Wednesday

Cerita Seks: Bawa Pulang Cewek Aduhai

"Mbak ini kenapa?", "ndak papa kok mas...", "kok keliatan bingung?", "iya, soalnya aku barusan diusir dari rumah...", "loh kok bisa...", "nggak tau ini mas...", "sini ikut aku kerumah aja dulu ya..." Sigit diperjalanannya itu melihat seorang cewek duduk sendirian, ia pungut saja, ia bawa pergi. "namanya siapa?", "aku Edlin mas...", "ooh kalau aku Sigit...", "ooh iya...", "pegangan dong awas nanti jatuh", "oh iya mas..." Sigit membonceng  Edlin, senang juga ia kini membawa pulang cewek aduhai. Sampai dirumahnya,ia parkir motor, lalu ia ajak Edlin masuk kerumah. Setelah itu ia ajak ngobrol saja cewek itu. "...gak tau tiba tiba aku dibawa pergi, terus ditinggal gitu aja, katanya gak usah balik lagi..", "ooh gitu ya, kasian kamu...lho nggak bawa apa apa kamu ini tadi ya?", "iya gak bawa apa apa mas..." Sigit heran, Edlin itu cantik dan juga aduhai, tapi kenapa sampai diusir dari rumah?
"halah gak papa sementara disini dulu ya Edlin", "iya makasih loh mas dibolehin tinggal disini dulu", "iya gak papa...itu baju kamu basah kenapa?", "hmm?oh ini ya...duh..." Sigit melihat baju yang dipakai Edlin itu basah dibagian dada. Tiba tiba cewek itu malah melepas bajunya itu. "lah Edlin...wah...", "ini mas bajunya basaha kena susuku yang keluar..." Sigit terperanga, dilihatnya kini buah dada besar milik Edlin itu dengan jelas, ia lihat juga puting susu Edlin yang tampak memang basah oleh cairan putih. "loh...eh... kok bisa sih?", "hmm iya udah sering begini mas... aduh aku terus pakai apa ya?" Edlin terlihat berfikir. Sigit heran dengan cewek aneh didepannya itu. "udah nanti pake bajuku aja ya Edlin", "oh gitu ya mas... makasih loh..", "iya iya... aduh itu susunya...wah.." Edlin melihat air susu menetes jatuh dari puting susu Edlin." hmm...iya mas... mas Sigit mau minum susuku nggak?", "w..wah...Edlin tapi...", "biasanya sih adikku yang minum...", Sigit masih heran, tapi ia juga tertarik. "ehm... coba ya Edlin..ummh...mmgh...sluurp.mmh..mh..", "kenapa mas?", "enak banget ya...ummh...sluurp..mmh..." Sigit kini tidak menahan diri, ia pegang toket besar Edlin, ia remas remas juga, sembari ia kenyot dan hisap bergantian puting susu Edlin. "mas Sigit tinggal sama siapa disini?", "sluurp...ah... aku tinggal sendiri...", "ooh... enak dong...", "hmm..ah lebih enak sekarang ada kamu disini..hehe..sluurp..ah...", "ah..ngh...bentar mas..ngh...", "wah wah..." Edlin kini malah melepas celananya juga. "aku pengen mandi nih mas, kamar mandinya dimana?", "hmm ayo sini aku tunjukin" Sigit mengantar Edlin kekamar mandi. "ooh ini ya mas...hmm...huuh... segernya..." Edlin langsung saja masuk kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya, tanpa menutup pintu kamar mandi. "astaga...waduh... jadi pengen mandi nih...", "mas Sigit mau mandi juga?", "iya deh...hehe.." Sigit tidak tau apa yang terjadi, ia langsung mencopot pakaiannya, ia nimbrung ikut mandi saja dengan Edlin.
"...hmm...sluurp..ah.. masak kamu masih SMA?", "iya mas beneran...", "tapi udah gede gini apalagi dada kamu nih.." Sigit tak percaya, masa cewek yang montok nan bahenol itu masih SMA. "iya aku tapi udah 5 tahun di SMA", "ya Ampun... hahaha...", "kenapa emangnya mas?", "gak papa...pantesan...", "pantesan kenapa?", "eh...pantesan kok udah gede...", "hmm iya..." Sigit heran saja Edlin sama sekali tidak risih ketika kini cewek itu mendapati penis tegak Sigit digesek gesek dibokong montoknya itu. "hehe... Edlin agak nunduk dikit dong...", "Gini mas?", "iya..nah..mmh..uuh..wah masuk..uh..." Sigit tanpa perlu ragu sudah mulai beraksi, Edlin yang menunduk itu membuat bagian intim milik cewek itu terlihat, dan Sigit bisa menusukan penis tegaknya kedalam memek hangat Edlin. "duh mas Sigit... aah...", "eh kenapa Edlin... sakit ya?", "enggak... sama kayak adikku kalau mandi bareng sukanya masukin burungnya kesitu juga...", "wah gitu ya...haha..ooh..hebat..." Sigit tidak peduli seaneh apa cara pikir Edlin, yang penting kini ia bisa ngentot. ia gesekan penisnya maju mundur sleb sleb sleb, Edlin jadinya diajak ngeseks sekalian mandi. "mas Sigit...udah belum...", "bentar ini masih..uh...", "kalo adikku biasanya bentar aja udah pipis...", "hah...wah gitu ya...aduh..uh..." Setelah cukup enak merasakan penisnya dijepit memek hangat Edlin, Sigit pun berhenti berulah, ia cabut keluar batang tegaknya, lalu Croot Croot, ia semprotkan sperma dibagian belakang tubuh Edlin. "kok dikeluarin disitu mas?", "lah emangnya gimana biasanya adek kamu?", "kata adekku lebih enak keluar didalem situ tadi...", "iya sih sebenernya...tapi yang aman itu begini...aduh aduh Edlin..." Sigit kemudian mengajak Edlin mandi dengan benar.
"handuknya cuma satu ini mas?", "iya...nih pake aja... aku udah..." Edlin mengelap tubuhnya, lalu ia pakai handuk untuk menutup rambut panjangnya. "Sini Edlin kekamar..." Edlin diajak pergi kekamar. "rumahnya mas Sigit kecil, tapi kamarnya gede ya...", "hehe iya.. udah tuh mau pakai apa tinggal pilih dilemari...", "hmm pake apa ya?" Sigit membiarkan Edlin memilih pakaian. Cewek itu mengambil kaos putih, ia pakai, ternyata ukurannya agak terlalu besar, bagian bawah kaos itu agak terlalu panjang. "itu celananya belum", "udah gini aja mas..tuh...udah kok..." Heran sekali sigit, apa mungkin karena tingkah ekstrim Edlin itu yang membuat cewek itu diusir?. Sigit kemudian berpakaian dengan benar, kemudian ia ajak Edlin ngobrol lagi. "...udah setahun lalu?", "iya mas, sebelumnya sempet katanya aku hamil, eh sama adikku dibawa kedukun, akhirnya gak jadi hamil" Sigit berfikir mungkin adiknya Edlin yang membuat Edlin terlihat buruk. "ckck... gitu ya...hmmh..", "lalu pas orang orang udah tau semua baru tadi aku diusir dari rumah...", "hmm iya iya...aduh itu kok basah lagi..." Edlin melihat kaos yang dipakai Edlin basah lagi, pasti air susunya luber lagi. "hmm iya lah mas kan susuku masih keluar lagi...", "aduh bentar bentar...nih ayo keluarin dulu aja susunya...", "mas Sigit gak mau minum langsung aja? lama nanti kalau aku keluarin sendiri", "udah kamu keluarin sendiri aja, aku tinggal beli makanan dulu", "ooh iya iya mas..." Sigit pergi keluar untuk membeli makanan.  Sigit sebenarnya bingung, mau diapakan cewek ekstrim seperti Edlin itu? tapi ia senang juga punya teman dirumah. "Edlin ayo makan...waduh...", "wah makan apa nih mas?" Sigit kaget, sampai rumah ia dapati satu botol terisi penuh susu. "ckckck... eh, ini enak kok, ambilin piring dibelakang..." Sigit pun mengajak Edlin makan terlebih dahulu. Setelah selesai makan, Sigit masih penasaran untuk bertanya pada Edlin. "...iya kamu masa gak pingin pulang?", "iya pingin sih mas, tapi kan udah diusir, itu brarti Edlin gak boleh pulang", "aduuh iya iya... pusing jadinya... udah gak keluar lagi ya susunya?", "nanti juga keluar lagi mas... gak bisa ditebak ini kapan...", "hmm... udah kamu pakai lagi aja bajunya" Sigit lama lama bisa tertarik lagi untuk menjamah toket besar milik Edlin itu. "mas Sigit kerja dimana?", "Didekat sini... terus nanti kamu maunya ngapain?", "aku kerja juga dong mas... biar sama kayak mas Sigit...", "haduh...iya iya... hmm... nanti deh itu..." Sigit masih perlu berfikir lagi mengenai nasib Edlin itu.
"...iya disekolah juga sering waktu Edlin dikamar mandi suka digangguin, pakaianku disembunyiin juga...", "pantesan, jadi biasa aja kalo gak pake ya...ckck...." Sigit ngobrol lagi dengan Edlin dikamarnya itu. "kadang juga dimarahin gurunya, soalnya aku kadang gak pake celana...", "hahaha... lucu banget kamu ya..", "gitu ya mas....haha emang aku lucu ya...hehe..." Sigit mungkin tidak bisa mengubah jalan pikir Edlin. "iya udah kamu lanjut sekolah aja deh ntar", "gak bisa juga mas, sebelum aku diusir itu aku udah dikeluarin dari sekolah...", "ya elah kenapa?", "soalnya pas gurunya dateng ketahuan aku lagi main dikelas sama temen temen...", "aduh...haha..." Sigit tak percaya, lalu apa yang bisa dilakukan Edlin setelah ini. "haduuh, iya nanti kalau mau sekolah lagi, aku cariin yang baru deh", "wah beneran ini mas... wah asyik Edlin bisa sekolah lagi...", "jangan seneng dulu... kan masih belum pasti...", "hmm iya mas...hehe... aduh ah..." Edlin melepas kaos yang ia pakai, ternyata toket besarnya luber lagi. "Sini sini Edlin...umph..mm...sluurp..mh.." kini Sigit dengan santainya mulai menikmati air susu segar dari puting kenyal Edlin. "mas Sigit tadi pagi ya kerjanya?", "sluurp..ah..iya...hmm..", "jadi besok aku sendiri dong disini?", "sluup..mmh.. iya... besok kamu kalau mau keluar juga gak papa... keliling sekitar sini...", "ooh iya aku gak tau daerah ini sama sekali...hmm...", "Sluurp..ah...sekalian deh..ngh..." Sigit memang sedari tadi hanya ngobrol dengan Edlin, tapi lama lama ia terangsang juga, kini ia tunjukan lagi batang penisnya pada Edlin. "burungnya mas Edlin besar ya...", "iya dong... sini sini deketan...", "iya mas...ngh..ah..uh..nngh..aahn!" Edlin pun mau saja merapat kearah Sigit, tentu segera cewek itu diajak ngeseks lagi. Sigit inginnya tidak berlama lama menyetubuhi Edlin, tapi malam itu ia tak tau bisa berhenti atau tidak karena tidak ada yang bisa menghentikan nafsunya yang terpendam.
Esok paginya, Edlin terbangun dari tidurnya, Ia lihat Sigit tidak ada dikamar. Cewek itu masih mengumpulkan kesadaran, kemudian dia ingat kalau ia kini sudah diusir dari rumah dan menetap dirumah Sigit. Edlin keluar dari kamar, lalu ia melihat Sigit sudah sibuk sendiri mau berangkat kerja. "Eh Edlin udah bangun...", "mau berangkat kerja ya mas?", "iya ini... itu ada dibelakang kalau mau makan ya...", "hmm iya mas...", "Dah aku berangkat dulu...dah.." Sigit pun segera berangkat, memang ia sudah hampir terlambat. Edlin pun langsung pergi kebelakang, ia sudah lapar. Diperjalanannya menuju tempat kerja, Sigit malah kepikiran tentang Edlin, ia belum memberi tahu cewek itu bila ada yang datang kerumah itu, Edlin disuruh mengaku sebagai saudaranya Sigit saja. Tapi Sigit Berfikir jarang sekali ada orang yang mampir kerumahnya. Sigit pun lanjut saja menuju tempat kerja. "Wah Sigit, tumben...", "pagi bro...kenapa...", "tumben semangat bener...haha...", "ooh iya harus semangat...haha" tentu saja Sigit bisa semangat kerja, semalaman puas ia ngeseks dengan Edlin. Sigit mulai sibuk bekerja, sedang Edlin dirumah baru selesai makan. Ia pun memilih segera mandi. Setelah itu ia mencari dimana pakaiannya. Ternyata masih ada dijemuran, tentu ia pergi mengambilnya.  "w...wah.. mbak ini siapa?", "hmm? aku Edlin..." Ada seorang pria yang kaget, didepan rumah Sigit ada seorang cewek yang telanjang, sedang mengangkat jemuran. "oh...ehm... mbak Edlin tinggal disini ya sekarang?", "hmm iya bener pak...", "ooh...ehmm... boleh aku mampir sebentar?", "oh iya gak papa pak... Setelah mengambil pakaiannya, Edlin pun mempersilahkan pria itu masuk kerumah.
"...ooh bapak tinggal didekat sini ya...", "iya bener...wah.. mbak ini umur berapa?" pria itu tampak senang sekali, Edlin habis mengangkat jemuran, bukannya dipakai malah cewek itu masih telanjang. "berapa ya pak? mungkin hampir dua puluh...aah..ngh..." Pria itu tampak berani kini mendekati Edlin, langsung ia jamah tubuh montok cewek itu. "hmm... kuliah ya?", "enggak pak, masih sma...", "ooh sma ya... kok masih sma...", "iya pak..ah... masih kelas dua sma...ah..ahn..." Pria itu kini dengan asyik sudah sibuk meremas toket besar Edlin, tentu sebentar saja air susu sudah muncrat keluar. "wah susu...hehe...", "oh iya pak, belum aku ambilin minum...", "aduh aku minum susu ini aja ya..ummph...sspp...mmh...sluurp..", "oh iya udah pak..ah..ngh..." Pria itu langsung melumat puting susu Edlin, diemut dan dihisapnya kuat kuat, ia terkesima akhirnya bisa minum susu langsung dari sumbernya. "hmm..sluurp...ah...mbak Edlin tiduran aja dong, biar gampang ini minum susunya...", "oh iya sih pak..ngh..udah pak..aahn..ah..aahn!..." kini selangkangan Edlin juga ikut diganggu, sembari toket besarnya diperah susunya, memeknya digesek jari nakal pria sange itu. "sluurp..ah..hehe... mbak Edlin pasti belum tau daerah sekitar sini...", "ah..ngh..iya belum tau itu pak..ah..aah..", "hehe kalau gitu habis ini jalan jalan, biar aku temenin...hehe...", "oh iya deh pak..ah..ah..gnh..." dua paha Edlin diangkat, lalu tiba tiba pria sange itu sudah mulai membuka celana, ia siapkan penisnya, langsung ditusukan kedalam memek Edlin, sleeb, masuk semua sampai sesak. "wauh enaknya..ngh..ooh...", "aahn..ah..uh..", "mbak Edlin, gak papa kan habis ini diajak keluar?", "iya gak papa kok pak..ah..ah..ah..." Edlin tubuhnya bergoyang hebat, memeknya disodok terus oleh penis tegak, toket besarnya berayun hebat, susunya muncrat kemana mana. "hehe...kalau gitu sebentar ya...ini diselesain dulu...hehe..ouh.." pria itu meneruskan aksinya memperkosa Edlin.
"woi... Sigit...", "eh...iya pak...", "laporan kemarin udah bener kok... tinggal ditambah yang ini ya...", "ooh iya pak siap" Sigit sempat termenung dikantor terpikir tentang Edlin. Tapi ia tetap berusaha berfikir baik, pasti Edlin dirumah saja. Memang kini Edlin masih dirumah, tapi sedang disetubuhi pria sange. "...ah..aah...gh...", "wah udah banjir..hehe...hmm..." Edlin tampak klimaks duluan setelah memeknya digenjot terus. "aah..mmh..uh..mgmh..mmgh..", "nah sekarang mbak Edlin minum juga ya..nih..uh..ngh..." Crot croot crot,pria itu mengisi mulut Edlin dengan spermanya. "mgmh..ngh..gleg..mgh..ah..uh.." Edlin pun langsung menelan semuanya. "hehe hebat... nah udah ayo mbak Edlin jadi jalan jalan?", "hmm iya pak sebentar...uh..." Pria sange tadi sudah berpakaian lagi, Edlin masih menghela nafasnya. "mbak Edlin cari apa?", "itu tadi pakaianku pak..dimana ya...", "wah hilang mungkin, hehe..." memang pakaian Edlin sudah disembunyikan pria itu. "hmm kalau gitu pakai yang lain deh..." Edlin kembali kekamar, lalu muncul kedepan memakai salah satu kaos milik Sigit, tentu cewek itu tidak memakai celana, karena terlalu besar semua celana milik Sigit. "nah itu udah... ayo mbak...", "hmm iya pak..." Edlin malah mau saja diajak jalan jalan keluar rumah itu. Daerah rumah Sigit itu memang sepi, kebanyakan juga semuanya sedang bekerja. "nah itu rumahku...", "ooh rumah yang itu ya pak...", "iya...hehe...terus sebelah sana ada warung tuh...enak makanannya...", "hmm...ah..ngh..uh..." sembari berjalan pun toket besar Edlin sesekali diremas remas juga. "mbak Edlin udah makan belum?", "udah tadi pak dirumah...ngh ah... aduh...", "kenapa mbak?", "ini susunya keluar lagi pak", "tuh kan...makanya mending mbak Edlin copot aja bajunya, biar gak basah, itu bukan bajunya mbak Edlin kayaknya...", "iya emang pak...hmm..uh..." Edlin malah melepas kaosnya itu, "sini biar aku bawain..nah..kalau gitu kan aman...", "hmm iya pak...hmmh... ini susunya gimana ya pak?", "udah biarin dulu... lanjut jalan aja dulu ya..." mereka melanjutkan jalan jalannya. "wah wah pak...siapa ini?", "ini Edlin, hehe..." ada dua orang pria yang lewat, tau ada cewek telanjang lewat, langsung ditemui.  "kenalin mas aku Edlin...", "wah iya iya..hmm.." dua pria itu terlihat terperanga melihat buah dada Edlin yang montok itu, apalagi tampak puting menonjolnya meneteskan susu. "Edlin kalau disini bila berkenalan sama cewek, itu dengan cara pegang dadanya gitu...", "oh gitu ya pak... iya udah mas pegang aja...", "eh...iya iya..wah..hehe..." dua pria itu dengan asyik meremas remas toket besar Edlin. "ah..ah..ngh..", "eh Edlin, mending susunya biar diminum mas mas ini aja...", "ooh..ngh. iya ya... mas mau minum susuku nggak?", "mau dong! umph..sluurp..mh.." langsung dua pria itu menyambar puting susu Edlin, diemut dan dikenyot dengan enak, sluurp sluurp, terus mereka sedot susu untuk mereka minum. "aah..ngh....uh...", "Sini Edlin biar gak jatuh...nah..." Si Pria sange tadi menahan tubuh Edlin daribelakang, sembari ia gunakan jarinya untuk mengelus bibir vagina Edlin. "aah..ah..ngh..auh..", "sluurp..ah..wah mbak Edlin susunya enak...umm..sluurp.." dua pria itu tampak benar benar senang bisa minum susu segar.
"makasih ya mbak Edlin...hehe..." setelah puas nyusu, dua cowok tadi pun pergi. "ah..ah..uh..." Edlin kini bahkan mendapati memeknya luber lagi, karena ia sempat klimaks saat menyusui dua orang tadi, apalagi memeknya digesek jari nakal pria sange disebelahnya itu. "ayo lanjut jalan mbak Edlin...", "mmh...ah iya pak..." Edlin melanjutkan langkahnya. "eh... pak... sini mampir dulu...", "ooh iya mas... eh mbak, ayo kesitu dulu..." Edlin diajak mampir sebuah rumah. "iya mas saya Edlin...ah..aahn.ngh...", "wah iya salam kenal Edlin...wah..." tentu pria pria ditempat itu menyambut Edlin dengan segera memegang toket besarnya yang basah itu. "mbak Edlin... aku tinggal sebentar ya, nanti kalau mau pulang aku jemput", "ooh iya pak..." Edlin malah ditinggal ditempat itu. "mbak Edlin sini duduk aja...", "iya mas..ah..ngh.." Edlin pun duduk, toketnya masih digrepe grepe terus. "mbak Edlin, itu kasian susunya mending kami minum aja...", "ooh ngh...iya mas..ah...ahn..." langsung puting susu Edlin disambut mulut mulut haus, sluurp sluurp, suara khas terdengar ketika air susu terus disedot dari puting kenyal milik Edlin. Edlin sembari menyusui pria pria itu, juga diajak ngobrol. "...ooh gitu, iya udah nanti aku cariin kerja deh mbak...", "kerja apa mas...ah..gnh..", "apa aja deh... mbak Edlin mau kan?", "ah..iya mas Edlin mau aja...", "hehe sip sip... aduh mbak Edlin capek duduk... sini tidur aja dikamar sebelah..." Edlin digiring kekamar, sampai dikamar, cewek itu langsung disambut penis penis tegak milik pria pria itu.
"mmgh..nmmh..mmh..", "mbak Edlin ternyata suka ya ngemut beginian..hehe..uh...", "ngh..ngh.." Edlin digangbang dikamar itu, ada yang nyusu, ada yang menggenjot memeknya, ada yang mengisi mulutnya dengan penis tegak. "sluurp..ah.. susunya gak habis habis nih...hehe..mmh..", "iya beneran...sluurp..mm..sluurp.." asyik terus pria pria itu nyusu. "ah..uh... mbak Edlin... ini burungku sulit keluarnya disedot terus nih sama memeknya mbak Edlin...haha...", "ngh..ngh..ngh...mmgh..." Edlin tubuhnya terangsang hebat, depan belakang disuguhi penis kiri kanan ada yang sibuk memerah toket besarnya,  Entah berapa lama Edlin diperkosa ditempat itu. Yang jelas ketika pria sange pertama tadi tiba, Edlin sudah basah kuyub kena cairan persetubuhan. "wah mbak Edlin... mau kekamar mandi? itu disana mbak..." Edlin dengan badan lemasnya pergi kekamar mandi membersihkan tubuhnya. "mhm..ah...uh...oh iya pak kaosnya tadi mana?", "oh iya ini nih...nah...", "hmm..ngh..." Edlin memakai kaosnya lagi, memang kini toketnya sudah tidak mengeluarkan susu sementara, karena sudah dipompa terus tadi. "nah ayo pulang mbak Edlin...", "iya... permisi mas..." Pria pria ditempat itu sudah puas semua. Edlin pun diantar pulang kembali kerumah Sigit. "nah aku pulang juga ya mbak...", "hmm iya pak...", "nanti kalau ada kerjaan, pasti temen temen saya kesini...", "ooh iya aku pasti dirumah kok pak..." pria sange itu pun pergi. Edlin masuk kerumah, ia pergi kekamar, lalu langsung tidur, capek seharian itu ia melayani pria sange.

No comments:

Post a Comment