Saturday

Cerita Seks: Teman Ngentot Baru Sarah



Hari itu Sarah sudah ada ditoko pak Harjo, ia kembali membuka sendiri toko itu, tapi pak Harjo hari itu sudah pulang pagi itu. "Sarah...", "iya pak Harjo... baru datang pak?", "iya...hehe..." pak Harjo tampak bersama beberapa orang, yang ternyata adalah keluarganya. "Sarah... lama ya ndak ketemu", "oh iya bu..." ada istrinya pak Harjo, "tambah cantik ya", "ah bisa aja bu", "hehe... eh Nurdin ayo cepet bawa kedalam barangnya", "iya bu" Sarah melihat ada juga si Nurdin, anak dari pak Harjo, sudah smp sekarang. "nah... sarah hari ini libur aja dulu ndak papa, kita ngobrol dulu didalam ya", "oh begitu ya bu... ya sudah kalau begitu" Sarah jadinya diajak kedalam dan ngobrol bersama keluarga pak Harjo. memang istri pak Harjo paling banyak bercerita, sedang pak harjo dan si Nurdin hanya senyam senyum dan ikut ketawa, sembari mereka berdua sesekali melirik Sarah yang menggoda. "...iya jadi si Nurdin biar deket sekolahnya... jadi kami kembali kesini", "hmm, gitu ya bu", "iya... tenang aja nanti kalau perlu saya temenin jaga tokonya...haha", "oh boleh itu bu...hehe..." Sarah senang bila nanti ditemani istri pak Harjo, kalau pak harjo dan nurdin justru sebaliknya. Sarah kemudian berpamitan pulang, ia bisa pulang lebih awal.
Sampai dikostnya, Sarah melihat ada sosok orang yang baru pertama ia lihat dirumah itu. "Eh sarah, tumben...", "iya pak Dirta... dibolehin pulang lebih awal", "pas banget, ini yang kemarin saya bilangin mau kost itu", "ooh...iya iya" Sarah mendekat, dua remaja itu melongo, mereka kaget disamperin bidadari.
"mm... kenalin mbak... saya Raivan", "kalo saya Tedo mbak","iya... salam kenal ya..." Sarah melihat dua remaja itu beda umurnya, tampaknya si Raivan itu sudah Smk, kalau si Tedo masih smp. "nah... saya ajak Raivan kekamarnya, Sarah ajak Tedo kekamarmu ya", "iya pak...", "eh... kekamarnya mbak Sarah?", "iya Tedo, kamu sementara sekamar sama mbak Sarah ya, untuk kamar kostmu sendiri masih diurusin", "ooh...gitu ya... iya gak papa pak" Tedo tampak senang. Sarah mengajak Tedo kekamarnya, memang kamarnya sarah lebih luas dari kamar lain. "Tedo, kamu taruh sebelah sana dulu ya barang barangmu", "oh iya mbak siap" Sarah dan Tedo bersama mengatur kamar itu. Tedo tak bisa berhenti tersenyum, ia terus menyaksikan buah dada Sarah yang bergoyang saat pemiliknya bergerak kesana kemari. "Tedo...", "eh iya mbak?", "kamu masih smp ya?", "iya saya kelas 2 smp", "ooh... kasurnya kira kira cukup ndak buat kita tidur berdua?" Tedo mendengar kata kata Sarah saja serasa sudah melayang, ia tak mampu membayangkan nanti ia tidur bersama cewek montok itu. "c...cukup mbak", "hmm... baguslah kalau gitu" Sarah dan Tedo sempat berbincang sebentar sambil menyelesaikan menata kamar itu. setela usai, Sarah dan Tedo duduk dikasur. "m...maaf ya mbak, jadi ngerepotin", "nggak papa kok, aku malah seneng, jadi ada temannya" Tedo dalam hatinya meleleh, senangnya bukan main anak smp itu. "hehe... iya mbak", "Tedo mau istirahat ya? kamu tidur aja duluan ndak papa", "iya mbak gampang, bentar duduk dulu deh", "hmm... iya udah..." Sarah kemudian mendekati lemari disudut lain kamar, lalu cewek itu malah membuka pakaianya, sampai hanya memakai bh dan celana dalam. "eeh... mbak...", "kenapa Tedo?", "eh... ndak papa kok" Tedo kaget juga senang, Sarah tampaknya tak terganggu sama sekali dengan kehadiran Tedo. Cewek itu mulai mencari pakaian untuj dikenakan, saat Tedo sibuk gelen geleng melihat tubuh mulus Sarah. "mbak Sarah...", "iya Tedo...", "barusan pulang kerja ya?", "iya bener... ", "kerja dimana?", "itu ditoko... deket sini kok..." diajak ngobrol, Sarah malah duduk lagi dikasur, belum ia pakai baju, masih dengan pakaian dalamnya saja, Tedo malah bertanya terus, sarah juga menjawab saja dengan tenang. "...ooh... jadi pak Harjonya dateng bawa keluarganya ya?", "iya, makanya aku pulang cepet", "hm... gitu ya mbak...hehe...", "he'em... Tedo awa apa aja kok banyak?", "iya pakaian yang banyak, seragam juga", "hmm... dimasukin lemari aja beberapa ya...", "hmm, boleh mbak" Tedo jadinya memindahkan beberapa bajunya kelemari dibantu sarah, anak smp itu deg deg an bisa dekat dengan Sarah, ia bisa melihat buah dada besar sarah yang menggantung, juga tubuh mulusnya. "nah udah... eh aku sampe lupa belum pake baju...haha", "hehe... iya..." sarah akhirnya memakai tanktop dan celana pendeknya, tapi Tedo sudah tau kemolekan tubuh cewek itu. "Sarah?", "iya pak Dirta?" pak dirta tampak datang menengok, "udah selesai?", "udah pak", "sip, sini Sarah bantu saya sebentar", "oh iya pak" Sarah malah diaja pergi oleh paj Dirta. Tedo kemudian tak lama didatangi si Raivan. "Do... wah... curang...", "apa sih mas.. emang rejekiku ini...haha...", "kok enak kamu sekamar sama mbak sarah", "hehe... mas Raivan gak boleh iri loh...haha...", "yee... tetangga masa gitu...haha..." Raivan ternyata kerabat dekat Tedo, mereka sebelumnya tinggal dengan saudara, tapi karena suatu hal mereka berdua terpaksa diminta ngekost saja. Tedo dan Raivan berbincang bincang, mereka tak tau apa yang dilakukan sarah.
"bentar pak ya... ", "oh iya ndak papa saya tungguin, hehe...", "kalo meres sendiri emang lama pak", "iya ndak papa kok... apa mau saya bantu? hmm?", "boleh pak", "hehe... iya udah...hehe...", "mmh...aah... nnhh... kalo pak Dirta yang meresin...aahn... keluar banyak ya..." Sarah malah sibuk memerah air susunya, puting susunya sedang pencet dan diurus tangan pak Dirta, iya memang pak Dirta meminta Sarah menyuguhkan susunya untuk dua penghuni kost baru itu. Beberapa saat kemudian Sarah sudah mengisi tiga gelas penuh susunya, "hehe... ini sudah, kamu bawa dua ya, kamu kasih mereka, yang satu buat saya", "iya pak, saya kesana dulu ya..." Sarah memakai tanktopnya lagi, lalu ia bawa dua gelas penuh susu itu kekamarnya. "... iya asli deh... gede banget...eeh... mbak sarah...", "Tedo... Raivan... ini mbak kasih", "wah... makasih mbak", "iya sama sama" dua remaja itu langsung menerima gelas berisi susu itu, "wah... enak pasti ini susunya...mmm", "mm...wah iya enak emang", "baguslah kalau enak, itu susuku", "hmm... mmgh...susunya mbak Sarah?", "iya itu susuku", "w...wah... mm...gleeg..gleeg... pantes enak banget ya" Tedo dan Raivan sampai kalap, mereka habiskan susu dalam gelas itu dengan cepat, mereka sadar mengapa buah dada Sarah begitu besar, memang karena cewek itu bisa menghasilkan air susu yang nikmat. "makasih mbak Sarah", "iya...", "emang mbak sarah... beneran bisa menyusui?", "iya... tadi aku meresnya di dapur dibantu pak Dirta", "ooh... tau gitu disini aja tadi mbak kami yang bantu...eeh..." Raivan sampai keceplosan, "hmm, iya ya... tadi soalnya yang minta pak Dirta... eh aduh...", "kenapa mbak?", "susunya masih keluar lagi... duh..." Tedo dan Raivan tampak senang, Sarah mengeluarkan buah dadanya, ditunjukannya puting susu basahnya. "wah.. masih keluar mbak", "iya ini...", "dikeluarin aja mbak", "tapi aku udah lelah tadi", "ya... biar kami yang meresin...hehe...", "kalian bisa?", "bisa dong!" serentak dua remaja itu menjawab. "ooh iya sudah... aku tiduran aja deh ya...", "iya bener mbak...hehe..." Sarah naik kekasur, lalu ia merebahkan tubuhnya, buah dadanya disuguhkan pada Tedo dan Raivan, "ini dek tolong ya...", "siap mbak...hmm...hehe..." mereka mengelus buah dada besar itu perlahan, lalu tanpa ragu mereka mendekat, mulutnya menyambar puting susu sarah yang kenyal. "umm...mmm...mm...sluurp... wah... mm...mm", "mmm...sluurp...mm..." Raivan dan Tedo tak kesulitan, dihisap sedikit saja air susu sudah keluar, apalagi saat mereka hisap kuat, susu mengalir kemulut mereka, tiap teguk menambah nafsu mereka. "mmh... maaf ya dek jadi ngerepotin, kalian kan lelah baru dateng, habis beres beres juga...", "mm... ndak papa mbak, kami senang bisa bantuin mbak sarah...mmm", "sluurp...mm... iya... mbak sarah sambil istirahat aja...mm", 'hmm...iya..." Tedo dan Raivan seperti kehausan saja, buah dada sarah dipegang dan diremas, puting susunya dikenyot dan ditarik, sambil dihisap terus susunya. Sarah memang tiduran saja, buah dadanya saja yang dipaksa berdiri karena putingnya ditarik keatas saat disedot keluar susunya. Sarah melihat saja, tapi lama kelamaan ia jadi mengantuk, dan benar saja ia tertidur saat buah dadanya masih disantap. "mm...sluurp..mm", "sluurp...mm...eh...Tedo... mbak Sarah lagi tidur...wah bagus deh", "eh... ngapain mas?", "ya sekalian dong... pengen tau semuanya...wah..." Raivan tampak nakal, ia malah membuka semua pakaian ditubuh Sarah, ia kini tertarik dengan bagian bawah tubuh sarah. "mas Raivan nih... aku nyusu aja ah...mm...sluurp...", "iya bener... aku... wah memeknya mbak sarah..." Raivan membuka dua paha sarah agar bisa melihat jelas memek sarah, remaja itu terpukau. "mana mana...", "loh katanya nyusu aja kamu?", "hehe... pengen liat aja mas" Tedo ikut tertarik. Jari nakal Raivan sudah mendekat dan mulai mengelus bagian luar memek sarah, kemudian ia masukan jarinya kedalam lubang itu, "wah... hangat... isinya lembek lembek gimana gitu...", "masa sih mas?", "iya... wah udah lama pengen praktekin", "eh...mas Raivan...wah wah" Tedo geleng geleng saja, saat ia melihat Raivan mendekatkan kepalanya ke selangkangan sarah, anak SMA itu mencoba menjilati memek sarah. "m...mmm...aneh deh... tapi...mmm...boleh juga...mm", "wah... mas Raivan kebanyakan nonton bokep pasti", "mm... kan buat pengetahuan juga... ini kan jadi bisa praktek...mm", "hehe... iya udah aku lanjut nyusu aja..." Tedo dan Raivan sibuk sendiri sendiri, memuaskan nafsu masing masing dengan menikmati tubuh sarah.
Raivan makin terbawa nafsu, lidahnya tak berhenti menjilati lubang vagjna yang mulai basah itu. Tedo diatas sibuk menjilati buah dada sarah juga, kini dua puting susu sarah dipencet terus, air susu menetes keluar membasahi gunung kembar itu, jadinya Tedo merasa tertarik menjilati susu dibuah dada sarah yang kenyal nan besar. dua remaja itu sadar penisnya sudah tegak dicelana, Raivan yang tampak telanjang duluan. "udah ah keburu bangun mbak sarah", "eh...mas Raivan", "udah kamu itu aja ya Tedo", "iya mas...weh mas Raivan semangatnya" Tedo melihat raivan menyiapkan penisnya, digesekan dibibir vagina sarah, "coba ah..mmh...oooh..." Raivan mulai memasukan penisnya yang tegak kevagina Sarah, Sleeb, masuk seluruhnya, terasalah sensasi ternikmat. "gimana mas?", "enak banget do...woh...nih coba aku gesekin...wah...enak" Raivan makin asyik saja, ia gerakan penisnya maju mundur, ia rasakan dengan seksama saat penisnya dipijat dinding vagina sarah. Tak mau diam saja, Tedo ikut telanjang, ia lalu memilih mengambil posisi dibuah dada sarah, ia himpit penis tegaknya diantara buah dada kenyal milik sarah. "mmh...wah...", "ooh... wah Tedo bisa aja tuh... banyak nonton bokep juga kan", "hehe... iya mas... enak juga ya... digesekin disini..." Tedo menahan buah dada sarah ketengah, menjepit penisnya yang bergerak maju mundur. Sarah jadinya digesek dua remaja saat ia tidur. tak berlama lama, Raivan juga ingin mencoba hal baru itu, "Do... kamu mau coba memeknya mbak sarah?", "eh boleh mas", "ya udah kita tuker tugas...hehe..." mereka tukar tugas, kini Raivan yang asyik mengurus buah dada Sarah, sedangkan Tedo masih bersiap menikmati mekek Sarah. Tedo mencoba memasukan penisnya perlahan, bless, ia merasakan juga kenikmatan memek sarah. "wah...uuh", "enak kan do?", "luar biasa...woh...", "haha sip" Tedo tampaknya bisa lebih mudah menggesekan penisnya, memang punya Tedo tak sebesar milik Raivan. Dua remaja itu melanjutkan aksinya saja, tanpa mau berhenti menikmati tubuh sarah. "aah... udah..." Tedo tampak tak kuat, ia sempat menjauh, lalu Croot croot, spermanya menyembur, jatuh disekitar selangkangan sarah. "wah... aku kuat masian...eeh.." Croot croot, Raivan ikut klimaks, ia membasahi wajah sarah. dua remaja itu istirahat sebentar didekat sarah, "huh... lega...", "iya do... udah aku kekamar dulu deh", "iya mas..." Raivan kabur duluan, Tedo kemudian baru sadar gimana kalau sarah bangun. Tedo berpakaian lagi, lalu ia mencoba membersihkan tubuh sarah dan memakaikan celananya. "hmm... Tedo...", "eeh... mbak sarah...", "hmmh... aku ketiduran ya tadi?", "iya mbak...", "hmm... aku kekamar mandi dulu ya...aah...", "eh.. iya mbak" Sarah baru merasa sesuatu karena memeknya masih berdenyut dan basah. Sarah pergi kekamar mandi, Tedo memilih membersihkan kamar itu. Tedo belum tau kapan ia akan dapat kamar kost sendiri, tapi yang jelas ia akan bahagia selama bersama Sarah dalam satu kamar itu.

No comments:

Post a Comment