Sunday

Cerita Seks: Muslihat Seks Airin

"iya tadi pas mandi sekalian aku cuci mas...", "lah terus kamu mau pakai apa?", "hmm, iya ya...", "haha...udah itu pake aja pakaian dilemari kalau ada yang pas...", "ooh gitu ya mas, makasih ya..." Airin mengambil kaos dilemari rumah itu dan memakainya. Airin baru sehari dikota, dan masih dirumah dua pria yang baru mengenalnya itu. "aduh gemes deh liat kamu ini...haha..." tentu pria itu dengan mudah tertarik pada Airin yang cuma memakai kaos untuk menutup tubuhnya itu. "hmm temennya mas yang satu lagi kemana?", "ooh dia lagi kerja...", "hmm, kalau mas ini nggak kerja?", "aku masih nanti kok... udah dijemur belum pakaian kamu?", "oh iya lupa...", "aduh Airin...haha..." Airin pun pergi menjemur pakaiannya itu. Tentu meski cuma mau menjemur pakaian, cewek itu sudah cukup mengusik suasana pagi didepan rumah itu. beberapa orang yang lewat tentu tertarik melihati cewek itu, paha mulusnya terlihat jelas, meski bagian intimnya masih tertutup karena kaos yang dipakainya itu cukup panjang dan agak kebesaran. Setelah selesai menjemur pakaian, Airin masuk lagi kedalam rumah. "eh, Airin mau sarapan apa?", "hmm, terserah masnya aja deh...", "hmm iya udah bentar ya cantik..." pria itu pun pergi membeli makanan. Sembari berjalan, pria itu sempat berfikir, mungkin lebih baik ia pastikan Airin terus ada dirumah itu, kalau perlu ia nikahi saja cewek aduhai itu, tapi ia perlu juga berebut dengan teman serumahnya.

"hmm... iya enak kok mas...", "hehe sip sip..." kali itu AIrin sudah sarapan, ditemani pria kenalannya itu. "hmm... oh iya lupa, temanku gimana itu..." Airin mengambil handphonenya dari kamar, ia tampak sibuk sendiri. "gimana Airin, udah bales belum itu temen kamu?", "belum itu mas...", "ck... udah kalau gitu kamu kalau mau main main kekota sama aku aja...", "hmm... Airin masa ngerepotin masnya terus sih...", "aduh gak papa cantik...hehe... udah ayo habisin dulu itu..." setelah selesai sarapan, Airin duduk santai saja sambil nonton tv, masih ditemani pria yang mulai tertarik pada cewek itu. "...enggak kok mas... aku terakhir dulu kayaknya sekolah itu... kelas dua sma...", "wah masa sih...", "iya... setelah itu aku udah gak sekolah... main kesana kemari...", "oh gitu ya...haha...pantesan...", "pantesan gimana mas?", "eh, enggak... pantesan kamu.. pengen main main kekota...", "hmm iya... aku jadi gak bisa main main keluar ya... kan pakaianku masih dijemur...", "loh bisa aja dong, bentar deh...", "eh, mas mau kemana?" dengan segera tiba tiba pria itu pergi meninggalkan Airin. Hampir setengah jam kemudian ia tiba kembali kerumah, "ini Airin...", "wah... ini celananya siapa mas?", "udah pake aja...", "hmm iya... pas kok mas...", "hmm iya... cakep cakep...udah ayo kita main main kekota...", "iya mas, bentar aku ambil tas dulu..." pria itu tak sabar ingin berkeliling dikota bersama Airin. "wah... Airin...", "hmm iya mas kenapa?", "eh, gak papa... udah Ayo..." mereka keluar dari rumah, dan segera berangkat keluar, pria itu menganggap dirinya sedang berkencan saja dengan Airin.
"...nah temennya mas itu nanti pulang kerja jalan kaki kerumah?", "nggak nanti aku jemput dia...", "ooh gitu ya mas... ini mau kemana mas?", "ketaman sana dulu deh...hehe..." senang sekali pria itu, Airin memeluknya dengan erat, seperti orang pacaran saja. Segera diantarnya cewek itu ke taman terdekat. Setelah memarkir motor, pria itu pun mengajak Airin jalan jalan ditaman kota itu. "wah bagus ya mas...", "hehe iya dong...", "mas fotoin aku ya...", "ooh iya iya.." Pria itu pun mengambil foto Airin dengan handphone milik cewek itu. "udah mas?hei..", "eh, udah kok...", "mana liat...wah bagus..." sempat pria itu melihat ada foto Airin dengan seorang pria dewasa, tapi ia kira pasti itu ayahnya Airin. Airin kembali bergaya ditaman itu, untuk diambil fotonya. "udah banyak ini Airin...", "lagi mas... eh sini mas sambil aku duduk sini...", "hmmh...iya iya..." ia turuti saja, difotonya Airin berkali kali sampai capek. "makasih mas...", "iya sama sama...", "sekarang kemana lagi mas? kesana yuk kesana..." entah kenapa pria itu bukannya capek, ia malah merasa senang, "iya ayo kesana..." pria itu merasa momen itu begitu indah bila ditemani oleh Airin. Tentu sampe siang Pria itu menemani Airin berkeliling taman, juga kebeberapa tempat terdekat, ada mall dan juga tempat tempat bagus lainnya. "...eh mas, nanti temennya dijemput jam berapa?", "hmm nanti sore sih...", "hmm kalau gitu ayo kita pulang mas...", "kok pulang?", "iya... nanti kan jemput temennya mas itu sore, jadi masnya gak boleh capek capek" ,"hmm iya udah ayo pulang", "tapi ini bawain mas...", "iya iya..." memang sempat Airin minta dibelikan sesuatu, dan tentu dituruti saja oleh pria kenalannya itu. Siang itu Airin sudah diajak pulang kerumah lagi.
Sampai dirumah, Airin langsung kekamar, sedang pria pemilik rumah itu masih sibuk memarkir motor, juga membawa masuk barang yang dibeli Airin. "Airin...kamu udah mau...wah...", "huh...eh, kenapa tadi mas?" Pria itu masuk kamar, sudah melihat Airin telanjang, "loh kenapa Airin, panas ya?", "iya diluar tadi panas juga... eh, maaf mas ya... kaos putihnya basah nih kena susuku... tadi dijalan keluar sendiri..." tentu pria itu jadi terangsang lagi, apalagi melihat tubuh Airin yang menggoda itu. "udah gak papa kok...", "hmm...ngh... mas pinjem gelasnya... Airin mau...ahn..ngh...", "ummh..mm...sluurpp..ah... udah biar aku minum langsung aja...", "hmm iya makasih ya mas...ah..ngh..." Pria itu langsung menyambar puting susu Airin. siang siang pria itu sudah ada diatas kasur dengan Airin, sembari terus minum susu segar langsung dari toket montok Airin. "sluurp..mh....", "mas, bentar...itu...", "kenapa Airin...eh...hehe... hmm, sekalian deh..." Pria itu memutuskan melepas pakaiannya juga sekalian. "hmm, maaf ya mas Airin dari kemarin ngerepotin terus...", "udah gak papa kok cantik...wah...uh...", "hm... sini biar Airin urus mas...mh.." Airin menyambut batang penis tegak milik pria didepannya itu, ia elus, ia kocok juga dengan enak. "mmh...wah... hebat Airin...", "mmh...eh aduh, mas ini...", "hehe iya iya sini.. udah kamu tiduran aja..." Airin minta toketnya diurus lagi, tentu pria dihadapannya itu dengan senang hati membantu. Sambil menikmati enaknya berduaan diatas kasur dengan Airin, pria itu berfikir jauh jauh apabila Airin ada dirumah itu terus pasti setiap hari terasa nikmat. "ngh..ah..mh...", "sluurp..ah...mh...ah.." Pria itu bisa saja lupa dengan temannya yang harus ia jemput nanti.
"mmh..ah..mas.." Croot croot, Tiba tiba sudah muncrat saja sperma dari batang penis yang sedari tadi dielus oleh Airin. "uuh..wah..." pria itu menyaksikan wajah Airin terkena sperma, tapi malah Airin tampak dengan enaknya menjilati sperma disekitar mulutnya. "mmh..ah..ngh..kenapa mas...", "hehe... kamu emang luar biasa Airin..." Airin kemudian mengelap wajahnya sebentar, setelah itu ia tiba tiba sudah ditindih saja oleh pria sange diatasnya itu. "hmm...mas...", "hehe... Airin masih mau main dikota ini kan? jadi tinggal disini dulu gak papa...", "hmm... iya deh mas, asal nanti mas temenin ya..", "pasti dong cantik..ngh..mh..", "mas..aahn..ngh..." mulai tubuh mulus Airin kembali digrayangi, sibuk tampak pria itu menciumi Airin, setelah itu ia mulai menggesekan batang penisnya yang sudah tegak lagi itu, dibibir vagina airin. "mmh..ah... Airin...ooh..." tak lama segera ia masukan batang tegaknya, sleeb, masuk semua ditelan memek hangat Airin. "aah..aahn..mas..uuh..." Airin malah mendesah dengan suara yang begitu menggoda, membuat pasangan seksnya kali itu makin bersemangat. "Airin...mh..mh...wah..." mulai pria itu bergerak, ia dorong tubuhnya naik turun, batang penisnya ikut bergerak menggesek memek hangat Airin, makin lama makin nikmat, Pria itu kemudian ingat untuk mengurus toket besar Airin, semakin nikmat terasa kali itu siang hari bisa ngentot dengan Airin. "mas..ngh.ah.ah..oooh..." Airin tambah memeluk pria itu, makin senang saja jadinya pria itu berulah. "hehe... enak ya Airin..ngh..uh..", "ah..iya..mas..aahn..." mulai pria itu menambah tempo serangannya, sleb sleb sleb, penisnya keluar masuk lubang kenikmatan dengan begitu gembiranya. Sesekali pria itu harus mengurus toket besar Airin lagi, karena tampak air susu muncrat kemana mana karena tubuh Airin bergoyang hebat saat dientot.
"hei, napa kok dari tadi disitu?", "ini... temenku ditelpon gak bisa...", "halah... biasanya juga dateng kan habis ini..", "hmm iya sih..." tapi tampaknya pria itu harus menunggu dulu ditempat kerjanya, karena dirumah sana temannya masih sibuk ngeseks dengan Airin. Airin tampak mau saja diajak ganti posisi seperti apapun, tentu membuat lawan mainnya sangat senang. "mmh..cup..ah.. Airin...uuh..", "aah..mas...ngh...jangan dikeluarin dulu...", "tapi...nanti...", "udah mas...soalnya..ah..aaahn!" Airin tampak klimaks, air kewanitaanya muncrat dari dalam memeknya itu. "wah.ngh...Airin.." terasa penisnya terlumasi, pria itu pun segera menusukan penisnya maju mundur dengan cepat, "iyaah..ah..aaah..." Airin mendesah terus, sampai ia pegang erat pinggiran kasur itu, saking hebatnya tampak tubuh Airin bergoyang hebat karena cewek itu memeknya digenjot habis habisan. "ngh..ngh..ngh..Airin...auuh" Croot crooot, pria itu pun klimaks juga, tanpa bisa menahan diri ia sudah membuang spermanya dalam memek hangat Airin. "aaahn..ngh..uh.ah..." Airin tampak sibuk merasakan cairan persetubuhan yang bergejolak dimemeknya, sedang pria yang sudah puas didekatnya itu tampak cukup lega meski pria itu juga berfikir apa tidak masalah ia semprotkan maninya dalam vagina Airin. "Airin...mh...kamu gak papa...", "gak papa mas...ngh...mas...nggak jemput temennya?", "hmm? waduh iya ya..." tentu pria itu panik dan segera berpakaian. "udah mas jangan keburu buru...", "iya Airin, maaf ya aku tinggal dulu", "iya... kan nanti ketemu lagi...", "hehe iya cantik...aku pergi dulu..." Senangnya pria itu, sebelum berangkat bisa melihat Senyuman Airin yang tampak begitu menawan. Segera pria itu pergi, sudah lama pasti temannya menunggu.
"duh lama bener sih... ditelepon gak bisa juga...", "sori...tadi... lagi sibuk sama Airin...", "wah sialan...udah ayo cepet ah aku pengen ketemu Airin", "iya bentar... kita beli makan dulu lah...", "aduh nanti aja...", "sst udah kasian Airin masih capek juga", "halah elu sih mainnya kelamaan pasti", "haha iya dong...udah kewarung biasanya dulu..." Pria pria itu menyempatkan diri pergi membeli makanan dulu, sebelum kemblai kerumah. Setelah selesai, mereka pun segera berkendara dan menuju kerumah kontrakannya. "tuh kan jam segini pasti macet...", "ck udah santai aja... Airin juga gak bakal kemana mana", "hehe iya juga ya..." Meski sempat terjebak macet, mereka pun bisa melanjutkan perjalanan dan segera sampai dirumah. "...Airin...ayo makan dulu...lah...", "kenapa? mana Airinnya?" dua pria itu datang dan langsung mencari airin. Namun Tak tampak cewek itu diseluruh bagian rumah. "loh kemana dia... Airin..hei...", "eh, tasnya Airin juga gak ada...", "hah...bentar...wah pakaiannya juga udah diambil..." Pria pria itu masih kebingungan. "aduh kemana dia... waduh!...wah...", "kenapa...eh hapeku dimana ya?", "ludes ini...wah...gimana ini..." Pria pria itu pun makin dibuat bingung, pasalnya, tampak dikamar itu beberapa barang berharga tampak sudah tidak ada. "Airin...kenapa kamu...aduh...." tentu tampak pria pria itu kesal, tampaknya Airin sudah mengambil barang barang dirumah itu, lalu pergi.
"...misi mas...", "wah iya mbak...", "anterin aku dong...", "anterin kemana?", "itu ke...udah ayo berangkat dulu...", "loh kemana mbak...haha...kok keburu buru... iya iya..." Airin sudah cukup jauh dari tempat tadi, kini ia sudah memakai pakaiannya juga, dengan membawa tas yang hampir kelebihan muatan. Airin begitu tau ada pangkalan ojek, segera ia minta diantar pergi, sejauh mungkin. "...hm... pasar dimana mas ya?", "masih deket sini kok mbak...", "iya udah kesana dulu ya mas...", "oke siap mbak...hehe...wah...", "ngh...mas... setelah dari pasar, nanti Anterin aku ketempat lain lagi ya..." Airin memeluk ojek itu, tentu membuat pria itu senang. "hehe... iya... udah mau kemana aja...pasti aku anterin ya...", "hmm makasih mas...", "iya iya... mbak ini namanya siapa?", "Aku Airin mas...", "ooh Airin ya...kalo saya  Mahfud...", "ooh iya mas Mahfud... udah mas liat kedepan dong...","hehe iya iya..." Mahfud mana bisa fokus, bila sembari mengemudi, ia merasakan punggungnya digencet oleh toket besar Airin. Airin pun diantar kepasar, juga ketempat lain yang cewek itu mau. Airin ingin menjual barang barang yang tadi telah ia curi. Airin memang sebenarnya sudah lama menipu dan mencuri demi mendapat uang.

1 comment: