Wednesday

Cerita Seks: Dua Pria minta jatah ngentot



Beberapa hari selanjutnya, disuatu pagi, Pak Fero dan Pak Wisnu sudah ada didepan rumah Miranda. Mereka sempat memanggil namun miranda tak muncul juga. "kok gak keluar dia nu?", "udah, masuk aja deh" mereka berdua mencoba membuka pintu, ternyata tak dikunci. Segera mereka masuk kerumah itu. Mereka tak melihat sosok Miranda yang menggoda itu. Tiba tiba ada Ican tampak keluar dari kamar, setelah melihat Pak Fero dan pak Wisnu bocah 2 tahun itu kembali kekamar. Tak lama Terdengar suara Miranda. "Pak Fero, pak Wisnu...", "iya mbak", "saya lagi ganti baju... bentar ya...", "oh iya... mereka berdua kemudian memilih duduk diruang tamu. Pak Fero tampak tertarik mengintip Miranda, ia berdiri lalu mengendap endap menuju kamar Miranda itu. Pintunya tak ditutup rapat, ketika dilihat, Pak Fero melihat Miranda sudah memakai celana dalam, dan mencoba memakai celana pendek, begitu saja pak Fero sudah terangsang, ya memang ia melihat buah dada montok milik Miranda itu. Miranda kemudian mengambil, tanktopnya, lalu dicoba dipakai. melihat itu pak Fero tau Miranda tidak memakai bh, pria itu memilih menemui pak Wisnu diruang tamu.


"maaf pak menunggu lama...", "hehe, gak papa kok mbak miranda", "hehe, ada apa pak tumben mampir?" Dua pria itu sudah sibuk melirik belahan dada milik Miranda. "Oh, itu... anu, mbak miranda dirumah aja kan ya biasanya?", "iya pak Fero", "kami mau minta tolong", "minta tolong apa pak?", "besok kan hari sabtu, biasanya anak saya ada les", "anak saya juga mbak", "ooh, anaknya pak Fero dan anaknya pak Wisnu ada les, terus?", "naah, guru lesnya lagi sakit", "jadi, kalau sementara diajari mbak Miranda aja gimana?", "aduh, gimana ya pak? saya orangnya agak lambat mikirnya..." Miranda berlagak seperti orang linglung, pak Fero dan pak Wisnu sebenarnya tertipu, tapi mereka tak ada jalan lain, "ya... kami percaya sama mbak Miranda kok, pasti bisa", "ooh, gitu ya pak, iya pak, gak papa deh", "iya, makasih loh mbak", "iya, hehe, mm... pak, saya boleh minta tolong?", "minta tolong apa mbak Miranda?", "nn... itu pak, saya mau ambil barang diatas lemari itu, tapi gak bisa", "ooh, yang itu?", "iya pak, tinggi kan ya..." memang ada sebuah lemari didekat ruang tamu itu, lalu ada kardus diatasnya. "ooh, ya sudah mari mbak" mereka berdiri, lalu mendekati lemari itu. Miranda berlagak bingung, sedang dua pria tadi sudah mulai senyam senyum. "gimana ya pak?", "gini aja, mbak Miranda saya angkat", "ooh, coba deh pak" Pak Fero tiba tiba mendekati Miranda, lalu memegang pinggulnya, dicobanya diangkat, tapi miranda terlihat bingung. "aduh, gimana pak?", "saya bantu juga deh" pak Wisnu mendekat juga, namun pria itu malah menahan buah dada montok milik Miranda dengan tangannya. Miranda sudah tersenyum, ia tau dua pria itu sudah ingin memperkosanya. "Wah, hampir sampai pak, kurang dikit...", "saya angkat yang ini aja..." Pak Fero memegang bokong montok Miranda, lalu diangkat, dan cewek itu bisa mengambil kardus diatas lemari itu. Meski begitu, Miranda berfikir untuk berakting, ia malah menghindar dari dua pria itu saat turun, jadi ia tampak terjatuh, Bruuk, kardus itu jatuh kelantai, meski Miranda tampak jatuh karena dibuat buat. "Aduuh, uuh...", "mbak Miranda gak papa?", "aduh, sakit pak...hmmh... tolong angkat kekamar dong pak" dua pria itu dengan cekatan mengangkat miranda kekamar, lalu direbahkan dikasur.

miranda mulai beraksi, ia lihat dua pria itu sudah fokus dan terangsang. "sakitnya dimana mbak?", "aduh... semuanya pak, aduh gimana ini?", "yang ini sakit mbak?" Pak Fero tiba tiba mendekat dan mengelus kaki Miranda, pak Wisnu tak mau kalah, ia mendekat dan memijat tangan Miranda. "gimana mbak?", "mmh... gitu pak, masih sakit yang lain..." Pak Fero makin nakal, tangannya naik, kini pria itu mengelus dan memijat paha mulus milik Miranda. "yang ini?", "nah itu pak...mmmh...", pak Wisnu sudah sibuk mengelus bahu miranda, pria itu sudah sibuk melirik isi tanktop miranda. "udah enakan mbak?", "masih belum pak, aduh, ini dalem baju kok ada yang sakit?", "d...dilepas aja, biar kami cek", "hmmh... iya..." miranda melepas tanktopnya, buah dadanya yang montok itu terlihat jelas dimata pak Fero dan pak Wisnu. Puting milik Miranda tampak mengeras, "mungkin itu yang sakit mbak?", "mana pak? oh putingku jadi gitu ya?", "mungkin... minta dihisap mbak", "iya mungkin pak, tadi jatuh duluan kelantai, bapak bapak tolong isep puting Miranda...", "siap...mm...mm...slruup...mmm", "cup....mm...mmm...slruuup" pak Fero dan pak Wisnu sudah langsung menyedot puting Miranda, mereka sudah asyik meminum air susu dari buah dada montok milik Miranda itu. "Aaahn... mmmh...", "mm...slruup... enak kan mbak...mm", "mmh... iya pak, kok enak ya?", "mm...slruup....mm, mungkin makin lama makin enak mbak", Sembari asyik minum susu, pak Fero masih mengelus paha dan bagian tubuh lain milik Miranda, sedang pak Wisnu sudah meremas buah dada montok milik Miranda itu. "uuh...mm... udah gak sakit pak...", "mmm... kami masih mau minum mbak", "ooh, iya deh pak, tolong ya...aahn..." Miranda sadar mulut dua pria itu mengeyot putingnya dengan liar, rasa gelinya tak tanggung tanggung, dua pria itu memang sering menikmati puting istrinya masing masing. Beberapa menit itu Miranda hanya bisa tiduran, ketika lagi lagi pak Fero dan pak Wisnu meminum air susu dari putingnya yang kenyal.

"aahn...mmh... pak, aduh... ada yang gatel...", "slruup...mm... dimana yang gatel mbak?", "itu pak, dalam celanaku..." pak Fero secepat kilat berpindah dan membuka celana Miranda, juga celana dalam ibu muda itu. "Disini yang geli mbak?", "aahn...mmh... iya pak..." Pak Fero sudah memasukan jarinya mengorek orek lubang diselangkangan Miranda. dinding vagina milik Miranda sudah basah, "Basah mbak, jadi gatel", "ooh...mmh... iya...aahn.." pak Fero malah mempercepat gerakan jarinya, Miranda mengerang keenakan. "mm...sluuurpp...mm" pak Wisnu tak melirik Pak Fero, pria itu sibuk minum susu, memang rasanya yang nikmat itu membuatnya ketagihan. "Aahn...nnh... oouh...", "aduh, nanti airnya itu netes kekasur mbak", "aahn... terus gimana pak...ouh", "biar saya minum...ommh...cup...mm...mm...slruup" pak Fero kini minum lagi, tapi ia minum cairan divagina Miranda. ibu muda yang tubuhnya dihisap dibagian sensitifnya itu jadi bergoyang goyang, tubuhnya bereaksi, ia juga mendesah terus. "aahn...mmh... pak...itu...uuuh...nnh...", "mm..slruup...aah... mbak Miranda gak haus?", "dikit sih pak...mmh", "sini saya kasih minum...cup...mm...mm..." pak Wisnu tiba tiba mencumbu Miranda, wanita itu tau pasti pak Wisnu ingin liurnya diadu, Miranda menerima tantangan itu, ia beradu lidah dengan pak Wisnu, sembari liur mereka tercampur. Miranda kini melayani dua pria itu, ibu muda itu benar benar ketagihan seks.

beberapa kemudian Miranda merasa ada yang masuk divaginanya, ia tau itu pasti penis pak Fero."mmm...aaah! pak Fero...mmh", pak Fero tak menghiraukan Miranda, pria itu sudah sibuk menusuk vagina Miranda. Penisnya yang tegak dan berdenyut mempenetrasi vagina Miranda dengan asyiknya. Pak Wisnu kini melihat miranda terengah engah karena digenjot vaginanya oleh pak Fero. Pak Wisnu tak mau kalah, ia membuka celananya, lalu menaruh penisnya dibelahan dada Miranda, lalu buah dada montok itu digencet ketengah, penis pak Wisnu jadi diselimuti gunung kembar kenyal, yang terus digesek gesek. "Aaahn... pak...auh..mmh...nngh..." Miranda sadar dua pria itu benar benar sudah ingin memperkosanya sejak bertemu dipos kamling dulu. Kini Miranda mendapati ia sedang ngeseks threesome dikamarnya. Buah dada montok itu diremas dan digencet ketengah, puting susunya menyemburkan air susu, membasahi buah dada Miranda, juga penis pak Wisnu. "wah, liat mbak, gunung meletus, hehe" Miranda hanya bisa mendesah dengan nafas yang terengah engah, karena tubuhnya terus digenjot. pak Fero tampak tanpa henti menusuk vagina Miranda itu, ia tampak benar benar gembira. Dua pria itu bergerak layaknya naik kuda, namun yang mereka tumpangi adalah Miranda, dan mereka juga menusukan penisnya, maju mundur membuat tubuh Miranda bergoyang. "aahn..mmh... aah...ah...aahn... auh..uuh...nnggh" miranda terus mendesah, ia tak berfikir dua pria itu memperkosanya dengan begitu nikmat. Beberapa menit terus berjalan, Miranda tak bisa beranjak, tubuhnya terus digenjot oleh pak Fero dan pak Wisnu.

"ooh...mmh... asyik banget... aduh...uuh", Crooot croot croot pak Fero menyemburkan spermanya mengisi vagina Miranda itu. "Aahn! mmh..." Pak Fero mencabut penisnya, lalu pria itu bersandar ditembok dekat kasur. Pak Wisnu melihat hal itu tiba tiba berpindah, ia mengisi vagina Miranda lagi. "oooh... mantepp...", "pak...aahn...auuh...emmh" Pak Wisnu menggenjot dengan cepat vagina Miranda itu, sembari merapatkan tubuhnya pada Miranda. Tak lama beraksi, pak Wisnu memang ingin mengisi vagina Miranda itu juga, Croot croot croot, pak Wisnu mengisi vagina Miranda yang sudah terisi, ketika pria itu mencabut penisnya dari lubang itu, Sperma mengalir deras dari dalam. "ah...ah...ah...nnnnnh...uuuh...aahn..." Miranda tubuhnya menggelinjang, ia tak merasa sperma yang mengalir dari vaginanya itu begitu geli melewati vaginanya. Beberapa menit setelah istirahat, Miranda tak dibiarkan diam, pak Fero dan pak Wisnu ternyata mulai menyetubuhi ibu muda itu lagi. "Aahn...auh...", "masih ada isinya punya saya mbak, saya keluarin juga aja, haha" Pak Wisnu kembali menyodok vagina Miranda itu, sleeb sleeb sleeb, Miranda hanya bisa mengikuti dan menikmati. Beberapa menit kemudian ganti pak Fero yang beraksi, Kini tapi Pria itu menyodokan penisnya dalam vagina Miranda sambil merangkul Erat ibu muda itu, "biar gak goyang toketnya dijepit gini mbak, uuuh.... hehe..." Pak Fero dan Pak Wisnu benar benar senang, nikmat memang rasanya menyetubuhi ibu muda montok nan segar untuk diminum air susunya. Crooot crooot croot, beberapa menit kemudian mereka berdua klimaks, membasahi tubuh Miranda. pak Fero dan pak Wisnu kemudian berpakaian, lalu mereka pamit pada Miranda yang masih lemas. Miranda sempat istirahat, setelah itu ibu muda itu mencari Ican, ternyata sudah tidur, Miranda sampai lupa untuk menyusui anaknya, tapi ia bisa memberinya nanti. Miranda segera mandi, memang hari itu ia bersetubuh dengan pak Fero dan pak Wisnu yang membuatnya makin ketagihan seks.

2 comments: