Friday

Cerita seks: Tetanggaku suka nonton video porno

Pagi itu Usman telat untuk tiba dari tempat kerjanya, Pria 25 tahun itu bekerja disebuah toko komputer, ia sering menerima permintaan perbaikan komputer ataupun laptop. "Dari mana aja man? udah jam segini", "Maaf bos, Kemarin ngelembur", "Lembur apa man?", "Benerin PCnya tetangga tuh", "Dikasih berapa?", "Kalo tetangga mah gak usah", "Yaah, rugi waktu man kamu", "gak papa bos, sekali kali lah" Kusman sudah disambut bos tokonya. Segera Usman melakukan pekerjaannya seperti biasa. Sampai Siang Kusman masih sibuk bekerja, lalu setelah menerima beberapa kostumer, Usman didatangi orang yang cukup familiar. "Hey Man...", "Loh, Pak Hanri, tumben mampir pak, Komputernya sudah bisa kan?", Ternyata itu tetangganya si Pak Hanri. "Hehe, Udah kok Man komputernya sudah bisa, tapi katanya anakku masih ada yang kurang", "Maaf pak, kemarin memang saya bawa kerumah biar gak ganggu, kurang gimana pak?", "Kurang programnya atau gimana itu, Si Erlina mintanya kamu dateng kerumah aja", "Oh, oke deh pak, nanti sore saya kesana", "Nanti saya tinggal ya Man, kamu urus sendiri itu komputer sama Erlina", "Memang kemana pak Hanri nanti?", "Saya ada acara sama istri saya, hehe, ya sudah saya tinggal dulu", "Iya pak, terima kasih udah mampir" Pak Hanri segera pergi.

Usman sempat memikirkan apa yang harus ia persiapkan nanti, sempat juga ia memikirkan si Erlina, anaknya pak Hanri, gadis SMA itu jarang sekali bertemu dengannya, seingatnya Erlina itu cukup cantik. "Man, siapa tadi?", "Tetanggaku bos", "Masih minta dibenerin lagi PCnya? hadeh, minta ceperan sana", "Gak usah bos, Nanti juga ditinggal keluar pas mbenerin PCnya", "Kok kamu mau mau aja sih Man?", "eh, nanti ditemenin anaknya kok bos", "Cewek apa cowok tuh?", "cewek, emang napa bos?", "hahaha, gapapa Man, kalo gitu gak bayar sih ada gantinya", "haha, bisa aja bos" Usman kemudian melanjutkan kerjanya.

Sore itu shift kerjanya usai, ia segera pergi menuju rumah tetangganya itu. Beberapa menit perjalanan, Usman mendapati Handphonenya berbunyi, sepertinya ada telepon, segera ia angkat. "Halo?", "Mas Usman? masih kerja ya?", "Sudah pulang, Ini siapa?", "Ini Erlina, anaknya pak Hanri", "Oh, Erlina, ini perjalanan kesana kok", "Cepet ya mas, sekalian benerin laptopku juga", "Oh, oke oke" Setelah selesai menerima telepon, Usman sempat heran dengan suara indah Erlina, ia segera melanjutkan perjalanan. Sesampainya dirumah Erlina, ia segera mengetuk pintu, dan tampak Gadis itu membuka pintu. "Mas Usman, ayo mas, masuk aja..." Usman sedikit kaget melihat Gadis SMA itu memakai baju tidur saja, memang tidak salah lagi kalau Erlina ini memang cantik. "Iya, udah keluar semua ya?", "Iya, sekeluarga keluar, aku males pergi" Setelah masuk kedalam, Usman sudah melihat PC dirumah itu menyala, juga ada Laptop milik Erlina. "PCnya udah gak papa itu, kurang program apa?", "Itu mas, program buat ngetik itu, ms wordnya belum ada", "ooh, iya lupa kemarin", "Terus buat muter videonya gak ada, player yang dari windowsnya gak support", "Masa sih? ya udah biar aku benerin", "Oke mas, nanti sekalian dileptopku ya mas, ini error juga pemutar videonya".

Usman segera mendekati PC itu, lalu mulai menancapkan flashdisknya, dan menyelesaikan tugasnya itu. Sesekali Usman melihat kearah Erlina yang sedang menggunakan laptop itu, Pria itu sempat kaget, ia melihat buah dada montok milik Erlina dari lubang baju tidurnya itu. Sambil terus mengatur PC itu, Usman sesekali menengok kearah Pemandangan indah itu, ia juga melihat bagaimana cantiknya si Erlina itu. "Udah belum mas?", "eh, ini, udah kok", "Cepetnya mas, sekarang laptopku dong mas" Erlina sempat heran, Usman itu memperhatikannya, tapi diam saja. "Mas? woe? nglamun apa sih?" Erlina melambaikan tangannya didepan wajah Usman. "Eh, hehe, nggak kok, gak papa", "Lelah habis kerja ya mas? jadi gampang ngelamun", "Iya mungkin, haha" Usman lalu duduk disebelah Erlina. Kemudian Usman membenarkan program pemutar video dilaptop Erlina, pria itu sempat merasa gerah duduk disebelah gadis cantik itu. Beberapa saat kemudian, laptop itu sudah bisa digunakan dengan baik.

"Videonya mana yang mau diputar?", "Mana mas, biar aku yang buka" Erlina langsung kembali menyambar laptopnya, Usman sempat merasakan halusnya tangan gadis itu menyentuh dirinya. "Ini ni mas, aku dikasih temanku, katanya bagus" Format Video itu lebih familiar dibuka dihandphone, tapi karena sudah diatur oleh Usman, Video itu bisa diputar di laptop Erlina. Saat video dimulai, Usman sempat curiga, karena ada laki laki dan perempuan yang sedang bercakap cakap, namun tampak begitu dekat. Benar saja, tak lama pria dan wanita dalam video itu sudah membuka baju, dan mulai bercinta. "Waduh, videonya kok gini Er?", "Udah mas, gak papa, kalau gak mau nonton jangan diliat mas" Usman heran sekali, Erlina malah makin asyik menonton video itu. Usman tak bisa menolak untuk menonton video porno itu, apalagi rumah itu sedang sepi, ia hanya berdua dengan Erlina. Volume suara video itu dibesarkan, membuat suasana rumah makin panas. Dalam video itu tampak pria dan wanita sudah telanjang dan asyik saling jilat dan bercumbu, tak lama wanita dalam video itu sudah asyik mengulum penis lawan mainnya. "Wow, besarnya..." ucapan Erlina itu membuat Usman menelan ludah, pria itu juga sadar penisnya sendiri juga mulai berontak.

Saat pria dan wanita dalam video itu sudah asyik bersetubuh, tampak Erlina hanya diam. Usman sempat memperhatikan gadis itu, ternyata tangan kirinya sudah masuk dalam pakaian tidurnya, dan terlihat jari jarinya bergerak diantara kedua bokong imutnya. Usman menelan ludahnya, ia sebenarnya tak mau melakukan yang aneh aneh, namun karena ulah Erlina itu ia jadi makin terangsang. Suara desahan dan tabrakan penis dalam video itu membuat Usman tidak tahan lagi. "Erlina... udah basah belum tuh?", Erlina diam saja, gadis itu masih melihat video itu sambil wajahnya memerah. Usman hilang kendali, ia mendekati Erlina, lalu tangannya beraksi, dirangkulnya gadis itu, pria itu mulai mengelus bahu si cantik Erlina. sambil menonton video porno itu, Usman meneruskan aksinya, tangannya kemudian melesat masuk kedalam baju tidur Erlina, segera buah dada montok gadis itu dielus elus perlahan. Usman heran juga, mengetahui Erlina tidak berontak sama sekali, mengetahui hal itu Usman makin ngawur, segera buah dada montok gadis itu diremas dengan nikmat. "Aaahn, mmm" Desahan Erlina membuat Usman sangat senang, juga makin terangsang.

Usman sudah tak kuat, ia tanpa ragu membuka celananya, dan penis tegaknya itu bisa dilihat oleh Erlina. "Erlina, dari pada diem, nih ada yang beneran" Gadis itu menoleh, meski sempat kaget, ia menoleh kembali menonton video itu, namun tangan mulus gadis itu sudah melesat menangkap penis besar milik Usman. Penis pria itu sudah dikocok dengan cepat, seiring dengan suara video porno itu. Suasana rumah makin panas, penis tegaknya Usman sudah mengeluarkan cairan bening, dan menetes ketangan Erlina yang masih bergerak mengocok kemaluan Usman. "oooh, pinter juga kamu Er". Tak lama, Video itu sudah usai, wajah wanita dalam video porno itu sudah dibanjiri sperma. Erlina yang sudah puas itu kemudian melihat kearah Usman, "mm... mas Usman, main sama aku ya, kayak divideo itu tadi" Usman seperti menang undian saja, hatinya sangat gembira. "Boleh kok Er, beneran kamu mau?", "Beneran mas, oummf" Erlina sudah membuka mulutnya dan menghisap penis basah Milik Usman. Dijilat dan diemut dengan nikmat, sambil tangannya terus mengocok penis besar Usman.

Usman yang terkesima dengan kehebatan Erlina mengoral penisnya itu tak mau diam saja, ia memasukkan tangannya kedalam pakaian tidur Erlina. Kemudian ia sibuk mengelus elus perut dan buah dada gadis cantik itu. kemudian turun menuju selangkangannya, ternyata Usman menemukan bibir vagina Erlina itu sudah basah kuyub oleh cairan berlendir. "Waw, udah basah itu Er, hmmm", "mmm...mmm..slruup..mmm...Aaahn, jangan digituin mas, auuuh" Erlina sempat mengerang mengetahui jari jari tangan Usman itu sudah masuk kedalam lubang perawannya, gadis itu tak bisa mengelak kenikmatan saat jari jari itu bergerak hebat menggesek dinding terluar vagina Erlina. "Loh, tadi kamu kan yang minta", "Oooh, uuuh, mmmf...mmm...slruup..mmm" Erlina kini mengikuti kemauan Usman, gadis itu tetap melanjutkan mengulum penis Pria itu sambil merasakan memeknya digrayangi. Beberapa menit itu mereka berdua asyik menikmati kemaluan lawan mainnya, tiba tiba Croot croot, Usman mengisi penuh mulu gadis itu dengan spermanya. "Oufgh...mmm..gleegk...mmm..uhuk uhuk..", "Wow, ditelan semua Er? hebatnya kamu..", "uhuk..mmm..udah biasa mas kalau itu.." Usman baru tau, tampaknya memang Erlina sudah sering mengulum dan menikmati penis lelaki. Usman sempat ragu untuk melanjutkan aksinya, "Aku kekamar mandi bentar ya Er" Usman pergi kekamar mandi, ia membasuh penis basahnya, juga tangannya yang penuh cairan berlendir.

Setelah kembali, Usman dihebohkan dengan Erlina yang sudah telanjang dan sibuk mengobok obok memeknya sendiri, tampak gadis itu sungguh terangsang berat. "Aduh aduh, udah gak tahan ya Er?", "hmmmf, aaahn, uuuh, Iya mas, oouuh". Usman tak ingin mengambil keperawanan Erlina, "Er, sebenernya aku takut mau...", Erlina langsung mengubah posisi, ia mengambil posisi doggy style. Gadis itu menunjukan memeknya yang sedang digesek gesek itu sudah benar benar basah. "mmf...beneran gak mau mas? liat deh..ooouh". Usman langsung kehilangan kendali, pria itu melepas semua pakaiannya, dan berlari menangkap pinggul Erlina yang montok. Usman masih tak mau mengambil keperawanan Erlina, "Aku.... masukin di lubang pantatmu aja Er", "Ya udah mas, terserah, ayo, aku udah gak tahan...". Usman menggunakan kedua jarinya, ia masukkan kedalam lubang pantat Erlina, dia berusaha melebarkan lubang itu. "Aaaaahn! ouuuh, mmmf, sssh" Erlina masih terus menggesek lubang vaginanya sendiri. Setelah berusaha beberapa kali melebarkan lubang itu, Usman lalu menempelkan penisnya dilubang pantat sempit Erlina, didorongnya perlahan lubang yang sedikit terbuka itu. "M..mas, penismu...Gede banget...Aaaaahn!" Penis Usman sudah mulai masuk kedalam, Usman merasakan benar benar sempit lubang itu. Pria itu memilih menampar dan meremas bokong Erlina, untuk memberi stimulus kepada gadis cantik itu. Usman juga terus menggerakkan penisnya, dan reaksi Erlina jelas membuat lubang itu terbuka, Usman kini bisa merasakan penisnya masuk lebih dalam.

"oooh, siap ya Er, uuh" Usman menggerakkan pinggulnya, dan penisnya itu juga bergerak maju mundur menyodok lubang pantat Erlina. "Aaaahn! ooouh, ampun, oooooh, mmmmf" Usman lalu meraih kedua tangan Erlina, ditariknya tangan mulus itu, kini Usman dengan asyik menyodok lubang pantat Erlina sambil memegangi tangannya, tampak buah dada gadis itu bergerak tak dikendalikan. Usman benar benar menikmati adegan panas itu, Suara desahan sicantik Erlina itu membuatnya benar benar senang. Beberapa menit tak ada henti Usman menyodok lubang pantat Gadis itu, kemudian Pria itu mencabut penisnya. Erlina roboh, tampak gadis itu benar benar kualahan melawan kehebatan Usman. Usman memegang penisnya, dan mengocoknya didepan Erlina yang sudah kelelahan itu. "Buka mulutmu Dong Er, mau keluar nih", "i..iya..aaaa" Crooot crooot crooot, Usman memuntahkan spermanya diatas buah dada dan juga disekitar mulut Erlina, gadis itu telah merasakan mandi sperma.Setelah puas beraksi, Usman mengangkat Erlina, dan dibawa kekamarnya. Pria itu lalu memakaikan pakaian tidur gadis itu, juga membersihkan wajah cantiknya. "Sudah ya Erlina, Aku tinggal pulang ya...", "i...iya mas, makasih ya, udah mau main sama Erlina", "Iya, gih kamu istirahat, PC dan Laptopmu juga udah selesai semua", "iya mas, terima kasih" Usman kemudian meninggalkan Erlina sendiri dikamarnya untuk beristirahat. Usman baru sadar hari sudah malam.

Usman merapikan rumah tetangganya itu, juga merapikan PC dan laptop yang tadi jadi saksi bisu adegan nikmat yang telah ia lakukan bersama Erlina. Setelah itu ia keluar dari rumah tetangganya itu, segera pulang dan juga beristirahat.

Esok paginya, Usman kembali datang telat menuju tempat kerjanya. "Masih telat aja Man", "M..maaf pak, kemarin habis...", "Ngelembur lagi? ngapain aja kamu dirumah tetanggamu itu?", "Ya... mbenerin PC dan Laptop pak, tapi... udah ada bayarannya sih", "Pantes aja dibelain sampe malem, ya udah sana cepet kerja", "hehe, Iya bos" Usman bekerja dengan gembira, kemarin ia sudah memperbaiki PC dan Laptop milik tetangganya, tentu dengan imbalan menikmati tubuh indah si Cantik Erlina.

2 comments: