Saturday

Cerita Seks: Habis Nonton diajak Ngentot

Hari sabtu itu Ifan baru bangun dari tidur siangnya, mahasiswa itu kini bingung harus berbuat apa dihari libur ini. Ifan memilih mandi, lalu setelah itu segera berpakaian biasa. Ifan kemudian menyalakan televisi di rumahnya,  beberapa menit ia sibuk menonton tv, adiknya tampak bersiap untuk pergi keluar, “Kak, aku pergi dulu ya”, “mau kemana dek?”, “ntar malem kan aku nginep dikostan nya temenku”, adik Ifan adalah seorang perempuan yang baru saja kuliah, “Masih semester 1 aja suka nginep dirumah temen”, “Apa sih kak, emang kakak aja yang boleh?” Lalu adiknya itu pergi keluar. Ifan mendengar perkataan adiknya tadi jadi berfikir untuk pergi main ketempat teman kuliahnya saja. Ia segera mengambil hpnya, dan menghubungi beberapa teman laki-lakinya. Ternyata teman-teman kuliahnya sudah pulang kampung, memang Ifan satu satunya penduduk asli daerah tempat kuliahnya itu. Sempat kesal karena teman-temannya tidak ada, ia memilih mengajak keluar teman perempuannya. Meski ia tahu tak akan ada yang mau, ia iseng menghubungi beberapa cewek kenalannya.

Entah hari itu ia beruntung atau apa, Ifan mendapati satu teman perempuannya berkemungkinan bisa diajak keluar. Cewek dengan nama Olivia dikenal Ifan sebagai cewek yang suka keluar dengan temannya ke tempat tempat hiburan dikotanya itu. Olivia mengatakan ia sedang dikostan tanpa ada kegiatan, segera Ifan menuju kostan cewek itu. Beberapa menit kemudian Ifan sudah tiba dikostan Olivia, “Hey Ifan, tumben kok mampir”, Olivia tampak cukup cantik, cewek itu tampak begitu montok.
“Hehe, gini liv, kamu mau gak keluar bareng aku?”, “mmm, keluar kemana fan? Aku lagi nganggur juga sih”, “Terserah kamu deh, tuh kita sama sama nganggur”, “Hehe, nonton aja yuk fan”, “Boleh, ayuk dah”, “Bentar aku ambil barangku dulu ya”.

 Lalu Beberapa menit setelah itu, Oliv sudah berganti pakaian, cewek itu tampak makin cantik dengan T-shirt putih dan hotpants, Ifan hampir tidak pernah melihat Olivia dengan dandanan secantik itu, Entah kenapa buah dadanya kini terlihat jelas begitu besar. “Wah, Tumben liv”, “Napa fan?”, “Kamu kok… cantik banget”, “Ih apa sih, kamu aja yang jarang liat aku begini, hehe” Oliv memang lebih sering memakai jaket dan jeans panjang dikampus, namun kini cewek cantik itu membuat Ifan melongo. “Hey, fan, ayoo, malah melongo…”, “Eh, itu, iya, haha…”, “20 menit lagi filmnya diputar, ayo brangkat” Olivia langsung menaiki motor Ifan, segera mereka berangkat kebioskop.

Sesampainya disana, segera mereka memilih film, “Film yang mana liv”, “Ini dong, bagus nih pasti” Ifan cukup kaget, Olivia memilih film barat menceritakan tentang pasangan seks yang katanya penuh dengan adegan panas dan menggairahkan, tapi Ifan biasa saja, ia sudah sering menonton film yang lebih aktif adegan panasnya. Setelah Memesan tiket, beberapa menit kemudian Ifan dan Olivia mulai memasuki bioskop itu, beberapa saat kemudian film segera diputar. “Fan, jangan tidur loh, filmnya bagus nih” Entah kenapa Olivia sangat antusias melihat film ini. 10 menit film diputar, Ifan merasa biasa saja, perkenalan karakter dan juga bagaimana film itu akan berjalan. 20 menit kemudian, Oliv tampak melongo melihat bagaimana seorang pasangan muda mudi sedang sibuk mencoba bereksperimen menikmati pose dan adegan seks yang cukup menantang, namun tentu Ifan merasa biasa saja. “Liv, serius amat”, “Ssst, ni lagi asyik asyiknya fan” Tampak Oliv mengigit bibir merahnya, Ifan bukannya menonton film, cowok itu malah melihat tubuh Olivia.

Karena memang duduk dikursi paling belakang, Ifan merasa ia bisa menikmati kesempatan untuk melihati tubuh indah Olivia. Ifan suka sekali memperhatikan buah dada besar Oliv. Film itu sedang menampilkan adegan dimana seorang cewek sedang mendesah dan keenakan diraba tubuhnya oleh seorang cowok. Film itu menyorot wajah cewek itu, tapi suaranya seperti sedang diobok obok memeknya oleh cowok di film itu. “Duuh kameranya kok gitu..”, “Napa liv? Pengen tau ya?”, “iya fan, emang ngapain sih tuh?” Tanpa berfikir panjang ifan menempelkan tangannya dipaha Olivia, “ mungkin lagi dielus disini tuh cewek”, “masak fan? Tapi ceweknya teriak sambil mendesah gitu?”. Tanpa peduli penonton lain melihatnya atau tidak, Ifan memasukkan tangan kirinya kedalam hotpants Olivia. “Eh, fan…”, “Napa liv? Itu sedang diginiin ceweknya…”, “m…masak fan?”, “Iya, kamu pasti pengen mendesah, atau pengen teriak?”, “Iya sih fan”, “Udah kamu lanjut nonton, biar sensasinya lebih nikmat biar aku yang atur”, Lalu Oliv kembali menonton film itu, sedang Ifan tetap memasukkan tangan kirinya kedalam hotpants Olivia yang duduk disebelahnya. Jari jari Ifan merasakan ada bulu bulu halus didalam, ia juga merasakan kehangatan tempat jamahannya.

Beberapa menit itu film terus berputar, dengan adegan yang lebih heboh, tentu Ifan masih sibuk mengelus bagian dalam hotpants Olivia. “mmmf…geli fan…”, “Enak tapi kan, apa lagi sambil nonton film” Sampai film itu usai, Ifan baru mengangkat tangannya keluar dari dalam hotpants Olivia. Ifan sadar tangannya basah, pasti karena Olivia mulai terangsang. “duh ,maaf fan, gak kuat tadi”, “gak papa liv, ini bukti kalau kamu menikmati film tadi” Ifan lalu menjilati jarinya dan merasakan rasa cairan ditangannya itu, Olivia sempat bingung. “Jorok deh fan, kok dijilat, itu tadi kan..”, “Ah sudah, yuk keluar” Lalu Ifan dan Olivia meninggalkan Bioskop itu.

Diperjalanan, tampak sekarang Olivia masih penasaran, “Endingnya masak gitu sih, nggantung filmnya…”, “napa liv? Masih penasaran?”, “mm..iya fan” Ifan sudah keluar dari zona terlarang, kini ia berani mencoba merajuk Olivia. “Kalau mau coba, aku temenin deh…”, “mm…Emang kamu mau fan?”, “boleh, mumpung nganggur kan”, “Coba dimana nih fan?” Ifan menepi, lalu menghentikan motornya dipinggir jalan. “Kok berhenti fan, kita…uummm!” Ifan langsung mencium Olivia, cowok itu melumat bibir merah cewek cantik itu. “mm…fan, stop, kok kamu…”, “loh gimana sih liv? Kan difilm tadi kan gini, mereka berani berani aja begituan dipublik”, “Malu lah fan..”, “Ya udah, kamu tapi mau kan? aku ajak ketempat yang lebih privat lagi deh?”, “mm…iya fan, terserah kamu deh” Karena memang terpengaruh film tadi, Olivia menuruti Ifan yang tersenyum nakal itu. Segera ifan menjalankan motornya lagi, sekarang ia malah membawa Olivia kesebuah motel.

“Oliv, kita coba disini aja ya…”, “Wow, bagus tempatnya” Ifan meraih tangan Olivia, lalu mengajaknya masuk kedalam. Setelah memesan kamar, segera mereka menuju tempat bereksperimennya. Olivia lalu duduk diatas kasur, “Gimana nih fan?”, “Menurut kamu gimana?”, “mm..kamu lanjutin yang tadi aja fan, yang…uummm!” Ifan kembali mencium Olivia,namun kini cowok itu lebih ganas. Bukan hanya bercumbu, Lidah Ifan sibuk bergerak dengan nikmatnya didalam mulut Olivia. “mm…mmm…cup…mmm …slruuup… “, “mmm….jadi gini ya fan…mmm…cup…mmm…slruup” Olivia membalas lidah Ifan, kini mereka bercumbu layaknya difilm tadi. Tangan Ifan tidak diam, pelan pelan tangannya membuka kaos putih Olivia, lalu segera mengelus perut mulus cewek itu. “mmm…iya gitu fan..mmm…persis difilm”  Ifan lalu merebahkan tubuh Olivia, sambil terus menciumnya.

Beberapa saat kemudian ia berhenti, Ifan segera berpindah menciumi perut Olivia yang mulus. Lidahnya bergerak menjilati cewek itu, “geli fan, mmmf…kamu kayak udah sering nonton film itu aja” Ifan lalu membuka bh Olivia, segera buah dada montok cewek itu terpampang dimatanya. “liv, bedanya sama difilm tadi tau gak?”, “apa yang beda?”, “buah dada kamu lebih gede, mmm” Ifan melahap buah dada itu, mulutnya sibuk menjilat dan menikmati buah dada kenyal milik Olivia, “uuuhf, iya fan, enak juga yah, mmmf…” tangan Ifan juga sibuk meremas buah dada montok itu. Olivia hanya merem melek dan mendesah menikmati kecupan dan kehebatan Ifan mejelajahi tubuhnya.

“Fan, mmf, tadi difilm itu ceweknya pakai diiket juga loh”, “Aah, jangan deh liv, nanti kamu kesakitan”, “Bener juga, gini juga udah enak fan, mmmf” ifan setelah puas menenggelamkan kepalanya dibuah dada montok Olivia itu kini berpindah memandangi selangkangan Olivia yang basah. “ Udah basah lagi liv? Aku buka ya hotpantsmu”, “mmf…iya fan..” Segera hotpants itu dilepas bersama dengan celana dalamnya. Kini Olivia yang mulus nan montok itu sudah telanjang bulat diatas kasur. Tampak ada bulu bulu halus diatas selangkangan Olivia. “Fan, beneran gak sakit kan ntar?”, “enak kok, hmm, lubangmu ini belum pernah diobok obok kan?”, “Eh, belum pernah dong fan” Bukan main bahagianya Ifan, Cowok itu lalu segera mencupang bibir vagina Olivia. “mmmm…wanginya…menggoda banget liv..mmm…cup” Ifan mencium dan menjilati bibir vagina cewek montok itu. “aaaahn…mmmf…geli fan….sssh”, “cup…mmm… tadi yang kameranya gak diarah kebawah soalnya sedang diginiin ceweknya…mmm…cup” Olivia mengangguk, lalu kembali merem melek dan mendesah menikmati memeknya dioral oleh Ifan.

Ifan lalu memasukkan lidahnya kedalam, segera lidahnya itu bergerak cepat menikmati basahnya dinding vagina Olivia, “ooouh….fan ,mmmf….sssh” tak hanya itu, klistoris yang mencuat divagina Olivia itu diputar dan dipilin oleh Ifan, segera saja Olivia menggelinjang keenakan. Beberapa menit kemudian Ifan merasa cairan mengalir dari lubang itu, ternyata Olivia sudah klimaks. Segera cairan itu diminum habis oleh Ifan. “wuuuh, mmmf… gila fan, seru banget deh…huuuf”, “hehe, masih belum liv, yang laki laki dishoot wajahnya merem melek itu belum dicoba”, “Itu yang laki kenapa ya fan?” Tanpa lama Ifan melepas pakaiannya, segera saja Penis tegaknya mencuat didepan Olivia. “wow, fan, punya mu…”, “Besar kan liv, Ini yang bikin cowok difilm itu merem melek?”, “Emang diapain fan?” Ifan menarik tangan Olivia, lalu ditempelkan dipenis besarnya. “Kamu kocok ya..”, “m…gini fan?” Dengan cepat Olivia menangkap penis tegak itu dan segera mengocoknya dengan hebat.

“buset liv, mantap, uuuh” Ifan merem melek menikmati kocokan hebat Olivia. “Persis difilm tadi ekspresimu fan, kalo lebih cepet gimana fan?” Olivia mempercepat kocokannya, naik turun tangan cewek montok itu mengocok penis Ifan, tentu Ifan tak bisa mengungkapkan kenikmatan yang ia rasakan. Beberapa saat kemudian, cruut cruut, Penis Ifan memuntahkan cairan putih. “oooh, uuuh, Hebat kamu liv”, “Apa nih fan?”, “Kamu jilat dan minum itu cairan putih liv, coba deh” Olivia langsung menelan kepala penis Ifan, dan menyedot cairan putih yang tersisa. Sontak penis yang tadi merunduk sejenak, kini sudah tegak lagi. “mmmphf…udah tegak lagi..mmf”, “Terus emut aja liv, biar tau rasanya kamu..”, “mmf..gini fan…uummpf” Dengan cepat kepala Olivia naik turun mengulum penis Ifan. “oooh, Hebat kamu liv, terusin, uuuh” Makin cepat Olivia menikmati penis besar Ifan dimulutnya. Beberapa saat kemudian Ifan menari kepala Olivia. “Liv, kamu himpit penisku dengan buah dadamu coba”, “Gini fan? Haha, yang keliatan palanya doang nih” Penis Ifan tenggelam dibuah dada besar milik Olivia. “Kamu gesek gesek aja penisku pakai toket mu”, “Gini fan? Haha geli fan..” Tangan Olivia menahan buah dada nya, lalu digesek gesek mengelus dan menjepit penis Ifan, segera saja ifan merasakan kenikmatan luar biasa, apalagi melihat wajah Olivia yang tersenyum menikmati adegan panas itu.

Beberapa saat kemudian, Ifan sudah klimaks lagi. Crooot crooot, Kini spermanya muncrat diatas buah dada Olivia. “Keluar lagi fan, waah”, “uuuh, gila kamu liv, sana kamu tiduran dong” Segera Olivia menurut, cewek itu lalu merebahkan tubuhnya yang basah diatas kasur, sambil menjilati buah dadanya sendiri yang dibasahi air mani. Ifan tak bisa mengungkapkan rasa gembiranya, penisnya yang selalu tegak kembali menandakan bahagia hatinya. “Oliv, kamu canti kbanget sumpah”, “hehe, mm, napa fan?”, “Kamu buka selangkanganmu dong” Segera cewek itu menurut, tampaklah lubang senggama yang diincar Ifan sudah terbuka. Ifan langsung melompat keatas tubuh montok Olivia, “Kamu siap cantik? Biar aku yang beraksi sekarang?”, “ADegan yang terakhir itu ya fan? Wah ayo ayo, hehe” Melihat senyum penasaran diwajah Olivia, Ifan segera menempelkan penisnya bibir vagina Olivia.

“Tadi gak dishoot kan bagian bawahnya?”, “Iya fan, itu penis kamu…Aaaaahn!!” Olivia menjerit keras, sebagian penis Ifan sudah masuk dilubang vaginanya. Ifan merasa betapa sempitnya memek Olivia, cowok itu jadi makin semangat. “keperawananmu buat Aku liv”, “Fan, aaaaaahh!! Sakiit!” Ifan menyodok memek sempit Olivia, segera saja darah mengalir, keperawanan Olivia berhasil diambil Ifan. Penis besarnya merasakan denyut dan hangatnya dinding vagina milik Olivia. “Oooh, mantap sekali liv”, “aaah, aaah, aaah,aaah” Olivia mendesah keras, padahal Ifan masih dengan pelan menggerakkan penisnya dimemek sempit itu. “ Kenapa liv? Habis ini enak kok…” Ifan memeluk erat Tubuh Olivia, buah dada sintal cewek itu membuatnya makin semangat. Penis besar itu kini mulai bergerak lebih cepat, Ifan kini bisa merasakan sensasi yang luar biasa nikmat. Olivia hanya merem dan mendesah keras menikmati sodokan Penis Ifan dimemeknya.

“Gimana cantik, kurang cepat? Atau kurang nikmat?”, “aaah, mmmf, itu, auuuh, enak kok, sssh…oooh!” Mendengar pujian Olivia, Ifan makin cepat saja menyodok memek cewek montok itu. Slub slub slub, penis besar Ifan maju mundur menghajar memek sempit Olivia. Kini Ifan berhasil menyetubuhi cewek cantik itu, tampak diwajah mereka sangat menikmati adegan seks yang menarik itu. Beberapa menit itu Ifan terus menyodok memek Olivia, sampai tak terhitung suara desahan indah dari cewek cantik berbuah dada sintal itu. “Oliv, mmm, cantik, aku mau keluar…”, “oooh, ssshh, keluarin didalem fan, kamu yang terbaik, ooooh!” Crooot crooot croooot Tubuh mereka bergerak seiring keluarnya sperma Ifan didalam memek Olivia. Dalam pelukan hangat, tampak senyum puas diwajah mereka, “Gila fan, seru bangeet, huuh, sampe lemes, haha”, “Kamu memang gak salah pilih film, jadi bisa bereksperimen deh, Nikmat banget kan?”, “hehe, iya fan, makasih ya…”

Setelah itu mereka tertidur dikamar itu, masih telanjang bulat. Saat bangun paginya, Ifan tampak sudah sibuk menjilati tubuh montok Olivia. “mm…pagi fan…”, “pagi cantik, mmm…”, “Masih bereksperimen aja fan? Kamu ini, haha”, “Gimana kalau kita coba dikamar mandi liv?”, “mmm… ayo dah… sambil bersihin diri juga…” Segera mereka berdua pergi kekamar mandi dan sekali lagi bersetubuh dengan senangnya didalam kamar mandi.

Setelah itu pun dalam beberapa kesempatan mereka masih sering bertemu dan bersetubuh. Beberapa bulan kemudian Ifan memberanikan diri menikahi Olivia, ia tak mau kehilangan cewek cantik nan montok berbuah dada besar itu.

1 comment: