Tuesday

Cerita seks: asyiknya gangbang mahasiswi

Saat aku disekolah aku memamerkan hasil rekamanku dulu kepada teman-temanku. Mereka keheranan dan kaget melihat rekamanku. ”Ton, itu bocah enak banget bisa ngentot dan nyusu perempuan montok dan cantik itu, kamu gak ikut ya?”, “Itu aku ada diluar, kurekam pakai handycam ini, biar mereka yang menikmati”. Bel pun berbunyi, aku dan teman-teman bersiap untuk mengikuti pelajaran lagi.

Saat pak guru masuk, ternyata ia bersama dua perempuan cantik, sepertinya mereka mahasiswa yang sedang ppl. “Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu, perkenalkan ini kak Sasa dan Kak Putri, sementara ini mereka akan menggantikan saya mengajar bahasa inggris”. “Perkenalkan saya Sasa, senang bertemu kalian” Suara merdu itu terdengar dari perempuan berbadan kecil namun buah dadanya besar itu. “ Perkenalkan saya Putri, Mohon kerjasama nya ya” Wah ini bukan guru, ini model! Berpostur tinggi, berparas Cantik dan sexy, meski buah dadanya tidak terlalu besar. “Ton, gimana menurut lo? Mereka sepertinya asik untuk dientot”, “Hussh, gila lu Lex, jangan mikir aneh-aneh”. Alex jadi hilang kendali setelah melihat rekamanku.

Beberapa hari pelajaran bahasa inggris kami ditemani dua perempuan cantik itu. Temanku makin tidak waras, sering mencari kesempatan memandangi kak sasa dan kak putri. “Baik anak-anak, untuk hari ini sampai disini dulu ya, jangan lupa belajar dirumah”, “Kak, kalo kita mau belajar bareng kakak diluar sekolah boleh?”, “Boleh kok, tapi jangan lupa ijin ya”. Sial si alex ini, dia seperti penjahat wanita saja, ia sudah tau alamat rumah kak sasa dan kak putri. Ia mengajak teman kelasnya berunding “Din,Ton, lan, nanti sore kita mampir ke rumah kak sasa dan kak putri yuk, nanti kita belajar bareng, oke?”, “alesan lu lex, ente mau macem-macem kan sama mereka?” Suara Ruslan seperti menyindir, “Itukan bonusnya kalo dapat, hahaha”, “Ya udah gua siap siap dulu, handycam gua charge dulu, mungkin aja perlu”, “Itu wajib ton, kuncinya ya handycam mu itu”.

Sore itu pun aku,didin, alex dan ruslan tiba dikontrakan kak sasa dan kak putri. “Halo kak, kami mau belajar nih”, “Oh kalian, silahkan masuk”. Alex tersenyum lebar melihat kak sasa memakai tanktop dan rok pendek, ia mulai kegirangan. Kontrakannya cukup besar untuk ditinggali 2 perempuan saja. “Halo anak-anak,masuk keruang tengah saja ya”. mahasiswa memang kadang cukup malas, terlihat rumah itu kurang rapi. “Kak kok rumahnya kotor dan gak rapi?”, “ aduh maaf ya, kami agak repot mengurus materi buat kalian disekolah, jadi kami jarang bersih-bersih”, “Sebelum belajar kita bersih-bersih dulu saja kak”, “Ide bagus din, yuk kak kita bersih-bersih”, “Baiklah, memang kalian anak-anak yang baik”. Kami semua kemudian membersihkan rumah. Kak sasa dan alex menuju ke dapur, sedang didin, ruslan dan kak putri ke ruang tengah. Sempat saja alex mencuri pandang ke arah kak sasa yang memakai tanktop itu, “ lex, kamu pegangin kursinya ya, aku mau bersihkan bagian atas”, “Iya kak”. Saat kak Sasa membersihkan bagian atas dapur itu, alex sambil memegang kursi yang dinaiki kak sasa ia juga menikmati pemandangan indah dari bawah, ia bisa melihat isi rok pendek itu, terlihat celana dalam putih yang memampangkan bentuk selangkangan indah kak sasa. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu. “Lex, ada apa?”, “ oh, ndak kak, gak papa” Alex terus memandang kedalam rok itu sambil menjawab pertanyaan kak sasa. “Aku gak sampai ini lex, coba kamu aja yang naik”. Kemudian alex yang sekarang naik kursi itu dan kak sasa yang memegang kursi. Alex sempat mencuri pandang kedalam tanktop kak sasa, karena dari atas ia bisa melihat bagian atas buah dada yang montok itu. Sepertinya kak sasa tidak memakai bra. Alex semakin gembira.

“Kak putri, ini dibawah sini kotor, tanganku tidak sampai”, “ Biar aku saja sini” kak putri pun mulai jongkok dan membersihkan bagian bawah meja diruang itu. Didin dan ruslan yang ada dibelakangnya sibuk memperhatikan pantat kak putri yang bergoyang-goyang, maklum celana jeans ketat itu membuat pemandangan itu makin indah, dimana disela paha kak putri terlihat menonjol gundukan yang selalu membuat mereka terangsang. “Kak putri, yang kiri itu belum”, “Oh iya, untung kamu kasih tau din” Ulah si didin sambil melihat kak putri pindah posisi dimana sekarang mereka bisa melihat buah dada kak putri yang bergoyang goyang. Mereka seperti terhipnotis dengan gerakan indah pantat dan buah dada kak putri.

Melihat mereka yang senang aku jadi iri, dimana aku disuruh menyapu lantai, sial pikirku, lagi lagi aku dapat yang gak penting. Beberapa saat kemudian alex terjatuh dari kursi itu, Brugg! “Aduuh, sakit”, “Lex, kamu gak papa? Maaf aku megangin kursinya gak bener”, “ aduh, badanku seperti ada yang sakit kak”. “ Bagian mana yang sakit?”,”ini kak” sambil ia menunjuk kearah celananya yang terlihat penisnya sudah mau keluar dari celananya. “Loh kok yang sakit disitu lex?”, “Gak tau kak, aduuh” aku meremas keras gagang sapu ini, sialan si alex, idenya gila bener. “Aduh gimana in ilex, kak sasa gak tau harus ngapain. “ buka aja celanaku mbak cek bagian mana yang sakit” Aku melihat dari luar dapur, kak sasa membuka celana alex dan melihat penis alex hampir keluar dari celana dalamnya. “Aduh, ini apa lex?” kagetnya kak sasa sambil mencoba menutup mata, “Tolong kak, buka juga celana dalam ku” lalu terlihat jelas dimata kak sasa penis alex yang sudah mengeras itu. “Ini sakit ya lex? Kok tegang banget”, “Aduh iya kak, coba kak sasa pijat aja, mungkin nanti bisa lemes lagi”. Lagi lagi aku menemukan orang polos, kak sasa mau saja mengocok penis si alex, siaal. “Gini ya lex?”, “ hmmmf, iya kak, terusin” beberapa saat kemudian ada air keluar dari penisnya, “ loh ini keluar apa lex?”, “itu yang bikin sakit kak, coba kakak jilat bagian ujungnya, kakak minum aja air itu, katanya sehat”, “Masak sih lex, kakak coba ya...mmm” Buset, ujung penis alex dijilat oleh kak sasa, alex seperti ke enakan. Dari pada melihat kegilaan alex aku pergi keruang tengah saja.

Baru sampai keruang tengah, Kak putri tiba-tiba terbentur meja.” Aduh, kepalaku”, dilanjutkan dengan jatuhnya tumpukan buku diatas meja ke kakinya, “ aduuuh”, “Kak putri? Kakak gak papa?”, “Aduh kepala dan kakiku sakit din, huuuuh”, “ kak putri kami gotong ke kamar ya, nanti disana kami pijit kaki dan kepala kak putri”, “ aduh, terima kasih ya” Lalu ia digotong kekamar oleh didin dan ruslan, Astaga, kak putri lugu juga Nampak nya. “Bagian mana yang sakit kak?”, “ itu di kaki din tolong dipijit ya”, “Kepalanya juga sakit kan kak? Biar ruslan pijit ya” Kemudian didin menikmati memijit kaki kak putri, begitu juga dengan ruslan yang memijat kepala sampai bahunya kak putri. Aku mengambil handycam, menyembunyikannya ditumpukan buku dan menghadapkannya kedalam kamar, lalu kumulai merekam, biarlah mereka menikmati, nanti biar mereka bisa melihat ulah gila mereka. “Kak apa masih sakit?”, “udah enakan kok din”, “aku pijitnya naik dikit ya kak biar sakitnya hilang semua”, “mmmff, iya deh” Kak putri ke enakan karena pijitan ruslan dibahunya. Didin mulai memijit agak keatas, yaitu paha kak putri, dia seperti pemijat professional saja, pelan pelan ia memijat dengan kasih sayang dua paha indah kak putri. Ia juga memijat selangkangan kak putri, kak putri pun mendesah,”aahhnnn, enak banget din”, “ mungkin kalo lepas pakaian lebih enak lagi kak”, “mmmfff, iya deh” kemudian mereka melepas semua pakaian yang ada ditubuh kak putri, dan terlihatlah tubuh indah kak putri yang seperti model itu, putih mulus, buah dadanya cukup menggemaskan, dan lagi tanpa bulu! “kak, mau yang lebih enak? Didin pijat lubang ini ya, kata orang-orang biar makin sehat bagian ini perlu dipijat”,”buah dada kakak juga harus dipijat, biar nikmatnya terasa semua kak” Didin dan Ruslan lalu memijat bagian indah kak putri. “Aahhhnnn, enak banget, kalian kok pintar banget sih? Mmmff” Terlihat ruslan meremas buah dada kak putri dengan senangnya, begitu juga dengan didin yang memasukkan jarinya kedalam vagina kak putri dan mengobok- obok seisi lubang indah itu.

Aku sudah tidak kuat aku pun pergi ke dapur untuk bergabung dengan alex. Tak kusang ka ternyata penis alex sekarang berada diantara dua buah dada kak sasa yang sudah tak berbusana itu, kak sasa menjepitnya dan menggoyangkan penis itu.”Terus kak, sakitnya hampir hilang”, “kakak jilat ujungnya ini juga ya, soalnya masih keluar terus airnya”, “Iya kak”. Siaaal aku pun mencari alasan untuk bisa menikmati tubuh kak sasa juga “aduh kak, punya toni juga sakit ini,uuuh”, “loh,toni juga sakit? Sini kakak sembuhin juga”. Nah, sekarang gentian penisku yang di jepit dibuah dada montok itu, dan menikmati keindahan tubuh kak sasa. Terlihat alex kesal karena jatahnya aku ambil. “ kak kok dibawah sini basah kak? Airnya alex sedot juga ya, kan kakak biar sehat juga” , “ hmmmff, iya lex, kamu baik banget”. Sial si alex! Dia sekarang menikmati vagina kak sasa, ia menjilat dan memasukan jarinya kedalam dan terlihat sepertinya ia sangat gembira menemukan kenikmatan baru. Aku masih terus menikmati pijatan buah dada kak sasa, tapi aku sudah klimaks dulu. “ aduh kak, aku gak kuat, aahgh” crooot, aku menumpahkan air maniku diwajah kak sasa. “ini udah gak tegang punyamu ton, kamu istirahat aja… hmmmfff, ahhnnn, lex, kamu…. Agggfhh, enak sekali lex, aahnnn”. Kak sasa sudah keasikan dihajar alex yang sekarang memasukan penisnya kedalam vagina kak sasa, aku pun berpakaian dan kembali ke didin dan ruslan.

Ternyata sekarang didin sudah memasukan penisnya kedalam lubang vagina kak putri, ia menyodok keras lubang indah itu tanpa henti. Ruslan juga menyodokan penisnya didalam mulut kak putri, dan handycamku masih merekamnya. “aghfgh,hmmmm,ffghhhmm,aahnnn” suara kak putri mendesah. Terlihat wajah didin dan ruslan gembira luar biasa, terlihat tubuh kak putri bergoyang cepat karena hentakan keras didin dan ruslan. Tiba tiba, crooot crooot,crooot, didin dan ruslan mengisi mulut dan vagina kak putri dengan air mani mereka. Sepertinya kak sasa dan alex juga sudah klimaks. “Kalian hari ini luar biasa, sekarang rumah kami bersih dan juga kami dapat menikmati kegiatan yang seru itu, kalian boleh mampir kesini lagi nanti ya”, “iya kak, terima kasih untuk hari ini”. Kami pun pulang dengan gembira.

Esoknya disekolah kutunjukan hasil rekaman didin dan ruslan yang memperkosa kak putri. Alex tertawa karena ia merasa kak sasa lebih nikmat untuk diperkosa, "Hahaha, enakan ngentot kak Sasa, lebih hot, toketnya lebih gede juga", Didin dan ruslan jadi penasaran. Beberapa hari itu kami sering mampir ke kontrakan kak sasa dan kak putri dan berhubungan lagi, dengan variasi yang baru. Sampai pada suatu saat ppl mereka usai dan mereka kembali kedaerah mereka kuliah, namun kami sudah menikmati dan mendapat stok rekaman bagus untuk pengalaman terindah tersebut.

4 comments: