Wednesday

Cerita seks: Tanteku pemuas nafsuku Part 2

Pagi hari selanjutnya, Saat Ruly Terbangun, ia melihat Tantenya itu sudah tak dikamar, setelah keluar dari kamar, ia melihat Tante Sania sudah sibuk merapikan diri. "pagi Ruly, kau pinjem bajunya mamamu ya, untung ada yang ditaruh diluar kamarnya...", "iya tante... tante mau kemana?", "Tante ada urusan Rul...", "ooh, gitu ya" Tante Sania lalu berbalik dan memeluk Ruly, "Jangan sedih, nanti siang tante balik lagi kok, hehe...", "iya tante, hehe" Kemudian Tante Sania segera pergi keluar rumah, sepertinya menuju suatu tempat. Ruly memilih segera mandi, lalu sarapan, dan ganti pakaian. "Ruly.... oooi" Sedang bersantai diruang tamu, ada orang memanggilnya, setelah Ruly membuka pintu rumahnya, ternyata itu Alif, teman sekolahnya di SMP. "Hey lif...", "Rul, Ayo main PS dirumah, ada game baru", " ooh, ayo, jangan lama lama tapi", "kenapa? kan libur, udah ayo" Ruly mengunci rumahnya, lalu ia pergi kerumah Alif itu. Sesampai disana, segera mereka mulai bermain game baru. "Wah, bagus nih lif", "iya, ayo Rul, pasti gua menang terus" Ruly dan Alif segera bermain bersama dengan asyik, memang liburan paling enak digunakan untuk bermain bersama. Tak terasa Ruly bermain sampai hari mulai Siang. "Tuh, kalah lag lu Lif", "udah ah, ganti, aku ada game baru lagi, tapi dimana ya?", "Udah kamu cari tuh game kamu, aku pulang dulu", "eh Rul, wah main pulang aja habis menang, dasar..." Ruly segera pulang, dan ketika sampai Rumah, untung Tante Sania belum pulang. ia masuk kerumah, lalu menunggu tantenya itu. Beberapa menit kemudian, Tante Sania sudah kembali. "Wah, udah ditunggu sama Ruly, hehe", "hehe, iya tante", "huff, pegelnya..." Tante SAnia langsung duduk disebelah Ruly, membuat anak SMP itu tersenyum lagi.
"tante, dari mana sih?", "dari ketemu temen bisnisnya suamiku, terus mampir kerumah temen..." Ruly mulai gembira lagi, Tante Sania tanpa malu melepas bajunya, karena kepanasan, perempuan itu kini hanya memakai BH menopang buah dada montoknya. "ooh, gitu ya...", "Rul, tante tidur siang yah... dah ngantuk...", "ooh, iya tante, tapi...", "pasti mau Nyusu lagi, yuk deh... sambil tidur tapi ya..", "yey, iya tante, makasih..." Ruly dan Tantenya kembali menuju kamar, Kini Tante Sania hanya memakai celana saja, tanpa baju dan BH. Jadi kini Ruly sudah dengan bebas bisa menikmati buah dada Tante Sania dikasurnya. "Slruup..mm...slruup..", "hmmh... Ruly, isepnya pelan aja, tante gak bisa tidur nanti...", "ooh, maaf tante...mm...mm...slruup" Ruly mengecap dan menghisap puting tante Sania perlahan, sambil mengelus buah dada jumbo milik tantenya itu. Ruly masih asyik menghisap puting dan meminum air susu , saat tantenya itu sudah mulai tertidur. Beberapa menit Asyik minum susu, terdengar suara orang didepan rumahnya, membuat Ruly bingung. Ruly kemudian menghentikan aksi nikmatnya, lalu pergi kedepan, ternyata itu si ALif. "Aduh lif, ganggu aja ah!", "Ayo Rul main lagi, nih gameku yang lainnya lagi ketemu", "Aah, gak ah, lagi sibuk", "sibuk ngapain sih?", "ada deh, udah besok aja mainnya", "sibuk apa sih Rul?" Ruly mulai gelisah, ketika Alif tiba tiba masuk kerumahnya, tanpa sempat dikejar, temannya itu berhenti didepan kamar Ruly, dan menengok kedalam, lalu tampak Alif tercengang melihat Tante Sania tanpa busana, dan buah dada montoknya tak ditutupi, juga ada cairan putih diputingnya. Ruly langsung menyuruh Alif diam. Ruly lalu mengajak Alif keluar rumahnya sebentar.

"Asal masuk aja lu Lif!", "Gila! siapa tuh Rul? gile  buah dadanya...", "aduh, gimana ya?", "hei, ditanya malah bingung sendiri kamu Rul", "itu... Tanteku", Alif mulai bertanya lebih, ia penasaran. "tantemu? kok telanjang dada gitu? Eh tadi aku liat, putingnya ada air susunya!", "iya...itu...", "Wah! pasti kamu... lagi minum susunya tante mu kan Rul?!", "Aduh, pelan aja ngomongnya...", "Parah lu Rul...", "duh, gimana ya njelasinnya lif?", "parah deh, kok gak ajak ajak sih lu?" Ruly beberapa detik itu terdiam mendengar perkataan Alif, lalu ia tertawa kecil. "hahaha, Dasar kamu lif", "gini gini, oke gak usah main game dulu, tapi... aku minum susu juga dong", "Aah, enakan di elu lif!", "kalau gak mau, aku bilangin orang tuamu entar", "eeh, jangan lif, pliis", "ya udah, aku ikut minum susu ya...", "Tapi lif, aku takut nanti Tante Sania marah", "marah? kok nyusuin kamu dia mau?", "ya... gak tau sih lif", "pokoknya aku mau nyusu juga..." Alif tiba tiba sudah masuk kerumah Ruly, menuju kamar dan menemui Tante Sania yang tertidur itu. Ruly yang sempat mengejar Alif segera berbisik pada temannya itu, "heh, kalau mau nyusu, pelan aja nyedonya, nanti kebangun tanteku...", Alif hanya mengacungkan jempolnya, lalu perlahan mendekati Tante Sania. Persis seperti Ruly sebelumnya, Alif dengan seksama memperhatikan buah dada jumbo milik Tante Sania. Alif perlahan memberanikan diri, ia mendaratkan jari jarinya diatas buah dada montok itu, lembut dan mulusnya gundukan kenyal itu membuat Alif begitu gembira wajahnya. Ruly tampak menahan tawa, ia memikirkan pasti dirinya juga berekspresi seperti itu saat pertama menghadapi buah dada tante Sania. Alif mulai menggoyang dan mengelus buah dada tante Sania, "hmmh...mm" Tante Sania bersuara lagi, membuat Alif kaget, tapi ternyata perempuan itu hanya memutar tubuhnya, kini ia menghadap keatas, Buah dada montoknya itu satu menggantung dikiri dan satu dikanan. Ruly lalu memberi kode pada Alif, agar ia pergi kesisi kiri, dan setelah Alif berpindah, Ruly mendekati sisi kanan Tante Sania. Tanpa berfikir lagi Alif sudah mulai menepuk dan mengelus buah dada kiri tante Sania, dan Ruly menggoyang dan mengelus buah dada kanan tante sania. Tak lama, mereka sudah mulai menempelkan mulutnya, dan segera puting tante Sania segera dihisap lagi. "Slruup...slruup...mmm", "mm...slruuup...slruup" Suara decap mulut Ruly dan Alif yang sibuk menghisap puting tante Sania itu menjadi pengiring aksi minum mereka. Air susu yang manis nan segar itu kini sudah dinikmati Alif, dan Ruly sudah mulai membiasakan diri. Beberapa menit itu Mereka tak berhenti, puting tante Sania terus dihisap, air susu mengisi mulut mereka, teguk demi teguk air susu segar mereka rasakan. "hmmh... udah rul..hnnh" Tante Sania masih dalam tidurnya itu bergerak, menghentikan ulah Alif dan Ruly. Ruly lalu mengajak Alif keluar dari rumahnya lagi."Huuh, seger banget Rul, manis enak gitu susunya tante Sania", "udah kan? puas? gih pulang", "eeh, main usir aja", "sebelum tante SAnia sadar tadi yang nyedot putingnya dua orang, nanti aku dimarahin", "hahaha, oke deh, makasih Rul..." Alif pulang dengan sangat gembira, Ruly tersenyum heran, ia sampai berbagi kenikmatan dengan temannya itu. Ruly lalu pergi kewarung untuk membeli lauk dan nasi. Setelah itu pulang, dan ia mulai makan siang. Ia juga membelikan makanan untuk Tante Sania. Ruly lalu memilih Tidur Disebelah Tantenya itu, tanpa mengusiknya.

Sore Harinya Tante Sania terbangun, melihat Ruly tidur dengan tenang disisinya. Perempuan itu tersenyum, lalu memakai baju, dan keluar dari kamar. Tante Sania sadar tadi ada dua orang yang menghisap putingnya, ia hanya menunggu Ruly, untuk bertanya pada anak SMP itu. Tante Sania lalu melihat makanan yang tadi dibeli oleh Ruly, segera ia makan sambil menonton tv. "Tante...", Beberapa puluh menit berlalu setelah Tante Sania selesai makan, Ruly sudah bangun. "Eh Ruly, sini sini...", "iya tante...", "Tadi siapa lagi yang nyusu di buah dada tante?" GLAAAR! Ruly bangun tidur langsung terbuka lebar matanya mendengar pertanyaan tante Sania. "Aduh, tante...", "bilang aja, gak tante marahin kok...", "anu... itu Alif, temen SMP ku...", "ooh, pantes, putingku disedot kuat banget", "m...maaf tante, aku gak izin dulu, soalnya dia...", "iya gak papa, kalian udah bantuin tante kok itu...", "iya, makasih tante...", "hehe, eh udah sore loh Rul", "iya tante, emang kenapa?", "Yuk mandi bareng tante, hehe..." Ruly tersenyum senang, "W..wah, ayo deh tante", "Heeh, semangat banget kamu, hehe" Tante Sania melepas semua pakaianya, lalu disusul Ruly. " Handuknya tante...", "taruh depan kamar mandi aja, kita didalem seneng seneng aja", "oke tante...", "hehe, tuh punya kamu udah angguk angguk lagi, haha..." Ruly sedikit malu penisnya sudah tegak berdiri, Namun Melihat tubuh telanjang mulus nan montok Tante Sania itu memang sungguh anugrah. Segera Sania dan Ruly masuk kekamar mandi.

Ruly masih berusaha menyembunyikan ketegangan pada penisnya, tapi ia tak bisa, karena pandangannya sudah tak bisa dipindah, Tubuh Tante Sania yang mulai basah oleh air itu membuatnya terangsang sekali. Saat Tante Sania menyiram tubuhnya, lalu mengelus buah dada montoknya, Ruly benar benar terhipnotis, anak SMP itu sampai melongo saja. "Ruly... jangan diem aja, sini mandi..." Ruly lalu mendekat, ia langsung disiram air oleh tantenya itu. Gelak tawa sempat mengisi waktu mereka mandi. "Duh tante ah, haha" Ruly tiba tiba dipeluk oleh Tante Sania, Anak SMP itu merasakan punggungnya itu kini digesek gesek dengan buah dada montok tante Sania. "Ruly... masih mau minum susu gak? ini tante gesek dikit udah keluar lagi..." Ruly membalikan tubuhnya, buah dada montok milik Tantenya itu kembali dihadapinya, lalu segera tangannya menangkap dan mulai meremas gundukan ternikmat itu. "Iya tante, hehe...mm...slruup" Puting Kiri tante Sania sudah mulai dihisap oleh mulut Ruly. Ruly sibuk minum susu, sedang Tantenya itu memilih menyirami tubuh mereka, lalu tak lama, Penis tegak milik Ruly kembali dikocok tangan mulut Tante Sania. "Udah lama tante gak mandi bareng cowok begini, hehe...", "Slruup...ooh... tante...mm..." Ruly sungguh menikmati aksinya bersama tantenya itu. Air susu nikmat itu dihisapnya terus keluar dari puting coklat tante Sania, penis anak SMP itu dengan nikmat dikocok oleh perempuan itu.  "Hehe... bentar deh Rul, tante mau coba..." Ruly berhenti menikmati buah dada tante Sania. Anak SMP itu berdiri saja, sambil penisnya terus angguk angguk sendiri. Kini tante Sania mendekat, lalu buah dada jumbonya itu ditempelkan menghimpit penis Ruly. Penis anak SMP itu kini merasakan mulus dan kenyalnya buah dada tante Sania. "Waw, baru kali ini tante coba, bentar ya Rul, hmmh" Tante Sania kini meremas kedua buah dadanya sambil ditekan ketengah, memberi sensasi ternikmat pada penis Ruly. "Aduh tante, auuh, hmmh..." Ruly tak kuasa menahan kenikmatan, saat penisnya digesek dengan begitu erat oleh buah dada tante Sania yang besar itu, setiap gesekan nikmat itu, membuat air susu menetes keluar dari puting tante Sania, pemandangan yang luar biasa menggairahkan itu sangat membuat Ruly bahagia. Beberapa menit asyik mengayunkan buah dadanya naik turun mengocok penis Ruly, Tante Sania mulai melihat Ruly segera klimaks, Crooot croot crooot, Sperma Ruly menyembur, lalu jatuh diatas buah dada jumbo milik tante Sania. "Wow, luar biasa...mmm" Tante Sania menjulurkan lidahnya, lalu mulai menjilati buah dadanya sendiri, mencicip sperma Ruly, membuat Anak SMP itu berdesir hatinya, ia tak tau tantenya seasyik itu menikmati adegan bersama laki laki.

"ooh, tante... aduh!" Ruly baru sempat memulihkan tenaganya, sudah disiram air oleh tante Sania, "ayo mandi, nanti masuk angin, hehe...", "i...iya tante...", Segera mereka mandi tanpa beraksi, setelah mandi mereka keluar, menuju kamar Ruly. Ruly mengikuti goyangan bokong tantenya yang menuju kamar itu. "Eh Ruly, aku ada ide...", "mau ngeseks lagi tante?", "Heeh, kamu semangat amat ya? tuh penismu juga udah angguk angguk lagi...", "aduh, m...maaf tante", "hehe, iya, kamu pakai pakaian dulu gih, terus panggil temen kamu tadi itu...", "loh, ngapain tante?", "Ya sekalian Ruly, udah panggil aja, kalau bertiga nanti asyik loh...", "w...wah, yang bener tante?", "iya, gih pakai baju..." Ruly segera berpakaian, lalu pergi keluar rumahnya, menuju tempat Alif. "Liiif!" Ruly sudah penuh semangat berteriak memanggil Alif dari depan rumah itu, "Buset, keras amat teriakanmu... apa Rul? main yuk...", "sini sini...", "apa sih?" Ruly lalu berbisik ditelinga Alif. "tanteku tadi tau kamu loh", Alif langsung melompat kaget, ia heran sekali. "Aduh Rul!", "ssh, gak usah gitu juga kali... sini", "B...beneran rul?", "iya... tadi tau kamu ngisep putingnya, jadi kamu disuruh kerumah sekarang...", "w...waduh, diapain aku nanti?", "udah ayo, nanti enak pasti, eh kamu pamit dulu sana...", "oke oke..." Setelah berpamitan, Alif kemudian mengikuti Ruly menuju rumahnya.

Setelah masuk kerumah, Ruly dan Alif melihat Tante Sania sedang bersantai duduk di ruang tengah, sudah memakai pakaian lagi. "Tante, ini Alif, yang tadi...", "Hey kamu... sini sini..." Alif menunduk, lalu mendekati Tante Sania. "cup... anak pinter" Alif seketika heran, Tante Sania malah mencium pipinya, lalu mengelus rambutnya. "m... tante gak marah?", "gak lah, seneng malah, hehe" Alif kemudian tersenyum, lalu ia melirik ke arah Ruly, temannya itu malah lebih gembira darinya. Hari memang sudah mulai malam, Ruly sudah siap menyetubuhi Tantenya itu. Tante Sania tiba tiba melepas bajunya, ternyata perempuan itu tak memakai BH, buah dada montoknya lagi lagi dipertontonkan. "Ruly, Alif, sini sini...", "iya tante?", "buah dada tante udah penuh lagi... mau minum susu gak?", "mau banget tante!" "hehe, ayo sini... diisep yang enak ya..." Ruly dan Alif dengan senang hati langsung menangkap buah dada tante Sania. Alif langsung menempelkan mulutnya diputing kiri milik Tante SAnia, segera disedot dan dihisap dengan senangnya. Ruly tampak ingin mencoba hal baru, anak SMP itu memilih menjulurkan lidahnya, lalu menjilati buah dada kanan Tante Sania, dijelajahinya gundukan kenyal nan besar itu. "Slruup...mm...slruup", "Wah, Alif udah minum aja, Ruly...aahn... gak minum susu?", "mm... bentar tante...mmm" Ruly menggunakan dua tangannya mengangkat dan menggoyang goyang buah dada tante Sania, anak SMP itu ingin meningkatkan rangsangan pada tantenya itu. Suara decap mulut Alif itu tak membuat Ruly bingung, anak SMP itu tetap tenang, menjilati dan menciumi buah dada kanan tante Sania dengan penuh Gairah, tentu itu membuat Tante Sania jadi terangsang. "ooh...mmmh", "mm... cup..mm... Ruly minum ya tante...mm... slruup", "N...aaahn! oouh" Ruly menghisap puting kanan Tante Sania dengan keras, buah dada jumbo itu juga ditarik, memang Ruly begitu bersemangat. "Slruup...mm...aah...", "Slruup....Slruup ...aaah...slruup", "ooh, luar biasa..." Tante Sania mulai merasa vaginanya basah, karena dua anak SMP sibuk menghisap putingnya dan meminum air susunya, ulah mereka membuatnya makin terangsang, menit demi menit.

"ooh, aduh kalian hebat banget, bentar deh..." Tante Sania menghentikan hisapan Ruly dan Alif pada putingnya. Perempuan itu berdiri, lalu melepas semua pakaiannya. Tentu itu membuat Ruly dan Alif sangat gembira. Tante Sania lalu berjalan dengan penuh godaan menuju Kamar, tentu Ruly dan Alif mengikuti bokong tante Sania yang bergoyang itu. Sesampai dikamar, Tante Sania langsung merebahkan tubuhnya dikasur. "Ruly, Alif...", "iya tante?" Dua anak SMP itu menjawab bersamaan, "hehe, gih lepas pakaian kalian" dengan cepat dua anak SMP itu melepas pakaiannnya. Penis mereka sudah tegak dan berdenyut hebat, mereka sangat bersemangat. "Sini sini, Alif dikiri... Ruly dikanan..." Tante Sania menggunakan suaranya yang begitu menggairahkan, membuat Alif dan Ruly segera bergerak sesuai permintaan perempuan itu. Penis mereka berdenyut denyut, tepat diatas buah dada tante Sania. "Coba deh... tusuk buah dadaku...oooh!" Ruly dan Alif bergerak cepat, penis mereka ditempel dan digesek gesek pada buah dada tante Sania. Ruly mencoba menusuk puting tante Sania, dan penisnya itu mendorong puting tante Sania masuk, dan penis Ruly seperti tenggelam dalam buah dada montok itu. "wow, super sekali tante...ooh" Alif malah menghimpit penisnya dibagian bawah buah dada tante Sania, dengan begitu setiap kali ia mendorong penisnya maju mundur, pasti gundukan kenyal yang nikmat itu ikut terangsang dengan setiap gesekan nikmat itu. "Aaahn...oooh" Dua anak SMP itu fokus menggesek penis mereka maju mundur, mempenetrasi buah dada montok kenyal milik tante Sania. beberapa menit beraksi, mereka sudah klimaks, "Aduh,ooh", "hnnh..." Croot cruot  crooot Sperma Ruly dan Alif menyembur, membasahi buah dada tante Sania itu. "ooh, hnh... wow, hebatnya kalian...", "Tante, kok...", "udah, kamu tidur situ ya Rul" Ruly direbahkan diatas kasur, dan Tante Sania ber pindah, kini lagi lagi perempuan itu berada diatas Ruly. "Ruly... mm...cup...mmm" Tanpa berargumen, tante Sania yang sudah terangsang itu langsung mencium mulut Ruly, baru kali ini Ruly merasakan bercumbu dengan perempuan, dengan liar tante Sania menggeliatkan lidahnya dalam mulut Ruly, anak SMP itu kuwalahan menghadapinya. "mm...tante...mmm...cup...mmm" melihat Temannya asyik berciuman, Alif ingin ikut memuaskan hasratnya, ia melihat bokong montok tante Sania tak disentuh, "Tante Sania, anu, alif mau...", "mmh...iya Lif, terserah deh...ohmm...cup..." Alif langsung berpindah, kebelakang, lalu menangkap bokong montok tante Sania itu. Diremasnya kekanan dan Kekiri, begitu kenyal meski tak senikmat meremas buah dada jumbo tante Sania. "mm...cup... Ruly, masukin penis kamu...", "mm.. iya tante...hnnh..", "Aaaahn!... ouh!" Penis milik Ruly itu sudah masuk divagina tante Sania yang longgar itu. Kini Ruly memilih yang beraksi, ia gerakkan pinggulnya, membuat penisnya bergerak maju mundur menyodok vagina basah tante Sania. "Ruly oooh... aaah! Alif...uuh" Alif kini sibuk memasukan jarinya kelubang panat tante Sania, dua jarinya ditarik kekanan dan kekiri, mencoba melebarkan lubang itu. "tante, Alif masukin penis kesini ya...", "h...aahn... iya...ouh...mm... Aaaaaah!" Sleeb, penis Alif mengisi lubang pantat Tante Sania, membuat Alif yang baru pertama mencoba itu langsung mendongak kan kepalanya keatas, merasakan sensasi luar biasa itu. Kini Tante Sania disetubuhi dua anak SMP itu dikamar Ruly.

"oooh, Tante...uuh" Ruly Kini sibuk menyodok vagina Tante Sania dari bawah, ketika ia juga merasakan buah dada kenyal itu menggesek tubuhnya. "Aaahn...ouh...ssh...oh...oh...mmnhh" Tante Sania tampak sedikit kualahan, ketika lubang pantat dan juga vaginanya disodok bersamaan. Alif terlihat begitu sibuk menggesekan penisnya, meski begitu sempit, rasa yang dirasakannya itu sangat nikmat, ia dorong maju mundur penisnya dengan penuh semangat mempenetrasi lubang pantat Tante Sania. Ruly merangkul tantenya itu, dan terus menyodok vagina perempuan itu, ia benar benar gembira, sensasi bersetubuh memang sangat memuaskan. "Aahn.....ouuh...mhhh... sssh... luar biasa...aahn" Tante Sania hanya terus mendesah, ketika tubuhnya bergoyang terus, karena disodok dua penis remaja. "oooh, mantap banget" Alif begitu menikmati, ia pegang bokong montok tante Sania, sambil terus mempenetrasinya. Menit demi menit Adegan Threesome itu terus bergulir, Ruly dan Alif sangat menikmati aksi mereka menyetubuhi Tante SAnia yang montok dan menggairahkan itu. Mereka sangat puas, bisa menyodok lubang kewanitaan perempuan menarik itu. "Tante...aduh..ooh!" Crooot crooot Alif menyembur spermanya dilubang pantat Tante Sania, "Aaaah! Alif... ouh" Tante Sania tak uasa menahan kenimatan, sampai ia roboh disebelah Ruly. Ruly yang penisnya kini sudah tak menyodok vagina tante Sania sedan disiapkan, dikocoknya didepan wajah tantenya itu. "tante, aku belum keluar..", "hnnnh ,keluarin sini sayang...oooh!" Saat Tante Sania meraih penis Ruly dan dikocoknya beberapa kali, Crooot crooot sperma anak SMP itu menyembur kewajah tantenya itu. Ruly dan Alif merasakan sensasi luar biasa, ketika melihat Tante Sania wajahnya penuh sperma, dan perempuan itu tubuhnya bergetar setelah puas disodok penis keras mereka.

"hhnh... kalian, memang hebat...", "m...makasih tante Sania...", "Iya Alif, jangan bilang siapa siapa ya, nanti kamu gak kebagian, haha", "hehe, siap tante...mm... Alif pulang dulu ya, udah malem", "Iya, makasih Alif" Alif yang sudah berpakaian lagi itu segera pulang dengan sangat gembira. "Tante gak papa kan?", "hnnh, iya Rul, bentar" Tante nya itu lalu pergi kekamar mandi, membersihkan tubuhnya dari sperma anak anak SMP itu. Ruly memilih merebahkan tubuhnya dikasur, ia juga lelah, lalu tante Sania sudah kembali kekamar dan menyusul Ruly tiduran dikasur. "huuf, lelah ya kamu  Ruly?", "hehe, kalo buat tante aku gak ada lelahnya kok", "haha, dasar, tidur yuk deh, besok tante mau ajak kamu bersih bersih rumah", "mm... memang ada apa tante?", "besok ada temen aku kesini...", "ooh, siap tante...", "hehe, yuk tidur, udah gak usah pake baju", "nanti dingin tante", "pake selimut aja, kalo tante peluk kan anget, kamu minum susu juga boleh...", "ooh, i..iya deh tante..." Ruly lalu mengambil selimut, lalu menyelimuti tubuhnya, juga tubuh Tantenya yang montok itu. Dengan pelukan yang hangat, mereka mencoba tidur, "Sluuurp...mmm... met tidur tante", "hehe, iya Ruly sayang..." Ruly Sambil tidur menghisap puting tantenya itu, menikmati air susu favoritnya. Anak SMP itu sangat gembira, liburan ini ia bisa tidur bersama tantenya itu, dengan pelukan hangat yang membuatnya senang.

2 comments: