Saturday

Cerita Seks: Kegiatan Seks Vana dan Sasa

Vana sementara tinggal dikamar peninggalan kakeknya Sasa. "Disini kamarnya mbak Vana ya", "iya Sasa..." Sasa membantu Vana sebentar mengatur kamar, setelah itu ia tinggal kekamarnya. Vana setelah selesai mengatur kamar, ia keluar dan mengecek keseluruhan rumah Sasa itu. Rumah itu menurut vana cukup bagus, vana merasa sudah pas saja padahal baru tiba. "Mbak Vana..." Sasa kali itu sibuk membaca list harga, lalu vana datang kekamar dan duduk disebelahnya. "Sasa ngapain?", "ini baca baca mbak, aku kan jaga toko dekat sini, tapi belum hafal harga barang", "ooh haha... hmm... Sasa bentar ya..." Vana melihat tubuh Sasa itu sama montok dan modis seperti dirinya. "Kenapa mbak?", "liat deh... badan kita sama montoknya ya...haha", "hmm iya keliatannya mbak", "buka dulu coba baju kamu", "hmm iya...mmh" Vana dan Sasa malah melepas baju mereka, mereka kemudian berhadapan, bisa jelas terlihat mereka punya buah dada yang sama besar dan montok. "Wah dadanya aja sama...", "kok bisa ya mbak...", "iya  ya...sini...hmm..." Vana mendekat, kini buah dada mereka bertabrakan, puting mereka bertemu saling sapa. "Mbak Vana... apa dadanya bisa menghasilkan Asi juga?", "wah... iya... kamu pasti sama ya...", "iya mbak...aahn..." Vana menangkap buah dada Sasa... ia remas remas, sampai susu keluar dari puting cewek itu.
"Wah iya... liat nih ya..." Vana kemudian meremas buah dadanya sendiri, putingnya juga meneteskan susu. Pemandangan luar biasa, dua pasang toket besar siap perah itu bertemu. "Hmm iya keluar juga ya mbak", "hehe iya... ooh pasti pak komir tau juga ya kamu bisa hasilin susu?", "iya mbak, kenapa memangnya?", "ooh dasar...haha ndak papa... sini aku coba punya kamu umm .mm..sluurp...wah..mm" Vana melahap puting Sasa, dihisap hisap lalu ia minum susunya. "Aahn..mmh...", "hmm hehe... ayo Sasa coba punyaku", "iya mbak...umm...mm...sluurp...", "hmm...asyik ya..." bergantian mereka sibuk menyedot susu dari puting lawan mainnya. Siapa yang melihat pasti langsung terangsang.
Sedang asyik asyiknya, malah ada tamu datang, "hmm bentar ya Sasa, aku buka pintu, kamu jangan pake baju dulu", "oh iya iya..." Vana memakai tanktopnya, lalu ia kedepan. "Permisi... wah...", "iya... kamu siapa?", "aku Haris... mbak ini siapa?" Haris kaget, melihat tubuh montok itu namun dengan wajah berbeda. "Aku vana... temannya Sasa...", "oh iya ...mbak Sasa ada... ini ada list harga yang satu lagi tadi belum sempat aku kasih", "ooh gitu... iya udah biar aku kasih ke dia", "hmm iya sudah makasih mbak" Haris jadinya pergi padahal ia mau mampir dulu untuk minta susu, tapi ia masih belum tau vana sebenarnya pasti akan membolehkan. Vana kembali kekamar Sasa, "ini ada tambahan dari Haris", "ooh iya... dia kemana mbak?", "udah pulang... itu anaknya yang punya toko?", "iya betul...", "hmm... sering kamu kasih susu juga?", "iya mbak... kenapa?", "pantesan...hehe...ndak papa... eh lagi ya kamu hisap susuku..." hari itu vana memang berkenalan lebih dekat dengan Sasa, lama lama ia tau Sasa sering diajak ngentot, sama seperti vana, bedanya mungkin Vana memang lebih faham dan lebih sadar.
 Esok harinya, Sasa pergi kerja, Vana dirumah. Sasa mulai bekerja lebih baik karena sudah mulai faham dan juga hafal harga. "Makasih Sasa...", "iya..." mungkin banyak yang mampir ketoko itu sekarang, kebanyakan laki laki malah. Haris sepulang sekolah langsung menemui Sasa di toko itu. "Mbak Sasa..." datang datang langsung memeluk Sasa, bahkan ia sandarkan kepalanya ditoker montok Sasa. "Iya Haris... barung pulang sekolah ya?", "iya...hmm...eh mbak... yang namanya mbak Vana itu siapa?", "ooh dia mulai sekarang tinggal dirumah sama aku... sementara aja soalnya tempat dia tinggal sedang direnovasi", "ooh gitu...hmm... mbak Sasa udah makan?", "belum sih dek...", "ayo makan siang dulu... tutup dulu warungnya", "ooh iya..." Haris mengajak Sasa makan siang sembari berharap bisa minta susu nanti. Ditempat lain, Vana dirumah Sasa itu sedang kedatangan tamu, "...iya pak Komir... makasih udah dikasih tau soal tempat ini" Ternyata si komir, datang menemui vana. "Hehe... iya... gimana si Sasa...", "dia baik kok pak... kita seperti orang kembar saja...", "hehe emang kembar toh...hmm", "iih pak komir... gak bilang kalau Sasa juga bisa menyusui", "hehe ya kamu biar tau sendiri", "hehe iya... udah pak komir gak kerja... udah jam segini...", "hehe... nanti aja... sekarang...", "aahn... pak komir... jangan didepan nanti ada orang...aah..." Komir langsung memeluk Vana, ia pegang buah dada montok dalam tanktop ketat itu. "Hehe terus dimana?", "dikamar dong pak... huh... sekali aja loh pak... sebagai tanda terima kasihku... nanti  .aahn...kalau mau lagi... harus kasih komisi...", "hehe iya Vana... udah ayo...", "belum sampai kamar pak...ahn ... aduh udah diremas aja sih...tuh jadi keluar...", "hehe...maaf... ayo vana sayang..." Vana jadinya memuaskan komir, karena pria itu vana bisa dapat tempat tinggal sementara. /par "ayah kamu kemana?", "beli barang barang buat stock toko", "ooh... ayo dibuka lagi tokonya", "bentar mbak...hmm", "Haris...aahn...mmh... kamu mau..." Sasa jadinya menuruti kemauan Haris, bocah itu membuka baju yang dipakai Sasa, lalu ia tangkap toket besar itu, ia remas remas sampai keluar air kenikmatannya. "Iya bentar mbak...umm...mm...sluurp..mm" Haris kenyang makan, sekarang waktunya kenyang nyusu, sebelum ayahnya datang. Dirumahnya sasa, Vana juga sedang menyuguhkan buah dadanya, yang kini asyik dipompa susunya oleh pak komir. "Mm...sluurp...aah...", "hmm pak komir... kira kira susunya enakan punya vana atau punya Sasa?", "hmm...aah... sama enak semua kok...", "gak bisa pak komir harus milih dong..." Komir heran, tak seperti Sasa, Vana saat buah dadanya diperah terlihat lebih santai seperti sudah terbiasa sekali, meski Sasa juga cukup terbiasa. "Mm...sluurp...aah... iya punya kamu deh... lebih... puas rasanya", "nah gitu dong pak...hehe... hmm... tangannya bentar pak... belum dibuka juga...", "ooh hiya iya...nah...wah... ini yang spesial yah..." Vana segera telanjang bulat, Komir takjub melihat selangkangan tak berbulu milik vana, "aah... bentar dong pak belum siap...udah main pegang aja...", "hehe udah gak sabar nih...", "iya iya...nah udah...aahn..." Vana lanjut memuaskan Komir. Sasa juga sudah cukup memuaskan haris dengan susu segarnya, namun bocah itu juga bernafsu besar, meski fisiknya tak sebesar Komir. "Mm...sluurp...aah... hmm...udah deh mbak", "hmm iya...kamu kok buka celana?", "ini... apa...minta...", "ooh iya bentar...kamu duduk aja...", "wah...hmm...uuh" Sasa melihat penis remaja milik Haris sudah tegak, segera ia tangkap dan dikocoknya, cewek itu memang sudah terbiasa mengurus kemaluan tegang. Sasa mungkin tampak rileks, kini haris yang cemas, rasa yang nikmat itu terganggu rasa takut bila orang tuanya datang. "Haris kenapa kok keliatan bingung?", "iya... takut tegangnya lama ini...eh..mbak...", "hmm kalau gini biasanya cepet kamu...umm...mmh" Sasa mendekat, malah ia emut penis tegak itu, makin nikmat saja apa yang dirasakan Haris. Waktu berjalan, Haris malah makin cemas, namun ia tak bisa berpaling dari kenikmatan. "Wah...uuh...mh...udah deh mbak... Haris kekamar mandi dulu", "ooh iya dek..." Haris pergi kekamar mandi, meski ia belum klimaks. Jadi ia mengurus penisnya sendiri, sampai ia klimaks dan ia buang spermanya. Setelah itu Haris memakai celana, lalu mencari Sasa, yang tampak sudah kedepan. Sampai depan, orangtua Haris sudah datang, untung Sasa juga sudah berpakaian, jadi seperti tak terjadi apa apa. "Udah pulang toh...", "iya... haris buka lagi tokonya... Sasa mau pulang dulu", "oke yah... makasih mbak sasa..." Haris pergi membuka toko lagi, Sasa berpamitan lalu pulang kerumah. /par Sampai rumah, sasa masuk kedalam, belum jauh sudah mendengar suara Vana mendesah, "aahn...aah...uuh" Sasa kemudian menghampiri, ia tengok kamar yang ditempati vana. Sasa melihat komir sedang asyik meniduri vana dan menusukan kemaluannya kedalam memek vana. "Uuh...wah... ada Sasa...", "iya pak komir..." Vana kemudian menengok, ia lihat Sasa didepan pintu kamar yang dibuka setengah, "Sasa... sini..." Sasa masuk kekamar itu, "hehe... bentar ya Sasa... lagi... nemenin vana ini..." Komir senyam senyum saja, "iya pak komir" Sasa kemudian melihat vana yang sudah berkeringat seperti pak komir, "Sasa... ayo buka pakaianmu...sini ikut", "wah...asyik dong...haha..." Komir tersenyum lebar. "Hmm iya bentar..." Sasa menurut saja, ia buka pakaiannya, lalu mendekati vana dan Komir. "Sini sini...umm...aku haus...pak komir minggir bentar... sini naik aja Sasa...", "iya...mmh... aahn..mm" Komir minggir, kini Sasa yang ada diatas vana. Vana langsung menyambar buah dada milik Sasa yang menjuntai didepannya, ia sedot puting susu cewek itu. "Mmh...m...sluurp...aah...mm... pak komir..." Vana memecahkan lamunan komir yang tak percaya melihat dua cewek montok dan menggoda itu bersama dalam pose menggairahkan. "Eh...iya Vana...", "susunya Sasa keluarnya kurang kenceng nih... tolong gesekin itu tuh...", "wah... gitu ya... siap deh..." Sasa bingung, namun ia bisa faham segera, "apa sih mbak...eh...pak...aahn...aah...mmh..." Pak komir Memegang bokong Sasa yang sedang nungging itu, lalu ia pasang penisnya yang masih tegak kememek cewek itu, sleeb... masuk semua, lalu ia gesek segera, ia ingin menunjukan kebolehannya. "Uuh...wah..mmh... gimana...mmh", "mm...m...sluurp...sip pak..mm...sluurp.." Vana malah senang, tubuh sasa diatasnya itu bergoyang, puting susu yang dikenyot Vana itu mengeluarkan susu lebih banyak. Pemandangan luarbiasa terpampang, dua tubuh seksi dan montok bertumpuk dan bergoyang, sembari dari belakang ada yang memberi penetrasi kenikmatan. "Hebat...hmm...hehe...", "aahn...ah...ah...mmh...", "uuh... aku pindah yang bawah deh..." habis menyodok memek Sasa, Komir pindah menarget memek milik vana, "mm...sluurp...aahn...loh kok punyaku disodok juga...pak komir nakal yah...", "hehe...ooh... biar sama sama dong...mmh", "memang pak komir ini... balik sana keatas...", "hehe iya iya..mmh" Komir bukan main senang, dua memek siap gesek sudah tersedia didepannya, dua duanya begitu indah dan memberikan kenikmatan berlebih. Adegan seks threesome itu berlanjut terus, Sasa dan vana sempat bertukar posisi untuk mengurus buah dada masing masing, Komir tinggal terus menggenjot memek dua cewek montok itu. "Mmh...aahn..mmh...", "uuh...aduh...mmh", "pak komir... kalau mau keluar bilang...", "iya...ini udah mau...aduh..." Komir mencabut penisnya dari lubang kenikmatan, lalu ia sudah klimaks saja, Croot crot croot, sperma menyembur diantara tubuh Sasa dan vana, berceceran ditubuh mulus mereka. "Hmm...aahn..mmh", "wah pak komir... main semprot aja..." Komir bisa melihat jelas, ekspresi vana dan sasa berbeda, tapi jelas mereka berdua puas. "Hehe maaf ya...udah gak tahan..huft..." Komir istirahat didekat kasur, Vana dan sasa tiduran istirahat dikasur. Setelah itu komir berpakaian duluan, "mau kemana pak?", "pulang dulu ya...hehe... makasih ya...vana...Sasa...", "iya pak... jangan balik lagi...haha..." Komir pulang dengan begitu puas. "Mmh... mbak Vana...", "iya Sasa? Eh ayo kita mandi... lengket semua nih pejuhnya pak komir...", "hmm Sasa barusan mau nanya mbak Vana mau mandi atau ndak", "pas kalau begitu... ayo mandi...mmh..." Vana dan sasa kini pindah kekamar mandi. Segera mereka membasuh tubuh mereka, membersihkan sisa sisa aksi persetubuhan nikmat tadi. Setelah itu Sasa menuju kamarnya, tak lama Vana datang juga, "mbak Vana gak ganti baju dulu?", "bentar bentar... kita belum foto... sini bentar...", "hmm gimana mbak?", "udah ikutin aku...hehe..." Dua cewek itu masih telanjang, mereka mengambil posisi dikasur. Vana menggunakan hpnya untuk berfoto, dari selfie sampai posisi menggairahkan lainnya. Yang jelas siapa saja melihat foto itu pasti langsung terangsang, melihat tubuh putih mulus dan juga dua pasang buah dada besar yang ranum. "Udah belum mbak?", "iya udah...hihi... dah cepet pake pakaian sana Sasa..." Vana kembali kekamarnya sendiri, Sasa berpakaian setelah itu. Vana dikamarnya masih belum berpakaian, ia tiduran saja dikasur, sambil sibuk menggunakan hpnya. Cewek itu malah mengupload fotonya kesalah satu akun sosial medianya, ia pilih foto yang masih menutup bagian vital dan juga putingnya. Memang Vana jadi tertarik menjajaki dunia seks berbayar lewat online. Mungkin Sasa dan Vana berbeda pemikiran, tapi mereka jelas akan menikmati adegan seks lagi hari hari selanjutnya.

1 comment:

  1. cewe yang pengen belajar menyusui dong kak

    ReplyDelete