Thursday

Cerita Seks: Dikamar Dengan Mbak Fiya

"Mbak Fiya...", "hai dek... kok masih pake seragam pramuka?", "iya mbak belum ganti, hehe... mbak Fiya mau kemana?", "mau pulang ini dek..." Fiya  baru saja sampai disebuah gang dan bertemu seorang bocah kampung itu. "aku... ikut kerumahnya mbak Fiya ya...", "ooh iya gak papa..." bocah itu ikut Fiya kerumahnya. Fiya pun sampai dirumahnya beberapa saat kemudian. Fiya tinggal disebuah rumah peninggalan keluarga jauhnya. Fiya memang bukan orang asli setempat, ia pendatang di desa itu. "mbak Fiya, sendiri aja ya dirumah ini?', "hem, iya dek... uuh panas ya akhir akhir ini" Fiya sibuk mengipasi tubuhnya yang berkeringat, dan bocah didekatnya tadi sudah dari tadi tertarik dengan tubuh indah Fiya. Fiya berpakaian santai, memakai tanktop ketat dan celana pendek, apalagi cewek itu punya buah dada besar yang menggoda. "iya mbak, gerah terus...", "huh iya ya heran..hmmh... aku kekamar aja ya dek..." Fiya kekamarnya, bocah tadi malah ikutan. "eh... aku temenin ya mbak", "hmm iya... sini gak papa..." bocah itu jadi senang dibolehkan ikut kekasur. Fiya tiba tiba malah mulai melepas tanktopnya itu, tentu bocah disebelahnya itu jadi sangat senang.
bocah itu diam saja, sembari melihati toket besar Fiya, yang punya puting susu menonjol. "mbak Fiya...", "iya dek?", "ini dadanya mbak Fiya besar banget ya...", "masa sih dek?", "iya... terus ini pentilnya mbak Fiya juga besar...", "ooh iya emang... apa gara gara ada susunya ya dek?", "Wah... masa sih mbak?", "iya dek... liat ya... kalau aku giniin bentar aja... udah keluar susunya..." Fiya sibuk memerah toketny sendiri sampai keluar air susunya. "wah iya...", "tuh... kadang bingung juga ini harus diapain dek...", " ya diminum aja mbak...hehe... aku minta ya...um...mmh..." karena sudah nafsu bocah itu mendekat dan melahap puting susu Fiya, disedotnya dengan enak, bocah itu tak menyangka ngenyot puting susu Fiya begitu nikmat apalagi susunya enak. "hmm... emang panas gini kamu jadi haus pasti ya dek... sini naik sini dek biar gampang", "ooh iya mbak...um..mmh..sluurp..aah...hmm..." bocah itu makin senang saja, diatas tubuh Fiya, ia bisa memegang toket besar cewek itu dengan leluasa, juga sambil menyedot puting susu Fiya bergantian. "ngh...mmh... dek... baju kamu nanti basah itu kena susu...", "sluurp..aah... oh iya bentar mbak..." karena saking rakusnya minum susu, sampai tercecer ke baju pramukanya. bocah itu segera melepas pakaiannya, semuany sampai ia telanjang, ia biarkan penis tegaknya itu kini mendarat ditubuh Fiya, bocah itu merasa geli penisnya bertemu kulit mulus Fiya. "huft... hmm...eh dek itu...", "auh... maaf mbak..." bocah itu tiba tiba klimaks, penisnya menyemburkan cairan dan membasahi celana Fiya juga. "hmm gak papa... bentar aku copot dulu ini..." Fiya melepas pakaian yang tersisa ditubuhnya juga, bocah tadi makin terangsang jadinya. "wah...hmmh...", "kamu masih mau minum susu lagi?", "iya mbak mau...", "ooh iya udah sini naik lagi...", "iya mbak...hmm..uumm..mh.." bocah itu naik lagi diatas tubuh Fiya. kini sambil terus nyusu, bocah itu mencoba memasang penisnya dibibir vagina Fiya. "dek... kalau gerak terus susunya jadi kemana mana itu...", "ooh iya, bentar aku... ngh...wah..uh.." bocah itu menurunkan tubuhnya lagi, dan ia merasa batang penisnya bisa masuk kedalam memek Fiya, bocah itu senang sekali. "ngh... aah... itu burung kamu ya dek...", "iya mbak..uh...", "hehe... ngh... udah jangan gerak gerak minum susu dulu...", "iya mbak...umm ..sluurp.. aah.mmh.." bocah itu membiarkan penisnya dihangatkan memek Fiya, sembari terus mulutnya menempel dan menyedot puting susu Fiya. Fiya malah tampak senang bisa melakukan adegan diranjang meski dengan bocah. Jelas tak begitu lama, bocah tadi tak tahan lagi, "aah...dek...ngh..", "ah..ngh...maaf mbak.." croot, memek Fiya diisi cairan dari penis bocah tadi. "ngh... gak papa dek... loh kamu kenapa?", "gak papa mbak... aku capek...", "oh haha... iya udah kamu pakai baju lagi deh... terus pulang... nanti dicariin...", "hmm iya deh mbak Fiya..." bocah tadi berpakaian, lalu pamitan pada Fiya, meski ia masih mau memeluk tubuh Fiya lagi, tapi ia harus pulang. Fiya kemudian pergi kekamar mandi sebentar membersihkan tubuhnya. Tapi malah ada ia kedatangan tamu. Fiya memakai handuk saja menutup tubuhnya, ia kemudian pergi kedepan membuka pintu. "iya... oh pak Rt...maaf pak tadi saya dikamar mandi..", "uwah...hehe iya gak papa...", "masuk aja pak..." Fiya mempersilahkan pak RT masuk. ia ajak pria itu duduk diruang tamu. Fiya dengan santai duduk didepan pak RT, meski hanya memakai handuk yang cuma menutup sebagian dada sampai ke selangkangannya. bila duduk saja Fiya bibir vaginanya bisa dilihat oleh pak Rt. "hehe... Fiya... ini saya mau minta data...", "ooh gitu ya pak... hmm...", "wah... ini bulpennya...", "hmm iya bentar ya pak..." Fiya mulai mengisi data dirinya diselembar kerta, sembari pak Rt sibuk melihati tubuh cewek aduhai itu. Fiya bahkan tak mengatur handuknya lagi, saat handuknya itu lepas dan membuat toket besar Fiya terpampang semua. "hehe...wah wah...", "eh... maaf ya pak, Fiya gak sempet pakai baju", "ooh gak papa... hehe... mbak Fiya ini asli mana ya", "asli kalimantan pak...", "wah jauh ya sampai ketimur sini...", "hmm iya... wah aduh..." puting susu Fiya malah meneteskan susu, karena memang habis dikenyot bocah, jadi masih sensitif, dibiarkan sebentar menggantung saja sudah menetes lagi susunya. "wah... aduh sini biar saya bantu ya...", "ooh iya pak... nah bentar ya pak..." pak RT dengan asyik menggunakan dua tangannya, ia tutup dua puting susu Fiya dengan jari jarinya. pak RT bukan main senang jadinya. Setelah selesai mengisi selembar kertas tadi, Fiya berhenti merunduk, tapi toket besarnya jadi tertarik kedepan, karena puting susunya masih dijepit jari jari pak Rt. "hehe... eh sudah ya Fiya...", "iya sudah ini pak...", "ooh iya sudah hehe... aduh ini susunya masih keluar eh...", "iya pak... sering keluar begini memang...", "aduh kalau dibiarin aja gak bagus ini... diminum lebih baik ini hehe...", "ooh pak RT mau susu saya?", "looh ya mau saja...", "hmm iya sudah pak diminum saja gak papa...eh..ngh..." tiba tiba pak Rt mendekat dan mulutnya menyambar puting susu Fiya, dikenyot dan disedotnya dengan kuat, ia pun bisa merasakan nikmatnya susu segar Fiya. "mmh..mm..sluurp..wah...mm..", "pak... rt... itu nanti kertasnya basah...", "ooh iya... pindah saja kesana Fiya...", "hmm iyapak..." Fiya malah membiarkan dirinya pindah menuruti pak Rt. Fiya berdiri didepan kamar, mau pergi kelain tempat tapi toket besarnya sekarang dipegang dan diremas remas tangan pak Rt. "hehe... Fiya... ini dada kamu besar sekali eh...", "iya udah keturunan mungkin pak...ngh..ah... mhm... pak Rt...", "mmh..sluurpp...aah..mm... iya Fiya...", "saya mau lanjut mandi... soalnya panas sekali...", "gitu ya... tapi...", "ooh iya pak Rt belum selesai minum ya... gimana ya pak...", "iya udah saya ikut mandi saja...hehe...", "ooh gitu ya pak... iya kalau gitu kan pak Rt masih bisa minum susu saya...", "nah iya betul...hehe..." pak Rt malah ikutan kekamar mandi dengan Fiya. secepat kilat pak RT melepas pakaiannya, Fiya sudah menaruh handuknya, lalu ia ambil air dan menyiram tubuhnya. "huuh segernya...hmm...", "wah...hehe...iya ya..." Fiya sempat melongo sebentar, karena ia bisa melihat penis besar milik pak Rt. "hmm... pak Rt masih mau minum lagi?", "iya dong Fiya...hehe...", "hmm iya udah pak...ngh...aah..mh..." pak Rt mendekat, ia tangkap buah dada besar Fiya itu, diremas remas kuat, lalu puting susunya dipencet pencet sampai susunya keluar. lalu pak rt mulai menggunakan mulutnya untuk menyantap puting kenyal Fiya, terus ia sedot susu segarnya. pak Rt tampak juga sibuk menempatkan penisnya dibibir vagina Fiya. "sluurp..ahh...mmh... Fiya awas jatuh... ", "ooh iya..ngh...aah...aahn!...auh..." Fiya mundur dan bersender ditembok, tapi kemudian cewek itu merasakan memeknya mulai disodok penis besar pak Rt. "hehe... biar enak ini Fiya... sambil begini ya...", "ooh.... iya pak Rt...ah...aahn..ngh..." pak Rt mendorong pelan penisnya, sleeb, belum masuk semua sudah terasa mengisi penuh memek Fiya. Fiya tak bisa menahan rangsangan hebat yang ia terima dari pak Rt itu. toket besar cewek itu diremas kuat dan putingnya dikenyot dan disedot, memeknya juga rapat diisi penis besar yang tegak. Fiya jelas sudah faham, tinggal dikampung itu Fiya harus siap diganggu penis penis tegak yang tentu besar pula. "hehe..ngh...wah wah...", "aah...aah..aah..mmh..." Fiya tiba tiba klimaks dan menyemburkan cairan kewanitaan dimemeknya. pak Rt jadi senang, penisnya terlumasi, jadi ia bisa menyodokan batang tegaknya itu maju mundur dengan leluasa. "nah...hehe...umm.. mh...sluurp... mmh..", "ah..aauh..ngh..mh...", "Fiya... Fiya sudah mulai kerja belum...", "nngh...aah...belum... masih.. besok...aahn...", "ooh bagus kalau begitu...hehe... cewek seperti kamu... pasti dibutuhkan dimana mana...hehe...uh..." Pak RT tak menahan diri lagi, ia genjot terus memek Fiya itu dengan penis besarnya, tak lupa ia pompa terus air susu dari buah dada besar Fiya itu. Fiya dibikin melayang saat diperkosa pak Rt dikamar mandi itu. Beberapa puluh menit itu Fiya disetubuhi terus, tubuhnya dirangsang bukan main, pak Rt baru berhenti saat ia klimaks, croot croot croot, memek Fiya diisi sperma oleh pak Rt. "aahn..aah..aah..ooh...", "uuh...hehe... mmh... nah... aduh jam berapa ini ya Fiya...", "aah...ngh..aah... tak tau pak...", "bentar ya saya cek..." pak Rt keluar kamar mandi, Fiya duduk lemas, sambil merasakan memeknya bergejolak karena dilumasi cairan cairan persetubuhan. "wah udah lama saya disini, saya balik dulu ya Fiya...", "ngh..mh... ooh iya pak Rt..." Pak RT berpakaian lalu segera pergi. Fiya kemudian kembali harus membersihkan tubuhnya, lalu mandi dengan benar. Fiya ternyata tetap mau mau saja diajak ngeseks, seperti kebiasaanya ditempatnya dulu. Fiya menantikan saat dimana ia akan ngeseks lagi dikampung itu.

2 comments: