Saturday

Cerita seks: Ngentot Istri Majikan

Pagi hari itu, Janiman harus sudah terbangun dari tidurnya, dan segera bergegas mengerjakan tugasnya sebagai pembantu. Pria 35 itu segera menuju ke luar, dan membersihkan bagian depan rumah itu. Sudah beberapa bulan itu ia bekerja dirumah besar milik orang kaya. Saat itu janiman sedang membersihkan bagian depan garasi rumah yang kotor dan becek, karena hujan kemarin malam. "man, janiman", "Iya pak", "untung kamu udah kerja pagi pagi gini, saya mau segera berangkat naik mobil", "oh, iya pak, saya tau pasti bapak lagi sibuk", "haha, bisa saja kamu man..." Majikannya itu segera masuk garasi dan masuk kemobilnya, setelah janiman selesai membersihkan jalur mobilnya, segera majikannya itu pergi sambil memberi salam. Setelah itu janiman melanjutkan kerjanya, mengurus bagian lain rumah itu. "Janiman... Suamiku tadi udah berangkat ya?", "w...wah, bu Linda, sudah tadi barusan...", "wah, belum bilang mau kemana itu, dasar, ya sudah lanjutkan kerjanya man", "iya bu..." Janiman pagi itu harus menelan ludah lagi, bagaimana tidak, istri majikannya itu sungguh sangat montok dan mempesona, buah dadanya tak pelak untuk dilirik dan diidamankan. Linda itu sebenarnya lebih muda darinya namun ia mau tak mau harus memanggilnya bu, karena dia istri dari majikannya. Janiman sendiri bisa heran, Bagaimana majikannya itu bisa mendapatkan seorang istri semontok Linda itu. Janiman kini melihat wanita itu pergi, bokong montoknya membuatnya menggelengkan kepala, lalu ia kembali sibuk bekerja.


Beberapa jam setelah selesai mengurus Rumah itu, Janiman masuk kedalam, menuju kamarnya yang terletak disudut belakang rumah. Tapi janiman terhenti saat melihat Linda sedang menonton TV diruang tengah, wanita itu menggunakan baju yang super minim, plus celana pendek, seperti biasa Janiman menyapanya, "Bu, saya izin istirahat sebentar, tadi...", "oh, iya man, kan udah dari pagi kamu kerja...", "iya, terima kasih bu..." Janiman lalu melanjutkan langkah kakiknya, sambil melihat bagaimana buah dada montok Linda mencuat ingin terbebas dari baju yang ketat itu. Janiman memilih untuk beristirahat, makan dan juga menyalakan radionya, mendengarkan siaran dari stasiun radio kesukaanya. Beberapa saat kemudian ia memilih mengambil tangga, lalu pergi keatap rumah yang cukup besar itu, karena dimalam sebelumnya hujan lebat itu sempat terjadi kebocoran, dan kini janiman harus membenarkan genting diatap. Segera Janiman naik, dan mulai mengecek kondisi atap, mencari tempat yang menimbulkan bocor. Setelah ketemu, janiman segera membenarkannya, namun ia terhenti ketika suara Linda terdengar ditelinganya, "Janiman...", "oh, iya bu... saya diatap... mbenerin genting", lalu ia melihat Linda itu menuju sisi luar rumah, dan menoleh kearahnya. Janiman kini melihat buah dada montok Linda dari atas, matanya terbelalak dengan keindahan yang hampir tiap hari ia temui itu. "ooh, udah ketemu genting yang bermasalah dimana?", "udah ini bu...", "siip, man radio kamu saya matikan ya...", Janiman baru sadar ia belum mematikan radionya, "oh, iya bu, maaf tadi lupa", "soalnya habis ini saya mau tidur sebentar, kamu lanjutin kerjanya...", "iya bu..." Linda lalu bergerak pergi, setiap langkahnya tentu tak luput dari pandangan Janiman. Setelah itu janiman melanjutkan kerjanya, sambil mengingat lekuk indah belahan dada Linda itu.

Beberapa puluh menit dilalui, janiman baru selesai mengurus atap rumah itu. Segera ia turun, kemudian mengemasi peralatannya. Janiman kemudian pergi kekamarnya lagi, namun ia baru ingat, Linda tadi sempat menegurnya karena lupa mematikan Radionya. Janiman ingat yang lebih penting lagi, kalau Linda itu sekarang sepertinya sedang tidur. Pikirannya mulai ngawur, ia kemudian memilih untuk menuju kamar majikannya itu, pelan pelan langkah kakinya layaknya maling saja. Setiba didepan kamar majikannya, terlihat tidak ditutup pintunya, Janiman mengintip kedalam, dan melihat Linda sudah tertidur dengan nyenyak, sambil menggunakan penutup mata, tapi janiman heran buah dada milik istri majikannya itu hampir tumpah dari bajunya. Janiman memberanikan dirinya, ia masuk pelan pelan, mendekati tubuh indah diatas kasur itu. Janiman kemudian sudah sibuk memperhatikan buah dada montok Linda yang begitu menggiurkan, ia tau Linda tertidur pulas, nafasnya yang berhembus membuat Janiman makin penasaran, pembantu itu kemudian menggerakkan tangannya, dan didaratkan digundukan kenyal milik istri majikannya itu. Sungguh ia heran, buah dada montok itu begitu halus, dan kenyal serta tampak begitu asyik dielus, Janiman melirik kewajah Linda, tampak tak bereaksi, membuatnya makin berani. Janiman kemudian pelan pelan, melepas baju minim yang dipakai linda, dengan cepat, buah dada montok itu terbebas dari sangkarnya, dan membuat Janiman tersenyum lebar, ternyata Linda tidak memakai BH. Buah dada montok itu membuat Janiman luar biasa terpesona, besar nan montok, dan puting Linda yang coklat itu membuat Janiman berdegup kencang jantungnya. Kembali janiman mendaratkan kedua tangannya, menangkap buah dada besar itu. kini tangannya itu dengan mengayunkan buah dada montok Linda sesukanya, diremas dengan nikmat, lalu diputar dan digoyang goyang, membuat Janiman begitu gembira.

"hmmh...uuhmm" Janiman hampir copot jantungnya, mendengar Linda bersuara, namun ternyata wanita itu hanya menggerakan tubuhnya, kini wanita montok itu malah menghadap keatas, buah dadanya jadi terpajang dengan indah, karena bajunya sudah terlepas dan jatuh dikasur. Janiman kemudian kembali mengelus buah dada montok itu, tangan pembantu memang cukup kasar, bila bertemu yang halus dan mulus, tentu rasanya begitu nikmat. Buah dada montok itu kemudian diremasnya keatas dan kebawah, puting coklat Linda itu dielus dan diremas keatas, membuat Janiman terangsang berat, penis pembantu itu sudah tegak dicelananya. Pria 35 tahun itu makin semangat, ia kini dengan berani mendekatkan mulutnya keputing coklat Linda, tak lama segera puting yang menggemaskan itu ia lahap dan mulai dijilati dengan sigap, sambil tangannya tak berhenti meremas gundukan indah itu. Puluhan menit janiman hanya sibuk meremas buah dada montok Linda, juga mencicipi puting coklat linda dengan mulutnya, pembantu itu sungguh gembira, merasakan nikmatnya memainkan istri majikannya sendiri.

"hmmh... aduh pak... baru datang udah main remas aja sih.... gak kayak biasanya, remasanmu bikin on deh..." Janiman seketika seperti terkena halilintar hatinya, ia tau Linda itu sudah terbangun dari tidurnya. Ketika Linda berusaha melepas penutup matanya, janiman menghentikan tangan istri majikannya itu, sehingga Linda tidak bisa melihat siapa yang tadi sibuk memainkan buah dadanya. "hmm? kok ditahan pak? mau apa sih?", Janiman bingung, lalu ia mengelus perut Linda, tanpa tau apa yang akan terjadi. "oooh, mau main sambil aku tutup mata gitu ya? ayuk deh pak... hehe" Janiman seketika heran, darimana istri majikannya itu bisa menyimpulkan hal yang bagus. Janiman lalu memilih mencoba menirukan suara majikannya, ia bisikan pelan ditelinga Linda. "iyaah", "hehe, ayo deh pak... pengen coba..." Janiman gembira suara yang ia keluarkan dengan pelan tadi membuat Linda tidak curiga, segera janiman melepas pakaiannya, lalu mendekati Linda. Janiman melepas pakaian linda, kecuali penutup matanya saja.Paha mulus serta selangkangan Linda kini menjadi sasaran Janiman. tanpa aba aba, janiman langsung memegang kedua paha Linda, lalu dibuka lebar, vagina wanita itu kini membuat Janiman terangsang berat. Langsung ia mendekat dan mulutnya sudah mendarat diatas bibir vagina Linda, lalu lidahnya masuk dan dengan nakal mulai bergerak mencicipi dinding vagina Linda. "pak, wah... tumben, ooh... biasanya asal masuk aja...", Janiman yang kini sibuk memainkan lidahnya merasakan vagina Linda itu sempat heran, majikannya ternyata kurang ahli bermain diranjang, terbukti Linda memuji orang yang kini menjilati vaginanya, juga tadi sempat meremas buah dada montok Linda. Janiman lalu melanjutkan aksi jilatan nikmat itu, merasakan vagina Linda yang mulai basah itu.

"aahn...wow...huummf" Janiman beberapa menit itu terus mengoral lubang kewanitaan milik Linda, dengan penuh kenikmatan ia sedot cairan didalam lubang itu. Setelah puas, Janiman kemudian berdiri, lalu mengambil posisi tepat diatas tubuh Linda. Janiman lalu mencoba lagi menirukan suara majikannya, membisikan kalimat ketelinga Linda. "siap ya...", "oh, siap banget, puasin aku sayang..." Janiman seketika begitu senang mendengar Linda memanggilnya dengan kata sayang. Janiman memegang penisnya yang sudah tegak seperti tower itu, lalu ditempelkan dibibir vagina Linda, ia masukkan perlahan, sleeb, sensasi nikmat segera membuat janiman menggelengkan kepalanya, penisnya yang tenggelam dalam vagina milik istri majikannya itu terasa begitu hangat dan nikmat. "Aaahn...yang... penis kamu... ooh, gedean yah? oooh!, hmmh" Janiman jadi tau, majikannya itu kalah pamor dengannya, penis pembantu itu ternyata lebih diminati oleh Linda. "Ayo... gesek dong yang... hmm! Aaahn!" Kini janiman mulai menggesek vagina itu dengan asyik, penisnya kini harus dihimpit dinding vagina Linda yang hangat dan basah itu, memijit dan memberi kenikmatan luar biasa pada penis pembantu itu. hantamannya maju mundur mengolah vagina Linda itu cukup asyik, janiman gembira sekali bisa merasakan nikmatnya ngentot istri majikannya. Tangan janiman lalu didaratkan dibuah dada montok Linda yang dari tadi bergoyang karena tubuh Linda itu digenjot oleh Janiman. Buha dada montok itu diremas dengan asyik, seiring sodokan penis Janiman kedalam vagina Linda. "haghn...aahn...uh..hmmh...sshhh...aaahn... gila... asyik yang...ooh", Janiman sungguh senang, desahan Linda begitu nikmat didengar, sesuai dengan suasana adegan seksnya dikamar itu yang super hot. Janiman lalu menggenjot vagina Linda dengan cepat, pembantu itu sudah lama ingin mencoba genjotan hebatnya, dan kini terrealisasi dengan menyetubuhi istri majikannya itu. "aah... aah...ooh...hmmh...terus...ooh... nikmat banget..ooh... aahnn" Janiman begitu bangga kini ia menyetubuhi wanita cantik nan montok seperti Linda itu, menit demi menit, penisnya tak henti menggenjot tubuh Linda, sambil buah dada montok milik istri majikannya itu diremas dan dipilin putingnya.

janiman kemudian merasakan ada yang ingin keluar dari penisnya, segera ia mencabut penisnya dari lubang vagina Linda, penisnya itu lalu segera klimaks, Crooot croot crooot, spermanya menyembur mengarah tepat membasahi wajah Linda, "ooooh, hmm... kok disembur kewajahku sih yang... heeh!" Linda melepas penutup matanya, dan melihat Janiman sudah klimaks, wanita itu baru sadar, yang menyetubuhinya tadi itu adalah pembantunya sendiri. "aduh, m...maaf bu...", Linda kemudian menampar wajah janiman, membuat pembantu itu menjadi malu. "apaan kamu man... ternyata kamu!", "m...maaf bu... saya...", "udah sejak kapan kamu pengen nidurin aku hah?!", "aduh... saya khilaf bu..." Linda kemudian melihat janiman yang merunduk malu itu, wanita itu entah kenapa mereda amarahnya. Ia mendekati janiman itu, mereka berdua masih telanjang. "man... udah, gak papa kok", Janiman lalu berlutut didepan Linda, berusaha meminta maaf. "maafkan saya bu...", "iya, udah kok, jangan gitu ah" Linda membangunkan Janiman, yang tampak begitu takut dipecat sebagai pembantu dirumah itu. "maaf bu, jangan pecat saya bu, saya khilaf", "ssst, diem dulu..." Janiman lalu diam, sambil menundukan kepalanya. Linda tiba tiba memegang penis Janiman yang lemes karena baru saja klimaks tadi itu, membuat pembantu itu jadi heran. "huuh, jadi... penis kamu tadi yang nggenjot aku? hmm?", "i...iya bu...", "pantes... enak banget... gede begini punya kamu..." tanda tanya besar mengisi pikiran Janiman, ia lalu mengangkat kepalanya yang menunduk tadi, ia melihat Linda menjulurkan lidahnya, membuat Janiman shock seketika. "m...maaf bu...", "ssst, udah jangan minta maaf lagi..." Linda tiba tiba menunduk, lalu membuat Janiman kaget, wanita itu malah mulai memasukan penis Janiman kemulutnya, lalu mulai diemut dengan nikmat. "Aduh bu... itu...uuh" Janiman kini merasakan nikmat yang baru lagi, Linda kini sibuk mengulum penisnya yang kini sudah segera kembali tegak.

"mm...mm...sluuurp..mm... set dah...mmm" Linda tampak begitu asyik menikmati penis tegak milik Janiman pembantunya itu. janiman memilih diam, merasakan nikmat luar biasa itu. beberapa menit diemut penisnya, janiman jadi percaya, Linda itu sebenarnya suka ngeseks. "mm...slruup...mm..uaah... huuw... gila deh..." Linda berhenti mengulum penis Janiman, wanita itu kini mengelus penis Janiman, sambil wajahnya menghadap keatas. "man, mau lagi gak?" Janiman kaget lagi, ia kini bisa menyimpulkan Linda itu tertarik menikmati penis tegaknya. "mm... beneran bu...", "iya... punyamu gede banget deh...", "m...itu... ", Linda kemudian merengut, sambil mengocok penis Janiman dengan cepat. "mau gak? jangan pake mikir ah!", "aduh...mm...boleh bu..." Linda lalu tersenyum, wanita itu tiba tiba menjauh dari Janiman, langsung kembali kekasur. Kini linda tiba tiba sudah mengambil posisi menungging, mempertontonkan vaginanya kepada Janiman. "Ayo sini man, masukin...", "t...tapi bu...", "hih, tadi main masuk, sekarang pake malu...", "beneran bu?", "iya, aku jarang ngeseks sama suamiku itu..." Janiman tanpa menjawab segera mendekati Linda perlahan, lalu memegang penis tegaknya. "m... saya masukan ya bu...", "hiih, sopan banget sih ah, tinggal mas....Aaaahn!" Janiman langsung memasukkan penisnya dengan sekali hentak kedalam lubang vagina Linda yang terbuka lebar itu. "hmmh..ooh" Kini Janiman bisa lega, ia bisa mendesah juga, nikmat vagina Linda kini ia rasakan lagi. "oooh... ayo man, sodok man, hnnh...ooh" Janiman jadi begitu gembira, ia malah dapat izin resmi untuk mengenjot vagina Linda. Segera Janiman kini memegang bokong montok Linda, lalu penisnya yang tertancap dilubang nikmat itu kini mulai bergerak, maju mundur perlahan, memberi kenikmatan untuk Linda. "oooh...mantap man, lebih keras man...hnnh" Janiman masih merasakan nikmatnya menyodok vagina itu secara perlahan, setiap hentakannya, memberi sensasi kenikmatan luar biasa.

Beberapa menit kemudian janiman sudah mulai mempercepat genjotannya, kini dengan memegang bokong montok Linda, Janiman bergerak lincah menyodok vagina Linda, sleeb sleeb sleeb, tusukan Janiman yang hebat membuat Linda terpuaskan hasrat seksnya. "hooh...uuh..hnmm...janiman...mmh...mantep... sodokanmu... oooh... nikmat banget... aaahn!" Janiman kini sungguh bahagia, segera ia tusuk vagina itu dengan cepat, penisnya tak henti merasakan dinding vagina Linda yang basah itu. Linda kini memegang buah dadanya sendiri, buah dada montok itu tak henti berayun keatas kebawah karena genjotan hebat Janiman menyetubuhi Linda. "ooh.. uuh...", "aahn..ah..ah..ah...ooooh! genjot terus man...aaahn!" Menit demi menit pembantu itu menyetubuhi istri majikannya dengan puas, apalagi tanpa batasan, Linda memberi kesempatan Janiman untuk memuaskan hasrat seksnya yang terpendam itu.

"bu... aku...mau keluar...hmmh", "ooh..ooh..ahhn.. sini man..." Penis Janiman dikeluarkan dari lubang vagina Linda, lalu kembali penis itu dipegang oleh Linda, dengan segera penis itu dimasukkan kemulut wanita itu, "mm...mm...keluarin semua man...mm...hmmgh!" croot croot croot Sperma Janiman kini mengisi mulut Linda sampai ketenggorokan. "oooh... wow", "hmmgh...gleeg...uhuk uhuk...ooh.." Linda menelan sperma janiman, ia tampak begitu lega. janiman itu lalu duduk didekat kasur, ia sudah lelah karena sedari tadi menyetubuhi Linda. "huuh, gila man, hebat juga kamu... udah lama aku gak ngentot", Linda duduk dikasur, sambil membersihkan wajahnya yang dibasahi sperma janiman, "loh, masak bu linda...", "iya man, pokoknya... kalau nanti aku pengen gituan lagi kamu harus siap loh", "mm... iya bu... hehe" Linda dan janiman lalu tersenyum, mereka berdua sama sama heran. Linda heran janiman ternyata lebih memuaskan saat bersetubuh dari pada suaminya. Janiman heran Linda ternyata suka menikmati penisnya yang memang besar itu, membuatnya gembira. Hari hari janiman akan penuh kenikmatan, karena Linda pasti akan mengajaknya bersetubuh lagi, memuaskan hasrat seksnya.

1 comment: