Wednesday

Cerita Seks: Ibu Muda Dapat Pijat Plus Plus

"permisi...", "oh pak Rofi, silahkan masuk pak..." Rofi tiba disebuah rumah, ia disambut cewek cantik. "iya.. ini mbak Luna ya?", "iya pak betul", "ooh... mbak Luna... yang katanya mau pijit itu kan?", "iya betul pak", "ooh hehe... emang kenapa mbak lunanya?", "gini pak, saya kan baru punya anak beberapa bulan yang lalu, kan anak saya butuh ASI tiap hari, tapi beberapa hari ini, air susu saya tidak keluar pak", "wauw... gitu ya... kasian dong anaknya mbak luna", "iya pak, terus saya disaranin supaya pijat saja, mungkin setelah itu ada kemajuan", "ooh iya betul itu", "tapi saya taunya pak Rofi aja yang biasanya pijitin orang", "ooh iya memang, bisa kok saya, biar saya pijitin deh mbak Luna...hehe...", "hmm iya sudah pak, langsung aja yuk pak, keburu anak saya nangis", "ooh iya betul itu...hehe..." Luna mengajak pak Rofi kekamarnya. "ini gimana pak?", "hm... mbak Luna kekasur aja... terus... lepas pakaiannya ya...", "ooh iya pak" Luna menurut saja, ia segera melepas pakaiannya. tubuhnya yang montok membuat pak Rofi melongo. Meski masih memakai bh dan celana dalam, Luna sudah tampak begitu menggoda, ibu muda itu kini sudah tiduran dikasur.
"permisi ya mbak luna...", "iya pak..mmh..." Pak Rofi tanpa kompromi langsung saja menjamah tubuh Luna, dipijatnya tangan dan kaki luna, Pak Rofi juga menggunakan minyak khusus untuk pijat, tubuh Luna jadi mengkilau. "kok rumahnya sepi mbak?", "iya lagi kerja semua pak", "ooh gitu ya, hehe... ini dicopot ya mbak" Pak Rofi jadi senang, Kini ia sibuk mengelus punggung Luna. "oh iya pak..." Bh yang dipakai Luna kini dicopot juga, "nah... sekarang mbak Luna hadap depan saja...", "iya pak...mmh..." Pak Rofi berusaha menahan dirinya, meski ia takjub sekali melihat buah dada besar milik luna, dengan puting susu yang menggoda. "misi ya mbak... saya pijit ini ya...", "iya pak...mmh..." mulai dipegangnya buah dada besar milik Luna, dipijat dan diremasnya dengan nikmat, pak Rofi tentu sangat menikmati. "hmm... ini alirannya terganggu mbak, jadi gak keluar susunya...", "gitu ya pak?", "iya, pasti karena... bhnya mbak Luna terlalu ketat", "wah iya pak betul, agak sesak memang, saya belum beli lagi pak", "nah itu... hehe...hmm.." Pak Rofi tak bisa berhenti mengelus buah dada Luna, begitu kenyal dan sintal. Pak Rofi memberi pijatan yang amat nikmat, Luna sesekali mendesah kecil meski berusaha menyembunyikannya. "aahn...mmh... wah...pak... sudah keluar...", "hmm? wah iya betul!" Luna senang pak Rofi bahagia, buah dada Luna basah, putingnya mengeluarkan susu. "wah memang pak Rofi hebat...", "hehe...iya iya...", "bentar pak ya..." Luna bangkit dari kasur, ia pergi kekasur kecil didekat sana, ia ternyata menggendong bayinya, "ooh mau nyusuin anaknya ya?", "iya pak... ayo sini... akhirnya kamu minum cucu lagi ya...hehe..." Luna bahagia sekali bisa menyusui anaknya lagi, Pak Rofi juga ikut senang. Tak Lama Luna menyusui anaknya, beberapa menit saja ia menidurkan anaknya lagi dikasur spesialnya. "udah mbak?", "udah gak keluar lagi pak", "tenang tenang, memang tadi belum selesai pijatnya mbak", "ooh gitu ya pak", "iya, mbak Luna tiduran lagi ya", "hmm iya..." Luna kembali kekasur, ia tiduran lagi. buah dadanya dipijat lagi, kini pak Rofi lebih nikmat lagi beraksi merangsang tubuh Luna. "mbak Luna, boleh tanya...", "iya pak...mmh...", "terakhir... begituan sama suaminya kapan?", "hmm... lama sekali pak jauh sebelum punya anak...", "ooh pantesan... jadi memang... mbak Luna ini tubuhnya... perlu dirangsang...", "ooh gitu ya pak...", "iya... tuh liat mbak udah keluar lagi kan", "wah iya pak betul", "nah... mbak Luna mau nggak susunya biar gak mampet lagi keluarnya?", "mau pak, gimana ya?", "jadi puting susunya mbak Luna ini perlu dirangsang lebih...", "aahn.. mmh... gitu ya...uuh" Puting susu Luna kini dipencet pencet, pak Rofi makin lancar beraksi. Air susu jadi keluar lebih banyak lagi, "terus... biar lancar harus dihisap dulu, kalo bisa lebih kuat kayak gini...umm...mmh..mm...sluurp..mm", "aah...pak Rofi...mmh..." Pak Rofi tak tahan sudah, kini mulutnya melesat menempel diputing susu Luna, ia sibuk menyedot air susu ibu muda itu. "mm..sluurp... bentar mbak ya... biar lancar saya rangsang supaya susunya keluar banyak... umm...sluurp...mm...aah..mm...", "aah...mmh...nngh..." Luna tentu ingin buah dadanya bisa menghasilkan air susu lebih, jadi ia biarkan pak Rofi menghisap puting susunya,ibu muda itu memang baru pertama kali merasakan putingnya dikenyot dan dihisap pria dewasa. suur suur suur, air susu diminum terus oleh pak Rofi, ia seperti kehausan saja. "mm...sluurp..aah..mm", "aah...pak... sudah belum...nngh" Luna tubuhnya terangsang berat, ibu muda itu baru pertama merasakan buah dadanya seperti diperas terus tanpa henti, karena biasanya ia menyusui bayinya dengan tenang, kini ia terangsang berat karena dua puting susunya bergantian dihisap. "mmh...aah...mm... bentar lagi mbak...mm..." Pak Rofi tak mau berhenti, kapan lagi ia bisa minum susu segar dari puting susu kenyal. Pria itu baru berhenti ketika mendengar anaknya Luna menangis. "wah... itu minta susu pak... bentar ya.." Luna bangkit lagi, ia menemui anaknya lagi, bedanya kini ia bawa anaknya kekasurnya, pak Rofi jadi bisa melihat. "hmm sekarang dia bisa tenang mbak... bisa diberi ASI setiap saat", "iya...makasih pak Rofi...eeh...pak..." Luna masih sibuk menyusui bayinya, pak Rofi malah mendekat dan mengelus tubuh Luna. "hehe... sebentar ya mbak...hmm...", "pak...aahn...jangan pak...ah..." Pak Rofi menyusupkan jarinya ke celana dalam Luna, tangannya basah kena cairan memek Luna. "loh mbak luna yang bawah juga basah ini...", "aah... itukan...aahn...jangan di...aah..." Luna menggendong anaknya yang sibuk nyedot susu, ibu muda itu tak bisa menghentikan ulah pak Rofi. Pria nakal itu malah menggesek memek Luna, "hehe... sudah mbak Luna nyusuin anaknya dulu ya...", "pak sudah itu...aah...aah... pak jangan dilepas itu..." Celana dalam Luna dilepas, memeknya mulai ditarget pak Rofi. "mbak Luna, saya kasih pijatan tambahan deh... pasti nanti air susunya mbak Luna makin lancar", "nggak pak aah...jangan..." Pak Rofi melepas celananya, ia tunjukan penis besarnya. "ini mbak alat pijat mujarab nih...hehe... sini mbak...", "pak Jangan...aah.." Meski mencoba menutup rapat selangkangannya, Luna akhirnya kalah juga, karena ia sudah terangsang, dan sibuk menyusui anaknya. "sudah lama nggak dimasukin beginian kan mbak... nih saya kasih ya...hehe...", "pak berhenti...jangan...aah...aahn!" Pak Rofi memaksakan penisnya masuk kememek Luna, Sleeb, masuk dan membuat sesak memek Luna. "uuh... hmm...mmh..." Pak Rofi mulai menikmati sensasi nikmat menghangatkan penisnya dalam memek basah Luna. Luna akhirnya berhenti menyusui anaknya, kini anaknya tidur disisi lain kasur. melihat Luna sudah bebas, langsung pak Rofi memeluk perempuan itu dari belakang, lalu ia gesekan penisnya, "aahn...pak...sudah...aahn..mmh..." Luna mau menghentikan ulah pak Rofi, tapi ia sudah terangsang dan lemas, jadi ia hanya bisa mendesah dan meminta agar pria sange itu berhenti. "sebentar aja kok mbak... pijatnya tadi gratis deh... asal saya boleh genjot mbak Luna bentar ya...hehe...mmh..", "aahn...mmh...uuh...pak...aah...", "bentar bentar...nah gini lebih enak kan mbak?" Pak Rofi sempat meminta ganti posisi, jadi kini ia tiduri Luna, ia peluk erat dari atas. Jadi sambil menggenjot memek hangat itu Pak Rofi juga bisa mengurus buah dada Luna yang basah kena susu. "aah...pak...sudah...nanti... kalo keluarga saya pulang...aah...gimana...aahn", "tenang aja sebentar lagi selesai mbak... mbak Luna apa gak kangen ngentot begini...hehe...mmh..." Pak Rofi melanjutkan aksinya, ia setubuhi ibu muda itu, sampai benar benar puas beraksi diranjang itu. Setelah bermenit menit memperkosa Luna, Pak Rofi menghentikan ulahnya, ia tarik penisnya keluar dari lubang kenikmatan, lalu Crooot Croot, spermanya menyembur diatas tubuh Luna. Pak Rofi benar benar puas dan lega bisa menikmati tubuh Luna yang berisi dan bergizi.

No comments:

Post a Comment