Saturday

Cerita Seks: Gina Masih Menyusui Lagi

"Gina, paman keluar dulu ya", "iya paman", "kalau mau, kamu silahturahmi ke tetangga aja, biar kenal", "oh, iya paman" Minggu itu pamannya gina pergi keluar, dan Gina kini memilih pergi mampir kerumah tetangganya, memang ia belum berkenalan dengan lingkungan sekitar. Yang Gina tau orang disekitar rumah pamannya itu ramah ramah, padahal mereka kebanyakan terkesima kemontokan tubuh Gina. Kali itu Gina ada dirumah tetangganya, segera ia pencet bel. "Iya... wah... mbak Gina... yeeey" ternyata yang membuka pintu si herdan, "hey Herdan, keluargamu ada?", " ada ada, Maa... dicariin mbak Gina..., masuk aja mbak" Gina kemudian diajak masuk oleh Herdan. "Ma... pa.. ini Mbak Gina, tetangga baru kita", "permisi, salam kenal saya Gina" Mama dan papanya Herdan menyalami Gina, "Wah, cantik ya, salam kenal saya ibunya herdan", "k...kalo saya pak Eko, Ayahnya Herdan" tampak papanya Herdan lebih terkesima dengan benda besar bundar dalam tanktop yang dipakai Gina. "salam kenal, saya dari beberapa hari lalu tinggal dikota ini", "hmm, sekolah ya?", "iya, sekolah bu", "ooh, baru masuk sma?", "iya bu", "tapi, kamu keliatannya udah dewasa?", "iya, saya ngulang pak, dulu sempat putus sekolah", "ooh, gitu ya" Mereka mengobrol bersama, tapi Herdan sibuk memandangi Gina. Bocah itu lalu tiba tiba duduk dipangkuan Gina, dan bersender dibuah dada montok itu. "Eh, Herdan, kok gitu, izin dulu sama mbak Gina"," Mbak Gina loh gak marah ma, iya kan mbak?", "iya bu, gak papa kok" Herdan tersenyum senang, Pak Eko menelan ludah, ia juga mau bersandar digundukan kenyal itu.



Setelah bercakap cakap beberapa menit, tampak ibunya Herdan ingat sesuatu, "Eh, mbak Gina saya tinggal dulu ya, mau beli sesuatu, ayo Herdan", "Aduh ma, aku mau sama mbak Gina", "hee, ayo kok, Pa jaga rumah ya", "iya iya" Pak Eko tampak Begitu senang ketika istrinya dan anaknya itu pergi keluar. "kemana itu pak", "beli barang sehari hari mungkin, mm... Gina, kenapa kok sempat gak sekolah?", "anu pak, dulu sama sempat hamil, tapi sudah ndak lagi" Mendengar itu pak Eko makin senang saja, "hmm, sekarang sudah ndak hamil?", "iya pak, sudah ada obatnya", "masak sih? obatnya efektif nggak?", "nggak tau sih pak", "kalau gak ada yang... hamilin kamu ya gak tau kan?", "tapi banyak yang sering mencoba tetap gak hamil kok pak" Pak Eko menahan tawa senangnya. "Oh, begitu? jadi aman ya?", "iya pak", "sip sip, eh, mbak Gina, boleh bantu saya sebentar?", "bantu apa pak?", "ini... ada barang yang harus dipindah kegudang diatas, Gina bantu bisa?", "boleh pak, Mari..." Gina kemudian membantu pak Eko memindah barang kedalam gudang dilantai dua. "ini mbak, taruh sana ya", "iya pak" Pak Eko memberikan kotak kotak berisi barang itu, sambil ia coba menabrakannnya kebuah dada besar milik Gina. Beberapa saat kemudian mereka telah selesai memindah barang, dan kini duduk duduk didalam gudang itu. "Huft, lelah juga ya Gina", "iya pak, aduh..." Gina melihat kearah tanktopnya, dan lagi lagi putingnya meneteskan air susu membasahi bajunya itu. "L...loh itu...", "Maaf pak, susu saya keluar lagi", "d...dilepas aja bajunya, dijemur saja biar kering", "oh, betul pak eko ya" Gina melepas tanktopnya, dan bwung, Buah dada besar itu membuat Pak Eko tersenyum lebar, ketika Gina selesai menjemur tanktopnya, Pak Eko sudah tak tahan. "maaf ya pak", "loh gak papa, aduh itu masih keluar susunya, Gina gak pake BH?", "gak ada bh pak, buah dada saya kebesaran", "ooh, temen...ku ada yang... jual bh, mungkin... aku bisa bantu pesenin yang gede", "wah, yang bener pak?", "i...iya, tapi... perlu dicek dulu ukurannya", "oh, boleh pak, gimana ngeceknya?", "sini Gina" Gina menurut dan mendekat, segera pak Eko mengelus elus buah dada besar milik Gina itu, dirasakannya begitu lembut, diremasnya dengan perlahan begitu kenyal, dan puting yang mulai keras itu dipencet beberapa kali. "Aahhn... gimana pak?", "oh, ssudah, ini ukurannya 34 D, besar memang", "oh, gitu ya pak", "iya, hehe....mmm...mmm...slruuup...mmm" tiba tiba pak Eko tanpa ijin langsung melumat puting Gina, dan menghisap susu keluar mengisi mulut pria itu. "Aahn... pak Eko...mh", "slruup...mm... bentar ya mbak, saya mau cek isinya juga...slruup...slruup", "ooh, mmh... iya pak...nngh" Gina kini hanya menunggu pak Eko yang tampak begitu asyik menghisap kedua puting Gina itu bergantian, air susu terus dihisap, teguk demi teguk pak Eko melepas rasa hausnya. "slruup...mm...Gina tiduran aja biar cepat", "hnnh... iya" Gina tiduran, dan kini Pak Eko makin bersemangat, tanpa perlu ijin ia juga melepas celananya, dan penisnya yang tegak digesekkan kedalam rok milik Gina itu. "slruup...slruup... Gina gak pake celana dalam?", "Aahn... ada sih pak... tapi... ouh... sering basah...", "ooh...slruup.. kalau gitu, saya cek vaginanya sekalian...ooooh!" Pak Eko tiba tiba sudah menghentakan penisnya, dan kini ia menikmati rasa hangat dalam vagina cewek 17 tahun itu. "Aaahnn! oouh...mmgh" Gina kini hanya tiduran, ia harus menikmati sensasi yang dihasilkan dari aksi bejat pak Eko. Tubuh montok milik Gina bergoyang terus karena pria yang asyik menyodok penisnya dilubang kewanitaan Gina itu tak mau berhenti beraksi, buah dada besar itu bergerak bebas, air susu tumpah kemana mana, namun pak Eko sempat mengurusnya dan menghisap puting puting Gina yang mengeluarkan air susu itu. "slruup...mmh...ooh... bentar ya Gina... hhnh" Pak Eko begitu senang, sudah lama ia tak bersetubuh, dan kini ia bisa bersetubuh dengan nikmat bersama Gina yang montok dan menggairahkan itu. "Aahn... pak...ouh..." Gina terus mengerang, suaranya yang nikmat itu membuat pak Eko makin hebat beraksi, menit demi menit Gudang itu ramai oleh suara tabrakan tubuh pak Eko dan Gina, serta gudang itu basah oleh keringat, cairan dari hasil seks itu, dan susu milik Gina yang tumpah. "Pak Eko....Aahnn!" Croot croot croot, pak Eko ternyata klimaks, dan mengisi penuh lubang kewanitaan milik Gina dengan sperma hangat. "nngh...oooh... huuh... mantep" Pak Eko mencabut penisnya dari vagina banjir itu, lalu melihat spermanya sendiri mengalir dari dalam vagina cewek 17 tahun didepannya. Beberapa saat kemudian, setelah istirahat, Pak eko dan Gina mulai berpakaian lagi, tanktop cewek itu juga sudah kering. "pak, saya balik dulu ya", "iya, tunggu ya, nanti saya bawa kerumah kamu deh bh dan cdnya", "iya pak, terima kasih" Gina kemudian berjalan pergi meninggalkan rumah pak Eko.

 Malam harinya, Gina sedang duduk dan ngobrol bersama pamannya itu. "gimana tadi udah kesebelah?", "udah pak, baik juga ya keluarganya Herdan itu", "iya memang sering bantuin saya juga kok, mm... Gina, obat kamu masih banyak?", "iya paman, kenapa?", "gak papa kok, takut kehabisan, bisa bahaya", "ooh, iya iya", "mmm, Gina, nanti... saya tidur kamar kamu ya", "mm, ada apa emangnya paman?", "dikamarku... banyak nyamuknya, belum beli obat nyamuk", "oh, iya deh paman" dan beberapa jam mereka kemudian sudah pergi kekamar, dan bersiap tidur. Gina sudah mencoba tidur dengan tenang, sedang pamannya, mencari posisi yang enak. "Gina?", "iya paman?", "boleh ndak... paman peluk Gina?", "boleh kok, kan paman keluarganya Gina", "hehe, iya..." pria itu memeluk Gina, ia merasakan buah dada kenyal milik Gina itu lagi. "Gina, mm... kalau... kamu sering paman peluk gini kamu gak risih kan?", "gak kok paman, gak papa, gina malah seneng, paman kan jadi seneng juga", "ooh, hehe, besok gina masuk sekolah pagi loh... ayo cepet tidur", "iya paman", "Gina, paman cium gina boleh?", "hmm? boleh kok paman", "cup... hehe, selamat tidur Gina...", "iya paman" pria itu melihat Gina mulai tidur, tapi ia tidak bisa, karena penisnya sudah tegak sedari tadi. Setelah Gina tertidur, paman cewek 17 tahun itu mulai tak tahan. Ia buka baju  tidur milik Gina, buah dada besar itu segera dijamahnya lagi. Diremasnya dengan enak, begitu asyik dijamah dan pria itu tak pernah bosan. puting indah milik Gina itu dijilati juga oleh pria itu, dan tak lama juga mulai dihisap perlahan." mm...mm... slruup...slruup" malam malam pria itu menghisap air susu dari puting Gina lagi. ia sungguh senang, bisa serumah dengan cewek senikmat Gina. Pria itu minum susu tanpa gangguan, dan tentu penuh kenikmatan. Namun ia tak bisa melanjutkan aksinya, karena ia ternyata ikut tertidur juga bersama Gina.

Paginya, Pamannya Gina bangun duluan, dan ia sadar ia belum selesai minum susu malam tadi. Kembali pria itu meremas buah dada Gina, dan juga menghisap puting cewek 17 tahun itu, namun lebih bersemangat dari pada malam kemarin, karena susu segar bagus untuk sarapan. Pria itu ada tepat diatas Gina, dan kini ia mulai melucuti pakaian Gina. Tak lama ia sudah melihat lubang kewanitaan Gina itu, dan tanpa ijin ia tancap penisnya yang tegak, memang penis para pria biasanya dipagi hari sudah tegak sendiri bahkan sebelum bangun. Kini Pamannya Gina mulai mengisi vagina sepupunya itu, dan mulai digerakan, sleeb sleeb, begitu nikmat, pria itu bisa selalu sarapan dengan menyetubuhi Gina. "hnnh... paman...ouh...nngh... itu", "pagi Gina, biasa ini... biar kamu bangun...", "oh, iya ini sudah bangun paman", "bentar ya, tinggal dikit, huuhnh" Pamannya Gina mempercepat genjotannya, "aah...aah...mmh...ouh" Gina pagi pagi sudah mendesah lagi, dan tak lama, Croot croot croot, vagina cewek 17 tahun itu banjir sperma lagi. "ooh, mmh.. udah Gina, kamu boleh mandi dulu deh", "hmmh, iya paman" Gina setelah mengumpulkan tenaganya lagi segera ia mandi. Pria yang lega sudah klimaks pagi hari itu istirahat sejenak, dan pergi mandi setelah Gina selesai. Setelah itu, mereka berpakaian, Gina kemudian diantar sekolah.

Disekolah itu, Gina sudah ditunggu oleh Marvin. "Ginaa", "Pagi marvin", "yuk kekelas" Marvin dan Gina segera masuk kekelas. Mereka kemudian sudah mengikuti pembelajaran dikelas bersama. Saat istirahat, Marvin mengajak Gina mengobrol disudut sekolah yang cukup sepi. "sst, Gina", "iya vin?", "mm... kamu dulu ingat?", "ingat apa?", "itu... yang kamu bangun diruangan gak dipakai itu", "oooh, itu, kenapa itu ya?", "aduh, kamu itu digangbang sama preman preman sekolah itu", "masak vin?", "iya", "ooh, iya udah vin", "loh, kamu gak papa?", "gak papa vin, ini masih sehat aja", "iya sih, apa gak sakit sih Gin?", "udah biasa sih vin, gak tau juga", "hah? waduh... aku tanya deh, kamu pindah sekolah sini kenapa?", "dulu aku sempat hamil vin, jadi berhenti sekolah, tapi sekarang sekolah lagi", "ooh pantes" Marvin sadar dan ia lega, ternyata Gina sudah pengalaman. "kenapa vin?", "enggak, iya udah deh, huuh kamu ini", "kenapa sih vin?", "gak papa, yuk balik kekelas" Gina dan marvin kembali kekelas, dan tak lama bel masuk berbunyi, mereka belajar kembali.

"Ini gimana sih vin?", "mudah itu, Gini caranya..." Gina duduk bersama Marvin,dan mereka mengerjakan tugas bersama. sedang membantu Gina, marvin tak sengaja menyenggol buah dada besar milik Gina itu, ia merasa memang benda itu sangat kenyal, "eh, maaf Gina". "maaf kenapa", "eh, ndak kok, ini udah", "ooh, jadi gitu ya vin", "iya, gampang kan" Marvin tersenyum senang, ia duduk bersama cewek seperti Gina yang lugu namun tetap menawan. Marvin juga sadar teman temannya dikelas sering melirik Gina. Setelah pelajaran semuanya usai, Gina berjalan kegerbang sekolah bersama Marvin. "Cepet pulang Gina", "iya bentar kan nunggu jemputan", "aduuh, keburu ada yang nongol lagi", "siapa emang?", "ah udah... eh itu paman kamu", "eh, iya itu"," sip, eh Gina, mm... anu", "apa vin?", "nanti... aku kerumahmu boleh?", "boleh, mau ngerjain pr kah?", "iya betul", "oh, oke, dah..." Gina menemui pamannya, lalu segera pulang bersepadah motor. Marvin kemudian baru melihat anak anak nakal yang dulu pernah menyetubuhi Gina datang, dan mereka terlihat kesal Gina sudah pulang. Marvin tersenyum, dan ia juga pulang, lalu bersiap nanti sore untuk kerumah Gina.

Tak lama, Sore harinya Marvin tiba dirumah Gina. "Permisi...", "iya... ooh Marvin, hai" Marvin takjub melihat Gina hanya memakai tanktop dan rok mini saja, karena ia biasa melihat Gina memakai seragam saja. "G...Gina... wow", "kenapa vin?", "gak papa, boleh masuk?" "silahkan" Marvin masuk dan duduk didepan. Gina tampak masuk kedalam dulu, dan kemudian keluar bersama pamannya. "... iya gina, kerumah kamu bentar, nanti pulang malem kayaknya ya...", "oh, iya deh paman, aku ditemenin Marvin kok", "hmm? oh ada temen kamu, bagus kalau gitu... cup... jaga rumah ya", "iya paman..." Gina kini hanya bersama Marvin dirumah itu. "Gina, tadi siapa?", "itu pamanku", "ooh, kamu tinggal sama pamanmu aja?", "iya, ayahku dikampungku sana", "ooh, yuk Gina ngerjain", "bentar ya vin" Gina mengambil buku dikamar, dan kemudian ia bersama marvin mengerjakan tugas di ruang tengah. Marvin memang mengerjakan tugas, tapi ia tak bisa fokus, ia melihat Gina itu tiduran sambil mengerjakan tugas, anak SMA itu bisa melihat buah dada besar milik Gina begitu menggoda dari sela tanktop itu. "Marvin, yang ini Gimana?", "eh, i...iya, mana mana", "ini nih, kamu udah ya?" Marvin makin bingung, ia kaget ketika Gina mendekat, buah dada besar milik cewek itu mendarat di Marvin yang duduk itu. "anu... aku udah sih itu, sini aku bantu" Marvin berusaha fokus belajar bersama Gina. Mereka belajar beberapa puluh menit, dan tak lama sudah selesai. "Sudah ini vin", "iya", "makasih ya vin, kamu emang pinter ya", "ah, biasa aja", "hehe, aduh...uuh" Marvin harus terperanga, melihat Gina bingung karena tanktopnya basah, tepat dibagian tengah yang membentuk lingkaran kecil. Marvin tau pasti itu dari buah dada Gina. "napa gina?", "anu vin, susuku keluar lagi" mendengar kata susu Marvin teringat kejadian saat Gina digangbang dulu, dan kini ia dalam kondisi berdua dengan cewek itu. "W..wah, terus... gimana gina? loh, eh gina..." Gina malah melepas tanktopnya itu, lalu dibawa pergi untuk dijemur. setelah kembali, Gina melihat Marvin melamun, tentu anak itu tertegun melihat buah dada besar itu bergoyang saat Gina berjalan. "Marvin? oi?", "eh, Gina, aduh, kamu pakai baju lagi aja", "itu basah vin, aku gak ada bh", "kok bisa sih?", "iya, buah dadaku kebesaran, aduh, kok keluar lagi ini" air susu menetes dari puting Gina, marvin makin kalut, ia tau penisnya sendiri juga meronta. "aduh, urus itu... puting kamu gina...", "vin, bantuin dong..." Marvin bergetar hatinya, apa maunya si Gina itu. "bantu... apa gina?", "biasanya sih pamanku langsung minum susuku kalau pas keluar gini, katanya biar cepat berhenti keluar, tolong kamu isep putingku ya..." Blaar, Marvin pecah fikirannya, sudah ia tak tau apa yang akan terjadi. "Y...yang bener gina?", "iya, aduh, apa kamu ndak mau? aku panggil herdan deh", "eh jangan jangan, eh, anu... iya deh boleh", "tolong ya vin" Gina membusungkan dadanya didepan Marvin, cowok seperti marvin biasanya tegar, melihat buah dada siap santap ia kalah seketika. Langsung Marvin memegang buah dada besar milik Gina, dielusnya perlahan, begitu mulus, "kamu... mulus banget ya gina", "masak sih vin?", "iya...cup...mm...mm...slruup...wah...slruup..mm" Ketika Marvin melahap puting Gina, dihisapnya, dan air susu yang mengisi mulutnya membuat marvin takjub, ia kini ingin terus meminum air susu milik Gina itu. Gina memilih tiduran dikarpet, sembari Marvin terus menyusu tanpa mau berhenti. "mmh...nngh", "slruup..mm...slruup... gak sakit kan gina", "gak kok, terusin vin", "slruup...mm...aah... slruup" Marvin bergantian menghisap puting Gina yang mengeras itu, sensasi nikmat menghisap puting cewek seperti Gina membuat Marvin ketagihan. marvin baru sadar penis dalam celananya meronta terus dan mulai mengeluarkan cairan bening. "sluuurp...mmh... aduh... maaf gina", "kenapa vin?", "ndak itu, punyaku", "kenapa?" Gina sudah terbiasa saat benda tumpul yang keras menggesek selangkangannya. Marvin tampak melihat gina tenang saja, Marvin jadi ikut kalab, karena ia juga ingat aksi anak anak nakal dulu memperkosa Gina. Marvin melepas celananya, karena penisnya yang tegak sudah tak kompromi. "aduh, mmh", "kenapa itu vin?", "anu... ini.. uuh..." croot croot, Marvin malah menyemburkan spermanya, membasahi karpet. Marvin bingung melihat spermanya tercecer, "aduh, gimana ini?", "bentar vin, aku bersihin deh" Gina mengambil lap dan mengelap sperma marvin dikarpet itu. Marvin malah harus mendapati penisnya tegak lagi, ia melihat memek Gina sudah basah, cewek itu tak memakai celana dalam dan roknya tak mampu menutupi, marvin bisa melihat jelas dari belakang. "G...Gina", "iya vin?", "punya kamu... basah juga yang bawah", "hmmh, oh iya, aduh..." Gina melepas roknya juga, cewek itu telanjang bulat, Marvin tak bisa berhenti terpukau dengan ulah Gina, ia memilih telanjang juga saja. Gina kembali mengelap karpet, Marvin sibuk melihat bentuk vagina cewek 17 tahun didepannya itu. "Gina... yang bawah basah gini... sama paman kamu di... isep juga ndak?", "gak pernah sih kalau pamanku", "ya udah kalau gitu... aku coba ya gina...mm...sssp...mm", "Aaahn! Marvin, ouh" Gina jadi terhenti saat sibuk mengelap karpet, karena tiba tiba Marvin menghisap vagina cewek itu. Marvin takjub, ia baru pertama mempraktekan adegan heboh itu, ternyata begitu menggairakan."mmlhm...sssp...mmmh", "ah...ah... marvin..uuh" Marvin makin berani, ia menjulurkan lidahnya, yang kini mengorek isi vagina cewek 17 tahun itu. Tak perlu lama, Gina merasa kuawalahan, "Marvin, aduh..nngh" seketika Marvin merasa cairan deras mengalir dari lubang kewanitaan itu, dan tanpa ragu ia habiskan cairan itu. Setelah itu Marvin menyeka wajahnya yang basah dan berlendir. "mmh... Gina... wow", "ah...ah...mmmgh... uuh" Gina masih tergeletak dan mendesah, saat Marvin sudah siap beraksi. Marvin sudah hilang kendali, ia kini naik keatas tubuh Gina yang montok itu. "Gina, maap ya...", "marvin...nnnngh....aahn...ouh" Marvin ternyata menancapkan rudalnya dilubang banjir tadi itu, penis tegak itu tenggelam, dalam lubang hangat dan basah. "oooh... ternyata... emang enak... pantesan...ouh", "Marvin,ouh...mmh" Gina reflek menarik Marvin, dan kini ia memeluknya dengan Erat. Marvin terpesona dengan Gina, ia memilih menciumi cewek itu. "cup..mm...ahm..cup... Gina...", "cup...aahn..mmh...marvin...ouh...mm...cup" Mereka asyik bercumbu, dan tetap Marvin juga mempenetrasi memek Gina yang basah. "ouh...ahn...marvin...aahn...ooh" Gina tampak merasakan hal berbeda, ia merasa sepertinya bersetubuh dengan Marvin begitu nikmat, mungkin karena umur mereka hampir sama. Gina juga saling pandang dengan Marvin, mereka makin tertarik satu sama lain. Marvin kembali mencumbu gina, juga menggerakan penisnya yang tegak maju mundur menusuk vagina temannnya itu. "Gina, kamu...ouh... cantik dan... mmh... sexy...ouh... wow...mmh", "Marvin...ouh...nngh... aaahn..." Marvin dan Gina ngeseks atas karpet, tanpa ada gangguan, dengan sensasi yang lebih nikmat. Menit demi menit Marvin beraksi, membuat Gina mendesah dan terpesona. "Gina...ouh...mmh... aargh" Croot croot croot, Semburan hangat mengisi lubang kewanitaan Gina. Marvin begitu lega, ia cabut penisnya, lalu ia peluk Gina dengan Erat. "Maaf Gina... aku...", "gak papa vin, kamu... luar biasa... aku jadi...", "kamu hebat gina..." Mereka menyelesaikan adegan seks dengan emosional. Entah Gina dan marvin tampaknya mulai mendapati rasa cinta dalam diri mereka.

3 comments:

  1. permisi kakak2 numpang promo ya
    yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

    Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

    Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
    *Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
    *Bonus Refrensi Sebesar 20%

    Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

    - BBM : 2B47BB9C
    - CALL : +855964972098
    - WEECHAT : saranapelangi
    - SKYPE : saranapelangi
    - EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
    - FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

    WWW.SARANAPELANGI.COM

    ReplyDelete