Tuesday

Cerita seks: Ngentot Ulfa dimobil

Sudah lama aku tidak ngeseks dengan cewek semenjak bercinta dengan cewek china dulu itu. Aku kini ditinggal ke Malaysia oleh pak Rowan, karena ia sudah didampingi istrinya. Jadi kini aku sementara diindonesia saja, menggantikan pak rowan. Hari itu sangat beda, karena ada si Ulfa yang menemaniku mengurus pekerjaan pak rowan yang ditinggal ini. Ulfa masih muda, umurnya sekitar 30 an, Ia cukup mempesona, apalagi ia memakai rok mini hitam itu. “Zell, ini ada berkas yang perlu dicek”, “oh, iya fa, kamu tumben kok cantik”, “yee, tiap hari aku cantik kok,haha” Kemudian ulfa kembali menuju meja kerjanya, aku masih memandangi dirinya yang ternyata mulus itu, sampai hampir lupa sampai mana aku tadi memeriksa berkas ini.

Hari itu penat sekali, karena ternyata berkas berkas itu menumpuk karena ada perusahaan baru yang berkerjasama, sampai malam itu aku masih dikantor, ulfa sudah pulang tampaknya, karena aku ingin semua berkas itu selesai, terpaksa harus tidur dikantor, Setelah semua berkas itu terselesaikan, tepat tengah malam aku tertidur. Esok paginya Aku dibangunkan Ulfa, “Hey,zell, bangun, gila kamu, ngelembur ya?”, “mmm…eh ulfa, iya, berkasnya banyak yang harus diselesaikan”, “tau gitu aku bantu kemarin zell, kamu bersihin diri dulu sana”. Cukup senang aku karena dibangunkan seorang bidadari. Segera aku pergi kekamar mandi dan membersihkan diri.
Setelah mandi, saat aku kembali ke mejaku, ternyata sudah ada berkas yang baru lagi, “Zell, itu ada berkas baru yang perlu diurus, si bos tadi yang ngasih”, “buseet, baru aja bangun udah ada lagi”, “sabar ya, nanti aku bantu deh”, “wah, makasih ya…” Lalu aku ingin keluar sebentar untuk mencari makan, sempat terfikir olehku untuk mengajak Ulfa, “Fa, temenin aku yuk, cari makan diluar”, “Aku juga belum sarapan sih, obnya juga belum pada dating”, “yuk, naik mobil ku aja” Segera aku dan Ulfa menuju mobilku. Ulfa kemudian masuk kemobil dikursi belakang, sedang aku dikursi pengemudi. Segera kugas mobil ini dan menuju tempat makan terdekat. 
Beberapa menit berlalu, aku sampai ditempat makan itu, lalu segera turun, terlihat ulfa juga menyusul, “Eh sebentar Zell, ada yang ketinggalan”, Ulfa sedang mencari sesuatu, aku cukup kaget karena Ulfa posisinya sedang membokongiku, terlihat rokmininya itu Nampak tidak cukup, celana dalamnya menempel ketat karena pantatnya yang bohay itu, wah, memang cewek ini luar biasa. Setelah masuk kedalam, kami segera memesan makanan, “Kali ini aku bayarin ya Fa, kamu soalnya udah mau bangunin aku tadi”, “makasih zell, ih baik banget deh” senyum diwajah Ulfa itu kuiringi dengan gelengan kepala, cantiknya cewek itu. Setelah makan kami segera kembali kekantor dan mengerjakan tugas seperti biasa.
“Sini zell, aku bantu ngerjainnya”, “makasih fa”, Ulfa mengambil beberapa berkas, mungkin ini bisa meringankan bebanku. Sampai sore itu tampaknya aku harus lembur lagi, karena masih banyaknya berkas yang harus dikerjakan, “Fa, aku ngelembur lagi nih, haha”, “Aduh aduh, aku temenin deh”, “Jangan fa, kamu pulang aja”, lalu ulfa pergi, mungkin ia juga merasa lelah. Malamnya aku ternyata sendiri dikantor, semua orang sudah pulang, mungkin hanya satpam diluar yang menemaniku. Tepat pukul Sembilan, aku menyelesaikan semua tugas itu, saat itu aku mendengar seseorang mendekat. “Zell, udah selesai berkas berkasnya?” ternyata itu ulfa, “Udah fa, loh kok kamu kesini lagi?”, “Ini ada makanan, kamu pasti laper habis kerja?”, “wah tau aja kamu fa, yuk makan deh” Ulfa yang membawa dua bungkus makanan itu sekarang sedang makan bersamaku.
Setelah makan, kuajak dia untuk pulang, “Yuk pulang fa, udah malem”, “iya, aku numpang ya zell, aku gak bawa kendaraan”, “ooh, oke deh”. Segera kembali kami masuk kedalam mobil dan pergi pulang, namun kali ini ulfa duduk didepan bersama ku. Aku jadi tidak fokus, karena paha mulusnya itu terlihat jelas tak mampu ditutupi rok mininya. “Zell, kamu gak lelah?”, “Lelah sih, tapi kan udah makan tadi, jadi ada tenaga lagi deh”, “ooh, bagus kalau gitu” Tiba tiba Ulfa merunduk dan mendekat kan dirinya padaku, ia membuka resleting celanaku dan segera menggenggam penisku. “Fa! Lho kok?”, “udaah, kacian nih adik kamu gak diurus, kamu kerja terus” Karena aku sedang menyetir, aku berusaha fokus. Tapi ternyata kini Ulfa Mengocok penisku, saat kulihat dirinya, belahan dadanya kini bisa kulihat dengan jelas, “Zell, berhenti aja dulu, biar enak nih kocokanku”, belum sempat ku jawab, penisku malah ditelan, auuuuf, nikmat sekali. Pelan pelan kuhentikan mobilku, kuparkir disudut jalan yang sepi. “mmm…mmm..mmm..slruuup…mmm” Suara Ulfa membuatku terangsang. Beberapa menit kemudian, croot croot, “auuufg…slruuup, eeh udah keluar aja zell”, “uuuf, kamu sih nyedot nyedot penisku”, “Sekarang gantian dong, memek ku udah basah ni zell”, “yang bener fa? Kamu kenapa sih?”, “aku udah lama pengen ginian sama kamu zell, udah yuk, nikmatin mekiku” Kursi duduk ulfa diturunkan, kini ia tiduran, sambil membuka lebar selangkangannnya, ia juga menarik roknya keatas, terlihat celana dalam hitam miliknya. Segera kepalaku menuju selakangannya, aroma air surgawi itu sangat kuat, membuat ku langsung menjilatinya, kujilat dari celana dalam basah itu, “mmm…auuuu…asyik zel…uuuff” Ulfa menikmati sekali, kemudian aku tarik celana dalamnya kebawah, dan terlihatlah vagina Ulfa, nampaknya ia sering diobok obok oleh pria dewasa. Segera kucium bibir memek itu, lalu lidahku menjilati dinding vagina dalam itu, “auuh,zell….mmmmf….ooouh” Lalu air deras mengalir keluar dari memek itu, kusedot dan kutelan habis karena haus. “oooh, nikmat banget zell, sini udah, aku mau kontolmu dimemek ini ya…”. Ulfa kemudian membalikkan badannya, lalu segera kutempelkan kepala penisku dipintu dinding kewanitaan itu, perlahan ku masukkan kedalam, “nnnnghh….terus zell…mmmf…ooooh!” Ulfa berteriak saat penisku sudah tenggelam dimemeknya itu.
Segera ku gesek saja penis itu, terasa sepertinya sudah tidak sempit, tapi memek itu sangat nikmat untuk diobok obok,” auuuh,zel….mmmf…oouuuff…eiih”, “Pantes kamu sering ketemu pak rowan, pasti sering dikentot juga ya?”, “auuh, iya zel… tapi…mmmf….punyamu lebih besar….aaahn” Mendengar pujian Ulfa, gerakan maju mundur penisku semakin cepat, kini tubuh ulfa mulai menggelinjang, sungguh luar biasa nikmat. Lalu karena melihat lubang pantatnya itu sangat menarik, aku cabut penisku dari memeknya dan kuarahkan keanusnya, “Kalo lubang ini sering diisi kontolnya pak rowan ya?”, “mmmf…iya…itu lubang favoritnya…auuuf” Ternyata lubang ini lebih sempit, kontolku agak kesulitan masuk, namun segera aku gesek saja lubang itu, Ulfa semakin menggelinjang, desahannnya tak bisa dihentikan, ini pengalaman pertamaku ngeseks dimobilku sendiri.
“Fa, aku mau keluarin pejuku didalem sini ya”, “auuhf…iya…mmmf….lakuin aja zel… aaaahn” Crooot crooot crooot, spermaku banjir didalam lubang pantat Ulfa, saat kucabut penisku, maniku muncrat keluar, terlihat ulfa masih menggelinjang, beberapa saat kemudian aku cium Ulfa dan memeluknya. “Makasih ya ulfa”, “,mmm..makasih juga zell… udah lama pengen main sama kamu… nikmat banget tadi…yuuk pulang, besok kerja lagi loh”, “hehe, yuuk deh”. Segera kami berbenah dan segera pulang.
Esoknya pak rowan tampak sudah kembali, kini tugasku jadi ringan kembali, “bagus juga kerjaan kamu zell, well done, saya pikir waktu saya kembali akan menemukan tumpukan berkas berkas”, “Yes sir, it’s my job sir, saya juga dibantu Ulfa dalam mengengecek dan mengisi berkas berkas itu”, “nice, good to see you two can cooperate”. Dasar pak rowan, baru tiba udah mandang mandang ulfa aja. Pasti nanti si Ulfa digenjot lagi sama pak rowan, ah biar lah, aku juga sudah menikmati tubuh indah si Ulfa yang cantik itu.

1 comment: