Saturday

Cerita Seks: Les bonus Ngentot



Esok harinya, tepat hari sabtu itu, siang hari itu Miranda baru selesai menyusui Ican, dan anaknya itu sudah tidur lagi. Ia mendengar suara anak kecil didepan, ia memakai tanktopnya, lalu membuka pintu, "ooh, kalian", "siang mbak miranda", "iya, Jeri, Wadi, Riki" 3 anak tampak tersenyum melihat Miranda yang memakai tanktop dan celana pendek itu. Jeri adalah anak pak Fero, masih kelas 6 sd. Wadi kelas 5 sd, dan Riki kelas 1 smp, mereka berdua anak pak Wisnu. "mbak, jadi bantuin kami belajar?", "ooh, jadi dong... yuk masuk" mereka bertiga masuk, lalu duduk dikarpet ruang tengah, lalu menyiapkan buku mereka. "Ayo, mari dikerjakan, kalau ada yang susah biar mbak miranda bantu...", "siap mbak" mereka mulai mengerjakan tugasnya masing masing, Miranda sempat membantu saat mereka kesulitan. Dari ketiga anak itu, Riki tampak paling sibuk melihati Miranda, ya memang saat itu Miranda jadi merunduk, dan buah dadanya menggelantung dalam tanktop, tapi sekilas Riki bisa melihat puting Miranda, tentu anak itu jadi merinding. Miranda tampak sempat menyadari Riki tertarik padanya, "Riki, ada yang sulit?", "oh, mm... ini mbak?", "mana? oh itu, gini..." Miranda mendekati Riki, ibu muda itu juga sibuk menunjukan buah dadanya sembari mengerjakan, Riki tampak komat kamit mulutnya.
"wah... mbak miranda", "iya Riki?", "emang... hebat ya", "hehe, bisa aja kamu" Miranda lalu beralih dan membantu Jeri. Tapi Miranda yang menunduk itu, juga mengangkat bokongnya, ia memang ada didepan Riki, bokongnya tepat didepan anak smp kelas 1 itu. Riki geleng geleng, bokong yang ditutupi celana pendek itu sudah bisa membuat penis remajanya tegang. "... nah, gitu jeri...eh!... maaf Riki..." Ketika Miranda mundur, bokongnya sempat menempel diwajah Riki, Riki sempat mencium bau wangi yang menggoda, memang tadi anak smp itu terlalu dekat memandang bokong Miranda. "Aduh... mmh", "aduh aduh, kamu gak papa?" Miranda berputar, lalu mengelus pipi Riki, anak SMP itu seketika melayang, wajah cantik Miranda menambah kalut hatinya. "gak papa mbak", "duuh, kasian..." Miranda kemudian melanjutkan membantu 3 anak itu, Riki memang sudah sedari tadi tertarik dan terangsang, sedang Jeri dan Wadi masih malu malu meski juga tertarik.

hampir satu jam lebih mengerjakan, akhirnya mereka menyelesaikan tugasnya. "Udah mbak, yey", "wah, hebat Wadi..." Miranda mengelus rambut Wadi, anak itu jadi tersenyum malu. "saya juga udah", "saya dari tadi, hehe", "karena udah semua, biasanya kalian ngapain saat les?", "biasanya dikasih pelajaran tambahan", "ooh, gitu ya Riki? Riki mau pelajaran apa? aku bisanya ngasih tau soal bagian tubuh", "wah, itu aja  mbak!" Riki tampak sangat bersemangat, memang itu yang diinginkan Miranda. "ooh, iya deh, mbak Miranda mau kasih tau soal bagian tubuhnya perempuan" mendengar itu, 3 anak itu tersenyum, mereka juga sangat penasaran. Miranda mulai menggoda, "kalau bagian tubuh manusia kan banyak yang tau, kalau bagian tubuh perempuan beda dengan laki laki", "kok bisa beda mbak?", "iya, jadi kalau perempuan dadanya ada yang menonjol laki laki enggak", "ooh, gitu ya mbak", "iya, terus kalau kalian kan punya burung, kalau punya mbak Miranda bentuknya kayak lubang gitu..." Mendengar itu saja, 3 anak itu sudah merinding, apalagi Miranda menjelaskan dengan suara yang menggoda. Melihat 3 anak itu melongo memandanginya, Miranda tersenyum nakal, lalu mulai makin menggoda, "nah, ini nih, liat, perempuan punya buah dada, punya mbak miranda gede kan?", "mm... iya mbak, gede...", "iya, bentar deh...", "loh, kok buka baju mbak?" Wadi sempat bertanya, meski Jeri dan Riki sudah menahan tawa senangnya. Tanktop Miranda sudah dilepas, Buah dada montoknya terpampang didepan 3 anak itu. "kalian biar bisa liat, kalau gak mau liat aku pakai tanktop lagi deh", "jangan mbak!, eh... anu... saya masih liat... biar tau", "hehe, iya deh Riki, gimana? gede kan ya?", "iya mbak..hmm", "jadi ini gak ada tulangnya, jadi kenyal gitu, isinya susu" mendengar susu, 3 anak itu seketika haus. "oh... iya, pernah liat ibu nyusuin Wadi", "nah itu Riki tau, mm... kalian mau coba susunya mbak miranda?" mendengar itu, 3 anak itu sontak tersenyum senang. "mau banget mbak", "mau mau", Miranda tersenyum, lalu membusungkan dadanya. "ya udah, ayo siapa mau minum duluan?" Jeri dan Riki sudah bulat tekadnya, mereka melesat dengan cepat mendekati Miranda, lalu memegang buah dada montok itu. tanpa ragu Riki melahap puting Miranda itu, "mm...mm...ssp...sluurp...mm... wah iya, manis susunya...mm...", "Aahn... iya, coba minum terus...", "gini ya? mm...ssp...mmm...slruup...mm... iya enak...sluurp...mm" Jeri juga sudah mulai, Kini ia berlomba bersama Riki, menyedot air susu langsung dari puting Miranda yang kenyal. Riki menikmati buah dada Kiri, dan Jeri menikmati yang kanan. "Aahn...mmh...mm, susunya perempuan lebih enak dari susu sapi, jadi... aahn... kalian dapet vitamin banyak..", "mm...sluurp..mm.. iya...mm... mbak Miranda wangi juga...mm", "sehat deh...mmm... sluuurpp..slruup...mm" Jeri dan Riki sudah masing masing tangannya memegang buah dada Miranda, sembari menghisap puting susu, mereka juga meremas buah dada Miranda itu dengan kuat, Riki tampak juga menyedot puting Miranda sambil ditarik, ia tampak bisa mengalirkan air susu kedalam mulutnya lebih deras dari pada Wadi. Miranda melihat dua anak itu menghisap buah dadanya dengan senang, tapi ia melihat Wadi bengong, anak sd kelas 5 itu tak dapat bagian.

"Loh, Wadi mau minum juga?", "mm... iya mbak", "mm... Riki, Jeri, mbak mau tiduran, biar enak", "mm...slruup... iya" Miranda kemudian tiduran dikarpet itu, sembari Jeri dan Riki masih menghisap air susu dari puting ibu muda itu. "Wadi, minum dari yang lain ya..." Miranda melepas celananya, juga cdnya. Setelah membuka selangkangannya, vagina perempuan 22 tahun itu terpampang jelas. Wadi sempat bingung, Jeri dan RIki sempat kaget, tapi mereka kembali fokus minum susu. "minum apa?", "nah, kamu minum dari lubang itu tuh", "ini bukannya lubang pipis ya mbak?", "ada dua fungsi, buat pipis dan buat dimainin", "ooh, airnya emang gimana mbak? Wadi penasaran, ia melihat vagina Miranda dengan seksama. "aahn... itu coba kamu hisap aja", Wadi yang penasaran menurut, ia merapat, lalu mulutnya mulai menghisap vagina Miranda, "mm... iya ada airnya...mm...slruup", "aahn... iya itu...mm" Miranda kini menyadari bagian sensitif ditubuhnya sedang dihisap 3 anak kecil, rasanya geli dan menarik untuk diteruskan. Beberapa menit 3 anak itu asyik minum. "mm...slruup...aah... Wadi, nih kamu minum susunya mbak miranda" Riki tampak berhenti minum, memang ia sedari tadi menghisap puting MIranda dengan hebat, pasti ia minum dengan lancar. Wadi berpindah, lalu ia bersiap menghisap puting miranda itu. "mm... aah... aku udah juga" Jeri ternyata selesai minum susu." mmh... bentar, kalian buka baju semua yach..." 3 anak itu menurut, lalu membuka semua pakaiannya, terlihatlah penis mereka yang tegak dan berdenyut, "tuh, punya laki laki ada batangnya, punya mbak Miranda lubang begini", "iya, itu nanti diisi batang ini kan mbak?" Riki sudah ingin beraksi, Miranda tersenyum. "iya, betul Riki, kamu mau masukin ya?", "wah, iya dong mbak", "ooh, ya udah, Wadi, sini kamu tidur dibawah" Wadi menurut, anak kelas 5 itu tidur dikarpet, Miranda lalu mengambil posisi diatasnya, buah dadanya menjuntai menyenggol wajah Wadi. Lutut dan tangan Miranda jadi tumpuan, ibu muda itu menunjukan bokongnya pada Riki dan Jeri. "Wadi, kamu bisa mulai minum susu", "ooh, iya mbak...mm...mm...slruup", "Riki, jadi masukin batang kamu kedalem?" Miranda menggoda Riki, tentu anak smp kelas 1 itu sudah pernah menonton film porno, kini ia siap mempraktekan. "Iya mbak, hehe" Riki mendekat, ia memegang bokong Miranda, penis tegaknya dimasukan kevagina Miranda, SLeeb, "aahn...ouh... masuk semua kan Riki?", "oooh.. iya ... aduh enaknya" Riki merasakan sensasi nikmat, pengalaman pertamanya menusuk vagina. Didiam kan beberapa saat, Riki sudah merasakan hangat dan juga geliat dinding vagina itu. "mmh...aahn... Jeri?", "iya mbak?", "sini kedepan" jeri berpindah kedepan Miranda. "ada apa mbak?", "Sini... uuh, belum disunat yach burung kamu?" Miranda tiba tiba mengocok penis milik Jeri itu, tentu anak itu langsung merasakan kenikmatan. "ooh... uuh... mmh", "mm...slruup...wah enak susunya mbak", "iya Wadi...aaahn..oh... Riki?", "uuh... iya mbak?", "gerakinnya yang cepet deh, nanti enak", "ooh, iya mbak, gini kan? mm....uuh... oooh" riki menusukan penisnya, maju mundur makin cepat. Miranda jadi tak mengocok penis Jeri, ia tiba tiba melahap penis tegak itu. "mm...mm...mm..oggh...mm", "Aduh... kok diemut mbak...uuh", "mm... biar cepet gede burungnya...mm...ooghmm...Aaahn... Riki...uuuh... terusin...aahn...mmm..." Kini Miranda sembari disodok vaginanya, disedot puting susunya, juga disodok mulutnya. perempuan 22 tahun itu melatih 3 anak sd itu menikmati tubuh perempuan. "oogh...mm...mm...Jeri, dorong penis kamu sendiri ya?", "ooh... iya mbak..mmh...wah... enak banget", "oogh....mm...mm...ughmm" Jeri menggerakan penisnya maju mundur, begitu juga dengan Riki. Dua anak itu memuaskan penisnya. Saat Riki maju meggesekan penisnya divagina Miranda, Jeri memundurkan penisnya, juga sebaliknya, jadi mereka maju mundur dengan asyik, membuat tubuh Miranda bergoyang dengan otomatis. "mm...ooghm...slruup...ah...ah...ah...mmm..." Miranda masih bisa mendesah sembari mulutnya terisi penis remaja milik Jeri. wadi tampak sudah berpindah dari menikmati puting kiri Miranda, kini ia menyedot air susu dari puting susu kanan, sembari penis mungilnya, berdenyut menggesek perut Miranda. "ooh... uuh... mbak miranda...aah" Riki dengan begitu asyiknya menusuk vagina Miranda dengan penis tegaknya, memang ia lebih tua dari Jeri dan Wadi, tentu penisnya lebih besar meski tampak bisa keluar masuk dengan mudah menyodok vagina Miranda itu. Menit demi menit Miranda asyik ngeseks dengan 3 anak itu, ia berfikir kalau makin ramai memang makin asyik adegan seksnya. Miranda memang sudah terlalu asyik bermain seks.

"ooghm...mm...mm...mm...uuughm!" Croot croot croot, jeri ternyata sudah menyemburkan spermanya dimulut Miranda, Jeri menarik penisnya dari mulut Miranda. "oooh...maaf mbak, gak tahan", "oogh...mm...gleeg...mm...uhuk... aah... gak papa jer. Croot croot, Miranda kaget tiba tiba ada sperma menempel diperutnya, ternyata dari penis Wadi yang terlalu puas meminum dan meremas buah dada miranda yang penuh air susu. "wah, Wadi....aduh Riki...aahn!" Croot croot croot, air mani milik riki mengisi vagina miranda. 3 anak itu sudah klimaks, mereka tampak sudah lemas duduk dikarpet itu. Miranda yang sudah mulai bisa mengontrol dirinya itu berdiri. "hmmh... Ah..ah..ah" Sperma menetes dari vaginanya, Wadi,Jeri dan Riki takjub melihat pemandangan itu, mereka tau Miranda memang perempuan luar biasa hebat. "uuh...mmh... gimana, pelajarannya?", "hebat mbak, luar biasa", "iya, aku sampe lemes", "memang mbak miranda terbaik", "tapi jangan bilang2 orang tua kalian, nanti mbak miranda dimarahin", "ooh, iya kami gak akan bilang", "hehe, iya, terima kasih ya... huft, gih kalian mandi, setelah itu pulang" 3 anak itu lalu pergi mandi, sementara miranda beristirahat sejenak. beberapa menit kemudian Jeri dan Wadi sudah keluar, lalu berpakaian, dan pamit pada Miranda. "mbak, pamit pulang", "iya, Riki mana?", "bentar lagi katanya, terima kasih mbak..." Jeri dan Wadi pulang duluan. Miranda tersenyum nakal, lalu ia pergi mendekati kamar mandi. "Rikii...", "iya mbak...", "masih mandi?", "udah hampir selesai", "mbak mau mandi... bukain pintunya, kita mandi bareng ya..." Riki secepat kilat membuka pintu, Miranda segera masuk. "looh, penis kamu udah tegak aja, hayoo...", "mm... iya tadi sempat Riki sabunin mbak", "ooh, sini mbak bantu ya?", Miranda menyabuni penis Riki, sembari dikocok, tentu anak Smp itu lagi lagi merasakan kenikmatan. Beberapa saat kemudian, Miranda malah bersetubuh bersama Riki dikamar mandi, sembari tubuh mereka basah. Miranda memang luar biasa tergila gila untuk ngeseks.

2 comments: