Saturday

Cerita seks: Asti Janda muda yang lugu

Asti ditinggal suaminya minggat, karena sepertinya suaminya itu sudah tidak tahan atas keluguan Asti. Ibu muda berusia 27 tahun itu kini hidup sendiri dengan bayinya. Suatu hari Asti pergi kerumah tetangganya, ia ingin bersilahturahmi. Tetangganya itu adalah Jono dan Tukinem, yang biasanya ia temui setiap hari. Siang itu ia sudah sampai dirumah itu. Ia melihat jono sedang duduk didepan rumah “Pak jono, bu tukinem ada?”, “Bu tukinem lagi keluar itu ti”, “oh ya sudah, saya pulang saja”, “Kamu tunggu aja didalem, nanti juga pulang dia”, “eh iya ya, bener pak, saya masuk dulu ya. Jono yang bertampang mesum itu tau bahwa si Asti ini perempuan yang lugu. Asti yang memakai baju ketat itu membuat Jono berfikiran ngawur, apa lagi buah dada montok itu jadi magnet bagi matanya. Jono heran perempuan semontok Asti malah ditinggal oleh suaminya yang bodoh itu.

“Pergi kemana bu tukinem?”, “Gak tau tadi keluar sebentar”, “oh, lagi gak ada orang dirumah ya pak?”, “Gak ada, pada keluar tuh”. Siang itu terik matahari membuat suasana jadi panas. Keringat Asti yang sedang menunggu bu tukinem itu kini membasahi bajunya, “Aduuh panasnya”, “Kalo disini panas neng, kalo dikamar dingin”, “masak to pak?”, “iya, coba kedalem kalau gak percaya” Asti yang lugu itu kini masuk kedalam kamar pak jono, Siasatnya berhasil. Bu tukinem sebenarnya sedang keluar kota bersama yang lain, Jono sudah mempersiapkan ini sejak lama. “Udah mendingan didalam ya pak”, “Mau minum apa nih neng?”, “Terserah saja pak” Kemudian Jono seperti pergi kedapur, tapi ia sedang melihat situasi. Asti yang kepanasan mulai lemes. “Aduh, gak ada minuman nih neng”, “aduuh, padahal panas sekali ini pak, pak jono gak kepanasan?”, “Saya kan lagi gak pake baju ini, jadi adem”, “Eh iya sih pak”, “Asti buka baju aja, biar panasnya ilang”, “Ah malu sama pak jono, nanti kalo ada bu tukinem gimana?”, “ah gak usah bingung, kita kan udah tetangga an sejak lama, gak usah malu juga”, “iya deh pak” Kemudian Asti melepas bajunya, Mata Jono langsung melotot melihat buah dada bundar besar milik Asti, ia seperti segera ingin melahapnya.
“Ti, kalau dirumah biasa minum apa?”, “apa aja sih pak”, “kalau bayi kamu?”, “Bayiku minum susu asi dong pak”, “Kamu apa ndak minum susu juga?”, “Iya kadang pak kalau gak ada minuman, eh iya, ambil gelas pak, aku minum air susuku sendiri saja” Naaaah menang besar deh si jono, segera ia pergi mengambil gelas yang kecil, dan kembali ke buah dada kesayangannya. “Ini neng”, “kok kecil gelasnya pak?” ,” gak ada lagi neng”, “ya sudah”. Lalu kini Buah dada kanan Asti diarahkan kegelas, lalu tangannya meremas buah dadanya, air susupun mengalir kedalam gelas itu. Jono mulai melet melet. Saat gelas sudah penuh, Asti langsung meminum air susunya sendiri itu. “Aduh, Saya jadi haus juga neng”, “Pak jono mau susu Asti?” .”Boleh neng”, “bentar pak ya, gelasnya gantian”, “lama neng, saya netek aja ke buah dada kiri kamu”, “iya deh pak, saya juga sedang minum” Langsung mulut Jono yang sudah terbuka sejak tadi itu melahap puting coklat Asti, lalu ia mulai menyedot keluar air susu murni itu, dan srupuuut, ia kenyot keras buah dada kiri Asti. “Pelan aja pak, nanti tersedak”, jono yang sibuk nyusu itu tak menghiraukan Asti, ia juga meremas buah dada Asti. Setelah Asti menikmati beberapa teguk susu, ia sudah merasa tidak haus lagi. “Pak, Ini gelasnya udah”, “Saya netek aja neng”,” iya sudah pak, haus banget kayaknya pak jono, Buah dada Asti digenjot terus sejak tadi, eh pak yang kanan ini masih keluar susunya”, “Sini biar saya Kenyot juga neng” Lalu kini pak jono mempertemukan kedua puting coklat Asti dan melumatnya didalam mulutnya. “Loh pak? Kok dua duanya dikenyot?”, “Biar hilang hausnya neng, saya remesin sekalian biar keluar cepet”. Kini kedua tangannya meremas buah dada Asti, Mulutnya masih terus menyedot isi puting yang mengeras itu, ia juga menggigit kecil puting itu. “mmmff…pak jono…geli ah….” Asti jadi mendesah dan berkeringat deras. Saat Jono telah merasa tidak haus lagi, Ia remas kuat buah dada Asti, ia arahkan semprotan susu itu kewajahnya, kini ia membasuh mukanya dengan air susu asli Asti. “Aduh pak, wajah pak jono basah kena susu Asti”, Lalu jono menempelkan wajahnya diantara dua buah dada Asti, ia goyang goyangkan kepalanya,  ia merasakan sensasi luar biasa nikmat. “Aduh, Asti jadi mandi keringat ini”, “Neng, lepas semua pakaian kamu aja, biar gak basah lagi”, “Iya pak”. Lalu sekarang Asti sudah bugil. Jono makin terangsang melihat paha mulus Asti dan juga bulu tipis diatas selangkangannya.
Tiba tiba ada suara didepan, “Pak, Opi pulang, ini Ilham mampir”, “Sini pi, kekamar, ayah disini” Anak pak Jono yang berusia 7 tahun membawa teman sekelasnya itu langsung menuju kamar. “Loh, Mbak Asti, lagi ngapain sama bapak?”, “Habis minum susu tadi pi”, “Tapi kok telanjang sih?”, “Panas banget pi, keringatan juga”, “Oalah, pak, Opi haus niih”, “Sini minum susu mbak Asti aja”, “Iya pi, sini”, “Ilham juga mau ngenyot susu dong mbak”, “iya sini, mumpung masih ada”. Kini opi dan Ilham disuguhi sumber susu terbaik, lalu mereka segera netek diputing Asti. “Aduh Asti, kamu keringatan, pak jono bantu lap ya”, “Wah terima kasih pak jono”, “tolong neng nungging aja, biar gampang” Lalu Asti segera nungging, tetapi masih saja Buah dadanya bergelantungan diremas dan juga putingnya dikenyot oleh opi dan ilham.
“Aduh, paha kamu basah, selangkanganmu lebih basah lagi”, “Iya pak, saya tadi terangsang, jadi keluar deh air kewanitaan saya”, “kalau dilap lama, saya pake tangan dan mulut saya saja ya neng”, “boleh pak, Suami saya dulu juga pernah” Kini Jono mulai memijat dan mengelus seluruh bagian bawah Asti. Mulutnya kini sudah ada dibibir vagina Asti. Pak jono kemudian menyedot isi liang kenikmatan itu. “Maaf neng, pak jono haus, minum air ini saja”, “mmmmf….uuuuhh…iya pak….mmmmf” Kini jono memutar lidahnya didalam lubang itu, ia telusuri seisi tempat indah yang diimpikannya.”Enak banget mbak susunya”, “mmmf…iya pi….kan susu asli….”, “Enak pentilnya ini pi, kenyal banget, ada susunya lagi”, “iya, tau aja kamu ilham”, “mmmff….kalian pinter banget ngenyot puting mbak….uuufff”. “Mbak, opi sama ilham sudah nggak haus lagi, kami mau main lagi”, “Iya pi, tutup pintunya ya”, “iya yah, Opi main lagi”.
 Karena sudah merasa puas menjilat, kini Segera Jono menempelkan penisnya dibibir vagina Asti. “Neng gak bisa bersih kalau gak dimasuki lubang kamu ini, saya isi pake penis saya ya”, “mmmmf…iya pak….sudah lama gak ada yang mengisi itu…uuuhh”. Segera penis itu masuk kedalam memiaw indah Asti, sleeeb, sekarang penis jono mulai dipijat dinding vagina Asti. Segera Jono mulai bergerak maju mundur, mengoyak isi liang cinta Asti.  Semakin cepat gesekannya, semakin keras Asti mendesah. Beberapa menit kemudian Asti di tidurkan dikasur. “Asti, kamu diam dulu ya, biar Pak jono nikmatin Tubuh indahmu, sudah lama tidak disetubuhi kan?”, “mmmf…iya pak… tolong beri Asti kenikmatan… uuuuhhf”. Segera Jono genjot lagi Lubang vagina Asti. Mulutnya kini sudah bertemu dengan mulut Asti. Ia memainkan lidahnya dalam mulut Asti. Kemudian setelah itu mulutnya kembali mengeyot pentil Asti, meminum susu segar asti yang nikmat itu. “ Mmmmf…pak jono….Asti belum pernah ngerasain senikmat ini…. Uuuuuhhf…Eih Eih Eih”, “Kan pak jono hebat, jadi kamu gak usah bingung, tiap hari pun saya siap nggenjot Asti”. Hentakan Penis Jono kini semakin cepat, Desahan Keras Asti membuat Suasana rumah itu makin panas.” Asti, pak jono mau keluar ini uuuuh” Croooot crooot crooot, Pak jono mengisi Vagina Asti dengan air maninya, kemudian terlihat senyum kemenangan diwajah Jono.
“Asti pulang dulu pak, nanti bu tukinem suruh kerumah saja”, “Iya, sip dah, makasih buat hari ini ya,Asti”. Kemudian Asti kembali kerumahnya. Beberapa hari kemudian pak jono datang kerumah asti itu, "Asti...", "Iya pak?", "dimana kamu?", "lagi ngurus anak saya pak, sebentar" Jono malah langsung nyelonong masuk kekamar Asti. "oh lagi nyusuin anak kamu ti", "iya pak, ini udah mau tidur kayaknya" Buah dada montok itu kembali membuat Jono tertarik. puting kanan Asti memang sedang dinikmati anaknya, tapi Jono sudah mendekat dan memandangi puting kiri Asti. "loh, yang ini masih belum diisep ti?", "oh iya, tadi dia minum dikanan terus pak", "saya bantu deh ti, saya minum yang kiri, gimana?", "iya deh pak, biar imbang" Segera Jono melumat puting kiri Asti itu, dihisapnya dengan keras, air susu mengalir kedalam mulutnya. Sembari meremas buah dada montok itu, Jono membuat Asti mulai gelisah. "mmh... pak ini anak saya udah tidur, pak jono... mmh... ada apa kesini?", "mmm...slruup... mampir aja ti, bantu bantu kamu ini kan... sluurp...mmm", "Aahn... iya pak" Asti kini harus menuruti Jono, dan memang setelah itu Asti malah kembali disetubuhi oleh Jono, Pria itu sangat senang menikmati janda muda itu.
Jono jadi sering kerumah Asti, untuk minum susu segar dari tetek Asti, ataupun mengisi liang cinta Asti.

4 comments: