Saturday

Cerita seks: Rini Idola Desa Part5

Pagi itu, saat Rini terbangun, ia sedikit bingung, ternyata ada beberapa pria yang ia tidak kenal, dan mereka sibuk menghisap kedua putingnya, juga mengisi vaginanya dengan penis tegak. "mmf… Aaahn...aduh...", "slruup..mmm….slruup.. pagi mbak Rini", "Aahn...pagi, ini...", "Sluuurp… Kami lagi numpang kesini tadi mbak, terus lihat mbak Rini sendirian kami temani deh", "terus karena dingin, kami hangatkan tubuh mbak Rini", "Slruup...slruup... karena haus dan melihat air susunya mbak Rini keluar, kami juga minum susunya mbak Rini", "oh, Aaahn...gitu ya… ooh... tapi, saya mau mandi", "ooh, gitu ya", "Slruuup...mari mandi sama kami saja mbak", "oooh...aah...", "Biar kami gotong sekalian, mbak Rini biar gak repot", "aaahn...ooh...ssh..ouh..mmf" Rini dibawa kekamar mandi, lalu dimandikan, sambil terus buah dadanya dihisap susunya, dan vaginanya bergantian disodok dan di isi penis penis tegak. Bukan mandi air saja, Rini juga mandi susu, dan mandi sperma. Setelah mandi, pria pria itu pergi meninggalkan Rini, dan janda muda itu segera berpakaian, lalu pergi bekerja seperti biasa.

Namun saat tiba dirumah pak Tarman, Rini kaget, rumah bosnya itu sudah terbakar hangus, dan ternyata pak Tarman dan Toti tidak selamat. "Astaga... bagaimana ini…" Rini bingung harus bagaimana, ia hanya menyaksikan warga sibuk memadamkan api yang tersisa, juga mencari barang yang selamat dari puing puing rumah pak Tarman. Setelah lama menunggu, Rini punya satu kesimpulan, dirinya lagi lagi menganggur.
Rini pulang kerumah sambil menampangkan wajah bingung. Sampai dirumah ia duduk dan sibuk berfikir selama beberapa menit. Rini mulai bisa tenang, beberapa jam berlalu ada seseorang datang kerumahnya, "Permisi mbak Rini". "Eh, iya pak Ridwan" pak Ridwan adalah tetangga dari pak Tarman. "Mbak Rini, ini, ada beberapa barang yang selamat dari rumah pak Tarman, tulisannya sih untuk mbak Rini" sebuah kotak besi yang sedikit hangus itu diberikan pada Rini. "t..terima kasih pak" Rini membuka kotak itu, ternyata berisi uang, yang diberikan pak Tarman untuknya. Pak Ridwan kini malah sibuk melihat belahan buah dada montok milik Rini. "kasian mbak Rini", "Ya begitulah pak, saya jadi nganggur lagi", "kalau mau... saya ajak refreshing mbak, jalan jalan disawah", "boleh deh pak, saya juga lagi bingung", "hehe,yuk mbak" Rini yang cantik dan montok itu diajak kesawah oleh pak Ridwan.

Disawah Rini dan pak Ridwan jalan jalan sambil menikmati pemandangan sekitar, Rini sesekali terilhat melamun, lalu beberapa saat kemudian mereka beristirahat disebuah gubug. "untung saja mbak Rini ditinggali uang oleh pak Tarman", "iya pak, mungkin karena tiap hari saya selalu sediakan susu", "mm...susu mbak?", "iya pak, susu saya..." pak Ridwan tersenyum, ia tau pasti digubug ini pun bisa menikmati air susu Rini. "Wah, jadi seharusnya ada yang minum susunya mbak Rini hari ini?", "Iya sih pak", "saya mumpung haus mbak, boleh saya... minum susunya mbak Rini?", "Boleh kok pak", "Langsung saja mbak, dari sumbernya", "Oh, iya pak" Rini memang makin polos saja kalau bingung, janda muda itu melepas bajunya, buah dadanya lagi lagi siap disantap, pak Ridwan tak menyia nyiakan momen, ia langsung menyambar buah dada montok itu, gunung kenyal itu dielus elus, juga ditepuk tepuk. "Besar sekali ya buah dadanya mbak Rini?", "Iya, mungkin karena sering diperas pak air susunya" pak Ridwan makin senang mendengar hal itu. Buah dada besar itu kini diremas remas, dan puting merah muda milik Rini itu dicium oleh pak Ridwan. "mm..cup...putingnya mbak Rini cantik kayak yang punya", "masak sih pak?", "iya, ini putingnya udah saya cium, kamunya belum, saya cium kamu ya...mm..cup" Pak Ridwan dengan senang mencium bibir merah Rini itu, cantiknya wajah Rini membuat pak Ridwan makin teransang, janda muda itu dicium dengan liar, lidah pak Ridwan masuk kemulut Rini, dan mulai berputar putar, sambil mengadu air liur.

Setelah itu, pak Ridwan menyudahi ciumannya, lalu mulutnya itu menempel diputing Rini. Kini puting itu dipilin dan dihisap, tak lama air susu keluar, "mm... Slruup... slruup... sluuurp... aah...slruup", "mmf...aahn...ssh" Rini mendesah kecil. "Slrup... slruup... slruup... mbak, tolong bukain celana saya", "mmf..ada apa pak?", "slruup..slruup...ada yang gatel" Rini menurut, ia membuka celana pak Ridwan. "mana yang gatel pak?", "Itu, penis saya, tolong celana dalam saya dilepas, terus kocok saja penis saya", "ooh, gini ya pak?" Rini sedang asyik mengocok penis pak Ridwan yang sudah tegak itu. "uuh... wow... slruup... slruup, masih gatel mbak, diemut aja gimana, mbak Rini puter badan aja" Rini memutar tubuhnya, lalu langsung memasukkan penis tegak itu kemulutnya, lalu dihisap dan dijilati. Kini pak Ridwan dan Rini sedang asyik menghisap cairan cairan kenikmatan. "Slruup...slruup..slruup..aah... punya mbak Rini gak gatel?", "mm..mm...gatel sih pak...mmm", "saya jilat dan hisap juga ya, bentar saya lepasin" Pak Ridwan melepas celana Rini, lalu langsung menempelkan mulutnya diselangkangan janda muda itu. Segera lidah pria itu masuk dan mulai menikmati basahnya memek Rini itu. dengan cepat lidah itu bergerak gerak, Rini merasa memeknya itu malah makin gatel. "Aaahn...mm..mm...masih gatel pak", "mm..slruup...mungkin ini yang gatel ya? mm.." pak Ridwan menjilat dan memilin klistoris milik Rini, janda muda itu masih sibuk mengulum penis pak Ridwan, tapi ia tak bisa menahan kegelian luar biasa itu. "Kyaah....aahn..uuuh...sssh..mmm"  Beberapa menit digubug itu pak Ridwan dan Rini sibuk beradu menikmati kemaluan lawan mainnya.

Crooot croot, pak Ridwan tiba tiba mengisi penuh mulut RIni dengan spermanya. "mmf!..uufgj...gleeg...uhuk uhuk..ouh" Rini kemudian sibuk menelan sperma pak Ridwan. Tapi pak Ridwan sudah sibuk memasukan penisnya kelubang vagina Rini itu. sleeb, tadinya lemes, setelah masuk langsung tegang lagi penisnya pak Ridwan itu. "uuuh...wow", "Aahn...pak itu", "biar gak gatel mbak, aku garukin dalemnya, pake penisku" Penis yang tegak lagi itu digesek gesek kan dalam memek basah Rini itu. memang seperti digaruk, namun yang dirasakan Rini malah nikmat luar biasa. "Ouuh...Aaahn..sssh...ouh", "Masih gatel mbak? saya cepetin aja ya, oooh" Pak Ridwan dengan giat menggesekkan penisnya maju mundur mengisi vagina basah milik Rini itu. Pak RIdwan dengan senangnya menyetubuhi Rini beberapa kali digubug itu sampai hampi sore hari.

"uuh..sudah mbak, ayo pulang" Rini dan pak Ridwan berpakaian lagi, lalu segera pulang kerumah masing masing. Sesampai dirumah, Rini masih bingung, apa yang akan ia lakukan esok hari. Sore itu ia segera tidur saja. Rini selalu tidak mengunci pintu rumahnya, sudah beberapa kali Rini disetubuhi laki laki yang menyelinap kerumahnya itu. Tengah malam, Rini terbangun karena ada suara gaduh diluar rumah. Saat ia mencoba melihat, ternyata ada yang mengejar maling. Setelah itu ia sempat melihat maling itu tertangkap, dibawa pergi meninggalkan rumahnya. "mbak, udah malem, masuk saja", "m..mas, itu tadi maling?", "iya, katanya yang bakar rumahnya pak Ridwan juga", "oh, ya untung sudah tertangkap"," mbak namanya siapa?", "saya Rini mas", "aku Ali", "oh, salam kenal mas" Rini didepan rumahnya itu masih menggunakan pakaian tidur, laki-laki yang tadi ikut mengejar maling dan sedang disebelah Rini itu sempat terpesona dengan tubuh Rini. "m..mbak Rini tidur sendiri?", "iya, aduh, kalau ada maling lain gimana mas?", "pasti sama warga sudah ditangkap, tapi kalau mau...saya temenin mbak", "wah mas Ali ini baik banget", "iya dong, gimana mbak?", "iya deh mas, ayo masuk" Rini mengajak laki laki itu masuk kedalam. Rini segera kembali kekamar, tentu dengan laki laki itu. Rini segera tidur kembali, laki laki tadi ikut tidur disebelah Rini. Laki laki itu sangat terpesona dengan Rini, tanpa ragu, ia memeluk Rini, dan buah dada besar milik janda muda itu tertempel padanya. Tanpa bersuara, laki laki itu melanjutkan kegiatannya tidur bersama Rini. Rini memang tenang saja, tapi laki laki itu sudah sibuk meremas buah dada Rini, menggesekkan penis tegaknya diperut Rini, juga menjilati wajah cantik Rini.

Keesokan paginya, Saat Rini terbangun, ia melihat Ali  sudah tidak ada, dan janda muda itu sempat bingung, buah dadanya itu keluar dari bajunya, serta ada bekas susu diputing merah mudanya, juga sperma yang menempel diselangkangannya. Segera Rini pergi mandi dipagi hari itu. Setelah mandi, Rini berpakaian, lalu sarapan diwarung dekat rumahnya itu. Setelah makan, ia pergi jalan jalan disekitar desa itu. lagi lagi ia melihat pria pria desanya itu selalu melihat buah dadanya yang bergoyang goyang. Siangnya Rini kembali kerumahnya, lalu mulai bersih bersih. "Permisi mbak", "Iya..." ada dua orang yang tak ia kenal datang kerumahnya. "Lagi bersih bersih mbak?", "iya mas", "mari mbak kami bantu", "wah terima kasih mas" dua pria itu membantu Rini membersihkan rumah. Saat Rini membersihkan rumah, yang selalu disaksikan dua orang itu adlah buah dada Rini yang bergoyang goyang. Sesekali saat Rini melompat untuk membersihkan bagian atas lemari, buah dadanya itu tumpah dan keluar dari kaosnya yang minim, dua pria  itu sangat senang bisa melihat langsung buah dada milik Rini. "Loh, buah dadaku..", "biarin aja mbak, nanti kalau mbak Rini lompat pasti keluar lagi", "wah, bener iya", "mari saya bantu mbak, naik kursi ini saja mbak, biar bisa membersihkan bagian atas itu", "wah mas ini pinter sekali Kursi didekatkan kelemari, lalu Rini naik keatasnya. "Saya bantu pegangin kakinya mbak Rini ya" Dua pria itu masing masing memeluk paha montok milik Rini, janda muda itu hanya memakai celana pendek. Saat Rini sibuk bersih bersih, pria pria itu malah sibuk mengelus paha mulus Rini itu.

Rini sesekali menengok kebawah, ia melihat dua pria itu sudah menempelkan hidungnya didepan vaginanya, juga diantara dua bokongnya. "m..mas, tahan sebentar ya, yang sana belum", "iya mbak...hmm.." dua pria itu ternyata sibuk mencium bau semerbak dari selangkangan Rini. Hidung mereka digesek  gesekkan diselangkangan janda muda itu. Setelah selesai Rini, turun dari kursi itu. Rini lalu bersama dua pria itu pergi kedapur, Rini benar benar membiarkan buah dadanya bergelantungan, putingnya itu jadi titik utama pusat perhatian mata dua pria itu. "mbak, yang bawah sana, kayaknya kotor", "wah iya mas" Rini lalu merunduk, kepalanya masuk dibawah sudut dapur yang cukup dalam. Bokong janda muda itu mencuat dan kini jadi tontonan dua pria itu. "mbak, atasnya itu", "aduh, saya harus muter mas", "ya puter badan aja mbak" Rini menurut, ia putar badannya. Kepala janda muda itu dibawah sudut ruang yang dalam itu, dan buah dadanya terjuntai bebas. dua pria itu lalu menempelkan kepalanya diatas buah dada Rini, sambil melirik kearah wajah Rini. "Gimana mbak?", "masih kotor mas" Rini sibuk mengelap lubang itu, tapi dua pria itu malah sibuk menenggelamkan kepalanya dibuah dada montok milik Rini, buah dada montok itu digesek gesek dengan senangnya. Setelah selesai membersihkan dapur, Rini dan dua pria itu duduk diruang tengah.

"huft, sampe berkeringat" Rini tubuhnya berkeringat, dua pria tadi kini benar benar terpesona, melihat buah dada Rini itu mengkilap karena terkena keringat. "mm...mbak Rini, apa gak mandi saja?", "wah bener mas, mumpung panas begini", "iya, aduh kami juga kepanasan", "kami ikut mandi sama mbak Rini aja", "iya mas, kasian dari tadi udah bantuin Rini" dua Pria itu senang bukan kepalang, saat Rini mengajak mereka kekamar mandi. Segera mereka semua melepas pakaian, lalu masuk kekamar mandi. Rini segera menyalakan air, dan mulai membasahi tubuhnyam dua pria itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya, sambil penisnya sudah tegak dan bergerak gerak sendiri. Saat Rini sedang duduk dan menyeka tubuhnya, pria pria itu mulai beraksi. "mbak, kami bantu ya" Dua pria itu mengambil sabun, lalu mulai menyabuni tubuh mulus Rini. "mm..makasih mas" Rini tenang tenang saja, padahal didepan matanya ada penis yang bedenyut dan bergerak gerak. Dua pria itu asyik menyabuni seluruh bagian tubuh Rini. dan kini dua buah dada RIni itu sedang asyik diremas remas. "m..mbak Rini, kami haus", "kalau mandi sambil minum susunya mbak Rini gimana?", "mmf...coba deh mas" Dua pria itu langsung menyambar puting Rini itu. yang satu sibuk menjilat puting kiri ,dan yang satu memilin puting kanan, segera beberapa kali digrayangi, puting itu mengeluarkan air susu. Dengan semangat tinggi dua pria itu menghisap puting Rini, menikmati manisnya air susu janda muda mempesona itu. "slruup...slruup..slruuup...", "mm...slruuup... sluuuurp...aaah", "Aaahn...uuh...mmmf" Rini mengelus tubuhnya, sambil mendesah karena ulah dua pria itu. sambil meminum air susu, pria pria itu juga asyik menggesekkan penisnya dikanan dan dikiri tubuh Rini. "Slruup...slruup..slruup.. mbak, sabunin penisku dong", "slruup..slruup.. punya saya juga mbak...mmm... slruup" Rini sambil merasakan nikmat hisapan mulut pria pria itu diputingnya, kini mengocok penis penis tegak itu dengan tangannya. beberapa menit adegan nikmat itu berlangsung dengan penuh gairah.

Pria pria itu lalu berhenti menikmati puting Rini, yang satu tiba tiba tiduran dibawah, yang satu mematikan air. Rini lalu ditarik, dan dirobohkan diatas tubuh pria yang ada dibawah. "Aduh, maaf mas...Kyaah" Pria yang satunya menumpuk tubuh Rini dari atas, kini Rini ada diantara dua pria itu. "aduh licin lantainya mbak, aku coba berdiri ya..ooh", "saya juga coba mbak...uuh" bukannya berusaha berdiri, yang bawah asyik menggesek penisnya dibibir vagina Rini, yang atas sibuk menggesek bokong montok Rini. "Aaahhn...sssh...ouuh..aah" Rini asyik mendesah karena digesek gesek pria mesum itu. Beberapa saat kemudian, tiba tiba, Pria yang bawah memasukkan penisnya dilubang vagina Rini, "aduh, licin, jadi masuk mbak, sebentar, saya keluarin...ouuuh", "aaahn! ouh...mas...itu...auh..hhnnhf", "saya cabutin deh, aduh, uuh" Pria yang atas malah memaksa penisnya mengisi lubang pantat  milik Rini. "Kyaah..ah..ah..ah..itu...auh..aaahn!" Kedua penis pria itu mengisi vagina dan lubang pantat Rini. Sudah sejak awal mereka ingin menyetubuhi Rini. Mereka segera menggerakkan penisnya itu, maju mundur maju mundur dengan nikmat. Rini yang ada ditengah, hanya bisa menggerakan badannya karena hentakan penis para pejantan itu, buah dadanya tergencet dan bergoyang didada pria yang dibawah. "mm...ooooh..uuf", "Makin licin mbak, aah" ,"ouh..ssh..mas..oh oh oh..uh hnngh..aahn" Dua penis tegak itu malah makin cepat bergerak, seperti mesin, penis penis itu keluar lubang kenikmatan tanpa henti. Bermenit menit Rini disetubuhi oleh dua pria itu.

"ooh, oooh, aaahn!" Crooot croot croot, Pria pria itu mengisi lubang kenikmatan dengan sperma, setelah penisnya dikeluarkan, Rini diangkat dan diberdirikan, vaginanya itu lalu disiram dengan air berkali kali, dan sperma didalamnya termuntahkan keluar semua. Mereka menyelesaikan mandinya, lalu keluar kamar mandi dan berpakaian. Dua pria itu lalu pamit meninggalkan Rini, setelah puas menyetubuhinya dikamar mandi. Rini kembali beristirahat, ia merasa seperti setiap hari vaginanya itu diisi penis penis para pria.

Besoknya, tepat pada siang hari Rini pergi kerumah tetangganya, namun tidak ada orang, hanya seorang kakek disana. "Kek,kok sepi pada kemana?", "lagi keluar semua mbak", "oh, gitu ya kek", "masuk dulu saja mbak, habis ini juga pulang semua kok", "iya deh kek" kakek kakek yang terlihat masih bugar,kuat dan sehat itu tampak senang melihat rini yang menggoda itu, buah dada janda muda itu memang sangat besar, kaosnya sampai tidak muat, putingnya menyembul seperti ingin keluar. Didalam rumah tetangganya itu, Rini duduk, sambil menunggu. Kakek kakek tadi tiba tiba tiduran disofa panjang disebelah sofa yang diduduki Rini. "Aduh, pegelnya", "pegel kenapa kek?", "biasa orang tua, butuh dipijat", "oh, gitu ya", "mbak Rini bisa bantu pijitin saya?", "m..bisa kok pak", Rini mendekati kakek itu. Rini mulai memijat tubuh kakek itu pelan pelan, tapi kakek itu tersenyum senang,sambil melihat buah dada Rini yang bergoyang. "mm..enak pijatannya mbak, tapi ada yang kurang", "kurang gimana kek?", "kalau biasanya yang pijitin aku itu telanjang bulat, dan pijatannya jadi enak banget", "oh, gitu ya kek, saya telanjang bulat saja", "iya mbak, biar enak" Rini lalu tanpa ragu melepas semua pakaiannya, begitu juga dengan kakek itu. "loh kok telanjang juga kek?", "loh, iya biar sama", "oh, iya betul kek", Rini lalu memijat kakek itu lagi, dan kini buah dadanya bergoyang dengan sangat bebas, membuat kakek itu terangsang. "mbak Rini, bisa pijit perut saya?", "oh bisa kok kek" Rini sempat melihat penis pak tua itu sudah tegak. "tapi mbak Rini naik keatas sini saja, pijit perut saya pakai tubuhnya mbak Rini", "gimana itu pak?", "ya gesek saja perut saya dengan perut mbak Rini", Rini lalu menurut dan pergi keatas tubuh kakek yang sehat bugar itu. "Gini ya kek?" Rini menggesekkan perutnya, juga selangkangannya diperut kakek itu. Kini kakek itu dengan penuh giarah melihat buah dada rini bergoyang goyang penuh gairah didepan matanya, puting merah muda milik Rini ternyata sudah mengeras. "Aduh, saya haus mbak", "tapi saya gak bisa ngambilin minum kek, lagi pijatin kakek toh", "ya saya minum susunya mbak Rini saja", "wah, iya deh kek" Buah dada besar itu langsung ditangkap tangan kakek itu, ditarik kebawah, dan digesek gesekkan diwajah kakek itu. Sungguh senyum kakek itu memancarkan kebahagiaan tiada tara. Buah dada Rini itu diremas remas dengan nikmat, dan tak lama air susu menetes dari puting Rini, "aaahn...kek itu sudah keluar", "terusi dipijat ya perutku, aku sambil minum...mm...mm..slruup" kakek itu sudah melumat puting Rini, dan menghisap cairan putih nikmat. Rini yang ikut terangsang mulai membasahi perut kakek itu dengan cairan yang keluar dari vaginanya, penis kakek itu berdenyut dan bergerak gerak, menepuk nepuk bokong montok milik Rini. "Slruup...slruup..slruup..aah...slruup" Rini masih asyik menggesek perut kakek itu, sembari menit demi menit buah dadanya terus dihisap air susunya.

"Slruup...aaah, mbak itu penis saya belum dipijat", "oh,iya kek", "tolong dimasukkan lubangnya mbak Rini aja, pijatan lubang itu kan luar biasa", "Gini ya kek...Aaahn!"Rini sudah memasukkan penis tegak kakek itu divaginanya, Rini merasa geli karena penis yang mengisi vaginanya itu milik kakek kakek. "Slruup..slruup...mbak Rini tinggal gerak aja naik turun, pasti enak... slruup... slruup" Rini mengikuti saran kakek itu, Kini janda muda itu menggerakan pinggulnya naik turun, dan vaginanya dengan asyik memijat dan melumasi penis kakek itu. "oooh, mmmf...memang...enak kek", "iya kan...slruup..slruup" Dengan nikmat, kakek itu menyetubuhi Rini dengan mudah, karena janda muda itu terlihat bersemangat menggesekkan penis kakek itu mengolah vaginanya. Menit demi menit, kakek itu dengan senang meremas buah dada Rini, juga menghisap air susu nikmat itu dari puting merah muda Rini. Rini juga terus menggesek vaginanya dengan penis kakek itu.

"oooh, mbak Rini, udah deh, tolong berdiri aja" Rini berdiri, dan kemudian crooot crooot crooot, sperma menyembur keatas, menyebar di selangkangan Rini. kakek itu sangat puas, bisa dipijat janda muda, sekalian diperbolehkan menyetubuhinya. Mereka berdua segera berpakaian, Rini memilih pulang saja, mungkin nanti bisa kesana lagi.

Dirumahnya, Rini sudah ditunggu seseorang didepan pintu, dan ternyata itu Ali. "wah mas Ali", "hei mbak Rini", "nungguin aku ya?", "hehe, gini mbak, katanya mbak Rini lagi nganggur", "iya mas, bener", "kerja sama saya saja gimana mbak?", "mas Ali kerja dimana?", "Saya punya sawah didesa ini, gimana kalau mbak Rini kerja bersama saya mengolah sawah?", "mm...boleh deh mas", "hehe, mohon kerja samanya ya mbak" Rini memilih untuk bekerja bersama Ali, karena memang tidak ada opsi lainnya lagi. "Iya, mulai kapan mas saya kerjanya?", "besok pagi ya mbak, saya jemput nanti", "oh, baik mas Ali" Ali kemudian meninggalkan Rini. Rini segera beraktivitas seperti biasa dirumah.

Besok paginya, Rini sudah dibangunkan oleh suara Egil dan Uji, yang ternyata sedang asyik menghisap putingnya untuk meminum air susu janda muda itu. "Slruup...mm...sluuurp...aah", "mm...slruup...slruup.. pagi mbak Rini", "mmf...pagi...Uji dan Egil", "Slruup.. minta susunya ya mbak, dirumah stoknya habis", "Slruuup...slruup..cep...slruup..mm... dirumah saya juga habis", "ooh, i..iya deh, gak papa" Egil dan Uji sudah asyik menghisap susu segar milik Rini itu. Buah dada Rini itu ditarik kekanan dan kekiri. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah puas meminum susu segar dipagi hari. "Sudah mbak Rini, terima kasih", "Iya..." Egil dan Uji lalu meninggalkan Rini. Rini segera bangun, lalu pergi mandi. "Mbak Rini?!" Rini yang sedang mandi mendengar suara Ali. "Sebentar mas! lagi mandi!", "oh, iya" Rini kemudian menyelesaikan mandinya. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan melihat Ali duduk dikursi, "Pagi mas Ali", "Pagi mbak, wah, seger pasti habis mandi", "Iya mas, saya ganti baju dulu" Rini pergi kekamarnya, Ali tersenyum senang dan mengikuti janda muda itu. Ali melihat Rini sudah melepas handuknya, dan mulai memilih pakaian dari lemari, tapi Rini masih telanjang. "Mbak, kan nanti kesawah, pake yang pendek pendek aja", "iya bener mas", "Gak usah pake bh dan celana dalam mbak", "kenapa mas?", "biar nanti geraknya gak keganggu, kan disawah", "oh, iya mas" Rini menurut, janda muda itu memakai Rok pendek, dan kaos saja. Lalu segera perempuan montok itu diajak kesawah.

Belum sampai kesawah saja banyak pria pria yang menyaksikan Rini berjalan sambil buah dadanya bergoyang dan menggoda mata lelaki, bokong montoknya juga tak bisa dihindari untuk disaksikan. Rini sesampai disawah milik Ali itu sempat kagum, tampak luas dan sudah ada ladang yang siap panen. "Wah, bagus sawahnya mas Ali", "Iya, punya saya memang bagus, mari mbak, kita panen jagung saja, itu sudah ada yang disana" Rini dan Ali menyusul beberapa orang yang sedang memanen Jagung. Segera mereka berdua ikut menyelesaikan panen tersebut. Teman teman Ali yang ikut memanen jagung itu jadi senang, mereka bisa melihat buah dada Rini itu bergoyang goyang, entah kenapa puting milik Janda muda itu juga mengeras dan terpampang dikaos ketatnya.  Setelah selesai memanen, mereka semua beristirahat ditengah lahan yang sudah selesai dipanen itu, tempat itu tertutup diantara ladang jagung disekitarnya yang belum siap panen. "Huff, panasnya...", "Ini mbak minum saja" Ali memberi minuman pada Rini, minuman itu lalu dihabiskan oleh Rini. "mm...makasih mas", "Iya, tapi sekarang kami juga haus mbak, airnya sudah mbak Rini minum", "wah, gimana ini?", "gak papa mbak, huff panasnya" Ali melepas bajunya, lalu diikuti teman temannya itu. "mbak Rini, gak kepanasan? lepas kaos aja", "wah, bener juga" Rini melepas kaosnya, Para laki laki disekitarnya itu tersenyum senang. Buah dada montok milik Rini itu bercahaya karena sinar matahari juga karena ia berkeringat. Puting merah muda yang mengeras itu makin membuat mereka haus. "Haduh, haus sekali", "sebentar, m...mbak Rini, teman saya haus, kalau kami... minum susunya mbak Rini gimana? itu... putingnya mbak Rini udah keras, brarti perlu dihisap air susunya", "wah, iya nih mas, gak tau tadi, ya udah mas, yang mau minum siapa?" Semua orang mengacungkan tangannya, "wah, semuanya haus mbak", "oh, ya sudah, gantian saja" Segera dua pria melesat dan masing masing menangkap buah dada milik Rini, langsung dielus dan diremas remas, yang lainnya sibuk memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh Rini. SEgera puting keras milik RIni itu dilumat mulut mereka, dan segera air susu menetes, lalu puting merah muda Rini sudah mulai dihisap dengan nikmatnya. Rok pendek milik Rini itu jadi terbuka karena Rini menahan dua orang yang menghisap air susunya, dan para lelaki itu berebut melihat lubang didalam rok itu. "Slruup...slruup..mm seger", "slruup..slruup...susunya manis mbak", "aaahn...iya", "Mbak, saya haus banget, minum dari lubang ini aja..mm" Ada satu laki laki sudah melesatkan kepalanya masuk keselangkangan Rini, dan menghisap cairan dalam lubang vagina Rini. "Aaaahn!...auuh" Kini 3 laki laki sudah asyik menempelkan mulutnya pada tubuh Rini dan menghisap cairan nikmat milik Janda muda itu. Beberapa menit kemudian mereka bergantian, yang lain sekarang mulai meremas, menarik serta menghisap buah dada Rini. Ali kini yang mengurus vagina Rini. tidak dihisap lagi, Ali memilih langsung menancapkan penisnya dibibir vagina Rini. "Slruup...susunya gak habis habis ya", "Slruup...slruup...cep..slruup...aah.. iya", "Aaaahn... itu...aaaah!" Rini mengerang hebat saat penis tegak milik Ali mengisi penuh vagina Rini. "Mbak, Penis tiba masuk, minta minum juga mungkin..uuh" Ali lalu menggerakkan penisnya itu perlahan, juga menggoyang pinggulnya, Rini Kini malah disetubuhi ditengah sawah. "Aaahn...ooh..ssh..mmmf...uuh" Rini kini terus mendesah, melihat buah dadanya ditarik dan putingnya dihisap terus, vaginanya juga tak henti disodok penis Ali. sleb sleb sleb sleb, Ali menikmati aksinya menusuk vagina Rini yang longgar. Beberapa menit itu Rini sibuk dihisap putingnya, serta ditarik dan diremas buah dadanya oleh laki laki disawah itu. Rini kemudian secara bergantian disetubuhi disawah itu.

Crooot crooot croot, Pria pria itu memuntahkan spermanya kesawah setelah puas menyetubuhi Rini secara ramai ramai. Setelah itu Rini memakai pakaiannya. Lalu diajak pulang Oleh Ali. Dijalan, Saat Rini berjalan, dari roknya itu menetes cairan cairan, sepertinya dari lubang vaginanya, banyak orang jadi tau, Rini itu sangat mudah untuk diperdaya dan bisa disetubuhi semaunya. Setelah sampai rumah, Rini segera istirahat, "Sudah silahkan istirahat, mulai besok kamu bisa datang langsung kesawah ya, kerja sama saya dan teman teman", "iya mas Ali, terima kasih" Ali pergi meninggalkan Rini. Rini hari hari seterusnya bekerja disawah milik Ali, sambil bekerja, buah dadanya tak henti diremas dan juga putingnya selalu dihisap air susunya. Rini jadi enggan memakai bh, karena setiap kali bertemu laki laki, hampir selalu mereka meminum air susunya dengan menghisap putingnya. Rini memang sudah bekerja, tapi setiap hari ada saja laki laki yang datang kerumahnya itu. Pagi,siang,sore, malam, hampir selalu ada yang mengelus dan meremas buah dadanya, putingnya juga selalu dihisap para laki laki untuk diminum air susunya. Vaginanya itu jadi makin longgar, karena sering diisi penis penis pria desa itu. Rini sering diajak kemana mana, janda muda itu pernah disetubuhi digudang, disawah, juga dirumah orang lain. Buah dadanya sangat giat diminum air susunya oleh laki laki didesa itu, mulai dari anak SD sampai kakek kakek, mereka semua sudah menikmati air susu manis dan nikmat milik Rini itu. 
Part 1: Klik Disini 

Download Cerita seks Rini: Klik Disini 

 

2 comments: