Monday

Cerita seks: Ngentot Mbak leny gara-gara bingkisan

Ini ada cerita anak remaja agustusan malah ngeseks, gara gara bingkisan saja. Ruben anak SMA 17 tahun itu sedang asyik main game dilaptopnya, mumpung hari itu sekolahnya sedang libur hari kemerdekaan. “Ben, anterin bingkisan ini ya kerumah mbak Leny”, “Aduh ma, Ruben lagi main nih”, “Udaah, ntar lagi mainnya, cepet anterin nih”. Ruben segera mengambil bingkisan itu, lalu berangkat membawanya menuju rumah Mbak leny. Beberapa menit ia mengayuh sepedanya, lalu akhirnya sampai dirumah yang menyendiri itu, karena letaknya didekat sungai. “Permisi? Mbak leny? Mbak leny?” Panggilan Ruben tak mendapat jawaban. Beberapa menit kemudian ada yang membuka pintu. “Eh dek ruben, mbak leny nya dikamar tuh, samperin aja”, “Ndak usah pak, ini ada bingkisan”, “Udah kamu masuk dulu, saya udah dipanggil buat ikut agustusan tuh”. Ruben ditinggal lari ayah mbak leny itu, mau tidak mau ia harus masuk kerumah itu.

Ia kemudian menuju rumah itu, tampaknya sepi sekali tak ada orang, ia melihat kamar mbak Leny terbuka, saat ia mendekat, Ruben sontak kaget. Mbak leny tampak sedang tiduran sambil nungging, Bokongnya yang montok itu menjulang tinggi keatas, apa lagi hanya memakai hotpants, Penis remaja itu ikut tegang akhirnya.
Ruben yang masih bingung harus gimana, ia segera mendekati mbak leny, Ruben berusaha untuk tidak melihat paha mbak leny. “mbak leny…mbak leny…”,”mmm…” mbak leny tak mau bangun, Terbesit fikiran Ruben untuk menyentuh tubuh molek Mbak leny, ia pegang tangannya lalu ia goyang goyang, “mmm, apa sih, mmm”.  Ruben makin terangsang, tubuh menggairahkan mbak leny tak mampu ia biarkan begitu saja, ia sekarang berani memegang paha putih mulus itu, ia goyang goyang lagi. “aduuh,mmm” Kepala mbak leny tetap menghadap bantal, Ruben jadi semakin ngawur, ia meletakkan bingkisan didekat kasur, lalu menangkap Pantat mbak leny yang naik keatas itu dengan tangannya, ia sempat meremas gundukan montok itu.
“eeeehh… apa apaan kamu ben!” Sontak ruben mengangkat tangannya menjauh dari mbak leny,tangan mbak leny langsung menampar Ruben,plaaak!, “aduuuh, maaf mbak, mbak leny gak bangun bangun sih, ya terpaksa”, “Iih nakal kamu, ada apa sih” Mbak leny tampak masih ngantuk, “ini ada bingkisan dari mama”, “waaah, mana mana” Cewek montok itu tiba tiba melek dan mengambil bingkisan itu. Ternyata isinya adalah Baju tidur, tampaknya mbak leny sangat menyukainya. “waaah, bagus ini, makasih ya ben”. Ruben yang malu dan juga kesakitan karena tamparan mbak leny itu diam dan keluar dari kamar. Mbak leny merasa bersalah, ia kemudian mengejar dan memegang tangan Ruben. “Aduh, maaf ya ben, maaf banget mbak tadi gak niat nampar kamu, sakit ya?” Kemudian mbak leny mengelus pipi Ruben, Ruben jadi kembali terangsang. “mmm…ee..ndak papa kok mbak, ruben yang salah…”, “pokoknya aku yang salah, aduuh, sini sini, kamu duduk dulu ya, aku ambilin minum deh” Ruben menurut saja, kini bokong montok mbak leny bergoyang goyang menuju dapur. Ruben tampak tersenyum, ia punya firasat bagus.
“ini ben, ada sirup, coba deh”, “i…iya kak…makasih” Lalu ruben meneguk segelas sirup itu. Ruben mencoba untuk tetap cool, ia mencoba menunduk dan menyembunyikan senyumannya. “aduh kacian, masih sakit ya ben? Mmm” Tampak mbak leny mencoba menghibur Ruben, tentu remaja itu tak mampu menahan senyumannya karena yang menghiburnya itu cewek cantik dan montok. “Loh, sekarang senyum, hehehe”, “hehehe, iya mbak”. Kemudian mereka diam dan saling pandang, sempat mereka salah tingkah. “Eh ben, kamu tunggu sini yah, mbak mau coba, baju tidurnya yach, nanti kamu cek bagus apa ndak”, “mm…i…iya mbak” Lalu mbak leny pergi kedalam kamarnya dan berganti pakaian. Ruben kemudian senang sekali, ia melompat lompat sambil berteriak dalam hati, “Menang besar nih” kata ruben dalam hati.
Beberapa menit kemudian mbak leny muncul kehadapan Ruben, weeeeh, Ruben mlongo melihat Tubuh mulus dan montok mbak leny kini hanya dibungkus pakaian tidur, buah dada indah mbak leny terlihat membentuk gundukan indah dibaju tidur itu.”Gimana ben? Bagus ndak?” Sambil Mbak leny memutarkan tubuhnya, “Eh…itu…aduh…bagus banget mbak, pas banget sama b….sama mbak leny?”, “Hehe, pas sama apa tadi ben? Hihihi”, Kemudian mbak leny duduk didekat ruben, belahan buah dada indah itu sekarang terlihat dimata remaja itu. “Ben? Kamu kok ganteng sih” Glegeeer!!!seperti ada Petir dihati Ruben karena ucapan mbak leny itu, “hehe…bisa aja mbak leny ini… mbak leny juga cantik kok, apalagi… pakai baju tidur”, “makasyih ben, Sini dech, kamu cek lagi baju tidurku dikamar yach, yuk” Bwuung, sekarang penis remaja itu menyadari kesempatan untuk beraksi dan berdiri tegak dicelana Ruben.
Ruben lalu dibawa kedalam kamar, dan kini ia duduk disebelah mbak leny. “ben? Kalau diatas kasur mbak leny tambah cantik kan?”, “mmm…i…iya mbak” Ruben sudah tidak bisa berhenti memandangi Mbak leny. Entah sadar atau tidak, ruben menjatuhkan tubuh mbak leny keatas kasur, tiba tiba baju tidur itu terbuka, Kini Ruben bisa melihat buah dada mbak leny.
“Aduuh, aduh…maaf…maaf mbak…ruben gaksengaja…itu…”, “Looh? Kok malah berdiri kamu, ayo sini, kamu mau nikmatin tubuh indahku nggak ben?” , “waduh, yang bener mbak”, “iya… sini dong ganteng… baru aku kenikmatan yach…”. Ruben sontak merasa benar benar MERDEKA, kini Ruben sudah bebas untuk menikmati tubuh mulus mbak leny. Segera tangannya langsung meremas buah dada mulus mbak leny, kini remaja itu merasakan kekenyalan gundukan indah itu, “mmmm….udah pengen netek ya ben? Iiih, kayak anak kecil, hihihi” Godaan nakal mbak leny membuat Ruben makin terangsang. Kini kepalanya sudah diatas buah dada mbak leny, lalu kini mulutnya mulai menikmati tetek itu. Ruben menjilat dan menggigit kecil puting coklat mbak leny, “auuuh, mmmm….nakal yach kamu…aahnn”. Ruben kemudian melepas semua pakaiannnya, begitu juga dengan mbak leny. Lalu memeluk mbak leny, dan mencium bibir imut itu, ia juga bertukar air cinta dari mulut ke mulut. “mmm…mmm..slruup…rasa sirup tadi bikin nikmat ya ben…mmmmm”. Tangan dan Penis Ruben sekarang berlomba menggesek gesek tubuh indah mbak leny, Buah dada itu diremas remas tangan Ruben, penis remaja itu juga menggesek selangkangan mbak leny. “mmm…mmm…ayo ben… memiawku minta dinikmatin tuh…mmm”. Mbak Leny direbahkan dikasur, lalu Ruben kini berada diatasnya, kepala ruben sudah menghadap selangkangan mbak leny, begitu juga sebaliknya, kini posisi 69 yang terkenal itu sedang dipraktekan remaja SMA dan Mbak mbak itu.
Segera mulut ruben menciumi bibir vagina itu, lidahnya juga mulai mengorek isi lubang indah mbak leny. Penis Remaja itu kini sudah masuk dimulut mbak leny, Ruben merasakan kenikmatan luar biasa. Kini Mbak leny dan Ruben berlomba menjilati kelamin teman mainnya itu, “mmmm….slruup… mmmm … uuuufg…mmmm…hebat kamu ben…mmmm”. Setelah puas saling jilat, ruben memutar tubuhnya, kini ia langsung menempelkan kepalanya kebibir vagina mbak leny. “Mbak, udah siap belum?”, “Yeee, kamu yang harus siap, aku udah ahli main soalnya, hehe, yuk kita mulai”. Kini Ruben yang berada diatas tubuh mulus mbak leny perlahan memasukkan kontolnya kelubang vagina mbak leny, bless, Ruben mengangkat kepalanya merasakan kenikmatan luar biasa. Kemudian perlahan ia mulai bergerak maju mundur, menggesek lubang kewanitaan mbak leny. “aaaahn….uuuuff….terus ben….mmm….Kurang kenceng….uuuuf”. Ruben sekarang menciumi buah dada Mbak leny, penisnya juga semakin cepat mengoyak memek mbak leny, menit demi menit kecepatannya bertambah, kini Ruben mengoyak keras lubang vagina mbak leny layaknya pria dewasa, “aaaaah,uuuuuf, eih eih eih….mmmm…hebat ben…terus ben…..auuuh”, Ruben tak mau menghabiskan tenaganya untuk bicara karena fokus untuk ngentot memek mbak leny. Puluhan menit itu Ruben terus mengisi vagina mbak leny, dengan posisi posisi yang berbeda. “Ben….mmmm….auuh…aku mau….uuff…keluar….aaahn”, “Aah, saya juga mbak, uuuh”, “Kamu keluarin didalem ya sayang, uuuuuuuuh, aaaaaah”. Crooot crooot crooot, Mbak leny dan Ruben telah bersamaan mengeluarkan cairan cintanya, kini memek basah itu sudah bercampur dengan sperma Ruben, kemudian mereka berdua berpelukan. “Makasih ya Ruben sayang, nikmat banget deh kontol kamu tadi, hehe”, “hehe, makasih juga mbak, ruben dibolehin menikmati tubuh putih mulus nan montok milik mbak leny yang cantik ini”, “iih, pinter nggombal kamu ya, hihihi”. Kemudian persetubuhan itu berakhir dengan senyuman. Setelah itu ruben berpakaian kembali dan pulang kerumahnya.
“Ben? Lama amat? Kemana aja kamu? Bingkisannya udah”, “Udah ma, Ruben tadi habis lomba, tapi lombanya itu menyenangkan”, “menang gak kamu?”, “Menang besar ma,Ruben sekarang merasa Merdeka sekali, hahaha”. Ruben sekarang jadi tidak tertarik main game, ia kini jadi tertarik untuk menjelajahi dunia seks. Beberapa kali Ruben sering mampir kerumah mbak leny saat libur, tentu untuk menikmati tubuh mulus dan montok yang ia favoritkan itu.

1 comment: