Wednesday

Cerita Seks: Ramuan cinta

Brian seorang mahasiswa jurusan kimia di kampus terkenal itu sedang melaksanakan praktek uji zat kimia dengan teman sekelasnya dilaboraturium. Ia yang masih muda itu dikenal pintar meneliti dan mengolah zat kimia. Saat itu ia sedang mencoba meramu beberapa zat kimia yang membuatnya tertarik, “ian, tidak biasanya kamu membuat ramuan seperti itu, ada apa?”, “eh kamu Zee, aku tertarik aja sama beberapa zat ini, mungkin aku bisa buat sesuatu yang bisa dinikmati manusia”, ia menjawab pertanyaan Zeta, seorang mahasiswi cantik dan menawan yang sekarang sedang belajar bersama brian dalam satu kelas. Entah Brian memang kurang peka atau apa, sepertinya ia tak tau kalau zeta yang cukup indah itu tertarik dengan kepintaran dan ketampanannya,  “Ada ada saja kamu ian, kamu memang cerdas dech”, “Ah biasa aja zee, hehe”. Brian Terus mengolah zat kimia itu, zeta masih melihat ketampanan Brian yang serius sendiri itu. “Aku ke temen-temen dulu ya ian”, “Iya zee”. Beberapa menit setelah zeta pergi, ramuan itu ia rasakan hampir selesai, tapi tiba tiba ada zat lain yang tidak ia inginkan tersenggol dan sempat tumpah kedalam ramuannya, tapi ia pikir itu tidak apa apa. Setelah ia merasa puas, ia menyembunyikan hasil ramuannya dan membawa sebotol ramuan merah itu pergi.

Setelah perkuliahan, ia akan membawa air Ramuannya pulang. “iaan, aku nebeng pulang yaach”, “Eh zee, tumben, yuk dah”. zeta pun dibonceng pulang menaiki Vixion merah oleh Brian. “Ramuan kamu tadi udah jadi ian?”, “Udah zee, tapi belum aku cobain”, “Nanti aku minta juga yach”, “oke deeh”. Beberapa menit Brian menikmati perjalanan dengan buah dada Zeta dipunggungnya, lalu tibalah mereka didepan rumah zeta. “Thank you ya ian, eh iya minta ramuan kamu juga dong”. Lalu Brian membagi dua Ramuan itu dengan Zeta, lalu pergi kekontrakannya.  Sampai dikontrakan ia baru ingat kalau teman kontrakannya sedang pulang kampong semua. Tanpa panjang lebar,ia pergi kekamarnya,  segera Brian meminum ramuan itu. Tiba-tiba ia merasa pusing, seperti kepalanya berat sekali,  lalu ia tertidur.

Saat Brian bangun, ia kaget! Tubuhnya sekarang jadi Atletis! Ia sempas shock, lalu ia berteriak kegirangan, ia senang sekali ramuannya itu berhasil. Selang beberapa menit, ia mendengar ada suara bel, sepertinya ada tamu. Saat membuka pintu itu, ia kaget sekali “Zeta! Hai, kamu kok? Terlihat…. Sexy sekali! Pasti…pasti kamu tadi minum ramuanku ya!”. Brian bingung melihat zeta yang melongo melihat bentuk tubuhnya yang sekarang pastinya diidolakan semua wanita untuk dipuja. “Zeta? Kok bengong?”, “Eh, anu, itu, apa? Eh iya iaan! Ramuan kamu itu hebat banget! Lihat nih, aku jadi sexy kan?”, “hehe… iya zee, kamu jadi makin cantik deh”, Terlihat zeta senyum senyum, melihat Brian memperhatikan tubuhnya yang sekarang jadi sexy, tapi yang membuat heran Brian adalah buah dada Zeta yang besar itu! T-shirt dan blazer milik zeta seperti membekap erat buah montok itu. “Eh brian, kok bengong aja? Aku masuk yach?”, “Eh,mmm… iya zee, silahkan masuk”. Zeta lalu masuk dan duduk disofa, sedang Brian pergi kekamarnya, ia bingung, karena ternyata penisnya juga bertambah besar! Kini celana jeansnya tak menjadi sempit karena penisnya itu. Ia mengacuhkannya dan pergi mengambil minum untuk zeta, lalu ia bawa kedepan. “Zee, ini ada minuman”, “ah gak usah repot repot ian, makasih”, lalu brian duduk dikursi depan zeta. Saat zeta mengambil minum, ia bisa melihat isi t-shirt yang kekecilan itu, dilihatnya belahan buah dada zeta yang putih montok itu, ditambah Zeta yang menikmati minuman itu sambil menjulurkan lidah dan menjilat seisi gelas itu. Brian mulai terangsang. “mmm, Zeta, kamu merasa ada yang aneh nggak? Selain tubuh kamu jadi sexy?”, “Eh iya ian, ini buah dada aku jadi besar deh, terus bisa keluar air susunya, padahal aku kan masih perawan, terus vag….eeeh!”, Ia menutup mulutnya yang keceplosan itu. “Terus apa zee, aku juga merasa ada yang aneh”, “mm… anu… gak kok ian… hal aneh apa yang kamu rasakan?”, “Aku… Aku… aku kok jadi….Suka sama kamu ya Zee… baru tau kalau kamu itu… seperti bidadari.. kamu…” Brian mulai ngelantur seperti zeta tadi. “Eh ian, yang bener, kamu suka aku? Tau ndak? Aku dari pertama kuliah itu udah suka sama kamu loh…”, Lalu brian mendekati zeta, “Jadi… selama ini… kamu juga suka aku, gimana kalau… kalau kamu… kamu jadi… jadi pacar aku aja Zee?”, wajah mereka mulai bertemu, “Aku sih mau aja ian, itu udah jadi impian ku selama ini…”. Lalu mereka tiba tiba sudah berciuman, bibir merah zeta itu kini dinikmati oleh Brian. “mmmf, kamu bukan hanya pintar dikampus aja ya,mmmf, berciuman pun kamu ahli”. Beberapa menit kemudian Brian berhenti, kondisi kontrakan yang kosong itu membuat pikirannya makin tertuju ke hubungan seks. “Zee, kamu kan sekarang pacar aku, gimana kalau sekarang kita nikmati tubuh kita bersama, juga menikmati hubungan cinta kita”, “Untuk itu aku kesini ian, dipikiranku hanya ada kamu setelah bangun dari tidurku sehabis meminum ramuan itu”. Entah Efek samping atau efek bonus, Ramuan itu ternyata juga menstimulasi hormon mereka, kini efek ramuan itu akan dipernikmat dengan cinta mereka. Brian lalu membuka blazer dan t-shirt Zee, lompatlah buah dada montok zeta, ia pun mulai menciumi leher, bahu dan ketiak zeta. Terlihat zeta sangat menikmati adegan ini. Brian kemudian menciumi buah dada zeta dari ujung ke ujung lain, lalu ia buka mulutnya dan menikmati puting zeta, ia menyedot puting itu dan ternyata benar, keluar air susu! Sungguh efek istimewa ini tak disia siakan Brian. Tangan brian yang jadi besar itu tetap tak mampu meremas seluruh buah dada Zeta, tangannya tenggelam dibawah buah dada bundar yang terstimulasi itu. Sambil meremas, mulutnya terus terisi dengan air susu Zeta. “Mmfff, ian…nikmat banget…uuuufff”.

Setelah Brian merasa sudah tidak haus lagi, ia mulai mengelus tubuh sexy Zeta, “Zee sayang, buah dada kamu nikmat banget deh, aku seneng banget… “, “mmmf, kamu yang hebat ian, bisa member sensasi hebat untukku”, “Buka celana kamu deh zee, biar aku beri kenikmatan yang lebih pada tubuh sexymu itu”, “Iya sayaang, kamu buka celanamu juga yach”. Lalu mereka segera saja telah menjadi sepasang pacar baru yang sudah telanjang, Brian menidurkan Zeta disofa, kini ia mulai mengelus pahanya, menjilatinya, dan juga mulai memasukan jarinya ke sela sela paha zeta yang mulus itu. “hmmm, Zee sayang, kamu itu mulus bangeet, tanganku bisa selicin ini berseluncur dipahamu”, Kemudian Brian sesekali menampar pantat Zeta yang bergoyang seperti agar agar itu. “Pantat aku montok banget kan yang? Hehehe”. Brian terus mengelus pantat zeta, kemudian kini ia menuju ke lubang vagina Zeta. “Bulu-bulu halus ini membuat daerah ini jadi makin indah loh zee”, “dalam lubang itu justru lebih indah loh, mmmmfff, uuuh”.Brian mengangkat satu kaki Zeta, kini ia mendekatkan kepalanya kearah vagina itu, dan mulai nempelkan wajahnya, lalu ia ciumi, “Harumnya sungguh menggoda zee, huuuum”, “Silahkan dinikmati ian, itu milikmu sekarang”. Sekarang  Brian menjilati vagian itu, sambil tangannya memutar dan mencubit buah dada Zeta. Terlihat Zeta mulai menggelinjang keenakan. Beberapa menit itu Brian terus menikmati vagina Zeta.

“Yang, kamu nungging dong”. Zeta kemudian mengganti posisinya. Kini Brian bisa menatap lubang itu dengan sempurna. Ia kemudian memasukan tangannya kedalam vagina Zeta, mengorek ngorek isinya. “aaahnn, mmmmff, Nyari apa kamu ian, hehehe, uuff”, “Mencari kenikmati cintamu Zee”. Tak lama Penis Brian yang sebesar timun besar itu kini mulai ditabrakkan kedinding vagina Zeta. “Zee Sayang, aku mulai ritual inti hubungan cinta kita ya…”, “mmmf, Iya Brian sayang, berikan aku semua kenikmatan itu”. Lalu Penis itu pelan pelan memasuki lubang itu, dan sluup, tertelan habis didalam vagina itu. Brian merasakan sensasi luar biasa, penisnya dipijit dengan nikmat oleh dinding vagina Zeta, Kemudian ia mulai bergerak maju mundur perlahan,” mmmmf, uuuugh, Terusss iaaan, aku mau lebih cepaat, uuuuuhf”. Kemudian ia mempercepat gesekannya, karena tubuhnya yang jadi atletis itu, kehebatannya menghajar lubang itu selayaknya bintang bokep top. “eih eih eih, mm mm mm, Briaan sayaangku, mmmmmf, Lagi, lagi… aaaahnn” Desahan Zeta tak bisa melawan kecepatan suara yang dibuat oleh gesekan penis Brian pada vaginanya.

Hampir 10 menit itu brian tidak mencabut penisnya dari vagina Zeta, ia hanya mengganti posisi zeta saja. Ia menggendong zeta dan membuatnya lompat lompat tanpa  meloloskan vaginanya, juga sambil menikmati buah dada dan sesekali mencium bibir merah zeta. “ian…sayang….aku…mmmf…gak kuat…sudah klimaks nih….aahnnn”, “Aku juga nih Zee, keluarkan cairan cinta kita bersama, aaauuugh”. Crooot crooot crooot, Mereka klimaks bersama, dengan air Cinta mereka yang muncrat keluar dari vagina Zeta yang penuh itu. Setelah istirahat beberapa saat, mereka kembali melanjutkan percintaan mereka dikamar Brian, dan juga dikamar mandi, sampai mereka lupa berapa jam mereka telah berhubungan seks.

Jam 9 malam itu kini mereka sudah usai bercinta, lalu zeta pun segera pulang “ian sayang, terima kasih untuk hari ini ya, kamu memang pria terbaik untukku, sampai ketemu besok”, “Ia zee sayang, jangan lupakan hari ini ya”, Lalu Zeta pergi dengan motor mio milik ayahnya. Terlihat senyum diwajah Zeta dan juga Brian. Brian masih tidak bisa percaya dirinya jadi sehebat itu. Kemudian ia pun beristirahat karena besok masih ada kuliah. Saat Ia terbangun keesokan harinya, ia kaget lagi! Ia kembali menjadi dirinya yang dulu! Tubuh atletis dan penis besarnya sudah tidak ada, ia kembali normal. “Sial, ini pasti gara gara zat yang terakhir jatuh kedalam ramuan itu, yang membuatnya tidak permanen, aaah sudahlah”. Kemudian ia berangkat kekampus. Saat dikelas ia melihat ternyata zeta juga kembali cantik seperti biasa, tanpa buah dada besar dan tubuh sexy model itu. Tapi ia masih mencintainya. Saat pelajaran usai, ia menemui Zeta, “Zee, kamu kok balik lagi?”, “Iya nih ian, kamu juga ndak atletis lagi”, “Tapi kita tetap pacaran kan? Kamu benar benar mencintaiku sejak lama kan?”, “Iya ian sayaang, kamu masih jadi pujaan hatiku, mesti kita sudah kembali menjadi seperti kita yang seharusnya”, “Terima kasih sayangkuu, kita akan menikmati masa ini bersama sama”. Mereka pun tetap mejadi pasangan kekasih, tetap menerima satu sama lain. Terkadang mereka juga mencoba berhubungan seks, meski mereka tau, mereka tidak sehebat saat pertama dulu. Brian tidak mau membuat ramuan itu lagi, karena ia tau itu hanya akan membuat cinta mereka palsu. Setelah Lulus Kuliah mereka menikah dan menjadi keluarga bahagia.

3 comments: