Friday

Cerita seks: Percintaan anak SMP

Pagi itu Fredi sudah tiba disekolahnya, anak smp kelas 3 itu bisa dibilang cukup ganteng, namun ia dikenal suka menggoda cewek cewek di smp itu. Fredi sudah didalam kelas bersama teman temannya. Kali itu Fredi sedang berbicara dengan Donny, teman dekatnya. "Fred, tumben gak telat?", "Apa sih Don, kayak elu gak pernah telat aja", "Jangan salah, gue sekarang gak bakal telat lagi", "Serius? pede amat loe", "Iya, kan kalau pagi selalu dibangunin pacarku sekarang", Fredi kaget, Fredi yang dibilang ganteng itu kalah, Fredi belum punya pacar. "Anjir, dapet pacar baru gak bilang bilang, mana belum dirayakan juga", "ssst, diem, yang lain pada gak tau, cuma elu aja", "wah, maen rahasia segala, yang mana cewek lu?", "nanti deh, aku kasih tau pas istirahat", "Oke deh". Pelajaran kemudian dimulai, Fredi dan Donny sudah mengikuti pelajaran, sampai istirahat pun tiba.

"Don, ayo, tunjukin yang mana cewek lu", "Ngebet amat lu, sini sini" Donny kemudian mengajak Fredi pergi keluar kelas, lalu melewati beberapa kelas lain. "Mana Don?", "Sini, liat lewat jendela aja" Fredi kini mendekati jendela dikelas yang ternyata milik kelas 2. "Pacar lu kelas 2? pinter amat lu, yang mana Don?", "Tuh yang paling cantik, rambutnya panjang" Fredi tanpa bertanya lagi sudah dengan cepat menemukan pacar temannya itu. Dari jendela itu ia bisa melihat seorang cewek cantik berambut panjang, yang memang kalau dilihat dari sudut pandang kelas 2 itu, tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikannya.Fredi sempat beberapa kali bertemu dengan cewek itu, tapi ia hanya ingat bagaimana ia menggodanya saat bertemu disekolah. "Buseet, itu toh Don, gua sering ketemu, namanya siapa?", "namanya Astrid" Dari namanya saja membuat Fredi mulai kegatelan. Fredi kemudian sempat melongo lama dijendela itu. Fredi kemudian ditarik oleh Donny menjauh dari kelas itu. "Apaan sih Don?", "Jangan lama lama, entar elu embat juga tuh cewek gua", "Ah, nggak la bro, santai" Fredi berusaha supaya temannya itu tidak curiga, tapi memang dalam pikirannya Fredi ingin mendekati Astrid itu.


Beberapa hari disekolah, Fredi mengetahui kalau Donny jadi sering bertemu Astrid, dikelasnya ataupun dikantin, tentu Fredi selalu mengikuti Donny. "Trid, makan apa nih?", "Makan itu aja Don, yuk" Astrid dan Donny makan bersama, Fredi hanya melihat dari kejauhan. Fredi memperhatikan si cantik Astrid itu, memang tampak begitu mempesona untuk seorang cewek SMP. "Hei Fredi bengong aja lu!", "Eh, apaan sih Ken", "Lagi liat apaan sih?" Fredi jadi bingung, kenapa temannya yang bernama Kendra itu ikut ikutan penasaran, benar saja Kendra sudah mengetahui kebiasaan Fredi yang suka mengganggu cewek. "Pasti liatin cewek, mm... itu ya, cewek yang sama Donny?", "Set dah Ken, kepo lu, diem ah!", "Wah wah, stalking cewek orang lu", "Njir, elu ikutan juga ngapain sih?" Fredi melihat Kendra juga ikut ikutan melihat si cantik Astrid. "Cantik juga ya, mana teteknya gede", Fredi menyenggol Kendra seakan memintanya diam, "Udah tau gitu jangan diomongi ken, sst!" Fredi kemudian melihat Astrid menengok kearahnya, seketika itu ia berlari pergi. Astrid tersenyum, membuat Donny ikut menengok, "Eh, Ken, ngapain loh?!", "Eh, nggak Don, anu, mau beli, haha, udah lanjutin.." Kendra kemudian ikutan pergi karena malu. Kendra kemudian melihat Fredi disudut lain ditempat itu. "Kena deh lu, makanya, jangan gangguin orang aja..", "Eh, Fred, elu tadi yang mulai, gua yang kena getahnya" Fredi hanya tertawa, sambil sesekali mengingat kecantikan Astrid itu.

Hari demi hari, Fredi jadi jarang menggoda cewek lain, ia lebih fokus untuk mendekati Astrid. Suatu hari Donny tidak masuk, Fredi jadi tau kalau Astrid pasti sendiri dihari ini. Saat istirahat disekolahnya itu, Fredi segera menuju kantin, benar saja, Fredi melihat Astrid yang menawan itu duduk sendiri dikantin, tak mau membuat bidadari menunggu, ia segera menemui cewek itu. Fredi duduk didepan Astrid sambil membawa beberapa snack, "Hai Astrid", "m...Fredi ya? hai juga", "kasian, hari ini sendirian ya?", "Iya, si Donny sakit katanya", "masak sih? kemarin sehat sehat aja tuh", "ya gak tau sih...", Fredi benar benar senang, ia melihat si cantik Astrid secara langsung. sedang makan pun si Astrid itu tetap cantik, Fredi yang sedang melongo didepan Astrid itu tak tau kalau cewek didepannya itu tau dan jadi senyum senyum sendiri. "Eh, kok senyum senyum trid?", "gapapa, kamu itu sering ngelamun ya? hehe" Fredi jadi malu "Ah, ndak kok, cuman mikirin sesuatu..", "mikirn apa Fred?", "mikirin kamu, kok cantik banget ya? hehe" Kembali Astrid tersenyum dengan manis, membuat Fredi makin terpesona. Sedang asyik bercakap cakap, Kendra tiba tiba datang dan duduk disebelah Fredi. "Fred, udah makan? wah, ada siapa nih? kok cantik?", Astrid yang sudah selesai makan itu langsung berdiri, "Fred, aku pergi dulu ya...", "loh, trid, iya udah deh..." Fredi kemudian harus kecewa sambil melihat si cantik Astrid itu pergi. "Anjir, apaan sih lu Ken, ganggu aja", "kan aku juga pengen kenalan, ah elu mah gitu orangnya..". Fredi kini tak bisa menunggu lagi, ia tak perlu ragu mendekati Astrid, meski cewek itu adalah pacar temannya sendiri.

Dikemudian hari, Fredi kini mulai berani mendekati Astrid, dengan menemui cewek cantik itu disaat Donny sedang tidak bersamanya. Demi hanya bercakap cakap sebentar, Fredi rela melakukan itu demi mendapatkan hati si cantik Astrid. "Don, tumben makan sendiri?" Dihari yang lain itu, Fredi sedang duduk disebelah Donny. "Gak papa, tau tuh si Astrid, tumben...", "tumben gak kekantin, atau tumben gak mau diajak? haha", "Apa sih Fred, kepo lu", "kali aja gua bisa bantu, kan elu temen gue..." Donny sempat diam, lalu tak lama ia segera berbicara kepada Fredi. "Fred, kayaknya si Astrid suka cowok lain..." Fredi kaget setengah mati, namun ia berpura pura tidak tau, "b..bahaya tuh Fred, k...kok bisa?", "kayaknya ada yang sering ketemu dia selain aku" Fredi heran bercampur kaget, ia takut Donny menyadari aksi nakalnya. "Wah, kalau boleh, nanti biar aku tanya ke Astrid langsung", "m... beneran Fred?", "iya, demi teman, apa aja gua kasih..", "Wah, iya deh Fred, tolong ya, lu emang teman terbaik gue..." Donny tersenyum sambil menepuk bahu Fredi, Fredi berusaha tersenyum, meski dalam pikirannya penuh kebingungan.

Fredi kemudian menemui Astrid saat pulang sekolah, cewek itu dicegat didepan kelasnya. "Astrid, boleh ngomong sebentar?", "Eh, Fredi, ngomong apa?", "Sini deh ikut aku" Kemudian Fredi mengajak Astrid berbicara disudut lain disekolah itu. " Ada apa Fredi?", "Aku cuma mau tanya aja", "Tanya apa?", "Gini, si Donny kayaknya jadi agak curiga sama kamu, emang kamu suka cowok lain ya?" Astrid terdiam sambil menggaruk telinganya. "mm...gimana ya Fred?", "Bilang aja deh trid, aku gak akan bilang siapa siapa..", "sebenernya, aku itu... suka sama kamu juga Fred" Blaaaaar, Pikiran Fredi pecah mendengar kata kata indah dari si cantik Astrid itu. "B...beneran Trid? kamu suka aku juga?", "Iya Fred, kamu kan sering ketemu aku, jadi aku... bingung pilih kamu atau Donny..." Fredi setengah bingung campur senang, ia senang Astrid menyukainya, tapi ia bingung harus bilang apa nanti ke Donny. Fredi kemudian mengungkapkan satu jalan keluar. "Trid, kamu... lebih baik lanjutin hubungan kamu sama Donny", "Terus kamu gimana Fred?" Astrid memegang tangan Fredi, cowok itu harus menahan keinginannya. "Ya kamu terusin dulu sama si Donny, nanti kamu pilih sendiri jalan akhirnya, putusin si Donny, atau diteruskan, aku kasian sama Donny, dia temanku juga". Astrid kemudian melepas pegangannya pada tangan Fredi, lalu pergi tanpa mengucap sepatah katapun. Fredi kini harus percaya apa yang telah ia katakan tadi merupakan jalan terbaik.

Benar saja, Kini Donny kembali bersama Astrid seperti biasa. Fredi cukup senang, namun ia kini harus menunggu bagaimana Astrid menjalani hubungannya itu. Berhari hari Fredi tetap tenang saja, beraktivitas bersama Donny dan juga yang lain. "Fred, tumben kok gak gangguin cewek orang lu", "Apaan sih Ken, udah tobat gue, haha", "bullshit, kesambet malaikat dari mane lu? haha" Mendengar ucapan Kendra, Fredi jadi terbakar lagi hasratnya, sudah lama ia tak bercakap cakap langsung dengan Astrid.

Saat pelajaran dikelas, anak smp itu mulai bertanya lebih ke Donny mengenai Astrid. "Gimana Don? Astrid gak papa kan?", "gak papa Fred, udah sering bareng aku lagi, cuman dia agak pendiem deh sekarang", "gitu ya, hmm" Donny sempat melihat Fredi terdiam sambil berfikir, Donny mengira teman dekatnya itu mungkin bisa membantunya lagi. "Fred, untuk yang dulu terima kasih ya", "iya Don", "Fred, kalau bisa, mungkin... kamu nanti bisa tanya Astrid lagi, kenapa dia sering diem, kayaknya kalau ketemu kamu dia bakal berubah lagi mungkin" Fredi sempat terenyuh hatinya, Donny ternyata tau keinginannya. "boleh tuh Don, mungkin... nanti dia bisa ceria lagi...", "sip Fred, aku serahkan padamu" Fredi tersenyum, ia kini mencoba menemui Astrid lagi.

Kembali sepulang sekolah, ia menemui Astrid lagi. "Astrid" Saat Astrid menoleh, senyum lebar terpampang diwajahnya, ia langsung mendekati Fredi, dan tanpa berbicara membawanya kesudut sepi sekolah itu."Ya ampun Fredi, kangen ngobrol begini hehe" Fredi tak percaya, yang ditunggu tunggu oleh Astrid itu dirinya. "hehe, ehm... kamu katanya kok sering diem sendiri ya trid?", "Iya, aku sering bingung, kalau ketemu Donny mau ngomong aneh aneh, malah keinget kamu..." Fredi harus kembali tersenyum. "Gimana ya? mm... kamu ketemu Donny disekolah aja kan?", "Iya, wah, aku ada ide niih!" Astrid melompat kegirangan sambil tersenyum. "Ide apa trid?", "Kalau disekolah aku pacarnya Donny, kalau... kalau diluar aku pacar kamu yach, hehe" Jeglaaaar, Fredi menemukan jalan tergila yang pernah ia dapati. "w...wah, yang bener trid?", "Serius, kamu mau gak jadi pacar aku Fred?", "m...mau dong...", "naah, tapi... kamu pacarku selama gak disekolah, hehe" Fredi benar benar bingung bercampur bahagia, cewek cantik itu ternyata benar benar menyukainya. "Iya udah deh Astrid cantik, terserah kamu deh, hehe", "Yeey, makasih Fredi..." Astrid tiba tiba mendekati Fredi dan merangkul tangan anak SMP itu, Fredi jadi benar benar malu, buah dada milik Astrid sempat menyentuh tangannya. "I..iya, ya udah, kamu pulang dulu deh", "Eh, ini alamat rumahku, nanti harus dateng kerumah pokoknya, hehe", "l...loh, yang bener?", "iya, udah deh nanti ketemu yaa.." Astrid kemudian pergi. Fredi tersenyum sambil melihat secarik kertas berisi alamat rumah Astrid.

Fredi dirumahnya sendiri itu sedang bersiap, merapikan diri dan mempersiapkan diri untuk menemui Astrid. Segera Siang menjelang sore itu ia pergi menuju alamat yang diberikan Astrid. Setelah sampai dirumah tujuannya itu, Fredi disambut dengan hangat oleh si Astrid. "Hai Fredii", "Hai Astrid, wah, udah nunggu lama ya?", "nggak kok, yuk masuk" Fredi sangat senang sekali, ia melihat Astrid yang sekarang itu tampak begitu mempesona, cewek itu memakai pakaian yang minim, tak seperti saat disekolah, Fredi makin terpengaruh oleh pesona Astrid. Didalam rumah, Fredi segera duduk, lalu Astrid sudah duduk disebelahnya. "Trid, mama papamu kemana?", "lagi keluar semua, hehe, kamu wangi banget yang, mana ganteng banget algi, hehe" Fredi tak bisa menyembunyikan senyumnya saat Astrid yang cantik itu memujinya. "iya dong,ketemu cewek tercantik didunia kayak kamu ya harus tampil lebih ganteng lagi dong, hehe", "Ih, kamu ini...", "Eh, sebenarnya... kamu kok bisa pacaran sama si Donny?", "Dulu aku kenal cowok ganteng pertama itu ya si Donny, eeh, taunya, yang lebih ganteng itu temennya, ya kamu ini, hehe", "Masak gara gara ganteng aja?", "Kan dulu masih baru tau, kalau sekarang aku taunya... kamu yang ganteng dan paling baik, hehe" Fredi tak kuasa menahan kegembiraanya, saat Astrid bersandar padanya. Fredi kemudian memberanikan diri, ia mengelus rambut cewek cantik itu, begitu lurus dan halus. "Pasti... kamu nunggu aku deketin kamu udah lama ya?", "Iya Fredi ganteng. kamu sih, pake sering liat liat dari jauh, haha", "kan ada si Donny, entar marah gimana?", "hehe, iya iya... yang penting aku tau... kamu suka aku juga, hehe", "Iyaa Astrid cantik, hehe", "beneran gak? yang jujur?", "Iyaa, Fredi siganteng dari kelas 3 menyukai Astrid sicantik dari kelas 2 sudah sejak lama, gimana, kurang jelas kah? hehe" Mereka berdua tertawa lepas, merasakan kedekatan disaat itu.

Tiba tiba saja hujan menderu, membuat suasana rumah jadi makin sepi, dengan suara hujan diluar. Dinginnya udara membuat Astrid makin erat menempel pada Fredi, Fredi jadi memikirkan yang aneh aneh. "Yang, dingin banget, kedalem yuuk", "m...iya deh, yuk" kemudian Astrid mengajak Fredi kedalam rumah lebih jauh, tidak keruang tengah, Fredi malah diajak kekamar. "Kok kekamar yang?", "kan biar anget, sini sini, pake selimut enak deh yang" Fredi tak pernah berfikir Astrid akan mengajaknya sejauh ini. Tanpa ragu, Fredi dan Astrid kemudian merebahkan tubuhnya dikasur, lalu menutupi tubuh mereka dengan selimut. Kemudian mereka berdua saling pandang dikasur itu. "M...Astrid, kamu... makin cantik deh kalau diliat lebih dekat", "m..masak sih Fred, kalau gini.." Astrid makin mendekati Fredi, wajahnya tepat didepan anak smp itu. Hembusan nafas mereka berdua beradu, diantar dinginnya suhu ruangan. Fredi tak kuasa melihat kecantikan wajah Astrid itu, tangannya kemudian mengelus pipi cewek smp itu, dielusnya dengan pelan sambil merasakan betapa halusnya wajah cantiknya itu. "mm...Fredi..." tangan kanan Astrid kemudian menangkap tangan Fredi dipipinya itu, lalu Astrid membuka mulut manisnya itu. Fredi benar benar kaget, saat Astrid memasukkan satu jari tangan Fredi kemulutnya itu, kemudian diemut dan dijilat dengan sangat menggoda. Fredi jadi terangsang, ia melihat wajah cantik Astrid itu memerah.

Saat jari Fredi dikeluarkan dari mulut Astrid, jarinya itu basah oleh air liur cewek smp itu. Fredi langsung memasukan jari itu kemulutnya, dan mencicip air liur milik Astrid itu. "mm...wah, Trid, kayaknya.. kamu pengen...mmf!" Astrid tiba tiba mencium mulut Fredi itu, sambil merangkul tubuhnya. Fredi benar benar kaget dan senang. dua anak smp itu kini mulai asik bercumbu. Fredi membalas kecupan Astrid, dengan memutar mutar lidahnya dimulut sicantik itu. Tak lama mereka berdua beradu dalam indahnya cumbuan itu. "mm...mm...", "mm...mm...aaah" mereka menghentikan kecupan dikasuri itu, sambil terlihat mereka berdua begitu fokus memandangi lawan mainnya. "Fredi, aku...aku cinta kamu...", "Iya cantik, aku juga cinta kamu..." Fredi kemudian merangkul Astrid itu, mereka berdua tersenyum.

"Fredi, aku... pengen nyobain... itu...", "Apa trid? yang bener deh yang?", "Ayolah, mumpung gak ada orang nih.." Fredi mencoba menolak, padahal penisnya itu sudah tegak didalam celananya. Fredi kaget seketika, tangan Astrid dalam selimut itu tiba tiba menangkap penis tegaknya, "nih punya kamu udah tegang, kamu juga pengen coba kan ya?" mau gimana lagi, Astrid sudah memintanya, Fredi jadi melupakan pertahanannya. Dalam selimut itu, tangan Fredi sudah melesat kedada sicantik Astrid, buah dada yang masih padat itu mulai dimainkan. tangan nakal anak smp itu bergerak meremas benda kenyal itu dari luar bajunya. "Aaahn, Fredi, bilang dong kalau mulai, hehe, puasin aku, hehe" Fredi yang sudah tak mau menahan diri itu lalu mencium si cantik itu, sambil terus meremas buah dada imut itu. Astrid tampak sudah meremas penis keras Fredi itu dari luar celananya.

Beberapa menit saling menghangatkan diri, mereka berdua tampak begitu asyik bercinta. "mm...slruup..mmm...asyik ya yang ciuman itu", "iya fred, apalagi...mm..kamu ganteng banget...mm" tangan fredi kini sudah sibuk membuka baju si cantik itu. tak perlu lama, fredi sudah mengetahui kalau pacar nya dan pacar temannya itu sudah telanjang dada. "Astrid, bentar, aku mau... coba buah dada kamu.." Fredi melesat masuk kedalam selimut yang menutup tubuhnya dan juga Astrid itu. dalam selimut itu, meski gelap, Fredi sudah mengetahui bagaimana lekuk tubuh indah milik Astrid, puting merah muda dibuah dada cewek smp itu membuat Fredi benar benar terpesona.

Fredi langsung merangkul perut cewek cantik itu, lalu mulutnya sudah menempel dibenda kenyal didada Astrid itu. "Ih, Fredi, main cium aja, hehe", "mm...cup cup cup..mm, ini nih, pujaan laki laki, hehe" Fredi lalu meremas buah dada Astrid yang masih imut itu, diremas dengan nikmat, lalu puting cewek smp itu tampak sudah mengeras. Fredi yang penasaran itu lalu memencet puting keras itu, kemudian ditarik tarik. "Aaahn... sssh..ooh...geli yang, mmf", "Ternyata bisa keras gini ya trid, wow, cup..mmm" Fredi mulai mencium dan menjilati buah dada Astrid itu, Fredi benar benar senang kali ini tak hanya bercakap cakap, juga asyik menikmati tubuh cewek smp itu. Fredi mulai turun, ia mendekati celana pendek Astrid, tanpa ijin ia mencopot celana pendek dan celana dalam Astrid, lalu Fredi segera terpesona melihat selangkangan Astrid yang mulus tanpa bulu itu. "Aduuh, gemes deeh...mmm" Fredi memeluk paha cewek smp itu, ia menggesekkan kepalanya diantara paha mulus Astrid, sambil sesekali memandang lubang yang sedikit basah diselangkangan cewek cantik itu.

"Fredi...gak fair ah, aku juga pengen jilat dan remas punya kamu...", "hehe, maaf, ya udah deh aku ganti posisi aja" Fredi memutar posisinya, kini ia menghadap langsung selangkangan mulus Astrid, lalu Astrid sudah mulai melepas celana Fredi dan berhadapan dengan penis anak smp itu. "Aduh Fredi, lucu ya penisnya cowok itu...", "lucuan lubang memekmu ini deh Trid, gemesin, hihi", "Aaahn, Fred, aduh, oooh" Fredi yang menghimpit kepalanya dipaha mulus Astrid itu sudah asyik menjilati vagina cewek smp. "mm...mm...slruup...wow, rasanya bikin pensaran ya Trid...mmm", "Aaahn...uuh...ssh...geli Fred...oooh" Astrid tak mau kalah ia meremas penis tegak milik Fredi yang sedikit dihiasi bulu bulu dipangkalnya. Astrid yang mulai terangsang itu sekarang asyik mengocok penis Fredi. "mm...slruup..aaah, kocokanmu...uuh.. astrid...mm...mmf!" Fredi merangkul dengan erat perut Astrid, dan menenggelamkan lidahnya divagina Astrid.Fredi menghirup wangi bau vagina Astrid itu, lidahnya jadi makin liar bergerak berputar putar menikmati licinnya dinding vagina cewek smp. Astrid tak mau kalah, cewek itu kini memberanikan diri memasukkan penis Fredi kedalam mulutnya, dan mulai diemut perlahan, Astrid menutup matanya, sambil merasakan betapa kerasnya benda tumpul milik Fredi itu. beberapa menit itu mereka berdua asyik bereksperimen dalam selimut, mencoba merasakan bagaimana nikmatnya kemaluan lawan jenisnya.

"Aduh Trid, aku...uuh!" Croot croot, Penis tegak Fredi itu menyemburkan carian kedalam mulut Astrid. "mm..afa ni frefd?..mm..gleeg...aah..uhuk uhuk" Fredi kemudian berputar, dan mengelus wajah cantik Astrid, "kamu gak papa kan trid?", "uhuk, gak papa kok Fred" Fredi menyeka tetesan air mata diwajah Astrid. "Udah ya, keknya kamu udah..." Astrid menarik selimut dan melemparkannya keluar kasur. "Aku mau kamu masukin penis kamu ke memekku Fred, rasanya udah berdebar debar" Astrid membuka kedua kakinya dan memampangkan selangkangannya. "Y...yang bener trid? jangan deh..", "Ayo Fred, aku udah ngebet banget niih" Astrid tampak benar benar menginginkan penis Fredi mengisi memeknya. "Beneran? keperawananmu bakal aku ambil nanti...", "Udah cepet yang, apa mau nanti Donny yang ngisi memekku?" Fredi langsung berpindah, ia langsung mengambil posisi dan menempelkan penisnya dibibir vagina Astrid. "Aku pasti yang pertama, merasakan memek kamu yang", "Gitu dong, ayo deh yang, pelan aja..." Posisi Astrid yang menggoda itu membuat Fredi memastikan aksinya, segera penis anak smp itu dimasukkan perlahan. "mmmm....mm.oooooh!", "Kyaaa...Aaahn...oooh..auuh", "S...sakit ya Trid?", "ngf...nggak kok...terusin yang...aahn" Fredi mendorong penisnya yang sudah mulai masuk itu, dan sleeeb, blees, Fredi merasakan sensasi luar biasa saat ia mengambil keperawanan Astrid, darah mengalir dari lubang vagina Astrid. Cewek smp itu sempat menggelinjang. "Trid, kamu gak papa", "nggh...nngh..uuhf..terusin Fred..hiks..mmf... ayo puasin aku..." karena sudah terlanjur merasakan enaknya vagina sempit milik Astrid, Fredi melanjutkan aksinya. Penisnya itu sempat didiamkan berdenyut hebat dalam vagina sempit Astrid. Fredi seperti melayang merasakan sensasi ternikmat yang pernah ia rasakan.

"mm...wow...luar biasa...mm" Pelan pelan Fredi menggerakkan pinggulnya, penisnya itu bergerak sedikit demi sedikit untuk mengolah lubang vagina Astrid itu. Wajah Astrid yang cantik itu kini dihiasi mata yang berkaca kaca. "Aaahn...ooh...terusin Fred, e...enak kok", "Yang bener trid? emang enak loh.. wow...uuuh" Fredi kini mulai bergerak sedikit lebih cepat, penis remaja itu bergerak maju mundur. Fredi kini benar benar sudah menyetubuhi Astrid, cewek kelas 2 dismpnya itu. Astrid hanya bisa merebahkan tubuhnya dikasur, sambil terus memeknya diisi penis Fredi itu. Fredi kemudian merangkul Astrid, dan memegang buah dadanya, "Astrid, kalau boleh tau, kamu sayangnya lebih pada Donny atau kepadaku?", "mmmf...aaahn...sayangku...buat kamu Fred...Aaaahn!" Fredi jadi sangat senang, ia kemudian memeluk cewek cantik itu, sambil terus menggenjot vaginanya.Entah bagaimana bisa Fredi tiba tiba sudah menyetubuhi Astrid yang memang ia sukai sejak lama.

Beberapa menit berlalu, Fredi terus menikmati aksinya menyetubuhi Astrid, penis remajanya itu mengisi lubang vagina sempit milik Astrid yang nikmat itu, terus ia mengoyak vagina sempit itu, memang yang pertama kali pasti yang paling nikmat. Fredi kemudian menyadari dirinya sudah klimaks, ia mencabut penisnya dari vagina pacarnya itu, lalu berdiri menghadap Astrid. "Astrid, kamu memang pacarku yang pertama, tapi aku tau kamu pasti yang paling cantik dan paling hebat", "mmf...aaahn...terima kasih Fredi...ooh!" Croot croot croot, Fredi menghujani tubuh Astrid dengan spermanya. Fredi kemudian mencium Astrid, dan senyum lega terpampang diwajah mereka berdua.

Astrid mengajak Fredi untuk segera berpakaian, serta merapikan kamarnya itu. Kemudian kembali keruang tamu. "Tuh, udah terang hujannya yang", "iya, mm...besok kalau disekolah...", "Iya Fredi ganteng... aku gak bakal buat Donny kecewa", "Bagus itu, tapi jangan lupa kalau...", "Cup...Kamu Pacarku yang sebenarnya, gitu kan? hehe", "Hehe, makasih ya Trid, kamu... mau bercinta bersama ku hari ini", "Terima kasih juga Fredi, memang kamu pilihan terbaikku, hehe" Fredi kemudian berpamitan, dan pulang kerumahnya.

hari selanjutnya, Astrid memang tampak bersama Donny seperti biasanya saat disekolah. Fredi tak mengganggu kedekatan kedua anak itu, karena Fredi tau Donny percaya Astrid yang sekarang terus tersenyum itu adalah miliknya. Namun Saat Fredi dan Donny sudah lulus dan mulai belajar diSMA, Astrid tidak berpacaran dengan Donny lagi, dan kini cewek cantik itu sudah sepenuhnya berpacaran dengan Fredi. Fredi dan Astrid jadi sering bertemu diluar tempat sekolah mereka yang berbeda. Tapi mereka tetap dekat dan penuh cinta, Astrid tak mau Fredi meninggalkannya, dan Fredi tak mau kehilangan Astrid si cewek cantik yang sangat nikmat untuk disetubuhi itu.

1 comment: