Saturday

Cerita Seks: Nikmatnya jadi Dokter gadungan

"Selamat pagi", "Pagi mas..." Pagi itu Hito sudah tiba didepan sebuah rumah, yang ternyata milik Anisa. "Ini benar rumahnya mbak Anisa?", "Iya, mas ini siapa?", "Saya Hito mbak" Hito kali itu memakai baju prakteknya, padahal mahasiswa itu tidak sedang kuliah. "mas Hito ini dokter ya?", "Iya betul mbak, Saya dokter muda, katanya mbak Anisa sedang ada masalah kesehatan", "Iya mas,kok tau?", "Ada orang yang menyarankan saya untuk membantu anda", "ooh, kalau begitu mari masuk dulu mas" Hito diajak masuk kerumah Anisa itu, Hito tersenyum sendiri saat menyaksikan Anisa memakai tanktop ketat, buah dada perempuan itu menyembul ingin keluar. Anisa adalah seorang Perempuan yang montok dan mempesona, Ia berusia 22 tahun seumuran dengan Hito, namun Anisa itu sudah menikah, dan ia tinggal dirumah itu bersama anaknya yang masih bayi. Hito tau kalau Anisa itu pasti sedang menyusui, ia sudah lama menyelediki tentang perempuan cantik itu. Suami Anisa seorang pedagang tersohor, yang tinggal diluar kota, Anisa hanya dijadikan Istri keduanya, ibu muda itu jarang ditemui.

"Mbak Anisa, bisa dijelaskan masalah yang sedang anda alami?" Hito berkata kata layaknya dokter, padahal ia masih kuliah dijurusan ilmu kedokteran. "Saya masih bingung mas, ini sebenarnya masalah atau tidak", "Kenapa memangnya?", "Saya kan menyusui bayi saya, namun puting saya itu tidak seperti milik perempuan lainnya", "memang bagaimana mbak putingnya mbak Anisa?" Hito sudah menunggu kesempatan ini sejak lama,

"Jadi puting saya itu tenggelam dan tersembunyi dibuah dada saya, saya harus berusaha memunculkannya agar bayi saya bisa menyusui", "Oh, masalah seperti itu sudah banyak terjadi dimana mana, bahkan manca negara", "Gitu ya mas?", "iya, dan saya memang bisa dibilang seorang dokter spesialis buah dada", "Oh, berarti mas Hito bisa membantu saya?", "Bisa sekali mbak, kalau boleh sekarang mbak Anisa tunjukan bagaimana buah dada anda" Anisa menurut, ia mengeluarkan buah dadanya dari tanktop ketat serta bhnya itu. Hito matanya terbelakak menyaksikan sepasang buah dada montok, dengan puting yang terbenam kedalam, membentuk lubang yang mengilukan gairah para pria. "Iya benar mbak, buah dadanya mbak Anisa, sepertinya perlu penanganan khusus", "Beneran mas? terus kalau puting saya ini?", "Sebentar, saya coba cek dulu" Tanpa malu Hito mendekati Anisa, lalu memegang buah dada montok milik ibu muda itu. Dielus elusnya dengan pelan, juga digoyang goyang dengan asyiknya, dokter gadungan itu melotot  didepan buah dada berisi itu. Puting yang tersembunyi milik Anisa itu oleh Hito mulai dicoba dikeluarkan, satu jarinya dimasukkan kelubang ditengah buah dada itu, lalu diputar putar. "Wah, ini sepertinya harus setiap hari ditangani mbak", "mm...gitu ya mas" Anisa hanya diam sambil melihat buah dadanya itu terus digrayangi Hito.

Hito lalu meremas buah dada montok milik Anisa itu, diremasnya dengan nikmat, Hito memang sudah lama menunggu momen nikmat itu. Hito meremas kuat daerah lingkaran puting Anisa itu, dan setelah itu, puting ibu muda itu mulai keluar, menunjukan betapa indahnya benda itu. "mmf...aah...itu keluar mas", "Iya, apa mbak Anisa bisa secepat ini mengeluarkan puting yang terbenam ini?", "saya bisa bermenit menit mas", "maka dari itu, saya bantu mbak Anisa setiap hari saja" Hito lalu memencet dan menarik narik puting yang tadi tersembunyi itu, Anisa mulai mendesah. "Aaahn...mmmf... lalu mas Hito ini sedang...", "Saya sedang mengecek apa benar mbak Anisa bisa mengeluarkan air susu" Hito kemudian berhenti memilin puting itu, namun mulutnya itu langsung mendarat dibuah dada Anisa, puting yang mengeras itu lalu dijilat, dan dihisap perlahan. "Aaahn...mm...mas Hito, oooh", "mm...mm...mm! ini sudah keluar mbak...slruup..mm...slruup" Hito dengan gembira sudah mencicipi air susu milik ibu muda itu. Dokter gadungan itu sangat senang  bisa menikmati air susu milik Anisa, "Slruup...Air susunya harus saya minum selama Beberapa menit mbak, memastikan bahwa buah dada mbak Anisa ini sehat. "Aahn...iya mas...oooh", "Slruup...slruup...mm... Slruup" Hito kemudian dengan nikmat menghisap kedua puting Anisa itu secara bergantian, buah dada montok itu juga diremas dan ditarik dengan hebat, bermenit menit Mahasiswa itu dengan bahagia meminum susu ibu muda.

"Slruuup..slruup..aah" sudah selesai mbak, "mmf...iya mas.." BUah dada itu lalu disembunyikan lagi dalam tanktop. "Bagaimana mbak?", "Rasanya... lebih plong mas..kalau yang minum bukan bayi saya..", "nah, itu benar, saya juga punya banyak metode metode yang bagus untuk meningkatkan kualitas air susu milik mbak Anisa, juga menambah ukuran buah dada anda agar bayi anda bisa minum susu lebih lama", "Wah, bagus itu mas", "oleh karena itu, saya setiap hari akan datang kesini", "iya mas...", "tapi saya punya satu usulan mbak", "apa itu mas?", "tolong jangan pernah pakai bh", "loh, kenapa?", "karena dengan memakai bh, akan membuat puting anda terbiasa untuk tersembunyi, kalau tanpa bisa, bisa saja puting anda akan keluar dari dalam dan anda bisa menyusui dengan baik", "wah, betul mas Hito, memang anda dokter yang hebat", "Kalau begitu saya permisi dulu mbak Anisa", "Iya mas, terima kasih" Hito lalu meninggalkan Anisa. mahasiswa itu pulang dengan bahagia.

Esok paginya saat dikampusnya, hito bercerita pada teman dekatnya. "Hei No, mau yang enak enak gak?", "apaan tuh To?", "kamu mau gak, minum susunya...ibu muda?", "Eh! yang bener ah", "loh iya bener, aku dapat pasien satu nih, ibu muda, seumuran sama kita, dan buah dadanya itu nikmat banget air susunya", "yang bener To, udah lo cicipin tuh susu?", "udah, sampe kembung malah, haha", "wah, ajakin gue lah", "iya, tapi pakai baju praktek ya", "baju putih itu? wah pasti ibu muda itu mikirnya elu dokter ya?", "iya, gua bilang aja dokter spesialis buah dada", "pinter banget loe!", "Ya udah, mumpung udah selesai kuliah, yuk kita minum susu", "Asiik, yuk" Hito dan Nino segera memakai baju prakteknya yang berwarna putih itu, memang dimata orang awam itu seperti baju yang dipakai oleh para dokter. Dua mahasiswa itu pergi kerumahnya Anisa.

"Selamat siang mbak Anisa", "Siang mas Hito", "selamat siang mbak, perkenalkan saya Nino, asistennya dokter Hito", "oh, saya Anisa, salam kenal", "mbak Anisa siap untuk perawatan?", "iya mas, saya juga sudah tidak memakai bh" Nino sudah merasakan tenggorokannya kering, saat melihat Anisa itu memakai tanktop ketat, buah dada montok ibu muda itu kini membuatnya tertarik. Setelah masuk kedalam rumah, Anisa lalu tanpa ragu melepas tanktopnya, ibu muda itu telanjang dada didepan dua laki laki itu. Nino sangat kaget dan gembira melihat buah dada montok milik Anisa itu dihiasi puting yang tersembunyi. "Masih belum terlihat putingnya mbak, mari saya bantu", "iya mas, tolong ya, saya mau menyusui anak saya setelah ini". Anisa duduk dikursi, dan buah dadanya menjuntai bebas, dua dokter gadungan itu duduk didepan ibu muda itu. Hito tanpa ragu langsung menangkap buah dada kanan milik Anisa, benda kenyal itu dielus, ditepuk tepuk, juga diremas remas. "Nino, tolong urus buah dada kiri milik mbak Anisa", "mm...oh, s..siap dok" Nino mendekati Anisa, lalu memberanikan diri menyentuh buah dada kiri milik Anisa."Aahn...mmf..." mendengar desahan menggairahkan dari mulu Anisa membuat Nino sangat senang, segera ia menirukan Hito. Kini kedua buah dada milik Anisa itu diremas remas oleh dua dokter gadungan, dan putingnya itu sedang ditarik keluar dari persembunyiannya. "Ini sudah keluar mbak putingnya, biar saya keluarkan air susunya...mmm" Hito melumat puting Kanan Anisa yang baru saja terlihat itu, segera dijilat dan dihisap, Nino tak mau kalah, ia berhasil mengeluarkan puting kiri Anisa, dan segera dijilat dan dihisap juga dengan mulutnya. "Aaahn...mas mas ini... ahli sekali mengurus buah dada... ooh", "mm...betul sekali mbak...mm...apalagi dokter Hito itu", "mm...mm...ini sudah keluar mbak susunya...mm..slruup" Hito sudah memulai aksi minum susunya, dan kemudian disusul oleh Nino. Kini Anisa duduk sambil mendesah terus, saat Nino dan Hito asyik meremas dan menarik narik buah dadanya, serta putingnya sudah dikenyot dan air susunya itu terus diminum. "Sluuuurp..slruup..mm..slruup..mm... agar air susunya lebih berkualitas... slruup... saya harus menarik buah dada mbak Anisa kesamping, lalu ditarik dan dihisap terus, seperti ini...mmm" Hito berpindah dan duduk disamping Anisa, dan buah dada kanan itu ditarik dan diremas terus, tubuh ibu muda itu sampai ikut tertarik kekanan karena Hito menghisap puting kanan Anisa dengan kuat, juga ditarik tarik, air susunya juga terus disantap. "agar imbang, slruup..slruup...mm..saya juga harus menariknya kekiri..mm" Nino segera duduk disebelah kiri Anisa, dan mengikuti cara Hito menghisap puting Anisa. "Aaahn...auuh...buah dada saya...seperti mau dicopot saja...aaahn" Anisa terdiam ditengah, sementara buah dadanya itu ditarik dua dokter gadungan, satu menarik kekanan, satu menarik kekiri. Hito dan Nino teguk demi teguk terus meminum air susu Anisa itu dengan nikmat dengan terus menghisap puting ibu muda itu, juga meremas dan menarik buah dada montoknya.

"Slruup...slruup...slruup...aaah", "mm...slruup..slruup..slruup...aah... sudah selesai mbak" Dua dokter gadungan itu menyelesaikan Aksi minum besar besarannya. Puting Anisa itu seperti makin memanjang, karena tadi ditarik terus. "Auuh...sssh... ya sudah mas, terima kasih, saya mau...mmf...menyusui bayi saya" Anisa pergi kedalam, lalu menyusui anaknya. "Seger banget To, manis dan nikmat, buah dadanya juga kenyal dan menggemaskan", "makanya, senengkan? haha, kamu tunggu sini" Hito menemui Anisa dikamarnya. "Permisi mbak, saya mau pamit", "Oh, iya mas, terima kasih, saya belum sempat membayar loh mas", "Kami tidak menerima uang mbak, jadi dengan meminum air susu mbak Anisa itu sudah sebagai ganti biayanya", "wah, terima kasih mas", "Oh iya mbak, untuk besok, kami akan datang malam mbak, karena ada pasien lain yang harus ditemui disiang dan sore hari", "Oh, iya mas tidak apa apa", "Iya sudah, permisi mbak.." Hito meninggalkan Anisa, lalu mengajak Nino meninggalkan rumah itu.

"Besok kita malam saja kerumahnya Anisa", "mau minum malem malem To?", "Kita setubuhi saja No, haha", "Gila yang bener To?", "iya... besok deh, liat aja" Nino dan Hito sudah bersiasat untuk menikmati Anisa itu besok. Esoknya, singkat cerita mereka sudah tiba dirumah Anisa dimalam hari. "Selamat malam mbak", "Malam mas...", "Tumben mbak Anisa hanya memakai handuk saja?", "Saya baru saja mandi mas", "Oh, begitu, pas sekali mbak, karena sudah mandi saya bisa mempraktekan cara menambah ukuran dari buah dada anda", "bagaimana mas? masuk dulu saja..." Hito dan Nino sudah terangsang berat melihat Anisa itu hanya memakai handuk, mereka diajak kedalam. "mbak Anisa, anaknya sudah tidur?", "iya mas Nino, itu tidur dikamar", "wah, kalau bisa cari tempat yang jauh dari kamar mbak, agar gak ganggu bayinya mbak Anisa", "oh, betul juga mas, mari kelantai dua saja mas, ada kamar kosong" Hito dan Nino diajak kelantai dua, dan masuk kesebuah kamar kosong. "Silahkan mbak Anisa, dikasur saja mbak" Anisa lalu keatas kasur, dan melepas handuknya. Nino dan Hito langsung tegak berdiri penisnya, melihat tubuh indah Anisa yang baru saja mandi itu, buah dada montok itu siap disantap, dan selangkangan ibu muda itu makin meningkatkan gairah seks dokter dokter gadungan itu. "M..mbak Anisa tiduran saja", "Gini ya mas?" ibu muda itu tiduran sambil telanjang. dua mahasiswa itu sudah tak kuasa ingin meniduri tubuh montok itu. "Mari langsung saja kita cek buah dada nya mbak Anisa ya, Nino", "Siap dok" Nino dan Hito mendekati Tubuh indah Anisa itu. "Tanganya diangkat saja mbak" Anisa mengangkat tangannya, ketiaknya yang bersih terpampang, posisi yang ditunjukan Anisa membuat kedua pria itu makin terangsang. langsung saja mereka menangkap buah dada Anisa, dan seperti sebelumnya, buah dada montok itu dielus, diremas, dan ditarik kekanan juga kekiri. Dengan memaksa Hito dan Nino secepat kilat mampu mengeluarkan puting milik Anisa yang bersembunyi itu. "Wah, cepat sekali mas, puting saya udah nongol aja, biasanya lama", "hari ini ada penanganan khusus, yang pasti membuat mbak Anisa senang", "wah, bagus kalau begitu mas", Hito dan Nino segera melumat puting yang mengeras milik Anisa itu, puting itu tak dibiarkan diam sedetik pun, terus ditarik dan dijilat.

"mm...slruup...sudah keluar mbak...slruup..slruup", "slruuuup...slruup...slruuup", "Aaahn... wow..ooh...aahn" Anisa merasakan dua dokter itu menyedot dan menghisap air susunya lebih keras dan lebih hebat dari sebelumnya. Nino dan Hito yang sudah terangsang itu kini dengan liar menikmati air susu milik Anisa. "Sluuurp...slruup..mm...slruup...", "aahn..mas Hito, biar buah dada saya makin besar, gimana itu?" Mendengar permintaan Anisa,  Hito dan Nino mulai beraksi. Nino melepas puting kiri Anisa dari mulutnya. dua dokter gadungan itu lalu melepas semua pakaiannya. "Loh, kok dilepas pakaiannya?", "Untuk yang ini kami harus ikut telanjang mbak, biar fokus". Dua Pria itu telanjang, penis mereka sudah tegak, membuat Anisa sempat bingung. Hito lalu langsung duduk diatas perut Anisa, dan menempelkan penisnya diantara kedua buah dada montok ibu muda itu. "Ini mbak cara mutakhirnya, seperti ini" Dua buah dada milik Anisa itu ditabrakan ketengah, dan menggencet penis tegak milik Hito, putingnya itu lalu dimasukkan kedalam mulut Hito, dan dihisap lagi. Kini Anisa melihat jelas ujung penis Hito itu bergerak maju mundur diantara kedua buah dadanya, tangan Hito itu juga terus menekan dan meremas buah dada milik Anisa. "Slruup...slruuup...slruup", "Aaahn..oooh...mas buah dadaku..", "Itu sedang dithreatment mbak", "threatment apa itu mas Nino?", "di...tangani mbak, aduh kakinya mbak Anisa gerak terus, saya tahan ya" Dua kaki anisa itu ditahan oleh tangan Nino, Nino dari belakang itu bisa melihat vagina Anisa sudah basah, ibu muda itu kemudian merasakan vaginanya itu dijilati lidah Nino. "Aaahn...mas...vaginaku...sshh", "mm...sekalian saya rawat vaginanya mbak Anisa ya...mm..slruup", "mm...slruup...iya mbak, kalau sekaligus gini hasilnya maksimal", "Gitu ya mas Hito? Aaahn..aah...aah..aaah" Hito terus menyodokkan penisnya dibelahan dada Anisa sambil menghisap air susu dari kedua puting ibu muda itu, dan Nino sibuk menggeliatkan lidahnya mencicipi dinding vagina Anisa, juga menyedot cairan kewanitaan milik ibu muda itu.

"aahn...ah...ssshh.. aduh itu apa yang masuk...oouuh!" Nino ternyata memasukkan penisnya kedalam lubang vagina milik Anisa. Nino merasakan nikmat luar biasa pada penisnya itu. "mmm...ini inti threatment nya mbak...uuh" Nino lalu menggesekkan penisnya itu maju dan mundur mengoyak lubang vagina ibu muda itu. Kini dua dokter gadungan itu asyik menyetubuhi Anisa dengan penis penis tegaknyai tu, setiap sodokan yang mereka lalukan membuat Aliran susu semakin deras mengisi mulut Hito. "Slruuup...slruuup...slruup...susunya banyak sekali mbak, slruuup", "uuh...aah..ah...mmf..hnnh...ouh" Anisa tak kuasa menahan kenikmatan yang ia rasakan, sudah lama ia tidak bersetubuh dengan suaminya, malah kini disetubuhi dokter spesialis buah dada. Nino tanpa ragu terus mempercepat sodokannya, sleb sleb sleeb, memek basah itu terus ditusuk penis tegak milik Nino. menit demi menit Anisa pasrah mengikuti kemauan dua laki laki itu. Anisa lalu merasakan lubang vaginanya itu sudah tak dimasuki penis, namun ternyata Nino berpindah kedepan, "mmf...aahn...mas Nino kok..uumfgh!" Nino memasukkan penisnya kemulu Anisa, dan tak lama kedua dokter gadungan itu klimaks, Crooot cruoot crooot, Sperma mereka muncrat, dibuah dada dan wajah Anisa, juga mulut ibu muda itu.

"mmfgh...gleeg...uh..uhuk uhuk..aahn", "wow, ooh", "bagaimana mbak Anisa?", "uuh...saya sudah lama... gak diisi lubang vaginanya, jadi... sedikit shock", "Mungkin nanti mbak Anisa bisa terbiasa", "Maaf mbak, sepertinya hari sudah larut malam, kalau kami tidur dirumahnya mbak Anisa saja gimana?", "mmf...tidak apa apa mas, tidur disini saja", dua Pria itu tanpa berpakaian lagi langsung mendarat disebelah kanan dan sebelah Kiri Anisa. Anisa yang masih lemas itu lagi lagi digrayangi, "mmf...mas mas ini...", "Agar lebih efektif, kami rangsang terus tubuh mbak Anisa saja, sudah lama tidak begini kan?", "mmf...iya, saya baru kali ini... tidur bersama dua pria", "Kalau begitu, kami pastikan anda tidak kecewa" Segera saja, Hito dan Nino kembali menikmati tubuh Anisa, ibu muda itu disetubuhi lagi, lubang lubang kewanitaan milik Anisa diisi penis penis tegak, tubuhnya diremas dan digrayangi terus. Anisa tak bisa mengihitung berapa kali Hito dan Nino itu menghisap putingnya, juga menyetubuhinya.

Hari hari selanjutnya, Nino dan Hito malah makin sering kerumah Anisa, juga sesekali menyetubuhi ibu muda itu. Buah dada montok itu jadi sumber air minum susu ternikmat, dan tubuh ibu muda itu selalu disetubuhi dengan hasrat seks tinggi oleh Hito dan Nino. Anisa tak tau lagi, kenapa ia setuju saja diperkosa oleh dua orang yang mengaku dokter itu.

2 comments: