Monday

Cerita seks: Asti Diperkosa bos perusahaan

Asti sering sekali diperkosa, Aktivitasnya sering terganggu. Asti kini menitipkan anaknya kepada orang tuanya dikampung halaman, karena ia segera mencari kerja. Ia sudah mengirim beberapa cv beserta surat lamaran kerjanya ke beberapa perusahaan, namun tak ada yang menerimanya. Namun suatu hari, ia mendatangi Pt. Ketenusus, Asti memakai Kemeja ketat dan rok mini, tubuh putih mulus dan kecantikannya mungkin mampu membuatnya diterima diperusahaan ini. “Permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?”, “Saya ingin melamar pekerjaan disini, ini cv dan surat lamaran pekerjaan saya, posisi apapun saya terima”. Lalu ternyata bos dari perusahaan tersebut baru saja kembali dari luar, saat melihat Asti, ia cukup kagum dan segera menghampirinya. “Permisi, ada apa ya?”, “Ini pak, mbak ini mau melamar pekerjaan, katanya posisi apa saja dia mau”, “Beneran mbak? Perkenalkan saya Parno, bos perusahaan ini, nama mbak ini siapa?”, “Saya Asti pak”, “Mbak Asti, gimana kalau kita bicarakan bersama diruangan saya mengenai pekerjaan”, “Wah, terima kasih pak”. Kemudian kini Asti bersama Om om itu menuju ruangan Kepala perusahaan.


Sesampainya diruangan itu, Asti kemudian duduk dikursi didepan meja. “Mbak Asti, kenapa anda tertarik untuk bekerja diperusahaan ini?”, Tanya Parno sambil memandangi Asti, “Sebenarnya saya tidak begitu tau pak, tapi saya ingin bekerja disini, karena saya sangat membutuhkan uang pak”, “mmm…Kenapa tidak diperusahaan lain saja?”, “Mereka tidak ada yang menerima saya, katanya saya terlalu lugu”, Om mesum itu sekarang punya siasat baru, “Mereka mungkin hanya melihat dari luar saja”, “Iya pak, padahal mereka belum tau saya sebenarnya”, “Begini saja, coba mbak Asti Buka Baju saja, saya mau tau Mbak Asti yang sebenarnya”. Asti yang lugu itu kemudian membuka bajunya, lalu terlihatlah Bh jumbo Asti menompang Buah dada Montok miliknya. “Sekalian Bhnya juga mbak, mungkin beberapa saat kemudian saya bisa menemukan posisi yang pas buat mbak” Asti yang lugu itu menurut, kini Buah dadanya terpampang jelas bergelantungan seperti melon didepan Om Parno. “Saya kini tertarik untuk menerima Asti menjadi karyawan saya, tapi posisi apa saya belum tau”, “Wah terima kasih pak” Asti melompat sambil buah dadanya melambung seperti bola basket, Om Parno jadi semakin nakal. “Sini mbak Asti, mendekat, kamu tolong kebelakang saya”, Lalu Asti pindah kebelakang Om Parno yang sedang duduk dikursi bos itu. “Tolong taruh buah dada mbak Asti diantara kepala saya, supaya saya bisa berfikir jernih, ditekan ke kepala saya lebih baik” Lalu kini buah dada itu sudah mengepung kepala Om Parno, Kemudian Ditekannya dengan tangan Asti yang mulus. Om parno kemudian menggelengkan kepalanya, menikmati sensasi itu. “Baguus, saya menemukannya”, “Saya mau ditaruh posisi apa pak?”, “Aduh, kamu Tanya saya jadi lupa, kamu tolong masuk kekolong meja itu ya” Lalu Asti segera menuju kekolong meja, Om Parno kemudian membuka celananya, penisnya kemudian keluar dengan tegak kearah wajah Asti  “Loh pak, ini kok udah berdiri”, “Nah, itu kamu emut penis saya, biar lemes terus saya bisa berfikir lagi” Segera bibir menggairahkan Asti kini mengecup penis Om Parno, kemudian segera ia masukkan Penis besar itu kemulutnya, ia kulum pelan, sambil ia jilati.
Tiba-tiba pintu ruangan dibuka, kagetnya om Parno! Untung Asti sedang ada dikolong meja mengemut kontolnya, dari depan pintu tidak terlihat. “Hey! Kamu kalau mau masuk ketuk pintu dulu…mmmff”, “Maaf pak, kok bapak merem melek?”, “Sudah diam kamu, ada apa? Kamu berdiri disitu saja”, “Maaf pak, ini waktunya para karyawan pulang, ini laporan yang sudah mereka kerjakan”, “Suruh mereka pulang semua, Taruh laporan itu didekat telepon disebelah pintu itu”, “Iya pak? Apa benar bapak tidak apa apa?” sambil terlihat Om Parno menahan kenikmatan luar biasa karena Asti sekarang menyedot nyedot lubang dikepala penisnya untuk menikmati air kejantanannya. “Gak papa, udah kamu dan semua karyawan pulang dulu saja, saya masih ada urusan”, “Baik pak, terima kasih”, Kemudian karyawan itu keluar dan menutup pintu.
“Mmm,mmm,mmm siapa itu tadi pak?mmm”, “Dia karyawan saya, saya jadi ingat ada karyawan yang baru saja keluar dari perusahaan beberapa bulan lalu, Saya sudah menemukan posisi untuk kamu”, “mmm,slruup,mmmm,wah, saya masuk posisi apa pak?”, “Kamu jadi Sekertaris 3 saja, ia lebih fokus mengurus hubungan Karyawan dengan saya”, “mmm,mmm,mmm,slruup, seperti asisten bapak gitu ya?”, “Betul, mmmf, hebat kamu, belum diterima kerja sudah hebat, sekarang kamu tenggelamkan penis saya dibuah dada kamu ya”, Kemudian sekarang Penis besar Om Parno tenggelam didalam himpitan gundukan montok yang kenyal itu, Buah dadanya sekarang digoyang naik turun menggesek penis itu. “mmmf, nikmat sekali ini, Asti ahli sekali ya”, “Iya pak, dirumah sering ada yang main buah dada Asti juga, banyak yang sering nyusu”, “Wah saya juga mau nyusu, sini kamu naik kepangkuan saya ya, tolong lepas rok dan celana dalam kamu sekalian” kemudian Asti kini dipangkuan Om Parno, Buah dadanya sekarang menempel kekepala Om Parno, Segera Om parno mencari Puting coklat Asti dan netek dengan cepat, menyedot Air susu keluar, tangannya juga meremas Buah dada besar yang kenyal nikmat itu. “mmmmfff,pak….uuffff…aaahnn”. Asti terlihat memasukan tangannya kedalam vaginanya sendiri, ia menggesek klistorisnya yang imut itu. “Sini, dari pada kamu yang ngorek ngorek, biar penis sayang masuk kedalam memek kamu”, “mmmmf, iya pak….uuuufff…tapi saya… mmmm…bekerja mulai kapan? Uuuuff”, “Besok sudah kerja disini ya kamu, “mmmf, uuuh, terima kasih pak” Lalu penis itu dituntun tangan Asti keliang cinta nya, lalu sleeb, Penis itu mengisi Vagina Asti, Kini Om Parno yang sudah terbakar semangat seksnya mulai memegangi pinggang Asti. Sekarang Asti melompat lompat sambil penis Om Parno menggesek dinding  dalam vagina Asti. Asti naik turun dengan cepat, Om Parno masih tetap menyedot susu karena kehausan. “mmm mmm mm, pak….uuuuf… eih eih eih…Enak banget…. Aku lompat lompat….mmm…. sambil digesek vaginaku….aaahn”. Desahan Asti membuat Om Parno meningkatkan kecepatan gesekannya ke penis Asti. Kini Asti sudah menjulurkan lidahnya karena ke enakan, sambil mendesah keras.
“Mmmmf….pak…Asti udah gak kuat….uuuuuf”, “Saya juga kok, Saya isi lubang surgawi kamu ya, sebagai tanda kontrak kerja kamu”, “Mmmf….eeeiiih….iya pak….aaaahnn”. Crooot Crooot Crooot, Air Sperma bercampur air kewanitaaan Asti sudah bercampur aduk didalam vagina itu. Kemudian Om Parno mencium Asti sambil tersenyum, “Hebat kamu Asti, Hari hari kamu selanjutnya pasti membuat perusahaan kami jadi lebih untung, apa lagi posisimu nanti sangat tepat”, “Iya pak, terima kasih sudah menerima saya”. Kemudian mereka kembali berpakaian, dan Asti pulang dengan senyuman. Asti kemudian mulai bekerja diperusahaan itu, dengan iming iming gaji besar. Padahal ia lebih fokus menjadi Pemuas Seks bos barunya itu, Posisinya itu memang tepat, dipelukan Om Parno.

1 comment: