Wednesday

Cerita seks: Ngeseks Dengan Dua Mahasiswi


Hari itu Lino berangkat sekolah dengan tenang, saat belajar, sampai pulang sekolah pun ia tetap tenang saja. Anak SMP itu sudah merasa hidupnya cukup beruntung, dihari yang telah lalu ia sudah mendapat kesempatan bersetubuh dengan Tesa dan juga Rahma, mahasiswi yang cantik nan mempesona itu. Hari itu sepulang sekolah, Lino tidak terlihat sibuk, ia memilih mengganti bajunya, lalu bersantai dirumah. "No, tumben gak pergi main", "iya yah, pengen santai dulu", "udah bosen main game ya?", "gak yah, ntar juga main lagi" Lino duduk diruang keluarga bersama ayahnya menonton televisi. beberapa menit kemudian, terdengar pintu rumahnya diketuk, Lino kemudian pergi membuka pintu. Setelah membuka pintu, ternyata bidadari idamannya yang muncul, si Tesa mahasiswi mempesona itu. "Hai Lino...", "m..mbak Tesa, tumben mampir...", "loh, gak boleh ya? kalo gak boleh aku balik aja deh...", "eh, bukan gitu mbak... Lino kangen...hehe", "huuh, kamu ini,hehe" Lino melihat senyum manis Tesa itu lagi. Si cantik itu memakai tanktop Hijau, dengan celana pendek, membuat Lino kembali merasa sangat beruntung. "m... masuk dulu mbak" Lino lalu mengajak Tesa masuk kerumahnya itu. "Siang pak...", "eh, mbak Tesa" Ayahnya Lino juga ikut kaget, siang bolong ada bidadari mampir kerumahnya. "permisi pak, m... saya mau minta tolong boleh?", "boleh, ada yang bisa dibantu?", "m... gini pak, Dikontrakan saya airnya mati, mungkin bapak bisa...", "bisa bisa, biar saya cek sekarang...", "wah, jadi ngerepotin, maaf ya pak", "ooh, gak papa, udah biasa...", "n...anu pak, itu dikontrakan ada Rahma, silahkan kesana duluan pak, saya mau numpang kekamar mandi", "oh iya, disana kan airnya mati, ya sudah saya kesana dulu" Ayahnya Lino itu segera berangkat menuju kekontrakan Tesa dan Rahma itu.

Tesa segera pergi kekamar mandi, setelah selesai, mahasiswi itu menemui Lino yang duduk diruang keluarga, "Lino...", "iya mbak Tesa?", "maaf ya kemarin kemarin aku gak ada dikontrakan pas kamu mampir", "gk papa kok mbak, ada mbak Rahma...", "hayo... habis ngapain sama si Rahma?" Tesa dengan centilnya bertanya pada Lino, "eh, mm... itu ya... hmmm", "ih pake mikir, gitu ya... aku gak ada... main sama Rahma...", "aduh, gak gitu mbak... kan mbak Rahma yang..mmf!" Lino tiba tiba disambut ciuman dari bibir Tesa itu, ia harus merasakan nikmatnya cumbuan mahasiswi cantik itu.
"mm... cup... aahm.. mm... asyik mana sih no?", "m...cup...asyik gimana mbak?", "hmm... mainnya enak sama aku atau sama Rahma?", "ya... sama mbak Tesa dong...", "beneran? hehe... cup..mm...mmmaah...mmm" Lino kini harus menikmati cumbuan maut Tesa itu, perempuan mulus nan mempesona itu tak pelak rindu bercinta dengan Lino. Lidah mereka tiba tiba sudah kembali beradu, mengalirkan cairan percumbuan. Lino tanpa ragu mulai menggerakkan tangannya, menangkap buah dada montok Tesa dari luar tanktop hijaunya. "mm...cup..mm...aaahn...mm", "mm...cup... aahm...mmh...cup...mm" cumbuan mereka sangat romantis, Lino juga mencium leher dan bahu ditubuh mulus Tesa itu, entah dari mana Lino bisa semahir itu. "mm... cup... aahm... udah no..." Tesa menghentikan cumbuannya, juga menghentikan tangan Lino yang sedari tadi meremas buah dada montok mahasiswi cantik itu. "hehe, iya mbak", "heran deh, kamu pinter banget begituan", "hehe, gak tau mbak, lawan mainnya cantik soalnya...", "iya dong, hehe, Eh, ayo kekontrakan No", "eh.. ayo deh" Lino lau diajak pergi kekontrakan Tesa itu.

"Ini sudah bisa mbak", "waah, makasih pak..." Rahma tampak sedang sibuk menemani ayahnya Lino itu, dan sepertinya air dikontrakan itu sudah bisa dinikmati lagi. "wah, makasih pak..", tak lama Tesa dan Lino sudah datang "eh, Tesa, Lino, untuk sementara ini sudah  bisa dipakai airnya... ", "m... ini pak, ada sesuatu, sebagai tanda terima kasih..."Rahma memberikan sebuah bingkisan pada AYahnya Lino itu. "wah, terima kasih mbak", "sama sama pak, m... pak, kalau lino hari ini disini dulu gak papa kan pak?", "oh, gak papa sih, memang ada apa?", "itu pak, leptop kami ada yang error, kemarin udah sempet dibenerin sama si Lino...", "iya pak, mungkin kalau dibenerin lagi, leptopnya bisa baikan lagi...", "oh, tepat kalau Lino yang mengurus soal yang begituan, ya sudah, kamu bantu mereka ya no", "Siap yah, hehe", "ya sudah, saya balik dulu...", "Iya pak, terima kasih..." Ayahnya Lino itu kemudian segera keluar dan kembali kerumah.

Tesa, Rahma dan Lino lalu pergi kekamar. "Udah bisa beneran ma?", "udah kok Tes, siip", "m... mbak, leptopnya kenapa ya?", "gak papa kok no", "m... kan tadi katanya ada yang error?", "ngeles aja no, kalau gak mau disini boleh pulang deh no...", "eh, m... gak gitu mbak, m... tumben gak ada yang keluar?", "hehe, kami emang udah sepakat no..." Tesa dan Rahma saling pandang, lalu mereka menarik Lino, mendorongnya keatas kasur. dua mahasiswi itu lalu melepas baju yang mereka pakai, secara langsung membuat Lino kaget dan terpukau, penis anak SMP itu beranjak dari tidurnya dan kini mulai tegang lagi. Tubuh mulus nan montok milik Tesa dan Rahma membuat Lino terangsang, sungguh seperti bidadari. Buah dada dua bidadari itu sudah dikenali oleh Lino, sungguh montok dan menggiurkan. Tesa dan Rahma lalu mendekati Lino, "No, gedean mana coba?", "punyaku kan no ya?", "mm... gimana ya?" Diatas kasur itu, Lino bukan bingung mengukur perbedaanya, tapi bingung ingin segera melahap benda benda kenyal itu. puting yang menggoda dibuah dada mereka sungguh membuat Lino brigidik ingin memilin benda nikmat itu. "ayo no... mana yang lebih gede?" Tesa mengambil tangan Kiri Lino dan menempelkannya dibuah dada montoknya. "eh, punyaku kan no yang gede" Rahma menarik tangan kanan Lino, lalu buah dada kenyalnya itu ditempelkan. Kini Lino bingung berat, dua bidadari itu minta untuk dibandingkan, padahal Lino sungguh menyukai keduanya. Lino lalu tanpa sadar sudah mulai meremas buah dada mereka berdua, diremasnya dengan nikmat, digoyang goyang, sambil ditabrakan ketengah. "mm... kayaknya sama deh...", "kok sama no?", "gedean punyaku ah..." Lino jadi makin terangsang, anak SMP itu mencubit puting dua mahasiswi itu, lalu diputar dan ditarik tarik. "aaahn..no..", "ooh...mmf.." Lino menarik puting mereka kekanan dan kekiri, buah dada mereka jadi ikut bergoyang dan bertabrakan, Lino tak bisa membayangkan bagaimana hari itu akan terjadi, disaat dirinya menikmati sensasi meremas buah dada montok dan memainkan puting dua bidadari sekaligus.

"aaahn...hmmf... montokan punyaku kan no..", "ooh... gak deh, punyaku lebih kenyal...ouh", "sama kok, sama sama montok dan kenyal, mungkin perlu dicek lagi deh..." Lino menabrakan puting kiri Tesa dengan puting kanan Rahma, lalu dua benda kenyal itu dimasukkan kemulut anak SMP itu. Segera Lino beraksi, puting puting itu dikenyot dengan asyik, juga dijilati dengan nikmat. Tesa dan Rahma jadi terangsang, mereka ikut meremas buah dadanya masing masing. "aaahn...hmm", "ooh...ssh...mmf", "mm...cup...mmf...ahmm...ommf..." Lino dengan liar menarik dua puting mahasiswi cantik itu kekanan dan kekiri, buah dada mereka ikut tertarik, memberikan sensasi luar biasa menggiarahkan. Lino suka sekali mengecap puting kenyal milik dua bidadari yang lebih tua darinya itu, "m..cup..mm...ommh...mm...cup..mmm", "aahn... Lino, geli banget...ohh", "kamu emang pinter deh...ssh.. aaahn...", Lino berhenti memainkan kenyalnya gundukan didada dua bidadari itu, anak SMP itu melepas celananya, penis tegaknya itu berdenyut denyut minta dipuaskan. "mungkin kalau digesek kepenisku... nanti bisa tau... mana yang lebih mantap, buah dadanya mbak Tesa atau buah dadanya mbak Rahma, gimana?", "siapa takut.. hehe" Dua mahasiswi itu meraih buah dadanya sendiri, lalu didaratkan disekeliling penis tegak milik Lino. Anak SMp itu kini merasakan penisnya diselubungi daging daging kenyal, yaitu dua pasang buah dada kenyal, yang kini merapat dan memijit penisnya. "oooh.. wow... asyiik",  "nih, pasti tau rasanya... enakan dielus pake punyaku...", "eh yang bener tes, punyaku lebih mantep, liat nih..." Dua mahasiswi itu menggencet buah dada mereka kepenis Lino, lalu tangan mereka sibuk menggerak kan gundukan kenyal itu keatas dan kebawah, Lino benar benar merasa disurga, penisnya dikocok oleh buah dada yang kenyal dan montok itu, anak SMP itu tak bisa menutupi rasa bahagianya. Lino memandangi wajah Tesa dan Rahma, tampak sudah terangsang, mereka sibuk mengadu buah dadanya, memuaskan hasrat seks Lino. "ooh..hmm...uuh", "uuh...asyik juga nih... aahn", "ssh...aaah... nikmat banget, mbak Tesa dan mbak Rahma... ooh... sama sama hebat...oooh" mendengar pujian Lino, dua bidadari itu makin semangat, buah dada mereka digencet dengan hebat, penis tegak lino tenggelam dalam kekenyalan gundukan nikmat itu, mereka berdua menggeesek penis lino dengan hebat, membuat Lino sungguh tak kuasa menahan kenikmatan menit demi menit. "aduh..ooh...aku mau..mmh!" Crooot croot crooot, Sperma lino menyembur dari penisnya, dari atas jatuh menetes diatas dua pasang buah dada yang menghimpit penis anak SMP itu.

"mmh... lega banget..uuh", "aah...mmh...gimana no?", "uuh.. hebatan siapa?", "hebat semua... coba, kalau kalian tanding sendiri deh, mana yang lebih hebat, gencetin aja buah dada kalian", "wah... itu bagus tuh..." Tesa dan Rahma tersenyum, Tesa sudah dirobohkan oleh Rahma, lalu ditindih tubuh temannya itu. Buah dada mereka masih dilumuri sperma Lino, tapi kini sudah kembali bertabrakan, saling gencet dengan nakal. "Ayo Tes, aku pasti lebih hebat...oooh", "gak bisa ma... aku lebih handal...auuh" Tesa dan Rahma berpelukan dengan erat, buah dada mereka kini bergoyang dengan liar, puting mereka saling tabrak. Rahma tampak mendorong tubuhnya naik turun, membuat buah dadanya menggoyang buah dada milik Tesa. Tak mau kalah Tesa ikut bergoyang, kini puting mereka yang mengeras menusuk nusuk buah dada mereka, membuat dua mahasiswi itu mendesah keenakan. "aahn..aahn..ooh", ouh...ssh..mm..aaahn" Lino sudah bisa menyadari penisnya tegak kembali, karena ia melihat Tesa dan Rahma beradu buah dada, sungguh pemandangan luar biasa. "hmm...Asyik banget Tes, gak dari dulu kita main gini...cup...mmm" Rahma mencium bibir Tesa, tak mau kalah Tesa membalas ciuman Rahma. Lino tak bisa menutupi kebahagiaannya, melihat dua bidadarinya itu sibuk saling bercumbu dan beradu kenikmatan, anak SMP itu siap untuk ambil andil.

Lino mendekati dua mahasiswi yang sibuk bergoyang dan saling bercumbu itu. Lino melepas celana mereka berdua, juga melepas celana dalamnya. "Coba... lubang mainnya dilombain juga deh...", "aahn... iya no..ooh", "mmaah!... ooh... gitu ya...ooh" Tesa dan Rahma selangkangannya terbuka, lalu mereka berdua saling menggesek lubang vagina lawannya dengan tangan mereka, Lino tak kuasa untuk menyembunyikan kemenangannya, melihat langsung dua vagina diobok obok dan digesek dengan nakal. Lino bangga, bisa memastikan dua mahasiswi cantik itu masturbasi bersama. Menit demi menit Lino menonton mereka beradu buah dada juga saling gesek vagina, "ooh..aah..hmm hmmf..", "ouh.. aku gak kuat tes...", "kyaah...aku juga.. oooh" Spluurt Spluuurt, Lino benar benar kagum, dua mahasiswi itu klimaks bersamaan, cairan masturbasi mengalir keluar dari kedua lubang vagina mereka, Rahma lalu roboh disebelah kanan Tesa. Lino lalu melihat dua mahasiswi itu tampak menggelinjang tubuhnya, setelah masturbasi, pengalaman yang luar biasa. Beberapa saat setelah itu, Lino melihat dua tubuh montok sudah basah dan berkeringat, kini ia siap memanaskan suasana. Lino mendekati Tesa yang merebahkan tubuhnya itu, ia langsung mendaratkan tubuhnya diatas Tesa, sambil mengelus rambut panjang perempuan cantik itu. "Mbak Tesa hebat deh, main sama aku atau sama mbak Rahma bisa sehandal itu...", "ooh..hmm... makasih no...", "aku masukin penisku kedalem situ boleh kan mbak Tesa?", "yang mana no? aaah! no!" Lino mencoba memasukkan penisnya kedalam lubang pantat milik Tesa itu, "kenapa mbak, belum pernah dimasukin ya?", "auh..no... iya belum...hnnnh... aaah!" Lino memasukan penisnya dengan perlahan, dan kemudian merasakan sensasi sempitnya lubang itu. tak mau menunggu, ia segera menggerakkan penisnya maju mundur dengan asyik. "ooh...wow...sempit sekali... nikmat banget... ooh", "hnn..aah...no..ouh..sh..aahn..." Lino dengan asyik menyetubuhi Tesa, memang sungguh ia beruntung. penetrasinya ke lubang pantat milik Tesa itu cukup nikmat, karena baru pertama kali dimasuki, Tesa tampak sungguh kuawalahan dengan tusukan Lino yang menakjubkan, "aahn...oh...gila no...oooh... aaahn!" Lino beberapa menit itu mengoyak lubang pantat Tesa dengan asyiknya.

Rahma yang sudah menunggu itu sudah kesal, ia tarik  lino, penis anak SMP itu tercabut dari lubang pantat Tesa, lalu Lino dirobohkan kekasur. "gantian dong Lino hebaat... aku juga mau ditusuk tusuk...", "hehe, iya deh mbak Rahma" Kini rahma memilih yang beraksi, mahasiswi itu memasukkan penis Lino kedalam vaginanya, lalu ia sendiri yang akan bergoyang dan melompat diatas batang kemaluan Lino itu, "oooh... ini nih yang asyik...uuuh" Dengan segera Rahma melompat lompat diatas penis Lino, buah dadanya terpental kemana mana, membuat pandangan Lino makin menggairahkan. Tesa tadi yang sempat kualahan, kin bangkit, lalu mendekati Lino. "Lino.. tadi belum selesai, sebagai gantinya, jilatin punyaku ya..", "ooh..hmmh... siap bidadari... sini sini..." Tesa berdiri didepan wajah Lino, lalu mendaratkan vaginanya dimulut anak SMP itu. Lino mencium betapa semerbaknya bau vagina Tesa itu. Lalu segera lidahnya dimasukkan, dan mulaib bergerak dengan geliat hebat mencicipi basahnya vagina Tesa. "nnhaaah...wow...geli geli nikmat no..ouh", "hhn...aahn... dasar Tesa... sini...cup..mmm" Rahma mencium Tesa itu, sambil terus melompat Asyik diatas penis tegak Lino. Persetubuhan Threesome itu sungguh menggairahkan. Lino tak pernah berfikir akan bersetubuh dengan dua bidadari cantik nan montok itu sekaligus. Lino kini mencoba membantu Rahma, dengan sedikit menaik turunkan pinggulnya, dan penisnya bisa ikut beraksi menusuk vagina basah milik Rahma. Lino juga tak henti mengoral vagina Tesa, sambil dijilat dengan asyik, cairan cinta dalam vagina itu tanpa henti diminum oleh Lino. "aaahn..cup..mmh...oh... cup..mm", "aahn.. aahn..cup ..ooh.. mm" ," mm ...slruup ...mm...kalian terhebat..ooh...mm..." Tesa dan Rahma jadi sangat senang, entah kenapa, mereka bisa dengan asyik berkolaborasi bersetubuh dengan Lino yang memang hebat itu. Lino tak bisa mengungkapkan rasa nikmat yang ia rasakan sekarang, rasa cairan divagina Tesa, juga nikmatnya menusuk Vagina Rahma. Persetubuhan nikmat itu berjalan menit demi menit, hasrat seks mereka semua tersampaikan.

"oooh...mm...sluup... mbak Rahma... aku mau keluar..." Rahma dan Tesa lalu berdiri, dan berpindah, mereka berdua langsung mendekatkan kepalanya didepan penis Lino itu. "ayo no dikeluarin, kasih aku sini sperma mu", "aku aja no....aah", "ooh, ini untuk kalian berdua, bidadariku... oooh!" Crooot croot crot crooot Sperma menyembur luar biasa banyak dari penis Lino itu, membasahi wajah Tesa dan Rahma, juga mengisi mulut mereka. Lino sangat bahagia, saat melihat Tesa dan Rahma sibuk menjilati wajah temannya, untuk membersihkan sperma dari hasil persetubuhan mereka bertiga. Lino sungguh bahagia, ia sangat bangga sudah menyetubuhi dua perempuan terhebat yang pernah ia kenal. Tesa dan Rahma lalu tiduran disebelah Lino, mereka lalu memandangi anak SMP itu. "Linooo...", "Lino linoo...hehe", "m... makasih ya... mbak Tesa, mbak Rahma...", "kamu dong yang harusnya dapet terima kasih", "iya bener, hehe, makasih Lino..." Tesa dan Rahma memeluk Lino, penuh kehangatan, membuat anak SMP itu berlinang air mata, air mata bahagia.

"Eh, Lino kok nangis sih?", "iya, jangan nangis dong", "hiks... aku bahagia banget, bisa ketemu kalian berdua...", "hehe...udah cup... kalau nangis lagi aku emut loh... eh gak mau berhenti... ya udah..uuumm" Rahma tiba tiba langsung memasukan penis Lino kedalam mulutnya, dan diemut dengan penuh cinta. "Duh, dasar Rahma, udah deh Lino sayang... aku cium loh... cup...cup..cup" Tesa dengan liar menciumi tubuh Lino. Lino tak tau lagi harus mengekspresikan rasa bahagianya seperti apa, ia memang sungguh beruntung. "eeh... mbak mbak yang cantik... masih mau lagi ya?", "mmm...mm.... iya deh yuk", "cup..cup...cup... kamu kuat gak no?", "buat kakak kakak yang cantik dan mempesona, pasti aku kuat", "ya udah, ayo deh, hehehe..." Tesa dan Rahma dengan rela mulai kembali minta disetubuhi. Lino segera siap memuaskan hasrat seks mereka berdua.

hari hari di kehidupan Lino kini jadi makin indah, anak SMP itu sudah hampir tidak pernah main game lagi, karena sibuk memuaskan hasrat seks Tesa dan Rahma, Lino tak perlu meminta, Tubuh mulus, buah dada montok, dan vagina nikmat, tak perlu dicari oleh Lino, sudah ada dan tinggal dinikmati. Tesa dan Rahma sesekali pasti meminta dirinya untuk datang, dan saling berbagi kepuasan. Lino percaya Tesa dan Rahma memang ditakdirkan untuk menyempurnakan hidupnya yang semakin indah itu.

1 comment: