Saturday

Cerita seks: Adelia pacar baruku

"Yah, Aji kuliah dulu, pinjem mobilnya ya..", "Hari ini aja ya, Besok udah mau papa pakai lagi", "Siap yah, aku berangkat dulu..." Aji hari itu sudah masuk kemobil ayahnya, dan segera dikemudikan menuju kampusnya. Aji adalah mahasiswa disebuah perguruan Negeri, ia biasanya berangkat dengan motornya, namun hari itu ia ingin mencoba sesekali membawa mobil ayahnya kekampus. Aji memang cukup tampan dan tajir, namun ia tergolong mahasiswa yang mudah bergaul. Setibanya dikampus, Aji segera memarkir mobil itu. Saat turun dari mobilnya, ia sudah disambut oleh teman gengnya, "Woee, mobil sapa tu Ji?", "Mobil gua lah, orang kayaa, hahaha", "Apaan, biasanya pake motor, sekali bawa mobil udah sombong", "Ye maaf, haha", "Ayo ji, udah dateng tuh dosennya", "Yuk cus" Segera Aji bersama teman temannya menuju gedung perkuliahan dan masuk kekelas. Setiba dikelas itu, Aji pagi itu sudah terpana pada seorang mahasiswi yang sangat cantik dan mempesona, bernama Adelia. "Ji, jangan berdiri depan pintu, gue mau masuk neh", "Oh, aduh, sori bro, haha" Segera Aji tersadar dari lamunannya dan masuk kedalam, ia sempat melihat Adelia tersenyum melihat ulahnya tadi.

Aji duduk bersama teman gengnya duduk dikanan bersebrangan dengan Adelia si cantik itu. Meski dosen sudah datang dan mulai memberi materi perkuliahan, Aji masih memandang kearah Adelia, ia memang sudah sering melakukan hal itu dikelas. "Ji, jangan liatin Adelia aja loe, ntar dosennya tau di...", "ssst, udah jangan ganggu.." Aji tak menghiraukan perkataan temannya itu. Aji terlihat begitu terpesona, ternyata Adelia itu memilik postur tubuh yang mempesona, dengan buah dada yang montok. Benar saja, dosen yang sedang memberi materi itu tersadar melihat Aji sedang geleng geleng dan melamun tak memperhatikannya, "Aji! nglamun aja kamu!" Sontak Aji tersadar, "Eh, m...maaf pak", "Sudah sering saya lihat kamu seperti itu, kalau begitu terus, mending kamu keluar", "maaf pak, tidak akan terulang lagi pak" Aji terpaksa mengikuti perkuliahan dengan baik, meski ia benar benar ingin melihat si Cantik Adelia. "Wkwkwk, makan tuh ji, makanya, Adelia jangan diliatin doang, deketin sana", "Hey! itu sebelahnya Aji, mau keluar kamu?", "Eh, enggak pak, maaf", Aji menahan tawanya melihat temannya itu ikut dimarahi. Aji sempat melihat Adelia tersenyum manis kepadanya, membuat mahasiswa itu berbinar binar hatinya.

Setelah perkuliahan selesai, Aji bersama teman gengnya itu kemudian nongkrong didekat mobil milik ayahnya Aji itu. "Bagus mobilnya ji", "Iyalah, aji gituloh...", "Halah, paling juga punya bokap loe", "S..sok tau deh", "Haha, bawa mobil gak bawa cewek ya percuma ji", "Eh jangan salah ntar gue ajak deh Adelia naik mobil gue", "Halaaah, elu mah cemen, beraninya liatin doang", "Berani taruhan deh", "Kalau ente gak berhasil ngajakin Adelia keluar, ente bayar gue 100 Ribu", "Oke, siapa takut, Kalau gue berhasil, elo harus teriak 'Dosen sompak' dikelas", "Kecil itu mah", "Deal ya?", "Oke siapin uang loe, haha" Aji menerima tantangan temannya itu, meski ia tak tau apakah ia berani mendekati Adelia.

Sore itu sebelum pulang kuliah, Aji melihat Adelia sedang berjalan bersama teman perempuannya, Aji kemudian segera masuk kemobilnya, dan menyalakannya. Adelia tampak ditinggal teman perempuannya tadi, melihat kesempatan itu, Aji menjalankan mobilnya, dan berhenti didepan Adelia. Kaca mobilnya diturunkan perlahan, dan ia menyapa Adelia, "H..Hai Adel...", "Hai, Aji..", "m..lagi nungguin siapa nih?", "Nungguin jemputan, tapi kayaknya ayahku telat", "Wah, kasian kamu, mmm... masuk del biar aku anter", "Ah, jadi ngerepotin nih", "Udah gak papa kok, keburu malem loh", "iya deh, makasih ya Ji" Adelia membuka pintu belakang dan masuk kedalam mobil. Meski Aji berharap adelia masuk kemobil dan duduk disebelahnya, ia sudang senang cewek idolanya itu mau menerima ajakannya. "Rumah kamu dimana del?", "Di ************, nanti aku tunjukin deh jalannya", "Oh, oke deh" Aji menjalankan mobilnya lagi, kini ia mulai mengantar Adelia.

Ditengah perjalanan, Aji sesekali melihat ke spion mobil untuk melihat sicantik Adelia, ia memang tidak salah untuk mengidolakan cewek secantik dan semontok itu. "Ji, mobil kamu ya?", "Eh, i..iya del, kenapa?", "Tumben, biasanya bawa motor", "Ya... biasanya mobilku.. dipakai mama, tapi sekarang mama udah ada mobil sendiri", "Wah, tajir dong keluargamu..", "Ah, biasa aja" Aji sempat merasa senang karena dipuji oleh Adelia, meski tahu ia berbohong pada mahasiswi cantik itu. "Jarang banget deh ji kita ngomong bareng gini" Deeer, Aji sempat kaget mendengar kata kata itu, "Iya del, kan aku biasanya dikelas sama temen temenku itu", "iya sih, ini baru pertama kita ngomong berdua aja" Dooor, makin pecah fikiran Aji. "Iya, hehe, Del, kamu kok dijemput ayahmu?", "Iya, emang kenapa?", "mmm...terus pacar kamu...", "Pacar yang mana ji? ah jangan ngarang kamu" Aji tak bisa menyembunyikan senyumnya, setelah mengetahui Adelia sedang sendiri. Setelah beberapa menit perjalanan, Aji sudah sampai didepan rumah Adelia. "Aku turun ya ji", Adelia kemudian turun dari mobil, Aji hampir lupa untuk mengajak Adelia keluar bersamanya. "Eh, Del, anu...", "Ada apa ji?", "mmm... kan kita jarang ngomong bareng nih.. gimana kalau... kita keluar bareng aja ntar", "Jadi aku diajak nge-date nih? haha, boleh boleh, kamu bbm aja, ntar kapan kita omongin deh", Mendengar kata nge-date, Aji serasa melayang kelangit, "Haha, bisa aja del, oke deh..", "hehe, sip, tengkyu ji.." Senyum manis Adelia itu kemudian segera pergi. Aji kemudian segera pulang membawa mobilnya.

Aji segera menanyakan Adelia kapan bisa bertemu melalui bbm, dan setelah itu mereka akhirnya menemukan hari yang tepat, sepulang kuliah di hari kamis nanti. Aji juga mulai berani bercakap cakap dengan Adelia melalui bbm itu. Sebelum hari kamis itu, Aji meminta ijin pada orang tuanya. "pa, kamis aku bawa mobil ayah lagi yaaa", "Aduh aduh, emang buat apa ji? motor mu kan ada?", "Ayo lah ya, sekali ini deh, pliis", "ya udah, jangan dibuat yang aneh aneh" Aji sudah mendapat ijin, ia senang sekali. Lalu tepat hari kamis itu, ia sudah membawa mobil ayahnya itu kembali kekampus. Saat kuliah berlangsung, Aji ingat akan tantangan yang diberikan oleh temannya. "Hei, mau tau Adelia mau apa nggak gue ajak keluar?", "Pasti gak mau kan?" Aji mengeluarkan hpnya, dan ia menunjukan percakapannya dengan Adelia pada temannya itu, "niiih, Adelia mau gua ajak keluar, hihii", "Pake ilmu apaan loe? curang nih!", "Udah, cepet teriak!", "malu gua ji", "kalau gak mau gua ambil uang loe aja ya", "Aduh, ya udah, DOSEN SOMPLAAK!" Tiba tiba temannya itu berteriak, dosen dikelas itu seketika marah. "Hey kamu! apa maksud kamu hah?! sini!" Aji melihat temannya itu ditarik keluar oleh dosennya, Aji malah tertawa terbahak bahak.

Setelah perkuliahan usai, Aji sudah disambut Adelia. "Aji, jadi gak?" Aji tiba tiba terdiam seketika, melihat Adelia memakai serba pink, dengan rok mininya, Adelia benar benar mempesona. "Ji, oi? ngelamun lagi..", "Eh, Adelia, jadi dong, hehe", "haha, yuk deh, kemana nih?", "Udah, jalan dulu aja yuk", "oke deh, hehe" Kemudian segera mereka menuju mobil, dan kemudian segera berangkat keluar. Meski Adelia masih tidak duduk disebelahnya, Aji sudah sangat bahagia, melihat idolanya itu memakai pakaian yang mempesona. "Del, nih udah sampe", "Wah, Ini tempat makan kesukaanku ji", "loh?m...eh, iya del, aku juga suka makan disini" Padahal Aji benar benar memilih secara acak tempat makan itu, namun tak sadar ia mendapat poin positiv.

Setelah mobil diparkir, mereka segera masuk kedalam restoran itu. Aji sempat kaget, saat Adelia tiba tiba merangkul tangan kirinya. "Eh, del", "napa ji? haha" Aji malu malu berjalan bersama Adelia menuju meja restoran. Setelah itu mereka segera memesan makanan, sambil menunggu, Aji dan Adelia tampak bercakap cakap lagi. "Del, tumben...", "Napa ji?", "kamu kok, cantik banget hari ini", "Iya dong, kan kamu yang ngajakin keluar, hehe", "ah, bisa aja del, hehe", makanan kemudian sudah tiba dimeja mereka, segera mereka makan malam bersama, sambil bercerita tentang kegiatan mereka saat kuliah. Aji baru tau kalau Adelia itu ternyata sangat enak untuk diajak bercerita.

Setelah selesai makan, Aji mulai berfikir untuk menembak Adelia saja, karena ia sudah benar benar mencintainya. "Ji, kok ngelamun lagi?", "eh, ndak kok del, mm... aku mau ngomong sesuatu buat kamu", "apa nih ji?", "mm...gini del, kita kan udah.." Adelia tiba tiba meraih kedua tangan Aji dan memegangnya dengan erat. "udah apa ji? terusin.." Adelia tersenyum. "Kita kan udah lama temenan, meski jarang ngomong dulunya...", "iya, terus?", "terus, kalau...kalau aku suka sama kamu... boleh kan del?", "hehe, boleh banget kok ji", "mmm...del...kamu..mau gak jadi pacar aku?", "Aji, aku mau kok jadi pacar kamu, aku sebenarnya udah lama pengen deket sama kamu..." Aji pun memecahkan kebuntuannya selama ini, ia benar benar bahagia mengetahui Adelia menerima cintanya. "Jadi kita udah pacaran nih?", "iya, hehehe.." Aji kemudian tersenyum bahagia, ia kemudian mencium tangan Adelia. Kini pasangan baru itu terdiam dalam senyuman indah.

Aji kemudian mengajak Adelia meninggalkan rumah makan itu. Aji masuk kemobil dulu, dan ternyata Adelia menyusul dan duduk disebelahnya. "Aji sayang, kita kemana lagi nih?" mendengar kalimat sayang terucap dari bibir indah Adelia itu membuat Aji melayang rasanya. "mm... Adelia sayang, aku antar kamu pulang deh", "Lucu deh kalau kamu lagi jatuh cinta ya, haha, duh yang masih jam segini nih.." Aji benar benar gembira, melihat Adelia yang tampak begitu manja duduk disebelahnya. "Ya udah, kita jalan jalan dulu aja ya yang...", "Asyiik, hehe" Adelia kemudian mencium pipi Aji, sontak senyum bahagia mahasiswa itu tak bisa disembunyikan. Kini sepasang kekasih baru itu sedang asyik mengendarai mobil sambil menikmati suasana hari menjelang malam, cahaya langit yang indah membuat Aji benar benar senang, Adelia yang cantik dan montok itu kini sedang bersamanya disuasana yang indah.

"Aduh bahagianya aku hari ini..", "hehe, gara gara apa yang?", "gara gara kamu yang cantik dan menggemaskan, sudah mau menerima cintaku..", "So sweeet" Adelia tampak juga bahagia. "Udah malem nih yang, gimana kalau kamu aku anter....ehh!" Aji benar benar kaget, Adelia tiba tiba membuka resleting celananya, dan mengeluarkan penisnya dari celana. "Aji sayang, buat hadiah jadian kita... aku mau...oummf" Aji benar benar kaget, kini Adelia yang manja tadi itu tiba tiba sudah menunduk kecelana Aji, dan mulai mengulum penis mahasiswa itu, sontak Aji langsung terangsang berat. Aji kemudian memilih berhenti disudut jalan yang sepi. "uuuh, Adelia...kamu...", "mmm...mmm...mm, Napa sayang? enak kan ini? mm" Aji tidak pernah mengira Adelia yang mempesona itu ternyata tertarik untuk segera menikmati penisnya. Aji kini mengelus elus rambut panjang Adelia itu, sambil merasakan kenikmatan yang dihasilkan dari jilatan dan hisapan nikmat yang dilakukan oleh Adelia dipenis tegaknya.

"oooh, enak banget yang, tak pernah aku berfikir kamu bakal...", "mm...mmm...udah Aji sayaang, dirasain dulu yaa..mmm..mm" Aji benar benar meraskan nikmat yang hebat. Aji tak mau menyia nyiakan momen itu, ia kemudian meraih kedua buah dada montok Adelia itu, dan mulai diremas remas dari luar. "Yang, punyamu, gede ya... ini yang bikin aku jatuh cinta dari pandangan pertama", "mm...mm..mmm...dasar kamu, hehehe...mmm" Aji kemudian memasukkan tangannya kedalam baju pink milik Adelia, dan merasakan langsung halus dan kenyalnya buah dada pacar barunya itu. Pasangan muda itu kini sibuk memulai aksi pertamanya bersama.

Crooot croot, Aji tiba tiba sudah klimaks, ia membanjiri mulut Adelia dengan spermanya. "mmm...gleegk..mmm..aaah...sedap deh yang", "Maaf ya yang, udah keluar aja", "gak papa, buat kamu, apa aja deh Aji sayang", "Adelia, kamu..." Adelia tiba tiba mendekati Aji, ia kemudian duduk diatas mahasiswa itu. Buah dada montoknya kini digesek gesekkan didada pacar barunya itu. "mmm....Aji sayang, puasin aku ya..mmm..cup" Adelia langsung melumat mulut Aji, mahasiswa itu pun tak bisa menolak ciuman nikmat dari pacar barunya yang super aduhai. Segera mereka beradu lidah, juga menikmati cairan cinta dalam mulut mereka. "mmm...mm...slruup...cup...mmm...", "mmm...Enak banget yang...mm...slruup...mmm". Aji merasakan hembusan nafas Adelia membuatnya semakin ganas, ia menikmati sekali cumbuan mesrah itu. Wajah cantik itu kini sudah ada tepat didepan matanya, begitu indah dan menggairahkan. Sedang asyik bercumbu, Adelia merasakan penis Aji sudah tegak dan menempel dibokongnya. Segera Adelia mengangkat roknya, dan menyingkap celana dalamnya. "mmm... sini deh yang, masukin aja..", "B...beneran nih del?", "Iya, mm...mmm..slrup...aah...ayo masukin", "mm... ya udah, siap ya yang...", "Iya, mmm...mmmf...Aaaahn" Aji tampak sudah memasukkan kepala penisnya dibagian terluar vagina milik Adelia itu, Aji merasakan lubang itu sudah basah kuyub.

Aji kemudian pelan pelan memasukkan penisnya, dan bless, penis tegaknya itu sudah mengisi penuh memek pacar barunya itu. "Aaaahn! oooh, gede banget yang, mmm..." Aji masih diam, mahasiswa itu baru pertama kali menikmati lubang vagina milik perempuan, dan ia langsung menikmati tubuh perempuan idamannya. Aji merasakan sepertinya lubang vagina Adelia sudah tidak perawan, namun masih sempit, mahasiswa itu tidak kecewa, malah bangga. Kini Aji memegang pinggul ADelia yang ada diatas tubuhnya itu, lalu digerakkan keatas kebawah, kini Adelia bergerak seiring hentakan penis Aji menggesek memek basahnya. "Aaahhn, mmf...terus yang, kerasin lagi, oooh, aaahn" Aji benar benar tak mengira kini ia sudah mendengar desahan indah dari pacar barunya itu, segera ia dengan sigap menggerakkan penisnya maju mundur mengisi lubang surgawi milik Adelia. Aji kini melihat wajah cantik Adelia itu sedang menunjukan ekspresi yang sangat mengagumkan, Aji juga melihat buah dada montok pacarnya itu bergerak terus menempel didadanya.

Aji terus menggoyang tubuh Adelia dengan hentakan penisnya itu,Suara desahan Adelia membuat Aji terhipnotis untuk terus menciumi wajah sampai leher si cantik itu.Wangi parfum yang digunakan Adelia memberi semangat Aji untuk terus menabrak vagina yang masih sempit itu. "Aaahn, oooh, mmm...mmm... Aji sayang, ooh, kamu hebat...Aaaahn" Aji merasa sedang ada disurga dunia, ia kini menyetubuhi bidadari dunia itu, dengan bebas tanpa gangguan, menit demi menit. "Auuh, Adelia sayang, aku... mau keluar.." Adelia lalu mengangkat tubuhnya, dan penis Besar milik Aji itu ditarik keluar dari lubang yang berisi cairan berlendir itu. Adelia lalu turun, dan kembali menjilat dan mengocok penis Besar milik Aji. "Keluarin yang cairan cinta mu, biar aku telan habis, oummf!" Crooot crooot crooot, Adelia melahap ujung penis Aji, dan seketika mulutnya terisi lagi oleh cairan cinta milik Aji. "mmm...slruuup...mmm...gleekg..aaah" Adelia tiba tiba menjatuhkan tubuhnya diatas Aji. "Del? Adelia Sayang? kamu gak papa?", "huuft, gak papa kok yang, cuma pegel aja, hehe", "Ayo, aku antar kamu pulang deh", "bentar yang, masih pegel, hehe, habis ini deh" Adelia dan Aji beristirahat, mahasiswi itu masih berada diatas tubuh Aji. Beberapa saat kemudian, Aji dan Adelia sudah berbenah, lalu berpakaian dengan baik kembali. Aji dan Adelia sempat mampir menuju kamar mandi umum sebentar, untuk merapikan diri. Setelah itu Aji mengantar adelia pulang.

Sesampainya didepan rumah, Adelia segera mencium pacarnya itu, dan berpamitan. "Aji sayang... makasih buat hari ini", "Iya Adelia sayang, cerita cinta kita baru saja dimulai", "hehe, cup...makasih, dadaah" Adelia kemudian meninggalkan Aji. Aji segera pulang dengan senyum gembira.

Keesokan harinya saat dikampus, Aji sudah tampak begitu mesrah dengan Adelia. Teman temannya sempat heran. "Eh, ji, loe kok tiba tiba deket aja sama si Adelia?", "Dia sekarang udah jadi pacarku tauu", "Apa?! Waah, Pake ilmu pelet ya? dasar loe? hahaha, Selamat ji!" Teman temannya itu sontak kaget, mereka antara tidak percaya dan juga gembira. Aji senang teman temannya itu tampak menyetujui hubungan barunya dengan Adelia. Kini Aji tak perlu malu malu lagi, setiap hari ia sudah bisa bersama dengan Adelia yang cantik dan montok itu, mereka berdua semakin dekan, penuh dengan cinta.

2 comments: