Saturday

Cerita Seks: Edlin Ngeseks di Tempat Proyek

"Permisi pak...", "oh iya...wah... ini pasti... Edlin...", "iya bener pak..." Hari itu Edlin tiba disebuah tempat dimana ia diberitahu kalau ada kesempatan untuk bekerja paruh waktu. "hehe... hebat... iya udah jadi tugas kamu bantuin orang orang yang kerja disini aja ya...", "oh iya pak siap..", "iya udah ganti dulu pakaian kamu..." Edlin pun pergi ganti pakaian. Tak lama ia sudah muncul lagi menemui bos proyek itu. "udah ganti pak ini...", "iya...wah... kok gak pake baju?" Edlin kini sudah memakai celana kerja, tapi cewek itu tidak pakai baju, toket besarnya terlihat begitu menggoda. "iya pak, nah itu orang orang kerjanya kan gak pake baju..." memang pria pria ditempat konstruksi itu tidak memakai baju. "ooh...iya sih..hehe...iya udah... itu kayaknya mas yang disana butuh bantuan...", "iya pak siap..." Edlin pun pergi kesalah satu sudut tempat konstruksi itu. "wah liat...gak pake baju euy...", "toketnya guede...", "wah pentilnya euy..." Tentu pria pria ditempat itu jadi tidak fokus kerja, karena melihat cewek tidak pake baju. "ada yang bisa dibantu mas?","wah..iya ada ada...wow...", "Edlin salah ya mas kok diliatin?", "hehe gak papa udah biasa... namanya pekerja baru kenal... udah ini mbak anterin kayu kayu ini kesebelah sana", "ooh iya mas..." Edlin pun berusaha menuruti perintah.
Ia bawa kayu kayu panjang itu dari sudut satu kesudut lain. "hehe...mbak awas jangan gitu bawanya...", "terus gimana mas ya?", "kalau disitu nanti dadanya kena kayu...sini agak bawahan..hehe..." ada pekerja yang datang menemui Edlin, hanya untuk mendekati cewek itu agar bisa melihat toket besarnya lebih dekat. "ooh gini ya mas...","iya,hehe... tuh liat...nih dadanya gak kena kayu...", "hmm iya makasih mas...", "hehe...sip sip..." Sempat pria tadi memegang dan mengelus toket Edlin meski sebentar. kemudian cewek itu menuntaskan kerjanya itu.
"eh...aduh..ngh..." Edlin sempat terjatuh karena tersandung. "waduh cantik gak papa kan?", "gak papa kok mas..ngh...", "aduh ini dadanya jadi kotor sini biar aku bantuin... hehe...hmm..." senang saja cowok itu mengelus toket Edlin yang sempat kotor itu. "hmm aah..ngh...", "hehe... mbak ini orang baru ya?", "iya mas... ah..." pria tadi malah mengajak Airin bicara, sembari ia masih sibuk memegang toket besar Edlin. "ooh...pantesan kok gak pernah lihat...", "hmm..ah..aduh.." puting susu Edlin mulai meneteskan susu lagi. "wah... mbak susunya luber nih...", "wah iya mas..gimana ya...", "hehe..wah...sluuurp...ah..mh..." Pria itu malah langsung menyambar puting susu Edlin, enak saja ia nyusu ditempat kerja. "aahn..ngh..uuh..", "eh..hehe susunya mbak Edlin enak sih, kalau mau ditutup plester aja mbak ini...", "gimana itu mas?', "nih gini...hehe...", "ooh iya...kalau gitu susunya gak keluar...", "nah iya kan hehe..tuh... diapa apain...masih gak keluar..hehe..wah..." Pria itu menguji plester yang sudah dipasang diputing susu Edlin itu, toket besarnya itu diremas, ditarik dan ditepuk tepuk, dan air susu tidak keluar, hanya mengalir sedikit dari bagian bawah plester itu. Edlin kemudian lanjut membantu para pekerja. "mbak mbak sini dong...", "oh iya pak...", "pegangin tangganya ya..", "oh iya..." Edlin memegangi tangga itu sementara seorang pria sibuk bekerja. Pria itu sesekali melihat kebawah, dilihatnya toket besar Edlin begitu menggoda. "hehe... sini deh sekarang mbaknya aja yang nerusin ini...", "ooh iya pak..." kini Edlin yang naik tangga itu, pria tadi yang memegangi tangga. "wah wah...itu yang kiri mbak...", "ooh iya...mh..."dari bawah pria itu bisa melihat toket besar Edlin berayun, juga terlihat air susu menetes kebawah. "hehe...wah enak ini..mh..mh.." sembari memegangi tangga, pria itu menjilati bagian bawah toket besar Edlin yang basah oleh susu. "ngh...mh..uh..", "sluurp..ah... udah ya mbak?", "udah ini pak...", "sip sip...eh awas mbak...", "aduh..ah..ngh..." Hampir Edlin terjatuh dari tangga, untung langsung ditangkap pria dibawahnya itu. "awas mbak turunnya...", "mmh iya pak..uh...", "hehe wah...hmm.." Pria itu menyempatkan diri memegang toket besar Airin, senang sekali tampaknya, ia elus elus juga toket besar AIrin itu, ia remas juga sesekali, kembali air susu menetes dari bagian bawah plester itu."ahh.ngh..makasih ya pak...", "hehe iya mbak..ummh...sluurp..wah... gak papa kan kalau susunya yang netes ini saya minum aja?", "iya pak gak papa, kan biar gak basah dadanya Edlin", "nah itu bener...hehe..." Setelah itu Edlin lanjut membantu pekerja lain lagi, dari satu sudut kesudut lain, semua pria menyempatkan diri memegang toket besar Edlin, juga mencicipi susunya yang enak.
"wah... hehe...mbak Edlin, udah sini dulu...", "hmm iya pak..." Saat istirahat kali itu Edlin duduk bersama beberapa pekerja, juga dengan bos proyek itu. "capek ya mbak Edlin?", "iya dikit aja kok pak..." pria pria ditempat itu tau Edlin tidak begitu capek, tapi yang jelas susunya sudah banyak menetes dan disantap pria pria itu. "hehe... udah kan ini istirahat, ini dibuka dulu plesternya..", "aahnh...iya pak..ah..." Setelah plester itu dicopot dari puting susu Edlin, kini puting susu Edlin malah mengucurkan air susu. "wah jadi ngalir...wah...ummph..sluurp...ah..mmh.." bos proyek itu mulai duluan, ia langsung menyedot puting susu Edlin, diteguknya susu yang keluar. "aahn..ngh..uh..", "sluurp..ah..eh iya, mbak Edlin kan ini lagi istirahat, boleh kan temen temen minum susunya mbak Edlin?", "aah..iya gak papa pak..", "wah asiik...aku aku..." pria pria itu pun berebut, mereka bergantian untuk menikmati air susu langsung dari sumbernya. "wah kenyal banget ya...", "mbak susunya enak tenan...sluurp..ah...", "susu sapi kalah euy...wah..." pria pria itu Riuh senang bisa memegang toket besar milik Edlin, juga merasakan enaknya ngemut puting kenyal yang menyemburkan susu. "hehe... mbak Edlin, biar enak sini duduk sini aja...", "ah..iya pak..ngh...", "eh tunggu celananya dicopot juga.. kan istirahat ini..nah..wah..hehe..." bos proyek itu malah menyuruh Edlin duduk dipangkuannya, Edlin pun bersedia, celananya sudah diturunkan, bos proyek juga sudah menyiapkan penisnya, Edlin duduk, sleeb, memeknya terisi penis tegak bos proyek itu. "ahn..ah..ah..ah..", "uh..enaknya... nah biar gak jatuh ini mbak Edlinnya..hehe... udah ayo kalian mau susu nggak?" para pekerja kesal, jadinya hanya bos proyek itu yang dapat jatah ngentot dengan Edlin, tapi mereka tidak ambil pusing, bisa nyusu langsung dari puting kenyal Edlin sudah membuat mereka senang.
Waktu istirahat selesai, para pekerja sudah disuruh bekerja lagi. "ahn.ah.. ah..ngh..", "uuh..ah..mbak Edlin habis ini udah selesai kok kerjanya...", "ah..ngh...kok udah selesai pak..ah..mmmh..", "iya karena kerjanya mbak Edlin bagus..hehe...jadi udah cukup gitu..ouh..", "ooh gitu ya pak..ah..ah.ah.." Edlin malah masih diajak ngeseks dengan bos proyek itu. "hehe... uuh.waduh...", Edlin tampak sudah klimaks, memang sedari tadi toket besarnya dirangsang terus untuk mengeluarkan susu, juga memeknya digenjot penis tegak. "aih.ah..ah..ah.." bos proyek itu menarik penisnya keluar, ia pegangi  Edlin itu, pria itu kemudian menyaksikan air kewanitaan Edlin menetes dari memeknya. "wahhaha...hebat hebat..", "ah..ah..maaf pak...celananya jadi basah..." ,"hehe udah gak papa kok...hehe..." Baru setelah itu Edlin bisa Istirahat, kemudian ia berpakaian lagi, iya memang itu satu satunya pakaian yang ia punya.  Edlin pun bersiap untuk pulang kerumah sigit. "mbak, mau kemana nih?", "ehm mau pulang mas", "rumahnya dimana?", "ehm...daerah mana itu ya?", "loh kok rumahnya sendiri gak hapal...hehe... sini biar aku anter aja mbak, kalo nanti lewat rumahnya tinggal turun aja, gimana?", "hmm iya udah mas..." Edlin mau mau saja, ia pun diantar seseorang yang sempat berhenti didekat tempat proyek itu. "wah...hehe... awas jatuh mbak pegangan dong...wauh... nah gitu..." senang saja pria itu, Edlin merapat dibelakangnya, terasa benar gunung kenyal menempel dipunggung pria itu. Edlin menoleh kesana kemari, ia merasa lingkungan yang baru ia lewati sudah ia kenali. "udah deket ini mas...", "ooh udah mau sampe nih?", "iya... ooh itu mas rumahnya..." Edlin pun sudah sampai dirumah Sigit itu, ia segera turun saja. "iya udah aku pergi dulu ya mbak...", "iya mas makasih..." Pria tadi pun pergi, ia tidak sadar kalo bagian belakang bajunya basah, memang bajunya Edlin juga basah, karena lagi lagi air susunya keluar. Edlin pun masuk kerumah itu, "Edlin... gimana...", "hm... iya udah selesai mas kerjanya...", "ooh... terus dapet berapa?", "hmm ini mas gak tau..." Edlin malah memberikan uang itu pada Sigit. "wah banyak juga ya... cuma sehari doang... eh baju kamu basah itu Edlin...", "hmm iya basah lagi..." kembali Edlin mencopot bajunya itu. "gimana kalau keluar rumah itu putingnya ditutupin aja Edlin?", "iya tadi di tempat proyek juga aku tutup mas, pake plester gitu...", "nah, iya bisa itu, hmm... gimana kalau uangnya ini kita buat belanja aja Edlin...", "belanja apa mas?", "belanja apa aja... emang Edlin gak pengen baju baru?", "enggak kalo baju mas, kayaknya cari celana aja...", "haha iya iya... ayo deh... eh bentar aku tutupin dulu nih puting kamu...", "hmm...tutup pake apa mas?", "ini ada nih...eh nanti deh...ummph...mm...sluurp..mmh.." tiba tiba Sigit malah ingin minum susunya Edlin, jadinya ia nyusu dulu sebelum ia ajak cewek itu pergi belanja.

2 comments:

  1. cerita nyusuin tuyul dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ekstrim banget nyusuin tulul

      Delete