Tuesday

Cerita seks: Mandi bareng Tante Rana

Namanya anak kecil, hasrat seks mereka belum ada, namun ada kemungkinan mereka menikmati momen seks itu. Hari itu, Toti pergi kerumah temanku Joni, “Jon, yuuk maeen”, “Hai tot, main apa enaknya?”, “Pesawat pesawatan aja yuuk”,” yuuk dah”. Mereka berdua masih berusia 9 tahun, mereka masih sering bermain bersama. Mereka mulai Bermain mengitari daerah rumah mereka. Sampai tiba-tiba mainan mereka masuk kesebuah rumah, “Tot, kamu nerbangin pesawat pesawatannnya terlalu kuat”, “Aku ambil deh jon”. Ia kemudian menuju rumah itu dan mengetuk pintunya, tok tok tok, Lalu dibukalah pintu itu, “Eh toti, ada apa?” Muncul seorang perempuan paruh baya, ternyata ia bernama tante rana, usianya sekitar 28 tahun, ia baru saja menikah dan memiliki 1 anak, Toti yang masih kecil itu tidak kaget melihat wanita yang memakai Rok mini dan tanktop saja, dimana sepertinya tidak memakai bh. Buah dadanya yang besar itu hampir tidak muat ditahan tanktop itu. “Tante, tadi mainan kami masuk kerumah ini, boleh kami ambil?”, “oh, itu tadi dimainin sama si ruli, kamu masuk aja tot”. Kemudian Toti memanggil joni untuk mengikutinya masuk kedalam rumah itu. Saat mereka didalam, ternyata si Ruli yang masih berumur 1 tahun itu punya mainan yang banyak dikamarnya, namun ternyata Ruli tertarik dengan mainan milik Joni itu. “Tante, mainannya Ruli banyak ya, kami boleh ikut main?”, “wah, bagus itu, kalian temani Ruli ya, keluargaku lagi pada keluar, tante juga mau mandi dulu, jagain Ruli ya”, “yeee, oke tante”. Lalu Tante Rana pergi kekamar mandi, dan kini Toti dan Joni mulai bermain bersama Ruli, dimana Toti tertarik sekali dengan mainan remote control milik Ruli, sedang joni sibuk tertawa melihat toti bermain.

Beberapa menit kemudian, Joni ingin mengambil mainannya, ia rebut saja mainan pesawatnya dari ruli, dan tiba-tiba Ruli menangis dengan keras, Joni dan toti bingung harus bagaimana. Sepertinya tante Rana yang sedang mandi itu tau dan segera menuju kamar Ruli. “Ruli… kenapa nak?”, Terlihat ia masih basah dan memakai handuk yang menutupi sebagian buah dada montok dan sampai pahanya saja. Mobil remote control yang dimainkan Toti tadi ada didepan pintu, TanteRana yang tidak melihat itu menginjaknya dan iapun terpeleset. Bruug! Toti dan Joni pun kaget! Mereka lihat tante rana jatuh dan handuk yang dipakainya itu terlepas. “Aduuuh , kok tante gak liat yach, duuh”, ia pun berdiri menemui ruli yang masih menangis, tanpa mengenakan handuknya lagi. “Toti, kenapa kok Ruli menangis?”, “Ndak tau tante… kayaknya mainannya tadi direbut joni, lalu ia menangis”, “Ya udah, kalian lanjut main aja, tante mau nenangin Ruli dulu”. Tante Rana yang telanjang bulat itu tidak begitu diperhatikan oleh 2 bocah itu, padahal Body tante Rana itu montok sekali, apalagi buah dadanya. Kini ruli dipangku tante Rana dikasurnya, ia lalu mengarahkan mulut Ruli menuju putting coklatnya,ternyata ia sedang menyusuinya. Buah dada kanannya sedang dinikmati ruli, sedang yang kiri masih bergelantungan seperti papaya. “Joni, tolong kamu tutup pintu depan ya”, Lalu Joni pergi kedepan dan menutup pintu, ia yang masih membawa mainan itu bermain diruang tamu. Toti yang bermain sambil beberapa kali melihati tante Rana itu mulai haus, “Tante, ada minum ndak? Toti haus”, “Duh tot, aku lagi nyusuin si ruli, udah sini kamu ikut nyusu aja dibuah dada tante yang kiri. “Emang yang bisa keluar susunya ya tante?”, “iya dong, enak kok, sini”, Lalu toti mendekat , ia kemudian mulai membekam mulutnya dengan puting tante Rana, tante rana tidak risih karena ia tau Toti masih kecil. Toti pun menyedot puting itu, kini air susu tante Rana mulai ia minum. Sepertinya Toti haus sekali, terdengar suaranya menelan air susu itu dengan cepat, “uuufh, pelan aja tot, nanti buat Ruli habis kamu minum loh”, toti tak menghiraukan tante Rana itu terus minum susu segar layaknya mesin sedot air saja. Tante Rana mulai resah dan mendesah.

Joni lalu kembali kekamar, ia melihat tante Rana merem melek? Ia pikir mungkin tante Rana ngantuk, “tante kok merem melek sih? Ngantuk ya?”, “mmmff, ini gara gara si toti tuh, uuuff”. Kemudian toti berhenti, kini ia mulai bermain lagi. “Sekarang joni juga mau nyusu tante, haus nih, boleh ya”, tante rana yang bugil dan tak mau menyia nyiakan air susunya mubazir keluar dari buah dada kirinya, membiarkan joni menyedot putingnya. Beda dengan toti, si joni ini netek dengan pelan, namun sambil memegang dan meremas buah dada tante Rana, ia juga menjilati puting tante Rana, “uuuufff, kamu kok pintar banget jon, mfff, tante jadi…ufff” tante rana tak kuat meneruskan perkataanya karena Joni mengigit kecil putingnya itu, “Dulu sering minum susunya mamaku tante, sudah lama ndak minum ini. Beda dengan toti yang masih main sambil mengitari rumah, joni itu menikmati sekali aksi minum susunya itu, padahal kini si Ruli sudah tertidur dipangkuan tante Rana, tapi herannya tante rana malah asyik menikmati buah dada ranumnya dinikmati bocah SD itu.

“Jon, udah ya, mmmff, tante mau lanjutin mandi tadi baru mulai”, “ Iya deh, tapi tante, itu kenapa dibawah pantatnya tante basah? Tante ngompol ya?”, “Bukan, ini bukan kencingku, gara gara aksi kamu sih”, “terus itu air apa tante?”, “anak kecil gak boleh tau, udah kamu main lagi aja”. Lalu tante Rana yang basah vaginanya itu berjalan telanjang dan membawa handuknya untuk kembali mandi. Namun didalam kamar mandi, tante Rana malah memasukkan jarinya kedalam lubang vaginanya itu, ia ternyata terangsang, kini ia mulai masturbasi. Beberapa menit ia bermain dengan klistorisnya, sempat kali ia berteriak, “ Tante, sakit ya? Kok teriak teriak? Gara gara jatuh tadi ya?” Suara si Toti dari luar kamar mandi, “Mfff, ndak tot, uufff”, “jangan boong tante, biar toti pijit deh kalau kakinya sakit gara gara jatuh tadi”. Lalu tante rana membuka pintu dan menyuruh Toti masuk, lalu ia menyuguhkan kaki mulusnya itu kepada toti, “Ya udah kamu pijit aja kaki tante”. Kini toti pelan pelan memijit kaki indah tante Rana, yang ternyata permainan jari tante rana juga masih terjadi, toti bingung mengapa tante Rana memasukan jarinya kelubang pipis itu, “Tante, itu gatal ya? Kok lubang pipisnya digesek gesek?”, “udah kamu pijit tante aja, sini agak naikan pijit paha sama pantat tante juga”. Tante Rana yang terangsang itu kini dipijit paha mulus dan pantat bundarnya oleh toti. Kini ia jadi semakin sering mendesah sambil mengorek isi vaginanya sendiri. “Tantee, tante masih dikamar mandi? Joni haus lagi nih”, “Sini jon kekamar mandi, kamu minum disini aja”, Lalu joni mulai mendapat peran dalam menikmati tubuh tante Rana yang montok itu, “Minum susu lagi ya”. “ ndak, sini kamu minum air ini aja, ada didalam lubang ini” sambil ia melebarkan lubang itu dengan jarinya,” tot, kamu pijit buah dada tante aja, gatel ini”, lalu toti pindah memijat buah dada bundar tante Rana. “Tante, joni masak disuruh minum pipisnya tante?”, “ini bukan pipis, tantekan udah bilang, kamu kan penasaran tadi, sini kamu minum aja”, “ ya udah deh tan”. Lalu Joni mendekatkan kepalanya diantara selangkangan tante Rana, lalu ia mencoba menghirup air surgawi tante rana dengan mulutnya, “tante, kurang banyak airnya, Joni jilatin aja ya sekitar lubang ini” kini joni memutar mutar lidahnya, menjilati seisi lubang vagina tante Rana. “iya tante, ini bukan pipis, baunya juga beda, ini juga ada kacangnya, lucu ya” sambil ia jilati klistoris tante Rana yang kini mulai menggelinjang dan mendesah “mffff, eiiih, Terusin Jon, mmmff, Iya enak itu, uuuhf”, “Tante, ini air susunya tante tumpah tumpah, toti minum aja ya dari pada mubazir” Karena kerasnya remasan toti pada buah dada yang luas untuk dijelajahi tangan kecilnya itu mulai mengeluarkan air susu lagi, Puting tante Rana sering diremas keras olehnya, ia pun bergantian meminum air susu yang muncrat disekitar buah dada Montok itu. “Joni, toti….aaaahnn, mmmfff, kalian hebat sekali…. Uuuuhmmff”.

Setelah 10 menit dinikmati dua bocah SD, tante Rana pun tidak tahan lagi, “Joni,Toti, kalian buka pakaian kalian yang sudah basah itu, mandi bareng tante yuk”, “Iya deh tan, ini celana joni juga basah, keliatannya aku ngompol juga”. Lalu mereka semua sekarang telanjang bulat. Tiba tiba kedua tangan tante Rana sudah memegal penis kecil 2 bocah SD itu, “Tante, kok burung kita dipegang, terus kok burung kita berdiri sih?”, “Udah diem, ini namanya burung kalian minta dimanjakan” Lalu tante Rana memasukan kedua penis kecil itu dimulutnya, “ tante, kok burung kami dijilati, aduuh, kan itu sering keluar air kencingnya”, “uuguufuumuulf” terdengar suara tante Rana yang sedang mengulum keras 2 penis itu sekaligus, terlihat dua bocah itu jadi merem melek. “aduh tante aku mau kencing”, “aku juga nih, aduuh” Croooot cruooot croot, Air sperma bocah SD itu ada didalam mulut tante Rana, terus ia telan dengan senangnya. “hehehe, sekarang sebelum kita mulai mandi, tolong masukin burung kalian berdua ke lubang ini yach”, “Buat apa tante? Biar gak berdiri terus gini ya? Tapi wajah tante masih penuh air putih dari penis kami”, “Udah sini masukan aja, enak loh”. Lalu Tante Rana mengambil posisi yang pas agar dua bocah itu bisa mengisi lubang Vaginanya, dan dengan mudahnya dua penis itu sekarang ditelan oleh vagina tante Rana. “Aaaaagfffh, mmmfff, Joni,toti, kalian coba main maju mundur, coba deh,mmmmf, enak nanti”, Dua bocah itupun menurut, kini mereka berpacu bersama maju mundur menubruk seisi vagina tante Rana dengan penis mereka,” Iya enak tante, burung ku seperti dipijat pijar, suaranya juga lucu” Mereka pun semakin cepat berpacu dalam gerakan, sambil tertawa kecil mendengar suara yang tercipta karena gesekan benda tumpul mereka didalam vagina tante Rana yang terus menghapit dan memijat penis mereka. “mmmfff,eih eih eih, uuugffh, kalian…Pintar sekali mainnya, aaahhhnn”, terdengar desahan keras tante Rana menikmati sensasi baru ini.

“Tante aku mau kencing lagi”, “aku juga tante, auuugh”, “Kalian keluarin semua didalam ya, tante juga udah klimaks, mmmmmfff”. Croooot Croooot Croooot, mereka pun klimaks bersama, terlihat wajah dua bocah itu heran dan juga cukup senang atas apa yang baru meleka lakukan. Tante Rana Terlihat sangat lega sudah berhasil mengisi vaginanya dengan air mani bocah sd. Lalu mereka segera mandi dan membersihkan diri, dan kembali berpakaian. “Tante, kami pulang dulu ya, udah mau magrib, nanti kami kesini lagi kalau mau main maju mundur atau mau minum susunya tante Rana lagi”, “Hehe, pinternya kamu Tot, jangan diceritain keorang lain ya, nanti mereka bisa marah kalian punya mainan baru, rahasiakan buat kalian berdua saja yach”, “Hehe, iya tante, joni gak akan bilang sapa sapa, Joni juga seneng main jilatin lubangnya tante Rana”, “Ya udah siip, hati hati dijalan ya..”. Lalu Toti dan Joni pulang kerumah dengan celana yang basah, orang tua mereka hanya mengira mereka bermain air, tapi mereka sebenarnya menikmati air susu dan tubuh montok tante Rana. Beberapa kali mereka berdua sempat bermain seks lagi dirumah tante Rana, Terkadang mereka bisa bermain sampai berjam jam, walau itu hanya maju mundur dalam lubang dan menjilati tubuh Tante Rana.

3 comments: