Friday

Cerita seks: Janda muda diterongin 3 Anak SMA

Asti sekarang punya sepeda motor, Ia sering memakai motor itu untuk pergi kerja, tentu saja supaya tidak habis biaya banyak. Suatu hari saat akan pulang dari tempat kerjanya, ada beberapa anak sma menyebrang, mungkin karena  tak tau, ia hampir saja menabrak Anak anak sma itu. Ciiiiiit, motor Asti terhenti, tapi anak sma itu sudah jatuh, mungkin hanya pura pura saja. “Aduh deeek maaaf, kamu gak papa”, “Aduh mbak kalo nyetir yang bener”, “Maaf maaf, ada yang luka?” anak sma yang jatuh itu melihat ke Asti, ia termenung ketika tau Asti yang memakai kemeja hitam  dan rok mini itu terlihat belahan dadanya. “Aduuh, tanganku sakit, aduh, yang lain juga sakit, uuuh”, “Waduh gimana ini mbak? Temen saya jadi sakit, mbak harus tanggung jawab”, “Aduuh, maaf ya, ya udah, mbak akan tanggung jawab”. Lalu Asti diajak kerumah anak itu, Asti baru sadar ada 3 anak sma yang tadi ia temui. Asti duduk disofa ruang tamu, lalu tiga anak SMA itu menanyainya, “Mbak perkenalkan dulu, saya Yogi, ini Eri, dan itu Pandi”, “salam kenal, saya Asti”. Tiga bocah SMA itu masih bingung harus ngapain, karena dipikiran mereka hanya tentang buah dada Asti yang mereka rasa cukup besar untuk dinikmati.
“Mbak, kok bisa nabrak saya tadi?”, “maaf ya, saya tadi pulang kerja, agak lelah sedikit, Yogi, sebelah mana yang sakit?” Asti mendekati yogi, ia memegang tangannya, sontak Yogi yang  masih muda itu didekati cewek secantik Asti pasti ngaceng kontolnya. “Aduh,uuuh”, “sakit ya dek? Maaf maaf”.
“Mbak Asti tunggu sini bentar, saya mau bicara sama temen temen”, “Iya dek”. Mereka bertiga menuju kamar yogi, lalu mulai bicara, “Er,ndi, gimana nih? Gua gak tahan, cantik bener tuh cewek, mana montok lagi”, “Iya gik, gila, tenggorokan gua udah kering ini”, “payah kalian, gini aja gik, kamu tiduran dikasur sana, kamu pura pura sakit, semua badan kamu, nanti aku yang atur” kata pandi yang sepertinya pintar bersiasat itu. “Oke dah, lo yang atur ya ndi, Er, ambilin minum gih buat kita” ,”siip, yuk kita beraksi”. Eri pergi kedapur untuk mengambil minuman, sedang pandi mulai bersiasat.
“Mbak, temen saya kesakitan, mbak harus tanggung jawab, tolong mbak kekamar, kami gak tau ada tukang pijat didaerah ini, mbak tolong pijitin si Yogi”, “Aduuh, kaciaan, ya udah, mbak kekamar yogik yach”. Lalu Asti berlari kekamar, dan segera menemui yogi. “Yogi, mana yang sakit?”, “ dada saya agak sakit mbak”. Tanpa aba aba Asti membuka baju yogi dan mulai mengelus ngelusnya, “gini enakan nggak dek?”, “enak banget mbak” Pandi yang sudang ngaceng itu member kode kepada yogi agar berteriak sakit, lalu segera ia beraksi, “Aduh, sakiit kak, dadaku, uuuh”, “Masih sakit, pijit pake tangan masih sakit?”, “Pijit pake buah dada punya si mbak aja, biar yogi gak sakit tuh dadanya”, tanpa malu Asti membuka baju dan juga bhnya. Yogi tersenyum melongo melihat buah dada besar Asti kini bergoyang goyang, kemudian ditempelkan kedadanya. Kak Asti kemudian menggesekan Buah dadanya kedada Yogi, yogi tentu keasyikan, ia merem melek. Pandi didepan pintu itu melompat kegirangan, ia iri dengan apa yang dirasakan Yogi. “Yogi? Masih sakyit? Aduh cayaang…mmmm”. Yogi merasa ada yang membasahi dadanya, ternyata itu air susu Asti.
“Ndi, minumannya habis, masak kita cuman liatin gelas kosong?”, “diem lu Er, tuh liat”. Eri kemudian menoleh, betapa kagetnya dia, temannya itu sedang dielus dadanya dengan melon besar milik mbak Asti. Ia menelan liurnya, ia menggelengkan kepalanya, ia hanya berdiri memegangi dua gelas kosong. Pandi yang cerdik itu menemukan ide, “Mbak, kok basah sih dadanya Yogi?”, “mmm…maaf yach, air susu mbak keluar itu”, “jangan dikeluarin situ mbak, tolong isi gelas ini dengan susunya mbak Asti saja, lagi gak ada air minum”, “mmm… tapi aku lagi mijitin yogi, gak bisa meres susu”, “biar saya sama Eri saja yang meres deh, mbak Asti pijat pake tangan saja dadanya Yogi”, “ya udah, sini, tolong pilin puting mbak ini yach”. Eri dan Pandi tersenyum lebar, lalu segera mendekati Asti. Pandi mulai meremas buah dada kanan kak Asti, begitu juga Eri meremas buah dada kiri. Kemudian keluar air susu mengalir kedalam gelas yang mereka sediakan, Tangan mereka juga meremas buah dada Asti. Sungguh beruntung anak anak ini.
”Aduh kak, itu, sakit itu, aduh”, “Mana lagi yang sakit yogi?”. “Dicelana yogi itu, aduuh…”. Lalu celana yogi dibuka oleh Asti, dan bwuung, penis Yogi sudah berdiri. “Ini yang sakit dek?”, “iya mbak, aduuh, mmmmf”, “gimana aku mijitnya yach?”, “Gini aja, mbak lepas semua pakaian embak, terus naik kekasur, terus putar badan menghadap penis yogi yang sakit itu” kata Pandi yang licik itu, “iya deeh, mbak juga kepanasan sekarang”. Perlahan Asti membuka pakaiannya, 3 bocah SMA itu melongo melihat gerakan indah Asti melepas semua pakaiannnya, lalu crut, penis mereka semua memuncratkan air bening, yang kini membasahi celana mereka. Kemudian Asti sekarang membuat posisi 69, kepalanya menghadap penis Yogi, dan Vaginanya yang menghadap kepala Yogi itu kini ditonton oleh 3 bocah itu, mereka menggelengkan kepala melihat lubang indah milik wanita itu. “Eri, Pandi, meres susunya syudah blum?”, “Anu,eeeh, gelasnya udah penuh”, “bagus deh, tapi itu susunya masih keluar, gimana nich?”, “Kami sedot saja kak, pake mulut”, “nah, sip, pinter dech, cepet tuh kenyot tetek akuh, nanti air susunya mubazir”. Eri dan Pandi yang ada dikanan dan kiri itu kemudian segera memegang buah dada montok Asti, lalu menyedot puting keras asti dengan mulut mereka, srlruuup slruuup, mereka sedot keras, mereka merasakan kenikmatan luar biasa, yaitu susu asli mbak Asti. “aduh ,mbak, tolong di emut saja penis saya, biar cepet hilang sakitnya”, “iya deh, siap” Lalu segera Penis yogi dikulum dengan cepat oleh Asti yang sudah Ahli itu, Yogi geleng geleng ke eenakan. Lalu tiba tiba mukanya basah, ternyata air surgawi Asti mentes kewajahnya, “mbak wajah yogi basah kena air di vagina mbak ini”, “Tolong kamu isep dong,  mbak Asti lagi terangsang sih” Kemudian segera Mulut Yogi sudah menempel kevagina Asti, dan lidahnya berputar putar, slruuup slruuup, Yogi menyedot air surgawi Asti.
“mmmf….aduh….mmmmf…..kalo gini… uuuf… Mbak Asti jadi terangsang…aahn”, “Sudah mbak tanggung jawabnya beri kami kesempatan ngeseks aja ya, kami mau coba tubuh mbak Asti yang putih mulus ini”, “hehe, kak Asti tau kok, silahkan deh, dinikmati,mmmf”. Kemudian 3 bocah itu turun dari kasur dan berdiri, mereka segera melepas semua pakaian mereka. “Sini sini….sapa yang mau jilat memek mbak Asti? Atau mau susu segar? Hmmm? Siniiii, uuuu, sayaang, sini sini” Mendengar godaaan dari seorang perempuan cantik yang telanjang indah diatas kasur itu, memuncak sudah hasrat seks mereka. Segera mereka kekasur, dan langsung beraksi. Mbak Asti kini dalam posisi nungging. Yogi yang berada dibawah tubuh asti itu langsung menancapkan penisnya kedalam vagina basah itu, lalu Pandi meremas pantat mbak Asti yang membuatnya geleng geleng itu. “uuuuufh, nakalnya kalian….mmmm….Masak gini doang? Ayo dong digenjot? Hyaaan” Yogi sudah langsung bergerak maju mundur dengan cepat, penisnya kini mengoyak vagina Asti, mulutnya tidak diam, puting keras asti sekarang dikenyot mulut yogi, air susunya mengalir deras mengisi mulut Yogi. Pandi sekarang sudah menancapkan penisnya kedalam Lubang pantat Mbak Asti, gerakannya masih pelan, karena ia merasa kesulitan mengoyak anus sempit itu. “Hyaaah, mmmmf….terus….mmmmf….kurang cepat…uuuuff…ter,oooooogfh” Mulut Asti yang masih bicara itu langsung diisi penis oleh si Eri.
Kini 3 bocah SMA itu mempercepat gesekan kelubang lubang kenikmatan Asti. Asti hanya bisa menggelinjang, sambil menahan kenikmatan luar biasa itu. Plok plok plok plok plok, suara hentakan penis mereka diiringi suara Asti yang mendesah,”mmmm…ooofg…uhuuuggf…mmmmm….slruuup”. puluhan menit itu mereka bersetubuh dengan senangnya, kemudian bocah bocah SMA itu sudah klimaks. “mbak, aku mau mejuh nih”, “aku juga,uuuuuugf”, “Kita keluarin didalam ya, aaaagh” Croooot croooot croooot, Lagi lagi lubang lubang kenikmatan Asti sekarang terisi Air mani dari penis penis remaja. Terlihat senyum puas diwajah bocah bocah SMA itu, baru kali ini mereka bisa menikmati tubuh perempuan, mereka beruntung langsung bisa menikmati yang terbaik, yaitu tubuh Mbak Asti yang putih mulus, dan berbuah dada montok berisi air susu idaman Pria itu.
“Makasih ya mbak, Yogi jadi sehat lagi”, “Eri sama Pandi juga mbak, hehe”, “Iiih, dasar kalian ini, pintar banget masih SMA padahal, kalau mau nanti mbak Asti mampir yach”, “wah sering sering aja mbak, kami biar bisa nyetok susu segar”, “hehehe bisa ajah kamu,sudah yach, mbak pulang dulu, dadaah”. Asti yang pergi mengendarai motor itu melambaikan tangan. 3 bocah SMA itu masih geleng geleng lagi, mereka sudah menunggu lagi kesempatan menggagahi Perempuan cantik nan montok itu, Kini mereka jadi sangat mencintai buah dada yang nikmat itu.

2 comments: