Wednesday

Cerita Seks: Tetangga Yang Suka Ngajak Ngentot

"...ooh mbak Liana dari sana toh, emang ngurus apa?", "itu pak... kan sekarang ada orang baru yang tinggal dirumah saya...", "ooh gitu ya...hehe... namanya siapa itu temen kamu?" Liana hendak pulang, tapi langkahnya terhenti, ia sudah ditemui seorang pria. "namanya Raisa...", "wah namanya bagus dia ya...hehe... temen deket atau gimana kok kamu ajakin tinggal bareng..." sementara diajak ngobrol, pasti tubuh montok Liana itu sudah diganggu tangan jahil. "hmm temen sekolah aja pak dulu... itu juga disaranin sama orang tuaku...", "ooh temen sekolah ya... emang mau apa ikut tinggal dirumah kamu?... nah...hehe...", "iya buat nemenin Liana pak, biar gak sendiri dirumah..." Pria itu tampak senang, Liana tak menghiraukannya yang bahkan kini sudah asyik meremas remas toket besar Liana. "ooh iya kasihan kalau kamu sendiri dirumah ya...", "iya pak...ah...mh..." Liana baru mendesah sedikit ketika kini puting menonjolnya dipencet pencet, dan mulai mengeluarkan susu. "emang dirumah kamu ada kamar berapa Liana?", "ehm... ada tiga kamar pak...ahh..." Liana jelas kini berhenti melangkah, cewek itu sedang merasakan toketnya yang dirangsang, kini kaos yang dipakainya jadi basah oleh susu yang merembes terus.
"brarti Liana cari satu temen lagi dong...", "hmm...iya pak... nanti Liana pikir dulu...", "hmm iya iya... hehe... kayaknya Liana capek ini... mending kesana dulu..." Liana kemudian digiring pergi, menuju kebelakang sebuah rumah. "mmh...ah...ngh...", "hehe... ummph...mm...sluuurp...aah... temen kamu kok nggak diajak keliling sini dulu Liana?", "mmh... belum pak... dia masih... ah... sibuk beres beres...", "ooh gitu ya... bentar Liana...nah...hehe..." Pria itu tampak mengangkat kaos yang dipakai Liana, sampai toket besar sebelah kanannya terpampang bebas, langsung saja pria itu mengecup puting menonjol milik Liana, ia kenyot dan ia hisap terus, asyik saja ia minum susu segar langsung dari sumbernya. Liana cuma mendesah desah kecil, saat kini pria didepannya makin ganas, dan tampak tentu pria itu mau ngeseks saja sekalian dengan Liana.
"permisi...", "iya...sebentar...", "hmm...wah...mbak... ini... dikasih mamaku...", "ooh apa ini dek...", "ini kue mbak...", "ooh iya... makasih ya..." Dirumah Liana sana, raisa tampak menerima seorang tamu, bocah tetangga Liana itu mengantar kue selamat datang. "iya mbak... mbak ini namanya siapa?", "aku Raisa dek...", "ooh mbak Raisa... mbak Raisa... kok keringetan?", "ini aku masih beres beres dek... kan baru kemarin sampe disini..." memang bocah itu kaget, melihat Raisa cukup menarik dengan tubuhnya yang berkeringat, apalagi cewek itu cuma pakai tanktop dan celana pendek. "ooh... kalau mau biar saya bantuin mbak beres beresnya...", "ooh iya dek... makasih ya..." bocah itu senang senang saja membantu Raisa. Ia pun mengikuti Raisa kesalah satu kamar dirumah itu, memang masih belum tertata rapi, jadi bocah itu membantu saja sebisanya. "...ini taruh mana mbak?", "hmm... dimana ya?", "disini aja ya mbak...", "ooh iya dek disitu aja...", "iya mbak... itu mau dibawa kemana mbak?", "mau ditaruh atas situ dek...", "ooh... tapi nggak sampai ya mbak..." ,"iya ini...mh..." Raisa berusaha menaruh tas besar keatas lemari, tapi ia tidak sampai, cewek itu melompat lompat tetap saja tidak bisa, kini malah toket besarnya terlihat melompat lompat sampai hampir keluar dari tanktopnya. "biar aku bantuin mbak...", "hmm iya... gimana tapi dek?", "ehm... mbak Raisa... gendong aku aja...", "ooh iya... bentar ya..." "wah... sebentar mbak..." bocah itu kaget, tiba tiba sudah digendong Raisa, apalagi ia menghadap kepada raisa, kini saja ditahan di gunung kenyal milik raisa. "ini dek tasnya...", "iya mbak...wah...mh... agak kesini mbak..wah...", "sini ya dek... sampai nggak dek?" bocah itu merasa senang, ia bahkan merasakan penisnya sudah tegak dalam celana, seperti serasa dielus elus toket besar milik raisa. "mmh...udah ini mbak...", "oh iya... ini masih ada lagi dek..." ,"oh iya sini mbak... eh... sebentar mbak...", "kenapa dek...", "itu...mh... udah dikeluarin kan isinya?" bocah itu tampak berusaha menurunkan celananya, sampai penis remajanya muncul keluar kemudian ia tempelkan ditoket besar milik raisa. "udah dek... itu tadi udah aku masukin lemari juga...", "ooh iya...mh... sini mbak itu...", "hmm bentar... ini dek...", "iya... kesana lagi mbak..." bocah itu bukan main senang, sembari membantu Raisa, ia bisa mengelus elus penisnya di toket kenyal cewek aduhai itu. "...udah belum dek?", "udah mbak...", "hmm iya..eh... aduh...", "awas mbak...wah..." Raisa tersandung lalu roboh diatas kasur, bocah sange tadi kini ada diatas tubuh montoknya. "mmh... aduh...", "wah...hehe... kok bisa jatuh mbak..." bocah itu tampak senang, kini seluruh toket besar milik Raisa sudah terbebas dari tanktop dan bahkan bisa dipegang dan dielus si bocah beruntung itu. "ndak tau dek, tiba tiba jatuh aja...", "mbak raisa ndak papa kan?", "ndak papa kok dek..mh...ah....", "wah...hebat... kok keluar susunya ini mbak..." bocah itu mencoba memencet puting menonjol milik raisa, dan tiba tiba malah susu muncrat keluar. "mmh...ah... iya dek kadang emang keluar susunya..", "ooh gitu ya mbak..hehe... ini beres beres nya udah selesai ya mbak?", "hmm udah sih dek...", "iya udah mbak...ummph..mm...sluurp..mm..wah...mm..." bocah itu pun mulai beraksi saja, ia tepat diatas tubuh Raisa, membuat cewek montok itu tidak bisa bangun. kini toket besar Raisa berusaha diremas remas oleh bocah diatasnya itu, puting menonjolnya juga diemut dan dihisap bergantian. "mmh...ah...ngh...", "sluurp..ah.. bentar ya mbak... aku minta susunya ya...", "hmm iya dek...ahn..." bocah itu malah diperbolehkan, jadi ia makin semangat untuk memompa susu dari toket jumbo milik raisa. Kini bocah itu bahkan menggunakan kakinya juga, ia himpit toket besar Raisa dengan kedua kakinya, gunung kenyal nan besar itu tergencet ketengah "wah...ump..mh...sluurp..mh.." bocah sange itu kini bisa memegang dua puting susu Raisa yang berdekatan itu, ia jepit dengan jarinya, ia tabrakan ketengah, lalu ia coba saja menghisap keduanya sekaligus, karena ia mau nyusu sepuasnya saja, ia tidak peduli bila Raisa harus tiduran lama menunggu dirinya puas nyusu.
"..mh...ah...ah..uh...", "hehe... Liana, mending setelah ini pakai rok aja...", "mmh..ah... memang kenapa pak...", "iya biar... enak kalau jalan jalan... kalau tiba tiba ada sesuatu... juga gak repot...", "ooh iya..mh..ah...ngh..aah..." Liana mengiyakan saja, padahal kini ia juga sedang dientot. tubuhnya ditahan ditembok, tampak Liana hanya bersender dan menunggu, ketika memeknya disodok penis tegak dari depan, juga toket besarnya tak berhenti diremas remas dan dipompa keluar susunya. "mmh...sluurp...ah... Liana... habis ini mau ngapain?", "nnmh.. ah... mau bantu beres beres dirumah itu pak...", "ooh... halah mungkin juga udah selesai dia...", "hmm...tapi..ah...ngh..", "hehe... mending kamu beliin sesuatu buat temen kamu itu.. biar seneng... kan dia juga... uh... baru dateng...", "ooh iya pak... tapi...ah... Liana gak bawa uang...nngh...", "kan bisa beli dulu...ngh... bayarnya nanti gitu...", "gitu ya pak..ngh..ah...ah...aahn" Croot croot, Liana memang pasti mengerang keenakan saat memeknya disemprot sperma. "uuh...wah... mantap...hehe..." Pria itu berhenti berulah, ia mundur dan kini ia lihat Liana mulai jongkok dan tampak masih sibuk merasakan memeknya yang bergejolak. "nngh...aaahn..." tampak cairan persetubuhan menetes terus keluar dari memek basah Liana. Setelah itu, Liana masih istirahat sebentar, ia tidak tau tiba tiba sudah pergi saja pria yang tadi bersamanya. Liana kemudian memakai celananya lagi, ia pun melangkah pergi. "Wah... Liana...hehe... ini mau kemana?" baru juga pergi tak begitu jauh, sudah bertemu pria yang tertarik lagi pada Liana. "mau pulang pak...ehm, pak... disana itu jualan snack nggak?", " disana apa aja ada kok Liana... sini aku anterin kesana ya...hehe..." pria itu pun mengantar Liana ketoko terdekat. "permisi pak...", "iya...wauh.. hehe... mau beli apa Liana...", "mau beli snack pak... buat temen saya...", "ooh gitu ya... sini pilih aja Liana... masuk aja...", "iya pak permisi..."Liana pun masuk kedalam toko. "wah... kok bisa ketemu liana kamu? itu habis kamu apain", "baru ketemu tadi pak... udah basah semua itu bajunya... haha... udah ayo samperin...", "iya ayo..." pria yang mengantar Liana tadi malah melangkah bersama si pemilik toko untuk menyergap Liana. "...mmh...ah...pak...", "hehe... udah selesai milihnya Liana?", "ini berapaan pak?", "itu cuma 9 ribuan...wah..." dua pria tadi langsung mendekati Liana, tangan mereka langsung menyentuh tubuh montok Liana, digrayanginya sesuka hati, mereka tentu segera memegang toket jumbo milik Liana itu, diremas remasnya terus, dan air susu muncrat lagi, tampak makin basah kaos yang dipakai Liana itu. "ooh..mh..ah... tapi Liana ndak bawa uang pak...", "ooh ndak papa bayar kapan kapan aja Liana...", "hmm..ngh... tapi pak...", "udah gak papa... sekarang mbak Liana pilih aja snack yang banyak... biar seneng temennya itu...", "ooh iya pak... ngh..ah..uh...", "hmm...sluurp...ah... hehe... itu Liana... enak loh itu...", "ini ya pak..hmm..ngh..ah.." Liana mulai memilih snack, tapi tampak dua pria tadi sudah ada didepan toket besar miliknya, kini puting susu Liana dikenyot dan diemut, lalu disedot juga susunya, Liana sedari tadi masih memakai kaosnya, tapi memang putingnya yang membesar dan menonjol itu mudah untuk disantap dan dikenyot. "sluurp..mh..ah... kok cuma itu Liana ambil lagi...", "iya pak... mmh..ah...", "kalau mau didalam rumah lebih banyak Liana, ayo kedalam aja...", "mmh..ah..aahn.. iya pak..ah..." Liana dibawa masuk kerumah oleh dua pria itu. Tentu didalam bukan snack yang ditemui Liana, cewek itu malah dibawa keatas kasur, karena memang ia akan segera diperkosa dua pria sange itu.
"sluurp...ah...mmh..aduh uh..." Croot croot, dirumah Liana itu, Raisa masih tiduran dikamarnya, dan kini ia barusaja menerima semprotan sperma dari bocah yang membantunya beres beres itu. Setela klimaks, baru bocah itu turun dari tubuh montok Raisa. "hmm..ah... dek... aku mau mandi dulu ya...", "mh... mbak aku ikutan ya... tuh aku juga keringetan...", "hmm iya dek..." raisa melangkah pergi kekamar mandi, sedang bocah tadi masih menghela nafas panjang, kemudian ia melepas pakaiannya, dan melangkah menuju kamar mandi. Sampai disana ia melihat Raisa sudah telanjang bulat, dan mulai bersiap mandi. "wah...hehe...hmm... mbak Raisa...", "iya dek..." "hehe... sini biar aku bantu sabunin ya...", "ooh iya..." tentu bocah itu sangat antusias. Ketika tubuh mereka sudah basah, segera bocah itu mulai menyabuni tubuh mulus Raisa. "hehe...wah... mbak Raisa... habis ini gantian sabunin badanku ya..."," iya dek..." bocah itu kemudian memberikan sabun pada Raisa. "ini mbak sini dulu...", "sini ya dek...", "iya...wah...uh..." Raisa malah diminta menyabuni penis remaja milik bocah sange itu. tentu ia sangat senang, ia merasakan kenikmatan baru. "udah ini dek...", "belum mbak... ndak bersih kalau pakai tangan aja...", "terus gimana dek...", "gini mbak... mbak Raisa buka dulu kakinya...", "iya udah ini...", "nah... hehe...mh..ngh....nah..aah..wah..." ,"ah..mmh...ngh..." bocah itu langsung merayap mendekati Raisa, ia segera menancapkan penis tegaknya dimemek Raisa sebisanya, meski tak masuk sampai dalam, yang penting ia tau bagaimana rasanya bisa ngeseks dengan cewek montok seperti Raisa. "ngh..ah... dek...ngh...", "mhm..ah.. kalau gini sekalian tuh..mh... sabunnya tadi bersihin dalem situ mbak...uh..uh..", "mh..ah..iya..ah...", "mmh... mbak Raisa.. susunya masih keluar ini...ummph..sluurp..mh...mmh.."tidak puas cuma menggesekan penisnya dalam memek hangat Raisa, bocah itu mulai kembali menikmati toket jumbo favoritnya. Bocah itu tak percaya, ternyata ada cewek seperti Raisa, yang begitu menggoda dan mudah diajak melakukan apa saja. Entah berapa lama bocah itu bisa menikmati memek Raisa, yang jelas setelah itu ia kembali klimaks, Croot crot croot, ia tak percaya rasanya begitu nikmat bisa menyemprotkan sperma dalam memek hangat. "ah..ah...ngh...ahn..." Raisa jelas juga bisa merasakan tubuhnya bergejolak, meski habis ngeseks dengan bocah. Setelah itu Raisa mandi seperti biasa tanpa gangguan, karena bocah didekatnya sudah diam dan tidak banyak tingkah. "...mbak Raisa... besok aku main kesini boleh ya?" "hmm iya boleh kok dek...", "hehe... makasih mbak Raisa... aku pulang dulu...", "iya dek..." setelah berpakaian, bocah itu langsung pergi dengan penuh suka Cita.
"Liana... besok besok kalau kesini... kalau mau beli... tinggal ambil aja ya... urusan bayar itu...bisa diatur...", "iya Liana, kalau belinya banyak, nanti saya bantuin bawanya ya...haha..." Dua pria sange itu sudah tampak sangat senang, memang kini mereka sudah diatas kasur bersama Liana. "mmh..mmgh..mh...fgh...mh.." Liana sudah bergoyang goyang diatas kasur itu, mulutnya disumpal penis, memeknya juga digesek gesek penis tegak. Liana baru keluar sebentar sudah sibuk saja mengurus penis tegak. "uuh..wah... hebat ya Liana...hehe... umph..mm..sluurp..mh..." sembari menyodok memek hangat Liana, pria yang memeluk tubuh cewek montok itu juga asyik menyedot susu dari puting kenyal Liana. Pria pemilik toko itu tak menutup lapaknya, ia biarkan begitu saja, ia sudah tidak peduli dengan yang lain, ia fokus untuk menikmati tubuh montok Liana saja. "Hehe..uh...mmh... aduh..uuh..." Croot crooot, tampak sudah klimaks satu, pria itu mengisi mulut Liana dengan sperma. "mmh..mgh...gleg...mmgh..uhuk...ah..mmh..", "hehe... makasih Liana... hehe..." Pria itu diam diam menjauh lalu berpakaian lagi, dan segera pergi keluar. kini Liana tinggal berdua saja dengan si pemilik toko. Pria yang mengantarnya tadi sebelum pergi tampak mengambil beberapa rokok yang dijual ditoko kosong yang penjaganya sedang asyik ngeseks itu. "sluurp..mmh..ah...hehe... Liana... kalau mau bisa ambil yang lainnya juga deh... gak papa kok..hehe...", "mmh..ah...iya pak..ahn...ah...", "tapi nanti ya... hehe... uh..." Tentu pria itu masih mau memuaskan nafsunya dulu. Sleb sleb sleb, terdengar begitu jelas suara gesekan penis tegaknya dalam memek becek Liana. Liana mendesah terus, apalagi cewek itu sebelumnya sudah dirangsang tubuhnya, kini malah makin menjadi. "mh..ah..ah...aaahn.." tampak Liana jadi klimaks duluan, ia semprotkan cairan kewanitaanya menyembur dari memek hangatnya. "wah luar biasa...mh..mh...uh... ah..." Croot croot croot, si pemilik toko itu sebelum klimaks sudah menabrakan penisnya maju mundur dengan kecepatan tinggi. Setelah itu ia pun tumbang juga bersama Liana. Sempat istirahat sebentar, pria itu sudah berpakaian duluan, karena ia baru ingat tokonya yang tidak dijaga. Setelah beberapa saat baru pria itu melihat Liana muncul dari dalam rumah. "mmh...pak...", "eh Liana... nih... udah aku siapin... tinggal dibawa pulang...", "oh iya... makasih ya pak...", "hehe...iya Liana..." Liana pun bisa pulang sekarang, sambil membawa snack cukup banyak. Dirumahnya sana, raisa sudah menunggu, rumah sudah bersih dan beres. Raisa sebenarnya juga ingin jalan jalan, tapi tentu ia tak mau meninggalkan rumah Liana begitu saja. "eh.. Raisa...", "Liana... kok baru pulang...", "iya... ini aku beliin kamu snack...", "wah makasih ya Liana... tadi juga ada tetangga yang ngasih kue..." "ooh iya udah... ayo dimakan aja bareng bareng...", "hmm iya.. yuk..." dua cewek itu pun bisa makan bersama, juga mengobrol dengan bebas. Liana dan raisa mungkin hari itu sudah bisa santai, tapi dihari selanjutnya mungkin mereka akan sibuk, mengurus pria pria sange disekitar tempat tinggalnya itu.

1 comment:

  1. cewe yang penasaran pengen nyusuin. terus dia nyusuin adeknya atau keponakannya yang masih bayi. samlai keluar susu. terus ketahuan kakaknya

    ReplyDelete