Friday

Cerita seks: Imajinasi jadi kenyataan

Cerita seks ini berasal dari imajinasi yang telah menjadi kenyataan. Siang itu Aziz baru saja selesai kuliah, ia merasa sangat penat. Segera ia keluar ruangan dan berjalan menuju motor nya dengan santai. Namun pandangannya tiba tiba terhenti pada seorang cewek, yang kalau kuliah selalu dipandang semua laki laki. Cewek idamannya itu bernama Erika. Meski memakai kemeja panjang dan celana jeans panjang, tubuh moleknya tetap terpancar layaknya model papan atas. Karena pandangannya sudah tak bisa diganggu, melihat cewek sebohay Erika membuatnya tak memandang kedepan, ia kemudian menabrak orang lain didepannnya, bruug, ia pun tersadar dari imajinasinya. “ziz, kalo jalan liat kedepan, gimana sih!”, “eeeh, sori bro, maaf, gak focus…”, Terlihat Erika tertawa manis melihat apa yang terjadi.
Aziz yang malu itu mempercepat langkahnya.
Sampai dimotor Satrianya, aziz masih membayangkan kemolekan tubuh Erika. Saat ia mulai naik dan menstater motornya, ada suara cewek memanggil, “ziz, tunggu”. Saat ia menoleh, kaget bukan main, itu Erika! “Eh, Erika, ada apa?”, “Aku nebeng yaa, temen kostku tadi udah pulang duluan”, “Eeh, beneran nih?”, “Iya bener, gak boleh kah?”, “Boleh laah, masak cewek secantik kamu ditinggal dikampus”, “Bisa aja kamu ziz, yuk deh cus”. Lalu Erika naik kemotornya, Jantung aziz hampir copot, punggungnya serasa ada yang menempel, ternyata buah dada montok Erika yang ia dambakan itu menggesek punggungnya karena ulah jok motornya yang curam itu. Berlagak tak tau, ia tancap gas keluar kampus.
Diperjalanan Aziz senang sekali, bisa membonceng bidadari. “Ziz tadi kamu nabrak orang gara-gara lihat aku yach?”, “mmm…kok kamu tau sih?”, “hihi, kan udah biasanya kamu liatin aku” Aziz jadi makin melayang. Saat memasuki suatu gang, sempat motornya menemui lubang dijalan, alhasil motornya pun lompat lompat, begitu juga dengan buah dada Erika melompat lompat dipunggung Aziz, wah ini baru namanya mbonceng cewek, itu pikir aziz. “Ziz, kamu sekarang lagi single ya?”, “Iya nih, kalau Rika pasti udah punya pacar”, “Aku habis putus ziz, huhuu”, Erika lalu memeluk Aziz dengan erat, Aziz melotot merasakan buah dada Erika makin erat menempel dipunggungnya. “Aduh…rika…jangan erat erat meluknya…takut….”, “takut apa ziz? kamu seneng kan? Jangan boong dech”, “Ah, kamu ini… bisa aja…”.
Sesampai dikostnya Erika, Aziz pun berpamitan, “Udah ya Rika, aku balik ya”, “eh tunggu ziz, minta pin kamu dong”, “boleh, nih”. Setelah bertukar pin BB, aziz pun kembali kekostnya sendiri. Sampai dikostannya ia segera melaksanakan kewajibannya yang baru, yaitu bercakap cakap dengan Erika di Blackberry messenger. Ia yang sudah lama menunggu momen itu, ternyata telah menyiapkan kata-kata yang pas, apalagi Erika baru putus, ia punya siasat baru. Beberapa hari itu hubungan mereka semakin dekat, Aziz sering mengantar Erika pulang kekostnya.“Ziz, kita masih jarang main bareng nih, yuk kita kemall”, “boleh, besok kan sabtu nih, kita cus ke mall deh”, aziz tetap mampu menahan ketakutannya kalau nanti uangnya habis terkuras bila kemall bersama Erika, karena ia tau itu jalan utama menuju hati Erika. “Yeeey, seneng dech aku, kamu besok sore kekost yach, jemput akuu, hihi”, “ Iyaaa, sampai nantii yaa”.
Sabtu itu aziz mempersiapkan diri untuk bertemu gadis impiannya itu. sorenya Aziz segera kekostan Erika, dan ternyata sudah ditunggu bidadari itu. “Haii Aziz, keliatan ganteng dech, hihihi”, “Ah bisa aja kamu, kamu…justru terlihat cantik banget loh” Sambil Aziz Melihat Erika yang Memakai pakaian mini, tanktop terusan sampai ke paha putihnya saja, tentu Aziz mulai berimajinasi tinggi. “Yuk cus”, Lalu segera mereka pergi ke mall ternama dikota itu. Sesampainya disana, Erika langsung melaju ketempat yang ia suka, membeli baju, kosmetik, dan beberapa benda kesukaannya. Tentu saja, Aziz akan bilang bahwa dia akan membayar semuanya, meski ia tahu esoknya mungkin ia tak bisa makan karena uangnya habis. “Eh Ziz, ini bagus dech, aku mauu”, “Iyaa, beli deh, aku beliin buat kamu”, “Maaciiih, kamu baik banget, hihi” Sambil Erika sesekali memeluk Aziz, tentu bagi aziz itu cukup untuk mengganti dompetnya yang makin kosong. Setelah beberapa jam shopping Erika mengajak Aziz makan. Mereka segera memesan makanan dan segera melahap hidangan itu. “Ziz, dimakan dong, jangan diem aja”, “i…iya” Terlihat ajis tak mampu makan, karena Erika yang sedang makan itu membuat buah dadanya turun sedikit, kini Aziz bisa melihat hampir keseluruhan isi tanktopnya itu. “Rika, ini…aku…”, “Apa ziz? ada yang mau kamu omongin?” Erika kemudian memegang tangan Aziz “aduh…ini…aku…”, “Kamu apa ziz? Kamu suka aku?”, “I…iya, Rika, aku suka kamu dari dulu, mau gak kamu jadi pacarku?”, “Aku mau ziz, kamu yang baik ini pantas untuk memilikiku, hihi”. Aziz tersenyum lepas, tak taunya penis dicelananya itu berdiri. “Terima kasih Rika”, “Iya sayaang, kamu makan dulu gih, nanti habis makan aku kasih hadiah”. Aziz sedikit bingung, juga penasaran, hadiah apa yang Erika akan berikan padanya.
Setelah makan Erika mengajak Aziz pergi kesuatu tempat, dan ternyata itu hotel. “Erika, kok kita kesini sih?”, “Udah ayuuk, hadiahnya ada didalem”. Kemudian Erika memesan kamar, lalu ia Tarik baju aziz yang sedang membawa belanjaan Erika itu menuju kamar 21. Lalu mereka masuk, dan Aziz mulai merasa imajinasinya akan segera terwujud. “Dimana Hadiahnya Erika sayang?” Erika yang sudah duduk disofa itu kemudian mengacungkan jarinya layaknya mau bercinta itu agar Aziz mendekat. “Hadiahnya, kamu boleh nikmatin diriku sepuasnya mala mini” Bisikan Erika ditelinganya  membuat imajinasi aziz menjadi kenyataan! Tubuh molek Erika kini sudah bisa ia nikmati. “mmm, Yang bener nih?”, “Iya sayaaang, ini tanda cintaku padamu, sini sini peluk akuh” Lalu mereka berpelukan, mereka kemudian saling pandang. “Pasti semua ini sudah kamu tunggu tunggu sejak lama kan Ziz”, “Iya Erika ku sayang, ini adalah impianku sejak pertama bertemu denganmu”, Kemudian mereka mulai berciuman, lidah mereka pun berputar putar mengalirkan hasrat bercumbu mereka. Tangan aziz kini sudah mengarah kebuah dada montok Erika, ia mulai meremas perlahan gundukan lembut yang selalu ia rasakan dipunggungnya selama ini. “mmmf, Ziz…pasti buah dadaku yang selalu kamu pandang selama ini yach? Uuuuf” Aziz terus meremas buah dada Erika, sambil membuka tanktopnya. Sekarang aziz mulai menciumi tubuh Erika, ia kecup leher, bahu, sampai ke buah dada montok Erika. Desahan Erika membuat Aziz makin menikmati adegan itu. Ia juga mulai menjilat dan mengigit kecil puting Erika yang berwarna pink itu.
“Ziz, gantian yach, aku mau dong nikmatin kejantanan mu” Lalu aziz segera membuka semua pakaiannya, lalu menyodorkan penisnya yang sudah tegang itu kearah mulut Erika. Penis itu kemudian dicium dan dijilat oleh Erika, “mmmm, cup, mmm, pasti kalau kamu mbonceng aku, penis ini selalu tegak seperti ini kan? uuumm”. Lalu Erika melahap penis Aziz kedalam mulutnya, kini ia kulum maju mundur penis itu. “Erika sayang, kamu lepas baju ya, aku juga mau nikmatin memiaw kamu”. Kemudian Erika segera melepas pakaian nya, dan wooow, Aziz bisa melihat Semua tubuh putih mulus Erika yang selalu ada dalam imajinasinya, Juga lubang vagina yang tak diselubungi bulu sama sekali. Lalu kini mereka membuat posisi 69 diatas sofa, Aziz dibawa dan Erika diatas. Kemudian Erika lanjut mengulum penis Aziz, juga Aziz mulai mengorek isi lubang surgawi Milik Erika. Kini keduanya saling memanjakan kemaluan lawannya, sambil mendesah keenakan. “mmm, jilatanmu hebat sekali yang, uuuuf, lebih cepat yang, aaahnnn” Lalu Aziz mempercepat goyangan lidahnya didinding vagina Erika.
“Erika sayang aku sudah tak tahan, ingin ku tancapkan penisku kedalam vagianmu”, “mmm, iya yang, aku juga tidak tahan lagi”, Kemudian mereka pindah keatas kasur. Kini Erika Sudah tiduran diatas kasur, sedangkan Aziz sdang bersiap menghantam vagina Erika. “Ayoo yaaang, aku mau kontoolmuu, hmmm” Segera Aziz menempelkan kepala penisnya dibibir vagina Erika, sambil tangannya meremas buah dada Erika yang montok itu. Pelan pelan ia masukan, lalu penisnya itu sudah dilahap habis lubang vagina Erika. Meski ia sadar Erika sudah tidak perawan, tapi memiawnya itu masih Sempit dan juga Menghimpit dan memijat mijat Penisnya dengan nikmat. “aaaaahn, ziiz…. Mmm… hajar vaginaku sekarang… uuuf” Sontak Aziz mulai menghantam lubang vagina Erika dengan penisnya yang bergerak maju mundur, Ia juga mempercepat gerakan mautnya. Kini Semua Imajinasinya sudah menjadi kenyataan.
“uuuuuh….Aziz ku sayang….mmmm….Hebatnya kamu….Aaaahnn” terdengar suara desahan Erika diantara suara plak plok plak plok yang tercipta dari hantaman penis Aziz divaginanya. Adegan film porno yang biasa ditonton Aziz kini sudah berhasil dipraktekkannya, dan mungkin lebih baik dari film itu. Aziz terus menghantam lubang idamannya itu, ia juga sering berganti posisi, yaitu posisi doggy style, tangannya memegang paha mulus Erika, Sedang penisnya mengoyak dan mengisi vagina Erika. “Ziz….sayang….aku….aku mau keluar…aaaahn” Dan air surgawi Erika muncrat keluar dari vaginanya yang masih dikoyak penis Aziz. Kemudian Aziz menggendong Erika, kini tubuh mulus Erika melompat lompat diatas penis Aziz yang menancap divaginannya, mulut Aziz juga sedang menyedot puting  Erika yang melompat lompat indah itu. “Erika, aku mau keluar”, “mmmm…uuuf… keluarin didalam yang….aaahnn”. Cruuut cruuut cruuut, Vagina Erika kini terisi penuh dengan sperma Aziz, sesuai dengan imajinasi Aziz selama ini. Kemudian mereka tiduran dan saling pandang. “Terima kasih Erika sayang, ini hadiah terbaik yang pernah aku peroleh”, “hihi, ini juga pengalaman seks terbaik ku loh Ziz, mmm, hebatnya kamu”. Lalu mereka tidur bersama dengan senyuman.
Paginya sebelum pulang, Erika digenjot lagi oleh Aziz, kini didalam kamar mandi, saat mereka mandi bersama. Setelah puas mereka segera berbenah dan kemudian keluar dari Hotel itu. “Makin cinta deh yang, kamu hebat sekali”, “Hehe, makasih Erika sayang”. Lalu Hubungan percintaan mereka kini makin indah. Sesuatu yang berawal dari imajinasi itu kini sudah menjadi kenyataan terindah yang telah Aziz nikmati.

3 comments: