Sunday

Cerita Seks: Edlin Periksakan Toket Besarnya

"hmm...iya mas, sebentar..." Kali itu Edlin sedang sibuk sendiri, setelah sudah siap ia pun keluar dari rumah. "mbak Edlin ya...wauh...", "iya bener mas..." Seorang pria yang menunggu diatas motornya itu tentu kaget melihat Edlin yang menggoda. "iya udah mbak langsung aja...hehe...", "bayarnya sekarang apa nanti mas?", "nanti aja... ini helmnya..." Edlin memang memesan ojek online, menggunakan handphone barunya. Sigit menyarankan Edlin untuk menggunakan handphone, meski Edlin sempat menolak karena ia sebelum diusir dari rumahnya sana memang sering menghilangkan handphone karena lupa. "iya mas...mh..", "wauh... hehe... sesuai aplikasi ya mbak...", "iya mas..." Pria itu tampak senang sekali karena Edlin sudah dibelakangnya dan cewek itu menempel erat, toket besarnya ditempelkan begitu saja. Edlin pun segera diantar ketempat tujuannya. "Mbak ini mau jenguk orang ya?", "hmm nggak kok mas...", "oh..brarti mau periksa?", "iya mas...", "ooh pantesan kok kedokter..." memang tujuan Edlin itu menuju kesalah satu rumah dokter. Ojek itu tampak pelan pelan saja mengendarai motornya, ia masih ingin merasakan kenyalnya toket besar Edlin yang menempel dipunggungnya itu. "mbak nanti saya anter pulang juga ya, jadi nanti nomer yang ini tadi telepon aja..." ,"hmm iya mas..." Tentu pria itu masih mau bertemu Edlin lagi nanti.

"nah udah sampe mbak..." ,"...makasih mas... ini uangnya...", "hehe iya makasih juga mbak..." Ojek itu pun pergi, Edlin kini sudah ada didepan tempat tujuannya. Segera ia menuju pintu depan rumah itu, ia ketuk beberapa kali, baru ada orang yang muncul. "maaf ya saya masih belum buk...wah...", "permisi pak..." pria yang membukakan pintu itu kaget, ternyata tamunya seorang cewek menggoda. "eh iya, ada yang bisa dibantu mbak?", "ehm...itu pak saya mau periksa... saya temennya mas Sigit...", "ooh yang itu iya iya...hehe... wah gak nyangka saya... iya udah silahkan masuk..." meski masih belum waktunya praktek, dokter itu tampak mempersilahkan Edlin masuk. Pintu depan ditutup, Edlin berjalan saja menuju tempat pemeriksaan ditemani dokter itu. "...permisi dok... saya sama mas sigit disuruh kesini...", "iya benar... katanya minta agar kamu di check up sebentar...", "hmm gitu ya pak...", "iya bener...hehe... emang apa ada yang nggak enak gitu ya yang dirasain mbak Eldin biasanya?", "iya banyak sih dok, tapi yang sering itu saya ribet tiap hari...", "ribet ngapain itu mbak?", "iya tiap hari susu saya keluar terus dok, kayak gak habis habis gitu..." Dokter itu makin sumringah, melihat toket besar dihadapannya saja sudah senang, kini malah dibilang bisa memproduksi susu. "wah... kalo itu malah bagus loh mbak... itu malah yang bikin mbak Edlin sehat...", "ooh gitu ya dok...hmm...", "hehe... tapi memang masih perlu di cek dulu ya... mari mbak kesana dulu...", "ooh iya dok..." Dokter mengarahkan Edlin menuju ranjang tempat pemeriksaan. Edlin pun segera duduk diatas ranjang itu, "coba dibuka dulu bajunya", "mm...sudah ini dok...", "wuah..hehe...sebentar ya... aduh ini dibuka dulu gak papa kan...", "oh iya gak papa dok..ngh..." melihat toket besar Edlin dokter itu sangat senang, kemudian ketika ia copot plester diputing susu Edlin, malah makin sumringah. "hmm...bentar ya..." Dokter itu memeriksa Edlin seperti biasa, baru kemudian mulai ia pegang toket besar Edlin, digoyang goyang, diremas remas dengan enaknya, lalu muncratlah air susu dari puting kenyal milik Edlin. "ngh..ah...maaf dok..." air susu itu memang muncrat kewajah Dokter itu, "hehe gak papa...hmm... saya cek dulu ya susunya mbak Edlin....ummph..mm..slurp..mh..." langsung dilumatnya puting susu Edlin, dihisapnya kuat kuat sambil ia tarik tarik, "aah...ngh...mh...", "sluurp..ah...wah enak sekali jadi kualitas susunya bagus...hehe... ini roknya dibuka juga ya...", "iya dok...mh...", "nah...dibuka dulu kakinya...waduh ini...", "kenapa dok?", "ini...hmm...sebentar..." sok sokan kaget, dokter itu kini malah sibuk menggunakan jarinya, ia gesek gesek bibir vagina Edlin. "aahn..ngh...ngh...", "ooh... hmm...ooh udah pernah..." Dokter itu memasukan jarinya, ia obok obok memek Edlin itu, "aih...ah..ah..mh..", "hehe... mbak Edlin, udah hampir selesai kok pemeriksaanya... tinggal dikit... mbak Edlin coba dipegang dulu ini kakinya...", "hmm gini ya pak..." Edlin menurut saja, ia pegangi dua kakinya, ia jadinya ngangkang dan memeknya jadi terlihat jelas. "iya betul sekali...ummh..mm...mh...ssp..mh...", "ngh..ahn..mh..." Malah kini memek Edlin dijilati oleh dokter itu, dengan liar lidahnya bergerilya, jadi makin basah memeknya Edlin.
Tak puas menjilatinya saja, kini malah Dokter itu sudah mulai menyiapkan penisnya untuk dimasukan, "nah ini yang terakhir ini mbak...mh..wah..uh...", "ah...ahn..dok..aah...", "hehe... mbak Edlin... sering ya diginiin?", "ah...i...iya dok...mmh..ah..ahn...", "nah kalau gitu udah ketemu nih yang perlu saya kasih mbak Edlin nanti...hehe...mh..mh..." Terus saja disodokan maju mundur, sleb sleb sleb, Edlin bergoyang dikasur itu, karena dientot oleh si dokter. Sigit sebenarnya berpesan agar dokter memeriksa Edlin biasa saja, eh ternyata malah sampe dientot. "ngh..ah..ah...aahn!..." Spluurt, sampai klimaks Edlin, ia semburkan cairan kewanitaan dari memeknya. "wah..hebat hebat..mh...mh.ngh.." Edlin sudah klimaks, masih saja Dokter itu berulah,memek banjir Edlin digenjot sekencang kencangnya, muncrat muncrat sudah cairan keluar dari memeknya itu. "ah...ah...ah..ah..", "uuh..mh..wah..." Dokter itu tampak menyudahi ulahnya, ia cabut penisnya, lalu Croot croot, ia hiasi selangkangan Edlin dengan sperma. Baru setelah itu Edlin dipersilahkan kekamar mandi, membersihkan tubuhnya, dan berpakaian lagi. Edlin menemui Dokter itu lagi, kini baru dokter itu tampak serius. "...nah ini buat kamu ya...", "hmm...banyak juga ini dokter...", "loh iya... itu udah saya kasih semua malah...haha...", "obat apa emangnya dok?", "itu... biar mbak Edlin sehat terus...hehe... diminum satu aja tiap hari...gampang kan...", "ooh gitu ya dok... kalau gitu terima kasih ya dok...", "hehe iya sama sama Edlin..." Dokter itu biasanya menerima uang setelah memeriksa pasien, tapi ia khususkan Edlin gratis, karena memang dokter itu puas menikmati tubuh cewek montok itu.
"loh mbak Edlin udah keluar...", "hmm mas ini masih disini dari tadi?", "nggak kok baru dateng...hehe..." ojek online tadi malah sudah menunggu Edlin, padahal Edlin belum meneleponnya. "hmm... ini gimana mas aku pesen dulu ya ini...", "udah gak usah ah... langsung saya anter pulang..." ,"oh iya udah mas..." Edlin pun segera diantar pulang. "nah nanti kalau mau kemana mana telpon aja mbak, udah itu aplikasi ojeknya dihapus aja...haha...", "ooh gitu ya mas, iya nanti saya telepon deh...", "sip..hehe...makasih mbak Edlin..." Ojek itu pun pergi, ia tampak senang, karena tampaknya saat pertemuan kedua itu terasa lebih nikmat lagi ia menggonjeng Edlin. Edlin masuk kerumah, ia minum obat yang diberikan dokter tadi satu saja, sisanya ia taruh kamar. Edlin sebenarnya tidak merasa sakit, tapi kalau obat itu bisa membuatnya sehat, ia senang saja. Sebenarnya obat yang diberikan dokter itu adalah obat kb agar Edlin tidak bisa hamil. Edlin bersantai dulu dirumah itu, lalu siang harinya ia mendapat telepon dari Sigit."...iya kamu mau enggak?", "ooh mau aja kok mas...", "tempatnya deket kok dari rumah, kamu jalan aja...", "hmm iya mas...", "eh udah dari dokter tadi?", "udah mas... dapet obat banyak", "wah beneran...hmm iya udah aku lanjut kerja ya....", "iya mas sigit..." telepon ditutup, Edlin pun kemudian bersiap lagi untuk pergi menuju tempat tujuan berikutnya. Kata Sigit Edlin tinggal mengajari seorang bocah smp saja. Edlin tidak berfikir macam macam, setelah berpakaian dengan benar ia langsung berangkat.
"Permisi...", "oh iya mbak...wah... cari siapa?", "ehm itu pak... aku itu temennya mas Sigit, namaku Edlin", "ooh yang itu ya...hmm..hehe... masuk aja mbak..." Edlin disambut seorang pria, ia dipersilahkan masuk. Tak lama muncul juga seorang bocah dari lantai dua rumah itu. "yah aku nanti aja...wah..." bocah itu terperanga ketika melihat Edlin. "udah ini dateng ini mbak Edlinnya, kamu mau kemana?", "ehm...gak kemana mana yah...aku tunggu atas deh ya...wah..." bocah itu senang sekali tampaknya, ia lari kembali kekamarnya dilantai dua. "hahaha...iya udah mbak tuh diajari aja apa tuh mau ngerjain tugas..." ,"ooh iya, diatas itu ya pak?", "iya... saya tinggal dulu ya...", "iya pak..." Pria itu pergi keluar, Edlin naik kelantai dua. "Halo dek...", "wah...iya mbak...yey...hehe...", "hmm kamu ada tugas apa?', "ada...banyak deh mbak...", "ooh gitu ya... iya udah ayo aku bantu kerjain ya..." Edlin mengira tugas anak smp itu pasti mudah muda semua. bocah itu duduk dikursi, menghadap meja belajarnya, ia tunjukan tugas tugasnya pada Edlin. Pertama Edlin masih faham beberapa, kemudian ia mulai berfikir keras untuk mengingat ingat. "...kalo yang ini gimana mbak?", "itu ya...hmm...gimana ya itu..." Edlin malah yang bingung. "hehe...ayo mbak gimana nih...wah..." bocah itu tampak begitu senang, kini Edlin ada disebelahnya, dan cewek itu sibuk melihat kearah buku sambil merunduk, toket besarnya terlihat menggantung indah. "hmm...kayaknya gini deh..." Edlin berusaha mengerjakan, "...lho... ya salah mbak...haha... coba kalau gini...", "...nah itu bisa dek...", "hehe iya... baru inget lagi barusan mbak...", "oh gitu ya...iya aku juga baru inget..." mereka lanjut mengerjakan tugas lain, memang sekolah sekolah akan menyambut liburan, jadi kebanyakan diberi tugas yang banyak. "...ehm bentar mbak Edlin...", "kenapa dek?", "cup...mmh...ah...hehe...", "kenapa kok cium aku dek?", "pengen aja mbak..hehe... eh tinggal dikit lagi tugasnya mbak...", "iya ayo diselesaikan..." Edlin pun membantu bocah itu sebisanya, kalaupun Edlin tidak kerumah itu mungkin bocah smp itu masih bisa menyelesaikan semuanya meski agak lama.
"...yey udah semua mbak...", "beneran udah semua?", "iya...udah ini sisanya udah aku kerjain kemarin..." padahal ada beberapa tugas yang belum selesai."ooh bagus deh kalau gitu...eh..dek..mh..." bocah smp itu tiba tiba melompat saja, ia dorong Edlin, dan cewek itu jatuh dikasur. "...nah udah selesai tugasnya mbak... sekarang kita main yuk..", "hmm...mau main apa dek...ah...", "wah...hmm...mau main dokter dokteran..." ,"ooh itu...hmm...ahn...", "aku jadi dokternya ya mbak...tuh aku mau periksa mbak Edlin..." tapi diperiksa dokter beneran, sekarang diperiksa dokter dokteran. Edlin pun membiarkan saja bocah itu mulai sibuk memainkan toket besarnya itu, karena sebelumnya saat diperiksa dokter juga sama. "mmh..ah..ngh... bentar dokter apa nggak dibuka dulu?", "wah iya bener dibuka dulu hehe...wah..." Edlin dengan santai melepas bajunya. "wah gedenya mbak...hm...hehe..." bocah itu senang sekali, kini ia remas remas toket besar milik Edlin itu, ia lihat plester diputing susu Edlin, lalu dicopot begitu saja, "ahn..ngh..ah..", "wah diperiksa dulu ini mbak...umm...sluurp..mh...wah susu...mm...sluuurp..." bocah itu senang sekali ketika tau ia bisa menyedot susu dari puting kenyal milik Edlin. "ah...ngh...nh..." Edlin tidak berontak, ia biarkan toketnya digoyang goyang, diremas remas, juga puting susunya disedot terus. "sluurp...mh..ah...wah...mbak dibuka juga roknya ya...", "oh iya dok..." bocah itu melepas rok yang dipakai Edlin juga, dan kini sudah telanjang saja Edlin diatas kasur. "wuaah...hmm...hehe...wah oh ini ya...wah..." bocah itu tampak terkesima akhirnya bisa melihat langsung kemaluan milik perempuan secara langsung. "kenapa dokter?", "gak papa mbak... ini harus diperiksa...hehe..", "ahn..ngh....ah..." bocah itu langsung saja memasukan jarinya kelubang memek Edlin, "hmm...dalem ya...hmm...wah..." bocah itu bahkan memasukan lima jarinya sekaligus, ia obok obok sesuka hatinya. "aahng..ah...ah..auh.." Edlin sudah merasa seperti memeknya ditusuk penis orang dewasa saja, apalagi ketika bocah smp didekatnya itu sibuk menggerakan 5 jari itu maju mundur. "hehe...hehe...um...m..sluuuurp... mmh...sluuurp..." sembari mengobok obok memek Edlin bocah itu lanjut menghisap susu dari puting kenyal Edlin. Cepat sekali Edlin sudah sibuk dirangsang tubuhnya oleh bocah smp itu.
"Deek udah belum ngerjainnyaa!!!" bocah itu sedang asyik asyiknya memainkan tubuh Edlin, malah dipanggil ayahnya, tentu bocah itu keluar kamar lalu menemui Ayahnya. "huh udah ayah...", "iya udah sana pergi main keluar...", "aduh tapi itu...", "udah sana..hayoloh..." bocah smp itu terpaksa pergi dari pada dimarahi ayahnya.Setelah anaknya pergi, pria itu kemudian naik kelantai dua untuk melihat Edlin. "mmh..ah...pak..." Kaget sekali pria itu, masuk kekamar anaknya, langsung melihat cewek telanjang diatas kasur, dengan kondisi toket besarnya basah kena susu dan memeknya terlihat karena dua kakinya direntangkan. "wah..hehe...habis ngapain ini?", "ndak itu pak tadi habis main dokter dokteran...ngh... sama si adek...", "ooh...hehehe...", "sekarang dia kemana pak?", "dia main diluar...katanya... biar saya yang lanjutin main dokter dokterannya", "ooh gitu ya pak...ah...aah...ngh..ahn..." kini yang jadi dokter dokterannya seorang pria dewasa, yang sudah sange juga, langsung toket besar Edlin disambar tangan pria itu, diremas remasnya dengan asyik, lalu segera puting susu Edlin disambut mulut hausnya itu. "...umm...sluuurp...mm..sluuup..ah..." tak menyangka pria itu, bisa menyedot susu segar langsung dari sumbernya. "aahn...ngh..ouh...", "sluurp..mm..ah..hehe... tadi terakhir diperiksa dimana ya?", "itu dibawah tadi pak..ah..ah.ngh..", "ooh pas kalau gitu...hehe...kalau gitu..hmm..." pria itu tanpa basa basi sudah langsung membuka celananya, ia siapkan penis tegaknya itu. Segera ia merapat ditubuh Edlin, lalu penisnya digunakan sebagai alat pemeriksa. Sleeb, ia masukan penisnya segera dalam memek Edlin. "aah...ah...aahn!", "ouh...mmh... pemeriksaan utama ini mbak...hehe...wow..." sleb sleb sleb, sudah langsung dipompa saja memek Edlin itu, penis tegak bergerak maju mundur didalam memek Edlin. Seketika Edlin bergoyang hebat, toketnya berayun terus karena tak dijaga. "agh..nnnh...mh..mh..ah..." Edlin jadinya dua kali diperkosa oleh pria yang mengaku dokter. "uuh..mh...wah itu..umm...sluurp..m..." melihat toket Edlin bergoyang hebat, segera saja pria sange itu menangkap gunung besar nan kenyal itu, lalu ia remas lagi, dan puting susu Edlin diemut dan dihisapnya dengan enak. kasur itu berdecit hebat, karena harusnya dipakai seorang bocah smp saja, kini malah digunakan dua orang dewasa untuk ngeseks.
"loh katanya gak boleh keluar ngerjain tugas?", "belum kelar dirumah, eh udah disuruh main keluar...", "loh kok gitu?", "gak tau padahal lagi seru...ah biarin...ayo lanjut sini oper..." bocah smp tadi jadinya nimbrung main bola dengan temannya. Ia sebenarnya ingin juga menusukan penisnya kedalam memek Edlin tadi, tapi ternyata kini malah ayahnya duluan yang beraksi. Dirumahnya sana bocah itu tidak tau kalau Edlin sudah asyik dientot ayahnya itu. "ahn..ah..ah..ah...", "ooh... mantap...ngh..ngh..uh..auh.." Croot crooot, tanpa basa basi disemprotkan saja sperma dalam memek Edlin itu. "ah..ahn..ngh..mmh.." Edlin terlihat menggelinjang karena sibuk merasakan memeknya yang sibuk berinteraksi dengan sperma didalamnya. "wah...hehe udah deh mainnya...hehe..." Pria itu malah berpakaian duluan. "mmh...ah..uh.." Edlin kemudian duduk setelah mengumpulkan tenaga. "mbak Edlin gak papa kan?", " gak papa kok pak..ah..", "kalau mau kekamar mandi disebelah mbak..." Edlin pun pergi kekamar mandi. Setelah itu ia kembali untuk berpakaian, dan ia tidak melihat pria yang telah menyetubuhinya tadi. Edlin pergi kelantai satu, dan ia baru melihat pria tadi sudah sibuk sendiri. "hmm...pak...ini udah ya jadinya...", "ia udah mbak...hehe...makasih loh...ini buat mbak Edlin...saya kasih bonus juga...", "hmm iya pak...makasih juga ya pak...", "hehe iya iya... nanti kalau anak saya ada tugas lagi, mbak Edlin kesini ya...", "ooh iya pak siap..." Baru Edlin pun meninggalkan rumah itu membawa uang. Pria tadi tidak merasa rugi memberi uang tambahan untuk Edlin, karena memang pria itu senang bisa ngeseks dengan cewek aduhai itu. Edlin sudah pulang kerumah, tinggal ia tunjukan uang yang ia dapat pada Sigit, tentu nanti dia akan sangat senang. Edlin terbiasa menunggu diajak Sigit pergi ketempat baru, biasanya setelah mendapat uang dari bekerja. Sepertinya Edlin masih ingin berlama lama dirumah Sigit itu.

1 comment:

  1. Agen Games Kartu Online Terpercaya di Indonesia

    Aku mau kasih rekomendasi situs games kartu online yang sudah berdiri sejak 2014 gaes, buat kamu yang suka main games seperti Poker Texas, AduQ, Sakong, BandarQ, Bandar66, DominoQQ, Capsa Susun, Bandar poker dan Perang Baccarat cocok banget nih gabung di ITUQQ yang terjamin keamanannya dan terpercaya di Indonesia!

    Kelebihannya gabung di Agen ITUQQ nih

    1. 9 permainan dalam 1 ID, cukup sekali daftar kamu bisa main banyak permainan seru!
    2. Bonus Cashback 0.5% dibagi 2x setiap minggunya
    3. Bonus Referral 20% seumur hidup
    4. Minimal deposit hanya 50k dan withdraw 100K
    5. Support semua bank di Indonesia dan semua bank online 24 jam
    6. Bisa deposit via Pulsa & E-Money (OVO, Go-Jek, PayPro, XL, Axis, T-SEL, Etc)
    7. Pelayanan yang ramah dengan Customer Service Profesional 24 jam
    8. Proses Deposit & Withdraw tercepat, paling lama 5 menit.
    9. Keamanan & kerahasiaan data anda terjamin 100%
    10. Permainan fair play member vs member tanpa ada ROBOT dan ADMIN

    Untuk info lengkapnya kamu bisa hubungi kontak ITUQQ dibawah ini :

    WhatsApp : +85595897137
    LINE : ituQQ
    Telegram : @ituQQ
    Instagram : @official_ituqq
    Twitter : @official_ituQQ
    Link Website 1
    Link Website 2

    ReplyDelete