Saturday

Cerita Seks: Belina di Tempat Lokalisasi

"Ayo mas... mas Jufri mau gimana dulu nih?", "ehm... sebentar mbak... aku mau interview mbaknya dulu ya...", "loh... kok malah interview, aku bukan artis mas... udah ayo dibuka dulu bajunya ih...", "ehm... nanti deh mbak... plis kita... cerita cerita dulu aja yuk...", "hmph terserah masnya deh..." Jufri malam itu sudah ada disebuah wisma bersama seorang cewek panggilan. Jufri memang punya hobi aneh, yaitu menanyakan pengalaman pengalaman seks para pekerja seks komersial yang ada dikompleks lokalisasi di wisma wisma pinggiran kotanya itu. Sudah beberapa cewek panggilan telah ia interview, dan Jufri menuliskan cerita cerita itu di web pribadinya. "namanya siapa mbak?", "aku Belina...", "ooh mbak Belina, umurnya berapa?", "ehm... 22 kalau gak salah mas...", "eh deket kok umur kita, kalau gitu aku panggil Belina aja ya...", "iya... udah gitu aja nih interviewnya?", "loh masih banyak dong...", "huh... iya udah lanjut deh...", "Belina udah lama kerja disini?", "dari dulu habis lulus sekolah, aku udah kerja disini..." Jufri takjub tau Belina sudah lama jadi psk,
"masa habis sekolah langsung kerja disini?", "iya enggak sih...hmm... dulu itu... aku kerja ditoko dulu...", "ooh... Belina pasti lulusan SMK ya", "iya kok tau sih?", "iya kalau dari SMA kan kuliah setelah lulus", "hehe iya betul... eh  sampe mana tadi?ooh iya ditoko... aku sebenernya udah enak kerja ditoko itu...", "terus kenapa sekarang disini?", "nah... pas disana itu... kalau tokonya sepi... aku diajakin ngeseks sama juragan...", "ooh... pantes...", "terus ketahuan sama istrinya, eh aku yang malah dipecat... padahal yang nafsu kan si juragan...", "ooh kasian ya Belina", "tapi gak papa... sekarang aku jadinya kerja disini...", "hmm gitu ya, sip sip...", "nah udah kan berarti mas?", "ehm belum ,itu tadi kan cuma bakground knowledgenya aja, belum inti ceritanya..." , "aduh ngomong apa sih mas, jadi main enggak ini?", "iya jadi deh... ooh iya, coba deh Belina praktekin, dulu biasanya kalo ditoko gimana", "ooh gitu ya... ini jadinya kayak bikin drama aja mas, haha...", "hehe iya... eh aku jadi juragannya ya", "iya, nah udah nih aku lagi diem nih nungguin toko sepi...", "aku dateng ya... nah...", "looh ayo bilang sesuatu mas...", "oh iya, ehm.. Belina... gimana udah dapet berapa hari ini?", "wah pas deh itu biasanya juraganku dulu tanya... eh... baru sedikit juragan...", "ooh... hehe... eh bentar....", "looh kok diem... juraganku langsung tiba tiba pegang aku gitu..", "ooh gitu...hmm... gini ya...", "iya...  terus badanku diraba raba...hmm iya...terus... aku bilang, juragan... aduh, nanti dimarahin istrinya loh...", "istriku lagi keluar kok... pasti gitu ya...", "iya bener deh...ah..." sambil mereka ulang adegan, Jufri kini sudah asyik memeluk Belina dari belakang, lalu ia raba raba tubuh cewek itu, "ooh... terus...hm... itu tokonya gak ditutup...", "enggak... dibiarin gitu aja... Juraganku...ah... langsung minta aku buka celana...gini..." Belina pun mencopot celananya, "ooh jadi yang bawah aja ya...hm..." Jufri kemudian ikutan membuka celana, ia siapkan penisnya yang  sudah mulai tegak. "aah juragan... nanti ada orang...", "hmm.... jawabnya..oh iya, udah biarin... udah pengen ini...", "tapi juragan...ah..." Jufri sibuk menggesekan penisnya dibibir vagina Belina itu, sembari Jufri juga menangkap toket montok Belina meski masih ditutupi kaos. "eh, Belina, pernah ketahuan orang enggak pas beginian?", "enggak ketahuan mas...soalnya...ah... kan aku lihat kedepan terus, jadi kalau ada orang, aku langsung...ngh... bilang juragan...", "ooh gitu ya... coba bilang kalau ada orang...", "eh ada orang juragan..." Jufri kemudian melepas Belina, ia lalu sembunyi disudut lain kasur. "sembunyi gini?", "hahaha... kejauhan mas... dulu itu juragan sembunyi dibawah meja, nih depan aku biasanya..." ,"ooh gitu...disini..", "iya... terus juragan pegang pegang aku lagi padahal didepan ada orang beli...", "ooh... asik ya..." Jufri mengelus paha mulus Belina, tak lupa bokong montok cewek itu juga."Juragan sampe pernah lama dibawah, pas ada yang beli banyak gitu..eh...aah.." Jufri tiba tiba kepalanya sudah mendekat diselangkangan Belina, ia jilati juga bibir vagina cewek itu. "mmh..mh... eh, juragan kamu dulu begini juga enggak", "ehm...iya pernah kok mas...", "hmm...mmh..mmh..." Jufri kemudian menyudahi aksinya, ia kembali memeluk Belina dari belakang. "hmmh... kok udah mas...", "loh... ya lanjut yang lain dong...", "hehe iya..." Belina heran, ada aja orang yang sibuk bermain peran dengan seorang cewek panggilan. "ehm..mh... aku masukin bentar ya Belina...", "lama gak papa kok mas...aahn...ngh..." Belina nungging sedikit agar Jufri bisa memasukan batangnya dengan lebih mudah, sleeb, Jufri memasukan penisnya dalam memek Belina itu. "eh... apa juragan kamu gak pakai kondom?", "uuh..mh... gak pernah mas, aah... juragan juga gak peduli...ah... sering dia semprot semua didalem...", "ooh... segitunya ya juragan kamu..ngh..mh..." Jufri menikmati saja beberapa saat itu ia sodok sodokan penisnya dalam memek Belina. "aah..ngh... ooh..mh... eh, udahan mas?" setelah beberapa saat menikmati memek Belina, Jufri menyudahi aksinya, ia lalu mengambil buku dari tasnya, ia malah sibuk menulis. "ehm bentar ya aku tulis dulu poin poin pentingnya", "ooh iya... hm... mas ini kerja apa kuliah?", "kerja... cuma kalau libur ya gini mampir kedaerah ini.." ,"hmm gitu ya...mas, sambil nunggu aku mau urusin punya masnya nih... kasian masih berdiri...", "ooh iya deh terserah kamu..." Jufri sibuk menulis poin poin cerita Belina tadi, tak lupa ia kembangkan juga sebagaimana seorang juragan punya anak buah cewek cantik yang mau mau saja bila diajak ngeseks. Belina sibuk ngemut penis tegak milik Jufri itu, karena ia juga sudah mulai terangsang, ia tak mau semangatnya turun. Jufri sempat berhenti menulis, ia lihat tampak Belina begitu ahli mengulum penis. "mmh...mh...ngh...", "belina...ngh... juragan kamu pernah minta juga gak diemut gini penisnya?", "mmh...ngh..aah... paling sering malahan mas, ummh..ngh...", "ooh gitu ya...hmm..." Jufri kembali menulis lagi.
"mmh...mmgh..hmm..ngh...hhgh..." Croot croot, Belina bisa merasakan penis tegak milik Jufri itu menyemburkan sperma dan langsung ditelan saja oleh Belina. "uuh...aah... nah udah satu cerita ini..." Jufri menghentikan aksinya menulis kerangka cerita. "mmh..aah... udah mas nulisnya?", "udah...tapi kalau Belina ada cerita lain gak apa diomongin aja...", "ooh iya...hmm... ada mas, cerita langgananku disini...", "ooh bagus itu, gimana..." Belina dan Jufri tiduran dikasur itu, Belina mulai tertarik untuk bercerita, ia juga sudah minum cukup sperma. "langgananku itu orangnya kecil dan pendek, tapi cukup tajir gitu... biasanya kesini hari rabu...", "udah tua apa masih muda?", "udah berumur kok, udah punya istri juga katanya...", "hmm... awal ketemunya gimana?", "awalnya dulu aku ditawarin sama penyalurku... ada orang yang cukup tajir yang katanya cocok sama aku", "ooh... emang cocok gimananya?", "Aku juga gak tau... tapi setelah ketemu, aku baru faham mas..." ,"dia suka cewek yang lebih tinggi?", "iya bener, tapi yang paling dia suka itu kalau penisnya itu sering diemut kayak tadi itu", "ooh... jadi karena kamu udah ahli, dikasih kekamu jadi pas gitu ya?", "iya bener mas... bisa berkali kali tuh dia minta penisnya diemut...", "wah... orangnya kuat juga pasti...", "iya dateng kesini udah minum obat kuat katanya... sampe capek kadang aku mas... tapi namanya udah langganan, makin hari makin lengket, kalau aku minta uang lebih juga dikasih...", "wah beneran tajir kalau begitu ya... aku tulis juga deh...", "yah nulis lagi?", "iya sebentar ini..." Jufri menulis lagi tentang langganannya si Belina itu. "itu nanti namaku ditulis enggak mas?", "iya terserah kamu deh, mau ditulis atau enggak?", "tulis aja mas, kali aja yang baca nanti mau kesini ketemu sama aku...", "ooh iya iya... auh... aduh udah diemut lagi...ngh..." Jufri mendapati penisnya sudah diemut lagi oleh si Belina. "mmh..aah... kan sambil nunggu masnya selesai nulis..hehe...ummh..." Jufri memutuskan menulis dengan segera saja, ia faham benar kalau kemampuan Belina mengulum penis itu sangat hebat, Jufri takut nanti tidak bisa fokus menulis. Setelah selesai menulis, ia langsung menghentikan Belina. "eh udah Belina...", "ooh udah nulisnya mas?", "iya...udah sekarang... kita coba yang lain ya... selain kamu emut penis terus nih...", "haha iya, ehm... bentar...mh..." Belina pun mencopot pakaian yang tersisa ditubuhnya, Jufri kemudian ikutan telanjang. "udah mas, tiduran aja...", "kamu mau ngapain nih?", "aku pengen coba coba... boleh enggak?", "boleh  boleh...", "hehe..hmm..." Belina mendekati Jufri yang tiduran, cewek itu lalu sibuk mengelus tubuh Jufri. kemudian ia jilati juga tubuh cowok itu. Jufri faham pasti Belina mencoba merangsang tubuh lawan mainnya. "auh geli Belina...", "hehe... mas Jufri badannya bagus sih... mana dicukur semua... jadi enak deh...", "haha... kamu ini..ngh...hmm.." Jufri mulai tertarik dengan tubuh Belina, ia gunakan tangannya untuk menangkap toket montok Belina, ia remas remas saja sesukanya. "mmh...asik..hmm... mas... pengen emut toketku juga gak...", "hmm boleh...hmm.." Belina mendekatkan toketnya kewajah Jufri, lalu tentu Jufri segera menjilati buah dada montok Belina itu, kemudian Jufri mulai menikmati puting kenyal milik cewek itu juga, diemut dikenyot dan dijilati juga. "hmm..ngh... ini nih yang jarang mas... cowok cowok yang pernah main sama Belina, kebanyakan udah langsung minta ngeseks aja...", "hmm...ah... iya iya lah... soalnya kamu pasti udah sibuk ngemut penis tegaknya itu...", "eh iya bener emang mas..ngh... apa aku ganti aja ya awalannya itu?", "hmm..mh...cup...ngh...  bisa tuh... kamu tanya dulu... mau main main dulu apa mau langsung...", "ooh iya iya...ngh... jadi banyak belajar juga ya aku jadinya mas...hehe..", "mmh... iya... ngh...udah Belina mau lanjut gimana?" Belina senang bila dibebaskan mengambil aksi yang seperti apa. "udah ah mas... aku udah pengen lagi.." Belina kemudian menyempatkan dirinya sibuk menggesek gesek memeknya sendiri. "ooh iya iya... mau aku yang masukin atau kamu sendiri..." ,"aku duluan deh mas ya..." ,"ooh iya udah..." Belina kemudian mengambil posisi diatas penis tegak Jufri itu. Belina menurunkan tubuhnya, makin turun kemudian memek cewek itu disusupi penis tegak milik Jufri, sleeb, Masuk dengan nikmat. "aah...ngh...uh...", "Belina... ini gak pake kondom dulu?", "udah ah gak usah mas... ngh...ah.uh..." Belina sudah mulai beraksi, cewek itu tubuhnya naik turun naik turun dengan asyik, memeknya sudah sibuk merasakan gesekan nikmat yang dilakukan oleh penis tegak Jufri itu. "uuh..mh... Belina belum capek?", "belum mas...ngh...aah..ngh..." Jufri berfikir memang Belina sudah cukup lama kerja ditempat seks itu, jadi pasti sudah terbiasa. Jufri memegang paha mulus Belina, ia elus elus saja, kemudian Belina mengulurkan tangannya, Jufri menangkap tangan cewek itu, lalu belina merunduk agar ia bisa lebih dekat dengan Jufri. belina menunjukan toket besarnya didepan Jufri. "hmm..ngh... sini..", "aahn..mh... iya gitu mas asik..ngh..." Jufri sibuk mengelus dan meremas toket montok Belina yang menggantung indah itu, ia tahan juga agar tidak bergoyang terus saat pemiliknya sedang beraksi. Mereka terus asyik bersetubuh, kini mereka tak banyak bicara lagi, sibuk menikmati adegan diranjang itu bersama.

"...iya udah bentar..ngh..." kali itu Jufri sudah diajak ganti posisi, kini ia yang beraksi. Belina tiduran dikasur, Jufri mulai menyodok memek cewek 22 tahun itu lagi. Jufri menggesekan batang tegaknya itu maju mundur dalam memek hangat Belina, Jufri memegang kedua paha mulus Belina itu, ia tahan agar bisa menggesekan penisnya lebih mudah dalam memek Belina. "nngh...ah..mh... mas Jufri... kalau mau keluar didalem aja gak papa...", "eh tapi Belina...ngh..", "udah... soalnya...uuh... biasanya cuma langgananku aja yang... aku bolehin... kali ini spesial deh...aahn... buat mas gak papa deh...", "ooh gitu ya...hehe...mmh..uh..." Jufri pun kemudian meningkatkan intensitas tusukannya, sleeb sleb slebb, dengan gesit ia sodokan penisnya, ia hajar memek Belina sekuat tenaga. "aaah...aah..ngh..ahn..." Belina cukup kagum dengan Jufri, meski dikira diawal hanya banyak bertanya, tapi ternyata kemampuan diatas ranjang juga patut diakui. "mmh..mh...ah...Belina..."  Jufri merapat diatas tubuh Belina, kemudian, Croot croot croot... dengan bebas Jufri menyemburkan spermanya dalam memek Belina. "aah...aah...ngh.. hebat deh mas...uuh..." setelah itu, mereka sempat istirahat sebentar, kemudian membersihkan tubuh mereka dari sisa sisa persetubuhan, lalu berpakaian lagi. "...makasih ya Belina...", "iya mas, udah mau langsung pulang?", "iya... ini langsung mau aku ketik sekalian...", "aduh gak besok aja mas...", "enggak ah... mumpung masih encer nih otaknya... juga masih kerasa gimana kamunya...", "ooh...hehe... iya deh...", "ehm, aku minta foto kamu juga dong Belina...", "ooh boleh mas..." Jufri pun dapat foto Belina juga. Dengan demikian, ia tinggal menulis cerita seksnya tentang Belina, lalu ia bubuhi foto cewek itu, pasti nanti pengunjung laman web pribadinya itu akan senang dengan cerita baru yang ia bikin itu.

2 comments: