Friday

Cerita seks: Rini Idola Desa part4

Setelah seminggu bekerja, Rini minggu Pagi itu sudah bersama pak Yono, pak Yono sekarang sudah mulai memijat buah dada Rini itu, “wah, buah dadanya mbak Rini jadi gede begini ya…”, “iya tuh pak, tiap hari dikeluarkan air susunya terus…”, “hmm, ini keluar mbak, saya minum ya, sudah haus..mmm”, “auuh…silahkan pak..mmf”, “Slruup…slruup..slruup…aah” Pagi pagi Rini sudah menuruti kemauan Pak yono itu, buah dadanya harus kembali dihisap air susunya. Buah dada montok itu ditepuk dan diremas remas tangan pak Yono, dan mulut pria itu masih sibuk menghisap puting merah muda milik Rini, “Slruup…slruup… isinya juga makin banyak buah dadanya mbak Rini…slruup”, “Aaahn…iya pak”. Setelah puluhan menit meminum segarnya air susu milik Rini, pak Yono tampak sudah puas. “Mbak, ini sudah selesai pijatnya, sekaligus tadi saya minum susunya mbak Rini”, “ooh…mmf… iya pak, terima kasih pak” Pak Yono lalu berpamitan dan meninggalkan Rini. Rini memakai kaos lagi, kemudian beristirahat sebentar.
Siang itu dirumahnya, Rini Baru saja selesai makan siang, dan Setengah jam kemudian, Uji datang kerumah itu, anak SD kelas 6 itu membawa sebuah bola. "Pagi mbak Rini", "Pagi dek, tumben mampir", "mbak, Ayo main bola bareng aku dan teman teman", "wah, main dimana?", "itu dilapangan dibelakang rumahnya Egil", "ooh, temenmu ada berapa disana?", "ada delapan, mau main kurang satu pemain", "ooh, ya udah, aku ikut main yaa", "Yeey, yuk mbak..." Uji dengan senang mengajak Rini yang memakai kaos dan celana pendek itu kelapangan.
Setelah tiba dilapangan, Rini melihat lapangan itu ternyata tersembunyi dibelakang rumah rumah, dan tampak jauh dari keramaian. "halo mbak Rini..." Uril menyambut Rini yang menggairahkan itu, "halo, wah, udah nunggu ya?" Uril, Egil dan Uji sudah tersenyum, dan 6 temannya yang lain itu kaget setengah senang melihat betapa besarnya buah dada Rini itu, apa lagi dari kaos itu terpampang gunung terindah yang mereka pernah lihat, paha mulus janda muda itu juga membuat mereka tertarik. "Ayo mbak kita segera MAIN, Egil udah gak sabar...", "Ayo ayo" Segera 9 anak SD itu bersama Rini dilapangan. Tak lama kemudian, 9 anak SD itu lalu melepas bajunya, kini mereka hanya memakai celana pendek. "Mbak Rini, ikut timnya Uril ya, itu kurang satu", "Oke dek...", "mbak Rini, ikutan buka baju dong, kami semua udah gak pake baju loh, biar sama...", "oh, bener kamu ji…" Rini malah melepas kaos dan bhnya itu, dan lagi lagi buah dada montoknya itu berayun dan terpampang jelas dimata anak SD, 6 anak anak SD yang baru melihat buah dada montok milik Rini itu melongo berat, mereka heran kenapa Rini begitu lugu, dan buah dada besar berputing merah muda itu membuat mereka terangsang.

Segera mereka mulai bermain bola. Bukannya main dengan seru, Rini malah terus dilihati, apalagi saat si cantik itu berlari, buah dadanya bergoyang kesegala arah, kenyalnya buah dada itu terlihat, bola saja kalah menarik dimata mereka. Tim Uril membiarkan Rini membawa bola, dan nyatanya timnya Uji dan Egil bukan sibuk merebut bola, tapi malah sibuk menyenggol Tubuh Rini sambil melihati bola saja, tangan tangan mereka terus menyenggol dan meyentuh tubuh dan buah dada montok milik Rini itu. "Goool yeey" Rini mengangkat tangannya tinggi tinggi saat ia mencetak gol, 9 anak SD itu malah tersenyum senang, melihat buah dada montok itu tak berhenti bergerak, juga ketiak mulus milik Rini itu makin membuat anak anak SD itu terangsang. Permainan sepak bola berlanjut, namun anak anak SD itu bukan semangat merebut bola, tapi berebut menyenggol Rini, janda muda itu kini berkeringat dan tubuhnya jadi basah, nyatanya 9 anak SD itu sudah tegak penisnya, celana mereka tak bisa menutupi hasrat mereka. "Gool lagi wah, kalian kok celananya jadi gitu?", "laki laki kalau bersemangat penisnya ikut berdiri mbak", "wah, bagus kalau kalian bersemangat", Uril berbisik pada Uji, lalu mereka menyebar bisikan itu kelainnya, segera saja 9 anak SD itu malah melepas celananya, mereka semua telanjang bulat. Penis penis mereka bervariasi, ada yang sudah disunat ada yang belum, tapi yang jelas penis anak anak SD itu sudah tegak dan berdenyut. "mbak, liat nih kita semangat sekali, mbak Rini semangat juga kan?", "semangat dong, udah ngegolin banyak lagi", "kalau gitu lepas celana juga mbak, biar keliatan semangatnya..", "Oke deh..." Rini lagi lagi menurut, janda muda itu memang polos, ia melepas celana pendek dan juga celana dalamnya, kini janda muda itu telanjang bulat, bukan main senangnya anak anak SD itu. penis mereka jadi berdenyut dan bergerak gerak naik turun, saat mereka memandangi tubuh indah Rini yang telanjang itu. Buah dada montok yang berukuran terbesar, tubuh mulus, serta selangkangan indah, membuat mereka tak kuasa menahan anugerah itu.

Mereka tetap melanjutkan permainan, tapi merubah cara bermainnya, "Mbak Rini, karena terus ngegolin, sekarang mbak Rini melawan kita bersembilan, jadi mbak Rini sendiri", "Wah, boleh tuh", "biar kami bisa MASUKIN, perlu bersembilan mbak", "iya kayaknya, ya udah deh, aku lawan kalian bersembilan" Rini sama sekali tidak risih melihat penis penis anak sd itu tegak dan bergerak gerak. Segera permainan dimulai, Rini menggiring bola, sembilan anak tadi mengeroyok Rini, namun yang mereka lakukan adalah memukul mukulkan penisnya pada tubuh indah Rini itu, tangan tangan mereka juga dengan usil menyenggol dan menyentuh buah dada montok milik Rini itu. Setiap gerakan yang dilakukan Rini, 9 anak sd itu juga terus memuaskan hasratnya. Rini merasakan tubuhnya bukan hanya berkeringat, karena dari penis penis anak sd itu juga menyemburkan cairan bening kearah tubuhnya. "Gool lagi...yeey" Rini lagi lagi mencetak gol, bagaimana tidak, gawang tidak dijaga, dan 9 anak SD itu sibuk mengerumuninya dan juga menyentuh tubuh indahnya. Berkali kali RIni mencetak gol, sampai skor 9-0. Anak anak SD itu sangat senang, mereka hanyat tinggal menyentuh tubuh Rini saja, penis mereka sudah langsung bereaksi dengan sendirinya. "Hehe, wah aku menang besar" Rini terlihat gembira, tapi 9 anak itu lebih gembira, saat melihat buah dada besar Rini, puting merah muda janda muda itu ternyata sudah meneteskan air susu, karena sedari tadi disenggol dan disentuh sentuh.

Tiba tiba Hujan deras menderu, dan mereka kebingungan. "Aduh, ayo cari tempat teduh, mbak Rini ikut ya, ayo kesana" Rini dan 9 anak SD itu sedang dalam kondisi telanjang menuju pinggir lapangan, yang tampak seperti tempat istirahat, teduh tak terkena hujan. Mereka ternyata sudah sejak awal berencana seperti itu, semua pakaian mereka juga pakaian rini dibiarkan ditinggal dilapangan, basah kuyub tak dihiraukan. "Aduh bajunya disana", "udah biar mbak, udah basah", "iya, tapi disini dingin", "Biar anget kita kerumunin aja mbak", “Kalau bareng kan hangat mbak”, "ooh, boleh itu dek" 9 anak SD itu dengan sigap mengerubungi Rini, dan langsung menempelkan penis pensinya disekitar tubuh Rini. Rini sempat bingung, anak anak sd itu penisnya sudah terus mengeluarkan cairan. "mm...masih dingin dek", "mbak Rini aku haus", "saya juga mbak", "Aku juga mbak", "Aduh, minum apa ya?", "minum air hujan bikin sakit mbak, minum susunya mbak Rini aja", "Iya mbak, susunya perempuan kan bikin sehat", "Iya deh, ini putingku juga udah mengeluarkan air susu", Langsung saja 9 anak itu berebut memegang buah dada Rini, buah dada besar itu diremas, dielus,ditarik, dan digoyang goyang oleh 9 anak SD. Uji dan Egil sudah masing masing melumat puting rini yang ternyata sudah mengeras, air susu mulai dihisap dengan nikmat, "mm..cep..mm...Slruuup...slruuup...aaah", "mm...slruup ..slruup... seger mbak, apalagi hujan begini", "Aaahn...ooh...mmmf" Rini jadi mendesah, buah dadanya terus digrayangi anak sd, juga terus dihisap air susunya. Mereka secara bergantian mencicipi air susu janda muda itu dengan senang, Rini hanya bisa menoleh kekanan dan kekiri melihat putingnya itu terus bergoyang juga berpindah dari mulut satu kemulut lainnya. Air susunya tak berhenti dihisap 9 anak SD itu. "Slruup...slruup.. mm..seger mbak", "slruup..slruup ..susunya mbak Rini manis dan enak rasanya..", "slruuup...mm...slruup...bergizi ini mbak", "Aaahn.. ooh..iya..", "gantian dong, hehe, mmm...slruup...slruup..wah, mbak Rini susunya nikmat...slruup...slruup". anak anak SD itu yang tidak dapat giliran juga sibuk mengelus tangan, paha, serta tubuh Rini yang mulus dan aduhai itu. Selangkangannya itu terpampang jelas, saat pahanya itu dibuka lebar lebar. 9 anak SD itu sangat kagum dengan lubang vagina Rini yang terbuka dan tampak sudah basah.  "Mbak Rini tadi menang 9-0 loh", "aahn...iya..ooh", "biar adil, gimana kalau kami satu satu juga ngegolin?", "Aahn...iya sih", "Tapi ngegolinnya masukin penis kami bergantian dilubang ini ya mbak", "mmmf..aahn..ooh...ssh.. iya deh..." Uril sangat pandai, ia segera memulai aksinya. ia melesat kelubang vagina Rini itu, penis anak SD itu dengan mudah tenggelam dalam longgarnya vagina Rini. Segera dengan cepat Uril menggesek penisnya mempenetrasi vagina janda muda itu. sleeb sleb sleeb sleeeb, tanpa menghiraukan yang lain, ia terus mengisi vagina itu. "ooh, mantap mbak, golku juga luar biasa", "Aaahn..ssh...auuh..iya..ooh", "Mbak Rini, aku isi yang mulutnya mbak Rini aja..", "Aaahn...kamu...mmmghf!" mulut RIni itu diisi penis Egil yang sudah puas minum susu. Kini Egil dan Uril sudah melesatkan gol pertama dalam  lubang lubang kenikmatan ditubuh Rini, dan temannya yang lain masih sibuk meremas remas buah dada Rini, dan putingnya lagi lagi disantap habis habisan serta dihisap terus sampai air susu itu seperti dikuras saja.

Setelah mengeluarkan cairan dari penis mereka, Uril dan Egil pun lega, dan temannya yang lain bergantian mengisi vagina dan mulut Rini itu. "aahgn...mm...oofh...mmf!" Desahan Rini itu diganggu oleh penis anak sd dimulutnya itu. "slruup..slruup...besar dan kenyal mbak buah dadanya", "digoyang goyan juga bisa, diremes juga asyik",  "slruup..slruup...aah...gak ada habisnya susunya, sungguh nikmat...slruup", "oooh, lubangnya hangat dan bikin penisku berdenyut penuh kenikmatan mbak", "lidahnya mbak Rini bikin geli penisku dimulutmu ini...wow..." ,"mmfg....oohmm...ouufhg...aaahgfnnn!" Rini masih terus mendesah. Kini janda muda itu diiringi suara hujan, buah dadanya terus diremas, dijilat, ditarik tarik, putingnya juga dihisap terus untuk diminum air susunya, mulut dan vagina janda muda itu juga terus diisi. 9 anak sd itu tanpa ragu bergantian menikmati semua bagian tubuh indah milik Rini, janda muda itu hanya berbaring, sambil merasakan tubuhnya terus digrayangi dan disetubuhi, dan melihat setiap anak asyik menyemburkan cairan cairan terus kearah tubuhnya. sampai sore hujan baru berhenti, dan juga mengakhiri aksi bejat 9 anak sd yang menyetubuhi Rini secara besar besaran itu.

Uril dan teman temannya segera berpakaian, meski pakaiannya basah, begitu juga dengan Rini yang lemes setelah digangbang itu. "Makasih mbak Rini udah mau bermain bersama kami", "Gol golnya mbak Rini hebat, kami juga hebat kan mbak? hehe", "I...iya, makasih juga, tadi nemenin mbak Rini", "Hehe, nanti kalau mau main kita ajak mbak Rini lagi deh", "oh, boleh kok", "Iya, hehe, ya udah mbak mari pulang..." 9 anak itu pulang, begitu juga Rini. Dalam perjalanan pulang, Rini berjalan agak sempoyongan, Bajunya basah kuyub, saat pulang banyak laki laki melirik dirinya, apalagi buah dada montoknya itu terpampang indah. "Mbak Rini, wah saya bantu mbak" Seorang pria membantu Rini dengan menahannya agar tidak jatuh, "Saya bantu juga mbak" satu pria lagi membantunya, "mmf...terima kasih pak.." Rini lalu diantar pulang, dan dibawa masuk kerumahnya. “mbka, pakaiannya dilepas aja, basah semua itu”, “mmf… iya” Rini melepas baju basahnya tadi, dengan bantuan dua pria tadi. "m...mbak Rini, udah selesai, kami bawa kekamar ya" Rini dibopong kekamar, lalu ditidurkan dikasur. dua pria itu melihat RIni sudah telanjang bulat. "M...mbak Rini mau ditemani?", "aduh... jadi ngerepotin..", "loh gak papa mbak, kami siap menemani", "oh, kalau gitu gak papa pak", "kami telanjang juga aja mbak, biar sama sama", "i…iya deh” dua pria itu telanjang bulat, lalu langsung mengambil posisi dikiri dan kanan Rini. Rini yang lemas itu kini digrayangi tangan tangan jahil mereka, dan tenyata janda muda itu tertidur karena lelah. Segera saja dua pria tadi itu mulai menyetubuhi Rini, buah dada montoknya juga kembali diremas hebat dan putingnya dihisap lagi. Rini kini adalah gudang susu serta sumber kepuasan laki laki desanya itu, esok hari pasti Rini akan ditemani pria pria setiap waktu.

Part 5: Klik Disini 

2 comments: