Thursday

Cerita seks: Rini Idola Desa part3

Rini kini sudah bekerja lagi seperti biasa, tiap minggu juga beristirahat dengan dipijat plus plus oleh pak Insan. Suatu hari saat bekerja, Rini mendapat suatu persyaratan baru, "Mbak RIni, kesini sebentar", "Iya pak Tarman?", "Ini gaji kamu bulan ini", "Wah terima kasih pak", "Untuk kedepannya saya punya satu syarat untuk kamu", "Syarat apa pak?", "saat bekerja disini, kamu harus menyediakan air susu asli milikmu setiap pagi", "mm...buat diminum ya pak?", "Iya dong, kalau bisa kamu meres sendiri disini waktu kerja", "Oh, gitu ya pak, siap pak", "Ya sudah lanjutkan kerjamu" Kini Rini bekerja lagi, namun setiap pagi sebelum bekerja ia memeras buah dadanya untuk menyediakan air susu untuk pak tarman.

Suatu pagi saat ia bekerja, Rini sedang memeras buah dadanya, kedua putingnya ditabrakan, lalu diarahkan kegelas, tetes demi tetes air susu mengalir kedalam gelas. Pagi itu pak tarman dan Toti sudah keluar, dan tiba tiba ada suara pintu diketuk. Rini segera membuka pintu, dan ternyata seorang pria yang bertamu. "Pagi pak..." Rini mengangguk, tapi pria itu malah bengong, karena saat itu Rini tidak memakai baju, buah dadanya terpampang jelas, dan putingnya terlihat menetes kan air susu. "p...pagi mbak, pak Tarman ada?", "Pak tarman lagi keluar itu pak..." Pria itu masih bengong melihat keindahan buah dada montok milik Rini yang menggembung berisi seperti minta dihisap.
"Kenalin mbak saya Yono", "Oh, pak yono, saya Rini pak", Sambil bersalaman, Yono sengaja menyenggol buah dada Rini itu, dan tangannya basah oleh air susu. "Eh, maaf mbak, lagi ngapain ya kok... gak pake baju?", "Oh, saya lagi meres buah dada saya pak, biar air susunya keluar. Yono langsung terheran heran, ia baru pertama melihat seorang perempuan selugu Rini. "Kalau boleh, saya masuk saja mbak nunggu pak Tarman", "Boleh kok pak, silahkan" Lalu yono diajak masuk oleh Rini. Didalam rumah, Rini langsung duduk dan melanjutkan kegiatannya, ia meremas remas buah dadanya, dan kembali mengisi gelas dengan air susunya. Yono hanya duduk didepan Rini, sambil memperhatikan bagaimana nikmatnya Rini memerah buah dadanya itu, setiap air susu yang menetes membuat Yono makin tertarik.

"M...mbak Rini, kayaknya kesulitan...", "mm...iya sih pak, kalau diperasin orang biasanya cepet", "Wah, kalau saya bantu aja gimana mbak?", "Boleh pak, memang pak Yono bisa?", "bisa kok, mari mbak" Pak yono berdiri lalu mengambil posisi tepat dibelakang Rini, lalu buah dada yang besar itu ditangkap, lalu segera diremas remas dengan nikmatnya. Pak Yono sangat senang, ia biasanya memerah susu sapi, sekarang ia memerah susu janda muda. Yono meremas buah dada itu dari pangkalnya, lalu bergerak turun sampai ke puting keras itu, "Aaahn...mmm...wah keluarnya jadi banyak pak...ooh", "Iya mbak, memang saya biasanya memerah susu sapi", "Wah pantas...uuuh...handal...aaahn" Yono dipuji jadi makin ganas, ia menarik buah dada itu kearah gelas dengan hebat, puting keras milik Rini itu diputar dan dipencet oleh jempol jempol pak Yono, air susu jadi mengalir deras kedalam gelas. Yono juga sambil mencium wangi tubuh Rini, pria itu menciumi leher Rini. "Aaahn...uuh...pak, itu gelasnya udah penuh...aaahn", "Wah, kalau berhenti, nanti bahaya, harus diselesaikan mbak", "Terus air susu saya...", "Biar saya minum mbak, gimana?", "wah,  iya deh pak" Yono sangat gembira, ia lalu berjalan dan berpindah kedepan Rini yang telanjang dada itu, lalu buah dada montok itu diremas remas dengan nikmat lagi, kedua puting merah muda milik Rini itu dihapit dan dihisap dengan kuat oleh mulut pak Yono. Buah dada montok milik janda muda itu juga diremas dengan hebat, membuat aliran susu semakin cepat mengisi mulut pak Yono "Slruuup...mmm...slruuup..mm...sedap...slruuup", Rini menggigit bibirnya sendiri, karena ternyata pak yono juga handal menghisap putingnya itu, ia merasa susunya dengan cepat diminum pak Yono. "Aaahn, wow, pak yono... uuh", "Slruup...slruup...gleeg..mm...slruup.. kenapa mbak? saya kalau minum cepet banget kan? slruuup...slruup" Rini sampai merasa ngilu putingnya itu tak berhenti mengeluarkan air susu, kini pak Yono menikmati air susu milik Rini itu teguk demi teguk.

"Wah, pak Yono, sudah asyik minum saja" Pak yono kaget, ternyata pak Tarman sudah masuk kerumah, Yono berhenti menikmati buah dada Rini itu. "hehe, maaf pak, tadi bantuin mbak Rini aja", "Iya pak, itu sudah penuh gelasnya", "ooh, haha, ya sudah, mari pak yono, ada yang ingin dibicarakan?" Lalu pak yono dan pak tarman berpindah kedepan dan bercakap cakap, sedang rini mengelap buah dadanya itu, lalu memakai baju lagi, setelah itu Rini pergi kekamar mandi. Pak yono yang sedang bercakap cakap tadi sempat meminta ijin kekamar mandi pada pak Tarman, pria itu merasa penisnya mengeluarkan cairan. lalu ternyata ada Rini didalam, saat pak Yono menunggu, ia melihat sebuah kunci, dan Yono percaya itu kunci rumah Rini, kunci itu lalu dimasukkan sakunya, dan pria itu tidak jadi kekamar mandi dan kembali menemui pak Tarman. Rini setelah dari kamar mandi menyusul pak Yono dan pak Tarman berbincang bincang. Setelah selesai bercakap cakap, pak Yono pamit pulang, "Pak Tarman, mbak Rini, saya pamit dulu, terima kasih", "Iya pak, sama sama" Pak Yono pulang, tapi ia memastikan dirinya untuk siaga dijalan nanti, apa bila ia melihat Rini, pasti ia panggil.

Benar saja, Rini tiba tiba kebingungan kuncinya hilang. Malamnya saat pulang ia sedikit kebingungan, dan pas saja, pak Yono sudah menunggunya. "Mbak Rini, kok keliatan bingung?", "Iya pak, kunci rumah saya hilang entah kemana", "Wah gak pisa pulang dong mbak Rini?", "Iya pak, aduh", "Mbak Rini sementara dirumah saya saja", "Aduh, jadi merepotkan pak", "Ah, tidak apa apa, ayo mbak", "makasih pak" Yono tersenyum senang, dan pria itu mengajak Rini kerumahnya. Sampai dirumah, pak yono ternyata sudah bersiasat, istri dan anaknya sedang keluar desa, tentu malam ini Yono sudah siap untuk menyantap tubuh indah Rini. "Masuk aja mbak", "Iya pak, kok sepi ya?", "keluarga saya lagi keluar rumah", "Oh, begitu ya" Rini lalu duduk dan bersantai dirumah pak Yono.

Saat Rini sudah mengantuk, ia meminta ijin pada pak Yono, "Maaf pak, saya sudah mengantuk", "oh, silahkan tidur mbak, dikamar itu", "Iya pak" Rini lalu pergi kekamar itu, lalu merebahkan tubuhnya dikasur. Belum tertidur, tiba tiba lampu dirumah pak Yono mati. Rini sempat bingung, namun ternyata pak Yono sudah masuk kekamar sambil membawa lilin. "Waduh manti lampu mbak", "Iya pak, kenapa ya?", "tak tau saya, sudah dilanjutkan tidurnya mbak" Rini lalu berusaha tidur, dikamar yang disinari cahaya lilin itu. Namun Rini merasakan dingin ditubuhnya. "Aduh, dingin pak", Ternyata pak Yono membuka jendela, dan udara dingin masuk kekamar. "Kalau biar saya hangatkan mbak Rini", "Boleh deh pak" segera Yono yang dari tadi berdiri itu langsung merapatkan tubuhnya pada Rini, ia langsung merangkul janda muda itu. "Gimana mbak? udah anget?", "dikit sih pak", "Biar hangat, biasanya buah dada istri saya itu selalu saya remas dan minum air susunya", "masak sih pak?", "Iya loh", Rini lalu membuka bajunya, lalu buah dada montok itu lagi lagi terpampang dimata pak YOno. tanpa bertanya Yono langsung meremas buah dada janda muda itu, tangannya sudah tak kuasa ingin merasakan lembut dan mulusnya daging kenyal itu. meski gelap, pak yono dengan sigap sudah mulai menjilat dan menghisap puting merah muda Rini itu. "Aaahn...mmmf", "mm..mm..gimana mbak?", "Sssh...udah anget pak..ooh" Rini bukannya tidur, kini malah menggantikan istrinya pak Yono.

Rini masih bergerak keenakan, saat pak yono kini sudah mulai menikmati air susunya, "Slruup...slruuup...slruup...mmm...slruup", "Aahn...mmmf", "slruup...slruup..slruuup... aaah" Pak yono memang ahli dalam hal mengurus air susu, buah dada Rini itu sedari tadi sudah diperas air susunya, buah kenyal itu diremas, ditarik tarik, dan putingnya terus dihisap, memang luar biasa. "Slruup...mm...kenyalnya puting mbak Rini...mm...slruuup", "Aaahn...iya pak, sering dikenyot orang mungkin", "Slruup...gitu ya..mm..slruup", "Pak Yono, aaahn...", "Slruuup...slruuup...udah mbak tunggu sampai saya selesai minum ya...slruuup..." Buah dada Yang besar itu sedari tadi diremas dan ditarik tarik, ditekan dan diputar putar, puting yang tak berhenti dikenyot itu terus mengeluarkan air susu. Hampir setengah jam pak yono terus menikmati air susu Rini dari sumbernya, sampai Rini lemas. "mmf...pak Yono, saya...udah lemes" Mendengar itu, Pak yono langsung melepas semua pakaian yang tersisa pada tubuhnya, juga pada tubuh Rini. Lalu Pria itu menghadapkan tubuh Rini keatas, lalu pak Yono langsung mendarat diatas tubuh Rini. Penis tegaknya itu menempel diperut janda muda itu, dan lagi lagi buah dada besar milik Rini itu diremas dan putingnya sihisap lagi. "mm..Slruuup...slruup...Kalau lemas, ya sudah mbak Rini tunggu saja", "aaahn...oooh" Sambil terus menghisap air susu Rini, pak Yono menggerak gerakkan pinggulnya, penisnya itu mengeluarkan cairan bening yang telah membasahi perut Rini, perut si janda muda itu jadi licin, dan pak yono jadi makin cepat menggesek penisnya diperut mulus Rini. "Slruup...mm..mmm...Asyik kan mbak gesekan saya? slruuup...mmm...", "Aahn...ooh... itu...auuh... airnya muncrat kesini pak...aah" penis pak Yono itu terus digerakkan, dan menyemburkan cairan bening ke dada dan wajah Rini. Kedua buah dada Rini itu di tarik setinggi tingginya, lalu kedua putingnya dihisap secara bersamaan oleh mulut pak Yono, Rini merasakan putingnya itu sampai mati rasa. "Slruuup...slruuup...slruuup..mm...aaah" Crooot croot croot, pak Yono tiba tiba menyemburkan sperma dari penisnya, membasahi buah dada dan wajah Rini. "Aaahn...mmm", "Wah, udah panas mbak, gak dingin lagi, hehe", "I..iya pak... saya tidur saja...Aaaahn!" Ternyata pak Yono telah mengisi vagina Rini yang basah itu dengan penisnya yang baru saja klimaks, tapi tak lama penis itu segera tegak dan bersemangat lagi untuk menyetubuhi Rini.

"Aduh, gara gara perutnya mbak Rini licin, penis saya masuk sini, bentar saya coba keluarkan mbak", "I..iya pak...Aaahn" bukannya dikeluarkan, penis besar itu malah ditarik mundur lalu dimasukkan lagi, dan diulang terus. "Aduh, licin juga mbak lubangnya, penis saya gak bisa keluar, ooooh", "Aaahn...sshh..pak Yono...ouuuh" Rini sudah tak mampu bertingkah, hanya diam melihat pak Yono tersenyum sambil menggerakkan penisnya maju mundur mengisi memek janda muda itu. Sleeb sleeb sleeb, penis tegak pria itu malah makin cepat menggesek lubang kewanitaan Rini, Menit demi menit, pak Yono seperti lupa untuk mencabut penis itu dari lubang kenikmatan itu. "Oooh, sssh...mmf...ini... baru bisa dicabut mbak" Pak Yono mencabut penisnya dari lubang vagina Rini. "Ooh...aahn...ssshh..untunglah pak...uuh!" Pak Yono tiba tiba merobohkan tubuhnya, dan penisnya yang mau menyemburkan isinya itu sudah menempel diantara kedua buah dada Rini. "Aduh, aku juga lemes mbak, aduh, oooh" Crooot croot crooot Sperma menyembur melumuri wajah cantik Rini. Pak yono sangat senang sudah berhasil menyetubuhi gudang susu secantik Rini itu.

Setelah puas, pak Yono merebahkan tubuhnya disamping Rini. "udah mbak, kayaknya udah waktunya tidur, udah gak dingin", "mmf...uuh..iya pak", "Saya tidur disebelahnya mbak Rini aja, biar aman", "mmf… iya deh pak.." Rini dan pak Yono segera tidur bersama dikamar itu. Keesokan paginya, saat Rini bangun, ia melihat pak Yono sudah kembali Asyik menghisap putingnya, dan menikmati air susu janda muda itu. "Slruup...mm...slruup..eh, pagi mbak Rini", "mmf...pagi pak Yono", Pak yono tampak sudah dari tadi menghisap puting Rini, si janda muda itu merasa putingnya sudah cukup ngilu, pak yono berhenti menikmati air susu milik Rini. "Itu mbak pakaiannya mbak Rini, kalau mau pulang silahkan", "I..iya pak" Rini segera berpakaian, lalu segera berpamitan. "Mbak Rini, saya tadi menemukan kunci disaku celana mbak Rini", "Oooh, ternyata disaku saya, wah saya lupa mungkin kemarin", "Iya, mungkin begitu", "ya sudah pak, saya pulang dulu.." RIni segera pulang, Pak Yono sudah sangat senang, semalaman penuh ia tak henti menikmati buah dada dan tubuh indah Rini, meski si janda muda itu tadi tidur, pak Yono selalu merasakan setiap kenikmatan pada tubuh Rini.

Rini menyadari buah dadanya malah semakin besar, karena setiap hari ia selalu memproduksi air susu. Suatu hari saat ia bekerja dirumah pak Tarman, ia sempat ditanya oleh bosnya itu. "Rini, buah dada kamu...tambah besar ya", "iya pak, terus saya juga merasa air susu saya makin hari makin banyak yang keluar", "wah, bagus, hehe, tapi sepertinya baju kamu jadi ketat" Terlihat meski berpakaian, buah dada Rini itu seperti mau tumpah isinya, bajunya tak mampu menampung buah dada itu. "iya pak, saya belum sempat beli baju", "Ya sudah, nanti saya belikan ya", "wah terima kasih pak", "Iya, sekarang kamu tolong anter ini surat kerumah Pak Yusrin, tau kan rumahnya?", "dua gang dari sini kan pak?", "iya, nanti kalau sudah kamu berikan, silahkan pulang saja", "Baik pak, terima kasih..." Rini segera membawa surat itu kerumah pak Yusrin. Dalam perjalanannya kerumah pak Yusrin, setiap ada laki-laki yang lewat, semuanya pasti langsung melongo melihat buah dada Rini, karena mereka dapat melihat puting Rini hampir menyembul keluar dari baju yang ketat itu. setelah tiba didepan rumah pak Yusrin, Rini melihat ada 3 anak SD disana. "Dek, pak Yusrin ada?", "bapak lagi keluar mbak, masuk dulu aja, nanti juga pulang", "Kalau saya titipkan saja suratnya gimana?", "jangan mbak, nanti takut hilang", "Oh, ya sudah, saya boleh masuk?", "Silahkan mbak" Salah satu dari anak SD itu adalah anak dari pak Yusrin. Setelah masuk kerumah, lagi lagi Rini dihadapkan pada situasi rumah yang sepi. 3 anak SD tadi menyusul Rini, dengan wajah yang mesum. mereka bertiga melongo didepan Rini yang duduk itu. mereka sangat tertarik dengan buah dada Rini yang sangat besar, juga mereka tertarik melihat keseluruhan puting Rini itu. "m...masih lama ya pak Yusrin pulangnya?", "keluar sama ibuk sih, kenalin mbak aku Irul anaknya pak Yusrin", "Aku Uji mbak", "Aku Egil", "salam kenal, aku Rini", "oh mbak Rini, hehe, eh mbak bisa minta tolong?", "minta tolong apa dek?", "angkatin jemuran dibelakang, tadi dititipin ibuk, aku gak sampai", "Gitu ya? boleh dek", "yuk mbak kebelakang" Rini lalu bersama tiga anak sd itu pergi kebelakang rumah, dan memang banyak sekali jemuran disana. Rini mulai mengangkat jemuran, yang memang tingginya sulit dijangkau anak SD. Sedang mengangkat jemuran, Irul, Uji dan Egil malah Asyik memandangi buah dada Rini dari bawah. IRul tiba tiba melompat, lalu menarik Baju rini, dan buah dada besar milik Rini itu tumpah dari bajunya. Rini ternyata tidak sadar, dan tentu 3 anak SD itu melongo sambil menyaksikan buah dada montok dan berisi itu bergoyang goyang setiap kali Rini bergerak, dan puting merah muda milik janda muda itu sangat membuat mereka tertarik.

"Irul, itu sudah semua jemurannya, eh kok bajuku melorot?", "oh, iya, tadi mungkin kena angin mbak jadi gitu", "Udah mbak Rini, biarin, itu belum selesai mindahin jemurannya, keburu hujan" Rini tidak menyembunyikan buah dadanya itu lagi, dan menuruti 3 anak SD itu. "Ditaruh mana ini?", "Itu mbak, lewat lubang itu" Rini melihat lubang dibawah jendela belakang rumah itu, lalu dari situ ia memasukkan jemuran tadi. Rini menyadari tangannya saja yang bisa masuk kedalam lubang itu, tapi buah dadanya ternyata kalau dimasukkan paksa pasti tersangkut. sedang memasukkan jemuran, dari belakang Irul mendorong Rini dengan keras, sontak Buah dada montok milik janda muda itu masuk kelubang itu, dan Rini merasa benda kenyal miliknya itu tersangkut. "ADuh dek, buah dadaku nyangkut", 3 anak SD itu sangat senang, mereka melompat kegirangan melihat Rini menempel ditembok rumah, dan buah dadanya masuk dilubang. Uji dan Egil masuk rumah, lalu segera mengecek buah dada RIni yang masuk kerumah dari lubang tadi. Irul bersedia dibelakang Rini, "loh, kok bisa nyangkut mbak?", "aduh gak tau nih", "bentar saya coba tarik mbak Rini" Irul menarik pinggul Rini itu beberapa kali, namun anak SD itu hanya berakting saja, padahal tangannya itu asyik mengelus pinggul si janda muda itu. "Mbak Aku dan Egil coba dorong Dorong buah dadanya mbak Rini" suara Uji terdengar oleh Rini, "Oh, iya deh coba..." Dengan riang gembira Uji dan Egil masing masing memegang satu buah dada besar milik Rini, lalu ditekan dan digoyang goyang, tangan mereka bisa terbenam dalam kenyalnya buah dada Rini. "Sulit mbak, Irul coba tarik celananya mbak Rini, Rini tak bisa menoleh, karena buah dadanya terjepit dilubang, dan kepalanya menghadap keatas, "Iya deh rul coba" Irul segera menarik Celana RIni itu, tapi anak sd itu juga membuka resleting celana itu, dan saat ditarik celana itu langsung dilepas oleh Irul. "Mbak, Buah dadanya gak bisa dorong, aku coba lebih keras ya..", "aaahn...iya Egil" Egil dan Uji semakin senang, mereka kini meremas remas buah Dada Rini, juga menekan puting merah muda milik Janda muda itu. "ADuh, malah lepas celananya mbak, aku coba lagi ya..." Uril makin nakal, ia menarik Celana dalam milik Rini, dan kini anak SD itu bisa melihat lubang vagina Rini yang membuatnya merinding ingin segera mencicipi vagina seorang janda. "Aahn...aduh, gimana rul?", "Bentar kak, aku coba tarik bokongnya mbak Rini" Irul makin semangat, ia menangkap bokong montok milik Rini, lalu dua pasang bukit kenyal itu diremas remas, juga ditarik tarik, dan tak lupa ditepuk tepuk. "Masih gak bisa mbak, aku coba cara lain mbak ya" Egil dan Uji malah sekarang menarik narik buah Dada Rini itu, juga putingnya yang mulai mengeras dicubit serta ditarik juga. "Kyaaah...aaahn...oooh...aduh...mmmf" Rini hanya melihat keatas, sambil merasakan tubunya mulai terangsang. Janda muda itu tiba tiba mendesah berat, saat Irul ternyata memasukkan jari jari nya kedalam lubang vaginanya. "Aaaahn! Irul...auuuh", "Aku coba tarik lubang ini aja mbak, mungkin bisa lepas dari lubang itu...hehe" Irul malah menarik narik bibir vagina Rini, juga sesekali memasukkan jarinya kedalam lubang itu serta diobok obok, sambil merasakan tangannya mulai basah karena Lendir dilubang itu.

"Mbak, Gimana kalau... kita minum susunya mbak Rini aja? mungkin nanti buah dadanya bisa mengecil dikit", "Iya mbak, Ini Aku dan Uji udah liat air susu menetes, kita sedot ya...mmm", "Loh, Uji Egil, Aaahn..." Rini kini merasakan putingnya kembali dijilat dan juga dihisap. Uji sudah mulai menikmati puting kiri Rini, dan Egil sudah menghisap puting kanan Rini. Dua anak SD itu sudah asyik merasakan Air susu janda muda. "Slruuup...mm...slruup...mm...slruup", "slruuup...mm...slruup... kita habisin ya mbak, biar bisa dikeluarin buah dadanya...slruup", "Aaahn...ooh..mungkin bisa...ouh...Aaaah!" Rini mengerang hebat, saat kini lubang vaginanya juga ikut dijilat dan dihisap oleh Irul. "mm...cup..mm..slruuup... aku hisap juga ini mbak, mungkin bisa bantuin si Egil dan Uji...mmm" Aaahn...kalian...oooh...semangat sekali...ouuh" Rini merasakan buah dadanya itu kini ditarik tarik, benar saja, Uji dan Egil sedang menarik buah dada Rini dengan tangan tangannya itu, mereka menarik buah dada besar itu kebawah, Uji dan Egil sudah tiduran dilantai, kaki mereka ditahan ditembok, jadi buah dada besar milik Rini itu ditarik kebawah dengan super keras,puting susu milik Rini itu sudah tak henti dihisap oleh Uji dan Egil. "Slruuup...slruup..slruup...mm..slruup...bentar mbak belum bisa dilepas, isinya masih banyak...mm...slruup..slruup", "Aaahn...aah..aah..oooh.." Rini hanya menutup matanya sambil merasakan tubuhnya kini bereaksi karena ulah 3 anak SD itu. "Slruup...mm...slruup...aaah...mbak Rini sabar ya, Egil masih berusaha...slruup..aaah...slruuup" Egil dan Uji masih dengan giatnya menghisap puting Rini itu, air susu janda muda memang sangat nikmat rasanya. mereka tak bisa berhenti mengecap rasa manis serta kenyalnya puting Rini itu. Irul juga masih asyik menghisap dan menjilati dinding vagina Rini. Bermenit menit itu Rini malah ASyik dihisap terus air kewanitaanya, dan asyik digrayangi anak SD.

"Hei hei, kalian ngapain?", Mereka bertiga kaget, mendengar suara pak Yusrin, Uril kemudian masuk kedalam dan menemui dua temannya. 3 Anak SD itu kemudian diajak bicara oleh pak Yusrin. sambil berbisik pak Yusrin berkata, "itu siapa?", "mbak Rini, ituloh yang sering dihisap air susunya sama orang orang", "wah, seru dong", "itu tadi kita jebak pak, jadi sekarang buah dadanya nyangkut, padahal bisa didorong dari dalam, tapi kami mau minum susu dulu, hehe", "sip kalian hebat, kalau gitu... kalian bertiga hisap saja buah dada itu bergantian, saya mau... urus yang belakang", "siap pak, hehe" 3 anak SD itu sekarang mengantri dan mulai bergantian meremas buah dada besar milik Rini, juga menikmati air susu dari puting merah muda itu. "mbak Rini, maaf saya habis keluar" pak Yono sudah ada dibelakang Rini. "Iya pak gak papa...aahn... maaf pak, buah dada saya nyangkut pas masukin jemuran", "oh, tadi memang istri saya lagi keluar, maaf juga ngerepotin, sepertinya mbak Rini butuh bantuan", "Iya pak...Aaahn", "Slruup...slruup..mm cepet pak bantuin mbak Rini", "iya...slruup..slruup...kami udah dari tadi usaha bantuin, hehe...slruup...aaah", anak anak SD itu ikut berbicara, sambil bergantian menghisap air susu dari sumber susu ternikmat itu. "ooh, ya sudah biar saya bantu" pak Yusrin malah melepas celananya, lalu penisnya itu ditempelkan diantara bokong montok Rini, tangan pria itu ditempel dipaha Rini, dan mulai ditarik tarik. Malah sekarang pak Yusrin menggesek penisnya yang mulai tegak diantara bukit ditubuh rini, meski paha mulus Rini itu dielus dan juga ditarik, buah dada Rini juga ditarik dan dihisap terus oleh 3 anak SD itu, Rini malah bergerak maju mundur, tubuhnya malah disantap 4 laki laki. "Aaahn..aaahn..oooh...uuuf", "Aduh sulit mbak, saya mungkin gara gara lubang ini terbuka mbak, harus ditutup dan diisi", "Pak Yusrin, itu kan lubang...Aaahn!" pak Yusrin sudah mulai memasukkan penisnya kelubang vagina Rini, sleeb, penis besar itu mengisi vagina janda muda itu, dan tanpa berargumen pak Yusrin menggerakkan pinggulnya, tangannya juga sibuk memegang paha Rini, dan penis pria itu sudah asyik bergerak maju mundur mengoyak lubang vagina Rini. "Aaahn...ssh..oooh", "slruup..slruup..slruup..", "mm..slruup..mbak Rini kok jadi makin semangat? kalau gini bisa cepet dilepas kok buah dadanya dari lubang ini", "Aaahn...gitu ya? aaahn...aduuh...ouh", "Sluuurp..mm..slruup..aaah, tapi susunya masih banyak ini aku remas terus masih banyak isinya buah dadanya.. slruup" Uril, Uji dan Egil masih sibuk meremas, menarik buah dada Rini juga terus menghisap air susu dari kedua puting merah muda milik Rini, "Slruup...mm..slruup.. sabar ya mbak, kami usahakan cepet...hehe..slruup..aah", "uuh, kalau sambil disodok terus gini, mbak Rini bakal cepet terbebas buah dadanya dari lubang sempit itu" pak Yusrin masih berargumen lagi, memang Rini itu mudah percaya dan sekarang si janda muda itu lagi lagi disetubuhi dan dihisap air susunya. "Aaahn..iya...auuh.. aah..aah... ssh... tolong ya...ooh...mmf" Rini kini tak bisa menolak tubuhnya asyik bergerak maju mundur, buah dadanya ditarik dan putingnya dihisap, dan lubang vaginanya digesek dengan penis pak Yusrin. RIni terus digangbang 4 laki laki itu, menit demi menit.

Pak Yusrin tiba tiba menggesek memek Rini dengan hebat, serta menarik narik tubuh janda muda itu dengan cepat, dan tiba tiba Buah dada Rini yang sedari tadi dihisap air susunya itu sudah terlepas dari lubang sempit ditembok itu. Rini lalu ditarik kebelakang, dan terjungkal, penis pak Yusrin terlepas dari vagina janda muda itu, lalu ternyata, Crooot crooot crooot, Sperma pak Yusrin menyembur keudara, tepat setelah Rini sudah terlepas dari lubang pemerkosaan itu. Setelah itu mereka semua berpakaian kembali, dan Rini menyerahkan surat tadi kepada pak Yusrin,  "pak Ini surat dari pak Tarman", "Oh, oke sip,  terima kasih mbak Rini"," terima kasih juga pak, tadi ngerepotin", "Loh, saya malah seneng bisa...bantuin mbak Rini", "iya mbak, kami bertiga juga sudah kenyang minum susu...eh sudah senang bantuin mbak Rini", "Iya, hehe, terima kasih, permisi..." Rini segera pulang. Pak Yusrin malah bangga 3 anak sd tadi bisa menjebak rini, dan membuatnya bisa menyetubuhi janda muda yang berbuah dada termontok itu. "Kalian hebat, haha", "iya dong pak, anakmu memang hebat" iya, temen kamu juga pinter", "hehe, kami minggu nanti mau kerumah mbak Rini", "wah, mau ngapain?", "kami ajak main bola, tapi, tau deh akhrinya nanti, hehe", "dasar kalian, pastikan berhasil ya, haha" mereka malah bersiasat buruk, memang Rini yang polos dan begitu menggairahkan itu sudah jadi idola untuk disetubuhi dan diminum air susunya.

Part 4: Klik Disini 

4 comments: