Sunday

Cerita Seks: Kejutan Dari Si Kembar

Bagus baru saja mengumpulkan daftar nama matakuliahnya disemester baru itu. Mahasiswa jurusan Bahasa itu kini sedang melanjutkan kuliahnya disemester 5. Bagus menyadari ada beberapa matakuliah yang pernah ia dapat disemester awal begitu jelek, sehingga ia memilih untuk mengulangnya disemester ini, meski ia tahu nantinya akan bersama adik tingkatnya dikelas nanti. Setelah mengurus kelengkapan kuliah, Kini ia sudah mulai menerima matakuliah baru, juga beberapa matakuliah lama. Saat ia mengikuti kuliah dengan pelajaran baru, ia tenang tenang saja, karena ia bersama teman setingkatnya. Namun saat mengikuti kelas yang membahas materi dari semester sebelumnya, ia sedikit canggung dalam kelas, karena semua mahasiswa lain dalam kelas itu adalah adik tingkatnya. Salah satu matakuliah yang ia ulang adalah  Bahasa Jawa. Bagus sempat heran kenapa matakuliah bahasa jawa malah dijadikan matakuliah wajib, mau tak mau ia harus mendapat nilai yang lebih baik.

Suatu hari, saat ia mengikuti matakuliah Bahasa Jawa, Bagus masuk kekelas, seperti biasa ia duduk dipojok belakang, dan tak ada yang menyapanya, karena semua adik tingkat dikelas itu belum mengenalnya. Setelah menunggu semuanya masuk, Beberapa saat kemudian Dosen datang dan kuliah dimulai. Beberapa menit setelah dimulai ternyata ada yang telat. "Permisi Pak, maaf terlambat", "Lina lagi Lina lagi, sudah cepat duduk", "Terima kasih pak" Bagus sempat menyadari ternyata kursi disebelahnya saja yang kosong, tidak tersisa lagi, tentu mahasiswi yang telat itu duduk disebelah Bagus. Dosen melanjutkan materinya, Bagus kembali memperhatikan, meski sesekali melihat cewek cantik disebelahnya itu.



"m...mas bagus, boleh pinjem pulpen?" Bagus segera menanggapi Lina, ia memberikan cewek itu pulpen, "Ini...Lina", "makasih mas" Lina kemudian tersenyum pada Bagus, kemudian mulai menulis beberapa kalimat yang ada dipapan. Bagus sempat menyadari kalau Lina ini cukup cantik. Tapi Bagus memilih kembali fokus mengikuti kuliah. "baik, kuliah hari ini sampai disini", "wah, tumben pulang cepet" salah satu mahasiswa tiba tiba nyeletuk, membuat dosen itu kesal. "Karena ada yang merasa biasa pulang nunggu waktu habis, kalian dikelas saja, Cari pasangan kelompok kalian, lalu kalian buat summary dari halaman 10-15 dari buku modul, kumpulkan hari ini dimeja saya" Sontak semua mahasiswa dalam kelas kecewa. Segera mereka semua mencari pasangan kelompok. "Mas Bagus, sekelompok sama saya aja mas", "Iya deh, yang lain udah pada dapet pasangan" Segera Bagus dan Lina mengerjakan tugas yang diberikan dosennya itu.

Bagus biasanya cepat bosan untuk menulis, apalagi merangkum materi. Namun karena kali ini Lina yang menjadi pasangannya, Bagus tampak bisa fokus dan bekerja kelompok dengan baik. Beberapa puluh menit kemudian, tugas itu sudah selesai. "Udah mas, yeee", "Kamu pinter juga ya Lin", "Ah, bisa aja mas, mas Bagus kan udah pengalaman, jadi cepet deh cari poin pentingnya", "Haha, ya sudah aku kumpulin kemejanya pak Dosennya", "Iya mas, Eh mas, m...boleh minta nomer hape?", "Boleh boleh" Bagus disodori hp oleh Lina, segera ia menulis nomernya. "Nah, udah ya", "Sip, makasih mas" Lina segera meninggalkan Bagus. Bagus segera menaruh tugasnya dimeja dosennya tadi, lalu pergi pulang.

Di tempat kostnya, Bagus baru saja tiba, lalu ia ditelpon seseorang."Halo?", "Halo, Mas Bagus, ini Lina, mas pulpennya tadi belum aku kembalikan", "Oh, Lina, udah pulpennya kamu bawa aja gak papa", "Yang bener mas? pulpennya bagus gini, kayaknya mahal", "Udah gakpapa, aku punya banyak", "Oh, hehe, ya udah mas, makasiiih", "Iya sama sama" Bagus tau memang pulpen yang ia berikan pada Lina itu cukup mahal, ia membelinya dari luar negeri. Bagus merelakan pulpen itu, lalu segera beristirahat.

Hari hari selanjutnya, Bagus jadi sering bertemu Lina dikampus, meski tidak sekelas, diluar kelas mereka sering bercakap cakap. Diwaktu Bagus mengikuti matakuliah Bahasa Jawa, Lina juga selalu duduk disebelahnya. Bagus jadi merasa sepertinya si Lina itu tertarik padanya.

Suatu hari, di pelajaran Bahasa Jawa, lagi lagi Lina terlambat. "Aduh, Terlambat lagi? dasar kamu", "Masak biasanya terlambat pak?", "Loh gimana sih? aduh, udah sana duduk" Kembali Lina duduk disebelah Bagus. Bagus sempat heran, hari itu Lina diam saja, padahal biasanya cewek itu sibuk berbincang dengannya saat kuliah berlangsung. Cewek Cantik itu dimata Bagus tetap seorang teman dekatnya. "m...Lina kok tumben diem?", "Eh, mm...mas siapa ini... eh mas bagus, iya, anu gak papa kok" Bagus sempat bingung, entah apa yang terjadi pada Lina, ia seperti orang yang berbeda. Setelah kelas usai pun, Lina tidak menyapa Bagus, namun langsung Pulang, meski sempat memberikan memberikan senyum kepada Bagus. Malamnya, Bagus menelpon Lina, mahasiswa itu penasaran. "Halo?", "Halo mas Bagus...", "Lina, aku mau tanya", "Tanya apa mas?", "Tumben kok diem aja tadi dikelas?" Bagus tidak mendengar jawaban, ia mendengar sepertinya Lina sedang menjauh dari hpnya dan berbincang dengan seseorang. "Halo mas bagus? tadi aku lagi badmood aja kok, hehe", "Gitu ya? ooh, habis ngobrol sama sapa?", "Sama kem...eh, sama temenku", "Oh, ya udah deh, aku cuma pengen nanya itu", "Hehe, maaf ya mas bagus, kalau ketemu lagi pasti aku udah ceria kayak biasanya", "oke, hehe, Bye", "Byee" Bagus menutup telepon itu, Ia masih menyimpan tanya atas keanehan yang terjadi dikelas tadi.

Beberapa minggu berlalu, Lina dan Bagus semakin dekat saja. Karena sering bertelepon, Lina jadi makin tertarik pada Bagus. Tak lama mereka ternyata segera berpacaran. Bagus benar benar senang, Karena Lina yang cantik itu kini jadi pacarnya. Namun masih saja beberapa kali Lina bertingkah aneh, sering beberapa kali tak menyapanya. Suatu hari Lina dan Bagus sedang duduk duduk dikampusnya, "Lina, aku masih heran, kamu kok beberapa kali sempet dieem aja", "Aduh yaaang, gimana ya ngasih taunya?", "Ayo kasih tau dong", "hehe, ya udah, gini deh, nanti kerumahku yaa", "Ngapain yang? eh iya kau belum pernah kerumah mu", "hehe, ntar malam ya, aku tunggu, hehe" Lina mencubit pipi pacarnya itu, lalu ia tiba pergi. Bagus jadi penasaran, apa yang akan ditunjukan Lina itu dirumahnya nanti.

Malamnya, Bagus sudah tiba dirumah Lina. Setelah mengetuk pintu, segera pintu dibuka, dan ia disambut oleh Lina. Pacarnya itu tampak cantik sekali, tak seperti dikampus, Lina kini memakai kaos merah muda dan celana yang cukup minim. "Hai sayaaang" Lina tampak diam, "m...masuk aja mas.." Bagus kaget, pacarnya itu kembali bertingkah aneh. Bagus lalu masuk, dan duduk diruang tamu. Lina tampak pergi kedalam. Beberapa menit kemudian, tampak Lina kembali kehadapan Bagus sambil membawa minuman. "Sayaang, maaf ya, ini minuman buat kamu.." Bagus kembali bingung, sekarang Lina jadi seperti biasanya lagi. "Aduh yang, aku bingung, tadi buka pintu diem aja, sekarang udah sayang sayang lagi, hehe", "Masak sih? dasar tuh, udah dibilangin" Bagus makin bingung, apa yang dimaksud oleh Lina. Setelah beberapa teguk ia meminum minuman yang diberikan oleh Lina, Bagus kembali bertanya. "Lina Sayaang, ayo sekarang kasih tau aku, kok kamu kadang diem dan bertingkah berbeda itu kenapa?" Lina tidak menjawab, ia malah pergi kedalam, Bagus kembali bingung.

Beberapa menit menunggu, Bagus kemudian dipanggil oleh Lina. "Yaaang, sini deh, kekamarku" Bagus berdiri dan menuju kedalam, lalu kekamar Lina. Saat ia masuk, Bagus bukan main kaget, Ia Melihat Lina pacarnya yang cantik itu ada dua! "Lina?! Kok?", "hahaha, tuh kan dek, aku bilang apa, hehehe", "Kakak sih, pake nyuruh aku yang bukain pintu segala" Bagus makin bingung, Kenapa dua cewek itu memanggil adik dan kakak. "Terserah mana yang Lina, jelasin dong, aku bingung", lalu Cewek cantik disebelah kanan mulai bicara, "Gini loh bagusku sayaang, Aku itu punya kembaran, nih sebelahku, namanya Lika" bagus langsung mengelus kepalanya sendiri, ia baru tau kalau pacarnya itu punya kembaran. "Iya mas Bagus, jadi mbak Lina itu kakak kembaran ku", "ya ampuun, Dasar kamu yang, gak bilang bilang", "Maaaf,hehe, kan biar surprise", "terus yang biasanya kuliah terus diem itu si Lika ini?", "Iya, hehe, padahal aku udah bilang supaya Lika akting jadi aku, eh dia gak bisa, haha", "Maaf lah kak Lina, kan aku grogi, kan aku bukan kuliah disitu" Bagus menemukan titik terang, ia jadi tau kini Ia punya pacar cantik yang punya kembaran cantik juga, persis pula.

"Hahaha, dasar kamu yang, kasian adikmu, kamu juga ngapain pake nyuruh adikmu yang kuliah?", "Pengen nyoba aja, jadi aku gantiin Lika kuliah dikampusnya, seru deh, hehe", "huh kak Lina, Temenku dikampus kadang bingung, katanya aku beberapa kali kelakuannya lebay", "Eh, temen kamu kurang eksis aja tuh", "Aduh aduh, udah, nanti ributnya, kalian kembar kan?", "Iya, jadi aku lahir dulu, baru lika lahir beberapa menit setelah aku", "Oke deh, gini kan aku jadi tenang" Baru Bagus bilang tenang, Mahasiswa itu menyadari penisnya sudah berdiri tegak dalam celana, ia benar benar kaget. "Hihi, asyiik, udah berdiri", "Eh, Yang, ngapain sih kok liat liat? aduh ini kok...", "Kak, jangan jangan tadi..", "Iya Lika...tadi aku kasih dia minuman itu..", "Aduh kak Lina ngawuur", "Yang kamu kasih minum apa aku tadi?", "Obat perangsang, hehe" Bagus kembali kaget, Pacarnya itu benar benar penuh dengan kejutan.

"Aduh, ngapain sih Yang pake dikasih gituan aku?" Lina lalu mendekati Bagus yang masih berdiri itu, lalu membuka celananya. Penis milik Bagus itu sudah berdiri dengan begitu hebatnya, "Ya aku pengen nyoba punyamu dong yaang, hehe" Bagus harus merasakan kini penisnya dikocok oleh tangan pacarnya yang cantik itu. "Lina, kamu kok, uuh", "udah deh yang, enak enak, nanti pasti lebih seru,hehe", "Aduh kak, Lika nakal banget sih" Bagus melihat Lika melihat Lina mengocok penis besar mahasiswa itu. Bagus merasakan sensasi luar biasa, efek minuman tadi membuatnya jadi muda terangsang. "Aduh yang, uuufh" Lina lalu mendekatkan kepalanya kepenis itu, dan segera mulutnya yang terbuka mulai menikmati penis besar itu dengan nikmatnya, Bagus merasakan kepala penisnya mau meledak karena kini dijilat dan dikulum oleh pacarnya. "Aduh yang, kamu kok seneng banget, uuh", "mm...mm ...mmm...mm... Iya dong, hehe...mm..slruup" beberapa menit kemudian Bagus tak kuasa menahan kenikmatan yang ia rasakan, crooot crooot, Sperma mahasiswa itu mengisi mulut Lina. "Ofghmf...mm...gleeg...mmf...aaah", "uuh, gila deh yang..." Bukannya lemas, Penis Bagus itu masih berdiri tegak. Bagus yang terangsang itu, melihat Lika diam sambil menatap dirinya. Karena kehilangan kontrol, Bagus mendekati Lika, lalu mencium adik pacarnya itu. "Eh, mas, mmmf!" Dengan Hebat Bagus mencumbu Lika. Lidahnya bergerak dimulut cewek itu. Lina bukannya menghentikan ulah pacarnya itu, malah tersenyum senang. "Iyees, sekarang kamu musti ikutan Deek, hehe" Lika terlihat melirik kakaknya itu, sambil terus mulutnya dicumbu oleh Bagus. "mm...mm...mas..kak...mmf!" Lika kaget saat Bagus meremas buah dadanya dari luar kaos pinknya. Lina mendekat, lalu melepas kaos yang dikenakan Lika, juga bh yang ia pakai. Kemudian Lina menyusul adiknya itu dengan ikut melepas kaos dan bh.

Bagus berhenti. Lika dan Lina yang hanya memakai celana itu merebahkan tubuh diatas kasur. Bagus kini melihat buah dada milik Lina dan juga Lika langsung tanpa halangan.Lika disebelah kiri, dan Lina disebelah kanan kasur.  "Sayaang, pilih yang mana? hehe?" Lina begitu centilnya merayu Bagus. "Kakak, aduh, gimana nih?" Lika  masih malu malu, tak seperti kakaknya itu. "Aduh, kalian cantik cantik, mulus, juga mempesona, aku mau kalian berdua!" Bagus melepas semua pakaiannnya, lalu mendekati dua cewek kembar itu. Tanpa ragu Bagus menyerbu buah dada didepan matanya itu. Tangan kirinya untuk Lika, dan tangan kanannya untuk Lina. tangan tangan itu sudah mendarat digundukan kenyal milik cewek kembar itu, Bagus mulai meremas buah dada dua cewek itu dengan nikmat. Bagus merasakan empat benda bundar itu sangat menarik dan juga menggemaskan, dengan senang ia meremas dan menepuk nepuk buah dada kedua cewek kembar itu. "Yeeah, ayo yaang, puasin aku!", "Aaahn, mas Bagus..mmf" Bagus begitu senang, Ia melihat dikiri ada lika yang malu malu mau itu, dikanan ada Lina pacarnya yang centil itu. bagus terus meremas buah dada milik kedua cewek cantik yang ada didepannya itu. "Ampun deh, kalian memang luar biasa, ckck" Bagus mencubit puting kedua cewek kembar itu dan ditarik keatas, juga mahasiswa itu menjilat buah dada montok itu bergantian. Bagus jadi makin hebat karena minuman yang diminumnya tadi. "Aaaaahn...aaahn!" Lika dan Lina mendesah bersama, Bagus jadi makin semangat.

Bagus sudah sangat ingin menikmati kedua cewek dihadapannya itu. Mahasiswa itu melepas celana dan cd milik Lika dan Lina. "Uuuuh, Luar biasa yang, pinter banget kamu", "Aduh, mas Bagus.. aku...aduh" Bagus melotot melihat kedua cewek kembar itu sudah telanjang bulat. Lina tanpa diminta sudah membuka selangkangannya, lubang basah yang diselimuti bulu bulu tipis diatasnya itu membuat Bagus kesetanan. Mahasiswa itu melesat dengan cepat kelubang itu, kepalanya sudah ada diantara kedua paha mulus Lina. tangan Bagus sudah mulai mengelus kedua paha itu. "Oooh, ayo yaang, jilat memekku....mm...Aaaahn!" Bagus sudah beraksi, Ia sudah memasukkan lidahnya dilubang vagina pacarnya itu. Lidahnya bergerak dengan liar mencicipi lubang basah itu. Sedang asyik menjilat lubang nikmat, penisnya itu ternyata dikocok lagi, kini tangan Lika. "m...mas Bagus, boleh kan?", "mm...slruup..mmm...Iya Lika, Terusin...slruup", "oooh, huuu, tadi gak mau, sekarang asal comot aja, dasar Lika...oooh", "Apa sih kak, huh" Bagus heran, masih saja kedua cewek kembar itu bergurau.

Setelah puas, Bagus berhenti, Lika juga berhenti. "Lina sayang, aku pengen masukin penisku", "Ayo ayo sayang, masukin masukin, udah lamaa gak ada yang masuk" Bagus mendengar itu jadi tau kalau Lina sudah tidak perawan. Tau pacarnya sudah pengalaman, Bagus segera menempelkan penisnya dibibir vagina Lina, lalu pelan pelan masuk kedalam lubang senggama itu. "ssshhh...pelan yang...ooooh! wooow, Aaahn" Lina kaget, ternyata penis pacarnya itu besar juga, vaginanya sudah penuh oleh penis itu. bagus merasakan kenikmatan luar biasa, penisnya begitu nikmat diselimuti dinding basah dalam lubang vagina Lina. "aah ah ah, besarnya punyamu yang", "Iya dong, kamu sendiri yang ngasih minuman tadi, nih aku puasin!" Bagus mulai menggerakkan penisnya, maju mundur dengan nikmat. Kini Lina mendesah hebat, karena vaginanya kini disodok penis besar milik pacarnya. "Kyaah, ooh, gila yang... oooh..luar biasa!" Lika terlihat menonton, sambil memasukkan jarinya dilubang vaginanya sendiri. Bagus tanpa sadar mempercepat sodokannya, membuat tubuh Lina berdegup dengan cepat. "Ah ah ah ah, ouuuh..sssh..aaaahn" Bagus tak mau menikmati memek Lina saja, ia mau milik Lika juga dicicipinya.

"mm...ooh, sedap memekmu yang, aku coba punya lika boleh?", "Jangan mas, Lika masih perawan" mendengar kata perawan, Bagus jadi makin kesetanan. ia langsung menarik penisnya lalu mendekati Lika. Ia cabut tangan gadis itu dari lubang vaginanya, lalu menggantikannya dengan penis besarnya. "Aduh, mas Bagus... jang....Aaaahn!" Penis besar milik Bagus itu kini masuk dalam memek basah milik Lika. Bagus mengeluarkan penisnya sedikit, lalu menghentakannya dengan keras kelubang itu. "Kyaaah! oooh! sakiit!" Bagus menyantap keperawanan Lika, darah segar keluar dari lubang itu. "Tuh kan Dek, kakak bilang juga apa, mending segera dibuka segelnya, jadi pacarku yang ambil keperawananmu" bukannya dibela, Lina malah menyetuhui aksi Bagus. Bagus jadi semangat, ia masih sibuk merasakan sempitnya lubang vagina milik Lika itu. "sssh...sempit luar biasa nikmat...oooh", "Aaahn..uuuh..iih...sssh...mmmf" Bagus lalu mulai menggerakkan pinggulnya, kini ia mulai maju mundur menikmati memek sempit milik Lika itu. Bagus merasakan memang nikmatnya sungguh berbeda dari lubang Lina. Lina jadi kesal, ia kemudian memilih ikut beraksi. "Yang berhenti bentar" bagus menurut, ia berhenti dan berdiri sebentar.

Lika tampak begitu lemas karena baru diambil keperawanannya. kakaknya itu malah naik keatas tubuhnya, lalu menempel erat diatas Lika. Buah dada cewek kembar itu kini saling beradu. "Lika, udah ya, jangan nangis" Lina menyeka air mata diwajah Lika, "hhfmmm...hiks..i..iya kak..mmm..uuh", "hehe, Bagu sayaang, siap?" Bagus kini melihat Lina dan lika itu berpelukan erat. bagus melotot melihat kini dua lubang vagina terlihat tersedia dengan jelas untuk diisi dan disodok dengan hebat. "Lina sayang, aku sodok sekalian memek kamu sama adik kamu ya, gantian, siap?", "Pinternya pacarku, Ayok deh, Lika siap ya", "Hmmmf...uuh..iya" Bagus segera mendekat.

Bagus memegang penisnya, lalu ia pasang diantara kedua memek basah milik cewek kembar itu. Segera ia mulai menggerakkannya maju mundur, penis besarnya itu digesek maju mundur memberi kenikmatan pada bagian terluar vagina Lika dan Lina.Pintu pintu lubang vagina itu digesek oleh penis besar, Setiap gesekannya membuat sensasi luar biasa nikmat. "Aaahn..aaahn...ooh", "auuh...sssh...ooooh..aaah" Mendengar desahan cewek kembar yang cantik cantik itu secara bergantian, bagus jadi sangat bahagia. Kini Bagus menarik penisnya, lalu diarahkan kevagina milik Lina, sleeb, langsung masuk tanpa banyak persiapan. Bagus kembali bergerak maju mundur menyodok memek Lina itu. "Oooooh...ah ah ah... mantap yang! Ouuuh" Beberapa sodokan nikmat diberikan, penis itu keluar dari lubang lalu langsung pindah kelubang lain, Kini Lika kembali merasakan vaginanya disodok penis besar, maju mundur Bagus menikmati vagina sempit Lika. "Aaaaahn.....eih eih eih....ouuh...mmf" Bagus makin pintar beraksi.

Bagus kini mulai beraksi dengan hebatnya. Penisnya keluar masuk dua lubang vagina dengan gampangnya, gesekan dan sodokan pada memek longgar dan sempit itu juga dipercepat.Lika dan Lina merasakan sensasi luar biasa. Buah dada cewek cewek itu terus beradu, putingnya saling senggol, buah dada menggemaskan milik mereka berdua juga saling goyang dan saling tabrak, apalagi karena sodokan penis milik Bagus dilubang vagina mereka membuat mereka berdua terangsang berat. "Oooh,oooh...cup...mm..." Lina mencium Lika, untuk menambah kenikmatan dikamar itu, "mm...mm...oooh..aaaahn...mm" Lika membalas ciuman kakaknya itu. Bagus masih terus bergantian menyodok kedua memek cewek kembar itu. Entah bagaimana mereka bertiga sedang menikmati persetubuhan yang tidak biasa itu. Mereka telah mencoba permainan nikmat yang sering ditonton difilm porno. Bagus sangat senang ia bisa menyetubuhi dua cewek sekaligus.

"Mas bagus.. aku gak kuat...aaahn", "Aku juga yaang, oooh" Bagus merasakan cairan kewanitaan cewek kembar itu bersamaan keluar dari lubangnya. Bagus sangat kagum dengan kejadian itu. ia berdiri, sambil penisnya masih tegak, sepertinya juga sudah mau klimaks. Lika dan Lina lalu mendekat, Cewek kembar itu bersamaan menjilati penis besar milik Bagus. "Ayo mas, dikeluarin juga..mmm", "mm...mm...Ayo yang, aku mau manimu...mm.." Jilatan maut kedua cewek kembar itu dikepala penis Bagus layaknya minta agar segera keluar cairan dari lubang diujung penis besar itu. "uuuh, kalian luar biasa, siap nih, Aaah!" Crooot crooot crooot crooot, Sperma yang cukup banyak menyembur dari penis milik bagus itu. Wajah dan mulut cewek kembar itu dipenuhi sperma. Bagus terpesona melihat wajah wajah cantik itu kini dipenuhi spermanya. "aaahn, wow mas bagus..mmm", Lika begitu senang, kesan pertamanya ngeseks ternyata cukup menyenangkan. "mm...aah...Pacarku memang hebat..mm..slruup" Lina menyedot penis milik Bagus itu, yang memang masih belum lemas juga.

"Gimana nih yang? penisku masih keras aja", "mm...mm..slruup... dilanjut sampai lemes deh yang, hehe", "Mas Bagus tenang aja, hehe" Bagus benar benar gembira, Lika dan Lina begitu senang bersetubuh dengannya. Kembali adegan threesome itu berlanjut dikasur itu. Mereka bertiga bersetubuh dengan asyiknya sampai penis besar milik Bagus itu benar benar sudah lemas. Bagus tak percaya, malam itu dirinya jadi seorang laki laki paling beruntung, Bisa menyetubuhi Lika dan Lina, yang benar benar seperti malaikat baginya. Gara gara mengulang matakuliah, Bagus malah bisa dapat bonus luar biasa.





3 comments: