Wednesday

Cerita Seks : Cewek Bugil Nyasar Ke Desa



"Mak, aku kesawah dulu", "iya nak" Mirwan berangkat kesawah, ia berjalan dengan santai, sambil menikmati indahnya pagi hari itu. Sawahnya cukup jauh, tapi lebih dekat dengan jalan raya, dari pada rumahnya yang jauh dan termasuk terpencil. Setelah sampai disawah milik keluarganya itu, mirwan mulai bersiap, ia mulai mengurus sawah. Pagi itu tumben tumbennya mirwan sendiri, sawah sebelah tampak sepi, memang hari itu banyak warga yang memilih dirumah saja. Sibuk sibuk nya mencangkul, tak lama mirwan lelah juga, ia kemudian berjalan menuju gubug dekat sawahnya. namun miewan malah kaget, tiba di gubug itu, ia lihat cewek yang amat cantik sedang tidur, dengan telanjang. Mirwan heran, sejak kapan ada cewek cantik nyasar kedesa itu, tak ada yang bisa dilihat atau dicari dari desa ini. Mirwan mendekat, ia mau membangunkan cewek itu tapi ia ragu, ia juga bingung, sesekali ia lihat tubuh mulus cewek itu, wajah cantiknya juga. Cewek itu tidur sambil menyilangkan tangannya menutup buah dadanya. Mirwan masih bengong saja, ia bahkan tertarik melihat kebawah, dan melihat selangkangan bersih milik cewek itu.
"mmh... Wah...kyaaa!... siapa...wah...aku kok...kyaa!" kaget lagi si mirwan, cewek itu bangun dan teriak teriak. "aduh... Maap...", "kamu siapa... Aku kok telanjang...wah pasti kamu ya...", "nggak... Aku gak ngapa ngapain loh... Aduh... Itu ada sarung pakai aja mbak" cewek itu mengambil sarung digubug itu, ia pakai menutupi tubuh dan buah dadanya. "mas, dimana ini? habis diapain aku?", "waladalah... Desa saya ini, saya baru dateng mbaknya udah tiduran disitu kok",  "yang bener mas?", "iya lah sumpah, saya... Tadi mau bangunin mbaknya tapi takut marah" cewek itu lalu diam, ia sepertinya memikirkan sesuatu. "mas... Bantuin... Cari pakaian saya ya...", "ooh... Iya iya" cewek itu turun dari gubug, lalu berjalan disekitar sawah, ia dibantu mirwan mulai mencari pakaiannya. "dimana ya mas?" cewek itu melihat kekanan dan kekiri, sedang mirwan didepannya malah melihat buah dada yang setengahnya tidak ditutupi. Cewek itu kemudian melihat mirwan, Plaak! Mirwan kena tampar. "adududuh...",  "nggak mbantuin, malah liatin aku... Jangan jangan beneran mas ini habis perkosa aku...", "aduh enggak lah sumpah, iya maaf, ini saya bantu nyari..." mirwan sambil mengelus pipinya yang panas mulai mencari cari. Tak lama, cewek itu menemukan sesuatu. "naah... Yah kotor semua",  "bajunya itu mbak? kok dibuang disana?", "iya pasti masnya tadi habis perkosa aku pakaianku dibuang disini kan? ngaku aja mas", "walahdalah sumpah lah saya nggak tau, saya baru ketemu mbak ini tadi itu kok", "beneran nih mas? masnya nggak perkosa aku kan?", "enggak asli dah", "iya udah, maaf ya mas tadi", "iya... Gak papa mbak" mirwan berkata sambil masih mengelus pipinya. Cewek itu kemudian pergi kegubug, saat kembali ke mirwan, cewek itu memakai pakaiannya yang sudah kotor semua. "mm... Mas namanya siapa?", "saya mirwan mbak", "ooh, kalo saya Hani" mereka sempat berkenalan. "mbak hani, kesini nyasar atau gimana?", "saya... Lupa mas, mm... Rumahnya mas mirwan dimana?", "agak jauh sih dari sini", "saya... Mampir bentar kerumah mas mirwan boleh?", "boleh kok mbak, sekarang kah", "iya mas", "ya sudah mari mbak" Mirwan lalu mengantar cewek itu kerumahnya. mirwan ditengah perjanan sempat dilihati beberapa orang lewat, karena ka berjalan dengan cewek cantik, tapi pakaiannya kotor. Sesampai dirumah mirwan, sudah disambut ibunya mirwan. "Mirwan, kok sudah pulang, eh ada tamu...", "permisi bu... Maaf ya datang kesini seperti ini", "loh mbak ini habis jatuh ya?", "nggak mak, mbak Hani tadi digub..mmh", "eh... Iya tadi jatuh disawahnya mas mirwan bu, jadi kotor semua ini" mirwan malah dihentikan saat bicara, dan Hani malah bohong. "ooh, kasihan mbak Hani ya..., sini mbak ganti baju dulu, mari", "aduh, maaf ya bu jadi ngerepotin" Hani diajak kekamar ibunya mirwan, tak lama cewek itu keluar sudah memakai daster ibunya mirwan. "yang pas sama mbak Hani cuma itu, saya cuci yang kotor ini dulu ya", "aduh ndak usah bu, biar saya sendiri", "sudah mbak Hani istirahat dulu saja" ibunya mirwan pergi kekamar mandi dan mulai mencuci pakaian kotor milik Hani. "hehe... Mbak Hani...", "kenapa mas? jangan komentar ya...", "hehe... Padahal mau bilang kalau mbak Hani masih cantik aja pakai daster" Hani menyembunyikan senyumnya, mirwan sudah senyum senyum. "mbak Hani, sebenernya orang mana sih?", "saya orang kota mas", "kok bisa nyasar ke desa sini?", "aduh... Nanti deh mas aku ceritanya...", "mbak Hani mau kemana?", "mau mandi mas, eh kamar mandinya kan dibuat cuci baju sama ibunya mas mirwan", "iya, tunggu aja dulu mbak, mbak Hani apa nggak lapar?", "hehe... Iya mas lapee banget", "mari makan dulu mbak..." hani diajak makan dengan mirwan, didapur sudah ada nasi dan beberapa makanan. "wah...hehe..." Hani langsung ambil ini ambil itu, duduk manis lalu makan seperti orang kelaparan. "wah wah... Kelaparan ya mbak...haha" cewek itu makan ditemani Mirwan. Setelah makan, cewek itu ngobrol dengan mirwan soal hidup didesa. "...ooh, jadi mas ini dirumah sama ibu aja?", "iya, kesawahnya gantian", "ooh gitu ya" ibunya mirwan tampak datang kedapur juga, "wah, sudah makan semua?", "sudah bu", "udah mak, kamar mandinya sudah gak dipakai?", "udah itu", "tuh mbak, silahkan mandi", "oh iya, permisi..." Hani lalu pergi mandi. "wan, cantik sekali dia itu, pacar kamu ya?", "walahdalah, ya bukan to mak, khayal", "terus kok kenal kamu?", "iya... Tadi kayaknya nyasar kesawah kita mak, tadi mirwan tolongin", "ooh, andai dia orang sini udah mak nikahin sama kamu wan" Mirwan sendiri dalam hati berkata hal serupa, ia sudah lama sendiri, bila dapat pasangan seperti Hani, itu hanya ada dalam imajinasinya. "ah bisa aja mak", "ya udah, sini biar mak yang ke sawah, kamu temenin dirumah dia ya", "loh mak, wah..." ibunya mirwan malah pergi kesawah, ya memang mirwan tau ia tadi belum selesai mengurus sawahnya. Mirwan menunggu saja, beberapa menit ia duduk sambil membayangkan bagaimana indahnya tubuh Hani tadi. "mas, oii" mirwan terbangun dari lamunannya, lalu dilihatnya Hani yang cantik sudah selesai mandi. "eh, iya...", "ibunya mas mirwan kemana?", "kesawah, kan tadi aku belum selesai", "kok gak masnya aja yang berangkat? modus ya? mau gangguin Hani pasti", "walahdalah... Enggak mbak, duu negatif terus sih pikirannya mbak Hani ini", "hehe... Iya maap, eh, hpku tadi..." Hani pergi kekamar, lalu kembali dengan membawa handphonenya. "hpnya mbak Hani?", "iya, untung gak rusak, aku simpen disaku celanaku tadi", "ooh, gitu ya" Hani sempat sibuk menggunakan handphone nya, setelah itu ia melihat mirwan. "mas...", "iya...", "maaf ya hani jadi ngerepotin", "ah gak papa, manusia kan harus saling menolong", "hehe... Mas, aku mau cerita nih, kronologi aku sampai sini...", "wah gimana tuh?", "jadi..." Hani mulai bercerita tentang bagaimana ia sampai didesa itu. Hani bekerja disebuah perusahaan dikota, suatu hari saat hari libur ia diajak hangout (jalan jalan) oleh salah satu teman laki lakinya. Hani malamnya juga diajak kediskotik, memang cewek itu cukup suka menikmati malam di klub. Bedanya Hani kali itu diajak pesta minuman keras, cewek itu sampai mabuk berat. Setelah itu ia malah diajak pergi oleh temannya tadi, temannya membawa dua teman cowok. naik mobil entah menuju kemana. "nah itu pas mabuk mungkin masnya bawa mbak Hani kesini", "iya... Kalo menurutku...aku... Habis diperkosa digubuk itu mas", "wah... Yang bener mbak", "iya mas... Pas bangun tadi... Kerasa soalnya... Nyeri..." mendengar nyeri saja Mirwan sudah tegak penisnya dalam celana. "wah... Kasihan mbak Hani", "bentar dulu mas... Nyerinya dilubang laen lagi... Huft..." mirwan kaget lagi malah Hani bilang bilang tentang lubang lain. "waduh...", "ya untung tadi pagi mas mirwan dateng...", "i...iya... Ikut kaget juga tadi liat mbak Hani disana", "ya untung juga mas mirwan gak pengen perkosa aku juga tadi", "eeh... Ya enggak lah...", "yang bener mas?", "iya lah... Enggak... ", "hehe... Kalo sekarang?" mirwan bingung dengan kelakuan Hani itu, cewek itu terlalu centil, mungkin itu yang membuat teman kerjanya jadi bermaksus negatif dengan memperkosa Hani. "aduh... Jangan gitu ah mbak", "iya iya becanda mas... Maaf ya mas, aku orangnya emang gini, gak ada bagus bagusnya, negatiif mulu", "ya semua orang pasti punya sisi baiknya mbak", "hmm, mungkin juga sih mas", "iya, hehe... eh...cup...mmh... mbak..." sempat Mirwan dicium oleh Hani, cewek itu tadi kemudian tersenyum melihat mirwan. "maaf lagi mas, hehe... Eh... Iya halo..." tiba tiba Hani mendapati telponnya berbunyi. "iya ini Hani... Aku lagi nyasar ke desa... Udah nanti aku cerita... Iya kamu jemput bisa... Nanti aku tanya orang sini soal jalannya... Oke... Tengkyu..." telepom usai, Hani kemudian melihat mirwan lagi. "siapa mbak?", "itu tadi kakakku... Besok katanya mau dijemput", "ooh, syukurlah kalau begitu...", "iya... Kok mas mirwan gitu sih? Gak suka lihat Hani?", "ah enggak... Enggak papa kok...", "apa mas mirwan minta dicium lagi?", "eeeh... Ndak jangan...", "haha... Mas mirwan ini emang..." mirwan jadi malu, ia rasa Hani terlalu indah bagi seorang pria desa sepertinya.
Beberapa jam berlalu, ibunya mirwan pulang dari sawah. Ia melihat mirwan tidur didepan rumah, saat masuk kerumah, ia lihat Hani tidur dikamar. Ibunya mirwan memilih menyiapkan makanan untuk makan malam bersama putri cantik itu."bangun wan", "hmm... Iya mak" mirwan dibangunkan ibunya. "mandi sana wan, habis ini makan bareng Hani", "ooh, iya mak" mirwan segera pergi mandi, setelah itu berpakaian lagi, lalu pergi kedapur. "lama ah mas mirwan", "eh, maaf mbak Hani, nunggu ya?", "udah mari makan" mereka bertiga lalu segera makan malam, Hani tampak sedikit ragu untuk makan makanan desa, tapi lama lama ia makan juga, "gimana mbak masakan makku?", "mm... Enak banget ini, mas mirwan bangga punya ibu pinter masak ya, hehe", "ah bisa aja mbak Hani" setelah selesai makan, mereka sempat ngobrol bentar, Hani sudah memberitahukan kakaknya, dan besok dijemput. "... Iya bu, besok saya pulang", "ooh, ya sudah, malam ini kamu tidur sama saya ya", "jangan mak... mbak Hani tidur dikamar saya aja, biar mirwan tidur diluar", "beneran mas?", "iya, gakpapa kok", "hmm, iya sudah, kamu tidur dikamar mirwan ya, wan kamu tidur diruang tamu", "iya mak" lalu mereka sudah pergi ketempat masing masing, ibunya mirwan sudah tjdur duluan. "mas mirwan..." mirwan kali itu memang belum tidur, ia duduk duduk didepan rumah. "loh, mbak Hani nggak tidur?", "blum ngantuk mas, kok diem aja mas?", "iya biasanya gini, nunggu kedinginan baru tidur, haha", "ooh, mas... Habis ini tidur sama aku ya dikamar" , "loh, jangan...", "aku... Takut tidur sendiri mas" Mirwan jadi bingung, apa maunya si Hani sebenarnya. "tapi kan belum ngantuk ini", "iya iya... Mas, aku rasanya mending tinggal didesa aja deh...", "kenapa mbak?", "disini tenang suasana nya, gak ada polusi, orangnya juga baik baik", "hmm, tapi kan dikota enak, semua yang mbak Hani mau pasti ada", "hmm, ada kok yang cuma didesa ini yang gak ada dikota", "apatuh mbak?", "mas Mirwan... Hehe..." Mirwan tak tau bagaimana bisa dengan mudah Hani membuatnya bahagia dengan hanya kata kata. "hehe... Bisa aja mbak", "hmm, untung aku ketemu mas mirwan..." Hani bersandar dibahu mirwan, membuat cowok itu bingung juga senang. Lama mereka diam, Hani menikmati suasana, mirwan menahan dirinya agar tenang. "belum ngantuk mbak?", "belum mas... Tapi kalo sekarang ditemenin dikamar, mungkin bisa cepet ngantuk, yuk mas", "eh... Mbak...wah..." mirwan diajak kedalam, lalu ia dibawa kekamar.
Hani langsung saja merebahkan tubuhnya dikasur, "sini mas...", "aduh... Gimana ya", "biar aku cepet tidur mas, sini sini..." malu malu mau, mirwan sudah berada disisi lain kasur. Mirwan merebahkan tubuhnya, tapi membelakangi Hani. "eh...mbak..." Hani malah merapat, dipeluknya Mirwan dari belakang, buah dada montok milik Hani ikut menempel dipunggung Mirwan. "sst... Nanti ketahuan ibunya mas mirwan loh..." Hani berbicara pelan, ia tersenyum nakal. mirwan makin bingung, kalau ia balik menghadap Hani, pasti cewek itu tau penisnya sudah tegak. "ya udah mbak, tidur aj...aduuh..." Mirwan kaget lagi, tangan Hani malah merayap dan menangkap penis Mirwan yang menonjol dicelana. "sst... Mas mirwan ribut aja ih...", "lah... Itu...mmh" Mirwan mana bisa tahan, tangan Hani membuka celana mirwan, dan kini penis Mirwan dielus langsung tangan mulus Hani. Hani malah makin nakal, penis mirwan itu dikocok juga, Hani juga sibuk menggesekan buah dadanya naik turun dipunggung mirwan. "asik kan mas kalo dikasur sama aku? hmm?", "aah...nnh..." sensasi nikmat dirasakan mirwan, baru kali itu ia bersama cewek cantik, juga main dikasur. "mas mirwan, baru pertamabini beginian ya?", "aah...iya...",  "wah bagus itu, aku... Wah..." Mirwan malah klimaks, croor croot crot, beberapa menit dikocok dan dielus penisnya membuat mirwan tak tahan, sperma menyembur keluar kasur. "auuh...mmh", "wah udah keluar, sini sini mas..." Mirwan kini malah dipaksa menghadap Hani. "mmh... Mbak Hani..." Hani sudah sibuk melepas pakaiannya, lagi lagi mirwan melihat cewek cantik itu telanjang. "gantian deh mas... Serah mas mirwan, ayo mau diapain aku?" Hani menunjukan lekuk tubuhnya yang indah, buah dadanya yang kenyal, juga selangkangan bersihnya. Mirwan tak lama sudah mulai menyentuh Hani, dielusnya tubuh cewek itu, Mirwan sudah terangsang duluan memang. Hani malah mendesah kecil, ia bahkan meminta tangan mirwan mengelus buah dada cewek itu, tentu tanpa ragu buah dada Hani sudah dielus dan diremas tangan Mirwan. "mbak Hani...mmp...cup...mm", "mmh...cup...wah mas mirwan...mm...cup" mirwan tertarik mencium Hani, tentu malah berlanjut dengan cumbuan nikmat, Hani memandu Mirwan untuk bisa adu lidah dan bercumbu mesrah. Siang tadi mereka adu mulut, sekarang juga, tapi kini mulut mereka saling cumbu dan bertukar ludah. "mnh... Cup.....mm", "mm...ahn... Cup... Nakal mas mirwan ternyata ya...mm" Mirwan sambil asik bercumbu ia masih sibuk meremas buah dada juga memilin puting Hani. Beberapa saat kemudian, Hani mulai menyadari penis Mirwan tegak lagi karena selangkangannya disenggol terus. Hani malah memegang penis mirwan, ia masukan lalu ia himpit diselangkangannya. "aah... Mbak...", "sini mas aku bukain... Nah... Yuk deh..." Hani melepas pakaian yang tersisa ditubuh mirwan, lalu cewek itu memegang penis mirwan lagi, kini ia masukan kevaginanya. "ooh...itu...", "mmh...aah...aah...nah..." ujungnya sudah masuk, lalu mirwan reflek dan memeluk Hani, sambil ia dorong juga, sleeb, penis tegak mirwan mengisi memek Hani yang sudah cukup basah. "uuh.. Wow...", "aah..aah...ah...", "mmh...sst... Hayo...hehe...mmh", "iya...mmh" mereka mulai asik bergoyang dikasur, sambil mencoba untuk tak bersuara. Hani menggigit bibir bawahnya, ia mulai ingat bagaimana memang ia sudah beberapa kali ngeseks, sensasi familiar saat penis Mirwan mulai bergerak naik turun, vagina Hani digesek dengan nikmat. Mirwan melihati Hani, cewek itu tampak tak begitu bingung, tak seperti mirwan takut keluar didalam. "aah... Hani...mmh", "hmmh... Ah..." Mirwan kembali tertarik mencicipi buah dada Hani, sambil ia masih menggesekan penisnya maju mundur, ia kecup dan jilati buah dada Hani. Hani rasanya senang, ia dapati keperjakaan Mirwan, dan ngeseks dengan orang desa sama nikmatnya dengan saat ia ngeseks dikota. "mh...cup..mm", "mas...pindah gini aja...aah..." Kini Hanj tiduran telentang, dan mirwan diatasnya. Posisi ini membuat Mirwan makin mudah menggesekan penisnya, ia bisa terus menggesekan penisnya menikmati dinding vagina Hani yang hangat dan berdenyut nikmat. Mirwan juga bisa melihat buah dada Hani yang bergoyang indah, lebih nikmat juga ia pegang gunung kenyal itu, sambil menggerakan penisnya terus. Mirwan dan Hani jadinya malah ngeseks dimalam itu, mereka bersetubuh dengan tenang dan penuh kenikmatan, tanpa kegaduhan mereka memuaskan nafsu birahinya. Mirwan dan Hani saling pandang, mereka tau lawan mainnya itu tampak puas. Menit demi menit mereka terus bercinta, mirwan tau ini hari terbaik dalam hidupnya. "aah... Aku...mmh" Mirwan mencabut penisnya dari lubang senggama, lalu Croot croot crot, spermanya tumpah lagi, kini jatuh ditubuh Hani. "hmm...oouh... Kok dikeluarin disini mas", "gak tahan tadi", "bersihin dong mas, kalo enggak aku bilangin ibunya mas Mirwan", "jangan... Iya bentar ya..." Mirwan membersihkan tubuh Hani, setelah bersih, mereka berdua berpakaian lagi. "makasih mas Mirwan...", "saya dong yang makasih", "hehe iya... Udah sana mas Mirwan tidur didepan", "loh, tadi katanya...", "kan tadi udah, masih mau perkosa Hani ya?", "eh iya udah... Iya aku tidur didepan" Hani mulai tidur di kamar, Mirwan tidur diruang tamu, dua orang yang puas ngeseks tadi tidur dengan senyum lega.

Pagi harinya, Hani bangun, ia sedang bersiap. "wan...", "iya mak?", "kamu tungguin mbak Hani ya, aku ke sawah dulu, nanti dijemput disana kan katanya?", "iya mak, apa gak mirwan aja yang kesawah dulu?", "udah aku aja... Hani, saya kesawah dulu, saya tunggu sana ya", "oh iya bu" Hani lalu sudah berdua dengan si Mirwan lagi. "mbak... Gimana?", "iya, nanti dijemputnya", "ooh iya sudah", "hehe... Mas sini deh" mirwan duduk disebelah Hani. "iya mbak?", "mm... Makasih ya semalam, mas Mirwan hebat juga ya, hehe", "ooh... Iya... Makasih juga loh mbak", "iya... Maaf ya, kalo aku nafsunya besar gini", "enggak papa mbak", "mungkin ini ya... Yang bikin aku gampang diajak begituan, diperkosa rame rame disawah... Emang deh", "sudah sudah, nanti dilaporin aja temennya yang jahat itu", "dilaporin? ya mas mirwan saya laporin juga bisa bisa", "eh jangan... Waduh...", "haha... Becanda mas... Jam berapa ini?", "masih jam...mmp..mm..cup...mm", "cup..mm...hehe...", "mmh, duh mbak Hani", "kenapa mas?", "untung makku udah berangkat kesawah", "iya... Jangan jangan mas Mirwan nyuruh ibunya berangkat dulu biar bisa perkosa aku ya?", "walahdalah enggak, makku berangkat dari kemauannya sendiri?", "masak sih?", "iya bener", "jadi mas Mirwan gak mau perkosa aku nih?", "iya enggak", "meski udah... Dibukain gini?" Hani malah membuka bajunya. "loh... Mbak Hani...", "sekarang udah mau kan? ayo mas... Perkosa Hani ya...hehe...", "aduuh... Mbak Hani ini...ya...", "sebelum aku pulang mas, nanti kan mas Mirwan gak ada law...aahn...aah... Iih main sambar aja ini", "mmh...mm... Maaf mbak, lah... Mbak Hani yang minta", "hehe iya... Kekamar dulu dong mas...", "iya hehe...", "dasar, emang dasarnya mau perkosa Hani pake alesan", "enggak aduh, itu", "iya iya...cup... Yuk...mmmh" Hani dan Mirwan malah mulai ngeseks lagi, entah apa yang membuat Hani begitu tertarik, ia rasa ngeseks didesa begitu beda dan nikmat rasanya. Mirwan dan Hani bersetubuh lagi, ibunya Mirwan sampai menunggu lama, bahkan kakaknya Hani sudah didekat sawah Mirwan. Mirwan dan Hani baru kesawah, setelah puas bercinta.

3 comments:

  1. permisi kakak2 numpang promo ya
    yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

    Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

    Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
    *Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
    *Bonus Refrensi Sebesar 20%

    Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

    - BBM : 2B47BB9C
    - CALL : +855964972098
    - WEECHAT : saranapelangi
    - SKYPE : saranapelangi
    - EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
    - FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

    WWW.SARANAPELANGI.COM

    ReplyDelete