Saturday

Cerita Seks: Cewek Montok Bagi Bagi Kenikmatan

"Hmm iya pak, habis ini saya bagikan, sama Raisa juga...", "hmm iya... kalau nggak habis nggak papa besok bisa dilanjut...", "iya pak..." Liana mendapat setumpuk selebaran untuk dibagi, cewek itu tidak bertanya ataupun marah bilamana dirinya yang disuruh mengedarkan selebaran itu. "...ooh gitu ya... iya udah yuk disebar... tapi aku kearah sana aja ya, aku kan baru hafal jalan yang lewat sana...", "ooh iya gak papa Raisa..." Liana dan Raisa pun pergi ke arah yang berbeda. Liana tentu sudah hafal jalan jadi ia bisa mengedarkan selebaran lebih efektif. "...ooh iya mbak Liana... ini mau ada acara apa?", "katanya mau ada pentas gitu pak...", "ooh...hehe... Liana ikut juga nggak?" Meski begitu Liana tetap lama mengedarkan selebaran itu, karena selalu ada saja yang ditanyakan orang orang yang menemuinya. "ndak tau pak... belum diberitahu gimananya...", "ooh... tapi pasti Liana mau ikutan kan? wah...hehe..." pria itu mengajak ngobrol Liana, sambil sibuk juga mengganggu dada besar yang masih dibungkus kaos ketat itu.
"iya kalau disuruh pasti Liana ikut kok pak...", "hmm iya iya, Liana  bisa nyanyi nggak? hehe...", "hmm... nggak bisa pak...ah...mh..." toket besarnya diremas remas, tapi Liana cuma mendesah dan membiarkan saja pria didepannya berulah. "loh... kalau nari bisa?", "hmm... ndak pernah nari pak...mmh...ah..." Puting susu Liana jelas jadi membesar dan menonjol, karena sibuk dipencet pencet jari jari nakal. Air susu juga tampak muncrat keluar, dan kembali kaos Liana jadi basah. "hmm... kalo gitu Liana bisanya apa hayo?", "hmm...apa ya pak...mmh...ah..." Liana tentu tidak bisa berfikir dengan tenang, kalau toket besarnya sibuk diremas remas sampai keluar susunya.
"iya pak saya Raisa, temennya Liana...", "ooh Raisa ya...hehe... udah lama tinggal sama Liana?", "baru beberapa hari pak... oh iya pak... lewat situ masih ada rumah lagi ndak pak?", "hmm? masih ada kok... biar saya temenin kesitu deh...hehe..." Raisa tiba disebuah sudut sempit jalan, ia diantar masuk kedalam gang kecil, dan memang masih ada satu rumah disana. "wah... ada apa ya mbak?", "ini pak ada selebaran..." ,"ooh iya saya udah sempet denger denger sih... acara apa mbak?", "ndak tau pak... dari gambarnya kayak ada pentas...", "ooh...hehe...hmm... mbak Raisa ikut juga kan?" Pria yang mengantar Raisa tadi ada dibelakang cewek itu, tak banyak bicara pria itu sudah sibuk mengulurkan tangannya dari belakang dan menangkap toket besar milik Raisa. "ndak tau pak... saya ikut Liana aja...", "ooh gitu...hehe... Liananya emang pasti ikut?", "belum tau juga pak...", " Kalau Raisa... bisa nyanyi nggak?" yang didepan terus bertanya sedang yang dibelakang terus berulah, kini toket besar Raisa sudah terbebas dari tanktopnya, tampak toket kenyal itu sibuk diremas remas dari belakang,  "bisa pak sedikit sedikit...mmh...ah...", "nah... kalau gitu nanti mbak Raisa tampil nyanyi aja gimana?", "mmh..ah... iya nanti kalau... disuruh ya gak papa pak...ngh... ah..." puting susu Raisa diganggu jari jari nakal, buah dada jumbo miliknya diremas dari pangkal sampai ujung, lalu air susu pun muncrat keluar dari puting menonjolnya. "eh, awas mbak... sini ditaruh dulu aja selebarannya..." ,"iya pak..mh..ah..." Raisa pun kini jadi sibuk merasakan toketnya sedang diperah lagi susunya. "udah tinggal dikit ini mbak Raisa...gimana kalau nanti biar saya aja yang nyebarin ini..." ,"hmm..ah... gitu ya pak...tapi...mh...", "kalo saya nanti cepet nyebarnya, emang mbak Raisa udah hafal rumah rumah sekitar sini? hehe...umph...mm...sluurp..mmh..." tentu pria yang ada didepan Raisa tinggal mendekat dan mengecup puting susu Raisa, ia emut dan ia sedot terus, tampak begitu asyik minum susu dari puting kenyal milik Raisa. "mmh...iya pak saya nggak hafal juga...ah...", "sluurp...ah...nah... kalau gitu habis ini saya sebar deh... tapi mbak Raisa sekarang masuk rumah dulu..." ,"mmh...ah... iya pak..ah..." Raisa mau saja diajak masuk kerumah. Tentu sampai didalam cewek itu segera digiring kekamar untuk segera disetubuhi dua pria sange itu.
"Kalau gitu Liana lanjut bagiin selebarannya ya pak..." ,"iya Liana...hehe..." Liana baru bisa lanjut mengedarkan selebaran, setelah sempat toket jumbonya itu diperah susunya. cewek itu pun menyebar selebaran lagi, dari rumah kerumah, tentu yang menyambutnya punya reaksi sendiri sendiri, ada yang kaget saja, ada juga yang menyempatkan diri menyentuh tubuh Liana, juga ada yang beberapa kali bisa menyedot susu dari puting Liana yang menonjol dikaosnya itu.  "mmh...sluurp...ah.. hehe... emang Liana bagiin sendiri ya?", "ah...ndak pak...saya bagi juga sama Raisa..." ,"mmph...mm..sluurp..ah... Raisa itu siapa?", "itu teman saya pak, sekarang ikut tinggal dirumah...ngh..ah..." Liana lama lama lelah juga berdiri sedari tadi menyebarkan selebaran sekalian bagi bagi susu. Kini ia diajak duduk, namun diduduk diatas pangkuan seorang pria. "ooh temen kamu toh... tapi ini kok kamu sendiri aja...wah...hehe..." Pria itu tampak senang, ia lihat mumpung Liana pakai rok saja, jadi ia singkap keatas, agar ia bisa menengok selangkangan menggoda milik Liana. "itu pak...ah... dia lewat jalan lain, biar cepet bagi selebarannya..ahn...", "oh iya iya...bentar Liana...nah..uh..mh...ouh..masuk deh..ngh..." Pria itu jelas sudah membuka resleting celananya, penis tegaknya menjulang tinggi, ia dorong bokong Liana agar lebih dekat, lalu segera ia tancapkan penis tegaknya dimemek hangat Liana. "ngh..ah...ah..uh...", "selebarannya taruh situ aja Liana... kan kamu capek habis jalan dari tadi..." ,"mmh..ah... uh... iya pak...ahn..." Liana menaruh selebarannya, tapi ia bukannya istirahat tapi malah mulai sibuk bergoyang naik turun, saat memeknya juga sedang disodok penis tegak yang keluar masuk dengan enaknya. "nah...hehe...mmh...mh... Liana nanti ikut juga kan diacara itu...", "iya nanti... kalau disuruh... iya saya ikut..nngh...ah...ah...", "ooh gitu ya...hehe...ummph... mm...sluurp...sssp...sluurp..mmh..." Liana dari rumah kerumah hampir menerima pertanyaan sama, tapi semua ia jawab juga, sembari tubuhnya selalu diganggu. Kini Liana bergoyang goyang diatas pangkuan salah satu pria warga sekitar itu, toket besarnya ditarik kedepan dan puting susunya dikenyot dan dihisap bergantian, memeknya juga tak berhenti disodok penis tegak, Liana menurut saja, ia diajak ngeseks dulu, baru boleh menyebarkan selebaran lagi.
"mmgh..mh..mh..mh...", "uuh..wah... Raisa ini... ternyata nggak beda jauh ya...sama Liana...hehe..." Sama seperti Liana, Raisa juga sedang ngeseks, bedanya ia kini melawan dua pria, mulut dan memeknya sibuk diganggu penis tegak. tubuh montoknya dipeluk erat, sembari toket besarnya yang bergoyang terus itu juga sesekali diremas remas. "mmgh..mmh...ah..uh...aagh..mh..." Raisa sempat mendapati penis dimulutnya ditarik keluar, ia menghela nafas sebentar sudah penuh lagi mulutnya disumpal penis, bahkan batang tegak itu digerakan maju mundur. "Raisa nanti kalau butuh apa apa... bisa kesini ya... nanti pasti kami bantu...hehe...uuh...wah..." memang semua orang pasti mau membantu Raisa, asal bisa menikmati tubuh montok cewek itu dulu. Raisa bergoyang terus tubuhnya, mundur memeknya disodok penis tegak, maju mulutnya disumpal juga,  maju mundur terus Raisa jadi dimabuk rangsangan yang terus membuatnya makin melayang. "mm..mgh... ngh...mmghf..mmgh..." Croot crooot, mulut Raisa disemprot sperma, "wah...auh..uh...mh..." Croot croot, dibelakang juga begitu, tanpa ragu pria itu klimaks dan mengisi memek hangat Raisa. "mgh...gleg..ah...uhuk..mgh...ah..ngh..." Raisa pun sempat dibiarkan sebentar sibuk merasakan tubuhnya yang bergejolak. Tampak salah satu pria tadi segera berpakaian, lalu keluar dari rumah itu. "Raisa... itu temenku udah berangkat bagiin selebarannya...", "ooh...iya pak..uhuk..mh...", "nah... sekarang kamu tungguin sini dulu ya... kalau temenku udah dateng, baru kamu pulang..", "hmm...iya...ngh...ah...mmh.." Tentu Raisa mengiyakan saja, ia tentu menunggu dirumah itu, tapi ia diajak ngeseks lagi, kini ia dipeluk erat tubuhnya, segera cewek itu merasakan rangsangan lagi, dan ia diajak ngentot lagi.
"uuh..mh...ngh...", "hehe... ini Liana mau lanjut nyebar selebaran lagi?", "iya pak...", "ooh iya iya..hehe..." Liana kali itu sempat ijin kekamar mandi, untuk membuang cairan cairan persetubuhan dimemeknya, memang tadi ia sudah memuaskan pria pemilik rumah itu dan bahkan membiarkan memeknya disemprot sperma. Kini Liana melangkah pergi lagi, tidak jauh cewek itu malah bertemu gerombolan bocah yang tentu tertarik padanya. "wah mbak Liana...hehe... itu apa mbak?", "ini selebaran dek...", "ooh...sini mbak aku mau liat...ooh ada pentas...hehe... mbak Liana yang disuruh bagiin ini ya?", "iya dek... ini udah tinggal segini tapi..." ,"udah ini biar kami bagiin aja mbak Liana... sekarang mbak Liana pulang aja gak papa..." ,"ooh...iya dek... makasih ya...", "iya mbak Liana...hehe..." Liana pun memberikan selebaran itu, dan bocah bocah tadi segera berpencar unutk mengedarkan selebaran yang tersisa. Liana tentu saja pergi pulang kerumahnya saja. Sampai dirumah, Liana tampak kembali kekamar mandi, karena sepertinya ia belum tuntas mengurus memeknya itu. "ngh... nngh...aaah..." Liana ternyata menunggu klimaksnya yang tertunta, spluurt spluurt, memeknya basah oleh cairan kewanitaan. Setelah itu Liana memilih mandi saja karena tubuhnya lengket dan berkeringat. Baru saja selesai mandi, Liana melangkah pergi keluar, karena ada tamu. "mbak Liana...wah..hehe..." ternyata bocah bocah tadi sudah selesai menyebar selebaran dan segera kerumah Liana, mereka tampak senang karena kini mereka melihat Liana baru selesai mandi, dan tercium bau wangi juga, "oh kalian... udah selesai bagi selebarannya ya dek?", "iya udah semua mbak..." ,"hmm iya makasih ya dek...", "iya mbak... ehm, mbak Liana, kami boleh minta minum?", "oh iya dek masuk aja..." bocah bocah itu pun masuk kedalam. Liana hendak pergi kebelakang mengambilkan minuman, tapi sudah ditahan oleh bocah bocah yang mengikutinya itu. "mbak Liana... kami maunya minum susunya mbak Liana aja...", "ooh gitu... hmm iya bentar ya...", "wah... hehe... akhirnya..." Liana mencopot handuknya, tentu toket besarnya terpampang indah membuat bocah bocah didekatnya itu senang. "mmh..ah... bentar dek..ngh..." Liana tentu mencari tempat duduk diruang tengah itu, lalu segera toket besarnya ditangkap tangan tangan jahil, sebentar saja diremas remas, toket besar Liana sudah memproduksi susu lagi. "wah..ump.mm... sluurp...ah... enak... eh, mbak Liana...", "iya kenapa dek...ah...mh...", "mbak raisa dimana?", "masih belum pulang...", "lagi bagiin selebaran juga?", "iya tadi...ngh..ah...uh..." ,"ooh...hehe...ump..mmh...sluurp...mh.." bocah bocah itu tampak tak menahan diri, tau Liana sendiri, mereka jadi berebut untuk bisa menyedot susu dari puting kenyal Liana. tubuh mulus liana jadi dielus elus lagi, selangkangannya diganggu lagi, Liana jadi berkeringat lagi, juga mulai merasakan rangsangan ditubuhnya lagi. Bocah bocah itu tentu tak lupa mencopot pakaiannya, selain agar tidak basah, tentu agar mereka juga bisa lebih mudah dan lebih nikmat saat menikmati tubuh montok Liana.
"mmh...sluurp..mh...ah... eh, itu mbak Raisa..." Entah sudah berapa lama Liana membagikan susunya untuk bocah bocah kehausan itu, baru Raisa pulang juga. "ngh...ah... eh, Raisa... udah selesai?", "udah mbak... mmh...dek..." Raisa tentu juga segera dikerumuni bocah bocah yang tidak dapat jatah. "mbak Raisa... kami minta susunya ya... tuh kaya mbak Liana kan baik mau kasih susunya buat kami...", "hmm... iya dek bentar ya...ngh...mh..." Raisa pun segera mencopot pakaiannya, dan tentu ia segera membiarkan toket besarnya dipegang dan mulai puting menonjolnya dikenyot dan disedot terus susunya. Raisa dan Liana tampak sama sama capek, tapi kini mereka masih disibukkan oleh bocah bocah sange. Meski begitu Liana dan Raisa terus membiarkan bocah bocah itu berulah, kini bahkan selain minum susu dari toket jumbo dua cewek itu, mereka juga bergantian sibuk memuaskan penis remaja mereka juga. "mbak Liana...", "iya dek...ummph..mmgh..mmh..." Liana tinggal menoleh, lalu ia sudah sibuk mengulum penis remaja, begitu juga dengan Raisa. "uh...ah...wah... enak ini..." bocah bocah itu juga jelas sibuk menyisipkan penisnya di dalam memek hangat Liana ataupun Raisa. "mmh...ah..uh... dek... ini jam berapa...uh...", "jam 4 sore mbak Raisa..." ,"ooh iya...umph..mhgh...", "nanti kalau udah gelap kami nyalain lampunya pasti mbak...hehe..." Bocah bocah itu bahkan berniat pesta seks dengan Liana dan Raisa sampai hari gelap. Yang jelas Liana dan Raisa kini seperti sudah terbiasa, bahkan mereka sambut siapa saja yang mau menikmati tubuh montoknya itu.

3 comments:

  1. Toket jumbo nya dipake buat jepit kontol dong.
    Air susu nya buat jadi pelumas.

    ReplyDelete
  2. Agen Games Kartu Online Terpercaya di Indonesia

    Aku mau kasih rekomendasi situs games kartu online yang sudah berdiri sejak 2014 gaes, buat kamu yang suka main games seperti Poker Texas, AduQ, Sakong, BandarQ, Bandar66, DominoQQ, Capsa Susun, Bandar poker dan Perang Baccarat cocok banget nih gabung di ITUQQ yang terjamin keamanannya dan terpercaya di Indonesia!

    Kelebihannya gabung di Agen ITUQQ nih

    1. 9 permainan dalam 1 ID, cukup sekali daftar kamu bisa main banyak permainan seru!
    2. Bonus Cashback 0.5% dibagi 2x setiap minggunya
    3. Bonus Referral 20% seumur hidup
    4. Minimal deposit hanya 50k dan withdraw 100K
    5. Support semua bank di Indonesia dan semua bank online 24 jam
    6. Bisa deposit via Pulsa & E-Money (OVO, Go-Jek, PayPro, XL, Axis, T-SEL, Etc)
    7. Pelayanan yang ramah dengan Customer Service Profesional 24 jam
    8. Proses Deposit & Withdraw tercepat, paling lama 5 menit.
    9. Keamanan & kerahasiaan data anda terjamin 100%
    10. Permainan fair play member vs member tanpa ada ROBOT dan ADMIN

    Untuk info lengkapnya kamu bisa hubungi kontak ITUQQ dibawah ini :

    WhatsApp : +85595897137
    LINE : ituQQ
    Telegram : @ituQQ
    Instagram : @official_ituqq
    Twitter : @official_ituQQ
    Link Website 1
    Link Website 2

    ReplyDelete