada tamu yang datang, Sasa sudah basah basah tapi ia pergi saja kedepan membuka pintu.
"Iya...", "permisi mbak... wah...", "ooh, kamu yang disuruh anter telur ya?" Bocah itu pasti anak pemilik toko tadi, bocah itu kini terpaku melihat Sasa yang bajunya basah, jadi terlihat buah dada besar Sasa terpampang bentuknya. "ii...iya mbak... saya Haris", "ooh iya... makasih ya dek...", "iya mbak...", "...dek... kayaknya masih kurang, tadi pesennya lebih banyak dari ini", "ooh, aku kasih tau ayah dulu mbak ya", "hmm iya... nanti langsung masuk aja ya dek, aku lagi cuci baju soalnya", "ooh oke mbak siap" Haris segera pergi kembali. Sasa masuk kerumah lagi, dan lanjut kebelakang mencuci baju. Haris segera memberitahu ayahnya, ia memang ingin segera kembali ketempat Sasa tadi.
Sasa sudah hampir selesai cuci baju, lalu ada yang masuk kerumah, pasti si Haris tadi, bocah itu langsung mencari Sasa. "Haris ya...", "iya... ooh mbak Sasa disini toh", "iya... makasih ya dek... taruh sana aja dek", "iya mbak..." Haris menaruh telur pesanan Sasa ditempatnya, lalu bocah itu kembali menemui Sasa. "Haris... udah ditaruh tadi?", "udah mbak... nggak ada yang kurang lagi?", "hmm ndak ada kayaknya dek" Haris berdiri saja sambil melongo, Karena kini Sasa malah sudah melepas bajunya, jadi buah dada besarnya menggantung dan juga sudah basah. Haris takjub saja, Sasa masih muda namun punya tubuh begitu menggoda. "ooh gitu ya mbak... mbak Sasa tinggal sama siapa disini?", "aku sama kakekku", "ooh, gitu ya...", "nah akhirnya selesai", "udah selesai nyuci pakaiannya mbak?", "iya ini udah, tinggal dijemur dibelakang", "biar Haris bantu ya mbak" haris membantu Sasa membawa pakaian yang telah dicuci itu ke belakang rumah. "makasih  haris", "iya mbak... haris bantu njemur juga ya", "hmm iya..." Haris ingin terus membantu, tentu agar bisa lebih lama didekat Sasa, dan memandangi buah dada besar milik Cewek itu. Haris terus memfokuskan pandangannya, buah dada besar Sasa itu bergoyang kesana kemari. "udah semuanya mbak", "hmm iya, wah cepet ya kalau dibantu Haris", "iya hehe...", "hmm nah udah sini bentar haris..." haris diajak duduk dikursi belakang rumah itu. "hehe... hmm... mbak Sasa habis ini ngapain?", "aku biasanya duduk sini dulu nanti masuk juga istirahat dikamar", "ooh gitu... aduh dadanya mbak sasa basah ya", "iya ini... eh susunya keluar lagi..." Haris melotot tahu puting menonjol milik Sasa itu meneteskan susu. 'wah... susu...hmm..",  "iya dek... eh haris kan udah bantuin aku... mau minum susu nggak?", "wah... mau dong mbak...", "hmm iya udah sini..." haris dipandu untuk tiduran dipangkuan Sasa, bocah itu kini bisa melihat buah dada Sasa lebih dekat lagi. puting Susu Sasa makin dekat kemulut bocah itu, "wah...mmh...ummh...mm...sluurp...wah enak..mm", "iya gitu bener... dihisap aja dek lebih kuat biar keluar lebih banyak susunya", "iya mbak...umm..mm...sluurp..mm" Sasa senang melihat Haris yang tampak gembira menikmati air susu segar. Sasa kemudian penasaran, ia membuka celana haris. "bentar ya haris... wah tegak ini burung kamu dek...", "mmh..mm... aduh iya itu...", "udah kamu minum lagi yah... sini mbak lemasin punya kamu..." Haris bukan main takjub, penisnya yang tegak malah dielus elus tangan Sasa. haris lanjut saja menyedot puting susu Sasa, sambil menikmati penisnya yang dikocok. Sasa senang, ia sudah tau memang benar kalau penis anak kecil lebih kecil dari penis pria dewasa seperti milik Komir. Sasa merasa lebih mudah mengurus penis anak kecil karena lebih muda untuk dipegang dan dielus. Haris tangannya ditaruh dibuah dada Sasa, dielus elusnya toket besar itu, juga sesekali ia coba meremasnya. Haris dan sasa bisa melampiaskan rasa penasarannya.
"mmh..mm...sluurp...mmh...aah...mbak, aduh..." Crot croot, Haris penis tegaknya menyemburkan cairan putih. "wah...hmm...", "ah..nngh...", "mm langsung lemas ya... bentar dek aku bersihin dulu" Sasa membersihkan penis lemas milik haris dari sperma. "uuh... makasih mbak", "hmm iya sama sama, dah ayo masuk dek" sasa mengajak bocah itu masuk kerumah. "mbak Sasa mau istirahat ya?", "iya... tiduran aja dikamar... loh tegak lagi burung kamu...", "aah...iya...", "hmm, ayo kekamarku dulu dek" haris senang senang saja diajak kekamar. "mana biar mbak Sasa lemasin lagi punya kamu ya dek", "hmm iya, tapi... haris mau minum susu lagi...", "ooh iya iya... nih..." mereka sudah tidur berhadapan dikasur, Sasa menyuguhkan toketnya, Haris menyiapkan penisnya, segera mereka berdua melakukan hal yang nikmat seperti waktu diluar rumah tadi. "mm...sluurp...aah...mm..mmh...", "hmm, bentar Haris, sini kamu naik aku ya...", "wah... iya mbak...", "nah...ngh... punya kamu masukin situ dek..." Sasa ternyata ingin menikmati memeknya digesek penis bocah itu. "wah... iya iya... aku masukin ya mbak...nngh...", "nmmh... nah iya... mmh", "wah... burungku di...pijit terus rasanya...", "iya... dah mbak Sasa mau istirahat dulu ya... kamu minum susu aja lagi.. .terus kalau udah lemas kamu cabut keluar ya itu...", "ooh iya mbak siap...mm..sluurp...mm..." Haris merasa bebas, ia mau melakukan apa saja Sasa tidak menolak, karena cewek itu memilih untuk tidur saja. Haris tentu senang, ia remas terus buah dada besar milik sasa, puting susu yang menonjol itu ia hisap bergantian. Haris sesekali mencoba hal lain, ia mencium Sasa, mengelus tubuh cewek itu juga. Haris terus menyetubuhi sasa yang kini sudah tidur itu. Haris mencabut keluar penisnya, Bocah itu lalu duduk sejenak menyaksikan tubuh montok Sasa. Haris kemudian nyusu lagi, ia memainkan buah dada besar Sasa, digoyang ditepuk diayun juga. haris kemudian berfikir, ia himpit saja penisnya diantara buah dada sasa yang besar. dan ia pun merasa senang, rasanya sama nikmat dengan menusukan penisnya divagina Sasa tadi. Haris menggesek buah Dada Sasa, toket besar itu bergoyang dan jadi terus menyemburkan susu. Haris biarkan toket sasa basah oleh Susu. Haris terus menggesekan penisnya yang sudah tegak lagi itu. Entah berapa lama, haris terus beraksi sampai ia merasa tidak kuat. ia pergi kekamar mandi, kini Croot crot, ia buang spermanya di kamar mandi. Haris kemudian merasa ia sudah cukup lega, jadi ia berpakaian, lalu meninggalkan rumah itu. Sasa belum juga bangun, tubuh cewek itu masih basah oleh Susu.
Sasa bangun beberapa puluh menit setelah Haris pergi. Sasa setelah mengumpulkan kesadaran segera memakai tanktop dan celana pendeknya, ia sebenarnya mau mandi tapi ia memilih melihat mbah Aryo dulu. Sasa kemudian melihat mbah Aryo ternyata sudah duduk dikursi ruang tamu, "mbah... udah bangun toh", "iya... jam berapa ini sasa?" Sasa melihat jam didinding, "jam 2 siang mbah...", "mbah kira masih pagi ini...hmm....", "mbah... makan siang ya habis ini", "ooh iya iya makan siang..." Sasa tidak jadi mandi, ia pergi membuat telur dadar, lalu ia bawa kedepan dengan nasi dalam piring. Sampai depan Sasa melihat mbah Aryo sudah bersama seseorang pria. "... iya mbah...wah ini Sasa ya?", "iya pak... mbah Aryo ayo makan dulu", "iya nak... pak... pak siapa tadi...", "saya pak Yudi mbah", "oh iya pak yudi... mbah lupa... saya sambil makan ya pak", "oh iya mbah..." mbah Aryo disuapi oleh Sasa. Yudi memang tetangga mbah Aryo juga, bisa dikatakan lama tidak mampir, mampir pun karena diberitahu Komir kalau ada Sasa yang montok itu. Yudi melihati Sasa terus, memang tampak menggoda dengan pakaian cukup minim itu. "Pak Yudi mau kemana?", "saya pulang dulu ya mbah... nanti kesini lagi...hehe", "ooh iya iya...", "mari... permisi ya Sasa...", "iya pak..." Yudi memilih pulang saja, nanti malam baru ia kembali. Sasa mengurus kakeknya seperti biasa, cewek itu baru bisa mandi seusai mengurus kakeknya. /par Malam harinya, Yudi benar benar kembali mampir kerumah mbah Aryo, ia malam itu mengajak bicara mbah Aryo sana sini, saking banyaknya kosa kata mbah Aryo jadi lelah berbicara atau mendengar. "Hoo iya iya...hmm... Sasa...", "iya mbah..." Sasa muncul keruang depan. "Kamu temani pak Yudi ya... mbah ngantuk ini", "ooh iya mbah... kamarnya udah Sasa benerin kok...", "saya tinggal dulu pak", "oh iya mbah...hehe..." Mbah Aryo sudah pergi kekamarnya untuk tidur. Sasa kini yang menemani Yudi. "Pak Yudi, maaf ya... emang biasanya beliau jam segini sudah tidur...", "ooh ndak papa kok Sasa... kamu nggak tidur juga?", "habis ini pak biasanya nonton tivi dulu...", "ooh iya udah kita nonton tivi aja...", "hmm iya pak mari..." Yudi senang saja menemani Sasa nonton tivi diruang tengah. Yudi sesekali melihati Sasa yang fokus nonton tivi itu. "Sasa...", "iya pak?", "hehe... mau tanya nih", "iya tanya saja pak", "beneran kamu... sering nyusuin kakek kamu?", "hmm iya pak... memang kenapa?", "ooh... bagus dong... kamu emang pinter ya ngurus mbah Aryo...", "hmm iya pak...nngh...pak..." mulai Yudi berulah, ia dekati Sasa, ia peluk cewek itu, ia elus tubuh mulusnya. "Sasa badannya mulus ya... sering dirawat ya?", "mm ndak juga pak...ah... mungkin karena Sasa jarang keluar... jadi gak kenapa napa...", "wah iya ya...hmm... wah... dadanya sasa besar ya..." Yudi sudah menangkap buah dada Sasa, ia angkat dan ia grayangi terus, ia remas sesekali agar bisa menikmati lebih lanjut. "Aah...iya...mmh...", "Sasa tau nggak... perempuan itu kalau dadanya makin besar jadi makin terkenal dan disegani orang loh", "masa sih pak...aah...", "iya... wah...hehe..." Yudi mengeluarkan buah dada montok Sasa dari tanktop, lalu puting susu cewek itu di sentuh dan dimainkan. "Aahn...mmh... pak itu...keluar...nnh" susu keluar dari puting Sasa, "hehe... akhirnya keluar... boleh nggak aku minum susunya ini? Dari tadi belum minum soalnya...", "aah...iya pak... maaf ya sasa lupa nggak bikinin minum tadi...aah...", "hehe ndak papa...umm...sluurp...mm...aah... wah enak betul...mm" Yudi bukan main senang, Asi memang rasanya berbeda dari susu biasanya. Sambil terus meremas kencang buah dada Sasa, Yudi malam itu asyik menghisap susu dadi puting kenyal milik Sasa. Sasa menunggu saja, saat tubuhnya digrayangi dan buah dadanya dipompa susunya. "Hmm...aah... pak Yudi...", "iya Sasa...umm...sluurp...aah...", "ini dibelakang Sasa apa ya yang tegak ini...mmh" Sasa menggunakan tangannya memegang benda tegak dibelakangnya. "Uah... hehe... itu kemaluanku...bentar Sasa..." Yudi malah membuka celananya, lalu tangan Sasa dipandu memegang benda tegang itu. "Hmm.... biar Sasa elus ya pak...", "wah tau benar... iya gih cantik..mmh..." Sasa suka rela mengelus penis tegak milik Yudi itu. Yudi tak menyangka ternyata Sasa malah ikutan menggoda, tapi sebenarnya Sasa hanya mau membantu saja. Yudi malah pindah kedepan, membuat Sasa kaget, penis pak yudi besar dan panjang. "Pak... punya pak Yudi kok panjang...besar juga...", "hehe iya dong... seusiaku emang lagi masa jayanya nih... wah...Sasa..." Sasa menangkap penis Yudi lagi, kini sambil dilihat seksama Sasa juga mengocok terus batang panjang itu. "Hmm... beda beda ya kemaluannya laki laki...hmm...eh...nngh...", "sini sasa deketan aja... liat yang dekat...hehe...", "mmh...pak...ahk...mmgh...mmh..mm" Sasa yang kepalanya sudah mendekat itu langsung mulutnya dicekoki penis milik Yudi. Sasa merasa mulutnya penuh karena penis Yudi merayap masuk hampir ketenggorokan. "Tuh dimulut kamu aja sampai gak muat...hehe...mmh", "aagh..mmh..mmhg..." Sasa tidak bisa bergerak lebih, karena penis dimulutnya itu sedang melaju kencang maju mundur. "Uuh...mmh...hehe...gimana cantik...", "agh...aah...mmh...besar sekali pak...aah...", "hehe iya... Sasa, ayo kita kekamar kamu", "Sasa masih belu. Ngantuk pak...", "loh... ini kan kemaluanku belum lemas... tuh... kalau kamu urus disini lama... kalau dikamar nanti cepet", "ooh gitu ya pak...ehh...", "udah ayo...hehe..." Sasa diajak kekamarnya. /par Sampai kamar, Sasa dibantu Yudi melepas semua pakaiannya. Makin terangsang saja si Yudi jadinya, "mmh... pak Yudi..." Sasa diajak naik kekasur, lalu langsung toketnya kembali dijamah oleh Yudi. Buah dada montok itu diremas dan ditarik tarik kedepan, puting Sasa makin mengerucut, air susu menyembur keluar. Yudi sudah lama ingin melakukan adegan asik saat melihat buah dada besar yang mengalirkan susu. "Hehe... Sasa... mau gak dada kamu biar lebih besar lagi?", "aah... memang bisa pak...aah...nngh", "bisa dong... terus kamu bisa keluarin susu lebih banyak...", "aah...gitu ya pak... tapi...aah... sekarang saja sudah repot kadang...uuh... susunya kebuang gak ada yang minum...", "hehe... iya kalau dibuang dikit gak papa... kamu minta bantu tetangga dong biar minum susu kamu... pasti mau semua...", "aah... gitu ya pak...ngh", "hehe... jadi kalau dada kamu diremas terus dan kamu sering nyusuin orang nanti dada kamu makin gede... bagus gak tuh?", "hmm...aah...iya... pak... apa pak Yudi ndak minum saja ini...aah...susu saya... itu udah kebuang banyak...aah...", "ooh iya maap ya cantik...iya deh...hehe...umm...sluurp...aah..mm" Yudi pun menurut dan berpindah, dari depan ia kenyot puting Sasa, ia hisap terus susu enak itu. Memang kasur sampai basah oleh susu yang terbuang karena ulah Yudi tadi. "Aahn...mmh...pak...saya tiduran saja ya...", "oh iya cantik... makin asyik pasti..umm...mm...sluurp...aah..." Sasa rebahan dikasur, Yudi mengambil posisi diatas cewek itu. Kembali Yudi melanjutkan aksi nyusunya, namun kini sambil ia gesekan penis panjangnya diselangkangan Sasa. "Aah...nngh...uuh...", "mm...sluurp...aah... kenapa cantik?", "pak... itu apa...aah... ndak dimasukin saja...ke...aah...", "ooh udah pengen ya cantik...iya deh aku masukin ya...uhh..mmh...wah masih sempit ..oouh...masuk...nhh" Sleeb, penis besar panjang itu merayap masuk dalam vagina sasa, Yudi mendorong lagi penisnya, masuk sampai menabrak rahim Sasa, "aahn...aah...sesak...aah...itu...aah...", "tuh gak muat.... tapi gak papa ya... kamu ngerti deh kalau dimasukin sini....uhh... nanti cepet lemasnya...", "aahn...uuh...ssh...iya...aahn..." Sasa tak bisa menahan sensasi yang ia rasakan, terasa benda panjang melesat masuk dan bergerak maju mundur, dari bawah sampai terasa keperutnya. Sasa bingung, ia merasakan pandangannya kabur,   juga makin sering ia mengerang. Yudi tanpa ragu terus saja menghantam vagina Sasa, ditusukannya maju mundur pedang panjangnya, terlihat tubuh Sasa bergoyang hebat. Sasa memang tak begitu faham soal senggama,tapi ia beberapa hari itu makin mengerti dan terus diajak bersetubuh. "Sasa.... pegangin dada kamu tuh... goyang terus...hehe...uuh...", "aahn...aah...ngh...ouh .... aduh...nngh" Sasa memegangi toketnya yang berayun terus itu, malah kini ia mendapati putingnya menyemburkan susu terus, Sasa tak mengerti, tapi memang tubuh cewek itu cukup sensitif dan amat mudah di rangsang, jadi makin lama Sasa disetubuhi oleh Yudi, makin basah buah dadanya oleh susunya sendiri. "Hehe... mmm... sini sambil aku jilatin ya...mm...uuh" sambil terus menggentakkan penisnya dalam memek Sasa, Yudi menjilati susu dibuah dada besar milik cewek itu. Sasa pikirannya melayang, yang ia rasakan tubuhnya yang disetubuhi terus dan juga sensasi saat susunya menyembur dadi putingnya. Yudi tak merasa bertamu, serasa dikamarnya sendiri, jadi ia entot Sasa tanpa ragu menit demi menit.  "Aahn...aah...pak...uuh...nngh...mmh", "uuh...Sasa....Ah..." Croot crot croot, Yudi akhirnya klimaks juga, ia isi penuh memek Sasa dengan sperma, sampai muncrat keluar juga. "Aah...Aaah .nmgh..", "hehe... luar biasa...", "nngh...nngh uuh..."Sasa lemas sudah setelah diperkosa oleh Yudi. Yudi tampak segera berpakaian lagi, "Sasa, makasih ya...hehe... aku pulang dulu..." Yudi segera pulang saja setelah puas menyetubuhi Sasa. Sasa masih merasakan sensasi setelah ngeseks itu,  cewek itu bahkan memilih segera istirahat saja karena lelah. Sasa masih bingung, tapi memang akhir akhir ini ia banyak yang menyegani, namun sebenarnya karena laki laki disekitarnya itu memang ingin ngentot dengan Sasa.

 Sasa sudah lama tinggal ditempat mbah Aryo, makin sering yang mampir, umumnya berkata mau mengunjungi mbah Aryo, namun ujung ujungnya minta dipuaskan Sasa. "...Aah...mmh... sudah belum pak?", "bentar sasa...umm...sluurp... nanggung...", "hmm saya mau lanjut cuci baju pak" tamu datang sewaktu waktu, mintanya juga aneh aneh, kali itu saja Sasa sudah menyuguhkan buah dadanya dan menyusui salah satu pria kampungnya. "mmh...sluurp...aah... udah deh... makasih ya Sasa...", "iya pak..." pria itu pergi setelah puas. Sasa kembali melanjutkan mencuci. Setelah itu ia pergi kebelakang dan mengurus jemuran. "Hehe... Sasa...", "oh iya pak..." ada lagi yang datang, langsung menemui Sasa dibelakang rumah. "Habis cuci baju ya...", "iya pak...aah..." Sasa memang belum pakai baju lagi, buah dadanya sudah dijamah lagi, "kok gak pake baju... sini aku tutupin pake tangan ya...", "ooh... bajunya basah tadi pak... terus habis dikeluarin ini tadi susunya...aah...", "ooh pantes.... tuh masih keluar..." puting Sasa dijepit jari jari pria nakal itu, sambil buah dada Sasa digencet jadi keluar muncrat deh air susunya "aah... nah itu pak...", "udah lanjut aja Sasa... nih aku tahan biar gak keluar banyak susunya...", "mmh iya pak...aah..." Sasa melanjutkan menjemur pakaian, tapi masih saja buah dadanya bukan dipegangi saja tapi serasa digencet terus, jadinya susu yang keluar bukan makin sedikit, malah menyembur kemana mana. "Nah... udah kan Sasa...", "iya udah pak...mmh..aah...", "duduk sini dulu sasa... nah... biar aku minum susu kamu...umm...sluurp...mmh", "aah...mmh..." Sasa jadinya menyusui pria bernafsu lagi. Sasa ingat kata pak Yudi dulu, dan memang Sasa merasa buah dadanya jadi makin besar dan berat, Sasa juga sering menyusui orang beberapa kali sehari. "Mmh...sluurp...aah... Sasa... mbah Aryo tidur ya?", "iya pak... sekarang seringnya tidur tiap hari...", "ooh iya gak papa toh...hehe...um...sluurp..mmh...nngh...mm" Sasa memang jadi banyak waktu, namun digunakan untuk mengurus para lelaki yang mampir minta dipuaskan. "Mmh...pak... aah...", "Sasa... buka juga ya celananya...", "hmmh...pak...itu...", "nah udah deh... tenang aku buka celana juga...hehe..." Sasa telanjang bulat, lalu didepannya juga ditunjukan penis tegak. "Pak...mmh...", "wah... Sasa tau benar ya..." Sasa menangkap penis pria itu, lalu ia himpit diselangkangannya. "Mmh...nngh... pak... langsung dimasukin aja ya...", "ooh iya iya ..buka aja...nah...nih aku masukin ya... auh...Sasa memang hebat" Sleeb... memek sasa diisi penis tegak lagi. Sasa faham orang orang mampir memang ingin segera memasukan batang kemaluannya kelubang vagina Sasa. "Aah...mmh... pak...", "hehe...biar gampang kamu aku pangku aja...", "iya...nnhh...aah...mmh...", Sasa kini melompat lompat saat memeknya disodok penis tegak. "Wah...hmm... sini aku pegang dada kamu ya... tuh lompat lompat...hehe....uuh..." Sasa toketnya dipegangi, kini terlihat asyiknya pria itu menyetubuhi Sasa, memek hangat digenjot terus, sambil memegang toket besar yang menyemburkan susu. "Eeh lihat tuh...", "wah lagi ada yang ngentot sasa...", "bentar direkam aja..." ada yang lewat dihalaman belakang rumah itu, mereka merekam Sasa yang sedang diperkosa itu. Sasa tampaknya tidak tau, karena cewek itu sibuk merasakan asyiknya ngentot. Beberapa menit itu Sasa terus terekam menikmati adegan seks dibelakang rumah. "Aahn...aah...aah...", "mmh...uh...aah..." Sasa diangkat, penis tegak pria itu sempat keluar dari vagina sasa, Tapi Croot crot crot, sperma menyembur membasahi bibir vagina Sasa. Sasa duduk ngangkang merasakan memeknya yang masih berdenyut hebat habis dientot. Pria yang sudah puas ngeseks itu tampak segera berpakaian lalu pamit pergi. "Udah selesai tuh", "iya... udah rekamannya, nanti kasih tau teman teman", "haha iya... ah aku temui Sasa ah", "iya sana... aku balik aja" dua pria yang menonton Sasa tadi berpisah, salah satu pergi salah satu menemui Sasa. "Mbak sasa...", "aah...iya mas..." Sasa baru selesai mengelap selangkangannya, eh sudah ada yang datang lagi. "Numpang kekamar mandi ya", "oh iya...mh", "mbak sasa mau kekamar mandi juga kah? Bareng aja", "iya sih mas...mmh...", "hehe mari... aduh susunya kemana mana mbak" Sasa dikamar mandi itu pun diajak ngentot lagi, ia tidak bisa menolak, karena tamu adalah raja.

2 comments:

  1. Bingung Kalah Dalam Bermain? Merasa kurang hoki bermain judi di situs lain ? atau Ingin mendapatkan income tanpa bekerja ?
    KAMI HADIR UNTUK ANDA , MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DI DOMINO206
    PRESENTASI KEMENANGAN 80% ( MENANG ATAU KALAH TETAP DAPAT BONUS )
    100 % PLAYER vs PLAYER !!
    Hanya dengan 1 USER ID anda bisa main 9 GAMES :
    * Bandar Poker | Poker Online | Capsa Susun | DominoQQ | BandarQ | AduQ | SAKONG ONLINE |Bandar66|Perang Baccarat
    * Pendaftaran FREE ==>
    * Minimal Deposit HANYA Rp.20.000,
    * Minimal Withdraw HANYA Rp.20.000,
    * Bonus Turn Over 0,2% SETIAP 5 HARI DIBAGIKAN
    * Bonus Referral 15% Seumur Hidup
    * MEGA JACKPOT RATUSAN JUTA RUPIAH
    * Customer Service siap melayani anda 24 jam
    Untuk informasi lebih lengkap silahkan Hubungi Customer Service kami :
    LINE : DOMINO206
    WA: +85515982089

    DITUNGGU KEHADIRAN NYA !!!

    ReplyDelete

  2. ===Agens128 Bandar Judi Online===

    Pakai Pulsa Tanpa Potongan
    Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
    Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
    Game Populer:
    =>>Sabung Ayam S1288, SV388
    =>>Sportsbook,
    =>>Casino Online,
    =>>Togel Online,
    =>>Bola Tangkas
    =>>Slots Games, Tembak Ikan, Casino
    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
    || Online Membantu 24 Jam
    || 100% Bebas dari BOT
    || Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA

    WhastApp : 0852-2255-5128
    Agens128 Agens128

    ReplyDelete