Tuesday

Cerita Seks: Cewek telanjang main sama anak SD

Lukman pagi itu sedang menonton tv, anak sd itu sedang asyik menonton film kartun kesukaanya. Minggu itu ia memilih dirumah saja. Beberapa menit ia menikmati film kartun, tiba tiba, listrik dirumahnya mati. “Bu, kok mati lampu?”, “Iya, lagi dibenerin listriknya, kamu nonton dirumah sebelah saja”, “yaaah, iya udah deh” Lukman lalu keluar dari rumahnya yang sedang dibenarkan aliran listriknya itu. Ia menuju rumah tetangganya, yang dihuni oleh keluarga Pak Wisman. Sesampai didepan rumah itu, Lukman memencet bel. Beberapa kali ia memencet bel, dan tak seorang pun keluar. Karena takut film kartunnya habis, ia masuk saja kedalam rumah karena memang tidak dikunci. Saat didalam rumah, tampak tak ada seorang pun. Tak perlu malu Lukman yang masih sd itu langsung saja menyalakan tv, dan melanjutkan menonton film kartun kesukaanya.
Beberapa puluh menit berlalu, dan film kartun kesukaan lukman pun usai jam tayangnya. Lukman yang masih bingung karena rumah tetangganya itu tak tampak pemiliknya, memilih mengecek rumah itu lebih dalam. Saat sampai dikamar pak Wisman, tampak kosong, sepertinya sedang keluar. Selanjutnya tampak sebuah kamar, dan terdengar suara, saat lukman melihat kedalam kamar lain itu, ternyata tampak seorang perempuan telanjang bulat sedang bermain leptop!
“Eh, Lukman, dari tadi ya disitu?”, Lukman baru ingat, pak wisman punya anak perempuan yang sudah remaja bernama Isni. “Eh, ndak mbak, tadi habis nonton tv dibawah”, “ooh, gitu ya”, “mbak Isni kok telanjang?”, “Hehe, lagi pengen aja, kenapa emangnya?” Lukman cukup heran, cewek remaja itu kok telanjang, dan tampak tidak malu dilihati oleh anak laki laki. “apa gak dingin mbak?”, “Nggak kok, udah biasa…” Lukman sempat tertegun melihat tubuh Isni, tampak buah dadanya yang cukup besar itu begitu menarik baginya, juga paha mulus Isni yang menutup selangkangannya. “Mbak, lagi ngerjain apa?”, “ini lagi main aja, kamu mau main ndak?”, “Boleh dong mbak”, “Ya udah, sini, pangku mbak Isni aja…” Lukman sempat malu, namun setelah itu ia sudah ada dipangkuan Isni.
Game dalam leptop itu memang cukup menarik, namun Lukman juga bingung saat punggungnya terasa ada yang mendorong, sepertinya suatu benda yang kenyal. “Mainnya yang bener dong dek, sini deh gantian” Isni merebut kemudi permainan game itu, sedang lukman masih berada dipangkuan Isni. Wajah Isni tepat berada disebelah wajah Lukman, anak sd itu sempat tertegun sambil memandangi wajah cantik itu. Isni sempat menoleh, dan melihat Lukman yang melongo, “Kok melongo, hmm? Cup” Isni mencium pipi Lukman, lalu lanjut bermain game. Anak sd itu masih bingung, entah apa yang membuatnya gelisah. Lukman kembali menonton Isni yang bermain game itu, sambil sesekali sibuk memandangi tubuh perempuan yang lebih tua darinya itu.
“Lukman, pindah yuk, main laptopnya dikasur aja” Isni lalu berpindah kekasur sambil membawa leptopnya.  Perempuan yang telanjang itu merebahkan tubuhnya dikasur, dan menaruh leptopnya diatas buah dada yang indah itu. Lukman masih bingung, entah kenapa ia masih berada dirumah itu meski film kartun kesukaanya sudah selesai. “Lukman, kok bengong, sini, nonton aku main aja” Lukman lalu mendekat, dan merebahkan tubuhnya disebelah Isni. Lukman melihat leptop itu bergoyang goyang, karena berada diatas buah dada  kenyal milik Isni. “mbak, leptopnya goyang terus, mana enak mainnya”, “iya, pegangin dong dek, kamu naik diperu aku situ” Lukman menurut, ia naik keatas perut Isni yang mulus itu, lalu meraih leptop itu. Tangannya memegang bagian atas leptop itu menahan gerakannya. Entah kenapa Lukman merasa burung kecilnya itu tegak didalam celananya.  “Aduh, masih goyang, pegang bawahnya aja dek” Lukman lalu memindahkan tangannya, dan sekarang tangannya memegang bagian kanan dan kiri leptop itu. Lukman merasakan tangannya yang dibawah menyentuh buah dada kenyal milik Isni. Isni tampak tersenyum sambil bermain game, Lukman makin bingung.
“Yee, udah menang banyak nih”, “iya kah? Wah hebat mbak Isni”, “Hehe, leptopnya taruh sana dong, lukman” Lukman memindahkan leptop itu, kini Isni yang telanjang bulat itu telentang diatas kasur dengan begitu menggoda. “Sini dek, main yang lebih asyik”, “Main apa nih mbak?”, “Sini, kamu keatas perutku lagi” Lukman menurut, kembali ia mengambil posisi yang sama. “Terus ngapain mbak?”, “Pegang ini yach” Tangan lukman segera dipandu oleh Isni, dan mendarat dibuah dada sintal milik Isni. “Terus diapain mbak?”, “Tangan kamu puter puter diatas situ ya, coba deh” Lukman menurut lagi, kedua tangannya yang menempel dibuah dada Isni itu kini berputar putar, menggoyang kan benda kenyal nan montok itu. “Pantes leptopnya goyang mbak, ini kenyal begini, kayak jeli”, “mmmf…iya… tuh tau…uuuh” Lukman bingung, kenapa Isni mendesah. Terus saja lukman memutar mutar buah dada Isni, karena penasaran, Lukman menepuk nepuk buah dada itu. “Lucu mbak bunyinya,hehe” Isni makin mendesah, kakinya bergerak gerak. Lukman penasaran kenapa ada benda yang mencuat dan mengeras dibuah dada Isni. “mbak, ini kok keras begini?” Lukman memencet dan memutar mutar puting coklat Isni. “Aaaahn….mmmf… iya, gak papa itu…oooh… puter aja…mmmf” Lukman dengan asyik memencet dan memutar mutar puting Isni, lalu ia teringat kalau itu puting ASI. “Ooh, ini yang bisa keluar air susunya itu ya mbak? Lukman coba ya… mmmf” Isni mendesah keras, perempuan itu sepertinya keenakan setelah buah dadanya dimainkan oleh lukman. Mulut lukman sekarang sudah menyedot nyedot puting Isni.
“Kok gak keluar susunya ya mbak? Kurang keras ya? Mmmf” Lukman menggigit kecil puting coklat Isni. “Aaaahn! Uuuhf….sssh…ooooh” Lukman seperti orang bingung, bergantian ia kenyot puting kanan dan puting kiri di buah dada Isni itu, anak sd itu juga meremas buah dada montok itu. Penis mungil Lukman tampak tegak dalam celana itu juga berdenyut menempel ke perut Isni. “Aduh mbak, Lukman mau pipis”, “Pipis disini aja dek, buka aja, oooh” Lukman menurut, ia membuka celananya, croot, cairan putih menetes dibuah dada Isni. Lukman masih bingung karena yang keluar bukan air kencing. “Kok yang keluar putih ya mbak?” Isni lalu mengangkat Lukman, dan merebahkan tubuh anak sd itu dikasur, langsung saja penis mungil itu dilahap masuk dalam mulutnya. “mbak, kok burung Lukman diemut?” Tanpa menjawab, Isni menjilati burung kecil dalam mulutnya itu dengan hebat, lukman tampak merem melek. Penis Lukman kembali tegak, dan terasa begitu nikmat didalam mulut Isni. “mmm…mmm…slruup…mmm…Lucu ya burung kamu dek..mmm”, “geli mbak, uuuh, mmmf”. Setelah puas menikmati burung mungil milik Lukman, Isni duduk dan membuka selangkangannya.
“Lukman, sini, liat nih, lubang aku..”, “Lubang apa nih mbak? Kok basah dan terbuka?”, “Sini deketan, kamu pegang aja…” Lukman menempelkan jari jarinya keatas bibir vagina Isni, terasa ada bulu bulu halus disekitar lubang itu. “ lucu ya mbak, wah, itu ada apa yang kayak kelereng?” Lukman mencubit klistoris Isni. “Aaaah! Nakal lukman, tau aja sih kamu”, “Maaf mbak, itu nggemesin soalnya”, “Hehe, jilatin sekalian deh lubang aku dek”, “Emang enak ya mbak?”, “Enak, airnya minum sekalian, seger itu” Lukman menurut lagi, Kepalanya melesat keselangkangan Isni. Mulutnya sudah menempel dilubang itu, dan lidahnya masuk kedalam. Lukman langsung menyedot nyedot lubang itu, dan memang ia merasakan air dalam lubang itu cukup berbeda. “mmm…mmm…slruup..mmm… Airnya asem asem gimana gitu…”, “Aaahn, iya terusin dek, kayaknya kamu haus..ooooh” Lukman memang tampak haus sekali, segera saja lidahnya bergerak menjilati dinding vagina Isni, sambil menikmati cairan berlendir dalam lubang itu. Isni merem melek sambil memegangi kakinya, saat lukman sibuk mennggerakkan kepalanya dan menikmati vagina basah Isni.
“Lukman, udah ya, kamu lepas pakaian kamu semua”, “Ngapain mbak?” ,”Udaah, biar cepet selesai permainannya” Lukman melepas pakaiannya. Isni lalu kembali tidur diatas kasur, sambil membuka selangkangannya. “Lukman, burung kamu masih berdiri kan?”, “Iya ini mbak”, “Masukin kelubangku yach”, “Bisa ya mbak?”, “BIsa dong, enak loh ntar” Lukman menurut, dan cepat saja penis mungil Lukman tenggelam dalam memek basah Isni, walau tidak mengisi penuh memek sempit itu. “Aaahn! Geli deh sama burung kecil kamu”, “hangat ya lubangnya mbak Isni”, “Kamu gerakin maju mundur dong dek, uuuh” Lukman menggerakkan penisnya maju mundur dalam lubang itu, tentu adegan persetubuhan yang tidak umum ini jarang terlaksana. Lukman mempercepat gerakan penisnya menusuk memek basah Isni, karena ia merasa burungnya tak begitu sulit untuk bergerak keluar masuk. “Aaaahn…mmmf…uuuh…oooh… terus dek…sssh…ouuh” Lukman memeluk erat tubuh Isni, kepalanya menempel diatas buah dada montok yang bergoyang itu. Penisnya masih bergerak terus, diiringi suara desahan indah Isni dan suara tabrakan tubuh mereka berdua. Lukman tidak sadar sudah menyetubuhi perempuan yang lebih tua darinya, dan tentu saja ia senang senang saja. Beberapa menit Tak berhenti penis Lukman mengobok obok vagina Isni.
“Mbak Isni, Aku mau kencing lagi, auh!” Croot croot croot, Lukman mengisi lubang vagina Isni. SEtelah itu Lukman tergeletak kelelahan disebelah Isni. Isni lalu berdiri, dan Air mani Lukman menetes keluar dari lubang vagina itu, sepertinya keperawanan Isni tidak terambil. “Makasih ya dek, udah mau maen sama mbak Isni”, “Iya mbak, aduh sampe lemes”, “Aduh kaciaan, Sini sini aku peluk…” Isni lalu memeluk erat tubuh Lukman diatas kasur itu. “Seru permainannya mbak, hehe”, “Iya dong, hehe, puting aku emut lagi aja dek, biar kamu cepet tidur juga”. Puting Isni dikenyot Lukman, sambil tampak dalam pelukan itu anak sd yang lelah itu mulai tertidur. Isni tersenyum karena hari itu ia asyik ngeseks dengan anak sd.

2 comments: