Tuesday

Cerita Seks: Petualangan Seks Edlin di Pantai

"jalan jalan kemana mas?", "udah kamu ikut aja... kan kamu juga butuh liburan...", "ooh..iya deh aku ikut mas..." Edlin ditawari Sigit untuk berlibur, tentu cewek itu mau saja. Sigit sibuk menyiapkan segala kebutuhan untuk berlibur keluar dari kota, sedang Edlin tidak bingung apa apa, karena ia tinggal memakai pakaian favoritnya, sudah ia siap diajak kemana saja. "...naik motor ya mas?", "enggak, pake mobil, nanti temenku...wah itu udah dateng... ayo Edlin..." ,"iya bentar mas... aku minum obat dulu..." Edlin menyempatkan minum obat, sedang Sigit segera menyambut teman temannya. "weii broo..wohoo asik nih...", "haha iya dong kapan lagi liburan...haha...", "lah kok cuma bertiga itu...", "iya si kribo gak jadi ikut... tenang aja kan...waduh..." teman teman Sigit tiba tiba berpindah pandangannya, ia lihat Edlin sudah muncul dengan begitu menggoda. "hmm... hai mas...", "eh..wah siapa nih..", "aku Edlin...", "wah cantiknya...haha... kalau aku Sora..." dari tiga temannya sigit itu, Sora adalah yang punya mobil. "iya udah ayo berangkat..." barang bawaan ditaruh dibagasi belakang, mereka masuk kemobil, dan berangkat liburan. Edlin duduk dibelakang bersama dua teman Sigit, "duh harusnya Edlin didepan lah...", "udah biarin lah... nanti bisa didepan kalau pulang..." Sora sempat protes, ia memang yang menyetir, dan harusnya disebelahnya itu si montok Edlin, bukannya Sigit. Mobilpun mulai melaju, untuk pergi dari kota.

"...ooh...masih muda dong Edlin...hehe...", "hmm mas mas ini temen kerjanya mas Sigit ya?", "iya bener... kalau kamu... apanya sigit nih?", "iya aku temennya juga...", "ooh...hehe..." dua teman sigit dibelakang tampak sangat senang, karena ada Edlin ditengah mereka. "woi awas yang belakang tuh...", "sst... nyetir yang bener jangan liat belakang...hahaha..." Sora benar benar iri. Edlin juga cuma memakai tanktop dan rok mininya, tubuhnya begitu menggoda. bagian atas toket besar Edlin begitu jelas membuat siapa saja yang melihat bisa langsung konak. "hmm... Edlin kerja apa?", "ooh aku biasanya cuma kerja sampingan aja mas...", "ooh gimana itu?" "iya cuma bantu bantu...kalau enggak gantiin orang yang gak bisa kerja gitu...", "ooh gitu ya...hehe...wah..." sembari diajak ngobrol dua teman Sigit itu tak lupa menggunakan tangannya, ia elus paha mulus Edlin itu, mereka juga merapat ketengah, hanya agar bahu mereka bisa menyenggol nyenggol toket besar milik Edlin. Perjalanan masih jauh, mobil itu sempat berhenti disebuah spbu. "bentar isi bensin...", "kenapa gak dari tadi... eh aku kekamar mandi dulu ah..", "duh aku juga deh... biar enak nanti...haha..." dua teman sigit keluar dari mobil untuk kekamar mandi. "Edlin...sini kamu depan aja...", "ooh aku duduk depan?", "iya, biar aku disitu", "ooh iya udah mas Sigit" Sigit malah tukar tempat duduk dengan Edlin. Setelah mengisi bensin, Sora masuk kemobil, lalu ia tersenyum lebar melihat Edlin sudah duduk disebelahnya. "wah Edlin...hehe... nah gitu dong disitu aja... ", "hmm iya mas Sora..." tak lama dua teman Sigit tadi tiba, masuk mobil, lalu mereka kesal. "lah git sana depan..", "udah aku belakang aja...", "aaah gak asik sigit huh..." Sora tampak senang kini ia yang bisa melihat Edlin. Mobil kembali melaju pergi, kini sudah keluar dari kota. Rencana mereka mau pergi kepantai dan juga berkemah disana. "wah...Edlin...kenapa?", "panas mas...", "buka aja jendelanya...", "ooh iya...hmm..", "nah gitu..wah..hahaha..." Edlin sudah merasa sejuk jendela kaca sudah diturunkan, tapi cewek itu juga tampak agak membuka kedua kakinya, roknya juga tersingkap keatas, jadi terlihatlah bibir vaginanya sesekali dari pengelihatan Sora. Tentu pria itu jadi senang, ia pun berani menambah kecepatan mobilnya itu. "wah kebut kebutan awas woi...", "tenang professional ini, tuh Edlin aja masih biasa biasa aja..." Edlin hanya tersenyum saja, cewek itu kemudian sibuk melihati pemandangan desa dan juga sawah yang melintang. Hampir dua jam perjalanan, dan mereka hampir sampai dipantai tujuan. Sora melihat Edlin tertidur, ia menurunkan kecepatan mobilnya sedikit. Setengah jam kemudian mereka sampai dipantai tujuan.
"Edlin...hei...", "hmm..hmm? iya mas..", "udah sampe nih..", "ooh...wah udah sampe ya..." Mereka semua turun dari mobil. Edlin tampak senang, ia kini bisa melihat indahnya pantai, memang baru pertama kalinya cewek itu diajak jalan jalan kepantai. Edlin pun mendekat menuju pantai, ia tinggalkan pria pria yang masih sibuk mengambil barang barang dari bagasi. "nemu dimana sih Git cewek kayak Edlin?", "Nemu dijalan... tiba tiba aja ada, langsung aku ajak kerumah, dia mau aja, ya udah...hehe...", "wah...kapan kapan Edlin suruh nginap dirumah aja ntar...", "gak boleh lah..haha...", "wah... ayolah bro...haha..." pria pria itu kemudian membawa semua perlengkapan yang dibutuhkan. "Edlin...hei...", "...oh iya mas Sigit?" Sigit geleng geleng saja, ia lihat Edlin sudah sibuk basah basahan dipinggir pantai. "jangan disitu...kita kesana aja...", "hmm iya mas..." Sigit tentu mengajak Edlin pergi kesudut lain pantai itu, karena kini saja sudah banyak pengunjung pantai yang melihati Edlin, tentu mereka semua tertarik dengan keindahan tubuh Edlin, yang memang berpakaian minim itu. "sebelah mana nih enaknya?", "udah masih jauh lagi nih...", "oke oke...asal udah sepi bener tempatnya...hehe..." Mereka melewati bibir pantai itu saja, mereka meninggalkan tempat yang ramai pengunjung lain. "lah udah paling ujung ini...", "masih ada...tuh lewatin pohon pohon itu bentar... Edlin gak capek kan?", "hmm nggak kok mas..." mereka melewati pohon pohon dan semak semak yang menandai batas pantai untuk umum. Memang tak lama mereka sampai disebuah pantai yang benar benar sepi, dan bentangan pasir putih tidak begitu jauh, yang jelas tidak ada orang yang tau akan tempat itu, hanya beberapa orang saja. "wah mantep ini hehe...woohoo...", "hei hei... nanti dulu... ayo dipasang dulu ini...", "ooh iya iya..." Pria pria mulai sibuk mendirikan tenda, dan juga menyiapkan hal lainnnya. Edlin sudah sibuk main lagi dibibir pantai, ia tampak senang sekali. "Si Edlin kayak gak pernah kepantai aja tuh...haha...", "emang gak tau mungkin...", "lah kok elu tau Git?", "feeling aja sih... udah nih... lah woi..." baru selesai memasang tenda, Sora langsung berlari menemui Edlin, namun Sigit tak menghentikan langkah temannya itu. "Edlin...", "eh iya mas...", "kok seneng banget keliatannya...", "iya aku baru pertama ini kepantai...", "ooh...sini biar aku fotoin deh...", "iya mas...hehe..." Edlin sudah bergaya sesukanya, Sora mengambil foto asal asal saja, yang penting ia bisa melihat Edlin yang begitu menggodanya bergaya dipantai itu. "hehe...tuh bagus fotonya... wah...", "hmm iya bener mas..." Edlin mendekati Sora, ia lihat hasil jepretan pria disebelahnya itu, tak sadar Edlin membiarkan toketnya menempel ditangan Sigit. "cek juga yang lain nih...", "hmm iya bagus bagus mas...", "hehe iya dong... sekarang foto bareng aku ya...", "oh iya mas..." Sora asyik saja berfoto bersama Edlin. "wah foto foto gak ajak ajak sih...", "iya iya sini cepet..." tampaknya semua sudah selesai, mereka berlima pun berfoto bersama.
"Sora... ayo, balik kesana dulu...", "duh ngapain git?", "beli beli lah...kan tadi gak sempet beli makanan...", "udah nanti aja...", "udah ayo keburu habis nanti...", "aduh Git...duh..." Sigit menarik Sora, ia ajak temannya itu pergi membeli sesuatu, tentu mereka harus kembali kebagian pantai yang ramai sana. "wah...asyik nih...hehe..." dua teman Sigit kini bisa menemani Edlin. Edlin kembali asyik bermain air laut, sampai basah semua pakaiannya. "Edlin... basah semua tuh...", "oh iya ya, Edlin keasikan main...hmm..." Eldin kemudian malah melepas pakaiannya, ia taruh dibagian kering pasir pantai itu, lalu ia kembali mendarat dan basah basahan dibibir pantai. "waduh...haha...asyik bener..." dua pria itu tentu melihat Edlin sudah telanjang bulat, mereka menyaksikan tubuh Edlin sudah basah, toketnya yang besar itu mengkilau karena basah kena air laut, sadar atau tidak dua pria itu sudah didekat Edlin, dan melihati cewek itu dengan seksama. "hmm kenapa mas?", "Edlin...baru kali ini ya mandi dipantai?", "iya mas..ahn..mmh... baru kali ini kepantai...", "ooh pantesan...hehe..." tentu dua pria itu tidak mau kehilangan kesempatan untuk memegang tubuh indah Edlin, kini mereka sudah asyik menjamah toket besar milik Edlin. "ngh...ah...", "ini kenapa ditutupin Edlin...", "iya mas biar gak keluar tiba tiba..."," keluar apanya?...wah..." tak lama setelah diganggu, toket besar itu pun sudah cukup terangsang untuk meneteskan air susu, ditambah plester diputing susu Edlin sudah dicopot dua pria itu. "ngh...mmh...ah...tuh mas keluar susunya...", "ooh keluar susunya ya...wah susu...mmp..mmh...sluurp...ah..", "ahn..mgh..ngh...", "sluurp....mmh..ah... bolehkan Edlin kami minta susunya?", "ah...ngh...iya mas minum aja...ngh..." mereka pun mulai beraksi, dua puting kenyal milik Edlin itu mulai dikenyot dan dihisap dua pria itu. "mmh...sluurp..ah...eh ayo kesana aja Edlin, nanti disini terus bisa gosong kita..." ,"oh..ngh...iya mas..." Edlin digiring kebagian teduh didekat pantai itu, setelai sampai ditempat yang nyaman, langsung dua pria itu tak menahan diri lagi. sembari memompa susu dari toket besar Edlin, mereka juga asyik menggrayangi tubuh montok Edlin. "mmh...sluurp..ah... wah jadi panas nih copot juga ah...hehe..." pria pria itu melepas pakaiannya juga, sudah tak sabar mereka, segera setelah itu sibuk mereka rangsang penis tegaknya dengan ditempelkan ditubuh mulus Edlin. "ngh...ah..uh.mh...", "Sini Edlin...duduk aja lebih enak...", "ngh...ah..iya mas..ngh..ah..aahn!" Edlin diajak duduk, tapi dipangkuan salah satu pria itu, tentu sembari duduk memeknya juga dimasuki penis tegak, sleeb, itu juga kali pertama Edlin ngentot didekat pantai. "wuah...ngh...mantep..euy...mhh." senangnya pria itu bisa memeluk tubuh montok Edlin, sembari juga ia gerakan penisnya dalam memek hangat Edlin. "ah..ah...ah...", "wah...ikutan lah...hehe..." tentu pria satu lagi tidak mau nganggur. "iya iya...bentar Edlin ya..ngh...ooh..uuh...bisa gak nih...ouh..wah masuk juga...ngh..." Pria itu memindahkan penisnya, ia tusukan kelubang pantat Edlin. "aah..ngh...ouh..." Edlin pun berteriak, memang ia masih merasa kualahan jika lubang pantatnya yang ditusuk penis tegak. "nah...gitu dong...kalo gini bisa sekalian...hehe..uh...awas Edlin...auh..ooh...", "ah..ngh...aahn!...ah..ah..." Edlin pun merasakan memeknya juga ditusuk dari depan, Edlin kembali merasakan sensasi luar biasa ketika digenjot dua penis tegak dibagian intimnya. "tuh Edlin... lebih enak lagi... beginian dipantai...hehe... oh..mmh.." Tubuh Edlin bergoyang hebat, tampak dua penis tegak maju mundur bergantian, Edlin sampai tak berhenti mendesah merasakan dua lubangnya terus berdenyut hebat karena ditusuk tusuk penis tegak. "ah...ah..agh...ngh..ouh..ssh..mmmh...", "aduh wah...pegangin tuh..nah...wah..." toket besar Edlin kini dipegangi juga, diremas remas sesekali, tampak air susu muncrat muncrat, tentu pria yang menyetubuhi Edlin dari depan bisa sesekali menyedot susu dari puting kenyal Edlin. Suasana pantai itu memang sepi, jadi ramai oleh suara persetubuhan, juga suara desahan Edlin yang malah makin membuat dua pemerkosanya itu terbakar semangatnya.
"yang belum apa nih?", "gak tau... udah ayo balik Git...", "bentar dulu... oh iya ada yang ketinggalan, ayo tuh sana ada yang jualan..." ,"haduh lama git..." Sora tampak was was, harusnya ia yang ditinggal saja menemani Edlin, kini ia malah sibuk menemani Sigit membeli barang barang. Sora berfikir pasti dua temannya itu sudah bersenang senang dengan Edlin. Dan memang benar, kini dua temannya itu sudah asyik menyetubuhi Edlin, bahkan kini sudah klimaks, Croot croot crot, dibagian pantai yang sepi itu, tubuh Edlin sudah disemprot sperma saja. "wuuh..hebat Edlin...hehe...ngh..." dua pria itu istirahat, tampak masih mengumpulkan tenaga. "ah..uh..mh...", "loh...Edlin kemana...", "mau kesana lagi mas..ngh..." Edlin malah pergi kepantai lagi, alias mulai ia basahi tubuhnya itu lagi, memang sperma ditubuhnya itu jadi terbilas, tapi tubuh Edlin makin mengkilau menggoda. Tak alam Edlin kembali menemui dua pria tadi, "haha... Edlin nanti pulang pasti jadi coklat kulitnya...", "masa sih mas...", "iya... apalagi telanjang gitu...hehe... aduh kamar mandi dimana nih..." tampak pria itu tiba tiba bingung, "gak ada lah sebelah sini...", "anterin dong..ayo...", "aduh...woi..bentar..." Dua pria itu sudah bercelana lagi, lalu pergi mencari kamar mandi. Edlin jadi sendiri saja, ia kemudian memutuskan pergi ketenda saja. Disana ia pakai lagi pakaiannya, setelah itu ia memutuskan untuk tidur saja, karena angin yang berhembus begitu segar membuat cewek itu makin mengantuk, ditambah ia juga perlu menambah tenaga. Tak lama kemudian Sigit dan Sora sudah kembali. "lah pada kemana? eh Edlin udah tidur aja...", "iya capek kali dia...", "yah...iya udah deh... itu dua orang kemana coba?" Sora dan Sigit menyiapkan makanan saja, mereka biarkan Edlin istirahat.
Sore harinya Edlin terbangun, ia mengumpulkan kesadaran, lalu keluar dari tenda. "Eh, Edlin... udah bangun...", "hmm..iya mas... yang lain kemana?", "tadi sih disana... kayaknya lagi cari sesuatu, eh ayo Edlin makan dulu...", "hmm iya mas..." Sora memang bersikukuh untuk tetap ditempat kemah saja meski diajak pergi oleh yang lain. Kini ia temani Edlin makan, ia lihati saja cewek itu, memang Sora tertarik dengan Edlin. "hehe... Edlin  selain kepantai... pernah jalan jalan kemana?", "hmm..nggak pernah mas...", "loh...kok gak pernah sih...", "iya emang gak pernah...baru kali ini nih..." Edlin kemudian selesai makan, ia duduk saja melihati langit pantai yang mulai gelap. "Edlin, mau nggak kapan kapan aku ajak jalan jalan?", "hmm mau mas, jalan jalan kemana?", "kemana aja deh... enak kan kalau jalan jalan naik mobil?", "iya sih mas bener...", "hehe... Sini bentar Edlin...", "kenapa mas...mmh..ngh...", "Cup..mh...mmh..." Edlin tiba tiba diajak berciuman saja. "ngh..mh..mh...", "cup...mh..ah.. hehe... Edlin, ayo kesana...", "kemana mas...", "tuh biar enak liat pemandangannya...", "ooh iya mas..." Edlin diajak pergi, Sora mau menghabiskan waktu dengan edlin sembari melihati matahari tenggelam. Tak jauh dari tempat itu Sigit dan dua temannya itu ternyata sedang asyik memancing. "haha.. ayo git elu belum dapat...", "iya iya bentar lagi ini..." mereka memang juga membawa alat pancing tadi. "wah...dapet lagi euy...", "wah itu ikanku harusnya..", "eh malah ngaku ngaku... udah urus pancinglu sendiri Git.." Sigit memancing dari tadi belum, dapat, sedang temannya sudah mendaratkan ikan.
"mmh..mm..sluuurp..ah... ooh jadi pernah juga ya jadi model foto...", "iya mas... ngh..ah..." Sora justru sedang asyik berdua dengan Edlin, sembari berbincang bincang, ia asyik memainkan toket besar Edlin, juga sibuk ia kenyot dan hisap puting kenyalnya. "mmh..sluurp..ah... yang belum kerja apa nih Edlin?", "hmm...apa ya yang belum..ah...ngh...", "sluurp...mh..ah... yang belum itu jadi penjaga...", "jaga apa mas?"," jaga hatiku...hehe...mm... ya kaya satpam gitu...", "ooh iya itu belum pernah mas...mungkin nanti kalau Edlin dapet kerja lain...ummh..mmh..ngh" Edlin tiba tiba diajak bercumbu lagi, "mmh..cup..ahm..mh... Edlin haus pasti..nih aku kirim susunya kemulut ya...", "mh..ah...iya mas..hm..mh...cup..mh.." Sora dengan asyik berulah, setelah ia isi mulutnya dengan susu, ia cium Edlin, jadi terasa begitu manis saat ia bercumbu dengan Edlin. Sora senang akhirnya ia bisa berdua saja dengan Edlin, dan aksinya juga makin nikmat,kini ia buka celananya sendiri, ia sibuk mengocok penisnya. "mmh..uh..wah..Edlin..", "hmm...iya mas..." Edlin entah sadar atau tidak sudah memegang penis tegak milik Sora. "hehe...gak papa kok...hmm... bentar lagi gelap nih...", "iyamas..ngh..mh...", "ayo main bentar Edlin..ngh... uh...nah..." Sora sudah tak sabar, ia buka dua kaki Edlin, memek Edlin terlihat sudah sedikit terbuka, tentu segera Sora menusukan penisnya kedalam Memek Edlin. "ah...nhh..aah" Edlin pun ngeseks lagi, kini bersama Sora, dipinggir pantai yang sudah mulai gelap itu. Disudut pantai yang lain, masih ada beberapa orang yang sibuk melihat matahari tenggelam yang indah, dan disudut sepi pantai terasing itu Edlin dan Sora makin asyik ngentot disinari cahaya langit yang berwarna oranye.  "uuh..ngh... Edlin, bolehkan...ngh... kalau aku sayang kamu...", "ah..ngh... gimana itu mas...", "ngh..uh..udah bolehin aja ya?"?, "ah...ngh...iy udah mas boleh aja...uh...", "hehe...gitu dong sayang...ah..uh...mh..." Sora senang bisa bermesraan berdua dengan Edlin, ia teruskan saja ngeseks dipinggir pantai itu, makin sepi pantai makin asyik Sora beraksi, terasa begitu nikmat seperti dunia miliknya sendiri, serasa hidup ditemani seorang bidadari tercantik seperti Edlin.
"Diapain nih ikannya?", "iya dibakar lah gimana sih", "hehe iya kan nanya, asal nanti Sigit gak boleh minta nih...", "lah kenapa woi...", "kan elu gak dapet ikan,hahaha...", "huh sialan..." Ternyata Sigit tidak dapat ikan sama sekali. tiga pria itu kembali keperkemahannya, dan mereka tak melihat Sora dan Edlin. "waduh kemana tuh mereka?", "lagi jalan jalan kali, udah ah aku mau bakar dulu nih..." Sigit berfikir pasti Sora sudah asyik berdua dengan Edlin. "aku cari mereka deh...", "iya udah sana sana... kalau disinipun gak aku kasih ikan...haha...", "huh iya iya..." Sigit pun pergi mencari Edlin dan Sora. Tak lama melangkah, Sigit bisa mendengar desahan Edlin, tentu ia menuju pusat suara itu. Sigit pun menemui Edlin sudah sibuk dientot Sora diatas pasir pantai. Sigit tidak mendekat, ia lihati saja dari jauh. "ngh..ah..uh... Edlin..mh..uh..ah..." Terlihat Sora menggejot memek Edlin sekuat tenaga, penisnya melaju kencang maju mundur menghantam memek hangat Edlin. "ah...ah..ah...ah...aahn.ngh.." Croot croot, Sora tiba tiba sudah klimaks, ia sembur memek Edlin dengan Sperma. "uuh...mh...maaf Edlin...gak tahan nih...", "i...iya mas...gak papa..mh..ah..uh..." Sigit memutuskan kembali ketenda saja. "gak ketemu git?", "udah, bentar lagi juga kesini...", "kemana aja tuh sampe gelap gini..." Tak lama kemudian Edlin dan Sora sudah kembali keperkemahan. "waduh habis ngapain euy...", "hehe..mau tau aja..." Sora tampak senyam senyum karena sudah lega. "Edlin...mau ikan nggak?", "hmm...mau mas...", "iya bentar ya masih dibakar nih..." Edlin pun duduk menunggu ikan selesai dibakar. "wah enak tuh...", "apaan lu, makan mie sana sama Sigit...", "wah minta lah...", "gak bisa, ikannya khusus buat kita berdua, sama Edlin juga...hehe...", "jiah, Git...dimana woi?" Sora pun harus mengalah untuk makan yang lainnya saja. "ini Edlin...", "makasih mas... ikannya beli ya tadi?", "enggak dong baru dipancing tadi...", "ooh gitu ya mas...mm..mh..enak kok mas..." ,"hehe iya dong... kalau mau lagi ini ada buat Edlin", "oh iya mas makasih..." Mereka semua makan malam dulu, setelah selesai, mereka menghabiskan waktu mengobrol bersama, bernyanyi, juga bercerita.
"Edlin udah ngantuk belum?", "hmm...iya dikit mas...", "iya udah yuk tidur..." Sigit kala itu menemani Edlin bersiap tidur. "lah ngapain ikut git...", "iya kasihan nanti Edlin kedinginan, terus emang ini kan tendaku sama Edlin, tuh tenda kalian.." tiga teman Sigit tidak berkomentar jauh, memang mereka sudah sempat menikmati tubuh Edlin, mereka lanjut bercanda dan menikmati waktu bersama. Edlin pun segera tiduran dalam tenda, ditemani oleh Sigit. "hm..mas Sigit udah ngantuk juga?", "enggak sih...udah nanti juga ngantuk sendiri...sini Edlin..." Sigit memeluk Edlin dengan penuh kasih sayang, seperti biasanya saat dirumah. "mmh... besok kemana lagi mas?", "besok ya pulang dong...", "ooh iya udah... aku sih ikut mas Sigit aja...", "hehe iya iya...udah ayo tidur..." Edlin pun mulai tidur, dilindungi Sigit dari dinginnya malam. Malam berlalu dengan cepat, mereka semua istirahat dengan tenang. Sigit bahkan tak mengganggu Edlin tidur, karena cowok itu tau, ia masih punya waktu lain dirumah dihari selanjutnya. Edlin memang kini sudah nyaman bersama Sigit, mau seperti apa hari hari yang ia lalui, yang jelas nanti ia akhirnya juga berdua dengan Sigit lagi.

No comments:

Post a Comment