Sunday

Cerita seks: Si janda cantik bernama vera Part 2

Part 1: Klik Disini 

Setelah mandi, Vera segera keluar, dan menemui pak Darji. "Pak Darji, ini saya sudah mandi" Vera bingung lagi, ia melihat pak Darji begitu shock melihatnya hanya mengenakan handuk. "mm...mbak Vera, g..gimana? mau... menyusui lagi tidak?", "Katanya pak Darji tadi setelah mandi kalau menyusui itu baik...", "I..iya mbak, betul", Vera tanpa ragu membuka handuknya, lalu duduk disebelah pak Darji, "Silahkan pak menyusui lagi, saya juga merasakan kalau ada yang meminum air susu saya,tubuh ini jadi enakan..." Pak Darji tampak begitu senang raut wajahnya, pria itu begitu takjub melihat tubuh mulus nan montok Vera itu tak ditutupi apapun, matanya begitu cepat bereaksi melihat selangkangan Vera yang tidak ditutupi bulu halus itu.Vera yang begitu tenang, tampak tidak malu malu saat tubuhnya yang telanjang itu dilihati oleh tetangganya itu. "Hehe, maaf mbak, kalau dikamarnya mbak Vera saja gimana?", "Ooh, iya deh pak" Vera tanpa ragu berjalan kekamarnya dengan telanjang, Pak Darji mengikuti sambil menikmati pemandangan indah, serta wangi tubuh Vera itu.

"Mbak Vera tiduran saja, biar saya yang urus", "Iya pak, tolong ya pak" Vera lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur. Pak Darji berdiri didepan tubuh putih mulus Vera itu, ia melihat buah dada Vera begitu menggairahkan, apalagi vera baru saja selesai mandi. "Saya diatasnya mbak Vera boleh?", "Iya pak, maaf kasurnya memang sempit", "Kalau saya lepas pakaian juga gimana mbak?", "Loh, buat apa pak?", "Biar gak ganggu pas minum air susunya mbak Vera", "ooh, iya deh pak" Pak Darji lalu melepas pakaiannya, kecuali celana dalamnya. Pria itu sudah melesat keatas tubuh wangi Vera, dan segera memegang buah dada montok itu. Kini Pak Darji sudah menempel diatas tubuh Vera, tubuhnya sudah tidak bisa menahan kemulusan dan wangi semerbak dari janda muda itu.
"Kalau habis mandi kan segar mbak, jadi terasa beda nanti", "masak sih pak?"  Pak Darji lalu meremas buah dada Vera, tangannya sekarang lebih lincah dan cepat dalam meremas buah dada montok itu, digerakkannya naik turun, kekiri dan kekanan, terlihat pak Darji sudah terangsang. "Pak, kok selangkanganku seperti ada yang berdenyut ya?", "Biarkan saja, mbak Vera diam saja ya...mmmf" Pak Darji sudah melumat puting merah muda Vera lagi. Kini dengan hebat Pria itu menarik dan menghisap kuat puting Vera. "aaah! kenceng banget pak, Vera jadi kaget", "mmm...ini yang bikin beda dari yang tadi mbak", Vera mulai merasa panas lagi, padahal ia baru saja mandi. Pak Darji memang sibuk mengeluarkan air susu dari buah dada montok Vera, tapi ia juga asyik mengelus bagian tubuh lain dari janda muda itu agar cepat terangsang. Segera saja, Cuur, air susu Vera sudah mengalir lagi, mulut nakal pak Darji mulai terisi oleh air susu hangat milik Vera, tetes demi tetes, air susu itu makin deras keluar dari puting Vera. "Ooooh, memang beda ya pak, uuuhf, aaaahn..." Pak Darji makin semangat mendengar desahan Vera. “Slruup…mmm…slruuup… Iya, makin nikmat kan mbak? Mmm…slruuup”, “Oouh, hmmf, Iya pak, Aaaahn”. pria itu lalu menurunkan Celana dalamnya, penis besarnya tegak berdiri diantara selangkangan Vera. "mmm...slruuup...mm...cup ...mmm... slruup...aah.. mbak Vera, boleh tanya?", "aaah, iya pak", "Sudah berapa hari gak dimasuki lubang vaginanya?" Vera cukup kaget, namun ia sadar memang ia sudah lama tidak bersetubuh dengan suaminya, semenjak sebelum melahirkan. "aaahm...mmmf...sudah lama pak, kenapa ya? oooh", "mmm...slruuuppp...cup...mmm...aaahh Kalau saya isi gimana mbak?". "Loh, pak Darji, kan pak Darji... oooh... suaminya bu Dian", "Gak papa, kan cuma dimasuki saja..mmm...slruuup", "aaah, tapi nanti kalau saya dimarahi bu Dian...", "ndak akan dimarahi, kan ini saya lagi bantu mbak Vera", "oooh, mmmf... gitu ya pak?" Tanpa perlu lama lagi, pak Darji sudah menempelkan penisnya dibibir vagina Vera. "Kalau menyusui, bagus lagi kalau ada yang ngisi vaginanya mbak Vera...", "mmf..masak sih pak? ooh, ya sudah pak, kalau gitu...Aaaaah!" Penis Pak Darji sudah melesat, kin benda keras itu sudah bergerak perlahan masuk kedalam vagina Vera. Janda muda itu mendongak keatas, merasakan vaginanya itu mulai terisi penuh penis pak Darji. Segera penis pak Darji sudah memenuhi memek longgar Vera. "Oooh, mmf... mbak Vera, sebelum melahirkan sering di isi ya vaginanya?", "Aaaah!,mmmf..sssh...hampir tiap hari pak, dulu...ooooh!" mendengar kalau simontok Vera itu sering disetubuhi suaminya, Pak Darji memuncak gairah seksnya. Ia berhenti menikmati air susu Vera, kini ia fokus menikmati memek janda muda itu.
Penis pak Darji segera melesat keluar masuk, bergerak menyodok memek nikmat milik janda muda itu. "Pak, ooooh, mmmf... menyusui nya... apa...aaaah!" Pak Darji sekarang dengan hebat bergerak diatas tubuh montok Vera, bokongnya bergerak cepat, mendorong penisnya keluar masuk vagina longgar milik Vera. "Menyusuinya sudah mbak, sekarang saya selesaikan ini dulu...mmmf!" Pak Darji mempercepat gesekannya, tubuh montok Vera kini bergoyang dengan liarnya karena hentakan keras pak Darji. Buah dada Vera bergerak tanpa di jaga, sehingga air susunya muncrat kemana mana karena puting merah muda Vera masih mengeluarkan air susu. "Aaahn...mmmf...pak...susu saya...oooh...kemana mana...sssh... uuuh". Pak Darji tidak menanggapi Vera, pria itu sibuk mengolah kenikmatan dalam lubang vagina itu, pak Darji memegang pinggul Vera, sambil terus menyodok memeknya. Suara hentakan penis pak Darji diiringi desahan indah Vera, "aaahn...aaahn...sssh...oooh... pak Darji...aaahn...uuuh" Pak Darji melihat buah dada vera yang bergerak tanpa arah itu, Air susu tampak mengalir  diatasnya, menetes ke kasur dan wajah cantik Vera. Sungguh pak Darji begitu gembira dan bahagia karena bisa menikmati tubuh montok nan nikmat milik Vera. Beberapa menit berlalu Pak Darji sudah klimaks, ia mencabut penisnya, dan menempelkannya disela dua buah dada montok Vera, tangan pria itu lalu memegang buah dada vera, digencetnya buah dada itu sehingga membuat penisnya itu diapit erat dua bauh dada montok. Pak Darji lalu menggesek belahan dada Vera beberapa kali, lalu Crooot crooot crooot, sperma pak Darji tumpah diwajah Vera. Pria itu lalu berhenti, dan duduk disamping Vera. "Maaf mbak Vera, wajahnya jadi kotor", "hhhmmf, iya pak, tidak apa apa, saya mau mandi lagi saja pak", "Iya mbak, itu nama dan alamat dokternya saya taruh diatas meja", "Sepertinya tidak perlu pak, karena bantuan pak Darji, saya seperti menjadi diri saya yang dulu lagi", “gitu ya, baguslah kalau begitu…gimana kalau, saya ikut mandi mbak? Saya juga kepanasan dan basah semua ini, dirumah airnya mati”, “Oh, boleh deh pak sekalian saja”, “Ya sudah mari mbak” Pak Drji kemudian bersama Vera menuju kamar mandi. Setiba didalam kamar mandi, Penis pak Darji sudah tegak lagi. “Sabunnya mana mbak?”, “Ini pak”, “Gak ada sabun lain ya?”, “Gak ada pak”, “Waduh, kalau pakai sabun itu nanti penis saya bisa sakit, ini minta disabunin”, “Terus gimana pak?”, “Oh iya, katanya kalau diemut pakai mulut bisa gantiin sabunnya”, “Oh, iya mungkin pak, dulu sering saya gituin punya suami saya”, “Bagus kalau begitu mbak, kalau boleh, tolong diemut dong penis saya”, “Iya pak…ommmf” Sekarang Penis Besar pak Darji sudah diemut dengan nikmat oleh Vera, Pak Darji yang keenakan lagi itu memilih menyiram tubuh mulus Vera itu. “Hebat ya kamu Ver, udah terbiasa memang”, “mm…mmm…mm..iya pak, mmm” Pak Darji kemudian meraih sabun didekat Vera itu, lalu menyabuni tubuh Vera itu. “Saya sabunin ya mbak, biar sekalian”, “mmm…mm…iya pak” Pak Darji sambil merasakan kenikmatan dipenisnya itu, juga asyik menyabuni tubuh montok dan mulus milik Vera. Beberapa saat kemudian, pak Darji menghentikan Vera, “ooh, sudah deh mbak, udah gak papa”, “gitu ya pak? Ya sudah pak” Pak Darji menjatuhkan sabunnya, dan sabun itu meluncur kesisi lain kamar mandi. “Mbak, itu sabunnya jatuh”, Vera yang basah itu lalu mengambil sabun itu, ia menunduk, dan lubang vaginanya itu terpampang lagi dimata pak Darji, tanpa berfikir lama langsung menangkap bokong janda muda itu, lalu memasukan lagi penisnya kedalam lubang vagina Vera lagi. “Aduh mbak, Licin, hampir saja aku jatuh”, “Aaahn, itu pak, kok masuk lagi…ooh”, “Aduh, masuk sendiri tadi mbak” Pak Darji kembali menggesekkan penisnya maju mundur, ia tidak puas hanya sekali saja menyetubuhi janda muda itu. “Aaaahn,ooh, pak, kok digesek lagi”, “Ini saya coba keluarin mbak, habis diemut tadi jadi sulit keluar”, “Aaah, Aaaahn, mmmf” Vera kembali harus mendesah karena memeknya disodok oleh tetangganya itu. Beberapa saat kemudian, pak Darji melepas lubang vagina Vera dari sodokan mautnya. “oooh, sudah lepas mbak, huuf”, “Aauh, ssh..mm” Vera lalu berusaha berdiri, kemudian ia segera sibuk sendiri menyabuni tubuhnya. Pak Darji memegang penisnya tegaknya itu, dikocok perlahan sambil melihat sicantik Vera itu menyabuni tubuh mulus dan montoknya.

“Pak Darji kok diem aja? Gak mandi?”, “Duluan aja mbak, Oh, oke pak..” Pak darji benar benar senang, hari itu ia benar benar menikmati keindahan dan sedapnya tubuh Vera itu. Tubuh vera sudah dipenuhi buih sabun, lalu janda muda itu segera mengambil Air. Entah ada fikiran apa dalam benak pak Darji, pria itu mengambil gayung dikamar mandi itu duluan. “Sebentar mbak, saya mau bilas tubuh saya”, “Oh, cepet ya pak, saya udah hampir selesai” Vera lalu sempat berbalik dan mengelus tubuhnya sendiri. Pak Darji yang terangsang berat itu lalu dengan sengaja menyenggol Vera dan janda muda itupun terjatuh, posisinya kini persis saat mengambil sabun tadi. “Aduuh..”, “M..maaf mbak, biar saya bantu”, bukannya dibantu, pak Darji malah memasukkan kembali penisnya kedalam lubang vagina Vera. Kembali digesek dengan hebat karena lubang itu benar benar sudah licin. “Aaaaahn! Pak, kok itu…”, “kepleset lagi mbak, aduh masuk lagi…oooh” Tidak seperti sebelumnya, kini pak Darji dengan sangat cepat menubruk maju mundur lubang vagina Vera dengan penisnya, membuat tubuh janda muda itu bergoyang dengan cepat, “ah ah ah ah ah, pak, aaaahn”. Pak Darji sudah memuncak, ia tarik penisnya, lalu diangkat keatas, Crooot crooot crooot, spermanya menghujani tubuh mulus milik Vera. “Wah, kena lagi deh pak”, “Kalau dibuat mandi sama sabun ini bikin sehat loh mbak, Udah mbak silahkan diselesaikan mandinya, saya sudah begini saja”, “mmf…iya deh pak, makasih untuk bantuannya tadi…” Setelah membilas penisnya, pak Darji kemudian meninggalkan Vera yang sedang menyelesaikan mandinya itu. Pak Darji segera mengeringkan tubuhnya, lalu berpakaian lagi dan meninggalkan rumah Vera. Pak Darji kini mengerti kenapa dari rumah Vera itu dulu sering terdengar suara desahan, memang karena Vera tiap hari bersetubuh dengan Suaminya.
Setelah selesai mandi, Vera segera istirahat, karena lelah setelah terus terusan digoyang dan disodok memeknya oleh pak Darji. Setelah beristirahat, Vera yang sudah merasa tubuhnya telah kembali seperti dulu itu kini mulai berfikir untuk mencari pekerjaan. Entah pekerjaan apa yang sesuai dengan dirinya, yang hanya seorang janda muda dengan buah dada yang bisa menghasilkan air susu.  

Part 3: Klik Disini 

2 comments: