Saturday

Cerita Seks: Jufri Bertemu Cinta Lama

"...wah udah siap bener kayaknya...", "iyalah Jufri... udah pengen kesana lagi..", "haha... iya udah berangkat aja...", "aku nyusul deh... masih ada urusan bentar...", "beneran nyusul nih?", "iya... udah santai aja... ini juga masih sore...", "haha... iya udah deh aku berangkat sama temen temen..." Jufri kali itu melihat teman temannya yang antusias untuk pergi ketempat lokalisasi biasanya itu, mereka ingin cepat cepat bertemu cewek cewek cantik dan seksi yang siap memuaskan nafsu mereka. Jufri kali itu memutuskan untuk menyelesaikan urusannya dulu. Setelah selesai, baru Jufri bersiap untuk menyusul teman temannya. Namun Jufri tiba tiba terdiam sebentar, saat melihat seorang cewek cantik yang menuju kearahnya, "...hei... inget aku enggak...", "ehm... kamu...", "Rachel... inget kan...", "ooh iya... Rachel... ya ampun kamu... jadi cantik begini ya..." Jufri baru ingat, cewek dihadapannya itu adalah salah satu teman SMA nya dulu. "hehe... kamu juga udah cakep aja Jufri...", "haha... eh, kamu habis dari mana?" Jufri akhirnya berbincang bincang dengan Rachel. "...ooh gitu ya, hebat deh kamu sekarang kerja dikantor...", "alah biasa aja... iya udah aku anterin pulang aja...", "aduh gak usah, aku order ojek aja..." ,"udah gak papa... lama nanti nunggu kamu...", "ooh...iya udah deh..." Jufri akhirnya mengantarkan Rachel pulang. Jufri sembari membonceng Rachel, ia mulai mengingat ingat saat dulu di SMA, jufri ingat kalau Rachel itu cukup terkenal disekolah karena kecantikannya, bahkan Jufri tau cewek itu sering gonta ganti pacar.
"...bener ini kan jalannya...", "bener dikit lagi sampe kok..." tak lama kemudian Jufri pun sampai dirumah Rachel. "...hm... kok sepi rumah kamu...", "...iya aku tinggal sendiri emang... ehm... gak pengen masuk dulu nih kamu...", "oh anu itu...aku...", "udah gak papa bentar aja...", "hm... iya deh..." Jufri pun memarkir motornya, dan ikut masuk kerumah Rachel.
Jufri duduk saja diruang tamu, lalu ia mendapat telepon dari temannya. "udah berangkat belom?", "eh... aku gak ikut deh ya... sori...", "yah Jufri... iya udah..." Jufri memutuskan tak ikut pergi ketempat lokalisasi itu. "telpon dari siapa Jufri?", "dari temen aja... wah..." kali itu Rachel kembali menemui Jufri, namun kini cewek itu memakai pakaian minim saja. Jufri sempat terbesit untuk menikmati malam dirumah Rachel saja. "nih diminum ya...", "iya makasih Rachel..." Jufri disuguhi minuman oleh Rachel. "hmm... udah lama kerja dikantor itu Jufri?", "hmm udah dua tahun, eh iya, aku belum tau kamu kerja dimana sekarang...", "oh iya, aku sekarang jadi model...", "ooh, bagus dong...", "bagus gimana?", "ya sesuai sama kamunya... udah cantik, badannya juga ideal, pas banget jadi model...", "hehe... gitu ya..." Jufri faham benar cewek cantik disebelahnya itu memang indah mempesona pantas jadi model. "hmm tapi... jadi model dimana itu...", "itu... model majalah dewasa...hihi...", "w...wah... majalah yang mana...", "itu... ********...", "ooh... yang itu ya...", "kamu tau majalah itu?", "iya... dikit dikit, biasanya aku sih liatnya majalah yang lainnya...", "ooh... ternyata Jufri suka ya liat liat majalah dewasa...", "eh... iya itu... liat liat aja biasa temen yang punya...", Jufri kemudian berfikir, mungkin saja Rachel itu tidak hanya bekerja jadi model seksi saja, mungkin bisa yang lain.  "ooh... eh sini deh Jufri, aku ada majalah yang terbaru..." Jufri ikut saja diajak pergi keruang tengah, tentu agar lebih enak ngobrol, apalagi sambil membuka majalah dewasa. Rachel pun dengan senang menunjukan dirinya disalah satu halaman majalah dewasa itu. "wah beneran ya...", "iya beneran dong...", "hmm... udah lama ini kamu jadi model disini?", "iya udah hampir setahun ini...", "ooh... kalau boleh tau... kamu bisa jadi model dimajalah ini ada yang ajakin atau gimana?", "sekarang jadi kepo ya Jufri...", "eh, ndak itu...", "haha... iya gak papa... jadi dulu ada yang nawarin... sebelumnya kan aku cuma model abal abal aja, dulu ditawarin jadi model dimajalah dewasa ini...", "ooh... emh... pake ada tesnya juga gak?", "hehe... iya ada dong...", "hmm difoto foto gitu ya?", "iya... ada test lainnya juga... test fisik...haha...", "ah yang bener Rachel?", "iya beneran... kan udah wajar itu... emang sekarang kalau mau jadi model... harus siap difoto... juga siap disentuh..." Rachel mulai mendekat disebelah Jufri, tentu membuat cowok itu senang. "oh gitu ya... hmm...", "hehe... tapi Jufri jangan kasih tau orang lain ya... soal ini...", "ooh iya gampang kalau soal itu..." Sedang asyik berduaan, lagi lagi Jufri ditelepon teman temannya. "Jufri... udah jadi ikut aja... ini dapet diskon nih... rame juga ceweknya...", "aduh... udah gak papa kalian aja... aku absen dulu...", "wah rugi banget deh lu Jufri... iya udah..." Jufri sempat menyesal karena tidak jadi berangkat, tapi ia sudah memutuskan menemani Rachel saja. "dicariin temen kamu ya?", "enggak kok Rachel...", "lah itu ditelfon lagi...", "iya... bilang ada diskonan... tapi biar aja deh...", "diskon apa tuh?" Jufri keceplosan, akhirnya ia berfikir menceritakannya saja pada Rachel. "ehm...itu... temen temen lagi... ke ***********...", "wah... itu kan tempat lokalisasi diluar kota itu...", "iya bener....", "ooh...wah...hehe..." Rachel tiba tiba jadi senang, "eh... kenapa Rachel?", "tuh pasti kamu doyan pergi kesana ya Jufri?", "eh... hmm... iya... udah beberapa kali sih..." padahal Jufri sudah berkali kali ketempat lokalisasi itu. "ternyata Jufri suka main fisik juga nih sama cewek...", "ya... kan biar gak stress gitu, jadi habis kerja terus, pas libur mampir kesana...", "hehe...iya... aku faham..." Rachel dan Jufri mulai merasa ada keinginan untuk menikmati malam bersama.
"... iya... jadi aku udah tulis tuh beberapa cerita cerita cewek cewek disana....", "haha... asik tuh aku pengen baca jadinya... alamat websitenya apa...", "ini nih..." Jufri pun tak segan menunjukan websitenya itu pada Rachel, cowok itu tentu tak ragu menunjukan rahasianya, karena Rachel sudah membuka rahasianya duluan. Jufri sempat sibuk membaca majalah majalah dewasa dirumah Rachel itu, sedang Rachel senyam senyum sendiri membaca beberapa cerita seks diwebsite milik Jufri. "hehe... Jufri...", "hmm...iya Rachel...", "kalau udah banyak gini... kamu pasti udah sering kesananya....haha...", "eh, itu ada beberapa... yang bikin sendiri gitu...", "ah masa...", "iya...eh Rachel..." Jufri kaget, tiba tiba Rachel tangannya masuk ke celana Jufri, dan menangkap penis tegak cowok itu. "uwah gede ini pasti punya Jufri...", "eh...itu... hmm.." Jufri memang keasyikan melihat lihat foto foto cewek berpakaian serba minim di majalah majalah dewasa itu, sampai ia terangsang, kini malah makin menjadi karena batang tegaknya dipegang Rachel. Rachel mendekat, ia buka Celana Jufri, baru cewek itu bisa melihat sendiri penis perkasa milik Jufri. "wah benerkan... hmm... hehe..." Rachel tampak senang, Jufri faham pasti Rachel juga sering mengurus penis pria, dari caranya kini mengocok penis tegak milik Jufri itu. "Rachel... nanti aku bikin cerita kamu juga boleh enggak?", "wah...boleh kok... tapi jangan dibuat buat, yang beneran aja..." ,"hmm iya... tapi kan aku...uh... belum tau cerita kamu...", "hmm iya udah aku cerita deh... tapi ayo kekamar dulu yuk...", "gitu ya...uh... tapi itu..." Jufri masih menikmati penisnya yang dielus oleh Rachel, "iya ini punya kamu masih minta dielus tapi... bentar deh...umm..mgh..mmh..." Rachel tiba tiba mendekatkan kepalanya, cewek itu malah mulai mengulum penis tegak Jufri. "waduh Rachel...ngh..." Jufri merasakan kenikmatan tersendiri, karena yang memberikan pelayanan kali itu seorang cewek cantik yang pernah ia kenal.  Rachel tampak cukup antusias, ia emut terus penis tegak milik Jufri itu, dijilat dan juga dihisap. Jufri makin yakin pasti Rachel juga sering memberi kepuasan pada kaum pria. "mmh..mmh..ngh...mmh...aah... wah gak keluar keluar... hebat bener deh Jufri...", "uuh...udah Rachel...auh..." Croot croot, Jufri klimaks, spermanya muncrat kewajah cantik Rachel, Jufri melihat sambil terheran heran. "aduh... yah Jufri...", "aduh maap Rachel...", "hmm gak papa... udah kamu kekamar dulu aja Jufri ya..." Rachel tampak pergi kekamar mandi sebentar. Jufri kemudian pergi kekamar dirumah itu.
Ditunggunya sebentar, Jufri kemudian melihat Rachel sudah muncul kekamar, kini malah hanya memakai handuk saja ditubuh seksinya itu. "wah Rachel...", "kenapa Jufri? haha... eh iya aku harus cerita ya..." Rachel mendekat, ia duduk dikasur disebelah Jufri. "bentar Rachel..", "wah... pake dicatet juga ya...haha..." ,"iya dicatet dikit nanti takut lupa toh...", "hehe... udah nanti aja nyatetnya...." Rachel mengambil buku saku Jufri, ia taruh disebelah kasur. "eh.... Rachel...waw..." Rachel mencopot handuknya, Jufri pun bisa melihat tubuh indah nan seksi milik Rachel itu seutuhnya, tanpa sehelai benang pun menutupi. "hehe... hayo gak boleh difoto kalau telanjang gini...", "iya enggak kok Rachel...", "aahn... iya soalnya kamu udah pengen pegang kan...hehe... udah sini..." Rachel malah mengambil posisi dikasur, Jufri mendekat saja, karena sudah diajak ia pun mulai menggrayangi tubuh putih mulus Rachel itu. "Rachel...hmm..mh...", "ngh... ayo Jufri... kasih tau aku... pengalaman kamu main sama cewek cewek...ahn..." Jufri sudah sibuk mengelus tubuh Rachel, ia ciumin juga tubuh cewek itu, ia raba raba dari atas sampai bawah juga, sampai Rachel pun keenakan dan ikut terangsang. "mmh... Rachel... biasanya habis sesi foto... pasti kamu...", "eeh ya enggak semuanya... kalau ganteng kayak kamu gini baru aku bolehin... hehe... aahn..mh..." Jufri menangkap toket montok Rachel, diremas remasnya dengan enak,puting susu Rachel juga dimainkan jari nakal Jufri. Entah bagaimana, Jufri merasa bemesraan dengan Rachel itu membuatnya bersemangat, dan juga ada rasa yang lain dari pada ngeseks ditempat lokalisasi dengan cewek cewek pemuas seks. "cup..mmh... luar biasa...", "loh kok toketku yang diciumi... sini dong...nah..cup..mh..mmhg...mh...", "..mh...cup..mh..." Jufri mulai bercumbu dengan Rachel, ia beradu mulut dengan asyik, habis berciuman lanjut mereka mengadu lidah dan juga air liur mereka. Jufri jelas tak mau mengecewakan Rachel, ia tunjukan kemampuannya diranjang. "aahmm..mh...cup..ngh..mh...", "mmh..aah... Rachel...", "iya Jufri...", "kalau cerita seks kita aja yang ditulis gimana?", "hm... boleh...hehe... udah kamu copot dulu itu...", "oh iya..." Jufri bergegas mencopoti pakaiannya juga. kini baru ia siap bercinta dengan Rachel.
"aahn..mhh...ouh..." Jufri sempat sibuk mengoral memek Rachel sampai cukup basah. "mmh..aah... Rachel...", "ngh.. Jufri... aku panggil kamu.. bos aja gak papa kan...", "iya terserah kamu deh Rachel...", "iya... ngh... bos... ayo masukin dong..." Jufri seperti terpompa semangatnya melihat Rachel sudah siap sedia untuk disetubuhi dikasur itu. Jufri pun menyiapkan penis tegaknya itu, "eh, Rachel apa gak pakai kondom dulu...", "duuh... bos kan biasanya langsung main gitu...", "oh gitu... iya udah...ngh.." Jufri pun mulai bersedia, ia tempelkan penisnya, ia gesekan sebentar di bibir vagina Rachel, lalu kemudian ia dorong masuk dengan pasti, sleeeb, masuk semua membuat memek Rachel sesak. "aaahn!...aah..mgh..." Rachel mengerang keenakan saat memeknya terisi penis tegak. "uuh..mh... Rachel..uh..." Jufri mengangkat kaki Rachel, tentu agar ia bisa beraksi lebih bebas, lalu setelah ia nikmati sebentar penisnya terbenam dimemek hangat Rachel, Jufri mulai menggesekan penisnya maju mundur. "ah..aah.. bos...hebat...auh..." Jufri sempat berfikir pasti Rachel sering diajak ngeseks oleh bos majalah dewasanya. Jufri kemudian menggenjot memek Rachel dengan asyik, sleb sleb sleb, maju mundur begitu asik penis tegaknya memuaskan memek Rachel. "uuh... Rachel... wah..." Jufri melihat Rachel sibuk meremas remas toketnya sendiri, "aah...ah...ngh... bos...sini...", "iya...ummh..mgh..mm.." Rachel minta toketnya dipuaskan, tentu Jufri segera ikut meremas toket montok cewe itu, juga mulai sibuk ia kenyot puting susu cewek seksi itu. "aahn... yeah..ouh..bos... lagi..aah..." Rachel jelas tak kalah hebat dengan cewek cewek ditempat lokalisasi yang biasa ditemui Jufri, Rachel jelas lebih cantik, standard model majalah dewasa memang tinggi.  "hmph..mmh... oh..ngh.." Jufri dengan sekuat tenaga menggenjot memek Rachel, mesk ia tidak tau sehebat apa bosnya Rachel itu, yang jelas Jufri mau menunjukan kalau ia bisa lebih hebat. "ah..ah..aahn..." Spluurt, Jufri merasakan memek Rachel mengalirkan cairan kewanitaan sampai penis tegak Jufri terdorong keluar. "wah wah.... udah keluar...hmph..ngh.." Jufri langsung menusukan penisnya lagi, lanjut ia genjot lagi memek becek Rachel itu. "Bos...ah...aku pengen naik..", "ooh iya Rachel...bentar ya cantik..mh..." Jufri diajak ganti posisi, kini ia yang tiduran dikasur. Rachel kini yang beraksi, cewek itu mulai asyik bergoyang, sambil menggerakan pinggulnya, kini cewek itu bisa merasakan memeknya makin terpuaskan oleh penis perkasa Jufri. "ah..ah..ah..aah..." Rachel melompat lompat dengan asyik, memeknya masih terus dihujam penis tegak Jufri itu. Jufri terkesima dengan Rachel yang begitu menawan itu. Jufri memegang tangan Rachel, lalu ia lihat saja Rachel masih beraksi begitu lincah, toket montok Rachel berayun indah begitu menggoda, Rachel juga tak berhenti mendesah. Jufri tidak memikirkan teman temannya sedang berpesta seks seperti apa, yang jelas mereka tidak akan menemukan cewek seperti Rachel. "uuh..ngh...eh... Rachel..." Rachel sempat berhenti dan merobohkan tubuhnya diatas Jufri itu. "aah..bos...", "sini biar aku lanjutin deh ya cantik...ngh..mh..." Jufri menurunkan tubuh Rachel, kini mereka berhadapan. Kembali Jufri menyodokan penisnya dalam memek hangat rachel, kini sambil ia peluk cewek cantik itu, juga sambil ia ajak bercumbu. malam masih panjang dan kini Jufri sudah asyik ngentot dengan Rachel teman SMAnya dulu itu.
"..aahn..aah..ah..." Rachel mendesah terus, cewek itu sempat klimaks lagi, kini kembali memeknya masih dihajar penis tegak Jufri. "ngh..uh..Rachel...auh..ngh.." Jufri tiba tiba mencabut penisnya keluar, ia sempatkan membalikan badan, lalu Croot croot, ia buang spermanya keluar kasur. "loh Jufri.. udah keluar ya..hehe...", "iya nih..ngh.." Jufri dan Rachel kemudian istirahat sebentar, mereka duduk dulu dikasur itu. "....jadi emang yang lebih sering tuh bosku tuh yang minta dipuasin...", "hmm pantes... jadi udah biasa panggil bos gitu ya...", "iya...hehe..." Rachel mulai bercerita, dan Jufri mendengarkan dengan baik. "...hmm... kalau dirumah ini.. juga sering ada yang mampir gitu...", "hmm jarang sih... beberapa fotographer aja yang aku ajakin kesini... eh, Jufri..." ,"iya Rachel...","udah nanti ceritanya aku tulis aja sendiri... nanti aku kasihin kamu buat ditaruh di website...", "ooh gitu ya...", "iya... aku jadi pengen nulis cerita juga...hehe...", "oh iya, lulus dari sma dulu kamu kuliah?", "iya kuliah... tapi udah Drop out..hahaha...", "loh kok gitu?", "iya... aku sibuk pacaran doang...", "ooh... nah itu bisa ditulis juga ceritanya...", "siapa bilang aku sibuk ngeseks pas kuliah dulu?", "eh enggak gitu...maksudku...", "hehe becanda... orang aku udah ngeseks pas SMA dulu...", "ooh... hmh... emang kamu ini...", "...aku... kotor ya Jufri...", "eh enggak... kamu itu hebat... lawan cowok gimana aja juga pasti bisa...", "alah apaan...haha... ", "iya benerkan itu... kamu pasti..eh Rachel..um.mmh..ngh..cup.." tiba tiba Jufri diajak bercumbu lagi. "mmh..ah..cup... ayo lagi Jufri... sekarang aku panggil sayang deh...", "wah... gitu ya... ayo sayang..." dibumbui bermain peran, pasti memang ngeseks lebih asyik dan seru. Jufri pun akhirnya ngeseks lagi dengan Rachel, bahkan ia harus bermalam dirumah cewek itu, karena mereka tak menahan diri untuk bersetubuh dengan gaya gaya lain, juga sepenuh hati untuk meluapkan isi hati dan fikiran mereka berdua.
"Wah yang bener... waduh... iya udah makasih udah ngasih tau...", "ngh... kenapa Jufri..." Pagi itu Jufri terbangun karena ada telepon, Rachel juga terbangun karena suara Jufri, memang Jufri kali itu sempat bermalam dirumah Rachel. "itu... temen temenku... ada yang kena grebek juga, soalnya lokalisasi yang biasanya itu, mau ditutup polisi...", "wah... untung kamu gak ikut kesana...", "hmm... iya sih..." Jufri sempat merasa beruntung tidak ikut ketempat lokalisasi itu. "kamu mau kemana?", "aku pergi dulu ya Rachel...", "iya... hati hati..." Jufri bergegas berpakaian, ia kemudian segera pergi, Setidaknya ia pergi untuk mengecek kondisi lokalisasi sekarang.

3 comments: